Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan taufik
danhidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan judul “Partisipasi
dalam Perlindungan dan Penegakan Hukum”. Sholawat dan salam semoga tercurahkan
kepada junjungan kita yakni NabiMuhammad saw. yang telah membawa ajaran yang benar
semoga kita diberi syafa'at diyaumil akhir nanti.Penyusun berusaha semaksimal mungkin
agar penyajian makalah ini
dapat bermanfaat mengenai pengetahuan tentang perlindungan dan penegakan hukum dalam
menjamin dan keadilan baik bagi penyusun sendiri maupun bagi para pembaca.
Di dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik
dansaran yang bersifat perbaikan dari guru pembimbing dan teman-teman sekalian akan
kamiterima dengan senang hati.Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam menjalankan
hukum di kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Bandar Masilam, November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN ......................................................................................................2

A. Makna Perlindungan dan Penegakan Hukum dalam Kehidupan Bermasyaraka.......2


B. Prtisipasi dalam Perlindungan dan Penegakan Hukum..............................................3
C. Praktik Perlindungan dan Penegakan Hukum dalam Kehidupan Masyarakat .........................5
D. Upaya-Upaya Penegakan Hukum untuk Menjamin Keadilan dan Kedamaian ........6

BAB III. PENUTUP...............................................................................................................8

A. Kesimpulan.................................................................................................................8
B. Saran ..........................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan

Undang-Undang Dasar 1945 secara tegas menerangkan dalam pasal 1 ayat (3) UUD
1945 perubahan ketiga yang berbunyi “Negara Indonesia adalah Negarahukum”. Artinya,
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (rechtsstaat),
tidak berdasar atas kekuasaan (machstaat), dan pemerintah berdasarkan sistem konsitusi
(hukum dasar), bukan absolutisme (kekuasaan yang tidakterbatas). Dan perwujudan hukum
tersebut terdapat dalam UUD 1945 serta peraturan perundangan di bawahnya. Tetapi kenapa
sistem hukum di negeri ini selalu menjaditopik yang tak bosan-bosannya diperbincangkan
dan selalu membuat masalah.Hukum Negara ialah aturan bagi Negara itu sendiri, bagaimana
suatu Negaramenciptakan keadaan yang relevan, keadaan yang menentramkan kehidupan
sosialmasyarakatnya, menghindarkan dari segala bentuk tindak pidana maupun perdata.

Namun tidak di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini, pemberitaan di


mediamasa sungguh tragis. Bahkan dari Hasil survei terbaru dari Lingkaran Survei
Indonesia(LSI) menyebutkan bahwa 56,0 persen publik menyatakan tidak puas dengan
penegakan hukum di Indonesia, hanya 29,8 persen menyatakan puas, sedangkansisanya 14,2
persen tidak menjawab. Sebuah fenomena yang menggambarkan betaparendahnya wibawa
hukum di mata publik.Dengan landasan pemikiran ini, penulis akan mencoba memaparkan
mengenaihukum, perlindungannya, penegakannya, aspek-aspek yang menjadi subjek
danobjeknya, serta penerapannya di tengah masyarakat yang tidak puas dengan keadaan
penegakan hukum di Indonesia sekarang ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa makna perlindungan dan penegakan hukum dalam kehidupan bermasyarakat?
2. Bagaimana praktik perlindungan dan penegakan hukum dalam kehidupanmasyarakat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia.
2. Menganalisis praktik perlindungan dan penegakan hukum dalam masyarakat
untukmenjamin keadilan dan kedamaian.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Makna Perlindungan dan Penegakan Hukum dalam Kehidupan Bermasyarakat

Perlindungan hukum merupakan hak setiap warga negara Indonesia, artinyaseluruh


warga negara Indonesia tanpa membedakan berdasarkan golongan tertentu, berhak
mendapatkan perlindungan hukum dari sesuatu yang mengancam dirinya.Penegakan hukum
merupakan suatu usaha untuk mewujudkan ide-ide keadilan,kepastian hukum, dan
kemanfaatan sosial menjadi kenyataan.

1. Makna Perlindungan Hukum

Indonesia sebagai negara hukum, segala sesuatunya harus berdasarkan padahukum


(asas legalitas). Perlindungan hukum diberlakukan bagi setiap orang sebagai bentuk
perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia terhadap ketentuan hukumyang mungkin
saja melanggar hak-hak individu. Setiap orang memiliki hak dandiperlakukan sama di
hadapan hukum. Semua masyarakat Indonesia mendapat perlindungan hukum karena
negara hukum melindungi segenap warga negara tanpamembeda-bedakannya.Hukum
dapat diartikan sebagai himpunan peraturan-peraturan (perintah danlarangan) yang dibuat
oleh penguasa negara atau pemerintah untuk mengaturtingkah laku manusia dalam
bermasyarakat, bersifat memaksa, dan memiliki sanksiyang harus dipatuhi oleh
masyarakat. Sedangkan perlindungan adalah suatu prosescara perbuatan untuk
melindungi seseorang.

Jadi perlindungan hukum adalah jaminan perlindungan pemerintah dan atau


masyarakat kepada warga negara dalammelaksanakan fungsi, hak, kewajiban, dan
peranannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.Perlindungan hukum juga dapat diartikan sebbagai upaya melindungi
secarahukum terhadap jiwa raga, harta benda seseorang, dan Hak Asasi Manusia
(HAM),yang terdiri atas hak untuk hidup, hak kemerdekaan, hak beragama, dan
sebagainya.Dengan demikian, pelanggaran hukum apapun yang dilakukan terhadap hal-
haltersebut di atas akan dikenakan sanksi.

2. Makna Penegakan Hukum

2
Penegakan hukum adalah proses dilakukan upaya tegaknya atau
berfungsinyanorma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman pelaku dalam lalu lintas
atauhubungan-hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Menurut
Satjipto Rahardjo, penegakan hukum merupakan proses perwujudanide-ide (ide keadilan,
ide kepastian hukum, dan ide kemanfaatan sosial) yang bersifat abstrak menjadi
kenyataan. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam penegakan hukum sebagai
berikut:

a. Kepastian hukumKepastian hukum merupakan perlindungan yustisiabel terhadap


tindakansewenang-wenang, yang berarti bahwa seseorang akan dapat
memperolehsesuatu yang diharapkan dalam keadaan tertentu. Masyarakat
mengharapadanya kepastian hukum masyarakat akan lebih tertib.
b. KemanfaatanHukum adalah untuk manusia, maka hukum atau penegak hukum
harusmemberi manfaat atau kegunaan bagi masyarakat, jangan sampai
timbulkeresahan di salam masyarakat karena pelaksanaan atau penegak hukum
c. KeadilanHukum itu tidak identik dengan keadilan. Hukum itu bersifat
umum,mengikat setiap orang, bersifat menyamaratakan. Sebaliknya keadilan
bersifatsubjektif, individualistis, dan tidak menyamaratakan.
B. Prtisipasi dalam Perlindungan dan Penegakan Hukum

Ketaatan atau kepatuhan terhadap hukum yang berlaku merupakan konsep nyata
dalam diri seseorang yang diwujudkan dalam prilaku yang sesuai dengan sistem hukum yang
berlaku. Tingkat kepatuhan hukum yang diperlihatkan seorang warga negara, secara langsung
menunjukkan tingkat kesadaran hukum yang dimilikinya. Kepatuhan hukum mwngandung
arti bahwa sesorang memiliki kesadaran untuk:

1. Memahami dan menggunakan peraturan perundang-undangan yang berlaku


2. Memperhatikan ketertiban hukum yang ada
3. Menegakkan kepastian hukum

Adapun ciri-ciri seseorang yang berprilaku sesuai dengan hukun yang berlaku dapat dilihat
dari perilaku yang diperbuatnya:

1. Disenangi oleh masyarakat pada umumnya tidak menimbulkan kerugian bagi diri
sendiri dan orang lain
2. Tidak menyinggung perasaan orang lain

3
3. Menciptakan keselarasan
4. Mencerminkan sikap sadar hukum
5. Mencerminkan kepatuhan terhadap hukum.

Perilaku yang mencerminkan sikap patuh terhadap hukum harus kita tampilkan dalam
kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara
sebagai bentuk perwujudan partisipasi anda dalam proses penegakan dan perlindungan
hukum. Berikut ini contoh perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum yang
berlaku:

1. Dalam Kehidupan di Lingkungan Keluarga


a. Mematuhi perintah orang tua
b. Ibadah tepat waktu\menghormati anggota keluarga yang lain seperti ayah, ibu,
kakak, adik dan sebagainya.
c. Melaksanakan aturan yang dibuat dan disepakati keluarga.
2. Dalam Kehidupan di Lingkungan Sekolah
a. Menghormati kepala sekolah, guru dan karyawan lainnya
b. Memakai pakaian seragam yang telah ditentukan
c. Tidak menyontek ketika ulangan
d. Memperhatikan penjelasan guru
e. Mengikuti pelajaran sesuai dengan jadwal yang berlaku
f. Mengikuti pelajaran sesuai dengan jadwal yang berlaku
3. Dalam Kehidupan di Lingkungan Masyarakat
a. Melaksanakan setiap norma yang berlaku di masyarakat
b. Bertugas ronda
c. Ikut serta dalam kegiatan kerja bakti
d. Menghormati keberadaan tetangga di sekitar rumah
e. Tidak melakukan perbuatan yang menyebabkan kekacauan di masyarakat seperti
tawuran, judi, mabuk-mabukan dan sebagainya
4. Dalam Kehidupan di Lingkungan Bangsa dan Negara
a. Bersikap tertib ketika berlalulintas di jalan raya
b. Memiliki KTP
c. Memiliki SIM
d. Ikut serta dalam kegiatan
e. Membayar pajak

4
f. Membayar retribusi parkir
C. Praktik Perlindungan dan Penegakan Hukum dalam Kehidupan Masyarakat

Hukum bertujuan menjamin adanya kepastian hukum dalam kemasyarakatanhukum.


Dalam masyarakat hukum itu harus pula bersendi pada keadilan, yaitu asas-asaskeadilan
dalam masyarakat.

1. Perlindungan dan Penegakan Hukum untuk Menjamin Keadilan dan


Kedamaian
Setiap warga negara berhak untuk mendapat perlindungan hukum. Negara
berkewajiban memberikan perlindungan hukum kepada warga negaranya.
Perlindungan hukum difungsikan untuk menghindari segala bentuk perilakusewenang
wenang, penindasan, perampasan hak, dan lain-lain yang dapat merugikandan bahkan
menyengsarakan seseorang atau masyarakat. Perlindungan hukum jugadidasari oleh
faktor bahwa manusia pada hakikatnya adalah sama, yaitu sebagaimahluk Tuhan yang
Maha Esa.
Oleh karena itu, siapapun yang bersalah ataupunmelakukan pelanggaran
hukum harus mendapatkan sanksi huku. Sebaliknya , bagisiapa yang tidak bersalah
harus terhindar dari sanksi hukum. Semua orang harusdiperlakukan sama di dalam
hukum.Keadilan adalah sesuatu yang dirasakan seimbang, pantas sehingga
semuaorang atau sebagian besar orang yang mengalami merasa pantas, nyaman, dan
adil.Salah satu ciri keadilan yang penting adakah adanya keseimbangan antara hak
dankewajiban. Memperoleh keadilan adalah hak asasi bagi setiap manusia.
Tegaknyakeadilan dan kebenaran dalam masyarakat akan dapat mewujudkan
masyarakat yangdamai, sejahtera, aman, tentram, dan saling percaya. Baik antara
sesama masyarakat,maupun terhadap pemerintah.
Kedamaian dapat diartikan bahwa di satu pihak terdapat ketertiban antar
pribadi yang bersifat ekstern dan di lain pihak terdapat ketentraman pribadi
intern.Demi tercapainya suatu ketertiban dan kedamaian maka hukum berfungsi
untukmemberi jaminan bagi seseorang agar kepentingannya diperhatikan oleh orang
lain.Jika kepentingan itu terganggu, maka hukum harus melindunginya, serta setiap
ada pelanggaran hukum. Oleh karenanya, hukum itu harus dilaksanakan dan
ditegakkantanpa membeda-bedakan atau tidak memberlakukan hukum secara
diskriminatif.
2. Akibat Tidak Adanya Perlindungan dan Penegakan Hukum

5
Akibat-akibat yang ditimbulkan dari masalah penyelewengan hukum sebagai beriku:

a. Ketidakpercayaan masyarakat pada hukum. Masyarakat berpendapat hukum banyak


merugikan mereka, terlebih lagisoal materi sehingga mereka berusaha untuk
menghindarinya. Karena mereka percaya bahwa uanglah yang berbicara, dan dapat
meringankan hukumanmereka, fakta-fakta yang ada diputarbalikkan dengan materi
yang siap diberikanuntuk penegak hukum. Kasus-kasus korupsi di Indonesia tidak
terselesaikansecara tuntas karena para petinggi negara yang terlibat di
dalamnyamempermainkan hukum dengan menyuap sana sini agar kasus ini
tidakterungkap, akibatnya kepercayaan masyarakat pun pudar.
b. Penyelesaian konflik dengan kekerasan. Penyelesaian konflik dengan kekerasan
contohnya ialah pencuri ayam yangdipukuli warga, pencuri sandal yang dihakimi
warga. Konflik yang terjadi disekelompok masyarakat di Indonesia banyak yang
diselesaikan dengankekerasan, seperti kasus tawuran antarpelajar, tawuran antarsuku
yangmemperebutkan wilayah, atau ada salah satu suku yang tersakiti sehingga
dibalasdengan kekerasan. Mereka tidak mengindahkan peraturan-
peraturankepemerintahan, dengan masalah secara geografis. Ini membuktikan
masyarakatIndonesia yang tidak tertib hukum, seharusnya masalah seperti maling
sandalatau ayam dapat ditangani oleh pihak yang berwajib, bukan dihakimi
secaraseenaknya, bahkan dapat menghilangkan nyawa seseorang.
c. Pemanfaatan inkonsistensi penegakan hukum untuk kepentingan pribadi. Melihat
beberapa kasus di Indonesia, banyak warga negara Indonesia yangmemanfaatkan
inkonsistensi penegakan hukum untuk kepentingan pribadi.Contohnya: pengacara
yang menyuap polisi ataupun hakim untuk meringankanterdakwa, sedangkan polisi
dan hakim yang seharusnya bisa menjadi penengah bagi kedua belah pihak yang
sedang terlibat kasus hukum bisa jadi lebihcondong pada banyaknya masteri yang
diberikan oleh salah satu pihak yangsedang terlibat dalam kasus hukum tersebut.
d. Penggunaan tekanan asing dalam proses peradilan. Dalam hal ini kita dapat
mengambil contoh pengrusakan lingkungan yangdiakibatkan oleh suatu perusahaan
asing yang membuka usahanya di Indonesia,mereka akan minta bantuan dari
negaranya untuk melakukan upaya pendekatankepada Indonesia, agar mereka tidak
mendapatkan hukuman yang berat, ataudicabut izin memproduksinya di Indonesia.
D. Upaya-Upaya Penegakan Hukum untuk Menjamin Keadilan dan Kedamaian

6
Penegakan hukum merupakan pondasi utama dalam kehidupan Bernegara,guna
terciptanya ketertiban dan ketentraman sehingga tidak heran jika banyak Negara di dunia
menjadikan penegakan hukum sebagai prioritas kebijakan dan pembaharuan, termasuk
Indonesia yang ditandai dengan mulai berbenah dandilengkapinya segala bentuk infrastruktur
lembaga-lembaga baik itu dalam lingkupkekuasaan eksekutif, yudikatif, maupun lembaga-
lemabaga pengawas independenyang bertugas melakukan pengawalan terhadap terealisasinya
jaminan penegakhukum.Berbagai macam cara untuk mengatasi masalah penegakan hukum di
Indonesiasebagai beriku:

1. Penegak hukum seharusnya berjalan tidak semata melihat fakta, tetapimenimbang


serta melihat latar belakang peristiwa, alasan terjadinya kejadian,unsur kemanusaian
dan juga menimbang rasa keadilan dalam memberikankeputusan.
2. Hukum seharusnya tidak di tegakan dalam bentuk yang paling kaku, arogan, danhitam
putih. Tapi, harus berdasarkan rasa keadilan yang tinggi, tidak hanyamengikuti
hukum dalam konteks perundang-undangan hitam putih semata.Karena hukum yang
ditegakan yang hanya berdasarkan konteks hitam putih belaka hanya akan
menghasilkan keputusan-keputusan yang kontroversial dantidak memenuhi rasa
keadilan yang sebenarnya.
3. Hakim sebagai pemberi keputusan seharusnya tidak menjadi corong undang-undang
yang hanya mengikuti peraturan perundang-undangan semata tanpamempedulikan
rasa keadailan. Hakim seharusnya mengikuti perundang-undangan dengan
mementingkan rasa keadilan seadil-adilnya sehinggakeputusannya dapat memenuhi
rasa keadilan yang sebenarnya.
4. Memberikan Pendidikan dan penyuluhan hukum baik formal maupun informalsecara
berkesinambungan kepada masyarakat tentang pentingnya penegakanhukum di
Indonesia sehingga masyarakat sadar hukum dan menaati peraturanyang berlaku.
5. Menyediakan bantuan hukum bagi si miskin dan buta hukum. Melaksanakanasas
proses yang tepat, cepat dan biaya ringan semua tingkat peradilan.
6. Pemberian saksi yang tegas kepada aparat penegak hukum yang tidakmenjalankan
tugas dengan semestinya.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Perlindungan hukum merupakan hak setiap warga negara Indonesia, artinyaseluruh


warga negara Indonesia tanpa membedakan berdasarkan golongan tertentu, berhak
mendapatkan perlindungan hukum dari sesuatu yang mengancam dirinya.Penegakan hukum
merupakan suatu usaha untuk mewujudkan ide-ide keadilan,kepastian hukum, dan
kemanfaatan sosial menjadi kenyataan. Ketaatan atau kepatuhan terhadap hukum yang
berlaku merupakan konsep nyata dalam diri seseorang yang diwujudkan dalam prilaku yang
sesuai dengan sistem hukum yang berlaku. Tingkat kepatuhan hukum yang diperlihatkan
seorang warga negara, secara langsung menunjukkan tingkat kesadaran hukum yang
dimilikinya.

Perilaku yang mencerminkan sikap patuh terhadap hukum harus kita tampilkan dalam
kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara
sebagai bentuk perwujudan partisipasi anda dalam proses penegakan dan perlindungan
hukum.

B. Saran

Dalam makalah ini, penulis menyarankan agar kita dapat mensosialisasikan politik
kepada masyarakat dengan sosialisasi yang benar dan tepat sehingga masyarakatdengan
mudah menerimanya. Oleh karena itu, untuk politikus disarankan agar dapatmenjalankan
politik itu sesuai dengan ketentuan Undang-undang yang berlaku dantidak menjadikan politik
untuk kepentingan pribadi.

Anda mungkin juga menyukai