1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
penulis
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR........................................................................................................................... 2
BAB I............................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN............................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan................................................................................................................................... 5
BAB II.............................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN................................................................................................................................ 6
BAB III........................................................................................................................................... 11
PENUTUP...................................................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................... 11
3.2 Saran................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................... 12
BAB I
3
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dasar dasar sistem pemerintahan indonesia
4
2. Untuk mengetahui bagaimana sistem pemerintahan indonesia
3. Untuk mengetahui apa saja bidang kekuasaan pemerintahan indonesia
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
mengurus negara atau daerah sebagai bagian dari negara. Dengan demikian maka kata
pemerintah berarti kekuasaan untuk memerintah suatu negara, misalnya dalam
kalimat negara memerlukan pemerintah yang kuat dan bijaksana. Pemerintah dapat
pula diartikan sebagai badan yang ter- tinggi yang memerintah suatu negara, misalnya
dalam kalimat: “Masyarakat meminta perhatian pemerintah agar turun tangan dalam
pemecahan kekurangan air untuk sawah-sawah di suatu kabupaten”. Pemerintahan
adalah perbuatan atau cara atau urusan memerintah, misal- nya pemerintahan yang
adil, pemerintahan demokratis, pemerintahan diktator dan lain sebagainya, yang
menarik tetapi harus berhati-hati ialah jika kata pemerintah atau pemerintahan
dijumpai dalam bahasa asing misalnya bahasa Inggris “Government” yang diturunkan
dari kata kerja to govern . Secara garis besarnya kami coba uraikan sedikit mengenai
sejarah dari pemerintahan Indonesia. Pada tanggal 29 April 1945 pemerintah Jepang
mem- bentuk BPUPKI yang bertugas menyelidiki segala sesuatu mengenai persiapan
kemerdekaan Indonesia. BPUPKI kemudian membentuk suatu panitia kecil yang
terdiri dari 9 orang. Di mana keanggotaan BPUPKI ini telah pula berhasil menyusun
sebuah rancangan Undang-Undang Dasar Indonesia Merdeka pada tanggal 16 Juli
1945. Setelah selesai menyusun Rancangan Undang-Undang Dasar Indonesia,
BPUPKI kemudian dibubarkan dan sebagai gantinya pada tanggal 9 Agustus 1945
dibentuk sebuah badan baru yang disebut PPKI. Pada waktu itu PPKI dianggap
sebagai “Badan Perwakilan” seluruh rakyat Indonesia.
7
presidensial dan parlementer. Hanya karakter sistem pemerintahan presidensial lebih
kuat di sistem pemerintahan semi presidensial. Begitu juga sebaliknya tentang sistem
pemerintahan semi parlementer. Jika melihat konstitusi secara utuh maka sistem
pemerintahan Indonesia cenderung kepada sistem pemerintahan Presidensial.
Ada banyak ciri-ciri dari sistem pemerintahan presidensial yang diatur dalam
konstitusi Negara Indonesia. Salah satu ciri kuat sistem pemerintahan presidensial
seperi yang telah disinggung adalah Presiden sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan serta dipilih secara langsung oleh rakyat. Ciri tersebut terdapat dalam
konstitusi yaitu Bab tentang Kekuasaan Pemerintahan Negara dan Bab tentang
Pemilihan Umum. Bukti konkrit bahwa Indonesia menerapkan sistem pemerintahan
presidensial yaitu Indonesia melaksanakan ketentuan dalam konstitusi terkait
denganpelaksanaan Kekuasaan Pemerintahan Negara dan Pemilihan Umum.
Pemilihan Umum atau Pemilu dalam sistem pemerintahan presidensial merupakan
pintu masuk untuk melaksanakan kekuasaan pemerintahan negara. Tanpa adanya
Pemilu terlebih dahulu, pelaksanaan kekuasaan pemerintahan negara akan sulit
terjadi. Indonesia sudah melaksanakan Pemilu secara langsung sejak tahun 1955 dan
melaksanakan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden secara langsung sejak tahun 2004.
Artinya perwujudan sistem pemerintahan presidensial dalam hal ini sesungguhnya
sudah dilaksanakan. Bahkan sejak adanya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
14/PUU-XI/2013. Pemilu di Indonesia dilaksanakan secara serentak. Pemilu
8
Legislatif dan Pemilu Presiden yang biasanya sejak tahun 2004 dilaksanakan terpisah.
Mulai tahun 2019 dilaksanakan secara serentak. Keserentakan dalam Pemilu di tahun
2019 sesungguhnya menarik dikaji jika ditarik secara lurus dengan sistem
pemerintahan presidensial yang dilaksanakan di Indonesia.
9
B. Kekuasaan memberikan pertimbangan kenegaraan kepada Pemerintah atau
Kekuasaan Konsultatif dilakukan oleh Dewan Pertimbangan Agung;
“Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial”.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang bekerja
dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya tujuan
penyelenggaraan negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik
meliputi empat institusi pokok, yaitu eksekutif, birokratif, legislatif, dan yudikatif.
Selain itu, terdapat lembaga lain atau unsur lain seperti parlemen, pemilu, dan dewan
menteri. Pembagian sistem pemerintahan negara secara modern terbagi dua, yaitu
presidensial dan ministerial (parlemen). Pembagian sistem pemerintahan presidensial
dan parlementer didasarkan pada hubungan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif.
Dalam sistem parlementer, badan eksekutif mendapat pengwasan langsung dari
legislatif. Sebaliknya, apabila badan eksekutif beada diluar pengawasan legislatif
maka sistem pemerintahannya adalah presidensial.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, makalah ini mempunyai banyak kekurangan dan
jauhnya dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat lah penulis harapkan terutama dari bapak dosen pembimbing dan
rekan pembaca sekalian demi kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang, semoga
makalah ini bermanfaat untuk kita semua dan menambah wawasan kita.
11
DAFTAR PUSTAKA
Abar, Akhmad Zaini, 1990, Beberapa Aspek Pembangunan Orde Baru, Ramdhani:
Solo.
Buku Materi Pelengkap Penataran, Team Pembinaan Penatar dan Bahan Penataran
Busroh, Daud Abu, H., 1989, Sistem Pemerintahan Republik Indonesia, Bina Aksara:
Jakarta.
Kaho, Josef Riwu, 1988, Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia,
12