Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

LEMBAGA – LEMBAGA PENYELENGGARA NEGARA DALAM


HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Dosen pengampuh
Nurmadiah, SH.,MH

Disusun Oleh :

Atina Karolina (742012007)


Betty Kusmijayanti (74201200008)
Dia Nopita (74201200003)
Ferry (74201200042)

PROGRAM STUDY ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUMINSTITUT ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA SAMAWA REA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karuani–Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Hukum Administrasi Negara.

Hukum Administrasi Negara sebagai bagian dari hukum publik merupakan mata kuliah yang
wajib diberikan kepada mahasiswa, utamanya mahasiswa Fakultas Hukum dan Prodi Ilmu
Administrasi Negara. Hukum Administrasi Negara mengatur hubungan antara pemerintah dan warga
negara dan juga administrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dalam negara hukum, seperti
Indonesia maka kehadiran Hukum Administrasi Negara menjadi penting karena segala tindakan yang
diambil oleh pemerintah harus berdasarkan pada hukum. Sehingga kehadiran buku ini tidak saja
bermanfaat bagi mahasiswa tetapi juga praktisi hukum, para penyelenggara pemerintahan dan
Pegawai Aparatur Sipil Negara.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran dan kritikan yang bersifat membangun dari berbagai pihak.

Sumbawa, Oktober 2021


Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL………………………………………………………………………………………. i
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………. ii
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang …………………………………………………………………………… 1


B. Rumusan
Masalah………………………………………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN

1.1. Definisi Hukum Administrasi Negara……………………………………………………2


1.2. Definisi Lembaga Negara……………………………………………………………......2
2. Jenis – jenis Lembaga Negara Indonesia………………………………………………….3

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN……………………………………………………………………………7
B. KRITIK dan SARAN………………………………………………………………………7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam cabang ilmu hukum, ada beberapa istilah yang digunakan untuk menyebut Hukum
Administrasi Negara. Misalnya ada yang menggunakan istilah Hukum Tata Pemerintahan, dan ada
juga yang menggunakan istilah Hukum Tata Usaha Negara. Meskipun dalam ruang penyebutan istilah
yang berbeda, namun dalam perkembangan selanjutnya pemakaian istilah untuk bidang ilmu hukum
ini diganti lagi menjadi istilah Hukum Administrasi Negara, setelah sebelumnya sempat
menggunakan istilah Hukum Tata Pemerintahan pada tahun 1972 atas dasar Surat Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 30 Desember 1972 Nomor 198/U/1972 tentang pedoman
kurikulum minimal.

Hukum Administrasi Negara ini menguji hubungan hukum istimewa yang diadakan dan yang
memungkinkan para pejabat administrasi Negara melakukan tugas istimewa mereka (definisi
Logemann). Administrasi Negara diberi tugas mengatur kepentingan umum, misalnya kesehatan
masyarakat, pengajaran, dan lain-lain. Agar alat-alat perlengkapan Negara, dalam hal ini organ
Administrasi Negara dapat menjalankan tugas menyelenggarakan kesejahteraan umum secara baik,
maka Administrasi Negara memerlukan kemerdekaan untuk bertindak atas inisiatif sendiri terutama
dalam menyelesaikan masalahmasalah penting yang timbul dengan sekonyong-konyong, yang
peraturan penyelesaiannya belum ada, atau belum dibuat oleh badan legislatif. Kemerdekaan tersebut
disebut Freies Ermessen.

Maka dari itu, untuk dapat mengetahui deskripsi lengkap tentang Hukum Administrasi Negara,
maka kami akan mengungkap pembahasan tersebut di dalam makalah ini meliputi definisi dan jenis –
jenis lembaga negara Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Hukum Administrasi Negara ?


2. Apa yang dimaksud dengan Lembaga Negara ?
3. Siapa saja lembaga penyelenggara negara di Indonesia ?
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Definisi Hukum Administrasi Negara


Hukum administrasi negara merupakan hukum yang selalu berkaitan dengan aktivitas perilaku
administrasi negara dan kebutuhan masyarakat serta interaksi diantara keduanya.Di saat sistem
administrasi negara yang menjadi pilar pelayanan public menghadapi masalah yang fundamental
maka rekonseplualisasi,reposisi dan revialisasi kedudukan hukum administrasi negara menjadi satu
keharusan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan penerapan good governance.
Hukum administrasi negara(hukum publik)adalah peraturan hukum mengenai admistrasi dalam
suatu negara,dimana hubungan antar warga negara dan pemerintahannya dapat berjalan dengan baik
dan aman.
Hukum Administrasi Negara adalah rangkaian aturan-aturan hukum yang harus diperhatikan
oleh alat-alat perlengkapan Negara di dalam menjalankan tugasnya. Terhadap perumusan ini banyak
diajukan keberatan-keberatan. Hukum Administrasi Negara diartikan sebagai rangkaian-rangkaian
aturan-aturan hukum yang mengatur cara bagaimana alat-alat perlengkapan Negara menjalankan
tugasnya.
Selain itu, ada beberapa pula pendapat lain tentang pengertian Hukum Administrasi Negara ini
yang dikemukakan para sarjana yaitu, sebagai berikut :

1) R. Abdoel Djamali, Hukum Administrasi negara adalah peraturan hukum yang mengatur
administrasi, yaitu hubungan antara warga Negara dan pemerintahnya yang menjadi sebab
hingga Negara itu berfungsi.
2) Kusumadi Poedjosewojo, Hukum Administrasi Negara adalah keseluruhan aturan hukum
yang mengatur bagaimana Negara sebagai penguasa menjalankan usaha-usaha untuk
memenuhi tugasnya.
3) E. Utrecht, Hukum Administrasi Negara adalah hukum yang menguji hubungan hukum
istimewa yang diadakan, akan kemungkinan para pejabat melakukan tugas mereka yang
khusus.
4) Van Apeldoorn, Hukum Administrasi Negara adalah keseluruhan aturan yang harus
diperhatikan oleh para penguasa yang diserahi tugas pemerintahan dalam menjalankan
tugasnya.
5) Djokosutono, Hukum administrasi Negara adalah hukum yang mengatur hubungan-
hubungan hukum antara jabatan-jabatan dalam Negara dengan para warga masyarakat.

1.2 Definisi Lembaga Negara


Lembaga dalam arti luas yaitu setiap individu atau organisasi yang memiliki fungsi tertentu
untuk mencapai tujuan negara. Sedangkan dalam arti sempit, setiap individu dapat dikatakan organ
atau lembaga negara apabila secara pribadi mempunyai kedudukan hukum tertentu untuk melakukan
sesuatu atas nama negara.
Lembaga Negara Indonesia adalah lembaga-lembaga negara yang dibentuk berdasarkan
UUD, UU, atau oleh peraturan yang lebih rendah. Lembaga yang dibentuk berdasarkan Peraturan
Pemerintah atau Peraturan Presiden; dan. Lembaga yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri.
Susunan lembaga negara pada sistem ketatanegaraan Indonesia sendiri telah mengalami
beberapa perubahan sesuai dengan aspirasi rakyat. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
menjalankan fungsi pengawasan dan keseimbangan sehingga dapat mencegah penyimpangan
kekuasaan dalam sistem pemerintahan Indonesia. Pembentukan lembaga negara didasarkan pada
bermacam-macam dasar hukum. Antara lain ada lembaga yang dibentuk berdasarkan UUD, lembaga
yang dibentuk berdasarkan UU, lembaga yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah maupun
Peraturan Presiden, serta lembaga yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri.

2. Jenis - jenis Lembaga Negara Indonesia


Ensiklopedia Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (2018), penyelenggaraan pemerintahan melalui
lembaga-lembaga negara dibedakan menjadi 5 kelompok, yaitu:

1. Lembaga legislatif
Lembaga legislatif adalah lembaga negara yang berwenang membuat undang-undang. Lembaga
legislatif terdiri dari:
a) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Tugas dan wewenang MPR antara lain untuk mengubah dan menetapkan UUD,
memberhentikan presiden dan wakil presiden berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi,
memilih presiden dan wakil presiden untuk mengisi jabatan bila terjadi kekosongan, sera
menyaksikan pengucapan sumpah presiden dan wakil presiden. Meski begitu, sejumlah
kegiatan ini bukan merupakan kegiatan yang rutin untuk dilakukan.

b) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


Sebagaimana yang diatur dalam UUD Negara RI Tahun 1945 pasal 20, DPR memiliki 3
fungsi antara lain
 fungsi legislasi
Fungsi legislasi merupakan kekuasaan untuk membentuk Undang-Undang
 fungsi anggaran
fungsi anggaran yaitu kewenangan membahas dan memberi persetujuan atas
rancangan anggaran negara yang diajukan presiden dalam bentuk rancangan Undang-
Undang terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
 fungsi pengawasan

Selain ketiga fungsi tersebut, DPR juga memiliki fungsi lain seperti mengusulkan
pemberhentian presiden sebagai tindak lanjut hasil pengawasan, memberikan pertimbangan kepada
presiden atas pemberian Amnesti dan Abolisi, dan sebagainya.

c) Dewan Perwakilan Daerah (DPD)


Dalam sistem ketatanegaraan Indonesia,kewenangan DPD hanya bersifat tambahan
dan terbatas pada hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan daerah. Dalam UUD RI
Tahun 1945 pasal 22D hasil amandemen, menegaskan bahwa wewenang DPD antara lain
dapat mengajukan rancangan Undang-Undang kepada DPR yang berkaitan dengan
otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran serta
penggabungan daerah; pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya;
serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah. Lebih lanjut, DPD
juga ikut membahas rancangan tersebut serta turut melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan undang-undang yang telah dirancang. DPD juga memiliki kewenangan penuh
untuk melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kinerja pemerintahan yang berkaitan
dengan kepentingan daerah. Namun, beberapa ahli hukum menyebutkan bahwa
sebenarnya DPD tidak memiliki kewenangan yang sifatnya otonom di bidang legislasi.
Dalam artian, DPD tidak mempunyai kekuasaan untuk memutuskan dalam proses
pengambilan keputusan sama sekali (Jimly Asshiddiqie, 2006: 188).
2. Lembaga Eksekutif
Lembaga eksekutif adalah lembaga yang memegang kekuasaan
melaksanakan undang-undang, menyelenggarakan urusan pemerintahan dan
mempertahankan tata tertib dan keamanan, baik di dalam maupun di luar negeri .
Lembaga eksekutif terdiri dari:

a) Presiden
Presiden merupakan penyelenggara pemerintahan tertinggi yang memegang
kekuasaan pemerintahan menurut undang-undang dasar. Presiden Republik Indonesia
mempunyai kedudukan istimewa yaitu sebagai kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan. Dalam melaksanakan kewajibannya, Presiden dibantu Wakil Presiden.
Sehingga Presiden dan Wakil Presiden berada dalam satu kelembagaan, yaitu lembaga
kepresidenan.

b) Wakil Presiden
Wakil Presiden adalah pembantu Presiden. Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam
satu pasangan secara langsung oleh rakyat. Presiden dan Wakil Presiden memegang
jabatan selama lima tahun.

c) Kementerian negara
Kementerian Negara Kementerian Negara adalah perangkat pemerintah yang
membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. Menteri negara (menteri) adalah
pembantu Presiden dalam menjalankan tugas-tugas kepresidenan. Para menteri
bertanggung jawab langsung pada Presiden.

d) Pejabat Setingkat Menteri


Pejabat setingkat menteri merupakan salah satu unsur dalam struktur organisasi
pemerintah pusat. Pejabat setingkat menteri adalah pejabat yang berkedudukan di bawah
Presiden dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Pejabat setingkat menteri di
negara Indonesia terdiri dari:
1) Jaksa Agung
2) Sekretaris Kabinet
3) Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
4) Panglima Tentara Nasional Indonesia
5) Kepala Badan Intelijen Negara
6) Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengamanan dan Pengendalian
Pembangunan
7) Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

3. Lembaga yudikatif
Lembaga yudikatif adalah lembaga pemegang kekuasaan kehakiman yaitu
kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan
keadilan.
Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh:
1) Mahkamah Agung (MA)

Mahkamah Agung adalah badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman. Kedudukan MA


sebagai pemegang kekuasaan kehakiman ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 24 dan pasal 24A
serta UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Dalam menyelenggarakan
kekuasaan kehakiman, Mahkamah Agung membawahi beberapa peradilan di Indonesia, yaitu
peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer dan peradilan tata usaha negara.
Tugas MA:
* Mengadili pada tingkat kasasi
* Menguji peraturan perundang-undangan
* Memberikan pertimbangan pada Presiden dalam hal hak grasi dan rehabilitasi

2) Mahkamah Konstitusi (MK)


Mahkamah Konstitusi (MK) Mahkamah Konstitusi secara khusus diatur dalam
UUD 1945 Pasal 24C, UU No. 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi dan UU
No. 8 Tahun 2011 tentang Perubahan atas UU No. 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah
Konstitusi.

Tugas MK:
* Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir
* Menguji UU
* Memutuskan perselisihan hasil pemilu

3) Komisi Yudisial (KY)


Komisi Yudisial (KY) Komisi Yudisial adalah lembaga negara baru pasca
amendemen UUD 1945. Komisi Yudisial diatur secara khusus dalam pasal 24B UUD
1945. Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan
hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalma rangka menjaga dan menegakkan
kehormatan, keluhuran martabat serta perilaku hakim.

Tugas KY:
* Mengawasi perilaku hakim
* Mengusulkan hakim agung
* Menjaga kehormatan hakim

Adapun lembaga dan komisi negara independen yang berdasarkan UUD 1945 antara lain:
a) Menteri Negara Bank Indonesia (BI)
b) Tentara Nasional Indonesia (TNI)
c) Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI)
d) Komisi Pemilihan Umum (KPU)
e) Kejaksaaan Agung

Sedangkan posisi lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang, Di


antaranya sebagai berikut:
1) Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM)
2) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
3) Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
4) Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR)
5) Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)

Beberapa lembaga pemerintah nonkementerian di antaranya:  


 Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas)
 Badan Intelijen Negara (BIN)
 Badan Kepegawaian Negara (BKN)
 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
 Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
 Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan)
 Badan Narkotik Nasional (BNN)
 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
 Badan Pusat Statistik (BPS)
 Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)
 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari rangkaian penjelasan pada bab pembahasan tersebut, maka kami dapat menarik
kesimpulan sesuai dengan batasan masalah yang kami ajukan pada rumusan masalah pada bab
pendahuluan. Adapun kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut.
Hukum Administrasi Negara merupakan istilah yang masih bersifat abstrak, sehingga
menimbulkan berbagai macam definisi dari berbagai pakar dibidangnya. Namun, kami menarik
kesimpulan bahwa Hukum Administrasi Negara adalah suatu runtutan hukum yang mengandung
aturan tentang hubungan warga dengan badan hukum yang berada pada suatu Negara, sehingga
menimbulkan suatu pergerakan yang menyebabkan Negara tersebut berfungsi.

B. KRITIK dan SARAN


Dengan pemaparan yang cukup panjang ini, maka kiranya kita dapat mengambil sebagian ilmu
baru tentang Hukum Administrasi Negara yang jauh sebelum pembahasan ini tertulis tentu istilah ini
sangatlah asing ditelinga kita. Cukup sekian apa yang dapat kami sajikan kiranya ada kekurangan
mohon kritik dan sarannya dalam bentuk diskusi yang kemudian dapat kami jadikan sebagai rujukan
pelengkap dalam makalah revisi yang akan dibuat kemudian jika diperlukan
DAFTAR PUSTAKA

Hadisoeprapto, Hartono, Pengantar Tata Hukum Indonesia, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, Cet. IV,
2000)
Soetami, A. Siti, Pengantar Tata Hukum Indonesia, (Bandung: PT Refika Aditama, 2001). Sudarsono,
Pengantar Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991).

Ridwan, 2016, Hukum Administrasi Negara Edisi Revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo Perseda.
Yanto, nur, 2015, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia. Jakarta: Mitra Wacana Media.

B. Telusur Internet
Http://akucintahukum.blogspot.com/2011/08/pengertian-sumber-dan-objek-hukum.html, di akses
pada tanggal 04 April 2013
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/18/070000269/daftar-lembaga-negara-di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai