Di susun Oleh:
Nama : Hamza Reynalfi
Nim : 180510153
Kelas : V-A
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2020
KATA PENGANTAR
Penyusun
Hamza reynalfi
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................I
Daftar Isi................................................................................................................II
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................
a. Latar Belakang ......................................................................................I
b. Rumusan Masalah ................................................................................II
c. Tujuan Penulisan .................................................................................III
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di Indonesia ada beberapa bentuk organisasi bisnis yang sudah dikenal sejak
jaman Hindia-Belanda, seperti Firma, CV (Commanditaire
Venootschap), dan perseroan, dimana dalam praktik bisnis dewasa ini kerap
1
dipakai istilah perusahaan . Diantara beberapa bentuk perusahaan di atas, para
pengusaha cenderung lebih memilih bentuk perseroan karena berbentuk badan
hukum, sehingga lebih memberikan kepastian hukum baik dalam segi
pelaksanaan kewajiban dan pemenuhan hak mengingat perseroan adalah
2
perusahaan yang didirikan berdasarkan perjanjian , serta penyelesaian
sengketa. Seiring berkembangnya jaman jumlah perusahaan perseroan yang
berdiri di Indonesia semakin meningkat dan menyebabkan hubungan
kerjasama antar perusahaan semakin lama semakin meluas. Sehingga
kebutuhan dari perusahaan itu sendiri meningkat dan berubah-ubah.
Persaingan kuat antar perusahaan perseroan atau yang
c. Tujuan Penulisan
a. Untuk Mengetahui Tentang bagaimana proses pelaksaan penggabungan
yang ada di indonesia.
b. Untuk Mengetahui Tentang akibat hukum yang di timbulkan dari
penggabungan perusahaan yang mana berdasarkan aturan.
BAB II
PEMBAHASAN
1
https://smartlegal.id/pendirian-usaha/pendirian-pt/2020/04/06/prosedur-merger-bagi-perseroan-
terbatas/
2
https://litigasi.co.id/hukum-perusahaan/551/tahapan-penggabungan-merger-perseroan
Perseroan yang menerima penggabungan dan yang akan menggabungkan diri
sejak awal harus mengantisipasi agar tidak terjadi, sehingga merger tidak
merugikan salah satu perseroan. Hal lain yang harus diperhatikan adalah
kepentingan perseroan itu sendiri, pemegang saham minoritas, karyawan,
kreditor dan masyarakat, sebagaimana dinyatakan di dalam Pasal 4 ayat (1) PP
No. 27 tahun 1998 tentang Penggabungan, Peleburan Dan Pengambilalihan
Perseroan Terbatas, yang isinya menyatakan:
Penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan hanya dapat dilakukan dengan
memperhatikan:
1. Kepentingan perseroan, pemegang saham minoritas, dan karyawan perseroan
yang bersangkutan;
2. Kepentingan masyarakat dan persaingan sehat dalam melakukan usaha.3
Langkah pertama merger, sesuai Pasal 123 ayat (1) dan (2) Direksi dari setiap
perusahaan yang akan melakukan merger menyusun rancangan penggabungan
secara detail sekurang-kurangnya memuat point-point berikut ini:
1. Nama dan tempat kedudukan dari setiap Perseroan yang akan melakukan
Penggabungan;
2. Alasan serta penjelasan Direksi Perseroan yang akan melakukan Penggabungan
dan persyaratan Penggabungan;
3. Tata cara penilaian dan konversi saham Perseroan yang menggabungkan diri
terhadap saham Perseroan yang menerima Penggabungan;
4. Rancangan perubahan anggaran dasar Perseroan yang menerima Penggabungan
apabila ada;
5. Laporan keuangan sebagaimana yang meliputi 3 (tiga) tahun buku terakhir dari
setiap Perseroan yang akan melakukan Penggabungan;
6. Rencana kelanjutan atau pengakhiran kegiatan usaha dari Perseroan yang akan
melakukan Penggabungan;
7. Neraca proforma Perseroan yang menerima Penggabungan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia;
8. Cara penyelesaian status, hak dan kewajiban anggota Direksi, Dewan Komisaris,
dan karyawan Perseroan yang akan melakukan Penggabungan diri;
9. Cara penyelesaian hak dan kewajiban Perseroan yang akan menggabungkan diri
terhadap pihak ketiga;
3
https://litigasi.co.id/hukum-perusahaan/551/tahapan-penggabungan-merger-perseroan
10. Cara penyelesaian hak pemegang saham yang tidak setuju terhadap
Penggabungan Perseroan;
11. Nama anggota Direksi dan Dewan Komisaris serta gaji, honorarium dan
tunjangan bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang menerima
Penggabungan;
12. Perkiraan jangka waktu pelaksanaan Penggabungan;
13. Laporan mengenai keadaan, perkembangan, dan hasil yang dicapai dari setiap
Perseroan yang akan melakukan Penggabungan;
14. Kegiatan utama setiap Perseroan yang melakukan Penggabungan dan perubahan
yang terjadi selama tahun buku yang sedang berjalan; dan
15. Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang sedang berjalan yang
mempengaruhi kegiatan Perseroan yang akan melakukan Penggabungan.
4
https://smartlegal.id/pendirian-usaha/pendirian-pt/2020/04/06/prosedur-merger-bagi-perseroan-
terbatas/
5
https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/article/view/10496/7558
Penggabungan perusahaan (merger) adalah penggabungan satu atau
beberapa badan usaha sehingga dari sudut ekonomi merupakan satu kesatuan,
tanpa melebur badan usaha yang bergabung. dilakukan dengan tujuan
meningkatkan efisiensi dan kinerja perusahaan, memperoleh pasar, mengurangi
atau menghambat persaingan dan mempertahankan kontinuitas bisnis.
Penggabungan perusahaan (merger) memiliki lebih banyak kelebihan daripada
kekurangan, seperti biaya lebih ringan karena tidak perlu surat ijin perusahaan
yang baru dan lebih efisien. Metode penelitan yang digunakan dalam penulisan
karya ilmiah ini adalah metode normatif. Agar suatu perusahaan dapat
melakukan merger, maka harus terlebih dahulu memperhatikan kepentingan
pihak- pihak tertentu dan bagi perseroan tertentu harus memperoleh persetujuan
dari instansi terkait. Akibat hukum penggabungan perusahaan (merger) terhadap
eksistensi perusahaan perseroan adalah berakhir karena hukum,
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Buku: