Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PUASA DALAM BULAN RAMADHAN

Disusun Oleh :

SILA WATI

SMA NEGERI 1 KUTACANE


ACEH TENGGARA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kutacane, April 2021

Penyusun,

                                                                           

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

A. Pengertian Puasa................................................................................................3
B. Rukun Puasa......................................................................................................3
C. Macam-macam Puasa........................................................................................4
D. Tujuan Puasa......................................................................................................4
E. Hikmah Puasa....................................................................................................5
F. Puasa di Bulan Ramadhan.................................................................................5
G. Batalnya Puasa...................................................................................................6
H. Sunnah-Sunnah Puasa........................................................................................6
I. Hal-Hal yang Dibolehkan Pada Saat Berpuasa.................................................7
J. Hal-Hal yang Dimakruhkan...............................................................................7
K. Mengqada Puasa................................................................................................7

BAB III PENUTUP...........................................................................................................8

A. Kesimpulan.......................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Konsepsi puasa dalam pemaknaa.n istilah seringkali dimaknai dalam pengertian
sempit sebagai suatu prosesi menahan lapar dan haus serta yang membatalkan puasa yang
dilakukan pada bulan ramadhan. Padahal hakekat puasa yang sebenarnya adalah menahan diri
untuk melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama.
Selain itu, puasa juga memberikan ilustrasi solidaritas muslim terhadap umat lain
yang berada pada kondisi hidup miskin. Dalam konteks ini, interaksi sosial dapat
digambarkan pada konsepsi lapar dan haus yang dampaknya akan memberikan kemungkinan
adanya tenggang rasa antar umat manusia.
Pengkajian tentang hakekat puasa ini dapat dikatakan universal dan meliputi seluruh
kehidupan manusia baik kesehatan, interaksi sosial, keagamaan, ekonomi, budaya dan
sebagainya. Begitu universal dan kompleksnya makna puasa hendaknya menjadi acuan bagi
muslim dalam mengimplementasikannya pada kehidupan sehari-hari. Dengan pengertian lain
puasa dapat dijadikan pedoman hidup.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Puasa ?
2. Rukun Puasa ?
3. Macam-macam Puasa ?
4. Tujuan Puasa ?
5. Hikmah Puasa ?
6. Batalnya Puasa ?
7. Sunnah-Sunnah Puasa ?
8. Hal-Hal yang Dibolehkan Pada Saat Berpuasa ?
9. Hal-Hal yang Dimakruhkan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Puasa
2. Untuk mengetahui Rukun Puasa
3. Untuk mengetahui Macam-macam Puasa
4. Untuk mengetahui Tujuan Puasa

1
5. Untuk mengetahui Hikmah Puasa
6. Untuk mengetahui Batalnya Puasa
7. Untuk mengetahui Sunnah-Sunnah Puasa
8. Untuk mengetahui Hal-Hal yang Dibolehkan Pada Saat Berpuasa
9. Untuk mengetahui Hal-Hal yang Dimakruhkan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Puasa
Puasa adalah meninggalkan makanan, minuman, pernikahan dan pembicaraan (Ibnu
Manzur, 1968).
Pengertian menurut etimologi pada dasarnya menunjukkan bahwa puasa memiliki
makna menahan, meninggalkan dan menjauhkan.

B. Rukun Puasa
Rukun puasa ada dua yaitu :
1. Menahan segal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sampai terbenam
matahari. Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 187 (QS. 2 : 187).

َ‫ث اِ ٰلى نِ َس ۤا ِٕٕىِ` ُك ْ`م ۗ ه َُّن لِبَاسٌ لَّ ُك ْم َواَ ْنتُ ْم لِبَاسٌ لَّه َُّن ۗ َعلِ َم هّٰللا ُ اَنَّ ُك ْم ُك ْنتُ ْم ت َْختَانُوْ ن‬ ِّ ‫اُ ِح َّل لَ ُك ْم لَ ْيلَةَ ال‬
ُ َ‫صيَ ِام ال َّرف‬
َ‫َب هّٰللا ُ لَ ُك ْم ۗ َو ُكلُوْ ا َوا ْش َربُوْ ̀ا َح ٰتّى يَتَبَيَّن‬ َ ‫اشرُوْ ه َُّن َوا ْبتَ ُغوْ ̀ا َما َكت‬ ِ َ‫`ٔـٰٔنَ ب‬Q‫َاب َعلَ ْي ُك ْم َو َعفَا َع ْن ُك ْم ۚ فَ ْال‬
َ ‫اَ ْنفُ َس ُك ْم فَت‬
‫اشرُوْ ه َُّن َواَ ْنتُ ْم‬ِ َ‫صيَا َ`م اِلَى الَّي ۚ ِْل َواَل تُب‬ ِّ ‫لَ ُك ُم ْال َخ ْيطُ ااْل َ ْبيَضُ ِمنَ ْالخَ ي ِْط ااْل َس َْو ِد ِمنَ ْالفَجْ ۖ ِر ثُ َّم اَتِ ُّموا ال‬
‫هّٰللا‬ َ ِ‫ك ُح ُدوْ ُ`د هّٰللا ِ فَاَل تَ ْق َربُوْ ه َۗا َك ٰذل‬
ِ َّ‫ك يُبَيِّنُ ُ ٰا ٰيتِ ٖه لِلن‬
َ‫اس لَ َعلَّهُ ْم يَتَّقُوْ ن‬ َ ‫ٰع ِكفُوْ ۙنَ فِى ْال َم ٰس ِج ِد ۗ تِ ْل‬
Artinya: Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu.
Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah
mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima
tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa
yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu
(perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian
sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka,
ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu
mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar
mereka bertakwa.

2. Niat | Niat adalah tekad kuat (`azam) untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Niat puasa
cukup didalam hati tidak perlu diucapkan dengan lisan (Sayid Sabiq, 1992).

C. Macam-macam Puasa    

3
Berikut merupakan macam-macam puasa:
1. Puasa Fardu
 Fardu tertentu seperti puasa dibulan ramadhan.
 Fardu tidak tertentu yaitu tidak memiliki waktu tertentu seperti pelunasan puasa
kafarat membunuh, puasa menyamakan istri dengan ibu kandungnya, dll.

2. Puasa Wajib
Puasa wajib terdiri dari :
 Wajib tertentu, seperti puasa nazar yang telah ditentukan waktu pelaksanaanya.
 Wajib tidak tertentu seperti puasa nazar yang hanya menyebut bilangan harinya
tanpa waktu yang telah ditentukan untuk melaksanakannya.

3. Puasa Sunnah
 Puasa enam hari dibulan syawal
 Puasa disaat berjihad atau berjuang
 Puasa hari arafah
 Puasa bulan muharram
 Puasa asyura

4. Puasa yang Dilarang 


 Puasa pada hari raya
 Puasa pada hari-hari tasyrik (pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah)
 Puasa pada hari yang diragukan
 Puasa pada hari jum`at
 Puasa ad dahr; Yaitu puasa dilakukan sepanjang tahun tanpa memperhatikan
apakah hari-hari itu dilarang atau tidak.
 Puasa wisall
 Puasa paruh kedua bulan syakban
 Puasa seorang istri tanpa seizin suami   

   
D. Tujuan Puasa
Firman Allah surat Al-Baqarah ayat 183 menyebut tujuan puasa yaitu takwa. Taqwa
yang dalam Bahasa Indonesia berarti menjaga atau memelihara diri. Sedangkan menurut
termonologi taqwa berarti menjaga atau memelihara diri agar terbebas dari azab, dari siksa,
laknat dan murka dari kutukan Allah SWT.

4
E. Hikmah Puasa
Hikmah ibadah adalah manfaat atau nilai taubah diluar tujuan yang diperoleh dari
pengalaman beribadah.
Hikmah puasa ditinjau dari pendidikan :
1. Mendidik kejujuran; Berpuasa tidak seorangpun yang mengawalinya, kecuali
barangkali dari pihak keluarga.
2. Mendidik kedisiplinan; Kedisiplinan adalah sikap tunduk dan patuh pada peraturan
yang berlaku.
3. Mendidik kesadaran akan kemampuan dan batas kemampuan pribadi

Allah membolehkan orang sakit dan orang bepergian untuk berbuka puasa. (Qs. 2 : 184).

F. Puasa di Bulan Ramadhan           


1. Hukum Puasa Ramadhan
Para ulama sepakat bahwa hukum puasa adalah fardu. Hukum ulama sepakat bahwa
apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan terkena siksa.
2. Landasan Hukum
a. Al-Qur`an
1) Al-Baqarah ayat 183 (Qs. 2 : 183)
َ‫ب َعلَى الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْ`م لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُون‬ َ ِ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ُكت‬
َ ِ‫ب َعلَ ْي ُك ُم الصِّ يَا ُم َك َما ُكت‬
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa."
2) Al-Baqarah ayat 185 (Qs. 2 : 185)
‫ت ِّمنَ ْالهُ` ٰ`دى َو ْالفُرْ قَ``ا ۚ ِن فَ َم ْن َش` ِه َد‬ ٍ ‫اس َوبَي ِّٰن‬ِ َّ‫`ز َل فِ ْي` ِه ْالقُ``رْ ٰانُ هُ`دًى لِّلن‬ ِ `‫ٓي اُ ْن‬`ْْٓ ‫ضانَ الَّ ِذ‬
َ ‫َش ْه ُر َر َم‬
‫خَر ۗي ُِر ْي` ُد هّٰللا ُ بِ ُك ُم ْالي ُْس` َر‬
َ ُ‫ص ْمهُ َۗو َم ْن َكانَ َم ِر ْيضًا اَوْ ع َٰلى َسفَ ٍر فَ ِع َّدةٌ ِّم ْن اَي ٍَّام ا‬ ُ َ‫ِم ْن ُك ُم ال َّشه َْر فَ ْلي‬
َ‫َواَل ي ُِر ْي ُد بِ ُك ُم ْال ُع ْس َر َۖولِتُ ْك ِملُوا ْال ِع َّدةَ َولِتُ َكبِّرُو̀ا هّٰللا َ ع َٰلى َما ه َٰدى ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُوْ ن‬
Artinya: Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-
Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu,
barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan
barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib
menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang

5
lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu
bersyukur.
b. As-Sunah
3. Keutamaan bulan ramadhan
a. Pembukaan pintu surge
b. Penutupan pintui neraka dan pembelengguan syaitan-syaitan
c. Pengampunan dosa-dosanya yang telah lalu

G. Batalnya Puasa   
Adapun hal-hal yang membatalkan puasa yaitu ada dua macam yaitu : 
1. Batal puasa dan wajib mengqada
 Makan Minum dengan sengaja, Seorang dalam keadaan berpuasa dengan sengaja
makan atau minum, maka puasanya batal dan harus mengqada.
 Terpaksa dan tersalah, Seorang pembantu rumah tangga dipaksa dengan ancaman
oleh majikan untuk berbuka.
 Muntah sengaja
 Sengaja mengeluarkan sperma
 Haid dan nifas, Wanita yang sedang berpuasa kemudian melahirkan yang berarti
dia melahirkan darah nifas atau datang haid. Puasa wanita batal walaupun pada
waktu sore menjelang waktu magrib.
 Murtad
 Niat berbuka

H. Sunnah-Sunnah Puasa
Orang-orang yang berpuasa dusunnahkan antara lain :
1. Menyegarkan berbuka
2. Berbuka dengan kurma atau minum air
3. Berdoa seusai berbuka 
4. Makan sahur
5. Mengakhirkan makan sahur

6
I. Hal-Hal yang Dibolehkan Pada Saat Berpuasa          
1. Menggunakan celak dan parfum
2. Mencium wewangian
3. Injeksi dan infus
4. Mandi dan untuk menghilangkan dahaga dan rasa panas
5. Mencicipi makanan (hanya sebatas menggunakan lidah, tidak boleh sampai ditelan)
6. Mengunyak makan untuk anak
7. Berbekam dan donor darah
8. Memasuki waktu subuh belum sempat mandi jinabat
9. Menggosok gigi

J. Hal-Hal yang Dimakruhkan


1. Mencicipi makanan yang tidak diperlukan
2. Berlebihan didalam berkumur
3. Mencium dan bersentuhan dengan lawan jenis yang menimbulkan nafsu birahi 

K. Mengqada Puasa            
Barang siapa yang berbuka (maksudnya tidak berpuasa) di bulan ramadhan karena
alasan syar`i yang mengharuskan qada, maka ia berkewajiban mangqadanya pada hari-hari
lain selain ramadhan (Qs. 2 : 184-185).
 

BAB III
PENUTUP

7
A. Kesimpulan
Puasa adalah meninggalkan makan, minuman, pernikahan dan pembicaraan. Puasa
adalah rukun islam dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat islam, puasa
memiliki banyak hikmah yaitu :
1. Mendidik kejujuran | Berpuasa tidak seorangpun yang mengawasinya, kecuali
barangkali dari pihak keluarganya.
2. Mendidik kedisiplinan | Sikap tunduk dan patuh pada peraturan yang berlaku.
3. Mendidik kesadaran diri sendiri

Anda mungkin juga menyukai