Oleh:
Ransya Ayu Zulvia, 1203050136
Muhammad Azka,1203050098
Peres Koca Ananda,1203050127
Ramdani Rosdiana Putra,1203050135
2
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik,
hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “SISTEM PEMERINTAHAN” dengan hadirnya makalah ini dapat memberikan
informasi bagi para pembaca mengenai Sistem Pemerintahan.
Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ilmu Negara yang diamanatkan oleh Bapak Dr. H. Utang Rosidin, SH.MH dan Bapak Bubun
Bunyamin, SH.MHI. Makalah ini kami buat berdasarkan buku penunjang dan Jurnal yang
terpercaya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak sekali
kekurangannya baik dalam cara penulisan maupun dalam isi.
Oleh karna itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini. Mudah-mudahan makalah ini
dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis yang membuat dan umumnya bagi yang
membaca makalah ini. Aamiin
1
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
2.2 Rumusan Masalah
2.3 Tujuan Penulisan
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Pemerintahan
2.1.1 Pengertian Sistem
2.1.2 Pengertian Pemerintahan
2.1.3 Pengertian Sistem Pemerintahan
2.2 Jenis-jenis Sistem Pemerintahan
2.2.1 Sistem Pemerintahan Parlementer
2.2.2 Sistem Pemerintahan Presidensial
2.2.3 Sistem Pemerintahan Campuran (Quasi)
2.2.4 Sistem Pemerintahan Referendum
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam penyelenggaraan pemerintahan, sistem pemerintahan menjadi salah satu
faktor penentu keberlangsungan kehidupan bernegara. Pemerintahan akan berjalan
efektif dan normal mana kala sistem yang dipilih dan digunakan sesuai dengan karakter
kondisi sosial politik negara. Jika sistem pemerintahan yang digunakan tidak sesuai maka
dipastikan akan menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Akibatnya
para pelaksana tugas pemerintahan semakin kerepotan dan kesusahan dalam menjalankan
fungsinya.
Jika dikaitkan dengan konsep sistem, maka pemerintahan adalah kesatuan unsur-
unsur yang saling berhubungan dan berfungsi dalam rangka pencapaian tujuan yang ingin
dicapai. Tujuan negara tentunya adalah menjamin keberlangsungan eksistensi unsur
unsur yang ada dalam Negara tersebut. Pemerintahan dan rakyat menjadi unsur utama
penyelenggaraan pemerintahan. Oleh karena itu sistem pemerintahan dapat dikatakan
sebagai keseluruhan unsur–unsur yang terdapat dalam pemerintahan yang berfungsi dan
saling berhubungan untuk menjalankan kegiatan pemerintahan dalam rangka pencapaian
tujuan pemerintahan.
Dalam memahami sistem pemerintahan bisa diartikan dari sudut pandang sempit
dan luas. Secara sempit sistem pemerintahan diartikan sebagai penyelenggaraan
pemerintahan yang hanya dilakukan oleh legislatif. Sedangkan dari sudut pandang luas
system pemerintahan merupakan penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan tidak
hanya eksekutif melainkan juga melibatkan legislatif dan yudikatif. Sistem pemerintahan
secara sederhana diartikan sebagai tata cara penyelenggaraan kekuasaan dan kewenangan
negara oleh lembaga lembaga negara.
Secara teoritis sistem pemerintahan mengalami perkembangan dari klasik hingga
modern. Beberapa para ahli telah menguraikan sejarah perkembangan sistem
pemerintahan yang sudah dipraktekkan oleh berbagai negara. Mulai dari presidensial,
parlementer, campuran maupun referendum. Dari keempat pembagian sistem
pemerintahan tersebut, masing - masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Tentunya
dalam berkehidupan bernegara, maka konsekuensinya akan memilih salah satu dari
keempat sistempemerintahan tersebut.
Pengetahuan akan konsep dan teori sistem pemerintahan menjadi alasan mendasar
untuk memahami sistem pemerintahan yang telah berlangsung diberbagai negara. Salah
satunya adalah dengan mempelajari perkembangan penggunaan sistem pemerintahan
diberbagai negara pada masa –masa tertentu.
1
2.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimasud dengan sistem pemerintahan?
2. Apa saja jenis jenis sistem pemerintahan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Pemerintahan
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yang berarti “hubungan yang saling
tergantung antara bagian yang satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan,
baik berasal dari alam ataupun yang diproduksi oleh manusia”. Sistem juga bisa
berarti tatanan, metode, kebiasaan ataupun prinsip. Untuk mencapai tujuan sistem,
sistem-sistem tersebut secara bersama-sama saling berhubungan. Sistem beroperasi
dalam sebuah lingkungan yang kompleks. Sistem politik dan pemerintahan
merupakan sistem yang beroperasi untuk mencapai tujuan yang bersifat politik dan
pemerintahan.
Menurut Inu Kencana, sistem merupakan kesatuan yang utuh dari suatu
rangkaian, yang kait mengait satu sama lain. Bagian atau anak cabang dari suatu
sistem, menjadi induk sistem dari rangkaian selanjutnya. Begitulah seterusnya
sampai pada bagian yang terkecil, rusaknya salah satu bagian akan mengganggu
sistem itu sendiri. Pemerintahan Indonesia adalah suatu contoh sistem
3
pemerintahan, dan anak cabangnya adalah sistem pemerintahan daerah, kemudian
seterusnya sistem pemerintahan desa/kelurahan
Pemerintahan dalam arti luas adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh
negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan kepentingan negara
sendiri; jadi tidak diartikan sebagai pemerintahan yang hanya menjalankan tugas
eksekutif saja, melainkan juga meliputi tugas-tugas lainnya termasuk legislatif dan
yudikatif, sehingga sistem pemerintahan adalah pembagian kekuasaan serta
hubungan antara lembaga-lembaga negara yang menjalankan kekuasaan-kekuasaan
negara itu, dalam rangka kepenringan rakyat. Beda halnya dengan pemerintah dalam
4
arti sempit. Dalam arti sempit, pemerintah hanya meliputi lembaga yang mengurus
pelaksanaan roda pemerintahan di tataran eksekutif.
5
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
pemerintahan merupakan kegiatan di mana di dalam nya terdapat proses terus
menerus tentang perlindungan dan penjaminan kesejahteraan masyarakat, serta
pemenuhan kebutuhan baik primer, sekunder, dan tersier yang kesemuanya dijamin
melalui mekanisme yang telah diatur oleh konsensus bersama bernama dasar negara
dan undang-undang. Pemerintahan juga merupakan kegiatan yang harus
menghendaki adanya wilayah eksklusif sebagai wujud legalitas kegiatan membangun
satu sama lain. Artinya, pemerintahan merupakan kebutuhan komunal dan kegiatan
sosial yang tinglcat kebutuhannya sudah masuk kategori penting bagi peradaban
umat manusia dewasa ini.
6
keseluruhan dari susunan atau tatanan yang teratur dari lembaga-lembaga negara
yang berkaitan satu dengan yang lainnya baik langsung maupun tidak langsung
menurut suatu rencana atau pola untuk mencapai tujuan negara tersebut.
Sistem pemerintahan negara sendiri adalah sistem hubungan dan tata kerja
antara lembaga-lembaga negara, eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Sistem
pemerintahan berkaitan dengan mekanisme yang dilakukan pemerintah dalam
menjalankan tugasnya. Sistem pemerintahan ini pada era demokrasi modern dapat
dibagi dalam tiga kelas, tergantung pada hubungan antara organ-organ
pemerintahan yang mewakili tiga fungsi yang berbeda, yaitu: pertama,
pemerintahan rakyat melalui perwakilan dengan sistem parlementer. Kedua,
pemerintahan rakyat melalui perwakilan dengan sistem pemisahan kekuasaan atau
sistem presidensial. Ketiga, pemerintahan rakyat melalui perwakilan dengan disertai
pengawasan langsung oleh rakyat.
7
membubarkan parlemen dengan alasan parlemen dinilai tidak representatif. Kalau
itu yang terjadi, maka dalam waktu yang relatif pendek kabinet harus
menyelenggarakan pemilu untuk membentuk parlemen baru.
8
A. Dalam sistem pemerintahan parlementer identik dengan instabilitas eksekutif.
Karena adanya ketergantungan kabinet pada mosi tidak percaya legislatif.
B. Pemilihan kepala eksekutif tidak dilakukan secara langsung oleh rakyat, tetapi
oleh partai politik.
C. Tidak adanya pemisahan kekuasaan yang tegas antara legislatif dan eksekutif.
Hal ini dapat membahayakan kebebasan individu.
9
e. Anggota parlemen tidak boleh mendudulci jabatan eksekutif dan begitu pula
sebaliknya; presiden tidak dapat membubarkan atau memaksa parlemen;
f. Presidensial berlaku prinsip supremasi konstitusi. Karena itu, pemerintahan
ek.kutif bertanggung jawab kepada konstitusi.
S.L Witman dan J.J Wuest juga mengemukakan empat ciri kabinet presidensial
sebagai berikut.
A. It is based upon the separation of power principles.
Hal tersebut berdasarkan atas prinsip-prinsip pemisahan kekuasaan.
B. The executive has no power to dissolve the legislature nor must he resign
when he loses the sup of the majority of it’s membership.
(Eksekutif tidak mempunyai kekuasaan membubarkan parlemen dan juga tidak
mesti berhenti sewaktu kehilangan dukungan dari mayoritas anggota
parlemen).
C. There is no mutual responsibility between the presiden and his cabinet, the
latter is, wholly responsible to the chief executive.
(Dalam hal ini, tidak ada tanggung jawab yang beralasan antara presiden dan
kabinetnya, karena pada alchirnya seluruh tanggung jawab sama sekali tertuju
pada presiden (sebagai kepala pemerintahan).
D. The executive is chosen by the electorate.
(presiden terpilih langsung oleh para pemilih.
Adapun Jimly Asshiddiqie mengemukakan sembilan karakter pemerintahan
presidensial sebagai berikut.
1. Terdapat pemisahan kekuasaan yang jelas antara cabang kekuasaan eksekutif
dan legislatif.
2. Presiden merupakan eksekutif tunggal. Kekuasaan eksekutif presiden tidak
terbagi dan yang ada hanya presiden dan wakil presiden saja.
3. Kepala pemerintahan adalah sekaligus kepala negara atau sebaliknya kepala
negara aclalah sekaligus kepala pemerintahan.
4. Presiden mengangkat para menteri sebagai pembantu atau sebagai bawahan
yang bertanggung jawab kepadanya.
5. Anggota parlemen tidak boleh menduduki jabatan eksekutif dan demilcian pula
sebaliknya.
6. Presiden tidak dapat membubarkan atau memaksa parlemen.
7. Berlaku prinsip supremasi konstitusi, karena itu pemerintah eksekutif
bertanggung jawab kepada konstitusi.
8. Eksekutif bertanggung jawab langsung kepada rakyat yang berdaulat.
9. Kekuasaan tersebar secara tidak terpusat.
10
kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah bahwa sistem presidensial lebih
menjamin stabilitas pemerintahan. Sedangkan kekurangannya, sistem ini cenderung
menempatkan eksekutif sebagai bagian kekuasaan yang sangat berpengaruh karena
kekuasaannya cukup besar. Oleh karena itu, diperlukan pengaturan konstitusional
untuk mengurangi dampak negatif atau kelemahan yang dibawa sejak lahir oleh
sistem presidensial tersebut.
Secara umum sistem presidensial mempunyai tiga kelebihan dan tiga kekurangan.
Kelebihannya adalah sebagai berikut.
a. Stabilitas eksekutif yang didasarkan pada masa jabatan presiden.
b. Pemilihan kepala pemerintahan oleh rakyat dapat dipandang Iebih demokratis
dari pada pemilihan tidak langsung.
c. Pemisahan kekuasaan berarti pemerintahan yang dibatasi (perlindungan
kebebasan individu atas tirani pemerintah).
11
terakhir ini masih mempunyai hubungan yang erat dengan sistem pertama
(parlementer) dan sistem kedua (presidensiil) yang kesemuanya itu berada dalam
kerangka sistem politik demokrasi liberal atau demokrasi modern.
Negara-negara yang menganut sistem campuran ini, ada yang menonjol
sifat presidensialnya, sehingga dinamakan quasi presidensial, seperti yang
dipraktikkan di Republik Perancis mempunyai Presiden dan Perdana Menteri
sekaligus, Presiden bertindak sebagai kepala Negara yang dipilih langsung oleh
rakyat, sedanglcan perdana menteri diangkat oleh presiden dari partai politik atau
gabungan partai politik yang menguasai kursi mayoritas di parlemen. Dalam sistem
ini, yang lebih utama adalah presiden, sehingga dapat dikatakan bahwa elemen
sistem parlementer dicangkokkan ke dalam sistem presidensial. Karena itu, pada
pokoknya sistem ini dapat juga disebut sebagai sistem quasi presidensial
Ada juga yang lebih menonjol sifat parlementernya sehingga dinamakan
quasi parlementer. Seperti yang dipraktikkan di Jerrnan, India, dan Singapura, di
negara-negara ini yang lebih menonjol adalah sistem parlementernya. Di Singapura,
ciri yang utamanya adalah sistem pemerintahan parlementer dengan menerapkan
model “eksekutif ganda” (dual executive) di Ungan presiden dan perdana menteri,
akan tetapi kedudukan presiden hanya simbolik. Dengan demikian dapat dipahami
bahwa sistem pemerintahan campuran adalah sistem pemerintahan yang
memadukan sistem pemerintahan pre.sidensial dan parlementer. Jika lembaga
eksekutif yang lebih dominan, maka disebut semi presidensial, tetapi jika parlemen
yang lebih dominan, maka disebut dengan semi parlementer.
12
Legislatif ini terdiri dari nationalrat dan standerat. Nationalrat merupakan
badan perwakilan nasional, sedangkan standerat merupakan perwalcilan daripada
negara-negara bagian yang di sebut kanton. Dengan demikian, eksekutif (bundesrat)
tidak dapat dibubarkan oleh legislatif (bundesversammlung). Dalam sistem ini
eksekutif (standerat) semata-mata hanya menjadi badan pelaksana saja dari segala
kehendak atau keputusan legislatif (bundesversammlung), dalam hal ini, di antara
anggota-anggota legislatif itu ditunjuk tujuh orang, yang kemudian ketujuh orang ini
merupalcan suatu badan yang bertugas melaksanakan keputusan-keputusan dari
legislatif. Dengan demikian anggota-anggota eksekutif (standerat) itu diambil dari
sebagian anggota-anggota legislatif (bundesversammlung).
13
b. Lamanya masa jabatan eksekutif ditentukan dengan pasti dalam konstitusi;
c. Menteri-menteri tidak bertanggung jawab baik kepada parlemen maupun
kepada presiden.
Ciri yang pertama adalah merupakan ciri pokok dari sistern parlementer.
Sedangkan ciri yang kedua adalah merupakan ciri pokok dari sistem presidensial.
Ciri yang ketiga adalah ciri yang tidak terdapat baik dalam sistem presidensial
maupun dalam sistem parlementer. Justru ciri yang ketiga inilah merupakan
konsekuensi dari dianutnya ciri pertama dan kedua secara bersama-sama.
14
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Sistem merupakan “sekelompok bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk
melakukan suatu maksud. Apabila salah satu bagian rusak atau tidak dapat
menjalankan tugasnya, maka maksud yang hendak dicapai tidak akan terpenuhi atau
setidak-tidaknya sistem yang telah terwujud akan mendapat gangguan.
2. Pemerintahan merupakan kegiatan di mana di dalam nya terdapat proses terus
menerus tentang perlindungan dan penjaminan kesejahteraan masyarakat, serta
pemenuhan kebutuhan baik primer, sekunder, dan tersier yang kesemuanya dijamin
melalui mekanisme yang telah diatur oleh konsensus bersama bernama dasar negara
dan undang-undang.
3. Sistem pemerintahan negara sendiri adalah sistem hubungan dan tata kerja antara
lembaga-lembaga negara, eksekutif, legislatif, dan yudikatif
4. Jenis-jenis Sistem Pemerintahan
● Sistem Pemerintahan Parlementer
● Sistem Pemerintahan Presidensial
● Sistem Pemerintahan Campuran (Quasi)
● Sistem Pemerintahan Referendum
3.2 SARAN
Dalam penggunaan sistem pemerintahan, sebaiknya disarankan untuk menyesuaikan
latar belakang sejarah dan situasi politik kenegaraan yang mendukung dalam
penggunaan sistem pemerintahan. Hal ini maksudkan agar sistem pemerintahan yang
digunakan sesuai dengan kehendak dan kebutuhan politik negara demi mencapai tujuan
yang dinginkan oleh negara
DAFTAR PUSTAKA
Adiwilaga, Rendy., Alfian, Yani., & Rusdia,Ujud., 2018. Sistem Pemerintahan Indonesia. Yogyakarta:
Deepublish Publisher
Mariana, D., Paskalina, C., & Yuningsih, N. Y. (2007). Perbandingan Pemerintahan. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Sarundajang, S. H. (2012). Babak Baru Sistim Pemerintahan. Jakarta: Kata Hasta Pustaka.
15