OLEH:
Ryian Wardana Siregar
2203120035
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………………….. 1
DAFTAR ISI…………………………………………..………........................................................... 2
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………..... 4
A. Latar belakang........................................................................................................... 4
B. Rumusan masalah………………………………………………………………………………... 4
C. Tujuan penulisan.…………………………………………………………………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………. 5
A. Pengertian hukum………………………………………………………………………………... 5
B. Pertama kali hukum di Indonesia…..……….…………………………………………….. 6
C. Pemisahan PIH dan PHI……………………………………………………………………….. 6
D. Alasan hukum harus ditaati…………………………………………………………………. 7
A. Latar belakang
Di dalam masyarakat, manusia selalu berhubungan satu sama lain.
Kehidupan bersama itu menyebabkan adanya interaksi, kontak maupun hubungan
satu sama lain. Kontak dapat berarti hubungan yang menyenangkan atau hubungan
yang menimbulkan menimbulkan konflik ataupun pertentangan.
Mengingat akan banyaknya kepentingan tidak mustahil terjadi konflik
sesama manusia, karena kepentingannya itu bertentangan. Konflik atau
pertentangan terjadi apabila dalam melaksanakan atau mengejar kepentingannya
seorang merugikan orang lain. Di dalam kehidupan masyarakat hal itu tidak dapat
dihindarkan.
Maka dari itu pentingnya masyarakat untuk mengenal hukum sebagai kaidah
pengatur norma-norma sosial lebih dalam agar konflik tersebut dapat dihindarkan
sehingga fungsi hukum untuk menjamin rasa aman di masyarakat dapat terlaksana.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian hukum?
2. Siapa yang pertama kali menggunakan hukum di Indonesia?
3. Dimana letak pemisahan antara PIH dan PHI?
4. Kapankah hukum itu harus ditaati?
5. Mengapa hukum itu punya subjek dan objek?
6. Bagaimana fungsi hukum sebagai “a tool of social control”?
C. Tujuan
1. Agar dapat memahami pengertian hukum
2. Agar dapat memahami asal usul dari penggunaan hukum
3. Agar dapat memahami perbedaan dan kesamaan PIH dan PHI
4. Agar dapat memahami sebagaimana hukum itu terlaksana
5. Agar dapat memahami subjek dan objek hokum
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian hukum
Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat
dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban,
keadilan, mencegah,terjadinya kekacauan.
Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa adanya kepastian hukum
dalam masyarakat. Oleh sebab itu setiap masyarakat berhak untuk
memperoleh pembelaan didepan hukum. Hukum dapat diartikan sebagai
sebuah peraturan atau ketetapan/ ketentuan yang tertulis ataupun tidak
tertulis untuk mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan sanksi
untuk orang yang melanggarnya.
Hukum dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Hukum berdasarkan bentuknya: Hukum tertulis dan tidak tertulis
Hukum berdasarkan wilayah berlakunya: Hukum local, hukum nasional,
dan hukum Internasional.
Hukum berdasarkan fungsinya: Hukum materil dan hukum formal.
Hukum berdasarkan waktunya: Ius constitutum, Ius constituendum, Lex
naturalis/hukum alam.
Hukum berdasarkan isinya: Hukum publik, hukum antar waktu, dan
hukum private. Hukum public sendiri dibagi menjadi hukum tata Negara,
hukum administrasi Negara, Hukum pidana, dan hukum acara. Sedangkan
hukum privat dibagi menjadi hukum pribadi, hukum keluarga, hukum
kekayaan, dan hukum waris.
Hukum berdasarkan pribadi: Hukum satu golongan, hukum semua
golongan, dan hukum antar golongan.
Hukum berdasarkan wujudnya: Hukum obyektif, dan hukum subyektif.
Hukum berdasarkan sifatnya: Hukum yang memaksa dan hukum yang
mengatur.
B. Pertama kali Hukum di Indonesia
Tata hukum di Indonesia ditetapkan oleh masyarakat Hukum Indonesia,
ditetapkan oleh Negara Indonesia. Lahirnya tata Hukum di Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945, dibentuklah tata hukumnya itu dinyatakan dalam :
1. Proklamasi Kemerdekaan: “Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan
kemerdekaan Indonesia”,
2. Pembukaan UUD-1945: “Atas berkat Rahmat Allah yang maha kuasa dan
dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.” Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu susunan Undang-
undang dasar Negara Indonesia…”
Pernyataan itu mengandung arti:
1. Menjadikan Indonesia suatu Negara yang merdeka dan berdaulat
2. Pada saat itu menetapkan tata hukum Indonesia, sekedar mengenai bagian
yang tertulis.
C. Pemisahan Pengantar Ilmu Hukum(PIH) dan Pengantar Hukum
Indonesia(PHI).
Perbedaan dan hubungan antara PIH dengan pengantar hukum Indonesia
(PHI) adalah sebagai berikut.
1. Keduanya memiliki objek kajian yang berbeda, yaitu objek kajian PIH
adalah pengertian-pengertian dasar dan teori-teori ilmu hukum serta
membahas hukum pada umumnya, dan tidak terbatas pada hukum yang
berlaku di tempat atau di Negara tertentu saja, tetapi juga hukum yang
berlaku di tempat atau Negara lain pada waktu kapan saja (ius constitutum
dan ius constituendum). Sedangkan objek kajian PHI adalah mempelajari
atau menyelidiki hukum yang sekarang sedang berlaku atau hukum positif
di Indonesia (ius constitutum).
2. PIH berfungsi sebagai dasar bagi setiap orang yang akan mempelajari
hukum secara luas beserta berbagai hal yang melingkupinya, sedangkan
PHI berfungsi untuk mengantarkan setiap orang yang akan mempelajari
hukum yang sedang berlaku atau hukum positif Indonesia.
Akan tetapi, antara PIH dan PHI tetap merupakan dua mata kuliah yang
memiliki hubungan yang erat. Hubungan yang erat itu, dapat mengantar bagi
yang mempelajarinya pada suatu kesimpulan, bahwa PIH menelaah hukum
secara luas dan komprehensif, tetapi dalam PHI secara khusu mempelajari
hukum yang sedang, atau akan diberlakukan pada waktu tertentu di Indonesia.
Adapun hubungan antara PIH dengan PHI dapat dilihat pada dua hal, sebagai
berikut.
1. Keduanya merupakan mata kuliah dasar keahlian yang mempelajari atau
menyelidiki hukum sebagai ilmu.
2. PIH merupakan dasar atau penunjang dalam mempelajari PHI, artinya PIH
harus dipelajari terlebih dahulu sebelum PHI.
D. Alasan hukum harus ditaati
A. Kesimpulan
Dari rangkaian dan analisa diatas, dimana telah dijelaskan awal mulanya
hukum di Indonesia, kemudian perbedaan dan hubungan antara PIH dan PHI,
yang dimana kedua-duanya adalah mata kuliah yang mempunyai hubungan
erat. Hubungan yang erat itu, dapat mengantar bagi yang mempelajarinya pada
suatu kesimpulan, bahwa PIH menelaah hukum secara luas, tetapi PHI secara
khusus mempelajari hukum yang sedang, atau akan diberlakukan pada waktu
tertentu di Indonesia.
Hakikat subjek dan objek hukum begitu penting bagi peninjauan fungsi
hukum sendiri. Hukum juga sangat penting di masyarakat karena tujuan
hukum sendirii tidak hanya melindungi kepentingan masyarakat namun
mewujudkan masyarakat yang terlindungi kepastian hukum sehingga
terwujud masyarakat yang aman, damai, dan sentosa.
B. DAFTAR PUSTAKA
http://temukanpengertian.blogspot.com/pengertian-hukum.html
http://gunawansriguntoro.wordpress.com/2011/12/19/tata-
hukum-di-indonesia
Mas Marwan. 2014, Pengantar Ilmu Hukum. Edisi ketiga. Ghalia
Indonesia, Makassar