XII MIPA 3
1. DEVINA DWI WINATA
2. FAISAL
3. NISA MAHARANI
4. RIANTI
5. RAHMADINA OKTAVIA
6. SAFIRA AMELIA PUTRI
7. TIRA YUNANDA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan “Makalah Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia” ini
dengan baik tanpa adanya halangan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran PPKN yang
ditujukan kepada bapak Drs. Sunarto selaku guru mata pelajaran PPKn. kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak untuk menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala kritik dan saran
yang membangun dan dapat menjadikan makalah ini jauh leni baik lagi. Kami
memohon maaf setulus-tulusnya atas segala kesalahan maupun kekurangan dalam
penyususnan makalah ini.
Tertanda
Penyusun.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................5
B. Rumuan Masalah.........................................................................................6
C. Tujuan...........................................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................8
A. Kesimpulan...................................................................................................24
B. Saran..............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar 1945 secara tegas menerangkan dalam pasal 1
ayat (3) UUD1945 perubahan ketiga yang berbunyi “Negara Indonesia adalah
Negara hukum”. Artinya, Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara
yang berdasar atas hukum (rechtsstaat), tidak berdasar atas kekuasaan
(machstaat), dan pemerintah berdasarkan sistem konsitusi (hukum dasar),
bukan absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas). Dan perwujudan hukum
tersebut terdapat dalam UUD 1945 serta peraturan perundangan di bawahnya.
Tetapi kenapa sistem hukum di negeri ini selalu menjadi topik yang tak
bosan-bosannya diperbincangkan dan selalu membuat masalah. Apakah para
pelaku hukum yang tidak mengetahui ganjaran setiap tindakan penyelewengan
yang mereka lakukan? Atau apakah ganjaran dari sistem hukum tersebut yang
kurang tegas untuk mengatasi berbagai macam permasalahan tindak pidana?
Dalam negara hukum, segala permasalahan diselesaikan sesuai hukum
yang berlaku. Akan tetapi, praktik perlindungan dan penegakan hukum
terkadang berbeda dengan prosedur yang ditetapkan. Oleh karena itu,
perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia untuk menjamin keadilan
dan kebenaran dalam kehidupan bermasyarakat harus segera dibenahi agar
tidak terjadi penyelewengan hukum yang dilakukan oleh oknum-oknum yang
tidak bertanggung jawab. Seorang yang melanggar hukum harus ditindak
sesuai aturan hukum yang berlaku. Perlindungan dan penegakan hukum harus
memenuhi rasa keadilan masyarakat. Hukum Negara ialah aturan bagi Negara
itu sendiri, bagaimana suatu Negara menciptakan keadaan yang relevan,
keadaan yang menentramkan kehidupan social masyarakatnya,
menghindarkan dari segala bentuk tindak pidana maupun perdata.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah hakikat perlindungan dan penegakan hukum?
2. Apa peran Lembaga penegak hukum dalam menjamim keadlian dan
kedamaian?
3. Bagaimana dinamika pelanggaran hukum?
4. Apa partisipasi masyarakat dalam melindungi dan menegakan hukum di
Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat perlindungan dan penegakan hukum?
2. Untuk mengetahui peran Lembaga penegak hukum dalam menjamim
keadilan dan kedamaian?
3. Untuk mengetahui dinamika pelanggaran hukum?
4. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam melindungi dan
menegakan hukum di Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Aristoteles
Hukum hanya sebagai kumpulan peraturan yang tidak hanya mengikat
masyarakat tetapi juga hakim.
2. Van Apeldoorn
Hukum adalah gejala sosial, di mana tidak ada masyarakat yang tidak
mengenal hukum maka hukum itu menjadi suatu aspek kebudayaan, yaitu
agama, kesusilaan, adat istiadat, dan kebiasaan.
3. S.M. Amir
Hukum adalah peraturan, kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri dari
normanorma dan sanksi-sanksi.
4. Wiryono Kusumo
Hukum adalah keseluruhan peraturan yang tertulis maupun yang tidak
tertulis yang mana mengatur mengenai tata tertib di dalam masyarakat dan
pelanggarnya bisa dikenakan sanksi.
Indonesia sebagai negara hukum terlihat jelas dalam Undang-Undang
Dasar NRI Tahun 1945 Pasal 1 Ayat (3) yang berbunyi “Negara Indonesia
adalah negara hukum.”Selain itu juga Pasal 27 Ayat (1) yang berbunyi
“Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan wajib itu dengan tidak ada kecualinya.”Dari isi pasal-pasal
tersebut jelaslah sudah bahwa Indonesia adalah negara hukum dan dengan
demikian berarti hukum tersebut mengikat bagi seluruh warga negara dan
pemerintahan. Prof. Kaelan dalam bukunya Pendidikan Kewarganegaraan
untuk Perguruan Tinggi (2016) menyatakan tentang ciri negara hukum, yaitu
sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Perlindungan hukum merupakan upaya pemberian perlindungan
kepada subjek hukum oleh aparat penegak hukum melalui penetapan suatu
peraturan tertulis ataupun tidak tertulis, sehingga subjek hukum tersebut
dapat merasakan keadilan, ketenteraman, dan kepastian. Perlindungan
hukum tidak akan terwujud apabila tidak disertai dengan penegakan
hukum. Penegakan hukum merupakan upaya untuk melaksanakan
ketentuan hukum yang berlaku oleh aparat penegak hukum bersama
masyarakat untuk mewujudkan supremasi hukum, menegakkan keadilan
dan mewujudkan perdamaian dalam kehidupan masyarakat.
Lembaga yang berperan dalam proses perlindungan dan penegakan
hukum di Indonesia di antaranya adalah Kepolisian, Kejaksaan, Lembaga
Peradilan (pemegang kekuasaan kehakiman) dan Advokat atau Penasihat
Hukum serta Komisi Pemberantasan Korupsi. Pelanggaran hukum yang
terjadi pada umumnya disebabkan oleh ketidakpatuhan terhadap ketentuan
yang berlaku. Ketidakpatuhan tersebut pada akhirnya akan menyebabkan
kepentingan setiap orang tidak terlindungi. Wujud dari partisipasi
masyarakat dalam proses perlindungan dan penegakan hukum di
Indonesia salah satunya adalah dengan menampilkan perilaku yang
mencerminkan kepatuhan terhadap hukum yang berlaku di berbagai
lingkungan kehidupan.
B. Saran
Perlindungan dan penegakan hukum tidak akan terwujud apabila
anggota masyarakat tidak mempunyai kesadaran hukum. Anda tentu saja
harus mempunyai kesadaran hukum yang tinggi yang tercermin dari
pengetahuan dan pemahaman yang luas terhadap ketentuan yang berlaku,
serta selalu bersikap dan berperilaku sesuai dengan hukum yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Kardiman, Yuyus, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Tri Purwanto, Bambang & Sunardi H.S. 2017. Membangun Wawasan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA Kelas X.
Solo. Penerbit PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Affandi, Idrus dan Karim Suryadi. 2008. Hak Asasi Manusia (HAM).
Jakarta: Universitas Terbuka.
Kansil, C.S.T. 1992. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
http://id.wikipedia.org/wiki/
https://ferli1982.wordpress.com/
https://liputan6.com/
https://www.satuhukum.com/
https://www3.bkpm.go.id/
https://uu.direktorimu.com/
https://www.hukumonline.com/
https://www.jdih.tanahlautkab.go.id/