NPM : 091000299
Kelas : E
www.hukum.unpas.ac.id
2010
26
Kata Pengantar
Asalamualaikum Wr.wb
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang tiada hentinya
memberikan petunjuk, rahmat dan karunia-Nya. Tak lupa Shalawat dan salam
semoga tercurah kepada Rasulullah saw, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.
Dengan segala rasa syukur yang tinggi penyusun berhasil menyelesaikan tugas
yang diberikan dosen mata kuliah Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum
Universitas Pasundan yaitu “Membuat paper yang berkaitan dengan Hukum
administrasi Negara. Judul dari papernya adalah “Implementasi Penegakan dan
Perlindungan Hak Asasi Manusia Dalam Konteks Negara Hukum, Negara
Republik Indonesia”
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk memenuhi tugas
akhir mata kuliah Hukum administrasi Negara juga sebagai penambahan wawasan
tentang Penegakan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia di Negara Republik
Indonesia.
Penyusun menyusun ringkasan ini dengan baik, baik dari isi maupun
maupun dari kualitas. Namun penyusun menerima saran dan kritikan konstruktif
dari pembaca dengan senang hati.
1
Wabillihi taufik walhidayah wassalammu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah...................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................2
D. Kerangka Pemikiran...................................................................2
E. Metodologi..................................................................................3
F. Sistematika..................................................................................4
A. Pengertian HAM........................................................................5
3
BAB III NEGARA HUKUM
BAB IV PEMBAHASAN
A. Kesimpulan................................................................................34
B. Saran..........................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................v
4
BAB I
PENDAHULUAN
Pengakuan dan perlindungan Hak Asasi Manusia meupakan salah satu ciri
dari negara hukum. Negara Indonesia merupakan negara yang berlandaskan atas
hukum sesuai dengan bunyi pasal 1 ayat 3 UUD 1945 “Negara Indonesia adalah
negara hukum”.
Hak Asasi manusia adalah hak dasar atau kewarganegaraan yang melekat
pada individu sejak ia lahir secara kodrat yang diberikan langsung oleh Tuhan
Yang Maha Esa yang tidak dapat dirampas dan dicabut keberadaannya dan wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang demi kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia.
1
2
Selain itu persoalan yang timbul dalam negara hukum Indonesia yaitu,
belum terimplementasikan secara menyeluruh dan komperhensif perlindungan
Hak Asasi Manusia untuk masyarakat Indonesia. Terbukti masi banyaknya
pelanggaran-pelanggaran HAM berat maupun ringan yang terjadi di Indonesia.
Tetapi kita juga tidak bisa menutup mata, jika pada era reformasi ini
penegakan HAM di Indonesia sudah menunjukan peningkatan . Hal-hal yang
telah dikemukakan diatas, yang akan menjadi objek dari pembahasan paper ini.
B. Identifikasi Masalah
C. Tujuan
D. Kerangka Pemikiran
Hak Asasi manusia adalah hak dasar atau kewarganegaraan yang melekat
pada individu sejak ia lahir secara kodrat yang diberikan langsung oleh Tuhan
Yang Maha Esa yang harus dihormati oleh individu lainya.
3
E. Metodologi
1. Studi Pustaka
Pada metode ini, penulis membaca buku-buku literature dan surat kabar
yang berhubungan erat dengan penyusunan paper ini.
Seperti buku tentang Hak Asasi Manusia, tentang konsep negara hukum
dan membaca surat kabar yang isinya terdapat kaitanya dengan penegakan
dan perlindungan HAM, seperti Galamedia, Pikiran Rakyat. Selain itu
penulis juga memanfaatkan perkembangan teknologi, dengan browsing
internet untuk mencari artikel yang berkaitan dengan peegakan dan
perlindungan HAM, serta konsep negara hukum.
2. Pemikiran
Penulis mencoba untuk belajar mengungkapkan hasil pemikiran penulis
F. Sistematika
Sistematika penulisan dalam makalah ini terdiri dari lima Bab, yang
diawali dengan kata pengantar kemudian daftar isi.
Dalam Bab II (Hak Asasi Manusia) terdiri dari Pengertian HAM, Sejarah
perkembangan HAM di Dunia, Sejarah perkembangan HAM di Indonesia, HAM
yang diatur dalam Deklarasi PBB dan HAM yang diatur dalam UU No 39 tahun
1999.
Dalam Bab III (Negara Hukum) terdiri dari Sejarah Negara Hukum,
Pengertian negara Hukum, Ciri-ciri Negara Hukum dan Tujuan Negara Hukum.
A. Pengertian HAM
Hak Azasi Manusia (HAM) adalah hak-hak dasar atau hak-hak pokok
yang dibawa manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa.
Oleh karena sifatnya yang dasar dan pokok HAM sering dianggap sebagai
hak yang tidak dapat dicabut atau dihilangkan oleh siapapun, bahkan tidak ada
kekuasaan apapun yang memiliki keabsahan untuk memperkosanya . Dengan kata
lain, HAM perlu mendapat jaminan oleh Negara atau Pemerintah, maka siapa saja
yang melanggarnya harus mendapat sangsi yang tegas.
Namun demikian HAM tidak berarti bersifat mutlak tanpa batas, karena
batas HAM seseorang adalah HAM yang melekat pada orang lain. Jadi disamping
Hak Azasi ada Kewajiban Azasi; yang dalam hidup kemasyarakatan seharusnya
mendapat perhatian telebih dahulu dalam pelaksanannya. Jadi memenuhi
kewajiban terlebih dahulu, baru menuntut hak.
5
6
HAM merupakan hak alamiah / kodrat yang melekat dalam diri setiap
manusia sejak ia dilahirkan kedunia. Secara kodrati antara lain manusia
mempunyai hak kebebasan. Rosevelt mengemukakan, bahwa dalam hidup
bermasyarakat dan bernegara manusia memiliki empat kebebasan ( The Four
Freedoms ), yaitu :
Hak asasi politik ( political right), yaitu hak untuk ikut serta dalam
pemerintahan, hak memilih dan dipilih dalam Pemilu, hak mendirfikan
partai dan sebagainya.
Hak asasi ekonomi ( property right ), hak untuk memiliki sesuatu,
membeli dan menjualnya, serta memanfaatkannya.
Hak asasi hukum { right of legal equality ) , yaitu hak untuk mendapat
perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Serta hak untuk
mendapatkan perlakuan yang sama dalam tata cara peradilan dan
perlindungan ( prosedural right ). Misalnya peraturan dalam, penangkapan,
penggeledahan, peradilan dan sebagainya.
Hak asasi sosial dan kebudayan ( social and culture right ), misalnya hak
untuk memilih pendidikan, mengembangkan kebudayaan dan sebagainya.
Hak atas pribadi ( personal right ), yang meliputi kebebasan menyatakan
pendapat, kebebasan memeluk agama dan sebagainya.
Suatu dokumen yang mencatat beberapa hak yang diberikan oleh raja
John dari Inggris kepada beberapa bangsawan bawahannya atas tuntutan mereka.
Naskah ini sekaligus membatasi hak raja di Inggris
Suatu naskah yang disusun oleh rakyat Amerika pada tahun 1769, dan
kemudian menjadi bagian dar UUD 1891.
Generasi kedua memperluas pada aspek hak sosial, ekonomi, politik dan
budaya. Jadi substansi dari HAM harus secara eksplisit merumuskan juga hak-hak
sosial, ekonomi, politik, dan budaya; dan tidak sekedar hak yuridis.
Ketika dilaksanakan sidang umum MPRS tahun 1966 telah ditetapkan Tap.
MPRS no.XIV/MPRS/1966 tentang pembentukan panitia ad.Hoc. untuk
menyiapkan rancangan Piagam HAM dan Hak serta Kewajiban warga negara.
Hasil rancangan panitia ad.Hoc tersebut pada sidang umum MPRS 1968 tidak
dibahas, karena lebih mengutamakan membahas masalah mendesak yang
berkaitan dengan rehabillitasi dan konsolidasi nasional setelah terjadi tragedi
nasional pemberontakan G 30 S / PKI.
11
Ada sepuluh kategori hak asasi manusia yang diatur dalam UU no.39
kasus pidana mati, maka tindakan aborsi atau pidana mati dalam kondisi
tersebut masih dapat diijinkan.
Disamping itu orang berhak hidup tentram, aman, damai, bahagia,
sejahtera lahir batin, dan berhak atas lingkungan hidup yang baik dan
sehat.
Warga negara usia lanjut, cacat fisik / cacat mental berhak memperoleh
perawatan, pendidikan, pelatihan, dan bantuan khusus atas biaya negara.
9. Hak wanita
NEGARA HUKUM
Negara Hukum (rechts staat) tidak asing lagi dalam ilmu pengetahuan
ketatanegaraan sejak zaman purba hingga sekarang ini. Hanya di dalam praktek
ketatanegaraan orang masih menyangsikan apakah negara hukum itu sudah
dilaksanakan sepenuhnya.
Hal ini dapat dimengerti karena dalam praktek, pengertian yang bersih
menurut teori, masih perlu diperhitungkan dengan faktor-faktor yang nyata yang
hidup dalam masyarakat menurut waktu dan tempat. Karena itu tidaklah
mengherankan, sebab cita-cita yang universal mengenai negara hukum yang
diletakkan dalam konstitusi sering dilanggar dalam praktek.
21
22
ARISTOTELES
Negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan kepada warga
negaranya.
HUGO KRABBE
Bahwa Negara seharusnya Negara Hukum (rechtsstaat) dan setiap
tindakan Negara harus didasarkan pada hukum atau harus dapat
dipertanggungjawabkan pada hukum.
F.R. Bothlingk
De staat, waarin de wilsvrijheid van gezagsdragers is beperkt door grenzen
van echt” (negara, dimana kebebasan kehendak pemegang kekuasaan
dibatasi oleh ketentuan hukum).
Wirjono Prodjodikoro
1. Semua alat-alat perlengkapan dari negara, khususnya alat-alat
perlengkapan dari pemerintah dalam tindakannya baik terhadap para
warga negara maupun dalam negara saling berhubungan masing-
masing, tidak boleh sewenang-wenang, melainkan harus
memperhatikan peraturan-peraturan hukum yang berlaku;
2. Semua orang (penduduk) dalam hubungan kemasyarakatan harus
tunduk pada peraturan-peraturan hukum yang berlaku.
Di Eropa dikenal dua tipe pokok Negara Hukum, yaitu:
Prof. R. Djokosutomo, SH
Negara Hukum menurut UUD 1945 adalah berdasarkan pada kedaulatan
hukum. Hukumlah yang berdaulat. Negara adalah merupakan subjek
hukum, dalam arti rechtstaat (badan hukum republik). Karena negara itu
dipandang sebagai subjek hukum, maka jika ia bersalah dapat dituntut
didepan pengadilan karena perbuatan melanggar hukum.
c. Pemisahan Kekuasaan
Agar hak-hak azasi itu betul-betul terlindung adalah dengan
pemisahan kekuasaan yaitu badan yang membuat peraturan
perundang-undangan, melaksanakan dan mengadili harus terpisah
satu sama lain tidak berada dalam satu tangan.
Para jurist Asia Tenggara dan Pasifik seperti tercantum dalam buku
“The Dymanics Aspects of the rule of law in the Modern Age”, dikemukakan
syarat rule of law sebagai berikut:
a. Perlindungan konstitusional dalam arti bahwa konstitusi selain
daripada menjamin hak-hak individu harus menentukan pula cara
prosedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang
dijamin;
b. Badan Kehakiman yang bebas dan tidak memihak;
c. Kebebasan untuk menyatakan pendapat;
d. Pemilihan umum yang bebas;
e. Kebebasan untuk berorganisasi dan beroposisi;
f. Pendidikan civic (kewarganegaraan).
Seperti kita ketahui bahwa masalah negara hukum pada hakikatnya tidak
lain daripada persoalan tentang kekuasaan. Ada dua sentra kekuasaan. Di satu
pihak terdapat negara dengan kekuasaan yang menjadi syarat mutlak untuk dapat
memerintah. Di lain pihak nampak rakyat yang diperintah segan melepaskan
segala kekuasaannya.
Menurut Montesqueu, negara yang paling baik ialah negara hukum, sebab
di dalam konstitusi di banyak negara mempunyai tiga inti pokok yaitu:
a. Perlindungan HAM
b. Ditetapkannya ketatanegaraan suatu negara
c. Membatasi kekuasaan dan wewenang organ-organ negara.
PEMBAHASAN
Hak Asasi manusia dan negara hukum mempunyai hubungan yang sangat
erat. Hak asasi mausia adalah hak dasar atau kewarganegaraan yang melekat pada
individu sejak ia lahir secara kodrat yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang
Maha Esa yang tidak dapat dirampas dan dicabut keberadaannya dan wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang demi kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia.
Dalam penjelasan diatas dapat ditarik hubungan antara HAM dan Negara
Hukum. Dalam penegakan Hak Asasi Manusia harus diladasi oleh aturan hukum,
yaitu aturan perundang-undangan. Pemerintah dalam menegakan HAM di negara
yang berasaskan hukum, harus selalu memperhatikan peraturan-peraturan yang
berlaku.
29
30
Oleh karena itu Hak Asasi Manusia dan Negara hukum memiliki
hubungan yang sangat erat.
Pelanggaran HAM yang terjadi mulai dari pelanggaran HAM biasa sampai
pada pelanggaran HAM berat yang berbentuk fisik. Pelanggaran-pelanggaran
tersebut ditujukan untuk melanggenggkan kekuasaan orang yang memiliki
kepentingan.
Selain itu masi banyak lagi kasus-kasus tentang pelanggaran HAM pada
masa orde baru. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada masa orde baru banyak
terjadi pelanggaran HAM dan perlindungan terhadap HAM tidak dilaksanakan
sebagaimana mestinya.
2. Masa Reformasi
31
Pada masa reformasi penegakan dan perlindungan HAM sudah mulai ada
peningkatan. Pada masa ini sudah mulai jarang didengar kasus-kasus mengenai
pelanggaran HAM, walaupun tidak secara sepenuhnya hilang.
Hak Asasi utuk berdemokrasi pun tidak dikebiri seperti era orde baru,
masyarakat bebas menyatakan pendapatnya terhadap pemerintah. Walaupun
menurt saya hak-hak tersebut terlalu kebablasan yang akhirnya menimbulkan
kekacauan. Seperti pendemo melakukan pengrusakan terhadap aset negara dan
lain-lain.
Selain itu, pada masa ini, reformasi hukum sebagai salah satu perwujudan
penegakan dan perlindungan HAM mulai menunjukan hasinya. Terbukti sekarang
ini adanya Undang-undang yang mengatur tentang perlindungan Ham seperti
Undang-undang No 39 tahun 1999 tentang Hak Asai Manusia, Undang undang No
26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM.
Selain itu lembaga-lembaga yang telah dibuat demi melindungi Hak Asasi
Manusia seseorang difungsikan secara benar. Agar lembaga-lembaga tersebut
tidak dibuat percuma dan tidak hanya sebagai pelengkap sistem ketatanegaraan
semata . Tetapi berfungsi demi kepentingan rakyat Indonesia.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Antara Hak Asasi Manusia dan Negara Hukum memiliki hubungan yang
erat. Karena didalam melakukan penegakan HAM selalu dilandasi oleh
aturan hukum. Sebaliknya dalam konteks negara hukum mewajibkan
pemerintah melakukan penegakan dan perlindungan HAM kepada warga
negaranya.
B. SARAN
34
35
melaksanakan tugasnya dengan baik pula. Semua itu bertujuaan agar Hak
Asai Manusia yang merupakan hak kodrati itu terlindungi.
2. Masa reformasi yang dinilai lebih baik dibanding masa orde baru bukan
berarti tidak memiliki kekurangan. banyak kekurangan yang harus
diperbaiki. Seperti dalam proses implementasinya. Karena sebagaimana
pun aturan itu bagus tanpa didukung dengan implementasi yang benar
mustahil menghasilkan hasi yang maksimal.
http://www.jakartapress.com
http://www.kompas.com
http://www.klik-galamedia.com
http://www.liputan6.com
http://www.legalitas.org
http://metrotvnews.com
http://www.tvone.co.id
UUD 1945
UU No 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
UU No 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM
Muhtas Majda El, (2008). Dimensi Dimensi HAM. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Ubaedillah, rozak abdul, (2009), Pendidikan kewarganegaraan, Jakarta :
ICE UIN Jakarta
Fadjar A Mukhtie (2004), Tipe Negara Hukum, Malang : Banyumedia
Intrans
Didi Nazmi Yunas, SH, (1992), Konsepsi Negara Hukum, Angkasa Raya,
Tim Kajian Amandemen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya,
Amandemen UUD 1945. Cetakan ke-Sinar Grafika , 2000.
Prof. Chainur Arrasjid, SH, (2000) Dasar-dasar Ilmu Hukum, Sinar
Grafika,