: 200-206
-
Lembaga Pemasyarakatan merupakan tempat yang memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi
untuk penyebaran virus corona karena lingkungan yang sempit dan interaksi yang dilakukan di
Lemabga Pemasyarakatan bersifat intens. Untuk menaggulangi penyebaran virus corona di
Lembaga Pemasyarakatan Pemerintah khususnya Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
mengeluarkan kebijakan Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi Kepada Narapidana dan Anak.
Penerapan kebijakan ini mendapatkan respon pro dan kontra di masyarakat akibat dari stigma
masyarakat yang masih melekat dan timbulnya residivis sehingga muncul kecemasan berlebihan
di lingkungan masyarakat. Pemberian program ini juga merupakan salah satu jawaban dari
masalah Lembaga Pemasyarakatan selama ini yaitu overcrowded. Akibat dari overcrowded
Lembaga Pemasyarakatan tidak bisa menerapkan protokol kesehatan yaitu phsycal distancing
yang dianjurkan oleh pemerintah.
langkah pencegahan virus corona di Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Lembaga Pemasyarakatan merupakan Manusia Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
langkah yang terbaik yang diambil oleh 2020 Tentang Syarat Pemberian Asimilasi dan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Hak Integrasi Bagi Narapidana dan Anak dalam
Manusia. Karena kondisi Lembaga rangka Pencegahan dan Penanggulangan
Pemasyarakatan yang tidak Penyebaran Covid-19
memungkinkan untuk menerapkan
Peraturan Menteri Hukum dan HAM
protokol Kesehatan seperti social
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2019
distancing karena kondisi Lembaga
tentang Peruahan Peraturan Menteri Hukum
Pemasayrakatan yang overcrowded
dan HAM Republik Indonesia Nomor 03 Tahun
akibat tingkat kriminalitas yang 2018 tentang Syarat Asimilasi, Cuti
meningkat setiap tahunnya. Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat,
Meskipun terdapat hambatan Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat.
dalam pelaksanaannya akan tetapi
program ini tetap bisa berjalan dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak
maksimal. Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
M.HH-19.PK.01.04.04 Tahun 2020 Tentang
Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan
DAFTAR PUSTAKA Anak melalui Asimilasi dan Integrasi dalam
Jurnal: rangka Pencegahan dan Penanggulangan
Diah Handayani, Dwi Rendra Hadi, Penyebaran Covid-19
Fathiyah Isbaniah, Erlina Burhan, Heidy
Agustin. “Penyakit Virus Corona 19.” respirologi Instruksi Direktur Jenderal
indonesia 40, no. 1 (2020): 1–14. Pemasayrakatan Nomor: PAS-08.OT.02.02
Tahun 2020 tanggal 17 Maret 2020 tentang
Telaumbanua, Dalinama. “Urgensi Pencegahan, Penanganan, Pengendalian dan
Pembentukan Aturan Terkait Pencegahan Pemulihan COVID-19 pada Unit Pelaksanaan
Covid-19 Di Indonesia.” QALAMUNA: Jurnal Teknis Pemasayrakatan.
Pendidikan, Sosial, dan Agama 12, no. 01
(2020): 59–70. Surat Edaran Direktur Jenderal
Pemasyarakatan Nomor PAS-516.PK.01.04.06
UMRONAH, ENNY. “ANALISIS YURIDIS Tahun 2020 tentang Mekanisme Pelaksanaan
PENGAWASAN ASIMILASI DAN INTEGRASI Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
BAGI NARAPIDANA DAN ANAK KETIKA Manusia Nomor 10 Tahun 2020 tentang Ssyarat
PANDEMI COVID-19 (Studi Di Balai Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi Bagi
Pemasyarakatan Kelas I Malang)” 19 (n.d.). Narapidana dan Anak dalam rangka
Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran
Peraturan Perundang-undangan: Covid-19.
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan Surat Edaran Direktur Jenderal
Pemasyarakatan Nomor: PAS.497.PK.01.04.04
Peraturan Pemerintah Republik Tahun 2020 tanggal 31 Maret 2020 Tentang
Indonesia Nomor 99 Tahun 2012 tentang Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Anak melalui Asimilasi dan Integrasi dalam
Nomor 32 Tahun 1999, dan Peraturan rangka Pencegahan dan Penanggulangan
Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006 tentang Penyebaran Covid-19.
Perubahan pertama atas Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 1999 tentang Tata Cara Surat Edaran Direktur Jenderal
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan Nomor: PAS.20.PR.01.01
Ppemasyarakatan. Tahun 2020 tanggal 26 Maret 2020 tentang
Langkah Progresif dalam Penanggulangan
205
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8 (1) (2021): 200-206
206