MAKALAH
AHMAD SAPUTRA
NIM:03180007
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Ahmad Saputra
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan
negara. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme karena sistem
pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem
pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis.
Jika suatu pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu
akan berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk
memprotes hal tersebut..
Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga
tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga
kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan
yang kontiniu dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam
pembangunan sistem pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya sedikit negara yang
bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh..
1
1.2. RUMUSAN MASALAH
Agar perumusan masalah ini tidak meluas maka penulis perlu membatasi ruang
lingkup masalah Sistem Pemerintahan ini adalah sebagai berikut :
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dirumuskan beberapa manfaat dan tujuan
penulisan penting sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem adalah suatu keseluruhan, terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai
hubungan fungsional terhadap keseluruhan. Dengan demikian dalam usaha ilmiah sistem
adalah suatu tatanan atau susunan yang berupa suatu struktur yang terdiri dari bagian-
bagian atau komponenyang berkaitan antara satu dengan lainnya secara teratur dan
terencana untuk mencapai suatu tujun. Maka dalam arti yang luas, pemerintahan adalah
segala bentuk kegiatan atau aktifitas penyelenggaraan negara yang dilakukan oleh organ-
organ negara yang mempunyai otoritas atau kewenangan untuk menjalankan kekuasaan.
Pengertian pemerintahan seperti ini mencakup kegiatan atau aktifitas penyelenggaraan
negara yang dilakukan oleh eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Dalam arti yang
sempit, pemerintahan adalah aktivitas atau kegiatan yang diselenggarakan oleh fungsi
eksekutif, presiden ataupun perdana menteri, sampai dengan level birokrasi yang paling
rendah tingkatannya. Dari dua pengertian tersebut, maka dalam melakukan pembahasan
mengenai pemerintahan negara titik tolak yang dipergunakan adalah dalam konteks
pemerintahan dalam arti luas. Yaitu meliputi pembagian kekuasaan dalam negara,
hubungan antar alat-alat perlengkapan negara yang menjalankan kekuasaan tersebut.
3
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
4
litik, sikap-sikap dan etika politik yang berlaku atau yang dianut oleh suatu
Negara;
5
b. Sistem pemerintahan presidensial
1. Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada
parlemen;
2. Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu.
Misalnya, masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun,
Presiden Indonesia adalah lima tahun;
3. Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu
masa jabatannya;
4. Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena
dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.
6
3. Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar
antara eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas
dan memakan waktu yang lama.
7
a. MPR bukan lembaga tertinggi lagi;
b. Komposisi MPR terdiri atas seluruh anggota DPR ditambah DPD
yang dipilih oleh rakyat;
c. Presiden dan wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat;
d. Presiden tidak dapat membubarkan DPR;
e. Kekuasaan Legislatif lebih dominan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Pembagian sistem pemerintahan negara secara modern terbagi dua, yaitu presidensial
dan ministerial (parlemen). Pembagian sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
didasarkan pada hubungan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif. Dalam sistem
parlementer, badan eksekutif mendapat pengwasan langsung dari legislatif. Sebaliknya,
apabila badan eksekutif berada diluar pengawasan legislatif maka sistem
pemerintahannya adalah presidensial.
3.2. SARAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku :
Abdul Latif dan Hasbi Ali, Politik Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2010 Abdu
Peraturan perundang-undangan :
Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerahl kadir Muhammad,
Ilmu dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004
iii