Anda di halaman 1dari 7

wwwww e-ISSN: 2550-0813 | p-ISSN: 2541-657X | Vol 8 No 1 Tahun 2021 Hal.

: 200-206
-

NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial


available online http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/index

PEMBERIAN PROGRAM ASIMILASI DAN INTEGRASI BAGI NARAPIDANA


DAN ANAK SEBAGAI LANGKAH PENCEGAHAN PENYEBARAN VIRUS
CORONA 1

Yurike Violina, Padmono Wibowo


Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Abstrak

Lembaga Pemasyarakatan merupakan tempat yang memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi
untuk penyebaran virus corona karena lingkungan yang sempit dan interaksi yang dilakukan di
Lemabga Pemasyarakatan bersifat intens. Untuk menaggulangi penyebaran virus corona di
Lembaga Pemasyarakatan Pemerintah khususnya Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
mengeluarkan kebijakan Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi Kepada Narapidana dan Anak.
Penerapan kebijakan ini mendapatkan respon pro dan kontra di masyarakat akibat dari stigma
masyarakat yang masih melekat dan timbulnya residivis sehingga muncul kecemasan berlebihan
di lingkungan masyarakat. Pemberian program ini juga merupakan salah satu jawaban dari
masalah Lembaga Pemasyarakatan selama ini yaitu overcrowded. Akibat dari overcrowded
Lembaga Pemasyarakatan tidak bisa menerapkan protokol kesehatan yaitu phsycal distancing
yang dianjurkan oleh pemerintah.

Kata Kunci: Asimilasi, Integrasi, Narapidana dan Anak, Virus Corona

*Correspondence Address : yurike.violina@gmail.com


DOI : 10.31604/jips.v8i1.2021.200-206
© 2021UM-Tapsel Press
200
Yurike Violina, Padmono Wibowo
Pemberian Program Asimilasi dan Integrasi Bagi Narapidana dan Anak Sebagai Langkah.….….(Hal 200-206)

PENDAHULUAN Asasi Manusia Republik Indonesia


Di awal tahun 2020 ini, dunia Nomor M.HH-19.PK.01.04.04 Tahun
dikejutkan dengan penyebaran infeksi 2020 tentang Pengeluaran dan
virus yang belum bisa diketahui Pembebasan Narapidana dan Anak
penyebabnya yang menyebar di daerah Melalui Asimilasi dan Integrasi dalam
wuhan cina. Penyakit ini menular Rangka Pencegahan dan
sangat cepat dan menyebabkan banyak Penanggulangan Penyebaran Covid-19
kematian dan menjadi wabah. Pada tertanggal 30 Maret 2020 dengan
akhir januari 2020 WHO menetapkan memberikan asimilasi dan integrasi
status Global Emergency pada kasus ini. berupa Pembebasan Bersyarat, Cuti
Penyakit ini disebut dengan virus Bersyarat dan Cuti Menjelang Bebas.
corona atau (SARS-CoV-2). Didalam keputusan tersebut diatur
Virus Corona atau severe acute bahwa asimilasi diberikan kepada
respiratory syndrome coronavirus 2 narapidana yang 2/3 masa pidananya
(SARS-CoV-2) adalah virus yang jatuh hingga 31 Desember 2020, anak
menyerang sistem pernapasan. yang 1/2 masa pidananya jatuh sampai
Penyakit karena infeksi virus ini disebut dengan 31 Desember 2020 dan
COVID-19. Virus Corona atau Covid-19 ketentuan tersebut tidak berlaku bagi
bisa menyebabkan gangguan ringan narapidana dan anak yang terkait
pada sistem pernapasan, infeksi paru- dengan PP Nomor 99 Tahun 2012.
paru yang berat, hingga kematian. Sedangkan untuk integrasi diberikan
Penularan ini terjadi umumnya kepada narapidana yang telah
melalui droplet dan kontak dengan menjalani 2/3 masa pidana, anak yang
virus kemudian virus dapat masuk ke telah menjalani 1/2 masa pidana dan
dalam mukosa yang terbuka. Hal ini lah ketentuan tersebut tidak berlaku bagi
yang menyebabkan virus ini mewabah narapidana dan anak yang terkait pada
dengan cepat. PP Nomor 99 Tahun 2012. Berdasarkan
Menularnya virus ini membuat keputusan tersebut jumlah narapidana
dunia menajdi resah, termasuk di dan anak yang dibebaskan mencapai
Indonesia. Covid-19 merupakan jenis 38.822 orang.
virus baru sehingga banyak pihak yang Peraturan ini mendapatkan
tidak tahu dan tidak mengerti cara tanggapan pro maupun kontra di
menanggulangi virus ini. Negara-negara masyarakat, terlebih lagi melihat
yang ada di dunia termasuk Indonesia beberapa kasus yang terjadi dan
menerapkan protokol Kesehatan bagi disebabkan oleh narapidana yang baru
warga negaranya untuk mencegah saja dibebaskan dengan asimilasi dan
lajunya penyebaran wabah ini. integrasi. Berdasarkan data per 18 April
Banyak kebijakan yang diambil 2020 terdapat 13,93% kasus pencurian
oleh pemerintah untuk menanggulangi dan 1,24% kasus pencurian dengan
penyebaran virus corona ini seperti kekerasan yang dilakukan oleh
lockdown, peneraoan protokol narapidana hasil asimilasi dan integrasi
Kesehatan di setiap tempat, menjaga tersebut.
jarak, memberlakukan work from home Hal ini melatarbelakangi
(WFH), school from home (SFH), serta kegelisahan masyarakat mengenai
pemberian asimilasi bagi narapidana kebijakan mengeluarkan narapidana
dan anak di lembaga pemasyarakatan. dengan alasan mencegah dan
Pemerintah khususnya menanggulangi Covid-19. Padahal,
Kementerian Hukum dan Hak Asasi prosentase residivis yang terjadi dan
Manusia mengeluarkan Surat diakibatkan oleh narapidana asimilasi
Keputusan Menteri Hukum dan Hak tersebut masih tergolong pada tataran
201
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8 (1) (2021): 200-206

normal. Hal tersebut didukung dengan Metode penelitian yang digunakan


data dari Bureau of Justice Statistics adalah yuridis empiris. Jenis penelitian
(BJS), Department of Justice Amerika yang digunakan merupakan penelitian
Serikat pada April 2014 yang mencatat kualitatif. Jenis penelitian seperti ini
bahwa dari 404.638 narapidana yang dimaksudkan untuk mendiskripsikan
bebas dari penjara di 30 negara bagian atau memaparkan secara sistematis,
pada 2005, sebesar 67,8% Kembali faktual dan akurat terhadap suatu
ditangkap dalam rentang waktu 3 (tiga) populasi atau daerah tertentu,
tahun setelah bebas, dengan 4 (empat) mengenai sifat-sifat; karakteristik-
bentuk kejahatan dengan proporsi karakteristik atau faktor-faktor
tertinggi yaitu kejahatan terkait tertentu. Selanjutnya kondisi realitas
properti atau pencurian 82,1%, sosial yang kompleks tersebut dianalisa
narkotika 76,9%, pelanggaran lebih lanjut.
ketertiban sosial 73,6% dan kekerasan
71,3% (koran Sindo, 2020). Sedangkan HASIL DAN PEMBAHASAN
di Indonesia baru puluhan narapidana Kebijikan Pemerintah mengenai
asimilasi kembali melakukan kejahatan, Pencegahan Virus Corona di Lembaga
kecemasan tersebut jika dihadapkan Pemasyarakatan
dengan data dan melihat Asimilasi menurut Peraturan
kecenderungan global masih dapat Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 03
dikatakan normal. Tahun 2018 adalah proses pembinaan
Menurut kriminolog iqrak sulhin Narapidana dan Anak yang
dalam wawancaranya bersama PasTV, dilaksanakan dengan membaurkan
publik harus tau kalau kejahatan itu Narapidana dan Anak dalam kehidupan
tidak akan pernah bisa dihilangkan masyarakat. Asimilasi merupakan
kemudian angka residivis Indonesia itu proses membaurkan pelanggar hukum
berada di bawah 20% dia juga dengan kelompok sosial tertentu
menyebutkan ini memang bukan soal dengan tujuan agar secara individu
statistik tapi mengenai kemanusiaan mereka dapat melebur dan
tetapi untuk merespon kita perlu menyesuaikan budaya kelompoknya.
proposional tidak perlu cemas dan Penempatan Narapidana dan
khawatir belebihan. Waspada boleh Anak yang mendapatkan asimilasi ini
tetapi perlu dlakukan secara berdasarkan Surat Keputusan Menteri
proposional. Kehakiman R.I Nomor M.2.PK.04-10
Akan tetapi diluar daripada itu Tahun 2007 tentang syarat dan tata
peraturan ini ditetapkan dalam rangka cara pelaksanaan Asimilasi,
penanggulangan dan pencegahan Pembebasan bersyarat, Cuti menjelang
penyebaran COVID-19 ditengah kondisi bebas dan Cuti bersyarat. Terdapat di
sejumlah penjara yang menampung pasal 6 yaitu Narapidana dan Anak yang
tahanan telah menjalani 1/2 sampai 2/3 dari
melebihi kapasitas yang ada masa pidananya.
(overcrowding). Keadaan seperti ini Asimilasi rumah merupakan salah
yang menyebabkan kebijakan satu bentuk pencegahan dan
kesehatan seperti Physical Distancing penaggulangan virus corona di dalam
tidak dapat diterapkan di dalam Lapas. sebuah Lembaga Pemasyarakatan. Hal
ini dilakukan bertujuan untuk menekan
jumlah angka over kapasitas di dalam
Lemabga Pemasyarakatan yang
METODE PENELITIAN memiliki resiko tinggi cepatnya
penularasan virus corona. Asimilasi
202
Yurike Violina, Padmono Wibowo
Pemberian Program Asimilasi dan Integrasi Bagi Narapidana dan Anak Sebagai Langkah.….….(Hal 200-206)

rumah juga bertujuan agar Narapidana virus corona di lingkungan Lembaga


dan Anak bisa menyesuaikan kembali Pemasyarakatan mengingat jumlah
dan berinteraksi sosial lebih baik Narapidana dan Anak yang ada di
dengan aturan keluarga yang ada, serta Lembaga Pemasyarakatan terus
tidak membuat perilaku yang meningkat setiap tahunnya tetapi
menimbulkan masalah hukum kembali. sarana dan prasarana yang ada tidak
Selanjutnya kebijakan kedua yaitu mencukupi.
melalui integrasi, adapun ketentuan Program ini diberikan kepada
Narapidana untuk mendapatkan Warga Binaan Pemasyarakatan tidak
integrasi berupa Pembebasan semudah yang dipikirkan oleh
Bersyarat, Cuti Bersyarat dan Cuti masyarakat. Warga Binaan
Menjelang Bebas sesuai dengan Surat Pemasyarakatan harus menjalani
Keputusan Menteri Kehakiman R.I proses pemasyrakatan dari tahap awal
Nomor M.2.PK.04-10 Tahun 2007 hingga tahap akhir sesuai dengan
tentang syarat dan tata cara Undang – Undang Nomor 12 Tahun
pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan 1995 Tentang Pemasyarakatan. Selama
bersyarat, Cuti menjelang bebas dan menjalani masa pidananya jika ingin
Cuti bersyarat. Pada pasal 6 Narapidana mendapatkan hak nya maka Warga
yang telah menjalani 2/3 masa pidana Binaan Pemasyarakatan harus berbuat
dan bagi Anak telah menjalani 1/2 masa baik dan tidak pernah terdaftar dalam
pidana. Yang berhak mendapatkan Register F. Warga Binaan
Asimilasi dan Integrasi yaitu Pemasyarakatan harus menjalani
Narapidana dan Anak yang tidka terkait program kepribadian dan kemandirian
dengan PP nomor 99 tahun 2012, yang sampai mereka menunjukkan
tidak menjalani subsidair dan bukan perubahan dan perkembangan yang di
warga negara asing. awasi oleh wali pemasyarakatan.
Syarat Pemberian Asimilasi dan
Pelaksanaan Program Asimilasi Hak Integrasi bagi Narapidana dan
dan Integrasi di Lembaga Anak menurut Permenkumham Nomor
Pemasyarakatan 10 Tahun 2020:
Pemberian asimilasi dan integrasi 1) Asimilasi Narapidana dilaksan
kepada Narapidana dan Anak tidak akan di rumah dengan
diberikan begitu saja, kebanyakan pembimbingan dan
masyarakat salah memahami konsep pengawasan Bapas.
dari program ini sehingga 2) Narapidana yang dapat
menimbulkan keresahan di sebagian diberikan Asimilasi
masyarakat yang kontra dengan sebagaimana dimaksud pada
program ini. Program ini sudah lama di ayat (1) harus memenuhi
berikan dan bahkan program ini syarat: a. berkelakuan baik
termasuk ke dalam hak wajib yang dibuktikan dengan tidak
harus diberikan kepada Narapidana sedang menjalani hukuman
dan Anak yang telah memenuhi syarat. disiplin dalam kurun waktu 6
Program Asimilasi dan Integrasi (enam) bulan terakhir; b. aktif
merupakan hal biasa yang selalu mengikuti program pembinaan
diberikan kepada Narapidana dan Anak dengan baik; dan c. telah
setiap tahunnya. Akan tetapi karena menjalani 1/2 (satu per dua)
adanya pandemi covid-19 ini program masa pidana.
ini oleh Menteri Hukum dan HAM 3) Asimilasi Anak dilaksanakan di
dipercepat pemberiannya guna rumah dengan pembimbingan
melakukan pencegahan penyebaran dan pengawasan Bapas.
203
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8 (1) (2021): 200-206

4) Anak yang dapat diberikan Dalam menyikapi kendala yang


Asimilasi sebagaimana ada Lembaga Pemasyarakatan
dimaksud pada ayat (1) harus melakukan upaya yang dapat mengatasi
memenuhi syarat: a. kendala yang terjadi dalam pelaksanaan
berkelakuan baik yang program Asimilasi dan Integrasi Covid-
dibuktikan dengan tidak 19. Upaya yang dilakukan antara lain:
sedang menjalani hukuman 1. Petugas pemasyarakatan yang
disiplin dalam kurun waktu 3 bertugas dalam pengajuan
(tiga) bulan terakhir; b. aktif usulan harus bekerja ekstra
mengikuti program pembinaan agar mendapatkan hasil yang
dengan baik; dan c. telah maksimal.
menjalani masa pidana paling 2. Mengharuskan adanya
singkat 3 (tiga) bulan. keluarga yang dapat menjamin
Narapidana dan Anak dalam
Kendala – kendala yang Dihadapi melaksanakan program ini.
dalam Pelaksanaan Pemberian 3. Mengharuskan keluarga
Asimilasi dan Integrasi Covid-19 Narapidana dan Anak datang
Dalam melaksanakan program untuk menjemput untuk
Asimilasi dan Integrasi Covid-19 pasti memastikan bahwa mereka
terdapat kendala yang dapat memiliki tempat tinggal yang
menghambat baik dari dalam maupun jelas.
luar Lembaga Pemasyarakatan. Kendala 4. Melakukan sosialisasi kepada
yang dihadapi antara lain: masayrakat bahwa program ini
1. Waktu yang diberikan untuk sudah di lakukan setiap tahun.
mengajukan usulan sangat 5. Melakukan kontrol Narapidana
singkat. dan Anak yang bebas Asimilasi
2. Keterbatasan sumber daya dan Integrasi Covid-19 berupa
petugas.
kunjungan kerumah atau video
3. Beberapa Narapidana dan Anak
tidak memiliki keluarga dekat call melalui pihak Balai
sehingga tidak dapat Pemasayarakatan.
memenuhi persyaratan
asimilasi dan integrasi yang
mengharuskan kerabatnya SIMPULAN
datang sebagai penjamin Virus Corona yang mewabah di
mereka dalam melaksanakan awal tahun 2020 membuat dunia begitu
program ini. terguncang akibatnya banyak kebijakan
4. Ketidak jelasan alamat yang yang diambil oleh Pemerintah
akan dituju oleh Narapidana khususnya Kementerian Hukum dan
dan Anak untuk melaksanakan Hak Asasi Manusia mengeluarkan Surat
program asimilasi rumah. Keputusan Menteri Hukum dan Hak
5. Stigma masyarakat terhadap Asasi Manusia Republik Indonesia
Narapidana dan Anak yang Nomor M.HH-19.PK.01.04.04 Tahun
mengakibtkan mereka susah 2020 tentang Pengeluaran dan
untuk melakukan interaksi Pembebasan Narapidana dan Anak
sosial. Melalui Asimilasi dan Integrasi dalam
Rangka Pencegahan dan
Upaya untuk Mengatasi Kendala Penanggulangan Penyebaran Covid-19.
dalam Pelaksanaan Pemberian Pemberian Asimilasi dan Integrasi
Asimilasi dan Integrasi Covid-19 kepada Narapidana dan Anak sebagai
204
Yurike Violina, Padmono Wibowo
Pemberian Program Asimilasi dan Integrasi Bagi Narapidana dan Anak Sebagai Langkah.….….(Hal 200-206)

langkah pencegahan virus corona di Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Lembaga Pemasyarakatan merupakan Manusia Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
langkah yang terbaik yang diambil oleh 2020 Tentang Syarat Pemberian Asimilasi dan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Hak Integrasi Bagi Narapidana dan Anak dalam
Manusia. Karena kondisi Lembaga rangka Pencegahan dan Penanggulangan
Pemasyarakatan yang tidak Penyebaran Covid-19
memungkinkan untuk menerapkan
Peraturan Menteri Hukum dan HAM
protokol Kesehatan seperti social
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2019
distancing karena kondisi Lembaga
tentang Peruahan Peraturan Menteri Hukum
Pemasayrakatan yang overcrowded
dan HAM Republik Indonesia Nomor 03 Tahun
akibat tingkat kriminalitas yang 2018 tentang Syarat Asimilasi, Cuti
meningkat setiap tahunnya. Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat,
Meskipun terdapat hambatan Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat.
dalam pelaksanaannya akan tetapi
program ini tetap bisa berjalan dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak
maksimal. Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
M.HH-19.PK.01.04.04 Tahun 2020 Tentang
Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan
DAFTAR PUSTAKA Anak melalui Asimilasi dan Integrasi dalam
Jurnal: rangka Pencegahan dan Penanggulangan
Diah Handayani, Dwi Rendra Hadi, Penyebaran Covid-19
Fathiyah Isbaniah, Erlina Burhan, Heidy
Agustin. “Penyakit Virus Corona 19.” respirologi Instruksi Direktur Jenderal
indonesia 40, no. 1 (2020): 1–14. Pemasayrakatan Nomor: PAS-08.OT.02.02
Tahun 2020 tanggal 17 Maret 2020 tentang
Telaumbanua, Dalinama. “Urgensi Pencegahan, Penanganan, Pengendalian dan
Pembentukan Aturan Terkait Pencegahan Pemulihan COVID-19 pada Unit Pelaksanaan
Covid-19 Di Indonesia.” QALAMUNA: Jurnal Teknis Pemasayrakatan.
Pendidikan, Sosial, dan Agama 12, no. 01
(2020): 59–70. Surat Edaran Direktur Jenderal
Pemasyarakatan Nomor PAS-516.PK.01.04.06
UMRONAH, ENNY. “ANALISIS YURIDIS Tahun 2020 tentang Mekanisme Pelaksanaan
PENGAWASAN ASIMILASI DAN INTEGRASI Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
BAGI NARAPIDANA DAN ANAK KETIKA Manusia Nomor 10 Tahun 2020 tentang Ssyarat
PANDEMI COVID-19 (Studi Di Balai Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi Bagi
Pemasyarakatan Kelas I Malang)” 19 (n.d.). Narapidana dan Anak dalam rangka
Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran
Peraturan Perundang-undangan: Covid-19.
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan Surat Edaran Direktur Jenderal
Pemasyarakatan Nomor: PAS.497.PK.01.04.04
Peraturan Pemerintah Republik Tahun 2020 tanggal 31 Maret 2020 Tentang
Indonesia Nomor 99 Tahun 2012 tentang Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Anak melalui Asimilasi dan Integrasi dalam
Nomor 32 Tahun 1999, dan Peraturan rangka Pencegahan dan Penanggulangan
Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006 tentang Penyebaran Covid-19.
Perubahan pertama atas Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 1999 tentang Tata Cara Surat Edaran Direktur Jenderal
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan Nomor: PAS.20.PR.01.01
Ppemasyarakatan. Tahun 2020 tanggal 26 Maret 2020 tentang
Langkah Progresif dalam Penanggulangan
205
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8 (1) (2021): 200-206

Penyebaran COVID-19 pada UPT


Pemasyarakatan.

Surat Perintah Direktur Jenderal


Pemasyarakatan Nomor: PAS.KP.04.01.69
tanggal 9 April 2020 tentang Pelaksanaan
Asimilasi dan Integrasi kepada Narapidana dan
Anak dalam rangka Pencegahan dan
Penanggulangan Penyebacaran Covid-19.

206

Anda mungkin juga menyukai