Anda di halaman 1dari 18

SEJARAH HUKUM ADMINITRASI NEGARA DI INDONESIA ,

KEBERADAAN SERTA PERKEMBANGAN

TASIA TIARMA RAGINZA TAMPUBOLON

190200020

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

0
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………1

A. LATAR BELAKANG …………………………………………………………….2

PEMBAHASAN

A. SEJARAH ADMINISTRASI NEGARA…………………………………......4

B. KEBERADAAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DI INDONESIA…6

C. PERKEMBANGAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DI

INDONESIA………………………………………………………………….8

KESIMPULAN………………………………………………………………………15

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………......16

1
A. LATAR BELAKANG

Masuknya Administrasi Negara dalam kehidupan privat warga bertujuan

untuk menjalankan fungsi bertuurzorg yang artinya yang awalnya hanya

bertugas di bidang keamanan dalam negeri berubah menjadi pengelola

kesejahteraan warga Negara. Kehidupan negara modern yang cenderung

berusaha memenuhi kebutuhan rakyat, khususnya dalam masalah pelayanan

kesejahteraan masyarakat, membutuhkan instrumen untuk melaksanakan

tugas-tugasnya. Instrumen yang digunakan oleh negara untuk mengelola

pemerintahan dalam memenuhi kebutuhan kesejahteraan masyarakat tersebut

adalah administrasi Negara.

Hukm Administrasi Negara adalah sebuah cabang dari ilmu hukum yang

memperlajari mengenai tindakan-tindakan dalam menyelenggarakan sebuah

Negara. Hukum ini juga dikenal sebagai hukum tata usaha Negara atau hukum

tata pemerintahan. Hukum Administrasi Negara adalah bagian dari hukum

publik dan diturunkan dari hukum tata negra. Dalam hukum ini mengatur

tindakan, kegiatan dan keputusan yang dilakukan dan diambil oleh lembaga-

lembaga pemerintah dalam menjalankan roda Negara sehari-hari. Hukum

Administrasi Negara berkembang sejak awal abad ke-20 seiring dengan

beralihnya peran Negara dari penjaga malam menjadi Negara kesejahteraan

yang diatur oleh banyak lembaga dengan kewenangan masing-masing.

2
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah Sejarah Administrasi Negara di Indonesia?

2. Bagaimana keberadaan Hukum Administrasi Negara di Indonesia?

3. Bagaimana perkembangan Hukum Administrasi Negara di

Indoneisa?

3
PEMBAHASAN

A. SEJARAH ADMINISTRASI NEGARA DI INDONESIA

Secara umum sejarah dapat diartikan sebagai asal-usul, cerita, ataupun

peristiwa yang terjadi pada waktu lampau. Peristiwa yang dimaksud adalah peristiwa

yang be4 nar-benar terjadi dan berdasarkan secara fakta.1

.Sejarah merupakan ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa

peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan. Sejarah didefenisikan

sebagai catatan masyarakat umum manusia atau peradaban manusia yang telah

terjadi pada watak atau sifat manusia itu. Biasanya dalam sejarah kejadian di masa

lampau diceritakan dan diuraikan secara rinci, agar orang-orang bisa membayangkan

kejadian dengan benar-benar jelas.

` Hukum Administrasi Negara muncul setelah terjadinya perang dunia ke II,

sebelumnya fungsi negara adalah sebagai: negara kepolisian atau negara penjaga

malam, yaitu hanya mengurusi keamanan saja. Baru setelah PD ke ll, fungsi negara

beralih menjadi negara kesejahteraan (welfare state). Untuk mewujudkan tujuan

negara itu, maka pemerintah harus turut campur tangan dalam urusan, kegiatan atau

kepentingan masyarakat. Masuknya campur tangan pemerintah ini harus dipayungi

oleh hukum yang jelas, agar pemerintah tidak berubah menjadi otoriter, untuk itulah
1 .Dinar,”Pengertian Sejarah”, https://www.cryptowi.com/pengertian-sejarah/{ diakses pada
19 Oktober 2020,pada pukul 15.41 WIB)

4
HAN diperlukan sebagai pembatas atau pedoman bagi aparat pemerintah dalam

menjalankan tugasnya menuju negara kesejahteraan.

Hukum Indonesia mengarah ke Negara Belanda sebagai mantan negara

penjajah bangsa ini, sehingga perubahan hukum yang terjadi di sana juga

mempengaruhi pandangan bangsa Indonesia tentang hukum di Indonesia.

Perkembangan hukum di negara Belanda setelah perang dunia ke ll,

menganggap perlu untuk memisahkan Hukum Administrasi Negara dari Hukum Tata

Negara, hal ini dikarenakan perkembangan Hukum Administrasi Negara yang cepat

sehingga memerlukan pengkajian tersendiri yang terlepas dari induknya hukum tata

negara. Universitas swasta Nederland yang mula-mula memisahkan mata kuliah

Hukum Administrasi Negara dari Hukum Tata Negara dengan guru besar

pertamanya: Mr. Vegting pada tahun 1946. Baru 2 tahun kemudian, universitas negeri

di Leiden mengikuti jejak Universitas Nederland memisahkan mata kuliah Hukum

Administrasi Negara dari Hukum Tata Negara.2

Di Indonesia, pada tahun 1947 terjadi pemisahan Hukum Adminisitrasi Negara

dari Hukum Tata Negara berdasarkan Stb. 1947 No. 170 pasal 34 tentang peraturan

universitas. Pemisahan ini dengan alasan: Hukum Administrasi Negara semakin

berkembang sehingga memerlukan penyelidikan tersendiri. Sebelum tahun 1946

2 .Anggriani,Jum,”Sejarah Hukum Administrasi Negara”,


http://www.sangkoeno.com/2016/01/sejarah-hukum-administrasi-negara.html(diakses
pada 21 Oktober 2020,pulu; 10.22 WIB)

5
nama mata kuliahnya adalah Staatsen Administratief recht (HTN dan HAN), setelah

tahun 1946 dipisah menjadi: Staatsrecht (HTN)

Pada mulanya pemakaian istilah untuk HAN berbeda-beda yaitu HTUN, HTP

dan HAN, tetapi dalam perkembangan selanjutnya yang biasanya dipergunakan

adalah: HAN, walaupun tidak menutup kemungkinan penggunaan nama lainnya.

Menurut Prayudi, HTUN adalah: bagian HAN yang bertitik berat pada hukum

birokrasi. Tata usaha negara dalam arti modern lahir di Eropa Barat dalam abad ke-17

dan menimbulkan birokrasi modern. Sedangkan HTP bagian dari HAN yang

mengatur seluk beluk dari penyelenggaraan pemerintahan.

B.KEBERADAAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DI INDONESIA

Berdirinya suatu negara pasti ada suatu tujuan yang ingin dicapai, tidak ada

satupun negara yang dibentuk tanpa memiliki suatu tujuan. Negara Indonesia

dibentukpun memiliki suatu tujuan dan salah satu tujuan negara ada mensejahterakan

bangsa. Oleh karena itu lembaga negara dalam menjalankan tugas dan fungsinya

harus memujudkan salah satu dari tujuan bangsa Indonesia yang tercantum dalam

pembukaan UUD 1945. Maka keberadaan hukum administrasi negara adalah untuk

dijadikan pedoman bagi penyelenggara negara dalam menjalankan tugas dan

kewenangannya dan bagi warga negara akan memberikan perlindungan hukum agar

tidak mendapatkan perlakuan sewenang-wenang dari pejabat Negara.3


3 Zamzami,Abiz,”Pelaksanaan fungsi hukum Administrasi Negara dalam mewujudkan pemerintahan
yang baik” http://riset.unisma.ac.id/index.php/yur/article/view/6736 (diakses pada 24
Oktober 2020,pukul 13.20 WIB)

6
Keberadaan hukum adminitrasi negara, kemudian menunjukan sebagai akses dari

penerapan prinsip negara hukum (rechtstaat). Negara yang digerakkan oleh roda

mesin pemerintahan untuk mengontrol kekuasaannya dari kesewenang-wenangan

(willekeur), maka hukum adminitrasi negara sebagai instrumen untuk mengontrol

lembaga negara sebagai lembaga yang menjalankan mesiin pemerintahan (kekuasan

dalam lapangan eksekutif).

Keberadaan Hukum Admnistrasi Negara dalam suatu Negara sangatlah penting, baik

bagi administrasi Negara maupun masyarakat luas. Dengan adanya Hukum

Administrasi Negara, pihak administrasi Negara diharapkan dapat mengetahui batas-

batas dan hakekat kekuasannya, tujuan dan sifat daripada kewajiban-kewajiban, juga

bagaimana bentuk-bentuk sanksinya bilamana mereka melakukan pelanggaran

hukum. Sedangkan dibagian yang lain, yakni bagi masyarakat Hukum Administrasi

Negara merupakan perangkat norma-norma yang dapat digunakan melindungi

kepentingan serta hak-hak mereka.

Hukum Administrasi Negara merupakan bagian dari hukum publik karena berisi

peraturan yang berkaitan dengan masalah-masalah umum. Kepentingan umum yang

dimaksud adalah kepentingan Nasional, masyarakat dan Negara. Kepentingan umum

harus lebih didahulukan daripada kepentingan individu, golongan dan kepentingan

daerah dengan pengertian bahwa kepentingan perseorangan harus dilindungi secara

seimbang sehingga pada akhirnya akan tercapainya Negara dan pemerintahan seperti

tertera dengan jelas dalam pembukaan UUD 1945.

7
Hukum Administrasi berisi peraturan-peraturan yang menyangkut ädministrasi”.

Dimana administrasi sendiri berarti “bestuur”(pemerintah). Dengan deminikan,

hukukm administrasi dapat juga disebut sebagai hukum tata pemerintahan.4

C. PERKEMBANGAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DI

INDONESIA

Setelah selesai perang kemerdekaan, yaitu pada tahun 1951, dimulailah usaha-usaha

pengembangan-pengembangan administrasi Negara karena dipengaruhi oleh semakin

besarnya peranan pemerintah dalam kehidupan masyarakat Indonesia seiring dengan

timbulnya permintaan bagi perbaikan disegala sektor kehidupan sesuai dengan

harapan terhadap Negara Indonesia yang sudah merdeka.

Kesejahteraan,pelayanan dan kemakmuran rakyat adalah produk dari system

administrasi Negara secara keseluruhan. Sebagai sebuah sistem, sistem administrasi

Negara sangat dipengaruhi oleh sub-sistem lainnya seperti sub-sistem ekonomi,

hukum,politik,sosial dan budaya. Keseluruhan sub-sistem tersebut secara langsung

maupun tidak langsung akan memperngaruhi tugas Negara dalam memberikan

pelayanan public dan pemenuhan hak-hak sipil warga. Di Indonesia , sistem

administrasi Negara yang menjadi pilar pelayanan publik mengahadapi masalah yang

sangat fundamental.5

4 Ruspina,Nina “Hukum Administrasi Negara”,


https://www.slideshare.net/NinaCivic/makalah-hukum-administrasi-negara (diakses
pada 26 Oktober 2020, pukul 10.00 WIB)
5 Player,Ruspina “Perkembangan Hukum Administrasi Negara”,
https://slideplayer.info/slide/13503041/ (diakses pada 24 Oktober 2020, pukul 17.40 WIB)

8
Administrasi negara sebenarnya sudah ada semenjak dahulu kala. Hal itu itu

terbukti dari catatan sejarah peradaban manusia, di Asia Selatan, Eropa termasuk

Indonesia dan di Mesir kuno, dahulu sudah didapatkan suatu sistem penataan

pemerintahan. Sistem ini pada saat sekarang disebut dengan Administrasi Negara.

Pada masa pemerintahan kolonial Belanda peranan administrasi negara masih sangat

terbatas, terutama sebagai alat untuk menjaga keamanan dan ketertiban hkum bagi

usaha pengumpulan sumber daya dari bumi Indonesia (saat itu disebut sebagai Hindia

Belanda) untuk kepentingan pemerintah dan rakyat Belanda. Mulai tahun 1920an

ruang lingkup administrasi negara pemerintahan kolonial mengalami sedikti

perubahan karena pengaruh kebijaksanaan etika oleh pemerintah Belanda yang

merasa mempunyai kewajiban moril untuk memberi pelayanan warga pribumi

sebagai imbalan terhadap ekpolitasi sumber daya Indonesia oleh Belanda selama

lebih dar 300 tahun. Pelayanan masyarakat oleh pemerintah kolonial ini sangat

terbatas jenisnya dan penduduk pribumi yang memperoleh akses adalah sangat

terbatas jumlahnya terutama pada kelompok elit seperti keluarga bangsawan dan

pengawal pemerintah kolonial Belanda. Kebijaksanaan ini didorong oleh kepentingan

Ekonomi Negeri Belanda yang memerlukan tenaga kerja bagi perusahaan-perusahaan

di Hindia Belanda, serta dengan perhitungan bahwa perbaikan tingkat hidup

penduduk pribumi berarti perluasan pasar hasil ekspor hasil industri Belanda.

Sistem pemerintahan kolonial Belanda tidak langsung berhubungan dengan

penduduk pribumi, tetapi melalui kolaborasi dengan para penguasa pribumi, dan pada

9
akhir abadke-19 pemerintah kolonial mulai membuat aparatur di bawah sistem dan

pengawasan para pejabat pemerintah kolonial yang terdiri dari orang Belanda,

aparatur pribumi ini desebut sebagai angreh praja. Pada masa pendudukan Jepang

selama tiga setengah tahun administrasi negara di Indonesia mengalami kehancuran

karena para birokrat bangsa Belanda di singkirkan, pegawai bangsa Indonesia belum

siap dan tidak diberi kesempatan mengisi posisi yang ditingktkan oleh orang Belanda,

sedangkan orang Jepang yang mengisi posisi orang Belanda mempunyai misi lain

yaitu untuk membantu memenangkan Jepang dalam Perang Dunia ke II. Dengan kata

lain Jepang tidak berminat untuk menggunakan administrasi negara yang ada untuk

pelayanan masyarakat Indonesia.

Sejarah tentang perubahan Ilmu Administrasi Negara masih terus berulang.

Upaya mendefinisikan diri Ilmu Administrasi Negara sebagai ilmu administrasi

pemerintahan sebagaimana dijelaskan sebelumnya ternyata tidak berlangsung lama.

Dinamika lingkungan administrasi negara yang sangat tinggi kemudian menimbulkan

banyak pertanyaan tentang relevansi keberadaan Ilmu Administrasi Negara sebagai

administrasi pemerintahan.

Pada masa Orde Lama (Sukarno), penataan sistem administrasi berdasarkan


model birokrasi monocratique dilakukan dalam rangka membangun persatuan dan
kesatuan yang berdasarkan pada ideologi demokrasi terpimpin. Sukarno melakukan
kebijakan apa yang disebut dengan retoolling kabinet, dimana ia mengganti para
pejabat yang dianggap tidak loyal. Dengan Dekrit Presiden no 6 tahun 1960, Sukarno
melakukan perombakan sistem pemerintahan daerah yang lebih menekankan pada
aspek efisiensi dan kapasitas kontrol pusat terhadap daerah.

10
Orde baru lahir dengan diawali berhasilnya penumpasan terhadap G.30.S/PKI
pada tanggal 1 Oktober 1965. Orde baru sendiri adalah suatu tatanan perikehidupan
yang mempunyai sikap mental positif untuk mengabdi kepada kepentingan rakyat,
dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia untuk mencapai suatu
masyarakat adil dan makmur baik material maupun spiritual berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945 melalui pembangunan di segala bidang kehidupan. Orde Baru
bertekad untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Orde Baru ingin mengadakan ‘koreksi total’ terhadap sistem pemerintahan Orde
Lama.
Pada tanggal 11 Maret 1966, Presiden Soekarno mengeluarkan surat perintah
kepada Letjen Soeharto atas nama presiden untuk mengambil tindakan yang dianggap
perlu guna mengamankan pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen,
untuk menegakkan RI berdasarkan hukum dan konstitusi. Maka tanggal 12 Maret
1966, dikeluarkanlah Kepres No. 1/3/1966 yang berisi pembubaran PKI, ormas-
ormasnya dan PKI sebagai organisasi terlarang di Indonesia serta mengamankan
beberapa menteri yang terindikasi terkait kasus PKI. (Erman Muchjidin, 1986:58-59).
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di
Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era
pemerintahan Soekarno. Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Pada
tahun 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai
presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada tahun 1973,
1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.
Model birokrasi monocratique dalam administrasi diteruskan oleh Suharto. Awal
tahun 1970an, pemerintah orde baru melakukan reformasi administrasi yang
bertujuan untuk menciptakan birokrasi yang tanggap, efisien dan apoltik. Hal ini
dilakukan melalui larangan pegawai negeri berpolitik dan kewajiban pegawai negeri
untuk mendukung partai pemerintah. Upaya ini dilakukan sebagai reaksi dari
perkembangan birorkasi di akhir era Sukarno yang diwarnai oleh politisasi birokrasi.
Disamping itu Suharto menerbitkan dua buah kebijakan yang sangat penting dalam

11
sistem administrasi waktu itu. Pertama adalah Keppres no 44 dan no 45 tahun 1975
yang masing masing mengatur tentang susunan tugas pokok dan fungsi Departemen
dan LPND. Melalui peraturan tersebut diatur standardisasi organisasi Departemen
dan menjadi dasar hukum bagi pembentukan instansi vertikal di daerah. Produk
kebijakan yang kedua adalah UU no 5 tahun 1974 tentang Pemerintahan di Daerah.
Dalam peraturan tersebut, pemerintah daerah disusun secara hirarkis terdiri dari
pemerintah daerah tingkat I dan tingkat II. Disamping itu setiap daerah memiliki
status sebagai daerah otonom sekaligus sebagai wilayah kerja pemerintah. Sebagai
implikasinya Kepala daerah diberikan jabatan rangkap yaitu sebagai Kepala Daerah
otonom dan wakil pemerintah pusat. kebijakan kebijakan tersebut dilakukan untuk
menciptakan efisiensi dan penguatan kontrol pusat kepada daerah.
Perkembangan administrasi negara Indonesia selanjutnya mengarah kepada
pembedaan antara administrasi negara yang mengurus kegiatan rutin pelayanan
masyarakat dengan administrasi pembangunan yang mengurus proyek-proyek
pembangunan terutama pembangunan fisik. Prioritas pembiayaan ditekankan pada
administrasi pembangunan. Sedangkan kegiatan administrasi negara yang bersifat
rutin kurang mendapat perhatian.
Pengaruh konsep negara kesejahteraan di Indonesia dapat dilihat sejak zaman

Hindia Belanda pada tahun 1870, Hukum Administrasi Negara juga telah ada. Hindia

Belanda saat itu hanya mempunyai 4 departemen, yaitu : departemen dalam negeri,

departemen penajaran, departemen pekerjaan umum, dan depertemen keuangan.

Menurut Bintarto Tjokromidjojo. Sebelum tahun 1945 ketika bangsa Indonesia hidup

dalam penjajahan, bangsa Indonesia tidak diberi kesempatan untuk ikut serta dalam

Administrasi Negara. Pada masa penyusunan naskah UUD 1945 Muhammad Hatta

mengembangkan konsep negara kesejahteraan dengan istilah negara pengurus untuk

merumuskan pasal 33 UUD 1945, yaitu : tentang demokrasi ekonomi.

12
Pada masa sekarang kegiatan negara pengurus tersebut, seperti pendidikan,

kesehatan pembangunan perekonomia dan sebagainya tidak hanya dilakukan oleh

pemerintah tetapi juga oleh pihak swasta, seperti : pembangunan rumah sakit,

pembangunan sekolah dan sebagainya. Perkembagan negara kesejahteraan

sebenarnya juga terdapat dalam Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik

Indonesia Tahun 1945, yaitu :

-         Hak mengembangkan diri, pasal 28C ayat 1

-         Hak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan

teknologi, pasal 28C ayat 1

-         Hak untuk memajukan diri dan memperjuangkan secara kolektif, pasal 28C ayat 2

-         Hak untuk mendapat pengakuan, jaminan perlindungan, dan kepastian hukum yand

adil serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adildan layak dalam hubungan kerja,

pasal 28D ayat 1

-         Hak untuk bekerja dan memperoleh imbalan yang adil dalam hubungan kerja,

pasal 28D ayat 2

-         Hak status kewarganegaraan, pasal 28D ayat 4

-         dan sebagainya. 

Hak-hak sosial tersebut dapat terlaksana apabila para aparatur negara

memiliki komitmen dan kesungguhan untuk melaksaknanya.

Berdasarkan uraian diatas jelas bahwa terdapat pengembangan dalam Hukum

Administrasi negara Indonesia, yaitu terdapat pekerjaan yang sesuai dengan bobot,

tugas dan fungsi serta kewajiban administrasi negara Indonesia seperti yang telah

13
tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun

1945.6

KESIMPULAN

Hukum Administrasi berisi peraturan-peraturan yang menyangkut ädministrasi”.


Dimana administrasi sendiri berarti “bestuur”(pemerintah). Dengan deminikan,
hukukm administrasi dapat juga disebut sebagai hukum tata pemerintahan. Hukum

6 Unknown,”Perkembangn Hukum Administrasi Negara”


https://sarjanahukumasli.blogspot.com/2018/06/perkembangan-hukum-administrasi-
negara.html (diakses pada 24 Oktober 2020,pukul 17.01 WIB)

14
Administrasi Negara adalah sebuah cabang dari ilmu hukum yang memperlajari
mengenai tindakan-tindakan dalam menyelenggarakan sebuah Negara. Hukum ini
juga dikenal sebagai hukum tata usaha Negara atau hukum tata pemerintahan.
Keberadaan hukum adminitrasi negara, kemudian menunjukan sebagai akses dari
penerapan prinsip negara hukum (rechtstaat). Negara yang digerakkan oleh roda
mesin pemerintahan untuk mengontrol kekuasaannya dari kesewenang-wenangan
(willekeur), maka hukum adminitrasi negara sebagai instrumen untuk mengontrol
lembaga negara sebagai lembaga yang menjalankan mesiin pemerintahan (kekuasan
dalam lapangan eksekutif). Perkembangan administrasi negara Indonesia selanjutnya
mengarah kepada pembedaan antara administrasi negara yang mengurus kegiatan
rutin pelayanan masyarakat dengan administrasi pembangunan yang mengurus
proyek-proyek pembangunan terutama pembangunan fisik. Prioritas pembiayaan
ditekankan pada administrasi pembangunan. Sedangkan kegiatan administrasi negara
yang bersifat rutin kurang mendapat perhatian. Sesuai dengan penjelasan di atas
maka, Hukum Administrasi sangat penting dalam sebuah Negara agar Negara
tersebut dapat mewujudkannya tujuan nya untuk menyejahterakan rakyatnya .

DAFTAR PUSTAKA

15
Anggriani,Jum”Sejarah Hukum Administrasi Negara”

http://www.sangkoeno.com/2016/01/sejarah-hukum-administrasi-negara.html

[diakses pada 21 Oktober 2020]

Ridwan H.R. (2014) “Hukum Administrasi Negara”

https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_administrasi_negara [diakses pada 16 oktober

2020]

“Pengertian Sejarah”https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah [diakses pada 19 Oktober

2020]

Danar,”Pemgertian Sejarah” https://www.cryptowi.com/pengertian-sejarah/ [diakses

pada 19 Oktober 2020]

Zamzami,abiz “Pelaksanaan fungsi Hukum Administrasi Negara dalam mewujudkan

Pemerintahan yang baik”http://riset.unisma.ac.id/index.php/yur/article/view/6736

[diakses pada 24 Oktober 2020]

Unknown,”Perkembangan Hukum Administrasi

Negara”https://sarjanahukumasli.blogspot.com/2018/06/perkembangan-hukum-

administrasi-negara.html [diakses pada 24 Oktober 2020]

D’tigan, Iqbal “Perkembangan Hukum Administrasi Negara di Indonesia

http://tariganiqbal.blogspot.com/2011/09/perkembangan-hukum-administrasi-

negara.html [diakses pada 24 Oktober 2020]

16
Player,Sonny “Perkembangan Hukum Administrasi Negara”

https://slideplayer.info/slide/13503041/ [diakses pada 24 Oktober 2020]

Ruspina,Nina, “Hukum Administrasi

Negara”https://www.slideshare.net/NinaCivic/makalah-hukum-administrasi-negara

[diakses pada 26 Oktober 2020]

Al-Khawarizmi,Damang Averroes “Hukum Administrasi

Negara”https://www.negarahukum.com/hukum/hukum-administrasi-negara.html

[diakses pada 27 Oktober 2020]

17

Anda mungkin juga menyukai