Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS DAN HUKUM KOMERSIAL

TENTANG HUKUM

DOSEN PENGAMPU : Dr. Fahmi Oemar, S.E., MM, Ak.

DISUSUN OLEH :

NAMA : Fransisca Sofia Br. Aritonang


NIM : 2062201132

AKUNTANSI 4.2

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

2024/2025

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kehendak-
Nya penulia dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Lingkungan Bisnis Dan Hukum Komersial .
Adapun judul yang di bahas dalam makalah berikut ini yaitu Tentang Hukum.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dosen dan pihak
yang telah membimbing penyaji dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini juga diharapkan
dapat menambah pengetahuan kita Lingkungan Bisnis Dan Hukum Komersial. Untuk kesempurnaan
dari makalah ini, maka penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca agar dalam
menyusun makalah berikutnya dapat lebih baik lagi. Akhirnya dengan tersusunnya makalah ini
dapat menambah ilmu pengetahuan kita semua, terima kasih.

Hormat Saya,

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4

LATAR BELAKANG...................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................5

1.3 Tujuan...................................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.............................................................................................................................6

2.1 DEFINISI HUKUM.............................................................................................................6

2.2 UNSUR- UNSUR HUKUM.................................................................................................8

2.3 FUNGSI HUKUM................................................................................................................9

2.4 HUBUNGAN HUKUM DENGAN ILMU EKONOMI..................................................11

2.5 HUKUM EKONOMI.........................................................................................................12

2.5.1 PENGERTIAN HUKUM EKONOMI....................................................................12

2.5.2 DASAR HUKUM EKONOMI INDONESIA……………………………………..14

2.5.3 HUKUM EKONOMI DIBAGI MENJADI DUA…………………………………15

2.5.4 TUGAS HUKUM EKONOMI……………………………………………………..16

BAB III.........................................................................................................................................17

PENUTUP....................................................................................................................................17

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................18

3
BAB I

LATAR BELAKANG
1.1 Latar Belakang
Hukum di Indonesia pada dasarnya diciptakan untuk mengatur dan mengarahkan perilaku
manusia atau masyarakat kearah yang baik, hal iniditangkan dalam undang undang baik tertulis
maupun yang tidak tertulis. Hukum tersebut memiliki konsekuensi hukuman yang harus diterima
bagipelanggar undang undang itu sendiri, dari sanksi sosial, sanksi denda bahkan sanksi pidana
yang dapat dipenjaranya pelanggar peraturan tersebut. Hukum yang berlaku di Indonesia
memiliki beberapa sumber yang sebelum merdeka sudah berlaku, antara lain hukum yang
bersumber dari agama, hukum yang bersumber dari adat atau kebiasaan dan hukum yang
bersumber dari negara lain yang menjajah Indonesia. Ketiga sumber hukum tersebut sangat erat
kaitannya dan tidk dapat dipisahkan satudengan lain, karena apabila hukum negara ditegakkan di
wilayah yang sangat menjunjung tinggi hukum adat maka keberadaan hukum itu sendiri akan
berbenturan dengan masyarakat. Hal ini sangat berbanding terbalikdengan tujuan hukum itu
sendiri yaitu menciptakan mengatur dan mengarahkan manusia untuk lebih baik. Di dalam
Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Bab 1 Pasal 1 ayat (3) dijelaskan
bahwa “ Negara Indonesia adalah Negara Hukum “, hal ini menunjukkan bahwa segala sesuatu
yang terjadi di Indonesia baik yang berhubungan dengan negara ataupun masyarakatnya diatur
sesuai peraturan hukum yang berlaku. Hal ini dirumuskan untuk membatasi hak dan kewajiban
masyarakat terhadap masyarakat dan masyarakat terhadap negara agar terjaminnya rasa keadilan
bagi masyarakat Indonesia. Dalam hal penegakan hukum ada tujuan yang diharapkan dari
adanya penegakan hukum, menurut Gustav Radbruch hukum ditegakkan bertujuanan agar
tercapainya kepastian hukum, keadilan hukum dan kemanfaatan hukum terhadap para pihak 1 .
Hal ini sudah sesuai dengan pembukaan Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 dan juga Pancasila pada sila ke dua yang berbunyi “ kemanusiaan yang adil dan beradab 2
“ hal ini menunjukkan bahwa penegakan hukum juga harus terpenuhinya rasa keadilan dan

4
kemanusiaan bagi para pihak yang sedang menjalankan proses penegakan hukum baik itu korban
maupun pelaku. Penegakan hukum yang efektif menurut Lawrance M. Friedman ada tiga elemen
antara lain substansi hukum, struktur hukum dan kultur atau budaya masyarakat 3 . Substansi
hukum berisi tentang peraturan dan undang undang yang digunakan untuk menjerat pelaku
kejahatan. Struktur hukum berisi lembaga lembaga yang berwenang untuk melaksanakan
peraturan dan undang undang yang tentunya harus memiliki sumber daya manusia yang baik.
Kultur atau Budaya Masyarakat mengandung arti sikap dan perilaku masyarakat terhadap adanya
hukum yang ditegakkan di masyarakat, apakah masyarakat tersebut tergolong masyarakat yang
patuh hukum atau tidak.

Indonesia adalah Negara hukum, hal ini secara tegas dituangkan dalam UUD NRI tahun
1945. Sebagai Negara hukum tentunya segala perbuatan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara harus diatur dengan hukum. Hukum sebagai pranata social memiliki peranan penting
dalam masyarakat untuk menciptakan ketentraman, keadilan dan keamanan juga mengatur segala
perbuatan manusia yang dilarang maupun yang diperintahkan. Setiap masyarakat memiliki
kepentingan yang berbeda. Dengan banyaknya kepentingan yang berbeda diantara masyarakat,
sehinggah diperlukan hukum untuk mengatur perbedaan kepentingan tersebut. Hukum berisi
tentang yang mana harus dilakukan dan yang mana tidak boleh dilakukan yang bersifat
memaksa, mengikat dan berisi sanksi yang tegas.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa Definisi Hukum?
2. Bagaimana Unsur-unsur Hukum?
3. Bagaimana Fungsi Hukum?
4. Bagaimana Hubungan Hukum dengan Ilmu Ekonomi?
5. Bagaimana Hukum Ekonomi ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi hukum menurut para ahli
2. Mengetahui Unsur-unsur pada Hukum
3. Mengetahui bagaimana Fungsi Hukum
4. Mengetahui bagaimana hubungan Hukum dengan Ilmu Ekonomi
5. Mengetahui bagaimana Hukum Ekonomi

5
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI HUKUM
Hukum adalah peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat yang
dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah. Hukum juga meliputi aturan berupa undang-undang
serta peraturan terkait, kaidah dalam masyarakat, dan keputusan yang ditetapkan oleh penegak
hukum. Terkait pendefinisian hukum, Yunasril Ali dalam Dasar-Dasar Ilmu Hukum
menerangkan bahwa pengertian hukum yang dapat memadai kenyataan sulit ditemukan. Menurut
Yunasril Ali, mendefinisikan hukum secara menyeluruh sulit dilakukan karena alasan berikut.

1. Lapangan hukum sangat luas.

2. Ada kemungkinan untuk meninjau hukum dari berbagai sisi (filsafat, politik, sosiologi,
sejarah, dll) sehingga hasilnya akan berlainan dan definisi yang diambil hanya
mengakomodir satu sisi saja.

3. Objek hukum adalah masyarakat yang berubah dan berkembang; definisi hukum pun
akan terus berubah dan berkembang pula.

W.L.G Lemaire dalam Het Recht in Indonesia menerangkan bahwa hukum sulit
diberikan definisi yang tepat karena memiliki segi dan bentuk yang sangat banyak, sehingga
tidak mungkin mencakup keseluruhan segi dan bentuk hukum dalam suatu definisi. Para ahli
hukum telah melakukan sejumlah penelitian tentang pengertian hukum.

Pengertian hukum menurut Utrecht: hukum adalah himpunan petunjuk hidup (baik
perintah atau larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati

6
oleh anggota masyarakat dan jika dilanggar dapat menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah
dari masyarakat itu.

Pengertian hukum menurut Van Apeldoorn: hukum adalah suatu gejala sosial; tidak ada
masyarakat yang tidak mengenal hukum maka hukum menjadi suatu aspek dari kebudayaan
seperti agama, kesusilaan, adat istiadat, dan kebiasaan.

Pengertian hukum menurut Immanuel Kant: hukum adalah keseluruhan syarat


berkehendak bebas dari orang untuk dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang
lain, dengan mengikuti peraturan tentang kemerdekaan.

Pengertian hukum menurut Thomas Hobbes: hukum adalah perintah-perintah dari orang
yang memiliki kekuasaan untuk memerintah dan memaksakan perintahnya kepada orang lain.

Pengertian hukum menurut John Austin: hukum adalah peraturan yang diadakan untuk
memberikan bimbingan kepada makhluk yang berakal oleh makhluk yang berakal yang berkuasa
atasnya.

Pengertian hukum menurut Bellefroid: hukum yang berlaku di suatu masyarakat adalah
aturan tata tertib masyarakat yang didasarkan atas kekuasaan yang ada pada masyarakat.

Pengertian hukum menurut Vant Kant: hukum adalah serumpunan peraturan yang
bersifat memaksa yang diadakan untuk mengatur dan melindungi kepentingan orang dalam
masyarakat.

Pengertian hukum menurut E.M. Meyers: hukum adalah semua peraturan yang
mengandung pertimbangan kesusilaan ditujukan pada tingkah laku manusia dalam masyarakat
dan menjadi pedoman pemimpin atau penguasa negara dalam melakukan tugasnya.

Pengertian hukum menurut Leon Duguit: hukum adalah aturan tingkah laku pada
anggota masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu
masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama terhadap orang yang melanggar peraturan
itu.

Pengertian hukum menurut S.M. Amin: hukum adalah kumpulan peraturan yang terdiri
atas norma dan sanksi-sanksi.

7
Pengertian hukum menurut M.H. Tirtaamidjaja: hukum adalah norma atau semua
aturan yang harus dituruti dalam tingkah laku dan tindakan dalam pergaulan hidup dengan
ancaman mesti mengganti kerugian jika melanggar aturan itu yang akan membahayakan diri
sendiri atau harta, umpamanya orang akan kehilangan kemerdekaannya, didenda, dan lain
sebagainya.

Pengertian hukum menurut J.C.T Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto: hukum


adalah peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam
lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap
peraturan ini berakibat diambilnya tindakan, yaitu dengan hukuman.

Pengertian hukum menurut Phillip S. James: hukum adalah tubuh untuk aturan agar
menjadi arahan bagi perilaku manusia dan memiliki sifat yang memaksa.

Pengertian hukum menurut Hugo de Groot (Grotius): hukum adalah peraturan tentang
perbuatan moral yang menjamin nilai-nilai keadilan.

Pengertian hukum menurut Rudolf von Jhering: hukum adalah keseluruhan kaidah yang
memaksa dan berlaku dalam sebuah negara.

2.2 UNSUR-UNSUR HUKUM


Hukum terbentuk dari beberapa unsur yang saling berkesinambungan. Pada dasarnya,
unsur-unsur hukum tersebut datang dari pemaknaan hukum itu sendiri. Menurut Idik Saeful
Bahri dalam buku Risalah Mahasiswa Hukum (2017), empat unsur hukum, meliputi:

1. Hukum memuat peraturan tingkah laku manusia dalam pergaulan


Unsur hukum ini menjelaskan bahwa hukum berfungsi mengatur tingkah laku
masyarakat, tentang hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Tujuannya agar
lingkungan masyarakat dapat tertib, aman, dan nyaman, serta tingkah laku manusia
mengarah ke yang lebih baik.
2. Peraturan itu dikeluarkan oleh badan hukum resmi
Tidak semua orang bisa menyusun peraturan, hanya lembaga atau badan hukum resmi
saja yang bisa melakukannya.

8
3. Peraturan yang dibuat sifatnya memaksa
Hukum atau peraturan yangt dibuat lembaga hukum resmi bersifat memaksa. Artinya
hukum memaksa semua orang untuk patuh. Pada intinya, hukum tidak hanya tertuju pada
satu golongan saja, melainkan untuk semua orang tanpa terkecuali.
4. Ada sanksi tegas bagi para pelanggar
Unsur hukum ini menjelaskan bahwa tiap pelanggaran yang dilakukan akan dikenai
sanksi. Oleh sebab itu, mau tidak mau, masyarakat patuh terhadap hukum yang ada.

2.3 FUNGSI HUKUM

Fungsi hukum adalah sebagai pengendalian sosial, penyelesaian sengketa, menjamin


stabilitas, dll. Secara sederhana, hukum adalah peraturan berupa norma dan sanksi yang dibuat
untuk mengatur tingkah laku manusia. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa fungsi
hukum adalah untuk mengatur tingkah laku manusia; menentukan mana yang dapat dilakukan
dan mana yang dilarang.

Para ahli juga memiliki perbedaan pandangan tentang fungsi hukum. Berikut fungsi hukum
menurut para ahli hukum.

Fungsi hukum menurut Lawrence Friedman adalah sebagai berikut.

1. Sistem kontrol: hukum memerintahkan apa yang harus dan jangan dilakukan secara
paksa.
2. Penyelesaian sengketa: hukum adalah agen pemecah konflik dan penyelesaian konflik
atau sengketa.
3. Rekayasa sosial: hukum dibutuhkan untuk mengadakan perubahan sosial yang hendak
dilakukan pemerintah.
4. Pemelihara sosial: hukum berfungsi untuk mengawasai para penguasa itu sendiri.

Fungsi hukum menurut Purnadi Purbacaraka adalah fungsi untuk menjamin stabilitas dan
kepastian sebagai tujuan-tujuan utama dari hukum.

Fungsi hukum menurut Satjipto Rahardjo ada tiga, yakni sebagai berikut.

9
1. Pembuatan norma-norma, baik yang memberikan peruntukan ataupun yang menentukan
hubungan orang perorangan.
2. Penyelesaian sengketa-sengketa.
3. Menjamin kelangsungan kehidupan masyarakat, terutama saat terjadi perubahan dalam
masyarakat.

Fungsi hukum menurut Soerjono Soekanto adalah sebagai mekanisme pengendalian sosial.
Adapun yang dimaksud dengan mekanisme pengendalian sosial adalah suatu proses yang telah
direncanakan terlebih dahulu dan bertujuan untuk menganjurkan, mengajak, menyuruh, atau
memaksa masyarakat untuk mematuhi hukum atau tata tertib hukum yang sedang berlaku.

Fungsi hukum menurut Mochtar Kusumaatmadja adalah alat untuk memelihara ketertiban
dalam masyarakat. Kemudian, terkait fungsi sifat hukum, pada dasarnya hukum bersifat
memelihara dan mempertahankan apa yang telah dicapai. Fungsi yang demikian diperlukan
dalam masyarakat, termasuk masyarakat yang sedang membangun. Hukum dapat juga berfungsi
sebagai sarana pembaharuan dan penggerak pembangunan; membawa masyarakat ke arah yang
lebih maju.

Fungsi hukum menurut C.F.G. Sunaryati Hartono ada empat, yakni hukum sebagai
pemelihara ketertiban dan keamanan, hukum sebagai sarana pembangunan, hukum sebagai
penegak keadilan, dan hukum sebagai sarana pendidikan masyarakat.

Fungsi hukum menurut Sjachran Basah (dalam Mawardi, 2015: 279) dapat ditinjau dari
kelima sudut pandang berikut.

1. Direktif: fungsi hukum sebagai pengarah dalam menbangun guna membantuk masyarakat
yang hendak dicapai sesuai dengan tujuan kehidupan bernegara.
2. Integratif: hukum sebagai pembina kesatuan bangsa.
3. Stabilitatif: hukum sebagai pemeliharaan dan penjaga keselarasan, keserasian, dan
keseimbangan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
4. Perfektif: hukum sebagai penyempurna tindakan-tindakan administrasi negara maupun
sikap tindak warga dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.

10
5. Korektif: fungsi hukum dalam memberikan keadilan baik terhadap warga negara maupun
administrasi negara.

2.4 HUBUNGAN HUKUM DAN EKONOMI

Hubungan Hukum dan Ekonomi

Hukum dan ekonomi memiliki hubungan yang sangat erat, saling berkelindan, dan
melengkapi satu sama lain. Mari kita eksplorasi lebih lanjut mengenai hubungan ini:

1. Fungsi Hukum dalam Kehidupan Masyarakat:

o Hukum memberikan kerangka kerja dan aturan untuk membantu menyelesaikan


perselisihan antar individu.

o Dalam ranah hukum ekonomi, hukum dapat dipandang sebagai alat sosial yang
mendorong efisiensi ekonomi. Analisis dan efisiensi ekonomi dapat memandu
praktik hukum.

o Hukum juga mempertimbangkan bagaimana undang-undang harus digunakan


untuk memperbaiki kondisi pasar.

2. Tujuan Hukum Ekonomi:

o Menciptakan tatanan masyarakat yang tertib.

o Menciptakan ketertiban dan keseimbangan.

o Menegakkan fungsi-fungsi hukum.

3. Peran Hukum dalam Ekonomi:

o Hukum memberikan kerangka kerja yang digunakan oleh para pelaku ekonomi
dalam menjalankan perilaku ekonomi mereka.

o Hukum ekonomi mengatur hubungan-hubungan hukum yang timbul dalam


konteks kegiatan ekonomi.

11
Dengan demikian, hukum dan ekonomi saling melengkapi dan berperan penting dalam
menciptakan masyarakat yang adil, aman, dan harmonis

2.5 HUKUM EKONOMI

2.5.1 Pengertian Hukum Ekonomi


Menurut Sunaryati Hartono, hukum ekonomi adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan
putusan-putusan hukum yang secara khusus mengatur kegiatan dan kehidupan ekonomi
Indonesia. Seperti halnya dalam ekonomi yang membedakan antara ekonomi makro dan mikro,
hukum ekonomi juga berbeda dengan hukum bisnis. Hukum ekonomi diartikan sebagai
keseluruhan peraturan, putusan pengadilan dan hukum kebiasaan yang menyangkut
pengembangan kehidupan ekonomi secara makro. Sedangkan hukum bisnis adalah keseluruhan
peraturan, putusan pengadilan dan hukum kebiasaan yang berkaitan dengan bisnis para pelaku
ekonomi mikro.

Menurut Abdul Hakim Garuda Nusantara, hukum ekonomi merupakan perangkat


peraturan-peraturan yang mengatur paling tidak dua hal yang berkenaan dengan usaha-usaha
untuk mengelola sumber daya ekonomi guna meningkatkan kemakmuran Masyarakat Yaitu
pertama, hukum ekonomi merupakan segala peraturan, baik yang berupa legislasi (undang-
undang), regulasi (peraturan pemerintah atau peraturan pelaksana lainnya), maupun kebiasaan
yang dimaksudkan untuk mengatur cara-cara bagaimana sumber daya ekonomi secara makro
dikelola guna meningkatkan kemakmuran masyarakat. Kedua, secara khusus hukum ekonomi
dimaknai sebagai segala peraturan baik yang berupa legislasi, regulasi maupun kebiasaan yang
dimaksudkan untuk mengatur secara adil pembagian hasil-hasil pengelolaan sumber daya
ekonomi sesuai dengan tingkat peran serta keanggotaan masyarakat yang turut dalam
pengelolaan sumber daya ekonomi tersebut

Menurut Ismail Saleh, Hukum dan ekonomi merupakan dua sub sistem dari suatu sistem
kemasyarakatan yang saling saling berinteraksi satu sama lain. Interaksi antar kedua sub sistem
sosial tersebut akan nampak jelas, apabila kita melakukan pendekatan dari studi hukum dan
masyarakat. Dalam pendekatan tersebut, hukum tidak hanya dipandang sebagai norma saja yang
bersifat otonom, tetapi juga sebagai institusi sosial yang secara nyata berkaitan erat dengan

12
berbagai segi sosial di masyarakat. Itu artinya, tugas hukum ekonomi adalah senantiasa menjaga
dan mengadakan kaidah-kaidah pengamanan agar kegiatan ekonomi tidak mengorbankan hak-
hak dan kepentingan pihak yang lemah. Hanya dengan cara serupa hukum tetap mempunyai
peranan dalam masalah ekonomi

Hukum ekonomi adalah rangkaian peraturan yang mengatur kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh para pelaku ekonomi. Dari definisi tersebut dibagi menjadi dua (2) unsur yaitu:

1. Perangkat peraturan adalah serangkaian peraturan (dari Undang-Undang sampai


peraturan pelaksanaannya) yang secara substansial mengatur seluruh atau sebagian kegiatan
ekonomi pada umumnya.

2. Kegiatan ekonomi yang paling utama adalah kegiatan produksi dan distribusi. Kedua
kegiatan tersebut pada dasarnya berada dalam ranah hukum privat dan hukum publik.

Sedangkan pengertian hukum bisnis adalah peraturan, keputusan pengadilan atau hukum
kebiasaan yang mengatur dunia bisnis yang meliputi pendayagunaan sumber daya perekenomian.

Hukum Ekonomi ada yang mendefinisikan sebagai suatu hubungan sebab akibat atau
pertalian peristiwa ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan
ekonomi sehari-hari dalam masyarakat. Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat
atau pertalian peristiwa ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam
kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat. Selain itu Hukum ekonomi lahir disebabkan
oleh semakin pesatnya pertumbuhan dan perkembangan perekonomian. Hukum ekonomi berada
pada ranah hukum privat maupun hukum publik sehingga pemahaman dan pengertian
mempunyai metode dua pendekatan sekaligus, yaitu metode pendekatan makro dan mikro.
Metode pendekatan makro memanfaatkan, ilmu-ilmu lain sebagai pisau analisis terhadap
masalah-masalah hukum seperti masalah ekonomi, kebijakan dibidang ekonomi, dan kebijakan
hukum dibidang ekonomi. Pendekatan makro juga dimanfaatkan untuk mengkaji masalah
perlindungan atau proteksi publik atau konsumen. Sedangkan metode pendekatan mikro
dimanfaatkan untuk mengkaji masalah hukum sesuai target yang di inginkan.

Hukum ekonomi pada dasarnya adalah turunan dari hukum dagang, dan hukum dagang
sendiri merupakan bagian dari hukum perdata yang mengatur hal-hal khusus dibidang usaha.

13
Sebagai lanjutan dari kajian hukum dagang dan hukum perdata, hukum ekonomi merupakan satu
kajian baru dalam bidang hukum pada umumnya.

2.5.2 Dasar Hukum Ekonomi Indonesia


a. UUD 1945

b. TAP MPR

c. Undang-Undang

d. Peraturan Pemerintah

e. Keputusan Presiden

f. SK. Menteri

g. Peraturan Daerah

14
2.5.3 Hukum Ekonomi Dibagi Menjadi Dua

1. Hukum Ekonomi Pembangunan

adalah yang meliputi pengaturan dan pemikiran hukum mengenai cara – cara peningkatan
dan pengembangan kehidupan ekonomi Indonesia secara nasional. Yang dibagi menjadi
beberapa hal:

a. Tanah

b. Bentuk-bentuk Usaha

c. Penanaman Modal

d. Kredit dan bantuan luar negeri

e. Perkreditan dalam negeri perbankan

f. Paten, Merek<, danTransfer know how

g. Asuransi

h. Ekspor-Impor

i. Pertambangan

j. Perburuhan

k. Perumahan

l. Pengangkutan

m. Perjanjian Internasional

2. Hukum Ekonomi Sosial

Hukum ekonomi sosial adalah yang menyangkut peraturan pemikiran hukum mengenai
cara – cara pembagian hasil pembangunan ekonomi nasional secara adil dan merata dalam HAM
manusia Indonesia. Yang mencakup antara lain :

a. Obat-obatan

b. Kesehatan dan Keluarga

c. Perumahan

15
d. Bencana alam

e. Transmigrasi

f. Pertanian

g. Bentuk-bentuk Perumahan Rakyat

h. Bantuan dan pendidikan bagi pengusaha kecil

i. Perburuhan

j. Pendidikan

k. Penderita cacat

l. Orang-orang terlantar

m. Orang tua dan pensiunan

2.5.4 Tugas Hukum Ekonomi


Tugas Hukum Ekonomi sebagai berikut:

a. Membentuk dan menyediakan sarana dan prasarana hukum bagi

b. Peningkatan pembangunan ekonomi

c. Perlindungan kepentingan ekonomi warga

d. Peningkatan kesejahteraan masyarakat

e. Menyusun & menerapkan sanksi bagi pelanggar

f. Membantu terwujudnya tata ekonomi internasional baru melalui sarana & pranata hukum

16
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas sedikit banyak kita dapat mengenai gambaran Tentang Hukum. Hukum
adalah peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat yang dikukuhkan oleh penguasa
atau pemerintah. Hukum juga meliputi aturan berupa undang-undang serta peraturan terkait,
kaidah dalam masyarakat, dan keputusan yang ditetapkan oleh penegak hukum. Hukum memiliki
empat unsur hukum, meliputi: Hukum memuat peraturan tingkah laku manusia dalam pergaulan ,
Peraturan itu dikeluarkan oleh badan hukum resmi, Peraturan yang dibuat sifatnya memaksa ,
Ada sanksi tegas bagi para pelanggar

Fungsi hukum adalah sebagai pengendalian sosial, penyelesaian sengketa, menjamin


stabilitas, dll. Hukum dan ekonomi memiliki hubungan yang sangat erat, saling berkelindan, dan
melengkapi satu sama lain. Mari kita eksplorasi lebih lanjut mengenai hubungan ini. Hukum
memberikan kerangka kerja dan aturan untuk membantu menyelesaikan perselisihan antar
individu. Dalam ranah hukum ekonomi, hukum dapat dipandang sebagai alat sosial yang
mendorong efisiensi ekonomi. Analisis dan efisiensi ekonomi dapat memandu praktik hukum.
Hukum juga mempertimbangkan bagaimana undang-undang harus digunakan untuk
memperbaiki kondisi pasar. Hukum memberikan kerangka kerja yang digunakan oleh para
pelaku ekonomi dalam menjalankan perilaku ekonomi mereka. Hukum ekonomi mengatur
hubungan-hubungan hukum yang timbul dalam konteks kegiatan ekonomi. Dengan demikian,
hukum dan ekonomi saling melengkapi dan berperan penting dalam menciptakan masyarakat
yang adil, aman, dan harmonis

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.hukumonline.com/berita/a/fungsi-hukum-menurut-para-ahli-lt633130942b5b2/?
page=all
https://www.hukumonline.com/klinik/a/pengertian-hukum-dan-unsur-unsur-hukum-
lt628c8643271d0
https://staff.universitaspahlawan.ac.id/web/upload/materials/379-materials.pdf
Hubungan Hukum dan Ekonomi di Indonesia - Hukum Line

18

Anda mungkin juga menyukai