Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENGANTAR HUKUM INDONESIA

DISUSUN OLEH :
ANDRI SAPUTRA
RIKI
SUNIL

DOSEN PEMBIMBING
YUDADI BERATA S,H MH

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM RIAU


STIH-RIAU
RENGAT
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

Esa,Karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesehatan,kesempatan,dan

pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktu-Nya. Shalawat serta

salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi

Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya diakhirat nanti.

Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berpartisipasi

dalam menyusun makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah

wawasan dan pengetahuan para pembaca. Namun,terlepas dari itu kami memahami

bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,sehingga kami sangat

mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah

selanjutnya yang lebih baik lagi .

Penulis

2 i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 2
C. Tujuan Makalah............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3
A. Pengertian Hukum....................................................................... 3
B. Tujuan Hukum............................................................................. 4
C. Hukum Ekonomi.......................................................................... 12
BAB III PENUTUP........................................................................................ 15
A. Kesimpulan................................................................................... 15
B. Saran............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 16

3 ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia saling berhubungan dan tergantung
dengan orang lain, baik dalam kehidupan social, budaya, atau hukum.selain itu
manusia juga tidak dapat melepaskan diri dari berbagai macam kaidah, salah satu di
antaranya adalah kaidah hukum. Hukum adalah salah satu kaidah yang mengatur
kehidupan antar pribadi telah menguasai menguasai kehidupan manusia sejak ia
dilahirkan, bahwa sejak manusia berada di kandungan hingga sampai ke liang kubur,
dalam kaidah hokum ada beberapa sikap yang di wajibkan ,di perbolehkan atau di
larang dalam berbagai situasi yang berbeda. untuk mencapai kehidupan yang damai
dan tentram ,setiap manusia perlu memahami dan mematuhi ketentuan hokum yang
berlaku. secara garis besar hokum dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu jenis hokum
public dan hokum private (perdata).
Ketentuan-ketentuan hukum public antara lain terdiri atas hukum pidana dan
hukum tata Negara, hukum pidana adalah hukum yang mengatur tingkah laku
seseorang baik di sengaja maupun tidak di sengaja yang dapat membuat orang lait
terluka atau meninggal, beserta ancaman pidananya. Sementara hukum tata Negara
mengatur lembaga-lembaga negara dan pejabat administrasi public dalam
melakukan perbuatan hukum, adapun ketentuan-ketentuan hukum private
(perdata)terdiri atas hukum perdata materil dan hal-hal yang menyangkut masalah
hukum perekonomian, hukum pidana materil mengatur bagaimana hukum pribadi,
hukum harta kekayaan dan hukum keluarga yang berlaku, selain itu mengatur juga
hukum waris dan perkawinan. hukum perdata di boding perekonomian mengatur
hubungan hukum di lingkungan perusahaan, perlindungan konsumen dan perbankan
Pemahaman terhadap ilmu hukum bukan hanya sekedar memahami hukum
public dan hukum private saja, melaikan harus di lengkapi pula dengan bagaimana
cara melakukan proses berbicara di peradilan, kemudian hubungan antar bangsa baik
yang menyangkut masalah perdata (private)maupun public akan melengkapi

1
wawasan pemahaman system hukum Indonesia, system hukum Indonesia merupakan
pengetahuan dasar yang harus di kuasai oleh seluruh masyarakat termasuk mahasiswa

B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Hukum Indonesia ?
b. Apa Tujuan Hukum di Indonesia ?
c. Apa isi dari setiap Hukum Ekonomi ?
C. Tujuan Makalah
Dengan adanya makalah ini,para mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan
memahami hal-hal dibawah ini :

a. Mengetahui Pengertian Hukum Indonesia ?

b .Mengetahui Tujuan Lembaga-lembaga Peradilan Nasional ?

c. Memahami isi dari setiap Hukum Ekonomi ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum
Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan
tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan,
mencegah terjadinya kekacauan. Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa
adanya kepastian hukum dalam masyarakat. Oleh sebab itu setiap masyarat berhak
untuk memperoleh pembelaan didepan hukum. Hukum dapat diartikan sebagai
sebuah peraturan atau ketetapan/ ketentuan yang tertulis ataupun yang tidak tertulis
untuk mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan sangsi untuk orang yang
melanggar hokum.

Selain dijelaskan secara umum, beberapa ahli juga mengemukakan


pendapatnya mengenai pengertian hukum. Hingga saat ini belum ada para ahli yang
sepaham dalam pengertian hukum. Tetapi pada intinya, hukum ditegakkan agar dapat
mengatur dan melindungi masyarakat. Berikut ini terdapat beberapa pendapat ahli
mengenai pengertian hukum :

1. Menurut Plato, hukum merupakan sebuah peraturan yang teratur dan tersusun
dengan baik. Serta dapat mengikat terhadap masyarakat ataupun pemerintah.
2. Utrecht berpendapat bahwa hukum adalah himpunan petunjuk hidup berupa
perintah dan larangan yang mengatur tata tertib masyarakat. Tata tertib tersebut
harus dipatuhi masyarakat. Jika melanggar maka akan menimbulkan tindakan
dari pemerintah.
3. Prof. Dr. Van Kan, Menurutnya hukum adalah keseluruhan peraturan hidup
yang sifatnya memaksa untuk melindungi kepentingan masyarakat.
4. Achmad Ali,Hukum merupakan norma yang mengatur yang benar dan mana
yang salah. Pembuatannya dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk tertulis dan
tidak tertulis. Memiliki ancaman hukuman jika melanggar norma tersebut.

3
5. .Pengertian hukum menurut E. M Meyers adalah aturan-aturan yang
mengandung pertimbangan kesusilaan yang ditunjukkan untuk bertingkah laku
manusia. Selain itu juga dapat menjadi acuan pedoman bagi pemegang
kekuasaan negara.
6. S. M. Amin, Hukum yaitu sekumpulan aturan yang terdiri dari norma dan
sanksi-sanksi yang memiliki tujuan untuk menertibkan pergaulan dalam suatu
masyarakat. Sehingga keamanan dan ketertiban masyarakat dapat terjaga.
7. Aristoteles,Menurut Aristoteles, hukum yaitu tidak hanya kumpulan aturan
yang dapat mengikat masyarakat saja tetapi juga kepada pemegang hukum.
8. Imanuel Kant,Menurutnya, hukum adalah keseluruhan peraturan yang dibatasi
oleh hak orang lain. Maka dari itu, setiap orang harus menghargai hak maupun
kewajiban orang lain selama tidak merugikan pihak-pihak terkait.

B. Tujuan Hukum

Terdapat dua teori tentang tujuan hukum yang dikenal dalam literatur hukum
yaitu teori etis dan teori utilities.

a. Teori Etis bertujuan semata-mata untuk mencapai keadilan dan memberikan nya
kepada setiap orang yang menjadi haknya . Teori etis lebih mendasarkan pada
etika dan isi hukumnya ditentukan oleh keyakinan diri sendiri tentang adil atau
apa yang tidak adil.
b. Teori Utilities bertujuan memberikan faedah (manfaat) bagi sebanyak-banyaknya
orang dalam masyarakat.

Hukum mempunyai tujuan yang sifatnya universal seperti ketertiban,


kedamaian, ketenteraman, kebahagiaan dan kesejahteraaan dalam tata kehidupan
bermasyarakat. Dengan adanya hukum, maka setiap perkara bisa diselesaikan melalui
proses pengadilan dengan perantara hakim berdasarkan ketentuan hukum yang
berlaku. Hukum juga bertujuan untuk mencegah dan menjaga supaya setiap orang

4
tidak menjadi hakim atas dirinya sendiri. Secara garis besar tujuan Hukum adalah
sebagai berikut ini:

1. Mengatur pergaulan hidup manusia secara damai.


2. Mendatangkan kemakmuran bagi masyarakat.
3. Menjamin adanya kebahagian sebanyak-banyaknya pada semua orang.
4. Menjadi sarana dalamm mewujudkan keadilan sosial secara lahir dan batin.
5. Menjadi sarana penegak dalam pembanguanan.
6. Memberikan petunjuk bagi orang-orang dalam pergaulan masyarakat.
7. Sebagai fungsi kritis.

Tujuan Hukum Menurut Pendapat Para Ahli :

1. Aristoteles (Teori Etis )

Tujuan hukum sepenuhnya untuk mencapai keadilan. Artinya memberikan


kepada setiap orang apa yang telah menjadi haknya.

2. Jeremy Bentham (Teori Utilities )

Tujuan hukum untuk mencapai kemanfaatan. Artinya hukum akan menjamin


kebahagiaan bagi sebanyak-banyaknya orang (1990)

3. Geny (D.H.M. Meuvissen : 1994)

Untuk mencapai keadilan dan sebagai unsur keadilan yaitu ‘kepentingan


dayaguna dan kemanfaatan‘.

4. Van Apeldorn

Tujuan hukum untuk mengatur pergaulan hidup manusia secara damai.


Perdamaian antar manusia dipertahankan oleh hukum dengan melindungi
kepentingan hukum seperti kehormatan, kemerdekaan jiwa, dan harta benda dari
pihak yang merugikan (Van Apeldorn : 1958).

5
5. Prof Subekti S.H.

Tujuan hukum adalah menyelenggarakan keadilan dan ketertiban yang


menjadi syarat untuk mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan (Subekti : 1977).

6. Purnadi dan Soerjono Soekanto

Tujuan hukum yaitu kedamaian hidup manusia yang meliputi ketertiban


ekstern antar pribadi dan ketenangan intern pribadi (Purnadi – Soerjono Soekanto:
1978)

C. Sumber Hukum

Pada dasarnya, sumber hukum merupakan asal terjadinya hukum. Jadi


sebelum adanya hukum, perlu adanya sumber hukum terlebih dahulu. Sumber hukum
dapat dibedakan menjadi dua:

1. Sumber Hukum Formil


Sumber hukum formil ada beberapa bagian seperti:
a. Undang-Undang. Undang –undang merupakan sumber hukum secara tertulis
yang dibuat oleh Lembaga Eksekutif dan Lembaga Legislatif.
b. Adat-istiadat. Adat istiadat Berlaku dikalangan masyarakat tertentu dan di dalam
wilayah tertentu.
c. Traktat. Traktat merupakan perjanjian yang disepakati oleh suatu negara dengan
negara lain. Kelompok traktat dibedakan menjadi 2 yaitu traktat bilateral, yang
dilakukan oleh dua negara mengenai sesuatu. Kemudian ada traktat multilateral
yang dilakukan oleh tiga negara atau lebih dalam mencapai kesepakatan
bersama.
d. Yurisprudensi. Yurisprudensi merupakan suatu putusan hakim yang belum ada
penyelesaian hukumnya. Kemudian ini menjadi pedoman perkara lainnya yang
serupa dengan kasus yurisprudensi ini.

6
e. Doktrin. Doktrin adalah pendapat para ahli hukum sebagai asas-asas atau dasar
yang penting dalam dunia hukum.

2. Sumber Hukum Materil

Sumber hukum materil merupakan akibat dari berbagai macam gejala politik,
ekonomi, ideologi, sosial, budaya dari kehidupan masyarakat. Sehingga memerlukan
sumber hukum yang sesuai dengan kondisi tersebut. Artinya dari kondisi tersebut
akan timbul dasar hukum yang baru.

Adapun terdapat beberapa karakteristik hukum. Diantaranya adalah sebagai berikut:

Bersifat memaksa. Setiap orang wajib hukumnya untuk mematuhi setiap


aturan yang ada tanpa terkecuali. Hukum tidak melihat golongan, suku maupun
ras.Terdapat sanksi. Ketika orang melanggar peraturan yang telah ditetapkan, mereka
harus mematuhinya. Jika melanggar akan mendapatkan sanksi atau hukuman kepada
pelaku yang dapat membuat mereka jera. Perintah dan larangan. Merupakan hal yang
harus dipatuhi dan hal yang tidak dapat dilakukan di masyarakat.

Ketika hukum ditegakkan, maka perkara akan diselesaikan. Dalam


penyelesaiannya perlu melalui proses pengadilan yang sesuai dengan aturan yang
berlaku. Hakikatnya, tujuan hukum yaitu universal dengan terwujudnya ketentraman,
ketertiban dan kesejahteraan masyarakat.

Hukum juga memiliki beberapa tujuan. Dengan adanya hukum, kemakmuran


masyarakat akan terjamin. Pergaulan masyarakat akan lebih tertata dan menjadi
petunjuk atau pedoman dalam menghadapi keputusan negara. Hukum juga digunakan
sebagai sarana mewujudkan keadilan sosial dan sebagai penegak pembangunan.

7
Kodefikasi Hukum
Pengertian kodifikasi hukum secara umum adalah suatu langkah pengkitaban
hukum atau penulisan hukum ke dalam suatu kitab undang-undang (codex) yang
dilakukan secara resmi oleh pemerintah.
Beberapa contoh hukum yang telah dikodifikasikan di Indonesia adalah:

a. Hukum pidana yang telah dikodifikasikan dalam Kitab Undang-Undang


Hukum Pidana (KUHP).
b. Hukum perdata yang telah dikodifikasikan dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata (KUH Perdata).
c. Hukum dagang yang telah dikodifikasikan dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang (KUHD).
d. Hukum acara pidana yang telah dikodifikasikan dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Maksud dan tujuan dilakukannya kodifikasi hukum adalah :

a. Untuk lebih menjamin kepastian hukum di mana suatu hukum tersebut sungguh-
sungguh telah tertulis di dalam suatu kitab undang-undang.
b. Untuk lebih memudahkan masyarakat dalam memperoleh atau memiliki dan
mempelajarinya.
c. Mencegah penyelewengan dalam pelaksanaan hukum.
d. Mengurangi keadaan yang berlarut-larut dari masyarakat yang buta hukum
mengingat dengan telah dikodifikasikannya suatu hukum, maka masyarakat
menjadi lebih mudah untuk mencari dan memperoleh serta mempelajarinya.
e. Unifikasi hukum adalah suatu langkah penyeragaman hukum atau penyatuan suatu
hukum untuk diberlakukan bagi seluruh bangsa di suatu wilayah negara tertentu
sebagai hukum nasional di negara tersebut.

8
Beberapa contoh hukum yang telah diunifikasikan antara lain :

a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok


Agraria
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Berbagai undang-undang lainnya seperti misalnya Undang-Undang Anti


Korupsi, Undang-Undang Anti Subversi, Undang-Undang Narkotika dan sebagainya,
yang mana kesemua undang-undang ini berlaku tanpa terkecuali di seluruh wilayah
Indonesia bagi seluruh Bangsa Indonesia.

Di tinjau dari segi bentuknya, hukum dapat dibedakan atas:

a). Hukum Tertulis (statute law, written law), yaitu hukum yang dicantumkan dalam
pelbagai peraturan-peraturan.

b). Hukum Tak Tertulis (unstatutery law, unwritten law), yaitu hukum yang masih
hidup dalam keyakinan masyarakat, tetapi tidak tertulis namun berlakunya ditaati
seperti suatu peraturan perundangan (hukum kebiasaan).

* Unsur-unsur dari suatu kodifikasi:

a. Jenis-jenis hukum tertentu


b. Sistematis
c. Lengkap

* Tujuan Kodifikasi Hukum tertulis untuk memperoleh:

a. Kepastian hukum

b. Penyederhanaan hukum

c. Kesatuan hukum

9
*Contoh kodifikasi hukum:

 Di Eropa :
a. Corpus Iuris Civilis, yang diusahakan oleh Kaisar Justinianus dari kerajaan
Romawi Timur dalam tahun 527-565.
b. Code Civil, yang diusahakan oleh Kaisar Napoleon di Prancis dalam tahun
1604.
 Di Indonesia :
a. Kitab Undang-undang Hukum Sipil (1 Mei 1848)
b. Kitab Undang-undang Hukum Dagang (1 Mei 1848)
c. Kitab Undang-undang Hukum Pidana (1 Jan 1918)
d. Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (31 Des 1981)

Aliran-aliran (praktek) hukum setelah adanya kodifikasi hukum


1. Aliran Legisme, yang berpendapat bahwa hukum adalah undang-undang dan
diluar undang-undang tidak ada hukum.
2. Aliran Freie Rechslehre, yang berpenapat bahwa hukum terdapat di dalam
masyarakat.
3. Aliran Rechsvinding adalah aliran diantara aliran Legisme dan aliran Freie
Rechtslehre. Aliran Rechtsvinding berpendapat bahwa hukum terdapat dalam
undang-undang yang diselaraskan dengan hukum yang ada di dalam masyarakat.

Norma Hukum
Pengertiannya dapat dideskripsikan sebagai norma yang berasal dari
pemegang otoritas di suatu masyarakat berupa peraturan, keputusan, instruksi,
ketetapan, undang-undang, dan sejenisnya. Norma ini tidak diturunkan begitu saja
dari entitas tertentu. Namun, dibuat, dirancang, dirumuskan dan diputuskan atau
ditetapkan dengan tujuan tertentu.

10
Aturan yang dibuat pada umumnya disertai sanksinya. Aturan dan sanksi tersebut
kemudian bersifat mengikat. Norma ini bisa dipahami sebagai kontrak sosial yang
dituangkan sebagai akta atau kesepakatan bersama anggota masyarakat.
Ketidaksetujuan pada kontrak ini dapat dilayangkan pada jalur resmi
keadministrasian untuk menghapus atau meniadakan aturan yang telah dibuat.

Adapun Jenis-jenis norma hukum dan contohnya

1. Hukum yang tertulis


 Hukum pidana

Hukum pidana adalah hukum yang mengatur hubungan antara seseorang dengan
masyarakat umum yang lebih luas. Hukum ini melihat masyarakat luas sebagai objek
implikasi dari perbuatan seseorang. Perbuatan yang sekiranya merugikan masyarakat
secara umum akan dikenai hukum pidana. Sebagai contoh, mencopet sebagai
perbuatan kriminal akan dikenai sanksi dari hukum pidana karena implikasi mencopet
atau mencuri melingkupi masyarakat secara luas. Hukum pidana bisa berupa
kurungan penjara atau denda yang tertulis dalam kitab hukum pidana.

 Hukum perdata

Hukum perdata adalah hukum yang mengatur hubungan perorangan. Hukum ini
menjangkau aspek yang lebih sempit, yaitu orang per orang. Implikasi dari perbuatan
seseorang yang tidak berpengaruh pada masyarakat luas akan diatur dalam hukum
perdata.Contoh berlakunya hukum perdata adalah ketika ada kesepakatan yang
dilanggat antara dua orang atau lebih dalam perkara utang-piutang. Kitab hukum
perdata menjadi sumber penanganan kasus perdata yang sifatnya perorangan. Tak ada
sanksi pidana bagi pelanggar hukum perdata.

11
2. Hukum yang tidak tertulis
 Hukum adat

Hukum adat pada umumnya berlaku secara kultural yang validitasnya


berlangsung secara turun-temurun. Kepala adat atau tetua adat adalah orang yang
memiliki otoritas mempertahankan hukum adat dan memberikan sanksi kepada
pelanggar hukum adat.Contoh penerapat hukum adat, misalnya adalah
tertangkapnya dua sejoli yang sedang asyik memadu kasih di tempat gelap yang
kemudian dihukum secara adat untuk segera dikawinkan. Peraturan hukuman
tersebut tidak tertulis dalam kitab atau undang-undang, namun sudah menjadi
kesepakatan kultural yang turun-temurun bahwa di suatu kampung, mereka yang
ketahuan pacaran harus segera dikawinkan.

Selain itu, norma juga memiliki beberapa tujuan hokum yaitu :

a. Menegakkan keadilan
b. Menciptakan masyarakat yang taat dan tertib hukum
c. Menciptakan keteraturan sosial
d. Mencegah orang-orang yang perbuatan yang merugikan orang lain
e.Menyediakan kontrol tata perilaku seseorang secara tertulis
f. Mencegah kriminalitas
g. Memberi sanksi bagi pelanggar hukum

C.Hukum Ekonomi

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan
antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang
jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan
(Ingg: scarcity). Ilmu ekonomi menurut M. Manulang adalah suatu ilmu yang

12
mempelajari masyarakat di dalam usahanya, untuk mencapai kemakmuran.
Kemakmuran yaitu suatu keadaan yang dimana manusia bisa memenuhi segala
kebutuhannya, baik barang maupun jasa. Hukum ekonomi muncul karena semakin
pesatnya pertumbuhan dan juga perkembangan ekonomi. Fungsi hukum tersebut
adalah untuk mengatur dan juga membatasi kegiatan ekonomi, dengan harapan
pembangunan perekonomian tidak mengabaikan hak dan juga kepentingan
masyarakat.Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau pertalian
peristiwa ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan
ekonomi sehari-hari dalam masyarakat.

Hukum ekonomi dibedakan menjadi dua macam :

 Hukum ekonomi pembangunan. Segala hal yang meliputi pengaturan dan


pemikiran hukum tentang beberapa cara peningkatan dan pembangunan,
dalam kehidupan ekonomi Indonesia secara nasional.
 Hukum ekonomi sosial. Yaitu hal-hal yang menyangkut pengaturan pada
pemikiran hukum tentang beberapa cara pembagian, dari hasil pembangunan
ekonomi dengan adil dan martabat kemanusiaan atau hak asasi manusia di
Indonesia.

Hukum ekonomi menurut Sunaryati Hartono adalah penjabaran hukum ekonomi


pembangunan, dan hukum ekonomi sosial. Sehingga hukum ekonomi terbagi ke
dalam dua aspek, diantaranya yaitu :

 Aspek pengaturan beberapa usaha dalam pembangunan ekonomi.


 Aspek pengaturan beberapa usaha pembagian hasil pembangunan ekonomi,
yang merata diantara seluruh lapisan masyarakat.

Contoh hukum ekonomi :

1. Jika harga sembako atau sembilan bahan pokok naik maka harga-harga barang
lain biasanya akan ikut merambat naik.

13
2. Apabila pada suatu lokasi berdiri sebuah pusat pertokoan hipermarket yang besar
dengan harga yang sangat murah maka dapat dipastikan peritel atau toko-toko
kecil yang berada di sekitarnya akan kehilangan omset atau mati gulung tikar.
3. Jika nilai kurs dollar amerika naik tajam maka banyak perusahaan yang
modalnya berasal dari pinjaman luar negeri akan bangkrut.
4. Turunnya harga elpiji / lpg akan menaikkan jumlah penjualan kompor gas baik
buatan dalam negeri maupun luar negeri.
5. Semakin tinggi bunga bank untuk tabungan maka jumlah uang yang beredar
akan menurun dan terjadi penurunan jumlah permintaan barang dan jasa secara
umum. Demikianlah penjelasan tentang hukum ekonomi secara keseluruhan
semoga kita semua mengerti dan dapat megimplementasikan ke dalam
kehidupan nyata

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan
tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah
terjadinya kekacauan. Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa adanya
kepastian hukum dalam masyarakat. Oleh sebab itu setiap masyarat berhak untuk
memperoleh pembelaan didepan hukum. Hukum dapat diartikan sebagai sebuah
peraturan atau ketetapan/ ketentuan yang tertulis ataupun yang tidak tertulis untuk
mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan sangsi untuk orang yang
melanggar hukum. Selain itu kita juga mengetahui bahwa hukum terbagi menjadi dua
yaitu : hukumtertulis dan tidak tertulis.

B. Saran

Saran dari penyusun adalah semoga setelah melihat,membaca, dan


mempelajari makalah ini,kita semua dapat mengerti dan menjauhi tindakan- tindakan
yang berlawanan dengan hukum yang berlahu,khususnya hukum yang ada di Negara
kita Indonesia .Bukan sekedar isapan jempol semata,sebenarnya kehidupan yang
berdasar dari hukumakan jauh lebih dalam pengaturanya pada pribadi setiap
individu,karena hukum dapat membuatorang lebih dewasa dalam bertindak,dan lebih
disiplin dalam pemikiran dan tindakanya pula

15
DAFTAR PUSTAKA

http://sarahnurfiqa.blogspot.com/2015/06/makalah-pengantar-hukum-indonesia-
hukum.html https://www.google.com/search?client=firefox-b-
d&q=PENGERTIAN+HUKUM https://www.google.com/search?client=firefox-b-
d&q=tujuan+hukum https://www.google.com/search?client=firefox-b-
d&q=kodefikasi+hukum https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-
b-
d&ei=pzuMXb7EB5LgrQGN9pS4DQ&q=norma+hukum&oq=norma+hukum&gs_l
=psy-
ab.3..0i131i67l2j0l2j0i67j0l5.28996.33793..34354...0.2..0.226.2705.17j8j1......0....1..
gws-wiz.....0..0i71j0i10j0i131.OM9YY_yzVYQ&ved=0ahUKEwj-s-
vJ0O3kAhUScCsKHQ07BdcQ4dUDCAo&uact=5
https://materisekolah.co.id/definisi-hukum-ekonomi-lengkap/ http://hukum-
on.blogspot.com/2012/06/pengertian-ekonomi-dan-hukum-ekonomi.html

16

Anda mungkin juga menyukai