Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
ii
PETA KONSEP
Penanganan
Kasus Pelanggaran Hak Pelanggaran Hak dan
dan Pengingkaran Pengingkaran
Kewajiban Warga Kewajiban Warga
Negara Negara
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui tentang hak dan kewajiban warga Negara dan apa saja bentuk
pelanggaran serta bagaimana solusinya
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
dilarang memanfaatkan visa kunjungan untuk mendapatkan penghidupan atau
imbalan dengan cara bekerja di Indonesia selama masa kunjungannya itu.
Hak warga negara untuk menduduki jabatan-jabatan yang diisi melalui prosedur
pemilihan, seperti Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Walikota, Kepala Desa, Hakim, BPK,
anggota MPR, DPR, DPD dan DPRD, Panglima TNI, Kepala Kepolisian RI, anggota
komisi-komisi negara, dan jabatan-jabatan lain yang diisi melalui prosedur pemilihan,
baik secara langsung atau secara tidak langsung oleh rakyat.
Hak warga negara untuk diangkat dalam jabatan-jabatan tertentu, seperti tentara
nasional Indonesia, polisi negara, jaksa, pegawai negeri sipil beserta jabatan-jabatan
struktural dan fungsional dalam lingkungan kepegawaian, dan jabatan-jabatan lain
yang diisi melalui pemilihan.
3
2.2 Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
2.2.1 Pelanggaran Hak Warga Negara
Pelanggaran hak warga negara adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok
orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelainan yang
secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut hak asasi seseorang
atau kelompok orang atau tidak memberikan apa yang menjadi hak warga negara yang
dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan
memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang
berlaku.
Kasus-Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara :
Proses penegakkan hukum masih belum optimal dilakukan, misalnya masih terjadinya
kasus salah tangkap, perbedaan perlakuan oknum aparat penegak hukum terhadap
para pelanggar hukum dengan dasar kekayaan atau jabatan masih terjadi, ditangkap
tanpa melalui proses hukum yang berlaku, dan sebagainya.
Tingkat kemiskinan dan angka pengangguran di negara masih cukup tinggi
Semakin merebaknya kasus pelanggaran HAM seperti pembunuhan, pemerkosan,
kekerasan dalam rumah tangga.
Masih adanya tindak kekerasan mengatasnamakan agama, misalnya penyerangan
tempat peribadatan.
Angka putus sekolah yang cukup tinggi
Dilarang mengeluarkan pendapat.
Tidak mendapatkan kesempatan memilih.
Tidak mendapatkan pendidikan dan pengajaran.
Pelanggaran hak cipta, misalnya peredaran VCD/DVD bajakan, perilaku plagiat
dalam membuat sebuah karya dan sebagainya.
4
Melanggar aturan berlalu lintas, misalnya tidak memakai helm, tidak mempunyai
SIM, tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas, tidak membawa STNK
Merusak fasiltas negara, misalnya mencorat-coret bangunan milik umum, merusak
jaringan telpon, dan sebagainya.
Tidak membayar pajak kepada negara, seperti Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak
kendaraan bermotor, retribusi parkir dan sebaganya.
Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, misalnya
mangkir dari kegiatan siskamling.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelanggaran terhadap hak asasi manusia sebetulnya terjadi karena pengabaian
terhadap kewajiban asasi. Sebab antara hak dan kawajiban merupakan dua hal yang tidak
terpisahkan. Bila ada hak pasti ada kewajiban, yang satu mencerminkan yang lain.
Banyak contoh lain dalam lingkungan kita baik di kampus maupun di dalam
masyarakat yang menuntut adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban. Untuk itu
marilah kita laksanakan apa yang menjadi hak dan kewajiban kita dan itu termuat dalam
berbagai aturan/norma yang ada dalam negara dan masyarakat.
3.2 Saran
Sebagai warga negara yang baik, sudah sepatutnya kita meningkatkan kesadaran diri
kita sendiri akan pentingnya hak dan kewajiban yang dimiliki oleh setiap warga negara. Serta
saling menghargai hak dan kewajiban satu sama lain. Diharapkan jangan menuntut hak,
sebelum menjalankan kewajiban terlebih dahulu.
6
DAFTAR PUSTAKA