Anda di halaman 1dari 10

KEKUASAAN LEGISLATIF

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Ilmu Politik
Dosen Pengampu:
Ahmad Khubby Ali Rohmad, S.Ag, M.Si.

Disusun oleh:
1. Firdianti Romadani Octaviani (05040423075)
2. Ignatius Richard P.L (05040423079)
3. M. Ilyas Abdul Rosyid (05040423084)
4. Muhammad Khafi Azmi Azudin (05040423090)
5. Aliyah Rahma Shafira (05040423108)

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makala tentang "Kekuasaan Legislatif”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut

memberikan kontribusi dalam penyusunan makala ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak

mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari

penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makala ini. Oleh karena itu, kami dengan

rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan

juga inspirasi untuk pembaca.

Surabaya, 25 September 2023

Penyusun

PAGE \* MERGEFORMAT 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........

PAGE \* MERGEFORMAT 2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lembaga legislatif merupakan institusi kunci (key institutions) dalam perkembangan politik

negara-negara modern. Perkembangan lembaga-lembaga negara, lembaga legislatif merupakan cabang

kekuasaan pertama yang mencerminkan kedaulatan rakyat. Dalam negara-negara modern (modern states),

interaksi mendasar antar lembaga negara termasuk fungsi legislasi diatur oleh konstitusi. Pola pengaturan

fungsi legislasi ditentukan oleh pola hubungan antara eksekutif dan legislatif dan hubungan itu sangat

ditentukan oleh corak sistem pemerintahan. Sebagai sebuah negara modern, Indonesia merupakan salah satu

negara yang pernah menganut dua model sistem pemerintahan, yaitu sistem pemerintahan parlementer dan

sistem presidensial.

Sistem Pemerintahan dapat diartikan sebagai suatu struktur yang terdiri dari fungsi fungsi

legislatif, eksekutif dan yudikatif yang saling berhubungan, bekerja sama dan mempengaruhi satu sama lain.

Secara demikian sistem pemerintahan adalah cara kerja lembaga-lembaga negara satu sama lainnya. Menurut

Jimly Asshidiqie, sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu sistem hubungan antara lembaga lembaga

negara. Sedangkan menurut Sri Soemantri sistem Pemerintahan adalah hubungan antara lembaga legislatif

dan eksekutif. Ismail Suny mempunyai pendapat bahwa sistem pemerintahan adalah suatu sistem tertentu

yang menjelaskan bagaimana hubungan antara alat-alat perlengkapan negara yang tertinggi di suatu negara.

Berkaitan dengan sistem pemerintahan, pada umumnya dibedakan kedalam dua sistem utama, yaitu sistem

presidensiil dan parlementer, diluar kedua sistem tersebut merupakan sistem campuran atau kuasa parlemnter

atau kuasa presidensiil, ada juga menyebut sistem referendum.

Indonesia merupakan negara dengan sistem pemerintahan Presidensial, Sistem pemerintahan

presidensiil itu mempunyai ciri-ciri yang khas sebagaimana dianut di Amerika Serikat. Pertama, sistem itu

didasarkan atas asas pemisahan kekuasaan. Kedua, tidak ada pertanggungjawaban bersama antara Presiden

sebagai pemimpin eksekutif dengan anggota anggotanya. Anggota-anggota yang bernama menteri itu

PAGE \* MERGEFORMAT 2
sepenuhnya bertanggung jawab kepada Presiden. Ketiga, Presiden tidak dapat membubarkan DPR dan

keempat, Presiden itu dipilih oleh Dewan Pemilih. Jadi ini sistem pemerintahan presidensiil sebagaimana

berlaku di Amerika Serikat lalu bagaimana dengan sistem pemerintahan presidensiil di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian kekuasaan legislatif
2. Bagaimana fungsi dari kekuasaan legislatif
3. Sebutkan tugas dan macam-macam kekuasaan legislatif

1.3 Tujuan
1. Diharapkan mahasiswa mengerti tentang kekuasaan legislatif
2. Mengetahui fungsi dan kekuasaan legislatif
3. Mengetahui tugas dan macam-macam kekuasaan legislatif

PAGE \* MERGEFORMAT 2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian tentang Legislatif


Dalam teori trias politika, mengandung 3 kekuasaan, salah satunya yaitu kekuasaan
legislatif. Kekuasaan legislatif adalah sistem pemerintahan yang bertanggung jawab dalam membuat
undang-undang dan melakukan pengawasan terhadap pemerintah. Melalui pengawasan terhadap
pemerintah, kekuasaan legislatif dapat membuat undang-undang sesuai dengan keinginan rakyat.
Kekuasaan legislatif adalah kekuasaan terpenting, karena undang-undang adalah sebagai
dasar negara indonesia dan sebagai pedoman bagi masyarakat indonesia. dengan demikian,
kekuasaan legislatif harus memastikan bahwa undang-undang yang dibuat dapat memperhitungkan
kepentingan seluruh masyarakan indonesia dan bertanggung jawab atas tindakan mereka
Kekuasaan legislatif adalah kunci bagi pemerintahan dan rakyat. Bagi pemerintahan
dapat menemukan arah dan tujuan pemerintahan, serta bagi masyarakat dapat memastikan bahwa
rakyat memiliki kontrol atas pemerintahan melalui wakil-wakil rakyat yang terpilih.

2.2 Fungsi dari Kekuasaan Legislatif


Fungsi legislasi adalah fungsi untuk membentuk undang-undang dengan persetujuan
Presiden, sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 20 ayat (1) UUD 1945, artinya DPR ikut
mementukan kebijakan politik yang diselenggaraan oleh Presiden (Pemerintah). Dasar hukum fungsi
legislasi DPR terdapat di dalam Pasal 20 ayat (1) dan Pasal 21 ayat (1) UUD 1945. Dalam fungsi
legislasi, DPR mempunyai hak sekaligus kewajiban untuk mengajukan Rancangan Undang Undang
(RUU), hak amandemen atau hak untuk mengubah setiap RUU yang diajukan oleh Pemerintah.
Sehingga fungsi legislasi mencakup kegiatan mengkaji, merancang, membahas, dan mengesahkan
undang-undang. Fungsi badan legislatif dalam sistem pernerintahan negara Republik Indonesia
menurut Undang-undang Dasar 1945 sebelum amandemen dan bagaimana kedudukan dan fungsi
badan legislatif pasca amandemen Undang-Undang Dasar 1945.
1. Dengan adanya amandemen terhadap UUD 1945, terjadilah perubahan yang signifikan
terhadap kedudukan, tugas dan wewenang DPR/DPRD. Kalau sebelum amandemen UUD 1945
kekuasaan membentuk undang-undang berada di tangan Presiden, maka sesudah amandemen

PAGE \* MERGEFORMAT 2
UUD 1945 kekuasaan membentuk undang-undang berada di tangan DPR, sedangkan Presiden
hanya mengesahkan rancangan undang-undang yang telah dibahas bersama dengan Dewan
Perwakilan Rakyat.
2. Dengan diberikannya kekuasaan membentuk undang-undang kepada Dewan Perwakilan
Rakyat, maka kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat baik dari aspek politik maupun yuridis
menjadi semakin kuat untuk menjaga sistem check and balances dalam penyelenggaraan
pemerintahan.

Di antara fungsi-fungsi lembaga legislatif yang paling penting adalah:


1. Merumuskan kebijakan dan membuat undang-undang. Untuk itu DPR diberi hak inisiatif, hak
amandemen dan hak budget.
2. Melakukan pengawasan terhadap eksekutif agar supaya tindakan eksekutif sesuai dengan
kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan. Untuk itu DPR diberi hak bertanya, hak interpelasi,
hak angket dan mosi.

Analisis aktualisasi fungsi fungsi lembaga legislatif (DPR) menurut Priyatmoko dalam
Budiardjo dan Ibrahim (1995), dimulai dengan mengklarifikasi fungsi-fungsi legislatif dalam tiga
bentuk yaitu representasi, pembuatan kebijakan dan pembentukan legitimasi. Fungsi representasi
menunjukkan seberapa besar keanekaragaman itu terefleksi dalam DPR; apakah tidak ada kelompok
yang sengaja atau tidak sengaja terbatasi atau tercegah aksesnya untuk masuk dan memanfaatkan
lembaga ini; atau bagaimana komunikasi para wakil rakyat dengan masyarakat merupakan contoh-
contoh pertanyaan yang harus dijawab untuk menggambarkan dan menakar pelaksanaan fungsi
representasi ini. Pembuatan keputusan merupakan fungsi badan perwakilan rakyat saat dihadapkan
pada berbagai masalah (khususnya masalah-masalah pembangunan dan konflik kepentingan di dalam
masyarakat) demi terwujudnya kesejahteraan bersama atau tujuan bersama yang disepakati. Ukuran
pelaksanaan fungsi ini dapat dilihat dari kemampuan lembaga ini mengantisipasi perkembangan
masa depan, mengindentifikasi problem-problem utama, dan merumuskan persepsi untuk
mengatasinya serta kemampuannya menjadi mediasi penyelesaian berbagai konflik secara damai.

2.3 Tugas dan Macam-Macam Kekuasaan Legislatif


A. Tugas-tugas Kekuasaan Legislatif
Kekuasaan legislatif memiliki beberapa tugas. Berikut beberapa tugas daeri kekuasaan
legislatif :

PAGE \* MERGEFORMAT 2
1. Pembuatan Undang-Undang: Legislatif bertanggung jawab untuk mengusulkan,
membahas,
dan mengesahkan undang-undang yang mengatur berbagai aspek kehidupan dalam negara.
2. Pengawasan Pemerintah: Legislatif memonitor kinerja pemerintah dan dapat melakukan
penyelidikan terhadap tindakan atau kebijakan pemerintah yang dianggap tidak sesuai
dengan hukum atau kepentingan publik.
3. Anggaran Negara: Legislatif berperan dalam menetapkan anggaran negara, termasuk alokasi
dana untuk berbagai program dan proyek pemerintah.

4. Persetujuan dan Konfirmasi: Legislatif sering kali harus memberikan persetujuan atau
konfirmasi untuk pengangkatan pejabat penting, perjanjian internasional, atau keputusan-
keputusan penting lainnya.
5. Representasi Rakyat: Legislatif mewakili suara dan kepentingan rakyat dengan
mendengarkan keluhan, saran, dan aspirasi mereka.
6. Pemberian Imunitas: Legislatif dapat memberikan imunitas kepada anggota legislatif dalam
beberapa kasus, sehingga mereka tidak dapat dihukum atas tindakan atau pernyataan yang
mereka lakukan dalam kapasitas resmi.
Tugas-tugas ini berbeda-beda di setiap negara, tergantung pada sistem politik dan
konstitusi yang berlaku.

B. Macam-Macam Kekuasaan Legislatif


1. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Pada umumnya, anggota DPR berasal dari partai politik yang dipilih secara langsung oleh
rakyat dengan pemilu. DPR yang terpilih akan bertempat di tingkat pusat, sedangkan yang berada di
tingkat provinsi atau kabupaten adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Berikut beberapa
tugas dan wewenang yang harus dilaksanakan oleh anggota DPR:
a. Membentuk undang-undang yang telah dibahas bersama Presiden.
b. Memberi persetujuan tentang peraturan daerah sebagai pengganti dari undang-undang.
c. Menerima dan membahas masalah Rancangan Undang-undang (RUU) yang diajukan oleh DPD.
d. Mempertimbangkan DPD atas rancangan undang-undang APBN yang memiliki hubungan
dengan pendidikan, pajak maupun agama.
e. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bersama dengan Presiden dan
memperhatikan pertimbangan dari DPD.

DPR memiliki tiga fungsi penting, di antaranya adalah sebagai berikut:


a. Fungsi Legislatif merupakan fungsi di mana DPR memiliki peran sebagai pembuat undang-
undang bersama dengan Presiden.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
b. Fungsi Anggaran adalah fungsi di mana berperan sebagai pemegang kekuasaan untuk
menetapkan APBN yang diajukan oleh Presiden.
c. Fungsi Pengawasan merupakan fungsi dari DPR yang memiliki peran untuk mengawasi
jalannya pemerintahan.

2. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)


Anggota dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terdiri dari wakil-wakil yang ada di
berbagai provinsi dan telah dipilih melalui proses pemilu. Keanggotaan dari DPD ini diresmikan oleh
keputusan Presiden dan bertempat di daerah pemilihannya.
Anggota DPD biasanya tidak berasal dari partai politik, akan tetapi dari organisasi
kemasyarakatan. Masa jabatan dari anggota DPD adalah lima tahun. Menurut Undang-Undang Dasar
1945 pasal 22D, anggota DPD memiliki kewenangan berikut ini:
a. Mengajukan Rancangan Undang-undang pada DPR yang berhubungan dengan otonomi daerah,
pembentukan, pemekaran, hubungan pusat daerah dan penggabungan daerah, keuangan pusat
daerah dan pengelolaan sumber daya alam.
b. Memberikan pertimbangan pada anggota DPR atas Rancangan Undang-undang APBN dan
RUU yang memiliki hubungan dengan pendidikan, pajak serta agama.
c. Mengawasi pelaksanaan mengenai hal-hal tersebut serta melaporkannya pada DPR.

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kekuasaan legislatif memiliki fungsi yang sangat penting dalam sistem


pemerintahan. Tugas legislatif meliputi pembuatan undang-undang, penetapan
anggaran negara, pemilihan dan pengangkatan pejabat negara, serta
menyelenggarakan sidang parlemen. Macam-macam kekuasaan legislatif dapat
dibedakan menjadi sistem satu kamar dan sistem dua kamar, tergantung dari struktur
lembaga legislatif yang ada. Dengan menjalankan fungsi dan tugasnya, kekuasaan
legislatif berperan krusial dalam menjaga keseimbangan kekuasaan dan mewujudkan
pemerintahan yang efektif dan demokratis.

3.2 Saran

Legislatif perlu meningkatkan peran dan kualitas legislasinya dengan


melakukan analisis kebijakan yang mendalam, membahas isu-isu strategis, dan
melibatkan masyarakat dalam proses pembuatan undang-undang. Legislatif juga harus

PAGE \* MERGEFORMAT 2
memastikan bahwa undang-undang yang dihasilkan berkualitas, adil, dan sesuai
dengan kebutuhan dan aspirasi rakyat.

DAFTAR PUSTAKA

Kartika, Yuni. LEMBAGA LEGISLATIF REPUBLIK INDONESIA DALAM PERSPEKTIF SIYASAH DUSTURIYYAH
(Analisis terhadap Fungsi Legislasi, Pengawasan, dan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia). (Bengkulu: e-Respository Perpustakaan, 2021)

Andi Gau Kadir, Jurnal Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Indonesia 1 (1), 35-40, 2016

PAGE \* MERGEFORMAT 2

Anda mungkin juga menyukai