Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH VARIABEL LATIHAN

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Pancasila

Semester Genap / Tahun 2023

Disusun Oleh :

Fachri Suryawan (2370201102)

Indra Pratama (2370201090)

Muhammad faiz akbar (2370201094)

Slamet riyanto (2370201100)

Soni Putra Wijaya (2370201108)

Radita Dewi Angraini (2370201106)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH BENGKULU

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena rahmat-Nya


penyusun dapatmenyelesaikan dan dapat menyusun makalah tentang “Sistem
Pemerintahan Indonesia”.

Guna memenuhi tugas mata kuliah. Pada kesempatan ini penyusun ingin
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yangtelah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan maklah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah ini
masih belum sempurna. Oleh karen itu, penyusun mengharapkan saran dan
kritikmembangun yangg dtunjukan demi kesempurnan makalah ini. semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak.

2
HALAMAN JUDUL................................................................................................1

KATA
PENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang.........................................................................................4

B.Rumusan Masalah....................................................................................5

C.Tujuan.......................................................................................................5

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pemerintahan............................................................6


B. Sistem Pemerintahan di Indonesia.........................................................9
C. Hak dan Kewajiban Lembaga-lembaga Negara Indonesia................24
D. Kendala yang dihadapi dalam menjalani sistem pemerintahan
Indonesia..............................................................................................30
E. Solusi dalam menghadapi kendala pada sistem pemerintahan
Indonesia..............................................................................................31

BAB III .PENUTUP

A.Kesimpulan.............................................................................................34

B. Saran......................................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................35

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki sitem pemerintahan
presidensil. Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk
menjaga suatu kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi
tindakan separatisme karena sistem pemerintahan yang dianggap
memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat.
Secara luas, sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat,
menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi
pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan
sehingga menjadi sitem pemerintahan yang kontiniu dan demokrasi dimana
seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem
pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa
mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.

Secara sempit, Sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk


menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu
relatif lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari
rakyatnya itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Sistem Pemerintahan?
2. Bagaimana Sistem Pemerintahan di Indonesia?
3. Apa saja Hak dan Kewajiban Lembaga-lembaga Negara Indonesia?
4. Apa saja kendala yang dihadapi dalam menjalani sistem pemerintahan
Indonesia?
5. Bagaimana solusi dalam menghadapi kendala pada sistem pemerintahan
Indonesia?

4
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Sistem Pemerintahan
2. Untuk mengetahui Sistem Pemerintahan di Indonesia
3. Untuk mengetahui Hak dan Kewajiban Lembaga-lembaga Negara
Indonesia
4. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam sistem pemerintahan
Indonesia
5. Untuk mengetahui solusi dalam menghadapi kendala sistem
pemerintahan Indonesia
1.4 Batasan Masalah
Pada makalah ini kami hanya membahas tentang Sistem Pemerintahan
yang ada di Indonesia yang sedang berlangsung, tidak membahas sistem
pemerintahan yang sudah berlalu ataupun sistem pemerintahan yang akan
datang.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Pemerintahan

Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system dan
pemerintahan. Kata system merupakan terjemahan dari kata system (bahasa
Inggris) yang berarti susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan
Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dan yang berasal dari kata perintah.
kata-kata itu berarti:
a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatau
b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah,
atau, Negara.
c. Pemerintahan adalaha perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah
Maka dalam arti yang luas, pemerintahan adalah perbuatan memerintah
yang dilakukan oleh badan-badan legislative, eksekutif, dan yudikatif di suatu
Negara dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Dalam arti yang
sempit, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan
eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan
negara.
Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas
berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan
mempengaruhi dalam mencapai tujuan dan fungsi pemerintahan. Kekuasaan
dalam suatu Negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu
Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau
kekuasaan menjalankan pemerintahan; Kekuasaan Legislatif yang berarti
kekuasaan membentuk undang-undang; dan Kekuasaan Yudikatif yang berati
kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran atas undang-undang. Komponen-
komponen tersebut secara garis besar meliputi lembaga eksekutif, legislative dan
yudikatif. Jadi, system pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-

6
lembaga negara, hubungan antar lembaga negara, dan bekerjanya lembaga negara
dalam mencapai tujuan pemerintahan negara yang bersangkutan.
Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau
tujuan negara. Tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi segenap
bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social.

2.2 Sistem Pemerintahan Indonesia

Menurut Pasal 1 ayat 1, Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk


Republik. Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kedaulatan berada di tangan
rakyat, dan dilaksanakan menurut UUD. Sistem pemerintahannya yaitu negara
berdasarkan hukum (rechsstaat). Dengan kata lain, penyelenggara pemerintahan
tidak berdasarkan pada kekuasaan lain (machsstaat). Dengan berlandaskan pada
hukum ini, maka Indonesia bukan negara yang bersifat absolutisme (kekuasaan
yang tidak terbatas). Semenjak lahirnya reformasi pada akhir tahun 1997, negara
Indonesia telah terjadi perubahan sistem pemerintahan Indonesia, yaitu dari
pemerintahan yang sentralistik menjadi desentralisasi atau otonomi daerah.

Sistem pemerintahan negara Indonesia dapat diartikan dalam dua bagian,


yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit pemerintahan terdiri
dari lembaga eksekutif saja, yaitu :

1. Tingkat pusat. Meliputi presiden dan wakil presiden, menteri-menteri dan instansi
yang berada dalam ruang lingkupnya.
2. Tingkat daerah meliputi :
a. Provinsi terdiri dari gubernur dan wakil gubernur
b. Kota dan kabupaten dipimpin oleh walikota dan wakil walikota atau
bupati dan wakil bupati, dibantu oleh dinas-dinas, camat, lurah atau
kepala desa, serta rw, rt.

7
Sedangkan dalam arti luas meliputi semua alat kelengkapan negara, yaitu
MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wapres, BPK, MA, MK, KY, dan lembaga
khusus (KPK, KPU, dan Bank Sentral)
Pemerintahan NKRI tidak terlepas dari Pancasila sebagai Dasar Negara
dan UUD sebagai Konstitusi. Antara Pancasila dan UUD terjalin hubungan yang
berkaitan, Pancasila yang digunakan adalah Pancasila yang dicantumkan dalam
Pembukaan UUD. Dalam ketatanegaraan UUD adalah penjabaran dari hakikat
pokok Pancasila.
Sistem pemerintahan didunia saat ini terdiri dari Presidensiil dan
Parlementer. Terdapat beberapa perbedaan antara kedua sistem itu. Pada sistem
presidensiil fokus kekuasaan ada pada presiden, sedangkan negara yang menganut
parlementer fokus kekuasaan ada pada parlemen, bukan pada Presiden atau
Perdana Menteri.Di Indonesia alat kelengkapan negara terdiri dari :
1. Eksekutif, yaitu lembaga negara yang mengelolah lembaga pemerintahan baik
dalam tingkat pusat maupun tingkat daerah. Pada tingkat pusat dikepalai oleh
Presiden dan wapres. Sedangkat tingkat provinsi oleh gubernur dan wagub, untuk
tungkat berikutnya pemerintahan kota dipimpin oleh walikota dan wawako serta
kabupaten oleh bupati dan wabub. Tugas pokok dari lembaga ini adalah
melaksanakan pemerintahan.
2. Legislatif yang meliputi DPR, DPRD provinsi, DPRD kota/kabupaten serta
DPD. DPR dan DPD dipilih melalui parpol dalam pemilu, sedangkan DPD dipilih
melalui nonparpol dan non militer dalam pemilu. Tugas pokok DPR adalah
membuat UU bersama dengan pemerintah, sedangkan DPD mengajukan RUU
kedaeraan untuk dibahas bersama DPR.
3.. Yudikatif. Lembaga yudikatif terdiri dari MA, MK, dan KY. Setiap lembaga-
lembaga itu memiliki fungsi masing-masing sesuai UU. MA berfungsi mengadili
perkara pada tingkat kasasi dan menguji produk hukum dibawah UU. Sedangkan
MK memiliki fungsi menguju produk hukum diatas UU dan membubarkan
parpol. Sementara KY berguna untuk menentukan calon hakim agung.
4. BPK adalah lembaga yang berwenang mengaudit kondisi keuangan negara. Hasil
pengawasan ini akan dilaporkan kepada DRP untuk dipelajari.

8
Dalam pemerintahan RI jika presiden mangkat atau berhalangan maka
wapres yang menggantikannya. Tetapi jika keduanya berhalangan atau mangkat
maka terdapat 3 menteri yang harus menggantikanya secara bersamaan, yaitu
mendagri, menlu, dan menhankam dalam tenggang waktu diatur oleh UU. Masa
jabat seorang presiden atau wakil presiden adalah 5 tahun atau 1 periode. Baik
presiden maupun wapres dapat dipilih kembali untuk masa jabat yang sama juga
hanya untuk 1 periode. Jadi, presiden dan wapres dapat memangku jabatan yang
sama untuk 2 periode.

2.3 Hak dan Kewajiban Lembaga-lembaga Negara Indonesia

2.3.1. EKSEKUTIF

 Tugas dan wewenang Presiden

1. Menjalankan pemerintahannya sesuai dengan UUD dan UU.


2. memastikan apakah jajaran pemerintahannya
temasuk kepolisian dan kejaksaan telah patuh kepada UUD dan UU itu.
3. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD
4. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat,Angkatan Laut,
dan Angkatan Udara
5. Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR).Presiden melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan
atas RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU menjadi UU.
6. Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (dalam
kegentingan yang memaksa)
7. Menetapkan Peraturan Pemerintah
8. Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri
9. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara
lain dengan persetujuan DPR
10. Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR

9
11. Menyatakan keadaan bahaya
12. Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden
memperhatikan pertimbangan DPR
13. Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan DPR.
14. Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan
Mahkamah Agung
15. Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR
16. Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang diatur
dengan UU
17. Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang dipilih oleh DPR
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah ( DPD )
18. Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi Yudisial
dan disetujui DPR
19. Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden, DPR,
dan Mahkamah Agung
20. Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan
persetujuan DPR.
 Tanggungjawab Presiden

1. Didorong untuk memperkuat konstitusi yang menjadi kontrak sosial


seluruh lapisan masyarakat Indonesia.presiden dan kabinetnya bekerja
keras untuk memberi kepastian kepada masyarakat, bahwa
pemerintahannya tunduk dibawah konstitusi UUD 1945 ( Hasil
Amandemen ).
2. Membangun sebuah suksesi dengan terus menjaga kontinuitas kekuasaan
partai berkuasa, dengan memperhatikan konstitusi maupun landasan
ideology pancasila, kedaulatan rakyat dan pemanusiawiannya di nomor
satukan.
 Fungsi presiden sebagai kepala Negara

10
1. Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan
Angkatan Laut.
2. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara
lain dengan persetujuan DPR.
3. Dalam membuat perjanjian lainnya yang menimbulkan akibat luas dan
mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan
negara, dan / atau mengharuskan perubahan atau pembentukan UU harus
dengan persetujuan DPR.
4. Menyatakan kondisi bahaya, Ketentuan dan akibat kondisi bahaya
ditetapkan dengan UU.
5. Mengangkat Duta dan Konsul, Dalam mengangkat Duta, memperhatikan
pertimbangan DPR.
6. Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan DPR.
7. Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan
Mahkamah Agung (MA).
8. Memberi abolisi dan amnesti dengan memperhatikan pertimbangan DPR.
9. Memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur
dengan Hukum.
10. Membentuk dewan pertimbangan yang bertugas member nasehat dan
pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dengan Undang-
Undang.
11. Membahas Rancangan Undang-Undang untuk mendapatkan persetujuan
bersama DPR.
12. Mengkonfirmasi Rancangan Undang-Undang yang telah disetujui bersama
DPR untuk menjadi UU.
13. Dalam hal lkhwal kegentingan memaksa, Presiden berhak menetapkan
Peraturan Pemerintah sebagai pengganti UU.
14. Mengajukan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan
memperhatikan pertimbangan DPD.

11
15. Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang telah dipilih oleh
DPR atas dasar pertimbangan DPD.
16. Menetapkan Calon Hakim Agung yang diusulkan Komisi Yudisial dan
telah mendapat persetujuan DPR untuk menjadi Hakim Agung.
17. Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan
persetujuan DPR.
18. Menetapkan dan mengajukan anggota hakim konstitusi.

 Kewenangan dan Kekuasaan Presiden

1. Menetapkan dan mengajukan anggota dari hakim konstintusi.


2. Mengangkat duta dan konsul untuk negara lain dengan pertimbangan
DPR.
3. Menerima duta dari negara lain dengan pertimbangan DPR.
4. Memberikan Grasi dan Rehabilitasi dengan pertimbangan dari MA /
Mahkamah Agung.
5. Memberikan Amnesti dan Abolisi Rehabilitasi dengan pertimbangan dari
DPR.
6. Memegang kekuasaan tertinggi atas AU / Angkatan Udara, AD /
Angkatan Darat dan AL / Angkatan Laut.
7. Menyatakan keadaan bahaya yang syarat-syaratnya ditetapkan oleh
Undang-Undang
8. Menyatakan perang dengan negara lain, damai dengan negara lain dan
perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR.
9. Membuat perjanjian yang menyangkut hajat hidup orang banyak,
mempengaruhi beban keuangan negara dan atau mengharuskan adanya
perubahan / pembentukan Undang-Undang harus dengan persetujuan
DPR.
10. Memberi gelar, tanda jasa, tanda kehormatan dan sebagainya yang diatur
oleh UU.
11. Menetapkan calon Hakim Agung yang diusulkan oleh KY / Komisi
Yudisial dengan persetujuan DPR.

12
 Kewajiban dan Hak Presiden

1. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD ( Pasal 4 ayat 1 )


2. Berhak mengajukan RUU kepada DPR ( Pasal 5 ayat 1 )
3. Menetapkan peraturan pemerintahan ( Pasal 5 ayat 2 )
4. Memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya
dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa ( Pasal 9
ayat 1 )
5. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL dan AU ( Pasal 10 )
6. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan Negara
lain dengan persetujuan DPR ( Pasal 11 ayat 1 )
7. Membuat perjanjian internasional lainnya, dengan persetujuan DPR ( pasal
11 ayat 2 )
8. Menyatakan keadaan bahaya ( Pasal 12 )
9. Mengangkat duta dan konsul ( Pasal 13 ayat 1 ). Dalam mengangkat duta,
Presiden memperhatikan pertimbangan DPR ( Pasal 13 ayat 2 )
10. Menerima penempatan duta Negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan DPR ( Pasal 13 ayat 3 )
11. Memberi grasi dan rehabilitas dengan memperhatikan pertimbangan MA
( Pasal 14 ayat 1 )
12. Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR
( Pasal 14 ayat 2 )
13. Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur
dalam UU ( pasal 15 )
14. Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat
dan pertimbangan kepada presiden ( Pasal 16 )
15. Pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri ( pasal 17 ayat 2 )

13
2.3.2 LEGISLATIF

A. DPR

 Tugas dan Wewenang Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR )

1. Membentuk undang-undang yang dibahas dengan Presiden untuk


mendapat persetujuan bersama
2. Membahas dan memberikan atau tidak memberikan persetujuan
terhadap Peraturan Pernerintah Pengganti Undang-Undang
3. Menerima dan membahas usulan Rancangan UndangUndang yang
diajukan oleh DPD yang berkaitan dengan bidang otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran, dan
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi Iainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan
pusat dan daerah dan mengikut sertakan dalam pembahasannya dalam
awal pembicaraan tingkat I
4. Mengundang DPD pntuk melakukan pembahasan rancangan undang-
undang yang diajukan oleh DPR maupun oleh pemerintah sebagaimana
dimaksud pada huruf c, pada awal pembicaraan tingkat I
5. Memperhatikan pertimbangan DPD atas Rancangan Undang-Undang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Rancangan Undang-
Undà ng yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama dalam
awal pembicaraan tingkat I
6. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bersama
Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD
7. Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang diajukan oleh
DPD terhadap pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah,
pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat
dan daerah, sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,

14
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, pajak,
pendidikan, dan agama
8. Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan memperhatikan
pertimbangan DPD
9. Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas
pertanggungjawaban keuangan negara yang disampaikan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan
10. Mengajukan, memberikan persetujuan, pertimbangan/konsultasi, dan
pendapat
11. Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat
12. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang ditentukan dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
undang-undang.
 Hak-Hak Anggota DPR RI

1. Mengajukan rancangan undang-undang


2. Mengajukan pertanyaan
3. Menyampaikan usul dan pendapat
4. Memilih dan dipilih
5. Membela diri
6. Imunitas
7. Protokoler
8. Keuangan dan administrative

 Kewajiban Anggota DPR RI

1. Mengamalkan Pancasila
2. Melaksanakan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 dan mentaati segala peraturan perundang-undangan

15
3. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah
4. Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan
negara kesatuan Republik Indonesia
5. Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat
6. Menyerap,menghimpun,menampung,dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat
7. Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan
pribadi,kelompok dan golongan
8. Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada
pemilih dan daerah pemilihannya
9. Mentaati kode etik dan Peraturan Tata tertib DPR
10. Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga yang
terkait.
 Fungsi Anggota DPR RI

1. Legislasi
Fungsi legislasi dilaksanakan sebagai perwujudan DPR selaku pemegang
kekuasaan membentuk undang-undang.

2. Anggaran
Fungsi anggaran dilaksanakan untuk membahas dan memberikan
persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap rancangan undang-
undang tentang APBN yang diajukan oleh Presiden.

3. Pengawasan
Fungsi pengawasan dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan
undang-undang dan APBN.
B. MPR

 Tugas dan wewenang Majelis Permusyawaratan Rakyat ( MPR )

1. Mengubah dan menetapkan UUD

16
2. Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan MK untuk
memberhentikan p-residen dan wakilnya dalam masa jabatanya dan
wakil presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan alasannya
didalam siding
3. Melantik presiden dan wakil presiden dalam sidang paripurna MPR
4. memutuskan usul Dewan Perwakilan Rakyat berdasarkan putusan
Mahkamah Konstitusi untuk
5. memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya
setelah Presiden dan/atau Wakil Presiden diberi kesempatan untuk
menyampaikan penjelasan untuk menyampaikan penjelasan dalam Sidang
Paripurna Majelis;
6. melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat,
berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya
dalam masa jabatannya;
7. memilih dan melantik Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan
Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa
jabatanya selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh hari;
8. memilih dan melantik Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya
berhenti secara bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua paket calon
Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau
gabungan partai politik yang paket calon Presiden dan Wakil Presidennya
meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum
sebelumnya sampai habis masajabatanya.
 Hak-hak Anggota MPR RI

1. mengajukan usul pengubahan pasal Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan
3. memilih dan dipilih
4. membela diri
5. imunitas

17
6. Protokoler, dan
7. keuangan dan administratif.
 Kewajiban Anggota MPR RI

1. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila


2. melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dan menaati peraturan perundang-undangan
3. mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi,
kelompok, dan golongan.
5. melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil daerah.
 Fungsi Anggota MPR RI

1. Berfungsi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden yang baik, jujur,
dan adil.
2. Berfungsi untuk mengubah atau mengganti Presiden yang tidak adil dalam
menjalankan tugasnya.

C. DPD
 Tugas Dewan Perwakilan Daerah ( DPD )

1. dapat mengajukan kepada DPR rancangan undang-undang yang


berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,serta yang
berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.
2. ikut membahas bersama DPR dan Presiden rancangan undang-undang
yang berkaitan dengan hal sebagaimana dimaksud dalam penjelasan
diatas
3. ikut membahas bersama DPR dan Presiden rancangan undang-undang
yang diajukan oleh Presiden atau DPR.

18
4. memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-
undang tentang APBN dan rancangan undang-undang yang berkaitan
dengan pajak, pendidikan, dan agama.
5. dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang
mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan
daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam,
dan sumber daya ekonomi lainnya,
pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama.
6. menyampaikan hasil pengawasan atas pelaksanaan undang-undang
mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan
daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam
dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan undang-undang
APBN, pajak, pendidikan, dan agama kepada DPR sebagai bahan
pertimbangan untuk ditindaklanjuti.
 Wewenang Dewan Perwakilan Daerah ( DPD )
1. Dapat mengajukan ke DPR RUU yang terkait dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemerkaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber
daya ekonomi lainnya dan pertimbangan keuangan pusat dan daerah.
2. Ikut membahas RUU yang terkait dengan otonomi daerah, hubungan
pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan
daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
lainnya dan pertimbangan keuangan pusat dan daerah.
3. Memberi pertimbangan kepada DPR atas RUU PABN dan RUU yang
terkait dengan pajak, pendidikan dan agama.
4. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU yang terkait otonomi
daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber
daya ekonomi lainnya dan pertimbangan keuangan pusat dan daerah
serta menyampaikan hasil pengawasan kepada DPR.
5. Menerima hasil pemeriksaan keuangan dari BPK.

19
6. Memberikan pertimbangan kepada DPR mengenai pemilihan anggota
BPK.

 Hak-Hak Anggota DPD RI


1. Menyampaikan usul dan pendapat
2. Memilih dan dipilih
3. Membela diri
4. Imunitas
5. Protokoler, dan
6. Keuangan dan Administratif
 Kewajiban Anggota DPD RI

1. Mengamalkan Pancasila
2. Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
3. Tahun 1945 dam menaati segala peraturan perundang-undangan
4. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan
5. Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
6. Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat
7. Menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat dan daerah
8. Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi,
kelompok dan golongan
9. Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada
pemilih dan daerah pemilihannya
10. Menaati kode etik dan peraturan tata tertib DPD, dan
11. Menjaga etika dan norma adat daerah yang diwakilinya

2.3.3 Yudikatif

A. KY (Komisi Yudisial)

20
 Tugas Komisi Yudisial ( KY )

1. Mengusulkan calon hakim agung kepada DPR untuk mendapat kan


persetujuan dan selanjut nya ditetapkan sebagai hakim agung oleh presiden
2. Mengusulkan pengangkatan Hakim Agung
3. Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung
4. Melakukan seleksi terhadap Calon Hakim Agung
5. Menetapkan calon Hakim Agung
6. Mengajukan Calon Hakim Agung ke DPR
7. Menjaga dan menegakkan kehormatan, kleluhuran martabat, serta perilaku
hakim.
 Wewenang Komisi Yudisial ( KY )

1. Memutuskan pengangkatan hakim agung


2. Mempunyai wewenang lain dalam rangka menegakkan
kehormatan,keluhuran,martabat serta perilaku hukum.
 Tugas dan Wewenang Mahkamah Agung ( MA )

1. Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-


undangan dibawah Undang-Undang, dan mempunyai wewenang lainnya
yang diberikan olehUndang-Undang
2. Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi
3. Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden
membergrasi dan rehabilitasi.
4. Mengawasi dan memimpin jalannya perelihan pemerintahan pada seluruh
tingkat pengadilan
5. Menguji secara meteril perundang undangan dibawah UU.

B. MA (Mahkamah Agung)
 Fungsi Anggota Mahkamah Agung ( MA )
Fungsi Peradilan

21
1. Sebagai Pengadilan Negara Tertinggi, Mahkamah Agung merupakan
pengadilan kasasi yang bertugas membina keseragaman dalam penerapan
hukum melalui putusan kasasi dan peninjauan kembali menjaga agar
semua hukum dan undang-undang diseluruh wilayah negara RI diterapkan
secara adil, tepat dan benar.
2. Disamping tugasnya sebagai Pengadilan Kasasi, Mahkamah Agung
berwenang memeriksa dan memutuskan pada tingkat pertama dan terakhir
3. Erat kaitannya dengan fungsi peradilan ialah hak uji materiil, yaitu
wewenang menguji/menilai secara materiil peraturan perundangan
dibawah Undang-undang tentang hal apakah suatu peraturan ditinjau dari
isinya (materinya) bertentangan dengan peraturan dari tingkat yang lebih
tinggi (Pasal 31 Undang-undang Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun
1985).
Fungsi Pengawasan

1. Mahkamah Agung melakukan pengawasan tertinggi terhadap jalannya


peradilan di semua lingkungan peradilan dengan tujuan agar peradilan
yang dilakukan Pengadilan-pengadilan diselenggarakan dengan seksama
dan wajar dengan berpedoman pada azas peradilan yang sederhana, cepat
dan biaya ringan, tanpa mengurangi kebebasan Hakim dalam memeriksa
dan memutuskan perkara (Pasal 4 dan Pasal 10 Undang-undang Ketentuan
Pokok Kekuasaan Nomor 14 Tahun 1970).
2. Mahkamah Agung juga melakukan pengawasan, terhadap pekerjaan
pengadilan dan tingkah laku para Hakim dan para pejabat pengadilan
dalam menjalankan tugas yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok
kekuasaan, Kehakiman, yakni dalam hal Menerima, memeriksa,
mengadili, dan menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya dan
menerima keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan teknis
peradilan serta memberi peringatan, teguran dan petunjuk yang diperlukan
tanpa mengurangi Kebebasan Hakim ( Pasal 32 Undang-Undang
Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 1985 ).

22
Fungsi Mengatur

1. Mahkamah Agung dapat mengatur lebih lanjut hal-hal yang diperlukan


bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan apabila terdapat hal-hal yang
belum cukup diatur dalam Undang-undang tentang Mahkamah Agung
sebagai pelengkap untuk mengisi kekurangan atau kekosongan hukum
yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan (Pasal 27
Undang-undang No.14 Tahun 1970, Pasal 79 Undang-undang No.14
Tahun 1985).
2. Mahkamah Agung dapat membuat peraturan acara sendiri bilamana
dianggap perlu untuk mencukupi hukum acara yang sudah diatur Undang-
undang
Fungsi Nasehat

1. Mahkamah Agung memberikan nasihat-nasihat atau pertimbangan-


pertimbangan dalam bidang hukum kepada Lembaga Tinggi Negara lain
(Pasal 37 Undang-undang Mahkamah Agung No.14 Tahun 1985).
Mahkamah Agung memberikan nasihat kepada Presiden selaku Kepala
Negara dalam rangka pemberian atau penolakan grasi (Pasal 35 Undang-
undang Mahkamah Agung No.14 Tahun 1985). Selanjutnya Perubahan
Pertama Undang-undang Dasar Negara RI Tahun 1945 Pasal 14 Ayat (1),
Mahkamah Agung diberikan kewenangan untuk memberikan
pertimbangan kepada Presiden selaku Kepala Negara selain grasi juga
rehabilitasi. Namun demikian, dalam memberikan pertimbangan hukum
mengenai rehabilitasi sampai saat ini belum ada peraturan perundang-
undangan yang mengatur pelaksanaannya
2. Mahkamah Agung berwenang meminta keterangan dari dan memberi
petunjuk kepada pengadilan disemua lingkunga peradilan dalam rangka
pelaksanaan ketentuan Pasal 25 Undang-undang No.14 Tahun 1970
tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman. (Pasal 38
Undang-undang No.14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung).
Fungsi Administratif

23
1. Badan-badan Peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan
Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara) sebagaimana dimaksud Pasal 10
Ayat (1) Undang-undang No.14 Tahun 1970 secara organisatoris,
administrative dan finansial sampai saat ini masih berada dibawah
Departemen yang bersangkutan, walaupun menurut Pasal 11 (1) Undang-
undang Nomor 35 Tahun 1999 sudah dialihkan dibawah kekuasaan
Mahkamah Agung.
2. Mahkamah Agung berwenang mengatur tugas serta tanggung jawab,
susunan organisasi dan tata kerja Kepaniteraan Pengadilan (Undang-
undang No. 35 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang
No.14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan
Kehakiman).
Fungsi Lain-lain

1. Selain tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta


menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya, berdasar Pasal 2
ayat (2) Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 serta Pasal 38 Undang-
undang Nomor 14 Tahun 1985, Mahkamah Agung dapat diserahi tugas
dan kewenangan lain berdasarkan Undang-undang.

 Kekuasaan Mahkamah Agung ( MA )

1. memeriksa dan memutus


1) permohonan kasasi;
2) sengketa tentang kewenangan mengadili;
3) permohonan peninjauan kembali putusan Pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
2. memberikan pertimbangan dalam bidang hukum baik diminta maupun
tidak, kepada Lembaga Tinggi Negara.
3. memberikan nasehat hukum kepada Presiden selaku Kepala Negara untuk
pemberian atau penolakan grasi.

24
4. menguji secara materiil hanya terhadap peraturan perundang-undangan di
bawah undang-undang.
5. melaksanakan tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-undang.
Dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Kekuasaan Kehakiman ditegaskan bahwa :

1. Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk


menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan
berdasarkan Pancasila, demi terselenggaranya negara hukum Republik
Indonesia.
2. Penyelenggara Kekuasaan Kehakiman adalah Pengadilan di lingkungan
- Peradilan Umum
- Peradilan Agama
- Peradilan Militer
- Peradilan Tata Usaha Negara.

3. Mahkamah Agung adalah Pengadilan Tertinggi dan melakukan


pengawasan tertinggi atas perbuatan Pengadilan.
4. Untuk memperoleh Hakim Agung yang merdeka, berani mengambil
keputusan dan bebas dari pengaruh, baik dari dalam maupun dari luar.

 Hak Mahkamah Agung ( MA )

1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan


perundangundangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang,
dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang;
2. mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi
3. memberikan pertimbangan dalam hal presiden memberi grasi dan
rehabilitasi.
 Untuk dapat menyelenggarakan kekuasaan dan kewenangan tersebut dengan
sebaik-baiknya, Mahkamah Agung melaksanakan hal-hal sebagai berikut :

25
1. wewenang pengawasan meliputi :

1) jalannya peradilan

2) pekerjaan Pengadilan dan tingkah laku para Hakim di semua


Lingkungan Peradilan

3) pengawasan yang dilakukan terhadap Penasihat Hukum dan Notaris


sepanjang yang menyangkut peradilan

4) pemberian peringatan, tegoran, dan petunjuk yang diperlukan.

2. meminta keterangan dan pertimbangan dari :

1) Pengadilan di semua Lingkungan Peradilan

2) Jaksa Agung

3) Pejabat lain yang diserahi tugas penuntutan perkara pidana.

3. membuat peraturan sebagai pelengkap untuk mengisi kekurangan atau


kekosongan hukum yang diperlukan bagi kelancaran jalannya peradilan.
4. mengatur sendiri administrasinya baik mengenai administrasi peradilan
maupun administrasi umum.

C. MK (Mahkamah Konstitusi)

 Tugas Mahkamah Konstitusi ( MK )

1. Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang


keputusannya bersifat final untuk menguji Undang-Undang terhadap
Undang-Ungang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga Negara
yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, memutus pembubaran
partai politik dan memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum.

26
2. Wajib memberi keputusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat
mengenai digaan pelanggaran oleh Presiden dan Wakil Presiden Menurut
UUD 1945.

 Wewenang Mahkamah Konstitusi ( MK )

1. Menguji Undang-Undang terhadap UUD 1945


2. Memutus sengketa kewenangan antara lembaga-lembaga Negara, yang
kewenangannya diberikan oleh UUD 1945
3. Memutus pembubaran partai politik
4. Memutus perselisihan tentang hasil Pemilu

 Kewajiban Mahkamah Konstitusi ( MK )


Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa
Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga:

1. Telah melakukan pelanggaran hukum berupa

a) penghianatan terhadap negara

b) korupsi

c) penyuapan

d) tindak pidana lainnya

2. atau perbuatan tercela, dan/atau


3. tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden
sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945.

 Hak Mahkamah Konstitusi ( MK )


1. Perorangan warga negara Indonesia (untuk pengujian UU)
2. Kesatuan masyarakat hukum adat (untuk pengujian UU)

27
3. Badan hukum publik atau privat (untuk pengujian UU)
4. Lembaga negara (untuk pengujian UU dan sengketa antar lembaga)
5. Pemerintah (untuk pembubaran partai politik)
6. Peserta pemilihan umum, baik pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan
DPRD, maupun pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden (untuk
perselisihan hasil pemilu)
 Fungsi Mahkamah Konstitusi ( MK )
1. menjaga konstitusi guna tegaknya prinsip konstitusionalitas hukum.
2. pengujian undang-undang itu tidak dapat lagi dihindari penerapannya
dalam ketatanegaraan Indonesia sebab UUD 1945 menegaskan bahwa
anutan sistem bukan lagi supremasi parlemen melainkan supremasi
konstitusi.
3. untuk menjamin tidak akan ada lagi produk hukum yang keluar dari
koridor konstitusi sehingga hak-hak konstitusional warga terjaga dan
konstitusi itu sendiri terkawal konstitusionalitasnyaUntuk menguji apakah
suatu undang-undang bertentangan atau tidak dengan konstitusi.
 Fungsi lanjutan selain judicial review
1. memutus sengketa antarlembaga negara
2. memutus pembubaran partai politik, dan
3. memutus sengketa hasil pemilu
 Dalam melaksanakan tugasnya, Komisi Yudisial berpedoman kepada
UU no. 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial. Sebagaimana yang
tertulis dalam UU tersebut, Komisi Yudisial memiliki tujuan, yaitu :
1. Agar dapat melakukan monitoring secara intensif terhadap
penyelenggaraan kekuasaan kehakiman dengan melibatkan unsur-unsur
masyarakat
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kekuasaan kehakiman baik yang
menyangkut rekruitmen hakim agung maupun monitoring perilaku hakim
3. Menjaga kualitas dan konsistensi putusan lembaga peradilan, karena
senantiasa diawasi secara intensif oleh lembaga yang benar-benar
independen

28
4. Menjadi penghubung antara kekuasaan pemerintah dan kekuasaan
kehakiman untuk menjamin kemandirian kekuasaan kehakiman.
Tugas Badan Pemeriksaan Keuangan ( BPK )

1. Memeriksa tanggungjawab tentang keuangan Negara. Hasil pemeriksaan


itu diberitahukan kepada DPR
2. Badan Pemeriksa Keuangan memeriksa semua pelaksanaan APBN

a. Memeriksa tanggungjawab pemerintah tentang keuangan Negara


b. Memeriksa semua pelaksanaan APBN
c. Pelaksanaan pemerintah dilaksanakan berdasarkan ketentuan-
ketentuan UU
d. Hasil pemeriksaan BPK diberitahukan kepada DPR
e. Memeriksa tanggung jawab keuangan Negara apakah telah digunakan
sesuai yang
i. telah disetujui DPR.
2.3.4 Lembaga yang Bebas dan Mandiri
 Wewenang Badan Pemeriksaan Keuangan ( BPK )

1. Menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan


pemeriksaan, menentukan waktu dan metode pemeriksaan serta
menyajikan laporan pemeriksaan.

2. Meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib diberikan oleh setiap


orang dan atau unit organisasi yang mengelola keuangan negara.
3. Menetapkan standar pemeriksaan keuangan negara dan kode etik
pemeriksaan
4. Menilai dan/atau menetapkan jumlah kerugian Negara
5. Meminta keterangan yang wajib diberikan oleh setiap orang, badan
pemerintah atau badan swasta sepanjang tidak bertentangan terhadap
undang – undang.

2.4 Kendala Yang Terjadi dalam Sistem Pemerintahan Indonesia

29
Indonesia adalah salah satu negara yang menganut sistem pemerintahan
presidensial. Berbeda dengan sistem kepartaian yang tidak diatur secara tegas
oleh konstitusi, UUD 1945 secara tegas dan rinci mengatur sistem
pemerintahan yang mengacu pada sistem presidensial.

Sistem pemerintahan di Indonesia dinilai tidak jelas dan tidak konsisten.


Indonesia yang selama ini menganut sistem presidensial dianggap tidak
sepenuhnya menjalankan sistem tersebut.

Berikut adalah beberapa kendala yang terjadi pada system pemerintahan


presidensial Indonesia :

1. Kebijakan Mengurangi Subsidi


Kebijakan yang dilakukan adalah mengurangi subsidi negara
Indonesia atau menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan
kebijakan bantuan langsung tunai kepada rakyat miskin. Akan tetapi
bantuan tersebut diberhentikan sampai pada tangan rakyat atau masyarakat
yang membutuhkan.
2. Pembuatan kebijakan memakan waktu yang lama karena prosesnya
bertele-tele.

Pemerintah Indonesia memiliki sistem birokrasi yang cukup rumit.


Meskipun demikian sistem ini sudah sesuai dengan pemerintahan
Indonesia yang selalu mengedepankan demokrasi.Tetapi, pihak
pemerintah sering mempersulit proses ini dikarenakan suatu kepentingan
pribadi dan kelompok yang mau menang sendiri, sehingga kebijakan
kebijakan sering sulit dalam proses dan terkadang terhenti di tengah jalan.

3. Masalah Kekurangan Modal

Kekurangan Modal adalah satu ciri penting setiap negara yang


memulai proses pembangunan. Kekurangan ini bukan saja menghambat
kecepatan pembangunan ekonomi yang dapat dilaksanakan tetapi dapat
menyebabkan kesulitan negara tersebut untuk lepas dari kemiskinan.

30
Masalah kemiskinan, keterbelakangan, pengangguran dan kekurangan
modal yang terjadi disuatu negara berkembang disebabkan oleh lingkaran
yang sulit diputuskan. Lingkaran keterbelakangan dan kemiskinan tersebut
adalah pendapatan rendah menyebabkan kemampuan investasi rendah,
investasi rendah menyebabkan pemupukan modal rendah, modal rendah
menyebabkan produktivitas rendah, produktivitas rendah menyebabkan
pendapatan rendah dan seterusnya berputar tanpa terputus. Untuk mengatsi
masalah-masalah tersebut, pemeritah harus melakukan suatu program
besar sehingga dapat memutuskan lingkaran setan, misalnya melalui
peningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih
produktif.

4. Masalah sistem rekrutmen politik

Dalam perekrutan anggota di parlemen, sering terjadi


perekrutan yang terkadang hanya dilihat dari sisi popularitasnya saja
tanpa memikirkan kualitas. Salah satunya yaitu artis dapat menjadi
anggota DPR, padahal masih banyak tokoh lain yang lebih
berpengalaman di bidang pemerintahan.

2.5 solusi dalam menghadapi kendala sistem pemerintahan Indonesia


 Solusi Yang Ditawarkan

`Melihat Permasalahan diatas beberapa alternative Solusi Yang ditawarkan


disini adalah :

1. Mengubah Sistem Presidensial menjadi Sistem Parlemen

Cenderung sulit dilakukan karena bangsa indonesia traumatis terhadap


gagalnya pemerintahan pada tahun 1950 – 1960, selain itu juga sulit
mengubahnya karena sudah tercantum secara tegas pada UUD 1945.

2. Mengubah Sistem Kepartaian

31
Sulit dilakukan karena akan mengkerdilkan Demokrasi, mengingat
Indoensia adalah Negara Plural dan Masyarakatnya Multi Ideologi.

3. Mengurangi Jumlah Partai Politik

Usulan solusi ini lebih memungkinkan jika dibandingkan dengan pilihan 1


dan 2 karena masih mempertahankan sistem presidensial dan sistem multi partai.
Hanya saja jumlah partai di Indonesia yang terlalu banyak ini perlu
disederhanakan

4. Menyelenggarakan Pemilu Presiden dan Legislatif secara Bersama-sama


(Concurrent Elections)

Solusi ini juga masih memungkinkan, karena Di dalam masyarakat/negara


yang menganggap pemilihan presiden lebih penting dibandingkan pemilihan
legislatif, pemilih akan cenderung memilih partai poltitik yang mencalonkan
presiden yang didukungnya. Akibatnya partai politik yang mendukung calon
presiden terpilih akan memiliki peluang besar untuk memenangkan pemilu
legislatif. Dengan demikan mayoritas anggota parlemen berasal dari partai
tersebut.

5. Mengatasi Dinasti Poltik yang Merusak Sistem Pemerintahan Indonesia

Salah satunya dengan Memperkuat daya imunitas PNS dari politisasi birokrasi
karena selama ini PNS menjadi mesin yang efektif bagi elite politik lokal dalam
membangun dinasti.

32
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pemerintahan Indonesia menganut sistem Presidensil, dimana kepala


Pemerintahan dan kepala negara dipegang oleh satu orang. Kepala pemerintah
dipegang oleh presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada parlemen
(legislatif). Menteri bertanggung jawab kepada presiden karena presiden
berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.

33
Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga
negara, hubungan antarlembaga negara, dan bekerjanya lembaga negara yang
bersangkutan. Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-
cita negara yang terdapat pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea IV.

Dalam ketatanegaraan Indonesia, terdapat 3 pembagian kekuasaan yaitu


kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif.

 Kekuasaan Legislatif dipegang oleh MPR, DPR, dan DPD


 Kekuasaan eksekutif dipegang oleh Presiden dan Wakil Presiden
 Kekuasaan Yudikatif dipegang oleh MA, MK, dan KY

3.2 Saran

Sistem pemerintahan Indonesia telah menerapkan sistem pemerintahan yang


sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945,salah satunya dengan menerapkan
demokrasi.Namun, birokrasi dalam sistem ini masih kurang baik,karena para
birokrat yang belum menyadari dan menghayati Pancasila.

Sebaiknya, para pelaksana harus lebih menyadari dan menghayati Pancasila


serta Undang-undang Dasar 1945 sehingga sistem pemerintahan ini dapat berjalan
lebih baik serta dengan sistem ini dapat tercapai semua tujuan Negara Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com

http://fhaafhaa.wordpress.com/2013/04/04/masalah-masalah-yang-dihadapi-
pemerintah-di-bidang-ekonomi/

http://lenamegawati.blogspot.com/2012/01/normal-0-false-false-false-in-x-none-
x.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pemerintahan

34
http://www.triwahyu.web.id/2012/sistem-pemerintahan-indonesia.html
http://41707011.blog.unikom.ac.id/sistem-pemerintahan.1ay
https://www.academia.edu

35

Anda mungkin juga menyukai