Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

OLEH:
SAFIRA RAHMATUDDINI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


SULTAN SYARIF QASIM
RIAU
KATA PENGANTAR
Seraya puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
anugerah dan kasihnya yang begitu besar kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah saya yang berjudul “ Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga
Negara “ ini bisa dirampung. Makalah ini di susun berdasarkan data-data yang didapat dari
berbagai sumber. Pendekatan dan penyajian makalah ini pada dasarnya membahas mengenai
pelanggaran-pelanggaran hak dan kewajiban yang ada di Indonesia.
Saya sebagai penulis telah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin. Akan tetapi,
kami menyadari bahwa karya tulis ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, semua kritik dan
saran demi perbaikan karya tulis ini akan kami sambut dengan senang hati.

Penulis

Safira Rahmatuddini

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................... 2


Daftar Isi ..................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 5
2.1 Hak dan Kewajiban Warga Negara ............................................................. 5
2.2 Jenis-jenis Hak dan Kewajiban Warga Negara ........................................... 6
2.3 Hakikat Hak dan Kewajiban Warga Negara ................................................ 7
2.4 Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara .................. 12
2.5 Faktor-faktor Penyebab Pelanggaran Hak dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara ........................................................................... 16
2.6 Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Pelanggaran Hak
dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara .............................................. 17
BAB III PENUTUP........................................................................................... 19
KESIMPULAN ................................................................................... 19
SARAN ............................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 20

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara garis besar, Hak merupakan semua hal yang harus diperoleh atau di dapatkan.Hak
bisa berbentuk kewenangan atau kekuasaan untuk melakukan sesuatu.Hak baru bisa diperoleh
apabila sudah dilakukan.Hak yang diperoleh merupakan akibat dari dilaksanakannya
kewajiban.Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap pribadi manusia.Karena
itu,hak asasi manusia itu berbeda dari pengertian hakwarga negara.
Hak warga negara merupakan seperangkat hak yang melekat dalam diri manusia dalam
kedudukannya sebagai anggota dari sebuah negara.Hak asasi sifatnya universal,tidak terpengaruh
status kewarganegaraan seseorang.Akan tetapi hak warga negara dibatasi oleh status
kewarganegaraan.Dengan kata lain,tidak semua hak warga negara adalah hak asasi manusia,akan
tetapi dapat dikatakan semua hak asasi juga hak warga negara,misalnya hak setiap warga negara
untuk menduduki jabatan dalam pemerintahan Republik Indonesia adalah hak warga negara
Indonesia,sehingga tidak berlaku bagi setiap orang.
Sedangkan kewajiban merupakan segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab.Jika tidak dilaksanakan dapat mendatangkan sanksi bagi yang
melanggarnya.Sedangkan hak adalah kekuasaan untuk melakukan sesuatu.Namun,kekuasaan
tersebut dibatasi oleh Undang-undang. Hak seseorang di batasi oleh hak orang lain sehingga,
seseorang tidak bisa semena-mena dalam menggunakan hak nya.
Ada kalanya terjadi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang tentunya merugikan
orang lain seperti pembunuhan dan tidak membayar pajak. Kasus-kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban disebabkan oleh faktor-faktor tertentu dan tidak jarang kasus-kasus
tersebut tidak dapat terselesaikan oleh hukum di indonesia.
I.2 Rumusan Makalah
Kami dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Pengertian hak dan kewajiban warga indonesia?
2. Jenis – jenis hak dan kewajban warga negara?
3. Hakikat hak dan kewajiban warga negara?
4. Pengertian pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara?
5. Faktor – faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara?
6. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi pelanggaran hak dan pengingkara kewajiban warga
negara?

I.3 Tujuan
Adapun tujuan kami membuat makalah ini diantaranya :
1. Menjelaskan apa itu hak dan kewajibanwarga negara?
2. Menjelaskan jenis – jenis hak dan kewajiban warga negara?
3. Menjelaskan hakikat hak dan kewajiban warga negara?
4. Menjelaskan apa itu pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara?
5. Menjelaskan faktor – faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara?
6. Menjelaskan upaya yang dilakukan untuk mengatasi pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak adalah segala sesuatu yang memang harus didapatkan (mutlak) oleh setiap manusia
sejak ia diciptakan. Contoh hak warga negara adalah sebagai berikut :
1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum
2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam
pemerintahan
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan
kepercayaan masing-masing yang dipercayai
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri
dari serangan musuh
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan/kewajiban untuk
dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang pantas
untuk didapat.
1. Mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)
3. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela
4. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya
5. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang
berlaku di wilayah negara Indonesia
6. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar
bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik
7. Hak dan kewajiban warga negara Indonesia tercantum dalam Pasal 27 sampai pasal 34 UUD
1945. Bebarapa hak warga negara Indonesia antara lain yaitu:
a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
b. Hak membela Negara
c. Hak berpendapat
d. Hak kemerdekaan memeluk agama
e. Hak mendapatkan pengajaran
f. Hak utuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia
g. Hak ekonomi untuk mendapat kan kesejahteraan social
h. Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial
Sedangkan kewajiban warga negara Indonesia terhadap negara Indonesia adalah :
a. Kewajiban mentaati hukum dan pemerintahan
b. Kewajiban membela Negara
c. Kewajiban dalam upaya pertahanan negara.

5
Warga negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh pemerintahan nya dan
mengakui pemerinahan itu sendiri. Warga negara dapat diartikan juga sebagai seseorang yang
secara hukum merupakan anggota dari suatu negara, sedangkan bukan warga negara disebut
orang asing atau warga negara asing.
2.2 Jenis-Jenis Hak dan Kewajiban Warga Negara
Berikut ini diuraikan beberapa jenis hak dan kewajiban yang diatur dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
a. Hak atas kewarganegaraan
Berdasarkan ketentuan pasal 26 Ayat (1) dan (2) bahwa yang menjadi warga negara ialah
orangorang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga negara. Adapun, yang menjadi penduduk Indonesia ialah warga negara
Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. 
b.  Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan
Negara Republik Indonesia menganut asas bahwa setiap warga negara mempunyai
kedudukan yang sama di hadapan hukum dan pemerintahan. Pasal 27 Ayat (1) menyatakan
bahwa Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
c.  Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
Pasal 27 Ayat (2) menyatakan bahwa Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal ini memancarkan asas keadilan sosial dan
kerakyatan yang merupakan hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
d.  Hak dan kewajiban bela negara
Pasal 27 Ayat (3) menyatakan bahwa Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara. Ketentuan tersebut menegaskan hak dan kewajiban warga negara
menjadi sebuah kesatuan. Dengan kata lain, upaya pembelaan negara merupakan hak sekaligus
menjadi kewajiban dari setiap warga negara Indonesia.
e.  Kemerdekaan berserikat dan berkumpul
Pasal 28 menetapkan hak warna negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran secara lisan maupun tulisan, dan sebagainya. Syarat-syaratnya akan diatur
dalam undang-undang. Dalam ketentuan ini terdapat tiga hak warga negara, yaitu hak kebebasan
berserikat, hak kebebasan berkumpul, serta hak kebebasan untuk berpendapat.
f.  Kemerdekan memeluk agama
Pasal 29 Ayat (1) menyatakan bahwa Negara berdasar atas ketuhanan Yang Maha Esa.
Ketentuan ayat ini menyatakan kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Kemudian Pasal 29 Ayat (2) menyatakan Negara menjamin kemerdekaan tiaptiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agamanya dan kepercayaan
itu. Hal ini merupakan hak warga negara atas kebebasan beragama
g.  Pertahanan dan keamanan negara
Pertahanan dan keamanan negara dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dinyatakan dalam bentuk hak dan kewajiban yang dirumuskan dalam Pasal 30 Ayat
(1) dan (2). Ketentuan tersebut menyatakan hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
h.  Hak mendapat pendidikan
Sesuai dengan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercermin dalam alenia
keempat pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu
bahwa pemerintah negara Indonesia antara lain berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa,

6
pasal 31 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menetapkan
bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Ketentuan ini merupakan penegasan
hak warga negara untuk mendapatkan pendidikan. 
i.  Kebudayaan nasional Indonesia
Pasal 32 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menetapkan bahwa Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban
dunia dengan menjamin kebebasan mesyarakat dalam memelihara dalam mengembangkan nilai-
nilai budayanya. Hal ini merupakan penegasan atas jaminan hak warga negara untuk
mengembangkan nilai-nilai budayanya.
j.  Perekonomian nasional
Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengatur tentang
perekonomian nasional. Pasal 33 yang terdiri atas lima ayat menyatakan sebagai berikut.
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
k.  Kesejahteraan sosial
Masalah kesejahteraan sosial dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesi
Tahun 1945 diatur dalam Pasal 34. Pasal 34 terdiri atas empat ayat.
1. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
2. Negara mengembangkan sistim jaminan sosial bagi seluruah rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
3. Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
2.3 Hakikat Hak dan Kewajiban Warga Negara
Rakyat dan penduduk merupakan salah satu syarat untuk berdirinya suatu negara .Rakyat
atau penduduk adalah semua orang yang bertempat tinggal atau mendiami wilayah suatu negara
yang tunduk terhadap peraturan dari kekuasaan negara tersebut.Pada mulanya,seseorang dapat
dikatakan sebagai penduduk atau rakyat suatu negara jika seseorang tersebut masih memiliki
hubungan pertalian darah dari suatu keturunan yang berasal dari satu nenek moyaang.Namun
dalam pekembangannya ,banyak pula terdapat orang-orang yang berasal dari nenek moyang
yang berbeda.
Menurut Prof.Mr.Dr.Soepomo,dalam Nur Maharani,dkk(2014,Hlm 5) penduduk adalah
orang yang dengan sah bertempat tinggal dalam suatu negara.Sah di sini memiliki arti tidak
bertentangan dengan segala masuk dan mendirikan tempat tinggal secara tetap di dalam wilayah
negara tersebut.Dilihat dari pengertian ini,maka seseorang dapat dikatakan penduduk atau bukan
penduduk didasarkan pada hubungannya dengan suatu wilayah tertentu.
1) Disebut penduduk apabila bertempat tinggal atau mendiami wilayah dalam jangka yang
cukuplama.Penduduk mempunyai status kewarganegaraan dari wilayah negara yang

7
bersangkutan dinamakan warga negara,sedangkan yang menetap disebabkan oleh suatu
pekerjaan dinamakan warga negara asing.
2) Disebut sebagai bukan penduduk bila bertempat tinggal atau mendiami suatu wilayah negara
untuk sementara waktu(dalam jangka yang pendek)misalnya,para wisatawan.
Adapun dilihat dari hubungannya dengan kekuasaan pemerintah negara tersebut,seseorang
dapat dikatakan sebagai warga negara dan bukan negara karena alasan-alasan berikut.Disebut
warga negara bila seseorang berdasarkan:
1) Disebut warga negara bila seseorang berdasarkan hukum merupakan anggota dari wilayah
negara yang bersangkutan,dengan memiliki status kewarganegaraan asli maupun keturunan
asing.
2) Disebut bukan warga negara bila seseorang berdasarkan hukum merupakan anggota dari
wilayah negara yang bersangkutan ,tetapi tunduk pada anggota dari wilayah negara yang
bersangkutan,tetapi tunduk pada kekuasaan pemerintah negara lain contohnya,duta besar.
2.3.1 Makna hak warga negara
Hak merupakan semua hal yang harus kita peroleh atau dapatkan. Hak dapat berbentuk
kewenangan atau kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Hak yang diperoleh merupakan akibat
dari dilaksanakannya kewajiban. Dengan kata lain, hak dapat diperoleh apabila kewajiban sudah
dilakukan, misalnya seorang pegawai berhak mendapatkan upah atau gaji apabila sudah
melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap pribadi manusia. Karena itu, hak
asasi manusia itu berbeda pengertian nya dengan hak warga negara. Hak warga negara
merupakan seperangkat hak yang melekat dalam diri manusia dalam kedudukannya sebagai
anggota dari sebuah negara. Hak asasi sifatnya universal, tidak terpengaruh status
kewarganegaraan seseorang. Akan tetapi hak warga negara dibatasi oleh status
kewarganegaraannya. Dengan kata lain, tidak semua hak warga negara adalah hak asasi
manusia,akan tetapi dapat dikatakan bahwa semua hak asasi manusia juga merupakan hak warga
negara,misalnya hak setiap warga negara untuk menduduki jabatan dalam pemerintahan
Republik Indonesia adalah hak asasi warga negara Indonesia,sehingga tidak berlaku bagi setiap
orang yang bukan warga negara Indonesia.
Menurut Jimly Asshidique dalam Yuswana Lubis dan Mohammad Sodel (2014,Hlm
3)atikelnya yang berjudul Membangun Budaya Sadar Berkonstitusi untuk Mewujudkan Negara
Hukum,yang Demokratis (2007),Hak warga negara Indonesia meliputi hak konstitusional adalah
hak-hak yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945),sedangkan hak-hak hukum timbul berdasarkan
jaminan undang-undang dan peraturan perundang-undangan dibawahnya.Setelah ketentuan
tentang hak asasi manusia diadopsikan secara lengkap dalam UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945,pengertian tentang hak asasi manusia dan hak asasi warga negara dapat dikaitkan
dengan pengertian hak asasi konstitusional yang dijamin dalam UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Selain itu,setiap warga negara Indonesia juga memiliki hak-hak hukum yang lebih rinci dan
operasional yang diatur dengan undang-undang ataupun peraturan perundang-undangan yang
lebih rendah.Hak-hak yang lahir dari peraturan undang-undang dasar disebut hak-hak
hukum,bukan hak konstitusional.
Drai uraian di atas ,dapat dikatakan bahwa konsep hak warga negara memiliki cakupan
sangat luas.Hak tersebut meliputi hak asasi manusian,hak konstitusional dan hak legal atai
hukum.

8
Setiap warga negara Indonesia tentunya mempunyai ketiga jenis hak warga negara
diatas.Hal tersebut sebagai konsekuensi dari kedudukan setiap warga negara Indonesia yang
dianggap penting oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 mengakui dan menghormati hak asasi setiap individu manusia yang
berada dalam wilayah negara Republik Indonesia,Penduduk Indonesia,apakah berstatus sebagai
warga negara Indonesia atau bukan diperlakukan sebagai manusia yang memiliki hak dasar yang
diakui universal.Prinsip-prinsip hak asasi manusia itu berlaku pula bagi setiap individu warga
negara Indonesia.Bahkan,di samping jaminan hak asasi manusia itu,setiap warga negara
Indonesia juga diberikan jaminan hak konstitusional dalam UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Di samping itu,terdapat pula ketentuan mengenai jaminan hak asasi manusia tertentu hanya
berlaku bagi warga negara atau setidaknya bagi warga negara diberikan kekuasaan atau
keutamaan-keutamaan tertentu,misalnya,hak atas pekerjaan,hak atas pendidikan dan lain-lain
yang secara bertimbal balik menimbulkan kewajiban bagi warga negara untuk memenuhi hak-
hak itu khusus bagi tuntutan warga negara asing untuk bekerja di Indonesia ataupun info
Kewarganegaraan secara umum jaminan hak warga negara secara konstitusional diatur dalam
pasal 27 sampai dengan pasal 34 Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Mendapatkan pendidikan gratis di Indonesia.Hak-hak tersebut dikategorikan sebagai hak
warga negara meliputi:
1) Hak asasi manusia tertentu yang hanya berlaku sebagai hak konstitusional bagi warga negara
Indonesia saja.Misalnya:
a. Hak yang tercantum dalam pasal 28 D ayat 3 UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang menyatakan setiap warga negara berhak atas kesempatan yang sama dalam
pemerintahan.
b. Pasal 27 ayat 2 menyatakan tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
c. Pasal 27 ayat 3 menyatakan setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
pembelaan negara.
d. Pasal 30 ayat 1 berbunyi setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
e. Pasal 31 ayat 1 menentukan setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
2) Hak asasi manusia tertentu yang meskipun berlaku bagi setiap orang,akan tetapi dalam
kasus-kasus tertentu,meskipun warga negara Indonesia berlaku keutamaan-keutamaan
tertentu.Misalnya,pasal 28 Dayat 2 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menentukan,”setiap orang berhak untuk bekerja…….”.
Namun,negara dapat membatasi hak orang asing untuk bekerja di Indonesia.Misalnya,turis
asing dilarang memanfaatkan visa kunjungan untuk mendapatkan penghidupan atau imbalan
dengan cara bekerja di Indonesia selama masa kunjungannya itu.
1. Hak warga negara untuk menduduki jabatan-jabatan yang diisi melalui prosedur
pemilihan,seperti Presiden dan Wakil Presiden,Gubernur dan Wakil Gubernur,Bupati
dan Wakil Bupati ,Walikota dan Wakil Walikota,Kepala Desa,Hakim
Konstitusi,Hakim Agung,anggota Badan Pemeriksa Keuangan ,anggota lembaga
permusyawaratan dan perwakilan yaitu Majelis Permusyawaratan
Rakyat(MPR),Dewan Perwakilan Rakyat(DPR),Dewan Perwakilan Daerah(DPD) dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD),Panglima TNI,Kepala Kepolisian
RI,Dewan Gubernur Bank Indonesia,anggota komisi-komisi negara,atau jabatan-

9
jabatan lain yang diisi melalui prosedur pemilihan ,baik secara langsung ataupun
secara tidak langsung oleh rakyat.
2. Hak warga negara untuk diangkat dalam jabatan-jabatan tertentu,seperti tentara
nasional Indonesia,polisi negara,jaksa,pegawai negeri sipil beserta jabatan-jabatan
structural dan fungsional dalam lingkungan kepegawaian,dan jabatan-jabatan lain
yang diisi melalui pemilihan.
Semua jabatann yang dimaksud di atas hanya berlaku dan hanya dapat diduduki oleh
warga negara Indonesia sendiri sesuai dengan maksud ketentuan Pasal 27 ayat 1 dan Pasal
28 D ayat 3.
2.3.2 Makna Kewajiban Warga Negara
Bagaimana dengan konsep kewajiban warga negara? Kewajiban secara sederhana dapat
diartikan sebagai segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dengan
demikian, kewajiban warga negara dapat diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang harus
dilakukan oleh seorang warga negara sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-undangan
yang berlaku. Apa yang membedakannya dengan kewajiban asasi? Kewajiban hak asasi
merupakan kewajiban dasar setiap orang,dengan kata lain, kewajiban hak asasi terlepas dari
status kewarganegaraan yang dimiliki oleh orang tersebut.Sementara itu,kewajiban warga negara
dibatasi oleh status kewarganegaraan seseorang,akan tetapi meskipum demikian konsep
kewajiban asasi.Misalnya,di Indonesia menghormati hak hidup merupakan kewajiban setiap
orang terlepas apakah ia warga negara Indonesia atau bukan,sedangkan kewajiban bela negara
hanya merupakan kewajiban warga negara Indonesia saja,sementara warga asing tidak dikenakan
kewajiban tersebut.
Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling berkaitan. Keduanya
memiliki hubungan kausalitas atau hubungan sebab akibat. Seseorang mendapatkan haknya
dikarenakan dipenuhinya kewajiban yang dimilikinya.
Contoh dari kewajiban adalah:
a) Sebagai warga negara yang baik kita wajib membina dan melaksanakan hak dan
kewajiban kita dengan tertib.Hak dan kewajiban warga negara diatur dalam UUD 1945
yang meliputi.
b) Melaksanakan tata tertib di sekolah,membayar SPP atau melaksanakan tugas yang
diberikan guru dengan sebaik-baiknya dan sebagainya.
Sebagaimana yang telah diatur oleh UUD 1945 maka kita harus melaksanakan hak dan
kewajiban kita sebagai warga negara dengan tertib,yang meliputi:
a) Hak dan kewajiban dalam bidang politik.
b) Hak dan kewajiban dalam bidang social budaya.
c) Hak dan kewajiban dalam bidang hak pertahanan dan keamanan
d) Hak dan kewajiban dalam bidang ekonomi.
1) Hak dan kewajiban dalam bidang politik
a) Pasal 27 ayat 1 menyatakan,bahwa”Tiap-tiap warga negara bersamaan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya”.Pasal ini menyatakan adanya keseimbangan antara hak dan
kewajiban,yaitu:
1. Hak untuk diperlakukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahn.
2. Kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan.

10
b) Pasal 28 menyatakan,bahwa”Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”.Arti
pesannya adalah:
(a) Hak berserikat dan berkumpul.
(b) Hak mengeluarkan pikiran(berpendapat).
(c) Kewajiban untuk memiliki kemampuan berorganisasi dan melaksanakan aturan-
aturan lainnya,di antaranya:Semua organisasi harus berdasarkan Pancasila sebagai
azasnya,semua media pers dalam mengeluarkan pikiran(pembuatannya selain bebas
harus pula bertanggung jawab dan sebagainya).
2) Hak dan kewajiban dalam bidang social budaya
a) Pasal 31 ayat 1 menyatakan,bahwa”Tiap-tiap warga negara berhak mendapat
pengajaran”.
b) Pasal 31 ayat 2 menyatakan bahwa”Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pengajaran nasional,yang diatur dengan undang-undang”.
c) Pasal 32 menyatakan bahwa “Pemerintah memajukan kebudayaan nasional
Indonesia”.Arti pesan yang terkandung adalah:
(a) Hak memperoleh kesempatan pendidikan pada segala tingkat,baik umum maupun
kejuruan.
(b) Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan daerah.
(c) Kewajiban mematuhi peraturan-peraturan dalam bidang kependidikan.
(d) Kewajiban memelihara alat-alat sekolah,kebersihan dan ketertibannya.
(e) Kewajiban ikut menanggung biaya pendidikan.
(f) Kewajiban memelihara kebudayaan nasional dan daerah.
Selain dinyatakan oleh pasal 31 dan 32,Hak dan Kewajiban warga negara tertuang
pula pada pasal 29 ayat 2 yang menyatakan bahwa”Negara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk memelukn agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.Arti pesannya adalah:
a) Hak untuk mengembangkan dan menyempurnakan hidup normal
keagamaannya,sehingga di samping kehidupan materil juga kehidupan
spiritualnya terpelihara dengan baik.
b) Kewajiban untuk percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3) Hak dan kewajiban dalam bidang Hak Keamanan dan Pertahanan.
a) Pasal 30 menyatakan,bahwa”Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pembelaan negara”.Arti pesannya:bahwa setiap warga negara berhak dan wajib
dalam usaha pembelaan negara.
4) Hak dan kewajiban dalam bidang Ekonomi
a) Pasal 33 ayat 1,menyatakan bahwa”Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas azas kekeluargaan”.
b) Pasal 33 ayat 2,menyatakan bahwa”Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara
dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”.
c) Pasal 33 ayat 3,menyatakan bahwa “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat”.
d) Pasal 34 menyatakan bahwa “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh
negara”.Arti pesannya adalah:

11
(a) Hak memperoleh jaminan kesejahteraan ekonomi,misalnya dengan tersedianya
barang dan jasa keperluan hidup yang terjangkau oleh daya beli rakyat.
(b) Hak dipelihara oleh negara untuk fakir miskin dan anak-anak terlantar.
(c) Kewajiban bekerja keras dan terarah untuk menggali dan mengolah berbagai sumber
daya alam.
(d) Kewajiban dalam mengembangkan kehidupan ekonomi yang berazaskan
kekeluaragaan,tidak merugikan kepentingan orang lain.
(e) Kewajiban membantu negara dalam pembangunan misalnya membayar pajak tepat
waktu.
2.4 Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
2.4.1 Pelanggaran Hak Warga Negara
Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus mendapat perhatian khusus
dari negara sebagai jaminan di junjung tingginya sila ke-5 yaitu”Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia”.Pengakuan Hak sebagai warga negara Indonesia dalam konsepnya mendorong
terciptanya suatu masyarakat yang tertata baik.Namun dalam praktik atau kenyataannya hak
warga negara justru hanya dijadikan slogan pemerintah untuk menarik simpati warga negara dan
diajak untuk ”bermimpi” bisa mendapatkan pengakuan akan hak-hak tersebut secara
utuh.Misalnya saja hak warga negara untuk mendapatkan penghidupan yang layak.Tentunya jika
melihat kondisi rakyat di negara Indonesia ini,hal itu hanya menjadi impian semata.Pengakuan
hak hanya untuk warga negara yang mampu membeli hak-hak tersebut dengan uang,jabatan dan
kekuasaan.Sedangkan untuk rakyat yang kurang beruntung kehidupannya hanya bisa menunggu
kapan mereka diperhatikan kesejahteraannya atau menunggu berubahnya kebijakan pemerintah
yang lebih memihak kepada mereka.
a) Seperti yang dijelaskan sebelumnya,setiap warga Negara dijamin haknya oleh
pemerintah sesuai dengan yang tercantum dalam UUD 1945.Namun seperti yang
kita ketahui dan kita rasakan.Hingga saat ini masih banyak perilaku yang dianggap
merupakan pelanggaran terhadap hak warag Negara,baik oleh Negara ataupun
Warga Negara lainnya.
b) Memang didalam pelaksanaannya ada kecenderungan lebih mengutamakan hak-
hak dari pada kewajiban-kewajiban asasi warga negara.Ada kecenderungan
menuntut hak-hak yang berlebih-lebihan atau tanpa batas akan merugikan orang
lain yang memiliki hak yang sama.Oleh sebab itu,pelaksanaan hak-hak warga
negara perlu dibatasi,akan tetapi tidak dihilangkan atau dihapuskan.
c) Pelanggaran terhadap hak asasi manusia sebetulnya karena terjadinya pengabaian
terhadap kewajiban asasi.Sebab antara hak dan kewajiban merupakan dua hal yang
tak terpisahkan.Bila ada hak pasti ada kewajiban,yang satu mencerminkan yang
lain.Bila seseorang atau aparat negara melakukan pelanggaran HAM,sebenarnya
dia telah melalaikan kewajibannya yang asasi.Sebaliknya bila seseorang atau
kelompok orang atau aparat negara melaksanakan kewajibannya maka berarti dia
telah memberikan jaminan terhadap hak asasi manusia. Sebaliknya bila seseorang
atau kelompok orang atau aparat negara melaksanakan kewajibanya maka berarti
dia telah memberikan jaminan terhadap hak asasi manusia. Sebagai contoh di
negara kita sudah punya Undang-undang No.9 tahun 1998 berkenaan dengan hak
untuk menyampaikan aspirasi secara lisan dan tertulis. Disatu sisi undangundang
tersebut merupakan hak dari seseorang warga negara, namun dalam penggunaan
hak tersebut terselip kewajiban yang perlu diperhatikan. Artinya seseorang atau

12
kelompok yang ingin berunjuk rasa dalam undangundang tersebut harus memberi
tahu kepada pihak keamanan (Polisi) paling kurang 3 hari sebelum hak itu
digunakan.
d) Hal ini dimaksudkan untuk menghormati hak orang lain seperti tidak mengganggu
kepentingan orang banyak, mentaati etika dan moral sesuai dengan budaya bangsa
kita. Contoh lain, dalam lingkungan kampus dapat saja terjadi mahasiswa yang
melakukan kegiatan seperti diskusi yang bebas mengemukakan pendapat tetapi
mereka dituntut pula menghormati hak-hak orang lain agar tidak terganggu. Begitu
pula kebebasan untuk mengembangkan kreativitas, minat dan kegemaran (olah
raga, kesenian, dan lain-lain) tetapi hendaklah diupayakan agar kegiatan tersebut
tidak mengganggu kegiatan lain yang dilakukan oleh mahasiswa atau warga
kampus lainnya yang juga merupakan haknya. Banyak contoh lain dalam
lingkungan kita baik di kampus maupun di dalam masyarakat yang menuntut
adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban. Untuk itu marilah kita laksanakan
apa yang menjadi hak dan kewajiban kita dan itu termuat dalam berbagai
aturan/norma yang ada dalam negara dan masyarakat. Adapun bentuk pelanggaran
yang termasuk pelanggaran hak warga negara menurut Undang-undang yaitu:
a) Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas, tanpa
berdasarkan hukum.
b) Pengeterapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat yang
dianggap ekstrim yang dinilai oleh pemerintah mengganggu stabilitas
keamanan yang akan membahayakan kelangsungan pembangunan.
c) Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SIUP, khususnya
terhadap pers yang dinilai mengkritisi kebijakan pemerintah, dengan dalih
mengganggu stabilitas keamanan.
d) Menimbulkan rasa ketakutan masyarakat luas terhadap pemerintah, karena
takut dicurigai sebagai oknum pengganggu stabilitas atau oposan pemerintah
(ekstrim), hilangnya rasa aman demikian ini merupakan salah satu bentuk
pelanggaran hak asasi warga negara.
e) Pembatasan hak berserikat dan berkumpul serta menyatakan pendapat, karena
dikhawatirkan akan menjadi oposan terhadap pemerintah.
Berikut ini adalah beberapa Kasus pelanggaran ataupun kontroversi HAM dan Hak Warga
Negara khususnya yang terjadi di Negara kita.
a) Hukuman Mati Kontroversi hukuman mati sudah sejak lama ada di hampir seluruh
masyarakat dan negara di dunia. Indonesia pun tak luput dari kontroversi ini. Sampai hari
ini pihak yang pro hukuman mati dan yang kontra hukuman mati masih bersilang
sengketa. Masing-masing datang dengan rasional dan tumpukan bukti yang
berseberangan, dan dalam banyak hal seperti mewakili kebenaran itu sendiri. Seharusnya
kontroversi itu berakhir ketika UUD 1945 mengalami serangkaian perubahan. Dalam
konteks hukuman mati kita sesungguhnya bicara tentang hak-hak asasi manusia yang
dalam UUD 1945 setelah perubahan masuk dalam Bab XA. Pasal 28A dengan eksplisit
mengatakan: “Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya”. Jadi, ‘hak untuk hidup’ atau ‘the right to life’ adalah hak yang paling
mendasar dalam UUD 1945. Hak untuk hidup ini adalah puncak hak asasi manusia yang
merupakan induk dari semua hak asasi lain.

13
b) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Semestinya ajang pemilihan kepala daerah (pilkada)
menjadi wadah yang menghidupkan demokrasi lokal dengan berfungsinya organ-organ
politik di daerah. Meski demikian, sepanjang sejarah penyelenggaraan pilkada di
Indonesia, ternyata sarat pelanggaran hak warga negara. Salah satu penyebabnya adalah
kebebasan yang terlalu meluas demikian cepat menyebabkan membanjirnya partisipasi
dalam pencalonan kandidat kepala daerah, sementara ruang kompetisi sangat ketat dan
terbatas. Lagi pula, bayang-bayang potensi kekuasaan dan kekayaan yang amat
menjanjikan dari jabatan kepala daerah menarik minat banyak kandidat, sementara
kebanyakan dari mereka tidak memiliki integritas moral dan kapasitas keahlian yang
memadai. Karena itu,tidak jarang cara-cara licik dan premanisme politik,entah sengaja
atau terpaksa,digunakan dalam politik perebutan kekuasaan. Di sinilah pelanggaran hak
warga negara kerap terjadi.
c) Email Berujung Bui Kasus yang menimpah Prita Mulyasari cukup menarik. Sebetulnya
bukan termasuk besar, tetapi rupanya ada konspirasi yang membesar-besarkan. Kasus ini
bermula dari kejadian curahan hati (Curhat) dan bersifat pribadi dari korban (pasien) di
Rumah Sakit Omni Internasional atas dampak pengobatan yang mengakibatkan korban
mengalami luka tambahan dari luka lama. Curhat tersebut dia ungkapkan kepada
sahabatnya via email. Artinya si Prita dapat disebut sebagai pihak “Konsumen” dari
penyedia jasa layanan usaha RS Omni tersebut. Sebagai konsumen Prita punya hak
menyampaikan unek-unek ketidakpuasannya terhadap pelayanan penyedia jasa dan itupun
dilindungi Undang–undang nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Penegakan hukum terhadap Prita jelas-jelas melanggar Haknya Sebagai Warga Negara,
Polres dan Kejaksaan Tinggi Negeri (Kajari) Tangerang dapat dituntut balik beserta
Rumah sakitnya, demi nama baik dan kerugian yang diderita ibu 2 orang anak Balita ini.
d) Tragedi Trisakti Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan, pada 12 Mei 1998,
terhadap mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut Soeharto turun dari jabatannya.
Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta, Indonesia
serta puluhan lainnya luka. Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana, Heri
Hertanto, Hafidin Royan dan Hendriawan Sie. Mereka tewas tertembak di dalam kampus,
terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, leher dan dada. Tragedi ini
jelas merupakan pelanggaran HAM dan Hak Warga Negara khususnya.
e) Penggusuran Rumah Penggusuran terhadap rumah warga selalu terjadi setiap tahun. Tata
ruang kota selalu menjadi alasan bagi pemerintah untuk melakukan kebijakan yang
merugikan bagi sebagian warga kota itu. Kebijakan pemerintah melakukan penggusuran
ini dinilai sebagai bentuk pelanggaran Hak Warga Negara.
Pelanggaran Hak adalah perbuatan yang baik disengaja tau lalai melawan hukum,
mengurangi, menghalangi atau mencabut hak seseorang sebagai warga negara, dan akan
dihukum secara adil berdasarkan hukum yang berlaku. Pelanggaran Hak Warga Negara ini
tercipta akibat kurangnya pengawasan serta tidak berjalannya hukum secara maksimal.
Contoh pelanggaran hak :
1. Tidak mendapatkan persamaan hukum
2. Dilarang Mengeluarkan pendapat
3. Tidak mendapatkan Kesempatan Memilih
4. Tidak mendapatkan pengajaran
5. Tidak mendapatkan pendidikan
6. Ditangkap tanpa melalui proses hukum yang berlaku

14
7. Tidak mendapatkan perlindungan hukum
8. Tidak mendapatkan layanan hukum
9. Pembatasan hak politik
10. Pembungkaman Pers

2.4.2 Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara


Kalian tentunya sering membaca slogan “orang bijak taat pajak”. Slogan singkat
mempunyai makna yang sangat dalam, yaitu ajakan kepada setiap warga negara untuk memenuhi
kewajibannya, salah satuya adalah membayar pajak, tetapi masih banyak lagi bentuk lainnya
seperti taat aturan, menjunjung tinggi pemerintahan, bela negara dan sebagainya. Kewajiban-
kewajiban tersebut tersebut apabila dilaksanakan akan mendukung suksesnya pembangunan di
negara ini serta mendorong terciptanya keadilan, ketertiban, perdamaian dan sebagainya. Pada
kenyataanya, saat ini banyak terjadi pengingkaran terhadap kewajibankewajiban warga negara,
dengan kata lain, warga negara banyak tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana yang
telah ditetapkan oleh undangundang. Pengingkaran tersebut biasanya disebabkan oleh tigginya
sikap egoisme yang dimiliki oleh setiap warga negara, sehingga yang ada dipikirannya hanya
sebatas bagamana cara mendapatkan haknya, sementara yang menjadi kewajibannya dilupkanan.
Selain itu, rendahnya kesadaran hukum warga negaranya juga mendorong terjadinya
pengingkaran kewajiban oleh warga negara. Pengingkaran kewajiban warga negara banyak
sekali bentuknya, mulai dari sederhana sampai yang berat, diantaranya adalah:
a) Membuang sampah sembarangan.
b) Melanggar aturan berlalu lintas, misalnya tidak memakai helm, tidak mempunyai
Surat Izin Mengemudi, tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas, tidak membawa
Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan sebagainya.
c) Merusak fasiltas negara, misalnya mencorat-coret bangunan milik umum, merusak
jaringan telpon, dan sebagainya.
d) Tidak membayar pajak kepada negara, seperti Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak
kendaraan bermotor, retribusi parkir dan sebaganya.
e) Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, misalnya mangkir
dari kegiatan siskamling.
Pengingkaran kewajiban tersebut apabila tidak segera diatasi akan berakibat pada
proses pembangunan yang tidak lancar. Selain itu pengingkaran terhadap kewajiban akan
berakibat secara langsung terhadap pemenuhan hak warga negara.
Pengingkaran Kewajiban adalah pola tindakan warga negara yang tidak
melaksanakan kewajiban sebagaimana memiliki kewajibannya sendiri sebagai warga negara
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Warga negara kita masih banyak yang belum menyadari
betapa pentingnya kewajiban yang harus dijalani sebagai warga negara demi kemajuan negara.
         Kewajiban mutlak, yaitu kewajiban hak yang tertuju kepada diri sendiri
         Kewajiban
publik,, yaitu kewajiban mematuhi hak publik dan kewajiban perdata timbul yang
dari perjanjian berkorelasi dengan hak perdata
         Kewajiban
positif dan Negatif, yaitu kewajiban yang menghendaki dilakukan sesuatu sedangkan
kewajiban negatif, tidak melakukan sesuatu
         Kewajiban
universal atau umum, yaitu kewajiban yangditujukan kepada semua warga negara
atau secara umum
         Kewajiban primer adalah kewajiban yang tidak timbul dari perbuatan melawan hukum

15
Contoh pengingkaran kewajiban warga negara :
1. Tidak membayar pajak
2. Melawan hukum
3. Tidak menjaga ketertiban
4. Melanggar aturan yang berlaku
5. Tidak ikut mempertahankan NKRI
6. Berprilaku anarkis
7. Tidak menjaga kesatuan dan kesatuan
8. Menghianati Negara
9. Tawuran antar pelajar
10. Melanggar HAM

2.5 Faktor – Faktor Penyebab Pelanggaran Hak dan Penginkaran Kewajiban Warga
negara
Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara di antaranya disebabkan oleh
faktor-faktor berikut

1.         Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri


Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya, sementara
kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap seperti ini akan menghalalkan
segala cara agar haknya dapat terpenuhi, meskipun caranya tersebut dapat melanggar hak orang
lain.

2.         Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara


Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku tidak mau tahu
bahwa orang lain pun mempunyai hak yang harus dihormati. Sikap tidak mau tahu ini berakibat
munculnya perilaku atau tindakan penyimpangan terhadap hak dan kewajiban warga negara.

3.         Sikap tidak toleran


Sikap ini akan menyebabkan munculnya perilaku tidak saling menghargai dan tidak
menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada akhirnya akan
mendorong orang untuk melakukan diskriminasi kepada orang lain.

4.         Penyalahgunaan kekuasaan


Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan di sini tidak
hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan lain yang
terdapat dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah kekuasaan di dalam perusahaan. Para
pengusaha yang tidak memedulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar hak warga negara. Oleh
karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya pelanggaran hak dan
kewajiban warga negara.

5.         Ketidaktegasan aparat penegak hukum


Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran hak dan
kewajiban warga negara, tentu saja akan mendorong timbulnya pelanggaran lainnya.
Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak tuntas akan menjadi pemicu bagi munculnya kasus-
kasus lain. Para pelaku tidak akan merasa jera, dikarenakan mereka tidak menerima sanksi yang
tegas atas perbuatannya itu. Selain hal tersebut, aparat penegak hukum yang bertindak sewenang-

16
wenang juga merupakan bentuk pelanggaran hak warga negara dan menjadi contoh yang tidak
baik, serta dapat mendorong timbulnya pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat pada
umumnya.

7.      Penyalahgunaan teknologi


Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi dapat juga memberikan
pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan. Kalian tentunya pernah mendengar
terjadinya kasus penculikan yang berawal dari pertemanan dalam jejaring sosial. Kasus tersebut
menjadi bukti, apabila kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang sesuai aturan,
tentu saja akan menjadi penyebab timbulnya pelangaran hak warga negara. Selain itu juga,
kemajuan teknologi dalam bidang produksi ternyata dapat menimbulkan dampak negatif,
misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan
manusia.

2.6 Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Pelanggaran Hak dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara
Berikut ini upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
1.     Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum dan pendekatan dialogis
harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Para pejabat penegak hukum harus memenuhi kewajiban dengan memberikan
pelayanan yang baik dan adil kepada masyarakat, memberikan perlindungan kepada setiap orang
dari perbuatan melawan hukum, dan menghindari tindakan kekerasan yang melawan hukum
dalam rangka menegakkan hukum.
2.      Mengoptimalkan peran lembaga-lembaga selain lembaga tinggi negara yang berwenang dalam
penegakan hak dan kewajiban warga negara seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
Lembaga Ombudsman Republik Indonesia, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas
HAM), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Komisi Nasional Anti Kekerasan
terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).
3.      Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara oleh pemerintah
4.      Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik terhadap setiap upaya
penegakan hak dan kewajiban warga negara.
5.      Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada masyarakat melalui
lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi) maupun non-formal (kegiatankegiatan
keagamaan dan kursuskursus).
6.      Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
7.      Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam masyarakat agar
mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan pendapat masing-masing melakukan
upaya pencegahan, pemerintah juga menangani berbagai kasus yang sudah terjadi. Tindakan
penanganan dilakukan oleh lembaga-lembaga negara yang mempunyai fungsi utama untuk
menegakkan hukum, seperti berikut.
1.    Melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan pelanggaran terhadap hak
warga negara untuk mendapatkan rasa aman, seperti penangkapan pelaku tindak pidana umum

17
(pembunuhan, perampokan, penganiayaan dan sebagainya) dan tindak pidana terorisme. Selain
itu kepolisian juga menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan pelanggaran peraturan lalu
lintas.
2.      Tentara Nasional Indonesia melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan
gerakan separatisme, ancaman keamanan dari luar dan sebagainya.
3.      Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penanganan terhadap kasus-kasus korupsi dan
penyalahgunaan keuangan negara.
4.      Lembaga peradilan melakukan perannya untuk menjatuhkan vonis atas kasus pelanggaran hak
dan pengingkaran kewajiban warga negara.

18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus mendapat perhatian khusus dari
negara sebagai jaminan di junjung tingginya sila ke-5 yaitu”Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia”.Pengakuan Hak sebagai warga negara Indonesia dalam konsepnya mendorong terciptanya
suatu masyarakat yang tertata baik.Namun dalam praktik atau kenyataannya hak warga negara justru
hanya dijadikan slogan pemerintah untuk menarik simpati warga negara dan diajak untuk ”bermimpi”
bisa mendapatkan pengakuan akan hak-hak tersebut secara utuh. Misalnya saja hak warga negara
untuk mendapatkan penghidupan yang layak.Tentunya jika melihat kondisi rakyat di negara
Indonesia ini,hal itu hanya menjadi impian semata.Pengakuan hak hanya untuk warga negara yang
mampu membeli hak-hak tersebut dengan uang,jabatan dan kekuasaan.Akibat dari adanya
ketidakseimbangan antara pelaksanaan dan kewajiban dari sebagai warga negara akan mengakibatkan
terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara. Penyebab terjadinya
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara disebabkan baik dari pemerintah atau
negara, maupun berasal dari rakyatnya sendiri. Di Indonesia kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara banyak terjadi, mulai pelanggaran ringan hingga pelanggaran berat. Untuk
mengatasi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara tersebut pemerintah sudah
melakukan upaya-upaya dengan mengoptimalkan peran lembaga-lembaga perlindungan HAM. Tetapi
meskipun demikian pada kenyataannya saat ini permasalahan-permasalahan tersebut belum
menemukan titik temu yang cukup baik.
3.2 Saran
Apabila kita menginginkan hak yang sesuai dengan keinginan kita, maka kita harus melaksanakan
apa yang menjadi kewajiban kita terlebih dahulu sebagai warga negara. Dengan begitu kehidupan di
negara Indonesia akan berjalan dengan aman dan tentram tanpa adanya perilaku-perilaku yang dapat
menimbulkan terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara, selain itu kami
menyarankan kepada pemerintah agar dapat memenuhi apa yang menjadi kewajibannya, sehingga
kita sebagai warga negara dapat menikmati yang menjadi hak kita, dengan begitu dalam
melaksanakan apa yang menjadi kewajibanHak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang
saling terkait, sehingga pelaksanaan hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi
ketimpangan yang akan menyebabkan timbulnya gejolak masyarakat yang tidak diinginkan .

19
DAFTAR PUSTAKA

A.Gunakaya,Widiada.2017.Hukum Hak Asasi Manusia.Yogyakarta:ANDI

Kleden,Marianus.2008.Hak Asasi Manusia dalam Masyarakat Komunal.Yogyakarta:Lamalera

Kaelan.2016.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta:PARADIGMA

http://www.siswamaster.com/2016/02/pengertian-hak-dan-kewajiban-warga-negara.html

http://insideiqbal1.blogspot.co.id/p/hak-dan-kewajiban-warga-negara.html

http://pkn-ips.blogspot.co.id/2015/11/jenis-jenis-hak-dan-kewajiban-warga-negara.html

http://www.ipapedia.web.id/2015/12/hakikat-hak-dan-kewajiban-warga-negara.html

http://www.bantubelajar.com/2015/08/pelanggaran-hak-dan-pengingkaran-kewajiban.html

http://aniiev.blogspot.co.id/2015/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html

20

Anda mungkin juga menyukai