OLEH:
ABIYYU SATRIO
WIBOWO
STB.3545
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL……………………………………………………………………………………….. 1
DAFTAR ISI…………………………………………..
………........................................................... 2
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………..... 4
A. Latar belakang........................................................................................................... 4
B. Rumusan masalah…………………………………………………………………... 4
C. Tujuan penulisan.……………………………………………………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………. 5
A. Pengertian hukum…………………………………………………………………...
B. Pengertian hukum sebagai objek ilmu hukum…..……….……..…………………..
C. Pengertian ilmu hukum sbg ilmu kaidah…………………….……………………..
D. Alasan hukum harus ditaati……………………………………………………….
E. Subjek dan objek hukum……………………………………………………………
F. Fungsi hukum sebagai ”a tool of social control”……………………….................
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………….............................. 30
A. KESIMPULAN……………………………………………………………............ 30
B. DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………... 31
A. Latar belakang
Di dalam masyarakat, manusia selalu berhubungan satu sama lain. Kehidupan
bersama itu menyebabkan adanya interaksi, kontak maupun hubungan satu sama lain.
Kontak dapat berarti hubungan yang menyenangkan atau hubungan yang menimbulkan
menimbulkan konflik ataupun pertentangan.
Mengingat akan banyaknya kepentingan tidak mustahil terjadi konflik sesama
manusia, karena kepentingannya itu bertentangan. Konflik atau pertentangan terjadi
apabila dalam melaksanakan atau mengejar kepentingannya seorang merugikan orang
lain. Di dalam kehidupan masyarakat hal itu tidak dapat dihindarkan.
Maka dari itu pentingnya masyarakat untuk mengenal hukum sebagai kaidah
pengatur norma-norma sosial lebih dalam agar konflik tersebut dapat dihindarkan
sehingga fungsi hukum untuk menjamin rasa aman di masyarakat dapat terlaksana.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian Hukum?
2. Apa yang dimaksud Hukum sebagai objek ilmu hukum?
3. Ilmu hukum sebgai ilmu kaidah?
4. Kapankah hukum itu harus ditaati?
5. Mengapa hukum itu punya subjek dan objek?
6. Bagaimana fungsi hukum sebagai “a tool of social control”?
C. Tujuan
1. Agar dapat memahami pengertan hukum
2. Agar dapat memahami hukum sebagai objek ilmu huku
3. Agar dapat memahami hukum sebagai ilmu kaidah
4. Agar dapat memahami sebagaimana hukum itu terlaksana
5. Agar dapat memahami subjek dan objek hukum
A. Pengertian Pengantar
Kata pengantar berarti membawa ke tempat yang dituju. Dalam bahasa asing juga
diartikan ‘inleiding’ (Belanda) dan ‘introducing’ (Inggris) yang berarti memperkenalkan, dalam
hal ini yang diperkenalkan adalah ilmu hukum.
P.I.H terdiri dari kata pengantar dan ilmu hukum.bila dikehendaki ilmu hukum dapat
diipecah lagi menjadi ilmu dan hukum.
Mengantar yang bearsal dari perkataan”pengantar” yang berarti membawa ketempat yang
dituju.dalam bahasa asing juga diartikan”inleiding”(Belanda) dan “introduction(inggris)yang
berarti memperkenalkan,dalam hal ini yang diperkenalkan ialah ilmu hukum,bertolak dari kata
pengantar inilah maka PIH
Merupakan basis leervak/mata pelajaran dasar yang tidak boleh ditinggalkan oleh mereka yang
ingin mempelajari masalah dan cabang-cabang ilmu hukum.
Pengertian dari segi ilmu hukum
Pengertian ilmu hukum dapat diikuti menurut berbagai pakar ilmu hukum,antara lain:
Cross memberikan definisi,bahwa ilmu hukum adalah pengeahuan hukum yang mempelajari
hukum dalam bentuk dan manifestasinya.(satjipto rahardjo1982:12).
Ilmu hukum dalam perpustakaan hukum dikenal dengan nama “Jurisprudence” yang
berasal dari kata jus,juris yang berarrti hukum dan hak.”prudence”berarti melihat ke depan atau
mempunyai keahlian,dan arti umumdari jurisprudence adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari hukum.(Satjipto Rahardjo 1982:10)
A. Cabang cabang ilmu hukum yang termasuk ilmu hukum.
1. J.van Apeldoorn berpendapat,bagian ilmu hukum terdiri dari
- Sosiologi hukum
- Sejarah hukum
a. Menurut Cross
Segala pengetahuan hukum yang mempelajari hukum dalam segala bentuk dan manifestasinya.
b. Menurut Curzon
Ilmu hukum adalah suatu ilmu pengetahuan yang mencakup dan membicarakan segala hal yang
berhubungan dengan hukum.
c. Menurut Kamus Perpustakaan Hukum
Ilmu hukum dalam perpustakaan hukum dikenal dengan nama ‘Jurisprudence’ yang berasal dari
kata ‘Jus’, ‘Juris’ yang artinya hukum atau hak, dan kata ‘Prudence’ berarti melihat ke depan
atau mempunyai keahlian, dan arti umum dari Jurisprudence adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari ilmu hukum.
d. Menurut Prof. Purbacaraka dan Soerjono Soekanto
3. Ilmu tentang kenyataan yang menyoroti hukum sebagai prikelakuan dan sikap kita
mencakup sosiologi hukum, antropologi hukum, dan fisiologi hukum.
e. PIH adalahsuatu mata pelajaran yang menjadi pengantar dan petunjuk jalan
bagi siapapun yang ingin mempelajari ilmu hukum yang ternyata sangat luas ruang lingkupnya.
Karena ilmu hukum tidak hanya membicarakan tentang perundang-undangan saja melainkan
filsafatnya, azas-azasnya, pengertian-pengertian hukum, dan konsep-konsep dasar yang tidak
terbatas pada suatu hukum tertentu dan masyarakat luas.
f. Hukum Positif
Hukum dalam arti tata hukum adalah hukum yang sedang berlaku di suatu negara.ttata hukum
biasanya disebut hukum positif atau ius constitutum. Hukum ini saaling berhubungan dan saling
menguntungkan tata hukum meliputi perbuatan apa yang boleh dilakukan dan perbuatan apa
yangtidak boleh dilakukan.juga mengenai hak,kewajiban dan wewenang
2. Memperkenalkan ilmu hukum yaitu pengetahuan yang mempelajari segala seluk -beluk
daripada hukum dalam segala bentuk dan manifestasinya.
3. Berusaha untuk menjelaskan tentang keadaan, inti, maksud dan tujuan dari bagian-bagian
yang penting daripada hukum serta bertalian antara berbagai bagian tersebut dengan ilmu
pengetahuan hukum.
4. Merupakan dasar dalam rangka studi hukum. Tanpa mempelajari ilmu hukum secara
tuntas, tidak akan memperoleh pengertian yang baik tentang berbagai cabang ilmu hukum.
c. Menurut Unoedhock
Berpendapat bahwa ilmu hukum terdiri dari : ilmu hukum positif, sosiologi hukum,
perbandingan hukum, ilmu hukum dokmatik.
d. Menurut Imanuel Kant
Sejarah Pengertian Hukum, pada 200 tahun yang lalu Immanuel kant beserta para Yuris masih
mencari pengertian hukum sampai sekarang dalam hal kesempurnaanya.
“noch suchen die jueshen und definden zu ihren berichte van richt”
2. Prof. Utrecth
Adalah himpunan peraturan-peraturan (prenta-prenta atau larangan-larangan) yang mengurus tata
tertib dala masyarakat dan ditaati oleh masyarakat itu.
3. S.M. Amin
Adalah kumpulan peraturan-peraturan yanmg terdiri dari norma-norma dan sanksi-sanksi dan
tujuan hukum adalah mengadilkan ketertiban dalam khidupan manusia, sehingga ketertiban
tercapai.
5. Prof.J.Van Kant
Adalah keseluruhan ketentuan-ketentuan penghidupan yang bersifat memaksa yang dijadikan
untuk melindungi kepentingan orang dalam masyarakat.
Kesimpulan.
Dari definisi-definisi yang dbuat oleh pakar hukum terlihat bahwa definisinya berbeda-beda. Hal
tersebut berarti bahwa hukum memang sulit,dan untuk didefiisikan.
J. Ciri-ciri Hukum
Hubungan Hukum adalah suatu hubungan antara lembaga dan mahasiswa yang untuk
menyeimbangkan hak dan kewajiban. Tujuan hukum adalah untuk ketertiban. Setiap orang harus
bertingkah laku sedemikian rupa sehingga perilaku masyarakat baik. Hukum merupakan
peraturan yang beraneka ragam dan mengatur hubungan orang
dalammasyarakat.Hukum mewujudkan nilai dalam peraturan masyarakat yang merupakan
kaidah hukum atau norma hukum. Setiap orang yang melanggar kaidah hukum akan mendapat
sanksi berupa akibat hukum tertentu yang nyata (seperti hukum pidana).
Hukum dalam berbagai arti (masyarakat memberi arti hukum masin-masing):
1. Hukum dalam arti keputusan penguasa, adalah masyarakat menganggap hukum sebagai
keputusan penguasa, seperti undang-undang.
2. Hukum dalam arti petugas, adalah hukum berarti polisi, jaksa, hakim yang melaksanakan
tugasnya.
3. Hukum dalam arti sikap tindak, adalah hukum yang terus-menerus dan diulang-ulang.
4. Hukum dalam arti gejala sosial, adalah hukum itu dimana ada masyarakat disana ada
hukum.
Ketertiban dalam masyarakat diatus dalam beberapa norma, yaitu kaidah sosial:
2. Norma kesusilaan, sumbernya hati nurani, tujuannya agar menjadi orang yang berbudi
baik, sanksinya apabila dilanggar akan menimbulkan rasa penyesalan.
3. Norma kesopanan, sumbernya pergaulan, tujuannya supaya dapat hidup bersama secara
damai, sanksinya apabila dilanggar, maka akan dikucilkan.
Ada 2 teori:
1. Klasik yang dipelopori oleh Tumasep, Menurut teori ini hukum ditemukan dimasyarakat
yag mempunyai peradaban yang tinggi.
2. Modern dipelopori oleh Cecero, Menurut teori ini dimana ada masyarakat disana ada
hukum.
1. Hukum terdapat diseluruh dunia asal ada masyarakat. Hukum ada dimana saja pada
setiap waktu dan setiap bangsa.
3. Menurut ahli sosiologi dan antropologi budaya megahasilkan bukti-bukti bahwa hukum
ada dimana saja, dimana ada masyarakat disana terdapat hukum, tidak terdapat batas modern
atau batas primitif.
Mengenai manusia sebagai makhluk, menurut Aristoteles manusia adalah Zonpoloticon artinya
makhluk yang selalu ingin hidup bersama atau bermasyarakat. Oleh karenanya tiang anggota
masyarakat punya hubungan antara satu dengan yang lain.
L. Hubungan Hukum
Hubungan hukum adalah hubungan antara 2 subjek atau lebih dimana hak dan kewajiban suatu
pihak bertemu dengan hak dan kewajiban pihak lain.
Peranan hukum ada 2 yaitu:
1. Menyelesaikan perselisihan
2. Melakukan suatu kegiatan
Fungsi hukum ada beberapa antara lain:
1. Alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat, adalah petunjuk untuk kehidupan.
Manusia dalam masyarakat hukum menunjukan mana yang baik mana yang buruk.
2. Sarana mewujudkan keadilan sosial lahir batin, adalah adil apabila tiap orang dibiarkan
haknya.
3. Sarana penggerak pembangunan, adalah daya penggerak dari hukum dapat digunakan
atau didayagunakan untuk menggerakkan pembangunan. Disini hukum dijadikan alat untuk
membawa masyarakat ke arah yang ebih maju.
4. Fungsi kritis, adalah daya kerja hukum tidak semata-mata melakukan pengawasan pada
aparatur pengawasan pada aparatur pemrintah (petugas) saja melainkan aparatur penegak
hukum termasuk didalamnya.
1. Teori theokrasi, Menurut teori ini, hukum harus ditaati karena menganggap bahwa
hukum adalah perintah Tuhan. Daam hal ini hukum dikaitkan dengan agama. Teori ini berlaku
bagi orang yang fanatik dengan agama dan tunduk kepada hukum.
2. Teori kedaulatan rakyat (perjanjian masyarakat), Menurut teori ini, hukum harus ditaati
karena seolah-olah waktu awal membentuk negara ada perjanjian antara yang memerintah
dengan yang diperintah.
3. Teori kedaulatan negara, Menurut teori ini, hukum harus ditaati karena negara
mempunyai kekuasaan yang mutlak sehingga negara bisa memaksakan kehendak kepada
rakyatnya tersebut.
4. Teori kedaulatan hukum, Menurut teori ini, hukum harus ditaati karena hukum itu sesuai
dengan perasaan hukum sebagian besar anggota masyarakat (hukum itu dianggap cocok).
Setiap orang itu mempunyai perasaan hukum buktinya ia bisa membedakan mana yang adil
mana yang tidak adil.
5. Teori mahzab hukum alam atau kodrat alam, Menurut teori ini, hukum adalah suatu
aliran yang menelaah hukum dengan bertitik tolak dari keadilan yang mutlak, artinya bahwa
keadilan tidak boleh diganggu.
N. Tujuan Hukum
4. Pendaat para sarjana lainnya. Tujuan hukum adalah untuk kedamaian, keadilan, dan
untuk kebaikan, dan untuk kepastian hukum.
1. Teori etis, Menurut teori ini hukum semata-mata mewujudkan keadilan. Teori ini
dikemukakan oleh seorang filsuf yunani yaitu Aristoteles dalam karyanya Etika dan Retonika.
2. Teori utility, Menurut teori ini hukum bertujuan semata-mata mewujudkan yang
berfaedah, hukum bertujuan menjamin adanya kebahagiaan pada orang sebanyak-banyaknya.
3. Teori dogmatik, Menurut teori ini tujuan hukum adalah semata-mata untuk mencipatakan
kepastian hukum.
4. Teori campuran, Menurut teori ini tujuan hukum adalah untuk ketertiban. Tujuan lain
adalah hargai keadilan yang berbeda-beda isi menurut keadilan dan zamannya.
O. Sanksi Hukum
Hukuman ditujukan kepada seseorang yang melanggar hukum atau degan kata lain adalah reaksi
dari masyarakat berbeda dengan sanksi sosial, sanksi hukum diatur oleh hukum baik mengenal
ruang lingkup cara pelaksanaan tahanan berat ringan hukuman, upaya yang tersedia bagi
P. Penegakan Hukum
Penegakan hukum harus memuata rasa keadilan, rasa kegunaan. Perlindunga kepentingan
manusia harus dilaksanakan. Pelaksaaan hukum dapat berlangsung secara normal, damai tetapi
dapat tetapi dapat juga terjadi pelanggaran hukum.
Apabila terjadi juga pelanggaran hukummaka hukum yang dilanggar itu harus ditegakan.
Melalui, penegakan hukum inilah hukum ini menjadi kenyataan.
Q. Kodifikasi Hukum
Kodifikasi hukum adalah pembukuan jenis hukum tertentu dalam kitab UU secara sistematis dan
lengkap.
Unsur-unsur kodifikasi:
1. Jenis hukum tertentu
2. Sistematis
3. Lengkap
Tujuan kodifikasi:
1. Kepastian hukum
2. Penyederhanan hukum
3. Kejahatan hukum
Timbulnya kodifikasi karena tidak adanya kesatuan dan kepastian hukum. Kodifikasi pertama itu
ada di Prancis yaitu Code civil atau Civil Law.
Hukum ada 2 :
a. Hukum tertulis
– Hukum tertulis yang dikodifikasikan (KUHP,KUH perdata, KUH pidana)
– Hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan
Yang dimaksud dengan pengisian kekosongan hukum adalah ada hal-hal yang dihadapi oleh
hakim ternyata belum ada uunya. Tapi dalam hal kekosongan hukum ternyata yang dihadapkan
oleh hakim itu mempunyai kesamaan dengan yang diatur secara tegas dalam uu itu, sehingga
hakim dapat mengisi kekosongan hukum.
Pekerjaan pembuatan uu mempunyai 2 aspek:
1. Penafsiran analogis, Penafsiran suatu peraturan hukum dengan memberi ibarat atau kias
pada kata-kata tersebut sesuai dengan asas hukumnya. Sehingga suatu peristiwa yang
sebenarnya tidak dapat dimasukan lalu dianggap sesuai dengan bunyi perbuatan tersebut.
Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan
tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan,
mencegah,terjadinya kekacauan.
Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa adanya kepastian hukum dalam
masyarakat. Oleh sebab itu setiap masyarakat berhak untuk memperoleh
pembelaan didepan hukum. Hukum dapat diartikan sebagai sebuah peraturan atau
ketetapan/ ketentuan yang tertulis ataupun tidak tertulis untuk mengatur kehidupan
masyarakat dan menyediakan sanksi untuk orang yang melanggarnya.
A. Kesimpulan
Dari rangkaian dan analisa diatas, dimana telah dijelaskan awal mulanya hukum
di Indonesia, kemudian perbedaan dan hubungan antara PIH dan PHI, yang dimana
kedua-duanya adalah mata kuliah yang mempunyai hubungan erat. Hubungan yang
erat itu, dapat mengantar bagi yang mempelajarinya pada suatu kesimpulan, bahwa
PIH menelaah hukum secara luas, tetapi PHI secara khusus mempelajari hukum
yang sedang, atau akan diberlakukan pada waktu tertentu di Indonesia.
Hakikat subjek dan objek hukum begitu penting bagi peninjauan fungsi hukum
sendiri. Hukum juga sangat penting di masyarakat karena tujuan hukum sendirii
tidak hanya melindungi kepentingan masyarakat namun mewujudkan masyarakat
yang terlindungi kepastian hukum sehingga terwujud masyarakat yang aman,
damai, dan sentosa.