Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

RULE OF LAW (ATURAN HUKUM)

KELOMPOK 2 (DUA)

DISUSUN OLEH :

1. Zaki Nugroho 21610053

2. Azis Suhendra 21610073

3. Aldi mahendra 21610091

4. Indi Rahmawati 21610093

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO


FAKULTAS EKONOMI BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan tugas
kewirausahaan ini dengan baik. Laporan ini berisi tentang uraian hasil riset
mengenai“RULE OF LAW ATURAN HUKUM’’

Laporan ini kami susun secara cepat dengan bantuan dan dukungan berbagai
pihak diantaranya Ibu Ariza Umami, S.H. M.H. selaku dosen mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan, oleh karena itu kami sampaikan terima kasih atas
waktu, tenaga dan pikirannya yang telah diberikan. Dalam penyusunan laporan ini,
kami menyadari bahwa hasil laporan ini masih jauh dari kata sempurna.Sehingga
kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sekalian.

Akhir kata Semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat


untuk kelompok kami khususnya, dan masyarakat Indonesia umumnya.

Metro, 17 Mei 2022

Penulis
Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................4

A. Latar Belakang......................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................5
C. Tujuan Penulisan...................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................6

a. Konsep Rule Of Law.............................................................................6

b. Sejarah berdirinya Rule Of Law...........................................................13


c. Fungsi Rule Of law...............................................................................14
d. Dinamika rule of law.............................................................................15
e. Pengertian Sumber Hukum...................................................................16
f. Arti Sumber Hukum..............................................................................17
g. Jenis-jenis sumber hukum.....................................................................18
h. Penegakkan hukum...............................................................................18

BAB III PENUTUP.......................................................................................21

D. Kesimpulan...........................................................................................21
E. Lampiran...............................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................25

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hukum mencakup semua aspek kehidupan manusia.Manusia sebagai


makhluk sosial saat ini tidak terlepas dari banyaknya aturan yang harus
dipatuhi.Tujuannya agar masyarakat dapat hidup tertib, nyaman, aman dan
tentram.Selain itu, keberadaan aturan dan hukum dapat dijadikan sebagai pembatas
berbagai perilaku manusia.

Tentu saja, tanpa hukum yang berlaku dalam kehidupan, hidup menjadi
kacau karena orang melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya.Namun
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara pada prinsipnya masih banyak
terjadi pelanggaran hukum yang sering dilakukan oleh pejabat yang dianggap aparat
penegak hukum.

Sudah menjadi kodrat makhluk hidup (termasuk manusia) bahwa yang kuat
atau mayoritas cenderung melanggar hak-hak yang lemah atau minoritas. Ungkapan
"yang menaklukkan dan berkuasa adalah yang kuat" selalu mengikuti prinsip yang
sama, tidak hanya untuk hewan gurun, tetapi juga untuk manusia. Mayoritas
kelompok sering menyalahgunakan kekuasaan mereka dan melakukan hal-hal di
luar aturan.

Jangan terus melanggar atau curang.Jadi, di atas segalanya, perlindungan


terhadap kelompok rentan pada akhirnya melahirkan gagasan negara hukum yang
berusaha membatasi kekuasaan penguasa negara agar tidak menyalahgunakan
kekuasaannya untuk menindas yang tak berdaya.Oleh karena itu, dapat dikatakan

4
bahwa dalam negara hukum, setiap orang perlu mentaati hukum secara setara, yaitu
hukum keadilan.Untuk lebih memahaminya, Anda bisa membaca isi artikel ini.

Ada beberapa alasan untuk mengekstraksi materi dari aturan hukum saat
menulis disertasi ini.Secara khusus, perkembangan hukum Indonesia, yang mulai
membangun Indonesia menjadi negara hukum berdasarkan UUD 1945 dan
Pancasila.

Kedua, bahkan setelah reformasi nasional sejak tahun 1998 dan empat
reformasi tahun 1999, 2000, 2001 dan 2002, perkembangan urusan nasional
Indonesia secara fundamental telah mengubah masa depan urusan nasional
Indonesia. Oleh karena itu, banyak buku-buku baru yang dapat menjelaskan
perspektif baru ini, tidak hanya dalam dunia teori, tetapi juga dalam bidang hukum
positif yang berlaku saat ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka yang menjadi rumusan masalah


yaitu:
1. Bagaimana konsep rule of law?
2. Bagaimana pelaksanaan rule of law saat ini?
3. Bagaimana dinamika rule of law?
4. Apakah Indonesia menegakkan hukum dalam ketatanegaraanya?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui sejarah dan konsep rule of law


2. Mengetahui pelaksanaan serta dinamika rule of law di Indonesia
3. Mengetahui penegakan hukum.

5
BAB II

PEMBAHASAN

a. Konsep Rule Of Law

Rule of law adalah doktrin hukum yang muncul pada abad ke-19 seiring
dengan Negara dan demokrasi. Aturan hukum rule of law diperkenalkan oleh Albert
Venn Dicey pada tahun 1885 dan dijelaskan dalam sebuah buku berjudul "Pengantar
Studi Konstitusi". Sejak saat itu, negara hukum menjadi bahan kajian dalam
perkembangan negara hukum, bahkan menjangkau semua negara dengan sistem
yang berbeda. Sepanjang sejarah praktik ketatanegaraan, idealisme konsep common
law tentang rule of law sebagai kebanggaan Inggris telah berubah, A.V. Sudah
menjadi perhatian sejak saat itu.

Dengan kematian Dicey, ide-ide fasisme, sosialisme, nasionalisme, dan


komunisme berkembang pesat. Rule of law memiliki arti yang sama dengan rule of
law dalam literatur mainstream. Bahkan dalam sastra Indonesia, istilah rule of law
merupakan terjemahan langsung dari rule of law.Pernyataan ini dikuatkan oleh
pandangan dari masing-masing keterangan ahli hukum Indonesia, antara lain
Rechtsstaat dan Rechtsstaat. Apakah negara hukum atau konsep negara hukum, dan
untuk menjamin keempat penjelasan UUD 1945, "rechtsstaat" mengacu pada negara
hukum, yang sama dengan negara hukum. Rule of law, yang disebut dengan rule of
law, memiliki arti yang sama dengan rule of law. Rule of law adalah konsep
common law, yaitu setiap aspek bangsa yang menegakkan supremasi hukum, dan
didasarkan pada asas keadilan. Dan kesetaraan.

6
Moch Kusnardi, yaitu, "Berbeda dengan negara-negara Eropa Barat, istilah
rule of law adalah rule of law di Inggris, sedangkan di Amerika Serikat dinyatakan
rule of law, tetapi bukan pemerintahan manusia." Hukum adalah praktik nasional
negara. Dengan kata lain, hukum lebih diutamakan daripada pemerintah. Negara
hukum identik dengan keadilan. Sejarah lahirnya negara hukum :

1. Dilatarbelakangi oleh gagasan pembatasan kekuasaan pemerintahan negara.


2. Metode yang dipilih untuk ini adalah demokrasi konstitusional.
3. Bentuk hukum demokrasi konstitusional adalah konsep Negara
hukum.

Menurut Profesor Sunarjati Hartono, ia mencontohkan pandangan Friedman


bahwa kata "negara hukum" dapat digunakan baik dalam arti formal maupun
material (arti ideologis). Dalam pengertian formal ini, negara hukum adalah
“lembaga publik yang terorganisir” atau institusi publik yang terorganisir, seperti
negara. Di sisi lain, dalam arti praktis, rule of law mengacu pada hukum keadilan,
yaitu hukum yang memuat keadilan. Menurut T.D., definisi negara hukum Weldon
berarti bahwa tidak hanya suatu negara memiliki peradilan penuh di atas kertas,
tetapi apakah suatu negara memiliki supremasi hukum diperlakukan oleh orang-
orang di negara itu.

Artinya sangat tergantung pada apakah Anda dapat menikmati keadilan,


cukup banyak dari sesama warga dan pemerintah.Secara umum, hukum adalah
seperangkat aturan yang ditetapkan oleh negara, yang pelanggarannya dapat
dihukum dengan sanksi atau konsekuensi.Demokrasi pada dasarnya adalah negara
konstitusional. Rule of law pada hakikatnya berkaitan dengan penegakan hukum,
karena menyangkut ukuran-ukuran baik dan buruknya hukum (keadilan dan
ketidakadilan). Karena negara hukum adalah legalisme, ia mencakup gagasan
bahwa keadilan dapat dicapai dengan menciptakan sistem aturan dan prosedur yang

7
objektif, tidak memihak, impersonal, dan otonom. Di negara-negara konstitusional,
kekuasaan pemerintah atas individu dibatasi.Negara tidak mahakuasa dan tidak
bertindak sewenang-wenang. Tindakan pemerintah terhadapnya

Warga negaranya dibatasi oleh hukum.Sejak lahirnya negara hukum atau


konsep negara hukum, berbagai upaya telah dilakukan untuk membatasi kekuasaan
penguasa nasional agar tidak menyalahgunakan kekuasaannya untuk menindas
rakyatnya (abuse of power, of law).

Oleh karena itu, negara hukum adalah sistem pemerintahan yang diatur oleh
undang-undang yang diatur oleh undang-undang dasar yang mengatur semua orang
di suatu negara, termasuk negara yang diperintah dan yang diperintah.Dipahami.
Pemerintahan harus mengikuti hukum yang sama sehingga segala sesuatu
diperlakukan sama, tanpa memandang warna kulit, ras, jenis kelamin, agama,
wilayah, kepercayaan, atau otoritas, dan orang yang berbeda diperlakukan secara
berbeda berdasarkan perbedaan rasional. Saya memiliki.Pemerintah memiliki
pembatasan prinsip pembagian kekuasaan untuk mencegah pemerintah bertindak
sewenang-wenang atau melanggar hak-hak rakyatnya.Oleh karena itu, rakyat secara
demokratis diberi peran sesuai dengan kemampuan dan perannya.Oleh karena itu,
kehidupan manusia harus diatur, dan untuk mewujudkannya, kehidupan manusia
harus diatur dengan hukum. Oleh karena itu, seperti yang dikatakan Dicey, rule of
law memiliki tiga definisi ( Who will rule).

Keduanya tunduk pada hukum (common law).Asas ini menempatkan hukum


pada posisi panglima tertinggi.Hukum digunakan sebagai alat untuk membenarkan
kekuasaan, termasuk pembatasan kekuasaan.Jadi hukumlah, bukan kekuasaan, yang
berkuasa, berdaulat, dan membangkitkan semangat.Hegemoni mutlak terletak pada
hukum, bukan pada kebijaksanaan atau kekuasaan penguasa.Artinya tidak ada

8
kesewenang-wenangan dalam arti Anda hanya akan dihukum jika melanggar
hukum.

Dapat dikatakan bahwa unsur negara hukum ini memiliki ciri yang sama
dengan pendidikan hukum nasional. Dua Penerapan asas persamaan di depan
hukum (equality before people must to compliance the law dan teori bahwa Krabbe
melawan Rechtsstaates (rechts souvereiniteit), teori melawan Rechtsstaat, diterima
secara luas oleh para pemikir negara Jerman. des staats souvereiniteit (supremac:
negara-negara Anglo-Saxon) sedikit berbeda dari apa yang terjadi di negara-negara
Eropa kontinental dan berlangsung.

Konsep negara hukum Aturan hukum dengan konsep ini memiliki


konsekuensi yang benar di pengadilan.Tujuannya adalah untuk memposisikan
negara sebagai subjek hukum sehingga dapat diupayakan.Sebaliknya, aturan hukum
tidak memberikan aturan hukum.Sebagai subjek hukum, negara tidak salah dengan
konsep ini.

Tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas apa pun di pengadilan karena


anda tidak bisa Persamaan di depan hukum), dimana segala sesuatu berada di atas
hukum (di atas hukum). Oleh karena itu, semua warga akan mengingkari sama di
depan hukum. Untuk gubernur dan warga akan menyangkal dapat; jika Anda
melakukan perbuatan melawan hukum (perbuatan yang melanggar undangundang:
Surechtmatige daad; kejahatan), Anda akan diadili menurut aturan hukum umum
dan pengadilan biasa. Persamaan di depan hukum yang dikemukakan oleh Dicey
menjadi latar belakang khusus bagi pejabat negara yang merupakan hukum ke-3
dari semua hukum yang bertentangan dengan kenyataan pada waktu itu di Inggris,
yang melihat bahwa hal itu sangat baik dan bermaksud untuk menadagkritisi. Pada
waktu itu. Untuk Prancis, di mana pemerintah tertarik pada perbedaan antara
pegawai negeri dan masyarakat umum. Tidak ada pengadilan di Inggris yang

9
melanggar hukum, seperti dalam kasus Sistem Eropa Kontinental (Civil Code) yang
berbentuk pengadilan tata usaha negara (plakat cabang administrasi) atau dalam
bentuk pengadilan tata usaha negara Indonesia. Ditegaskan oleh hukum. .. nomor.
1986. Diubah dengan UU No. 5. 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.

Di mata Inggris (belum lagi guys on the street), common law adalah suatu
kebanggaan.Sifat monosistem peradilan yang dihasilkan adalah peradilan umum
yang berpuncak pada Mahkamah Agung jika seperti Mahkamah Agung
Indonesia.Namun, bagi mereka yang tidak terbiasa dengan berbagai kasus, semua
kasus diatur oleh sistem pengadilan.Hak Asasi Manusia Konstitusional Konstitusi
adalah kulitnya, dalam hal ini hukum tata negara harus melarang pelanggaran hak
dan kebebasan rakyat.Sembilan Secara harafiah dapat dikatakan bahwa ketentuan
Undang-Undang Dasar harus ditaati.

Perkembangan negara hukum liberal menjadi negara huk formal dan


kemudian menjadi negara hukum materiil dan nen kemakmuran, adalah khas
perkembangan di Eropa Kontinental seper Prancis, Jerman, Belanda dan sedikit
banyak mempengaruhi pala pola berpikir tentang negara hukum di Indonesia secara
dipaksakan karena sebenamya kita berbeda dalam hal cara pandang yaitu tidak
indivi dualistik (perseorangan) melainkan integralistik (kekeluargaan). Tidak
demikian halnya dengan cara pandang tentang negara yang berda atas hukum
sebagaimana yang berkembang di dunia Anglo Saur di mana yang terutama ialah di
Inggris dan Amerika Serikat. Merku menolak adanya suatu pengadilan tersendiri
sebagaimana peradilan administrasi. Mereka mengembangkan konsep Rule of Law
(Dicey) di mana unsur-unsur utamanya ialah :
1. Supremacy of Law
2. Equality before the Law
3. The Constitution based on individual right.

10
Sekalipun dalam konsep Rule of Law (and not of man) sudah ditegaskan
unsur-unsur umum di dalam perkembangannya orang lebih mengutamakan cara
operasionalnya, dikembangkan konsep Due process of law agar diperoleh hukum
yang adil dan tepat at law). Dengan demikian secara teknis hukum ketatanegaraan
tidaklah tepat sepenuhnya apabila kita memperjuangkan di Indonesia:
a. Rechtstaat (Liberal Eropa Kontinental dengan segala variasnya)
b. Rule of Law (Liberal Anglo Saxon dengan segala perkembang annya).

Karena cara pandang kita dalam bernegara sebagaimana dikemukakan oleh


Prof. Soepomo ialah integralistik (asas kekeluar gaan) dan tidak individualistik
(asasperseorangan).

The Rule of Law merupakan satu konsep yang dikemukakan oleh seorang
Albert Venn Dicey pada tahun 1885 yang dituangkannya dalam sebuah buku
berjudul Introduction to the Study of the Law of Constitution. Sejak itulah The Rule
of Law mulai menjadi bahan kajian dalam pengembangan negara hukum, bahkan
menyebar ke setiap negara yang memiliki sistem berbeda-beda

Negara Hukum yang berintikan Rule of Law harus memenuhi dua Syarat
yang berikut:

1. Supremacy before of law

Artinya hukum diberi kedudukan yang tertinggi; hukum berkuasa penuh atas
negara dan rakyat. Konsekuensinya, negara tidak dapat dituntut apabila bersalah,
“the state can do no wrong”. Yang dapat dituntut hanyalah manusianya.Dalam hal
ini negara tidak diidentikkan dengan pejabat negara; negara tidak dapat bersalah,
yang mungkin hanyalah pejabat negara, dan dialah yang dihukum.

11
Dalam tipe Negara Hukum Anglo Saxon ini Negara mempunyai immuniteit
kedaulatan, sehingga di sana dikenal suatu asas yang disebut Souvereiniteit
immuniteit (kekebalan kedaulatan).

Dalam sistem ini hukum tidak dapat diganggu.Satu-satunya bada yang dapat
menyatakan suatu hukum tidak berlaku hanyalah Supreme Cour (Mahkamah Agung
di negara kita). Di Amerika Serikat, Supreme Court dapat membatalkan suatu
produk Parlemen, jika menurut badan ini produk tersebut bertentangan dengan
konstitusi.

2. Equality before of the law

Equality before of the law , juga dikenal sebagai persamaan di bawah


hukum , persamaan di mata hukum , persamaan hukum , atau egalitarianisme
hukum , adalah prinsip bahwa semua orang harus sama-sama dilindungi oleh
hokum. Prinsip ini membutuhkan aturan hukum yang sistematis yang
mengamati proses hukum untuk memberikan keadilan yang setara , dan
membutuhkan perlindungan yang sama untuk memastikan bahwa tidak ada individu
atau kelompok individu yang diistimewakan atas orang lain oleh hukumKadang-
kadang disebut asas isonomi , ia muncul dari berbagai filosofipertanyaan tentang
kesetaraan, keadilan dan keadilan. Artinya, semua orang baik penjabat pemerintah
maupun masyarakat.biasa adalah sama statusnya menurut pandangan hukum.

Pasal 7 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR) menyatakan:


"Semua orang sama di depan hukum dan berhak tanpa diskriminasi atas
perlindungan hukum yang sama".  Dengan demikian, setiap orang harus
diperlakukan sama di bawah hukum tanpa memandang ras , jenis kelamin , warna
kulit , suku , agama , kecacatan , atau karakteristik lainnya, tanpa hak
istimewa , diskriminasi , atau bias . Jaminan umum kesetaraan disediakan oleh
sebagian besar konstitusi nasional dunia, tetapi implementasi spesifik dari jaminan

12
ini bervariasi. Misalnya, sementara banyak konstitusi menjamin kesetaraan tanpa
memandang.

b. Sejarah berdirinya Rule Of Law

Latar belakang kelahiran rule of law:


 Diawali oleh adanya gagasan untuk melakukan pembatasan kekuasaan
pemerintahan Negara.
 Sarana yang dipilih untuk maksud tersebut yaitu Demokrasi
Konstitusional.
 Perumusan yuridis dari Demokrasi Konstitusional adalah konsepsi
negara hukum.
Rule of law adalah doktrinhukum yang muncul pada abad ke 19, seiring
degan negara konstitusi dan demokrasi. Rule of law adalah konsep tentang common
law.
Unsur-unsur rule of law menurut A.V. Dicey terdiri dari:
-    Supremasi aturan-aturan hukum.
-    Kedudukan yang sama didalam menghadapi hukum.
-    Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh undang-undang serta
keputusan-keputusan pengadilan.

Paham rule of law di Inggris diletakan pada hubungan antara hukum dan
keadilan, di Amerika di letakan pada hak-hak asasi manusia, dan di Belanda paham
rule of law lahir dari paham kedaulatan Negara, melalui paham kedaulatan hokum
untuk mengawasi pelaksanaan tugas kekuatan pemerintah. Di Indonesia, inti dari
rule of law adalah jaminan adanya keadilan bagi seluruh masyarakatnya, khususnya
keadilan social.

13
Syarat-syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintahan yang demokrasi
menurut rule of law adalah:
- Adanya perlindungan konstitusional.
- Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
- Pemilihan umum yang bebas.
- Kebebasan untuk menyatakan pendapat.
- Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi.
- Pendidikan kewarganegaraan.

c. Fungsi Rule Of law


Agar pelaksanaan rule of law bisa berjalan dengan yang diharapkan, maka:
a. Keberhasilan “the enforcement of the rules of law” harus didasarkan
pada corak masyarakat hukum yang bersangkutan dan kepribadian
masing-masing setiap bangsa.
b. Rule of law yang merupakan intitusi sosial harus didasarkan pada
budaya yang tumbuh dan berkembang pada bangsa.
c. Rule of law sebagai suatu legalisme yang memuat wawasan social,
gagasan tentang hubungan antar manusia, masyarakat dan negara,
harus ditegakan secara adil juga memihak pada keadilan.

Untuk mewujudkannya perlu hukum progresif (Setjipto Raharjo: 2004),


yang memihak hanya pada keadilan itu sendiri, bukan sebagai alat politik atau
keperluan lain. Asumsi dasar hokum progresif bahwa ”hukum adalah untuk
manusia”, bukan sebaliknya. Hukum progresif  memuatkandungan moral yang kuat.

Arah dan watak hukum yang dibangun harus dalam hubungan yang sinergis
dengan kekayaan yang dimiliki bangsa yang bersangkutan atau “back to law and
order”, kembali pada hukum dan ketaatan hukum negara yang bersangkutan itu.

14
Adapun negara yang merupakan negara hukum memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1.    Ada pengakuan dan perlindungan hak asasi.
2.    Ada peradilan yang bebas dan tidak memihak serta tidak
terpengaruh oleh kekuasaan atau kekuatan apapun.
3.    Legalitas terwujud dalam segala bentuk.
Contoh: Indonesia adalah salah satu Negara terkorup di dunia
(Masyarakat Transparansi Internasional: 2005).

d. Dinamika rule of law

Pelakasanaan Rule of law  mengandung keinginan untuk terciptanya negatif


hukum, yang membawa keadilan bagi seluruh rakyat. Pengalan Rule of law harus
Di artikn secara hakimi (materill) Sangat erat kaitannya dengan “the enforcement of
the rule of law dalam penyelelenggaranan pemerintahan trutama dalam Hal
pengalan hokum Dan implentansi prinsip-prinsip rule of law.

Secara kuantatif peraturan perundang”an yang terjadi dengan rule of law


banyak dihasilkan negara kita,  namun implementasi atau penegakannya belum
mencapai hasil yang optimal sehingga rasa keadilan sebagai perwujudan
pelakasanaan rule of law belum didasarkan sebagian besar masyarakat . Hal-hal yang
mengemukakan untuk dipertanyakan antara lain adalah bagaimana komitmen
pemerintah untuk melaksanakan prinsip-prinsip Rule Of Law. Proses penegakan
hukum di Indonesia dilakukan oleh lembaga penegak hukum.

e. Pengertian Sumber Hukum

15
Apakah yang dimaksud dengan "sumber hukum"? Dalam bahasa Inggris,
sumber hukum itu disebut source of law. Perkataan "sumber hukum" itu sebenarnya
berbeda dari perkataan "dasar hukum”, "landasan hukum", ataupun "payung
hukum". Dasar hukum ataupun landasan hukum adalah legal basis atau legal
ground, yaitu norma hukum yang mendasari suatu tindakan atau perbuatan hukum
tertentu sehingga dapat dianggap sah atau dapat dibenarkan secara hukum.
Sementara itu, perkataan "sumber hukum" lebih menunjuk kepada pengertian
tempat dari mana asal-muasal suatu nilai atau norma tertentu berasal.

Dalam Pasal 1 Ketetapan MPR No. III/MPR/2000 ditentukan bahwa:¹ (1)


sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan peraturan
perundang-undangan; (2) sumber hukum terdiri atas sumber hukum tertulis dan
sumber hukum tidak tertulis; (3) sumber hukum dasar nasional adalah: (i) Pancasila
-

'Ketetapan MPR No.III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan


Peraturan Perundang-undangan, tanggal 18 Agustus, 2000. Lihat Majelis
Permusyawaratan Rakyat RI, Himpunan Ketetapan MPRS dan MPR Tahun 1960
s/d 2002, Sekretariat Jenderal MPR-RI, Jakarta, 2002.

sebagaimana yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu mem


Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia (batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945).

f. Arti Sumber Hukum

16
a. Sumber Hukum dalam Arti Sejarah

Para ahli sejarah mengaitkan istilah sumber hukum ke dalam dua arti, yaitu:Dalam
arti sumber pengenalan hukum, yakni seluruh tulisan, dokumen dan lainnya, di
mana kita dapat belajar mengenal hukum suatu bangsa pada suatu waktu. Misalnya
UU, keputusan hakim, piagam-piagam yang memuat perbuatan tulisan.

Dalam arti sumber-sumber dari mana pembentuk undang-undang memperoleh


bahan dalam membentuk undang-undang, juga dalam arti sistem-sistem hukum,
serta dari mana tumbuhnya hukum positif suatu negara.

b. Sumber Hukum dalam Arti Sosiologis

Menurut para ahli sosiologi, sumber hukum diartikan sebagai faktor-faktor yang
menentukan isi hukum positif, misalnya keadaan ekonomi, pandangan agama
hingga psikologis.

c. Sumber Hukum Dalam Arti Filsafat

Dalam filsafat hukum, istilah sumber hukum dipakai dalam dua arti:
Sebagai sumber untuk isi hukum
Sebagai sumber untuk kekuatan mengikat dari hokum

d. Sumber Hukum dalam Arti Formal

Para ahli hukum praktis juga memiliki pendapat berbeda soal sumber hukum.
Sumber hukum diartikan sebagai peristiwa-peristiwa timbulnya hukum yang

17
berlaku (yang mengikat hakim dan penduduk).

g. Jenis-jenis sumber hukum

Sumber hukum terbagi menjadi dua jenis, yaitu materil dan formal. Berikut
penjelasannya:
Sumber hukum materil adalah tempat di mana materi hukum diambil. Ada faktor
yang membantu pembentukan suatu hukum, misalnya hubungan sosial, situasi sosial
ekonomi, tradisi, hasil penelitian ilmiah hingga keadaan geografis.

Sumber hukum formal meninjau suatu hukum dari segi pembentukannya.Terdapat


rumusan aturan yang merupakan dasar kekuatan mengikat suatu aturan agar dapat
ditaati masyarakat dan penegak hukum. Adapun sumber hukum formal dapat
dibedakan menjadi:
a. Undang-undang
b. Kebiasaan adat
c. Traktat atau perjanjian atau konvensi internasional
d. Yurisprudensi
e. Pendapat ahli hukum terkenal

h. Penegakkan hukum

Penegakan hukum adalah sistem yang di dalamnya terdapat anggota pemerintah


yang bertindak secara terorganisir untuk menegakkan hukum dengan cara
menemukan, menghalangi, memulihkan, atau menghukum orang-orang yang
melanggar undang-undang dan norma hukum yang mengatur masyarakat tempat
anggota penegakan hukum tersebut berada.

18
Barangsiapa menerapkan hukum atau melakukan sesuatu atau tidak
melakukan sesuatu atas dasar norma hukum yang berlaku, berarti dia menaati atau
menerapkan hukum tersebut. Singkatnya, secara terminologi penegakan hukum
diartikan hanya sebagai upaya aparat penegak hukum tertentu untuk mengamankan
dan menjamin bahwa hukum itu ditegakkan, bila perlu, oleh aparat penegak
hukum.Hukum publik dapat menggunakan kekuatan paksaan. Pengertian
penegakan hukum juga dapat dilihat dari perspektif objektif, yaitu dari perspektif
hukum.

Dalam hal ini, makna mencakup makna luas dan makna sempit. Dalam arti
luas, penerapan hukum mencakup nilai-nilai keadilan yang terkandung dalam bunyi
aturan resmi, serta nilai-nilai keadilan yang ada dalam masyarakat.Namun dalam
arti sempit, penegakan hukum hanya berurusan dengan penegakan peraturan-
peraturan formal dan tertulis. Oleh karena itu, terjemahan dari kata "penegakan
hukum" dalam bahasa Indonesia yang menggunakan kata "penegakan hukum"
dalam arti luas dapat pula digunakan sebagai frasa "penegakan peraturan" dalam arti
sempit. Pembedaan antara prosedur suatu negara hukum dan derajat keadilan yang
dikandungnya ini muncul bahkan dalam bahasa Inggris sendiri dengan
berkembangnya istilah “rule of law” atau dalam istilah “rule of law” of law than of
the people” versus istilah" pemerintah oleh hukum. "berarti" pemerintahan
berdasarkan hukum "Dalam istilah "pemerintah berdasarkan hukum" mengandung
arti pemerintahan berdasarkan hukum, tetapi tidak dalam arti formal, tetapi juga
mencakup nilai-nilai keadilan yang terkandung di dalamnya. , istilah "negara hukum
yang adil" digunakan .Dalam ungkapan "negara hukum, bukan rakyat" dimaksudkan
untuk menegaskan bahwa pada hakekatnya pemerintahan negara hukum modern
dijamin, dilindungi oleh hukum, bukan rakyat.

Istilah kebalikan dari 'rule of law' dipahami sebagai pemerintahan rakyat


yang menggunakan hukum sebagai instrumen kekuasaan belaka.Dengan uraian di

19
atas, jelaslah bahwa pengertian penegakan hukum sedikit banyak adalah upaya
membuat hukum, baik dalam arti formal yang ketat maupun dalam arti materi yang
luas, suatu kode etik dalam segala tindakan pelanggaran hukum. . , dari semua
subjek hukum yang relevan.serta aparat penegak hukum yang secara resmi diberi
tugas dan wewenang oleh undang-undang untuk menjamin berlakunya norma-
norma hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dari
pengertian yang luas ini, kita dapat menentukan sendiri batas-batas pembahasan
tentang penegakan hukum. Akankah kita membahas semua aspek dan aspek
penegakan hukum, baik dari perspektif subjek dan objek, atau akankah kita
membatasi diri hanya membahas beberapa masalah, seperti terbatas pada penelitian
daripada aspek subjektif? Dokumen ini sengaja dibuat untuk memberikan gambaran
tentang segala aspek yang terkait dengan subjek penegakan hukum.

20
BAB III

PENUTUP

D. Kesimpulan

The Rule of Law merupakan satu konsep yang dikemukakan oleh seorang
Albert Venn Dicey pada tahun 1885 yang dituangkannya dalam sebuah buku berjudul
Introduction to the Study of the Law of Constitution. Sejak itulah The Rule of Law
mulai menjadi bahan kajian dalam pengembangan negara hukum, bahkan menyebar
ke setiap negara yang memiliki sistem berbeda-beda

Di sisi lain, dalam arti praktis, rule of law mengacu pada hukum keadilan,
yaitu hukum yang memuat keadilan. Rule of law pada hakikatnya berkaitan dengan
penegakan hukum, karena menyangkut ukuran-ukuran baik dan buruknya hukum
(keadilan dan ketidakadilan).Agar pelaksanaan rule of law bisa berjalan dengan yang
diharapkan, maka: Keberhasilan “the enforcement of the rules of law” harus
didasarkan pada corak masyarakat hukum yang bersangkutan dan kepribadian
masing-masing setiap bangsa.

Sekalipun dalam konsep Rule of Law (and not of man) sudah ditegaskan
unsur-unsur umum di dalam perkembangannya orang lebih mengutamakan cara
operasionalnya, dikembangkan konsep Due process of law agar diperoleh hukum
yang adil dan tepat at law).

Negara hukum menjadi bahan kajian dalam perkembangan negara hukum,


bahkan menjangkau semua negara dengan sistem yang berbeda. Apakah negara
hukum atau konsep negara hukum, dan untuk menjamin keempat penjelasan UUD
1945, "rechtsstaat" mengacu pada negara hukum, yang sama dengan negara hukum.
Menurut T.D., definisi negara hukum Weldon berarti bahwa tidak hanya suatu negara

21
memiliki peradilan penuh di atas kertas, tetapi apakah suatu negara memiliki
supremasi hukum diperlakukan oleh orang-orang di negara itu. Oleh karena itu,
negara hukum adalah sistem pemerintahan yang diatur oleh undang-undang yang
diatur oleh undang-undang dasar yang mengatur semua orang di suatu negara,
termasuk negara yang diperintah dan yang diperintah.

Penegakan hukum adalah sistem yang di dalamnya terdapat anggota


pemerintah yang bertindak secara terorganisir untuk menegakkan hukum dengan cara
menemukan, menghalangi, memulihkan, atau menghukum orang-orang yang
melanggar undang-undang dan norma hukum yang mengatur masyarakat tempat
anggota penegakan hukum tersebut berada.

Barangsiapa menerapkan hukum atau melakukan sesuatu atau tidak


melakukan sesuatu atas dasar norma hukum yang berlaku, berarti dia menaati atau
menerapkan hukum tersebut. Singkatnya, secara terminologi penegakan hukum
diartikan hanya sebagai upaya aparat penegak hukum tertentu untuk mengamankan
dan menjamin bahwa hukum itu ditegakkan, bila perlu, oleh aparat penegak
hukum.Hukum publik dapat menggunakan kekuatan paksaan.

Oleh karena itu, terjemahan dari kata "penegakan hukum" dalam bahasa
Indonesia yang menggunakan kata "penegakan hukum" dalam arti luas dapat pula
digunakan sebagai frasa "penegakan peraturan" dalam arti sempit. Pembedaan antara
prosedur suatu negara hukum dan derajat keadilan yang dikandungnya ini muncul
bahkan dalam bahasa Inggris sendiri dengan berkembangnya istilah “rule of law” atau
dalam istilah “rule of law” of law than of the people” versus istilah" pemerintah oleh
hukum.

Proses penegakan hukum di Indonesia dilakukan oleh lembaga penegak


hukum Apakah yang dimaksud dengan "sumber hukum"?Perkataan "sumber hukum"
itu sebenarnya berbeda dari perkataan "dasar hukum”, "landasan hukum", ataupun

22
"payung hukum".Dalam TAP MPR NO.III/MPR/2000 ditentukan bahwa:¹ (1) sumber
hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan peraturan perundang-
undangan; (2) sumber hukum terdiri atas sumber hukum tertulis dan sumber hukum
tidak tertulis; (3) sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila –

sebagaimana yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu mem


Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikma Kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia

Penegakan hukum adalah sistem yang di dalamnya terdapat anggota


pemerintah yang bertindak secara terorganisir untuk menegakkan hukum dengan cara
menemukan, menghalangi, memulihkan, atau menghukum orang-orang yang
melanggar undang-undang dan norma hukum yang mengatur masyarakat tempat
anggota penegakan hukum tersebut berada.secara terminologi penegakan hukum
diartikan hanya sebagai upaya aparat penegak hukum tertentu untuk mengamankan
dan menjamin bahwa hukum itu ditegakkan, bila perlu, oleh aparat penegak
hukum.Hukum publik dapat menggunakan kekuatan paksaan.

23
E.Lampiran

24
DAFTAR PUSTAKA

https://www.hukumonline.com/klinik/a/konsep-irule-of-law-i-dan-
penerapannya-di-indonesia-lt624ebfa5a3b7e
https://id.wikipedia.org/wiki/Penegakan_hukum
https://www.gurupendidikan.co.id/rule-of-law/
https://news.detik.com/berita/d-6000149/sumber-hukum-pengertian-ciri-
hingga-jenisnya

25

Anda mungkin juga menyukai