Dosen pengampuh
Nurmadiah, SH.,MH
Disusun Oleh :
Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karuani–Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Hukum Administrasi Negara.
Hukum Administrasi Negara sebagai bagian dari hukum publik merupakan mata kuliah yang
wajib diberikan kepada mahasiswa, utamanya mahasiswa Fakultas Hukum dan Prodi Ilmu
Administrasi Negara. Hukum Administrasi Negara mengatur hubungan antara pemerintah dan warga
negara dan juga administrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dalam negara hukum, seperti
Indonesia maka kehadiran Hukum Administrasi Negara menjadi penting karena segala tindakan yang
diambil oleh pemerintah harus berdasarkan pada hukum. Sehingga kehadiran buku ini tidak saja
bermanfaat bagi mahasiswa tetapi juga praktisi hukum, para penyelenggara pemerintahan dan
Pegawai Aparatur Sipil Negara.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran dan kritikan yang bersifat membangun dari berbagai pihak.
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………………7
B. KRITIK dan SARAN………………………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam cabang ilmu hukum, ada beberapa istilah yang digunakan untuk menyebut Hukum
Administrasi Negara. Misalnya ada yang menggunakan istilah Hukum Tata Pemerintahan, dan ada
juga yang menggunakan istilah Hukum Tata Usaha Negara. Meskipun dalam ruang penyebutan istilah
yang berbeda, namun dalam perkembangan selanjutnya pemakaian istilah untuk bidang ilmu hukum
ini diganti lagi menjadi istilah Hukum Administrasi Negara, setelah sebelumnya sempat
menggunakan istilah Hukum Tata Pemerintahan pada tahun 1972 atas dasar Surat Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 30 Desember 1972 Nomor 198/U/1972 tentang pedoman
kurikulum minimal.
Hukum Administrasi Negara ini menguji hubungan hukum istimewa yang diadakan dan yang
memungkinkan para pejabat administrasi Negara melakukan tugas istimewa mereka (definisi
Logemann). Administrasi Negara diberi tugas mengatur kepentingan umum, misalnya kesehatan
masyarakat, pengajaran, dan lain-lain. Agar alat-alat perlengkapan Negara, dalam hal ini organ
Administrasi Negara dapat menjalankan tugas menyelenggarakan kesejahteraan umum secara baik,
maka Administrasi Negara memerlukan kemerdekaan untuk bertindak atas inisiatif sendiri terutama
dalam menyelesaikan masalahmasalah penting yang timbul dengan sekonyong-konyong, yang
peraturan penyelesaiannya belum ada, atau belum dibuat oleh badan legislatif. Kemerdekaan tersebut
disebut Freies Ermessen.
Maka dari itu, untuk dapat mengetahui deskripsi lengkap tentang Hukum Administrasi Negara,
maka kami akan mengungkap pembahasan tersebut di dalam makalah ini meliputi definisi dan jenis –
jenis lembaga negara Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
1) R. Abdoel Djamali, Hukum Administrasi negara adalah peraturan hukum yang mengatur
administrasi, yaitu hubungan antara warga Negara dan pemerintahnya yang menjadi sebab
hingga Negara itu berfungsi.
2) Kusumadi Poedjosewojo, Hukum Administrasi Negara adalah keseluruhan aturan hukum
yang mengatur bagaimana Negara sebagai penguasa menjalankan usaha-usaha untuk
memenuhi tugasnya.
3) E. Utrecht, Hukum Administrasi Negara adalah hukum yang menguji hubungan hukum
istimewa yang diadakan, akan kemungkinan para pejabat melakukan tugas mereka yang
khusus.
4) Van Apeldoorn, Hukum Administrasi Negara adalah keseluruhan aturan yang harus
diperhatikan oleh para penguasa yang diserahi tugas pemerintahan dalam menjalankan
tugasnya.
5) Djokosutono, Hukum administrasi Negara adalah hukum yang mengatur hubungan-
hubungan hukum antara jabatan-jabatan dalam Negara dengan para warga masyarakat.
1. Lembaga legislatif
Lembaga legislatif adalah lembaga negara yang berwenang membuat undang-undang. Lembaga
legislatif terdiri dari:
a) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Tugas dan wewenang MPR antara lain untuk mengubah dan menetapkan UUD,
memberhentikan presiden dan wakil presiden berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi,
memilih presiden dan wakil presiden untuk mengisi jabatan bila terjadi kekosongan, sera
menyaksikan pengucapan sumpah presiden dan wakil presiden. Meski begitu, sejumlah
kegiatan ini bukan merupakan kegiatan yang rutin untuk dilakukan.
Selain ketiga fungsi tersebut, DPR juga memiliki fungsi lain seperti mengusulkan
pemberhentian presiden sebagai tindak lanjut hasil pengawasan, memberikan pertimbangan kepada
presiden atas pemberian Amnesti dan Abolisi, dan sebagainya.
a) Presiden
Presiden merupakan penyelenggara pemerintahan tertinggi yang memegang
kekuasaan pemerintahan menurut undang-undang dasar. Presiden Republik Indonesia
mempunyai kedudukan istimewa yaitu sebagai kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan. Dalam melaksanakan kewajibannya, Presiden dibantu Wakil Presiden.
Sehingga Presiden dan Wakil Presiden berada dalam satu kelembagaan, yaitu lembaga
kepresidenan.
b) Wakil Presiden
Wakil Presiden adalah pembantu Presiden. Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam
satu pasangan secara langsung oleh rakyat. Presiden dan Wakil Presiden memegang
jabatan selama lima tahun.
c) Kementerian negara
Kementerian Negara Kementerian Negara adalah perangkat pemerintah yang
membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. Menteri negara (menteri) adalah
pembantu Presiden dalam menjalankan tugas-tugas kepresidenan. Para menteri
bertanggung jawab langsung pada Presiden.
3. Lembaga yudikatif
Lembaga yudikatif adalah lembaga pemegang kekuasaan kehakiman yaitu
kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan
keadilan.
Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh:
1) Mahkamah Agung (MA)
Tugas MK:
* Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir
* Menguji UU
* Memutuskan perselisihan hasil pemilu
Tugas KY:
* Mengawasi perilaku hakim
* Mengusulkan hakim agung
* Menjaga kehormatan hakim
Adapun lembaga dan komisi negara independen yang berdasarkan UUD 1945 antara lain:
a) Menteri Negara Bank Indonesia (BI)
b) Tentara Nasional Indonesia (TNI)
c) Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI)
d) Komisi Pemilihan Umum (KPU)
e) Kejaksaaan Agung
A. KESIMPULAN
Dari rangkaian penjelasan pada bab pembahasan tersebut, maka kami dapat menarik
kesimpulan sesuai dengan batasan masalah yang kami ajukan pada rumusan masalah pada bab
pendahuluan. Adapun kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut.
Hukum Administrasi Negara merupakan istilah yang masih bersifat abstrak, sehingga
menimbulkan berbagai macam definisi dari berbagai pakar dibidangnya. Namun, kami menarik
kesimpulan bahwa Hukum Administrasi Negara adalah suatu runtutan hukum yang mengandung
aturan tentang hubungan warga dengan badan hukum yang berada pada suatu Negara, sehingga
menimbulkan suatu pergerakan yang menyebabkan Negara tersebut berfungsi.
Hadisoeprapto, Hartono, Pengantar Tata Hukum Indonesia, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, Cet. IV,
2000)
Soetami, A. Siti, Pengantar Tata Hukum Indonesia, (Bandung: PT Refika Aditama, 2001). Sudarsono,
Pengantar Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991).
Ridwan, 2016, Hukum Administrasi Negara Edisi Revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo Perseda.
Yanto, nur, 2015, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia. Jakarta: Mitra Wacana Media.
B. Telusur Internet
Http://akucintahukum.blogspot.com/2011/08/pengertian-sumber-dan-objek-hukum.html, di akses
pada tanggal 04 April 2013
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/18/070000269/daftar-lembaga-negara-di-indonesia