Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SISTEM HUKUM INDONESIA

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

1. Yesmiya Faricha (201910030311063)


2. Herlina Yustika Dewi (201910030311066)
3. Suryaning Fuji Rahayu (201910030311078)
4. Raudathul Qomariah (201910030311079)
5. Putri Andam Dewi (201910030311096)
6. Zahrotus Sa’diyah (201910030311098)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
KESEJAHTERAAN SOSIAL
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam cabang ilmu hukum, ada beberapa istilah yang digunakan untuk menyebut
Hukum Administrasi Negara. Misalnya ada yang menggunakan istilah Hukum Tata
Pemerintahan, dan ada juga yang menggunakan istilah Hukum Tata Usaha Negara.
Meskipun dalam ruang penyebutan istilah yang berbeda, namun dalam perkembangan
selanjutnya pemakaian istilah untuk bidang ilmu hukum ini diganti lagi menjadi istilah
Hukum Administrasi Negara. Hukum Administrasi Negara ini menguji hubungan hukum
istimewa yang diadakan dan yang memungkinkan para pejabat administrasi Negara
melakukan tugas istimewa mereka (definisi Logemann).
Administrasi Negara diberi tugas mengatur kepentingan umum, misalnya
kesehatan masyarakat, pengajaran, dan lain-lain. Agar alat-alat perlengkapan Negara,
dalam hal ini organ Administrasi Negara dapat menjalankan tugas menyelenggarakan
kesejahteraan umum secara baik, maka Administrasi Negara memerlukan kemerdekaan
untuk bertindak atas inisiatif sendiri terutama dalam menyelesaikan masalah-masalah
penting yang timbul dengan sekonyong-konyong, yang peraturan penyelesaiannya belum
ada, atau belum dibuat oleh badan legislatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Hukum Administrasi Negara?
2. Apa saja sumber-sumber dan asas-asas dari Hukum Administrasi Negara?
3. Bagaimana hubungan antara Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi
Negara?

C. Tujuan Penulisan
    

1. Agar mampu memahami definisi Hukum Administrasi Negara.


2. Agar mampu memahami sumber-sumber serta asas-asas dari Hukum
Administrasi Negara.
3. Agar mampu memahami hubungan Hukum Tata Negara dan Hukum
Administrasi Negara.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Administrasi Negara


Hukum administrasi negara adalah bagian dari hukum publik dan diturunkan
dari hukum tata negara. Ia mengatur tindakan, kegiatan, dan keputusan yang dilakukan dan
diambil oleh lembaga-lembaga pemerintah dalam menjalankan roda negara sehari-hari.
Hukum administrasi negara berkembang sejak awal abad ke-20 seiring dengan beralihnya
peran negara dari "penjaga malam" menjadi negara kesejahteraan yang diatur oleh banyak
lembaga dengan kewenangan masing-masing.
Hukum administrasi Negara adalah seperangkat peraturan yang memungkinkan
administrasi Negara menjalankan fungsinya, yang sekaligus juga melindungi warga
terhadap sikap tindak administrasi Negara, dan melindungi administrasi Negara itu sendiri.
Hukum Administrasi Negara Menurut Para Ahli :
 Hukum administrasi negara adalah peraturan hukum yang mengatur administrasi,
yaitu hubungan antara warga negara dan pemerintahnya yang menjadi sebab
hingga negara itu berfungsi. (R. Abdoel Djamali).
 Hukum administrasi negara adalah keseluruhan aturan hukum yang mengatur
bagaimana negara sebagai penguasa menjalankan usaha-usaha untuk memenuhi
tugasnya. (Kusumadi Poedjosewojo.)
 Hukum administrasi negara adalah hukum yang menguji hubungan hukum istinewa
yang diadakan, akan kemungkinan para pejabat melakukan tugas mereka yang
khusus. (E. Utrecht.)

B. Fungsi Hukum Administrasi Negara


1. Fungsi Directif
Sebagai pengarah dalam membangun untuk membentuk masyarakat yang hendak
dicapai sesuai dengan tujuan bernegara.
2. Fungsi Integratif
Sebagai pembina kesatuan bangsa.
3. Fungsi Stabilitatif
Sebagai pemelihara dan penjaga keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam
kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
4. Fungsi Perfektif
Sebagai penyempurna terhadap tindakan administrasi negara dalam kehidupan
bernegara dan bermasyarakat.
C. Tujuan Hukum Administrasi Negara
1. Memberikan batasan dan kewenangan terhadap pejabat administrasi negara
2. Memberikan perlindungan terhadap rakyat atau badan hukum perdata dan tindakan
sewenang-wenang pejabat administrasi negara.
3. Memberikan perlindungan terhadap rakyat

D. Sifat Hukum Administrasi Negara


1. Peraturan-peraturan HAN tidak seragam
Hal ini disebabkan karena pembuatan peraturan-peraturan HAN tidak pada satu
tangan. Banyak badan administrasi negara yang berwenang membuat peraturan HAN.
Hal ini dapat dilihat bahwa peraturan HAN bisa terdiri dari , UU, PP, Peraturan
Presiden, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri, Peraturan Daerah dll.
2. Peraturan HAN sukar dikodifikasi
Sebab peraturan HAN berkembang lebih cepat bila dibandingkan dengan
hukum-hukum lain. Sebagai contoh UU tentang pemerintah daerah sudah berkali-kali
berganti dari UU no. 5 tahun 1974 --> UU no. 22 tahun 1999 --> UU no. 32 tahun 2004.
Demikian pula UU ketenagakerjaan dari UU no. 22 tahun 1957 --> UU no. 4 tahun
1969 --> UU no. 25 tahun 1997 --> UU no 13. Tahun 2003, dll.
3. HAN menelusup (merembes) ke segala aspek kehidupan manusia
Hal ini disebabkan karena HAN mengurusi semua urusan manusia mulai dari
lahir sampai dengan mati apabila sekarang dengan lebih berkembangnya paham negara
welfare state, hampir semua negara sekarang ini sudah merupakan negara
kesejahteraan/walfare state atau “sosial service state” dimana alat negara banyak
mencampuri urusan-urusan rakyat dalam menyelenggarakan kepentingan umum. Hal ini
harus diatur dalam hukum administrasi.

E. Ciri-Ciri Hukum Administrasi Negara


1. Berorientasi kepada kesejahteraan masyarakat bukan kepada kekuasaan atau
kewenangan semata atau kewenangan semata
2. Dibangun berdasar paradigma hukum yang mengabdi kepada
kepentingan masyarakat dan bukan masyarakat yang harus mengabdi kepada hukum
3. Hukum yang mampu mendukung dinamika administrasi negara dan kalau perlu justru
menjadi motivator penggerak pengembangan, dan bukan hukum yang menghalangi
4. Membuka lebih besar pintu dan ruang partisipasi masyarakat
F. Ruang Lingkup Ilmu Administrasi Negara
Mengenai ruang lingkup yang dipelajari dalam studi Hukum Administrasi Negara,
Prajudi Atmosudirdjo mengemukan bahwa ada enam ruang lingkup yang di pelajari dalam
Hukum Administrasi Negara yaitu:
1. Hukum tentang dasar-dasar dan prinsip-prinsip umum dari administrasi Negara
2. Hukum tentang organisasi Negara
3. Hukum tentang aktivitas-aktivitas dari administrasi Negara, terutama yang bersifat
yuridis
4. Hukum tentang sarana-sarana dari administrasi Negara terutama mengenai
kepegawaian Negara dan keuangan Negara
5. Hukum administrasi pemerintah daerah dan wilayah yang dibagi menjadi:
a) Hukum Administrasi Kepegawaian
b) Hukum Administrasi Keuangan
c) Hukum Administrasi Materiil
d) Hukum Administrasi Perusahaan Negara
6. Hukum tentang Peradilan Administrasi Negara
C.J.N Versteden juga menyebutkan bahwa secara garis besar Hukum Administrasi
Negara meliputi bidang-bidang sebagai berikut:
a) Peraturan mengenai penegakan ketertiban dan keamanan, kesehatan, dan kesopanan
dengan menggunakan aturan tingkah laku bagi warga Negara yang di tegakkan dan di
tentukan lebih lanjut oleh pemerintah
b) Peraturan yang ditujukan untuk memberikan jaminan sosial bagi rakyat
c) Peraturan-peraturan mengenai tata ruang yang di tetapkan oleh pemerintah

G. Asas-Asas Hukum Administrasi Negara

1. Asas yuridikitas (rechtmatingheid): yaitu bahwah setiap tindakan pejabat administrasi


negara tidak boleh melanggar hukum (harus sesuai dengan rasa keadilan dan
kepatutan).

2. Asas legalitas (wetmatingheid): yaitu bahwah setiap tindakan pejabat administrasi


negara harus ada dasar hukumnya (ada peraturan dasar yang melandasinya). Apalagi
indonesia adalah negara hukum, maka asas legalitas adalah hal yang paling utama
dalam setiap tindakan pemerintah.
3. Asas diskresi yaitu kebebasan dari seorang pejabat administrasi negara untuk
mengambil keputusan berdasarkan pendapatnya sendiri tetapi tidak bertentangan
dengan legalit.

Anda mungkin juga menyukai