Dosen :
Ade Engkus Kusnadi S.Pd., M.Pd
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmatnya
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah yang berjudul
Harmonisasi Hak dan Kewajiban Warga Negara serta Hak Asasi Manusia dalam
Kerangka Demokrasi Pancasila membahas tentang pengertian dari hak dan kewajiban
setiap warga negara serta pembahasan hak asasi manusia dalam keberjalanan
Demokrasi Pancasila di Indonesia.
Dalam menyusun makalah ini pastinya terdapat hambatan-hambatan yang
cukup menyulitkan seperti sulitnya mendapat responden dan mencari literatur
terpercaya serta akses jurnal yang sulit ditembus. Namun, hambatan-hambatan
tersebut dapat diatasi dengan lancar sehingga makalah ini dapat tersusun hingga
selesai.
Penulis menyadari bahwa pada makalah ini masih terdapat kekurangan
sehingga penulis mengharapkan komentar dan masukan dari pembaca. Walaupun
demikian, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 2
C. Tujuan ……….................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORITIS……………………........................ 3
A. Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara...................... 3
B. Hak Asasi Manusia…………............................................. 7
C. Demokrasi Pancasila…………........................................... 8
BAB III ISI MAKALAH.................................................................................
A. Masalah Kontekstual.....................................................................
B. Analisis………………........................................................
C. Rumusan Solusi………………………………..................
BAB IV PENUTUP……………..........................................................
4.1. Simpulan................................................................................
4.2. Saran......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial, manusia perlu orang lain untuk menjalani kehidupan.
Sebagai konsekuensi dari interaksi antara sesame manusia, perlu ada pembatas dalam
tindakan setiap manusia. Pembatas ini dapat dibagi menjadi dua, hak dan kewajiban.
Hak ada sebagai batasan seseorang untuk memiliki atau melakukan sesuatu sesuai
dengan kehendaknya sendiri. Dan kewajiban ada sebagai pencegah hak dari masing –
masing orang saling beririsan. Hal ini dapat dilihat dari salah satu kewajiban mutlak
adalah menghargai hak orang lain. Dan seseorang harus memenuhi kewajibannya
terlebih dahulu sebelum mendapatkan haknya.
Sebagai masyarakat dunia, kita terikat pada peraturan yang diakui secara
universal. Salah satu yang dipegang oleh setiap orang di dunia ini adalah Hak Asasi
Manusia (HAM). Hak Asasi Manusia, seperti yang tercantum pada Universal
Declaration of Human Rights, menunjukkan setiap manusia memiliki hak untuk
hidup, hak untuk bebas dan beberapa hak lainnya.
Dan sebagai masyarakat Indonesia, kita memiliki hak dan kewajiban yang
harus dipahami dan dijalani. Hal ini diatur di dalam Undang – Undang, Undang –
Undang Dasar 1945 dan beberapa aturan lainnya. Indonesia sebagai negara yang
menganut Demokrasi Pancasila memiliki hak dan kewajiban yang berbeda dengan
negara lainnya. Salah satu contoh dari hak dan kewajiban di Indonesia adalah bela
negara.
Tetapi dalam keberjalanan hak dan kewajiban di Indonesia, rakyat terkadang
lupa pada kewajibannya dan lebih mengedepankan hak miliknya. Terkadang hak
rakyat diabaikan dan hanya kewajiban yang dititik beratkan. Pada makalah ini,
kelompok kami akan membahas masalah yang yang muncul karena tidak
terpenuhinya hak dan kewajiban dalam bermasyarakat. Dan luaran dari makalah ini
adalah solusi pada permasalahan di atas.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses munculnya masalah akibat tidak terpenuhinya hak dan kewajiban
dalam bermasyarakat?
2. Bagaimana cara menyelesaikan masalah yang muncul akibat tidak terpenuhinya hak
dan kewajiban dalam bermasyarakat?
3. Bagaimana cara mencegah permasalahan yang muncul akibat tidak terpenuhinya hak
dan kewajiban dalam bermasyarakat di atas terjadi kembali?
C. Tujuan
1. Menunjukkan proses munculnya masalah karena tidak terpenuhinya hak dan
kewajiban dalam bermasyarakat
2. Memberikan cara menyelesaikan masalah yang muncul karena tidak terpenuhinya
hak dan kewajiban dalam bermasyarakat
3. Memberikan pencegahan permasalahan yang muncul akibat tidak terpenuhinya hak
dan kewajiban dalam bermasyarakat terjadi kembali
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Berikut adalah isi dari pasal yang menyatakan Hak dan Kewajiban warga
Negara dalam UUD 1945 ;
a. Pasal 26 ayat 1 yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
Negara pada ayat 2, syarat –syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dgn
undang-undang.
b. Pasal 27 ayat 1 bahwa segala warga Negara bersamaan kedudukan nya didalam
hukum dan pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya. Pada ayat 2 disebutkan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
c. Pasal 28 disebutkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dgn lisan dan sebagainya ditetapkan dgn undang-undang.
d. Pasal 30 ayat 1 bahwa hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam
pembelaan negara dan ayat 2 mengatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan UU.
Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh
Pemerintah Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian
penduduk menurut Kansil adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu
yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai
tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara itu.
Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) adalah
sebuah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat
kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai
seorang warga dari negara itu. Sedangkan menurut Dr. A.S. Hikam (2000), adalah
anggota dari sebuah komunitas yang membentuk itu sendiri.
Beberapa pengertian tentang warganegara juga diatur oleh UUD 1945, pasal
26 menyatakan : “ warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang
disahkan undang-undang sebagai warga negara”.
B. Analisis
Pada dasarnya setiap manusia pasti mempunyai hak asasi, akan tetapi hak asasi yang
dimiliki oleh manusia dibatasi oleh hak asasi manusia lainnya. Dengan demikian,
tidak ada seorang pun yang diperbolehkan untuk melanggar hak asasi orang lain.
Akan tetapi, dalam kenyataannya manusia suka lupa diri, bahwa di sekitarnya
terdapat manusia yang mempunyai kedudukan yang sama dengan dirinya. Namun
dengan ketamakannya, manusia sering melanggar hak asasi sesamanya dengan alasan
yang tidak jelas. perilaku seperti inilah yang menyebabkan ketidakseimbangan antara
hak dan kewajiban diarenakan banyak orang menghalalkan segala cara untuk
memenuhi haknya. Hal tersebut juga mengakibatkan terjadinya pelanggaran HAM.
Berikut faktor-faktor penyebab pelanggaran HAM.
a. Faktor internal, yaitu dorongan dari dalam diri untuk melakukan pelanggaran
HAM
• Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri.
• Rendahnya kesadaran HAM
• Sikap tidak toleran.
b. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang
atau sekelompok orang melakukan pelanggaran HAM, di antaranya sebagai berikut.
• Penyalahgunaan kekuasaan.
• Ketidaktegasan aparat penegak hukum.
• Penyalahgunaan teknologi.
• Kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi.
Di Indonesia antara hak dan kewajiban warga negara belum seimbang. Kita ambil
contoh dari pasal 27 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Dari pasal
ini kita dapat melihat dengan keadaang sekarang yang jumlah penganggurannya
mencapai 6,87 juta orang pada tahun 2018 menurut survey Badan Pusat Statistik
(BPS). Ini salah satu bukti bahwa hak warga negara belum tercapai. Begitu pula
dengan salah satu kewajiban menaati hukum dan pemerintahan pasal 27 ayat 1 UUD
1945 yang berbunyi “segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya”. Dari sini dapat kita lihat juga bahwa nyatanya oknum koruptor
masih bisa jalan-jalan padahal telah menjadi tahanan.
Hal-hal diatas adalah bukti tidak seimbangnya antara hak dan kewajiban warga
negara.