Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
“HAK dan PENGIKARAN KEWAJIBAN”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV

 Elsa Sukma Widyadana


 Husnul Khotimah
 Mita Febriana
 Diva Audya Ananda
 Sufian Agustira
 Riansyah
 Bagus Syahbandi

SMA NEGERI 1 EMPANG


TAHUN PELAJARAN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
ini dengan judul Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga
Negara. Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas
mata pelajaran PPKN.

Penulis menyadari tidak ada manusia yang sempurna, begitu juga dalam
pembuatan karya tulis ilmiah ini. Apabila nantinya terdapat kekurangan dan
kesalahan dalam penulisan karya tulis ilmah ini, penulis berharap kepada seluruh
pihak agar dapat memberikan kritik dan saran.

Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

Empang, 02 November 2023

Kelompok IV

ii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR........................................................................................ ii

DAFTAR ISI....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3

A. Pengertian Hak Warga Negara............................................................. 3

B. Pengertian Kewajiban Warga Negara................................................... 3

C. Analisis Hubungan Hak dan Kewajiban Warga Negara....................... 4

D . Analisis Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban.................... 6

E. Contoh Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban....................... 8

F. Cara Menanggulangi............................................................................. 9

BAB III PENUTUP............................................................................................ 12

A. Kesimpulan........................................................................................... 12

B. Saran..................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi
terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap
warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang
layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan
kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena
pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada
kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki
pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan rakyatnya. Jika
keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang
berkepanjangan.

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak
dan kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan
kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan
yang berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan
masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan
pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena
para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita
karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi daripada
memikirkan rakyat, sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan
haknya. Oleh karena itu, banyak kita dengar istilah korupsi yang tidak asing
terdengar di telinga kita.

Ada tiga puluh jenis tindakan yang bisa dikategorikan sebagai tindak korupsi. 1
Salah satunya yaitu tindakan suap-menyuap yang dilakukan oleh dua orang atau
1
Undang-Undang No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

1
lebih untuk mendapatkan suatu kepentingan tertentu. Dari permasalahan itulah,
saya akan membahas lebih lanjut mengenai uraian hak dan kewajiban warga
negara.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa itu hak dan kewajiban warga negara?

2. Apa saja hak dan kewajiban warga negara di Indonesia?

3. Apa saja contoh pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga


negara Indonesia?
4. Mengapa terjadi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara Indonesia?
5. Bagaimana cara mengatasi dan menanggulangi pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara Indonesia?

2
BAB II
PEMBAHASA
N

A. Pengertian Hak Warga Negara

Hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan,
kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karen telah ditentukan oleh
undang-undang, aturan, dan sebagainya), kekuasaan yg benar atas sesuatu atau
untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat.2

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain
manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. (Prof.
Dr. Notonegoro,2010:30)

Hak warga negara adalah suatu kewenangan yang dimiliki oleh warga negara
guna melakukan sesuatu sesuai peraturan perundang-undangan. Dengan kata lain
hak warga negara merupakan suatu keistimewaan yang menghendaki agar warga
negara diperlakukan sesuai keistimewaan tersebut.

B. Pengertian Kewajiban Warga Negara

Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang
harus dilaksanakan).3

Kewajiban adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan


atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun
yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan. (Prof. Dr. Notonegoro, 2010:31)

Sedangkan Kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang tidak boleh
ditinggalkan oleh warga negara dalam kehidupan bermasyarkat berbangsa dan
bernegara.Kewajiban warga negara dapat pula diartikan sebagai suatu sikap atau

2
KBBI daring.
3
3
KBBI daring.

4
tindakan yang harus diperbuat oleh seseorang warga negara sesuai keistimewaan
yang ada pada warga lainnya.

C. Analisis Hubungan Hak dan Kewajiban Warga Negara

Hak warga negara Indonesia terhadap negara telah diatur dalam Undang-undang
Dasar 1945 dan aturan hukum lainnya. Hak warga negara ini adalah sesuatu yang dapat
dimiliki oleh warga negara dari negaranya. Hak-hak warga negara yang diperoleh
dari negara seperti hak untuk hidup secara layak, dan aman, pelayanan, dan hal lain
yang diatur dalam undang-undang.
Selain hak, warga negara juga mempunyai kewajiban terhadap negara selain
kewajiban terhadap masyarakat secara keseluruhan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara yang ditetapkan dengan undang- undang. Kewajiban warga
negara ditentukan oleh undang-undang seperti kewajiban untuk membela negara,
menaati undang-undang, dan sebagainya.

Prinsip utama dalam penentuan hak dan kewajiban warga negara adalah terlibatnya
warga negara baik secara langsung maupun perwakilan dalam setiap perumusan hak
dan kewajiban tersebut sehingga warga sadar dan menganggap hak dan kewajiban
tersebut sebagai bagian dari kesepakatan mereka. Berikut hak dan kewajiban warga
negara Indonesia dalam UUD 1945.

a. Hak Warga Negara Indonesia

1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak: “Tiap warga


negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.” (Pasal 27 ayat 2).
2. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “Setiap orang
berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.” (Pasal 28A).
3. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah (Pasal 28B ayat 1).

5
4. Hak atas kelangsungan hidup: “Setiap anak berhak atas

kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang”

5. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan


kebutuhan dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan
kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia (Pasal 28C
ayat 1).
6. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan
negaranya (Pasal 28C ayat 2).
7. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum (Pasal 28D
ayat 1).
8. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak
untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai
pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak
dapat dikurangi dalam keadaan apapun (Pasal 28I ayat 1).

b. Kewajiban Warga Negara Indonesia

1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan: “Segala warga negara


bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya.” (Pasal 27 ayat 1).
2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara: “Setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
Negara.” (Pasal 27 ayat 3).
3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain: “Setiap orang
wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.” (Pasal 28J ayat
1).

6
4. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan
undang-undang: “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,
setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan
dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan
moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam
suatu masyarakat demokratis.” (Pasal 28J ayat 2).
5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara:
“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.” (Pasal 30 ayat 1).

D . Analisis Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban

2.1.1 Faktor Penyebab

1. Faktor internal

Yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran hak dan


pengingkaran kewajiban warga negara yang berasal dari diri
pelaku, di antaranya adalah:
a. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri.

Sikap egois dapat memicu terjadinya pelanggaran hak dan


pengingkaran kewajiban warga negara. Contohnya, pengendara
mobil yang memacu kendaraannya di atas batas yang sudah
ditentukan sehingga pengguna jalan lain merasa terganggu.
Tindakan tersebut dipicu oleh rasa egois pengendara mobil
yang menggunakan jalan sesuka hatinya. Padahal, jalan
merupakan fasilitas umum. Setiap orang berhak
menggunakannya.
b. Rendahnya kesadaran hukum warga negara.

Rendahnya kesadaran warga terhadap peraturan dapat memicu


pelanggaran hak sekaligus pengingkaran kewajiban.
7
Ketidakpatuhan terhadap peraturan dapat memicu kerugian
kepada diri sendiri maupun orang lain. Contohnya, pedagang

asongan berjualan di lampu merah. Terkadang mereka tahu


adanya peraturan, tetapi mereka tidak mengindahkan peraturan
tersebut didasarkan atas pemenuhan kebutuhan hidup.
c. Sikap tidak toleran.

Sikap tidak toleran adalah sebuah sikap tidak menghargai


kebiasaan, kelakuan, atau kepercayaan yang berbeda dengan
diri sendiri. Contohnya, sikap tidak toleran kepada sesama
umat beragama dapat memicu terjadinya pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban. Orang yang sedang beribadah
mempunyai hak mendapatkan ketenangan, sedangkan orang
lain berkewajiban tidak mengganggunya. Apabila satu sama
lain bersikap tidak toleran, akan menimbulkan konflik sosial
antar umat beragama.

2. Faktor Eksternal

Yaitu faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang


atau sekelompok orang melakukan pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara, diantaranya sebagai
berikut:
a. Penyalahgunaan kekuasaan

Penyalahgunaan kekuasaan dapat dilakukan pemerintah selaku


pemegang otoritas kekuasaan.Pemerintah kadang mengabaikan
kepentingan publik demi kepentingan sebagian
golongan. Contohnya, para pejabat melakukan korupsi. Mereka
telah menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingan
dirinya sendiri dan mengabaikan hak rakyat.
b. Ketidaktegasan aparat penegak hukum.

Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap


setiap jenis pelanggaran hak dan kewajiban warga negara, tentu

8
saja akan mendorong timbulnya pelanggaran lainnya.
Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak tuntas akan menjadi
pemicu bagi munculnya kasus-kasus lain. Para pelaku tidak

akan merasa jera, dikarenakan mereka tidak menerima sanksi


yang tegas atas perbuatannya itu. Selain hal tersebut, aparat
penegak hukum yang bertindak sewenang-wenang juga
merupakan bentuk pelanggaran hak warga negara dan menjadi
contoh yang tidak baik, serta dapat mendorong timbulnya
pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya.
c. Penyalahgunaan teknologi.

Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif,


tetapi dapat juga memberikan pengaruh negatif bahkan dapat
memicu timbulnya kejahatan. Kalian tentunya pernah
mendengar terjadinya kasus penculikan yang berawal dari
pertemanan dalam jejaring sosial. Kasus tersebut menjadi
bukti, apabila kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan untuk
hal-hal yang sesuai aturan, tentu saja akan menjadi penyebab
timbulnya pelangaran hak warga negara. Selain itu juga,
kemajuan teknologi dalam bidang produksi ternyata dapat
menimbulkan dampak negatif, misalnya munculnya
pencemaran lingkungan yang dapat mengakibatkan
terganggunya kesehatan manusia.

E. Contoh Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban

a. Pengertian Pelanggaran Hak

Pelanggaran hak adalah suatu penyalahan aturan apa yang harus didapat
dan hak itu diambil tanpa sepengetahuan pemilik hak.
Contoh:

1. Tidak mendapatkan persamaan hukum.

2. Dilarang Mengeluarkan pendapat.

3. Tidak mendapatkan Kesempatan Memilih.


9
4. Tidak mendapatkan pengajaran.

5. Tidak mendapatkan pendidikan.

6. Ditangkap tanpa melalui proses hukum yang berlaku.

7. Tidak mendapatkan perlindungan hukum.

8. Tidak mendapatkan layanan hukum.

9. Pembatasan hak politik.

10. Pembungkaman Pers.

b. Pengertian Pengingkaran Kewajiban

Pengingkaran kewajiban adalah penyalahan aturan yang harus dikerjakan


tetapi menggunakan jasa orang lain untuk mengerjakannya atau tidak ikut
serta dalam pelaksanaan suatu kewajiban.
Contoh:

1. Tidak membayar pajak.

2. Melawan hukum.

3. Tidak menjaga ketertiban.

4. Melanggar aturan yang berlaku.

5. Tidak ikut mempertahankan NKRI.

6. Berprilaku anarkis.

7. Tidak menjaga kesatuan dan persatuan.

8. Menghianati Negara.

9. Tawuran antar pelajar.

10. Melanggar HAM.

F. Cara Menanggulangi

Untuk menanggulangi agar tidak terjadi pelanggran hak dan pengingkaran


kewajiban maka dilakukan upaya pencegahan sebagai berikut:

10
1. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan.

Pendekatan hukum dan pendekatan dialogis wajib


dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi seluruh
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para
pejabat penegak hukum wajib memenuhi kewajibannya dengan
memberikan pelayanan yang baik dan adil kepada masyarakat,
memberikan perlindungan kepada setiap orang dari tindakan
melawan hukum, dan menghindari tindakan kekerasan yang
melawan hukum dalam rangka menegakan hukum.

2. Mengoptimalkan peran seluruh lembaga selain lembaga tinggi


negara.
Yang berwenang dalam rangka penegakan hak dan kewajiban
warga negara seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
Lembaga Ombudsman Republik Indonesia, Komisi Nasional
Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Perlindungan
Anak Indonesia (KPAI), serta Komisi Anti Kekerasan terhadap
Perempuan (Komnas Perempuan).
3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Untuk menghindari terjadinya berbagai bentuk pelanggaran hak


dan pengingkaran kewajiban seorang warga negara oleh
pemerintah.
4. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat.

Tidak hanya masyarakat tetapi seluruh lembaga politik


terhadap setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga
negara.
5. Meningkatkan persebarluasan berbagai prinsip mengenai
kesadaran bernegara.
Kepada masyarakat melalui lembaga pendidikan formal
(sekolah atau perguruan tinggi) maupun non–formal (berbagai
kegiatan keagamaan dan kursus).
6. Meningakatkan profesionalisme lembaga keamanan dan
pertahanan negara.
11
7. Meningkatkan kerja sama yang harmonis dan rukun antar
kelompok masyarakat atau golongan dalam masyarakat agar
bisa saling menghormati keyakinan dan penadapat masing-
masing pihak.
Selain melakukan upaya pencegahan, pemerintah juga melakukan penanganan
terhadap berbagai kasus yang sudah terjadi. Tindakan penanganan dilakukan oelh
berbagai lembaga negara yang memiliki fungsi utama untuk menegakan hukum,
contohnya seperti berikut:

1. Kepolisian melakukan penanganan kasus yang berkaitan degan


pelanggaran terhadap hak warga negara untuk memperoleh rasa aman,
seperti penangkapan pelaku tindak pidana umum (pembunuhan,
perampokan, penganiayaan, dan sebagainya) serta tindak pidana
pelaku terorisme. Tidak hanya itu, kepolisian juga melakukan
penanganan kasus yang berkaitan dengan pelanggaran peraturan lalu
lintas.
2. Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan penanganan kasus yang
berkaitan dengan gerakan Separatisme, ancaman keamanan dari luar
dan lain-lain.
3. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), melakukan penanganan
terhadap kasus korupsi dan penyalahgunaan keuangan negara.
4. Lembaga peradilan melakukan perannya untuk menjatuhkan vonis
berdasarkan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warga negara.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada didalam kandungan,
sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan atau kewajiban bagi individu
dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat
pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut . Hak
dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga dalam
praktik harus dijalankan dengan seimbang.

Sebagai warga negara yang baik kita harus mengetahui dan memahami hak dan
kewajiban warga negara agar tidak terjadi pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban. Negara juga harus mengetahui hak dan kewajibannya agar sejalan
dengan pelaksanaan yang dilakukan warga negara.

Walaupun begitu tetap saja pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban terjadi,
hal ini karena adanya faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi. Oleh
karena itu di perlukan kerja sama dari seluruh pihak untuk mengatasi dan
menanggulanginya.

B. Saran

1. Hendaknya warga negara meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan hak


dan kewajibannya dengan mengacu pada seluruh peraturan perundang-
undangan yang bersifat responsif.
2. Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab aparat pemerintah terhadap
penghormatan, perlindungan, pemajuan dan penegakkan hak serta
kewajiban warga negara perlu menempuh langkah-langkah berikut:
13
a. Menyebarluaskan pemahaman hak dan warga negara kepada
masyarakat.
b. Penciptaan suasana kondusif.

c. Secara kontinu melakukan pengkajian, penelitian erat


menyempurnakan peraturan perundangan-undangan dengan
melibatkan masyarakat.
d. Peningkatan kualitas kemampuan aparatur pemerintah atau penegak
hukum.
e. Menggalang partisipasi/ dukungan masyarakat

14
DAFTAR PUSTAKA

KBBI daring
Lopa, Baharudin. 1996. Alqur’an dan HAM. Yogyakarta: PT Dana Bakti Prima
Yasa.
Effendi, H.A.Mansyur. 1994. Hak Azasi Manusia dalam Hukum Nasional dan
Internasional. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Huijbers, Theo. 1995. Filsafat Hukum. Yogyakarta: Kanisius.
Soekanto, Soejono. 1990. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
n.p. (2011, Maret 4). Hak dan Kewajiban Pasal 27-34 UUD 1945. Dipetik
November 5, 2018, dari http://shiboiz.blogspot.com/2011/03/hak-dan-kewajiban-
pasal-27-34-uud-1945.html

Nurjanah, E. (2014, Februari 21). MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA


NEGARA Pasal 27 ayat 3 . Dipetik November 5, 2018, dari Slide Share:
https://www.slideshare.net/vinevin/makalah-hak-dan-kewajiban-bela-negara-
pasal-27-ayat-3

Widowati, D. C. (2013, April 1). Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945. Dipetik November 5, 2018, dari
http://cynthiawidowati.blogspot.com/2013/04/makalah-hak-dan-kewajiban-warga-
negara_1.html

15

Anda mungkin juga menyukai