Disusun Oleh :
2023
1
KATA PENGANTAR
Guna memenuhi tugas mata kuliah. Pada kesempatan ini penyusun ingin
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yangtelah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan maklah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah ini
masih belum sempurna. Oleh karen itu, penyusun mengharapkan saran dan
kritikmembangun yangg dtunjukan demi kesempurnan makalah ini. semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak.
2
HALAMAN JUDUL................................................................................................1
KATA
PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.........................................................................................4
B.Rumusan Masalah....................................................................................5
C.Tujuan.......................................................................................................5
A.Kesimpulan.............................................................................................34
B. Saran......................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................35
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Sistem Pemerintahan
2. Untuk mengetahui Sistem Pemerintahan di Indonesia
3. Untuk mengetahui Hak dan Kewajiban Lembaga-lembaga Negara
Indonesia
4. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam sistem pemerintahan
Indonesia
5. Untuk mengetahui solusi dalam menghadapi kendala sistem
pemerintahan Indonesia
1.4 Batasan Masalah
Pada makalah ini kami hanya membahas tentang Sistem Pemerintahan
yang ada di Indonesia yang sedang berlangsung, tidak membahas sistem
pemerintahan yang sudah berlalu ataupun sistem pemerintahan yang akan
datang.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system dan
pemerintahan. Kata system merupakan terjemahan dari kata system (bahasa
Inggris) yang berarti susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan
Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dan yang berasal dari kata perintah.
kata-kata itu berarti:
a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatau
b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah,
atau, Negara.
c. Pemerintahan adalaha perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah
Maka dalam arti yang luas, pemerintahan adalah perbuatan memerintah
yang dilakukan oleh badan-badan legislative, eksekutif, dan yudikatif di suatu
Negara dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Dalam arti yang
sempit, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan
eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan
negara.
Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas
berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan
mempengaruhi dalam mencapai tujuan dan fungsi pemerintahan. Kekuasaan
dalam suatu Negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu
Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau
kekuasaan menjalankan pemerintahan; Kekuasaan Legislatif yang berarti
kekuasaan membentuk undang-undang; dan Kekuasaan Yudikatif yang berati
kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran atas undang-undang. Komponen-
komponen tersebut secara garis besar meliputi lembaga eksekutif, legislative dan
yudikatif. Jadi, system pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-
6
lembaga negara, hubungan antar lembaga negara, dan bekerjanya lembaga negara
dalam mencapai tujuan pemerintahan negara yang bersangkutan.
Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau
tujuan negara. Tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi segenap
bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social.
1. Tingkat pusat. Meliputi presiden dan wakil presiden, menteri-menteri dan instansi
yang berada dalam ruang lingkupnya.
2. Tingkat daerah meliputi :
a. Provinsi terdiri dari gubernur dan wakil gubernur
b. Kota dan kabupaten dipimpin oleh walikota dan wakil walikota atau
bupati dan wakil bupati, dibantu oleh dinas-dinas, camat, lurah atau
kepala desa, serta rw, rt.
7
Sedangkan dalam arti luas meliputi semua alat kelengkapan negara, yaitu
MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wapres, BPK, MA, MK, KY, dan lembaga
khusus (KPK, KPU, dan Bank Sentral)
Pemerintahan NKRI tidak terlepas dari Pancasila sebagai Dasar Negara
dan UUD sebagai Konstitusi. Antara Pancasila dan UUD terjalin hubungan yang
berkaitan, Pancasila yang digunakan adalah Pancasila yang dicantumkan dalam
Pembukaan UUD. Dalam ketatanegaraan UUD adalah penjabaran dari hakikat
pokok Pancasila.
Sistem pemerintahan didunia saat ini terdiri dari Presidensiil dan
Parlementer. Terdapat beberapa perbedaan antara kedua sistem itu. Pada sistem
presidensiil fokus kekuasaan ada pada presiden, sedangkan negara yang menganut
parlementer fokus kekuasaan ada pada parlemen, bukan pada Presiden atau
Perdana Menteri.Di Indonesia alat kelengkapan negara terdiri dari :
1. Eksekutif, yaitu lembaga negara yang mengelolah lembaga pemerintahan baik
dalam tingkat pusat maupun tingkat daerah. Pada tingkat pusat dikepalai oleh
Presiden dan wapres. Sedangkat tingkat provinsi oleh gubernur dan wagub, untuk
tungkat berikutnya pemerintahan kota dipimpin oleh walikota dan wawako serta
kabupaten oleh bupati dan wabub. Tugas pokok dari lembaga ini adalah
melaksanakan pemerintahan.
2. Legislatif yang meliputi DPR, DPRD provinsi, DPRD kota/kabupaten serta
DPD. DPR dan DPD dipilih melalui parpol dalam pemilu, sedangkan DPD dipilih
melalui nonparpol dan non militer dalam pemilu. Tugas pokok DPR adalah
membuat UU bersama dengan pemerintah, sedangkan DPD mengajukan RUU
kedaeraan untuk dibahas bersama DPR.
3.. Yudikatif. Lembaga yudikatif terdiri dari MA, MK, dan KY. Setiap lembaga-
lembaga itu memiliki fungsi masing-masing sesuai UU. MA berfungsi mengadili
perkara pada tingkat kasasi dan menguji produk hukum dibawah UU. Sedangkan
MK memiliki fungsi menguju produk hukum diatas UU dan membubarkan
parpol. Sementara KY berguna untuk menentukan calon hakim agung.
4. BPK adalah lembaga yang berwenang mengaudit kondisi keuangan negara. Hasil
pengawasan ini akan dilaporkan kepada DRP untuk dipelajari.
8
Dalam pemerintahan RI jika presiden mangkat atau berhalangan maka
wapres yang menggantikannya. Tetapi jika keduanya berhalangan atau mangkat
maka terdapat 3 menteri yang harus menggantikanya secara bersamaan, yaitu
mendagri, menlu, dan menhankam dalam tenggang waktu diatur oleh UU. Masa
jabat seorang presiden atau wakil presiden adalah 5 tahun atau 1 periode. Baik
presiden maupun wapres dapat dipilih kembali untuk masa jabat yang sama juga
hanya untuk 1 periode. Jadi, presiden dan wapres dapat memangku jabatan yang
sama untuk 2 periode.
2.3.1. EKSEKUTIF
9
11. Menyatakan keadaan bahaya
12. Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden
memperhatikan pertimbangan DPR
13. Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan DPR.
14. Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan
Mahkamah Agung
15. Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR
16. Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang diatur
dengan UU
17. Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang dipilih oleh DPR
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah ( DPD )
18. Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi Yudisial
dan disetujui DPR
19. Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden, DPR,
dan Mahkamah Agung
20. Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan
persetujuan DPR.
Tanggungjawab Presiden
10
1. Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan
Angkatan Laut.
2. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara
lain dengan persetujuan DPR.
3. Dalam membuat perjanjian lainnya yang menimbulkan akibat luas dan
mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan
negara, dan / atau mengharuskan perubahan atau pembentukan UU harus
dengan persetujuan DPR.
4. Menyatakan kondisi bahaya, Ketentuan dan akibat kondisi bahaya
ditetapkan dengan UU.
5. Mengangkat Duta dan Konsul, Dalam mengangkat Duta, memperhatikan
pertimbangan DPR.
6. Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan DPR.
7. Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan
Mahkamah Agung (MA).
8. Memberi abolisi dan amnesti dengan memperhatikan pertimbangan DPR.
9. Memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur
dengan Hukum.
10. Membentuk dewan pertimbangan yang bertugas member nasehat dan
pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dengan Undang-
Undang.
11. Membahas Rancangan Undang-Undang untuk mendapatkan persetujuan
bersama DPR.
12. Mengkonfirmasi Rancangan Undang-Undang yang telah disetujui bersama
DPR untuk menjadi UU.
13. Dalam hal lkhwal kegentingan memaksa, Presiden berhak menetapkan
Peraturan Pemerintah sebagai pengganti UU.
14. Mengajukan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan
memperhatikan pertimbangan DPD.
11
15. Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang telah dipilih oleh
DPR atas dasar pertimbangan DPD.
16. Menetapkan Calon Hakim Agung yang diusulkan Komisi Yudisial dan
telah mendapat persetujuan DPR untuk menjadi Hakim Agung.
17. Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan
persetujuan DPR.
18. Menetapkan dan mengajukan anggota hakim konstitusi.
12
Kewajiban dan Hak Presiden
13
2.3.2 LEGISLATIF
A. DPR
14
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, pajak,
pendidikan, dan agama
8. Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan memperhatikan
pertimbangan DPD
9. Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas
pertanggungjawaban keuangan negara yang disampaikan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan
10. Mengajukan, memberikan persetujuan, pertimbangan/konsultasi, dan
pendapat
11. Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat
12. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang ditentukan dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
undang-undang.
Hak-Hak Anggota DPR RI
1. Mengamalkan Pancasila
2. Melaksanakan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 dan mentaati segala peraturan perundang-undangan
15
3. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah
4. Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan
negara kesatuan Republik Indonesia
5. Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat
6. Menyerap,menghimpun,menampung,dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat
7. Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan
pribadi,kelompok dan golongan
8. Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada
pemilih dan daerah pemilihannya
9. Mentaati kode etik dan Peraturan Tata tertib DPR
10. Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga yang
terkait.
Fungsi Anggota DPR RI
1. Legislasi
Fungsi legislasi dilaksanakan sebagai perwujudan DPR selaku pemegang
kekuasaan membentuk undang-undang.
2. Anggaran
Fungsi anggaran dilaksanakan untuk membahas dan memberikan
persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap rancangan undang-
undang tentang APBN yang diajukan oleh Presiden.
3. Pengawasan
Fungsi pengawasan dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan
undang-undang dan APBN.
B. MPR
16
2. Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan MK untuk
memberhentikan p-residen dan wakilnya dalam masa jabatanya dan
wakil presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan alasannya
didalam siding
3. Melantik presiden dan wakil presiden dalam sidang paripurna MPR
4. memutuskan usul Dewan Perwakilan Rakyat berdasarkan putusan
Mahkamah Konstitusi untuk
5. memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya
setelah Presiden dan/atau Wakil Presiden diberi kesempatan untuk
menyampaikan penjelasan untuk menyampaikan penjelasan dalam Sidang
Paripurna Majelis;
6. melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat,
berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya
dalam masa jabatannya;
7. memilih dan melantik Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan
Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa
jabatanya selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh hari;
8. memilih dan melantik Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya
berhenti secara bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua paket calon
Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau
gabungan partai politik yang paket calon Presiden dan Wakil Presidennya
meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum
sebelumnya sampai habis masajabatanya.
Hak-hak Anggota MPR RI
17
6. Protokoler, dan
7. keuangan dan administratif.
Kewajiban Anggota MPR RI
1. Berfungsi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden yang baik, jujur,
dan adil.
2. Berfungsi untuk mengubah atau mengganti Presiden yang tidak adil dalam
menjalankan tugasnya.
C. DPD
Tugas Dewan Perwakilan Daerah ( DPD )
18
4. memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-
undang tentang APBN dan rancangan undang-undang yang berkaitan
dengan pajak, pendidikan, dan agama.
5. dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang
mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan
daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam,
dan sumber daya ekonomi lainnya,
pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama.
6. menyampaikan hasil pengawasan atas pelaksanaan undang-undang
mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan
daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam
dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan undang-undang
APBN, pajak, pendidikan, dan agama kepada DPR sebagai bahan
pertimbangan untuk ditindaklanjuti.
Wewenang Dewan Perwakilan Daerah ( DPD )
1. Dapat mengajukan ke DPR RUU yang terkait dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemerkaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber
daya ekonomi lainnya dan pertimbangan keuangan pusat dan daerah.
2. Ikut membahas RUU yang terkait dengan otonomi daerah, hubungan
pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan
daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
lainnya dan pertimbangan keuangan pusat dan daerah.
3. Memberi pertimbangan kepada DPR atas RUU PABN dan RUU yang
terkait dengan pajak, pendidikan dan agama.
4. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU yang terkait otonomi
daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber
daya ekonomi lainnya dan pertimbangan keuangan pusat dan daerah
serta menyampaikan hasil pengawasan kepada DPR.
5. Menerima hasil pemeriksaan keuangan dari BPK.
19
6. Memberikan pertimbangan kepada DPR mengenai pemilihan anggota
BPK.
1. Mengamalkan Pancasila
2. Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
3. Tahun 1945 dam menaati segala peraturan perundang-undangan
4. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan
5. Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
6. Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat
7. Menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat dan daerah
8. Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi,
kelompok dan golongan
9. Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada
pemilih dan daerah pemilihannya
10. Menaati kode etik dan peraturan tata tertib DPD, dan
11. Menjaga etika dan norma adat daerah yang diwakilinya
2.3.3 Yudikatif
A. KY (Komisi Yudisial)
20
Tugas Komisi Yudisial ( KY )
B. MA (Mahkamah Agung)
Fungsi Anggota Mahkamah Agung ( MA )
Fungsi Peradilan
21
1. Sebagai Pengadilan Negara Tertinggi, Mahkamah Agung merupakan
pengadilan kasasi yang bertugas membina keseragaman dalam penerapan
hukum melalui putusan kasasi dan peninjauan kembali menjaga agar
semua hukum dan undang-undang diseluruh wilayah negara RI diterapkan
secara adil, tepat dan benar.
2. Disamping tugasnya sebagai Pengadilan Kasasi, Mahkamah Agung
berwenang memeriksa dan memutuskan pada tingkat pertama dan terakhir
3. Erat kaitannya dengan fungsi peradilan ialah hak uji materiil, yaitu
wewenang menguji/menilai secara materiil peraturan perundangan
dibawah Undang-undang tentang hal apakah suatu peraturan ditinjau dari
isinya (materinya) bertentangan dengan peraturan dari tingkat yang lebih
tinggi (Pasal 31 Undang-undang Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun
1985).
Fungsi Pengawasan
22
Fungsi Mengatur
23
1. Badan-badan Peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan
Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara) sebagaimana dimaksud Pasal 10
Ayat (1) Undang-undang No.14 Tahun 1970 secara organisatoris,
administrative dan finansial sampai saat ini masih berada dibawah
Departemen yang bersangkutan, walaupun menurut Pasal 11 (1) Undang-
undang Nomor 35 Tahun 1999 sudah dialihkan dibawah kekuasaan
Mahkamah Agung.
2. Mahkamah Agung berwenang mengatur tugas serta tanggung jawab,
susunan organisasi dan tata kerja Kepaniteraan Pengadilan (Undang-
undang No. 35 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang
No.14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan
Kehakiman).
Fungsi Lain-lain
24
4. menguji secara materiil hanya terhadap peraturan perundang-undangan di
bawah undang-undang.
5. melaksanakan tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-undang.
Dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Kekuasaan Kehakiman ditegaskan bahwa :
25
1. wewenang pengawasan meliputi :
1) jalannya peradilan
2) Jaksa Agung
C. MK (Mahkamah Konstitusi)
26
2. Wajib memberi keputusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat
mengenai digaan pelanggaran oleh Presiden dan Wakil Presiden Menurut
UUD 1945.
b) korupsi
c) penyuapan
27
3. Badan hukum publik atau privat (untuk pengujian UU)
4. Lembaga negara (untuk pengujian UU dan sengketa antar lembaga)
5. Pemerintah (untuk pembubaran partai politik)
6. Peserta pemilihan umum, baik pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan
DPRD, maupun pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden (untuk
perselisihan hasil pemilu)
Fungsi Mahkamah Konstitusi ( MK )
1. menjaga konstitusi guna tegaknya prinsip konstitusionalitas hukum.
2. pengujian undang-undang itu tidak dapat lagi dihindari penerapannya
dalam ketatanegaraan Indonesia sebab UUD 1945 menegaskan bahwa
anutan sistem bukan lagi supremasi parlemen melainkan supremasi
konstitusi.
3. untuk menjamin tidak akan ada lagi produk hukum yang keluar dari
koridor konstitusi sehingga hak-hak konstitusional warga terjaga dan
konstitusi itu sendiri terkawal konstitusionalitasnyaUntuk menguji apakah
suatu undang-undang bertentangan atau tidak dengan konstitusi.
Fungsi lanjutan selain judicial review
1. memutus sengketa antarlembaga negara
2. memutus pembubaran partai politik, dan
3. memutus sengketa hasil pemilu
Dalam melaksanakan tugasnya, Komisi Yudisial berpedoman kepada
UU no. 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial. Sebagaimana yang
tertulis dalam UU tersebut, Komisi Yudisial memiliki tujuan, yaitu :
1. Agar dapat melakukan monitoring secara intensif terhadap
penyelenggaraan kekuasaan kehakiman dengan melibatkan unsur-unsur
masyarakat
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kekuasaan kehakiman baik yang
menyangkut rekruitmen hakim agung maupun monitoring perilaku hakim
3. Menjaga kualitas dan konsistensi putusan lembaga peradilan, karena
senantiasa diawasi secara intensif oleh lembaga yang benar-benar
independen
28
4. Menjadi penghubung antara kekuasaan pemerintah dan kekuasaan
kehakiman untuk menjamin kemandirian kekuasaan kehakiman.
Tugas Badan Pemeriksaan Keuangan ( BPK )
29
Indonesia adalah salah satu negara yang menganut sistem pemerintahan
presidensial. Berbeda dengan sistem kepartaian yang tidak diatur secara tegas
oleh konstitusi, UUD 1945 secara tegas dan rinci mengatur sistem
pemerintahan yang mengacu pada sistem presidensial.
30
Masalah kemiskinan, keterbelakangan, pengangguran dan kekurangan
modal yang terjadi disuatu negara berkembang disebabkan oleh lingkaran
yang sulit diputuskan. Lingkaran keterbelakangan dan kemiskinan tersebut
adalah pendapatan rendah menyebabkan kemampuan investasi rendah,
investasi rendah menyebabkan pemupukan modal rendah, modal rendah
menyebabkan produktivitas rendah, produktivitas rendah menyebabkan
pendapatan rendah dan seterusnya berputar tanpa terputus. Untuk mengatsi
masalah-masalah tersebut, pemeritah harus melakukan suatu program
besar sehingga dapat memutuskan lingkaran setan, misalnya melalui
peningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih
produktif.
31
Sulit dilakukan karena akan mengkerdilkan Demokrasi, mengingat
Indoensia adalah Negara Plural dan Masyarakatnya Multi Ideologi.
Salah satunya dengan Memperkuat daya imunitas PNS dari politisasi birokrasi
karena selama ini PNS menjadi mesin yang efektif bagi elite politik lokal dalam
membangun dinasti.
32
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
33
Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga
negara, hubungan antarlembaga negara, dan bekerjanya lembaga negara yang
bersangkutan. Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-
cita negara yang terdapat pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea IV.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
http://fhaafhaa.wordpress.com/2013/04/04/masalah-masalah-yang-dihadapi-
pemerintah-di-bidang-ekonomi/
http://lenamegawati.blogspot.com/2012/01/normal-0-false-false-false-in-x-none-
x.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pemerintahan
34
http://www.triwahyu.web.id/2012/sistem-pemerintahan-indonesia.html
http://41707011.blog.unikom.ac.id/sistem-pemerintahan.1ay
https://www.academia.edu
35