Anda di halaman 1dari 11

PAPER

PERKEMBANGAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DI INDONESIA

OLEH:
Ariel Kenchana Rakhman
E011211080

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya saya
dapat menyelesaikan paper ini tepat pada waktunya. Paper tentang “PERKEMBANGAN
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DI INDONESIA”.

Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang telah memberikan tugas berupa
paper kepada saya. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu dalam pembuatan paper ini.

Disebabkan oleh keterbatasan ilmu yang dimiliki penulis, paper ini jauh dari sempurna.
Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis
berharap semoga paper ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca
yang membutuhkan informasi mengenai pembahasan paper ini.

Makassar, Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
A. Perkembangan Hukum Administrasi Negara di Indonesia ............................................. 3
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 7
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 7
B. Saran ............................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara hukum, sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 1 ayat (3)
UUD 1945 yang menyatakan: Indonesia adalah negara hukum. Hal ini didasarkan pada
penafsiran UUD 1945 bahwa negara Indonesia berdasarkan hukum (rechtstaat) dan
bukan hanya atas kekuatan (machstaat). Negara seharusnya tidak hanya didasarkan
pada kekuasaan, tetapi pada hukum. Di Indonesia, pengaturan yang dibuat oleh
pemerintah untuk rakyat didasarkan pada Hukum Administrasi Negara.
Dalam pergaulan hukum di masyarakat, pemerintah dapat menetapkan dirinya
sebagai badan hukum yang mempunyai hubungan hukum dengan warga negara baik
menurut hukum publik maupun hukum privat. Kedudukan pemerintah dalam hukum
privat negara merupakan perwakilan dari badan hukum publik, dan kedudukan
pemerintah dalam hukum publik adalah wakil dari jabatan pemerintahan.
Dalam perkembangannya, Hukum Administrasi Negara yang ada di Indonesia
berasal dari Eropa Barat, dan pada saat itu terjadi pergeseran konsep negara di Eropa
Barat. Ketika negara-negara Eropa Barat mengadopsi konsep negara kesejahteraan,
pemerintah mulai mengatur dan mengelola kepentingan umum.
Di Indonesia setelah konsep negara kesejahteraan masuk pada masa Hindia
Belanda tahun 1870 hanya mempunyai 4 departemen, yaitu departemen dalam negeri,
departemen pendidikan, departemen pekerjaan umum, dan departemen keuangan.
Namun, jumlah departemen secara bertahap meningkat karena ruang lingkup tugas
negara diperluas. Kompleksnya peraturan perundang-undangan yang mengatur segala
sesuatu dan lembaga-lembaga yang berkaitan dengan kekuasaan hubungan-hubungan
hukumnya disebut Hukum Administrasi Negara.
Penerapan Hukum Administrasi Negara di Indonesia dapat digunakan oleh
pemerintah sebagai instrumen yuridis untuk memberikan pengaturan, pelayanan dan
perlindungan kepada masyarakat.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas, dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas
dalam paper ini, yaitu sebagai berikut.
1. Bagaimana perkembangan Hukum Administrasi Negara di Indonesia?

C. Tujuan
Tujuan penulisan paper ini, yaitu sebagai berikut.
1. Memahami proses perkembangan Hukum Administrasi Negara di Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Perkembangan Hukum Administrasi Negara di Indonesia
Hukum administrasi negara adalah seperangkat aturan yang dirancang untuk
memungkinkan administrasi negara melakukan tugasnya sekaligus melindungi warga
negara dari tindakan administrasi negara dan melindungi administrasi negara itu
sendiri.
Perkembangan Hukum Administrasi Negara pada Zaman Kolonial
Administrasi Negara sebenarnya sudah ada sejak lama. Hal ini terlihat dari
catatan sejarah peradaban manusia, dengan sistem pemerintahan yang terpelihara pada
masa lalu di Asia Selatan, Eropa (termasuk Indonesia), dan Mesir kuno. Sistem ini
sekarang dikenal sebagai Administrasi Negara.
Administrasi Negara modern, atau Hukum Administrasi Negara saat ini, adalah
istilah dari masyarakat feodal yang berkembang di dataran Eropa, terutama Eropa
Barat. Sebelum abad ke-19, Eropa Barat memahami negara sebagai “penjaga malam”
(Nachtwaker Staat). Konsep tersebut sebenarnya dimaksudkan untuk memperkuat
sistem pemerintahan yang diperintah oleh penguasa feodal dan bangsawan. Akibatnya,
kepentingan publik tidak terkelola dan terorganisir dengan baik, dan banyak kelompok
pengelola yang tidak kompeten, tidak peduli, tidak stabil, dan tidak jujur. Akibatnya,
timbul keinginan publik untuk mengubah itu.
Pada akhir abad 19 dan awal 20 konsep “negara kesejahteraan”, yang pada
dasarnya mengutamakan kepentingan bersama, berkembang di Eropa Barat.
Perkembangan negara kesejahteraan di Eropa terjadi setelah Perang Dunia I, pada tahun
1974 lahir bentuk baru, yaitu “Verzorgingstaat”, yang memiliki ciri khas, seperti negara
memberikan jaminan sosial kepada seluruh penduduk, seperti tunjangan pengangguran,
perawatan kesehatan, subsidi, dll. Negara harus secara aktif mengurus bidang
kehidupan sosial dan mengantisipasi kecenderungan perubahan sosial. Tujuannya
adalah untuk menjaga keseimbangan antara berbagai kepentingan dan mengupayakan
peningkatan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan prinsip keadilan. Hukum
administrasi negara berkembang dalam situasi di mana negara bagian atau pemerintah
mulai mengatur masyarakat dengan cara hukum. Misalnya, membuat keputusan
pelarangan tertentu.

3
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Administrasi Negara Indonesia
dipengaruhi oleh Administrasi Militer, seperti:
1. Penggunaan bahasa administratif pada Pemerintah Hindia Belanda.
2. Pembagian wilayah administratif.
3. Badan Pemerintah Hindia Belanda.
4. Struktur organisasi Pemerintah Hindia Belanda.
5. Daerah-daerah Otonom
Perkembangan Administrasi Setelah Kemerdekaan Praktek Administrasi di
bidang administrasi, hukum dan ekonomi dilakukan Pemerintah Hindia Belanda.
Namun, praktik administrasi ini dimonopoli oleh Belanda. Jadi ilmu administrasi publik
sebenarnya milik negara kolonial. Orang Indonesia hanyalah pelaksana saja. Pada
prinsipnya mereka hanya memiliki jajaran Mandor/Krani, Juru Tulis (Klerk), sehingga
mereka hanya mengetahui arti administrasi dalam arti sempit.

Perkembangan Hukum Administrasi Negara pada Masa Kemerdekaan


Setelah berakhirnya Perang Kemerdekaan, yaitu pada tahun 1951, dilakukan
upaya-upaya untuk membentuk suatu pemerintahan nasional, karena dipengaruhi oleh
semakin besarnya peran pemerintah dalam kehidupan rakyat Indonesia dan seiring
dengan munculnya tuntutan-tuntutan perbaikan dalam segala aspek kehidupan sesuai
dengan harapan negara Indonesia yang sudah merdeka.
Pada masa Orde Lama (Soekarno), penataan sistem administrasi didasarkan
pada model birokrasi monocratique dalam rangka membangun persatuan dan kesatuan
berdasarkan ideologi demokrasi terkendali. Soekarno menerapkan kebijakan yang
disebut perombakan kabinet, menggantikan pejabat yang dianggap tidak jujur. Dengan
keputusan presiden November 1960, Soekarno mereformasi sistem pemerintahan
daerah, menekankan efisiensi dan kompetensi administrasi pusat daerah.
Orde baru lahir dengan keberhasilan penumpasan G.30.S/PKI pada 1 Oktober
1965. Orde Baru sendiri berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 memiliki sikap positif
untuk melayani kepentingan rakyat guna mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang
adil dan makmur materiil dan spiritual berdasarkan UUD 1945 melalui pembangunan
di semua bidang kehidupan. Orde Baru bertekad untuk melaksanakan Pancasila dan
UUD 1945 secara murni dan konsisten. Orde Baru ingin “memperbaiki secara
keseluruhan” struktur pemerintahan Orde Lama.

4
Pada tanggal 11 Maret 1966, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah atas
nama Presiden kepada Letnan Jenderal Soeharto, memerintahkan dia untuk mengambil
semua tindakan yang dianggap perlu untuk menjamin pelaksanaan UUD 1945 yang
murni dan konsisten untuk menegakkan RI berdasarkan hukum dan konstitusi. Oleh
karena itu, pada tanggal 12 Maret 1966, Keputusan Presiden Nomor 3/1/1966
mengeluarkan pembubaran PKI, ormas-ormasnya, dan PKI sebagai organisasi terlarang
di Indonesia dan pemecatan beberapa orang yang diduga terlibat dalam urusan PKI.
termasuk mengamankan beberapa menteri yang terindikasi terkait kasus PKI. (Erman
Muhyiddin, 1986:58-59).

Perkembangan Hukum Administrasi Negara di Indonesia


Pengaruh konsep negara kesejahteraan di Indonesia dapat dilihat dari masa
Hindia Belanda pada tahun 1870. Hukum Administrasi Negara saat itu telah ada, Hindia
Belanda hanya memiliki 4 departemen, yaitu: Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Pendidikan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Keuangan.
Menurut Bintarto Tjokromidjojo, sebelum tahun 1945, ketika bangsa Indonesia berada
di bawah kekuasaan kolonial, bangsa Indonesia tidak memiliki kesempatan untuk ikut
serta dalam Administrasi Negara. Dalam penyusunan UUD 1945, Muhammad Hatta
mengembangkan konsep negara kesejahteraan dengan istilah negara pengurus untuk
merumuskan pasal 33 UUD 1945, yaitu: tentang demokrasi ekonomi.
Pada masa sekarang kegiatan negara pengurus tersebut, seperti pendidikan,
kesehatan pembangunan perekonomian dan sebagainya tidak hanya dilakukan oleh
pemerintah tetapi juga oleh pihak swasta, seperti: pembangunan rumah sakit,
pembangunan sekolah dan sebagainya. Perkembagan negara kesejahteraan sebenarnya
juga terdapat dalam Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tahun 1945, yaitu:
Saat ini, kegiatan negara pengurus tersebut, seperti pendidikan, kesehatan dan
pembangunan ekonomi dilakukan tidak hanya oleh pemerintah, tetapi juga oleh sektor
swasta seperti: Membangun rumah sakit, membangun sekolah, dll. Pembangunan
negara kesejahteraan yang sebenarnya juga termasuk dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
• Hak untuk mengembangkan diri, pasal 28C (1).
• Hak atas pendidikan dan hak untuk memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, pasal 28C (1);

5
• Hak untuk Maju dan Perjuangan Bersama, Pasal 28C (2)
• Hak atas pengakuan, perlindungan, kepastian hukum yang adil serta mendapat
imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja, pasal 28D (1).

Hak-hak sosial tersebut dapat terlaksana apabila para aparatur negara memiliki
komitmen dan kesungguhan untuk melaksanakannya.
Berdasarkan uraian diatas jelas bahwa terdapat pengembangan dalam Hukum
Administrasi negara Indonesia, yaitu terdapat pekerjaan yang sesuai dengan bobot,
tugas dan fungsi serta kewajiban administrasi negara Indonesia seperti yang telah
tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun
1945.

6
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada masa penjajahan Belanda, peran administrasi negara masih sangat
terbatas, terutama untuk upaya mengumpulkan sumber daya dari Indonesia (saat itu
dikenal sebagai Hindia Belanda) untuk kepentingan Belanda, sebagai alat untuk
menjaga ketertiban umum dan ketertiban masyarakat. Awal perkembangan Hukum
Administrasi Negara di Eropa Barat terjadi pada saat konsep negara yang sebelumnya
sebagai “penjaga malam” (Nachtwaker Staat) menjadi “negara kesejahteraan” (Welfare
State).
Hukum administrasi Negara di Indonesia merupakan warisan dari pemerintah
kolonial Belanda. Perkembangan hukum administrasi Negara Indonesia terjadi pada
saat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Perkembangan
administrasi di Indonesia semakin menyebabkan perbedaan antara administrasi negara
yang mengurusi kegiatan pengabdian masyarakat sehari-hari dengan administrasi
pembangunan yang mengurusi proyek-proyek pembangunan, khususnya pembangunan
fisik. Prioritas pembiayaan ditekankan pada administrasi pembangunan. Sementara itu,
kegiatan administrasi negara sehari-hari kurang mendapat perhatian.

B. Saran
Sebagai negara hukum, untuk mewujudkan bangsa yang sejahtera, hukum harus
ditaati dan ditaati, sehingga masyarakat dapat dilindungi hukum dari hal-hal yang
mengganggu dan tidak patut. Di Indonesia, hukum dijunjung dan dipelihara untuk
menciptakan kesejahteraan dan kedamaian dalam masyarakat, sehingga pemerintah
juga harus terlibat dalam meninjau apakah hak-hak semua orang dilindungi oleh
hukum, entah mereka masyarakat mampu atau tidak mampu. Karena hukum juga
merupakan bagian dari masyarakat, maka masyarakat berhak untuk dilindungi oleh
hukum.

7
DAFTAR PUSTAKA
Bintarto Tjokromidjojo.1965. Perkembangan Ilmu Administrasi Negara. Departemen Urusan
Research Nasional R.I. Jakarta
Kansil, C.S.T. 1989. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Miftah Thoha. 2005. Dimensi-Dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara. Raja grafindo
Persada. Jakarta.
Saiful Anwar dan Marzuki Lubis. 2004. Sendi-Sendi Hukum Administrasi Negara. Gelora
Madani Press. Medan
Zakir, F. (2020). Perkembangan Hukum Administrasi Negara di Indonesia. Ensiklopedia
Social Review, 39-45.

Anda mungkin juga menyukai