Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
A. Kesimpulan.......................................................................................................7
B. Saran.................................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia diciptakan saling keterkaitan satu dengan lainnya. Dalam artian, manusia
membutuhkan manusia lainnya untuk menjalani hidupnya. Baik dalam hal yang bersifat kecil
dan terlebih dalam hal yang begitu penting. Namun tidak ada orang yang paling berjasa
dalam hidup kita selain orang tua kita sendiri. Mereka memberikan kasih sayang yang
sungguh luar biasa kepada kita sejak kita lahir hingga kapan pun mereka akan tetap
memberikan kasih sayang kepada kita.
Tanpa sedikit pun mengeluh mereka membesarkan kita dengan penuh kesabaran,
memberi makan kita dengan penuh keikhlasan, mendidik kita dengan penuh cinta, dan
banyak lagi jasa-jasa orang tua yang tidak akan pernah terbalas.
B. Rumusan Masalah
1) Apa makna dari berbakti kepada kedua orang tua ?
2) Mengapa kita harus berbakti kepada kedua orang tua ?
3) Apa saja bentuk berbakti kepada kedua orang tua ?
4) Apa saja bentuk durhaka kepada kedua orang tua ?
5) Apa saja hak kita sebagai anak terhadap orang tua ?
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui makna dari berbakti kepada kedua orang tua
2) Untuk mengetahui Mengapa kita harus berbakti kepada kedua orang tua
3) Untuk mengetahui bentuk berbakti kepada kedua orang tua
4) Untuk mengetahui bentuk durhaka kepada kedua orang tua
5) Untuk mengetahui hak kita sebagai anak terhadap orang tua
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ada pula keutamaan berbakti kepada kedua orang tua dan pahalanya, yaitu :
1. Merupakan amal yang paling utama, ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu berkata :
“Aku bertanya kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, ‘Amal apakah yang paling
utama?’ Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Shalat pada waktunya (dalam
riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya).’ Aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ Nabi
2
menjawab: ‘Berbakti kepada kedua orang tua.’ Aku bertanya lagi: ‘Kemudian apa?’ Nabi
menjawab, ‘Jihad di jalan Allah’
2. Ridha Allah bergantung kepada ridha orang tua sesuai hadist Rasulullah SAW,
disebutkan :
، ِدaِا ا ْل َوالa َّر ِّب فِي ِرضaا الaضَ ِر:ا َلaَلَّ َم قaس
َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو ُ ض َي هللاُ َع ْن ُه َما أَنَّ َر
َ ِس ْو َل هللا ِ عَنْ َع ْب ِد هللاِ ْب ِن َع ْم ِرو ْب ِن ا ْل َعا
ِ ص َر
ُ س ْخطُ ال َّر ِّب فِي
س ْخ ِط ا ْل َوالِد ُ َو
“Darii ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallaahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka
Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua”
3. Berbakti Kepada Orang Tua Dapat Menghilangkan Kesulitan Yang Sedang Dialami.
Yaitu, dengan cara bertawassul dengan amal shalih tersebut. Dalilnya adalah hadits
riwayat dari Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma mengenai kisah tiga orang yang terjebak
dalam gua, dan salah seorangnya bertawassul dengan bakti kepada ibu bapaknya.
1) Bergaul bersama keduanya dengan cara yang baik. Di dalam hadits Nabi shallallaahu
‘alaihi wa sallam disebutkan bahwa memberi kegembiraan kepada seseorang mukmin
termasuk shadaqah, lebih utama lagi kalau memberi kegembiraan kepada orang tua
kita.
2) Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut. Hendaknya
dibedakan adab ber-bicara antara kepada kedua orang tua dengan ke-pada anak, teman
atau dengan yang lain. Berbicara dengan perkataan yang mulia kepada kedua orang
tua.
3) Tawadhu’ (rendah hati). Tidak boleh kibr (som-bong) apabila sudah meraih sukses
atau memenuhi jabatan di dunia, karena sewaktu lahir, kita berada dalam keadaan hina
dan membutuhkan pertolongan, kita diberi makan, minum, dan pakaian oleh orang
tua.
3
4) Memberi infaq (shadaqah) kepada kedua orang tua, karena pada hakikatnya semua
harta kita adalah milik orang tua. Oleh karena itu berikanlah harta itu kepada kedua
orang tua, baik ketika mereka minta ataupun tidak.
5) Mendo’akan kedua orang tua. Di antaranya dengan do’a berikut:
َ ربِّ ارْ َح ْمهُ َما َك َما َربَّيَانِي
ص ِغ ْي ًر َ
Artinya :“Ya Alah limpahkanlah rahmatmu kepada ibu bapakku sebagaimana mereka
mengurus ketika aku masih kecil.”
Seandainya orang tua masih berbuat syirik serta bid’ah, kita tetap harus berlaku lemah
lembut kepada keduanya, dengan harapan agar keduanya kembali kepada Tauhid dan
Sunnah. Bagaimana pun, syirik dan bid’ah adalah sebesar-besar kemungkaran, maka kita
harus mencegahnya semampu kita dengan dasar ilmu, lemah lembut dan kesabaran. Sambil
terus berdo’a siang dan malam agar orang tua kita diberi petunjuk ke jalan yang benar.
4
9) Lebih mentaati isteri daripada kedua orang tua. Bahkan ada sebagian orang yang tega
mengusir ibunya demi menuruti kemauan isterinya.
10) Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu dengan keberadaan orang
tua dan tempat tinggal ketika status sosialnya meningkat. Tidak diragukan lagi, sikap
semacam itu adalah sikap yang sangat tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang
keji dan nista.
1. Mematuhi setiap yang diperintahkan atau dilarang oleh keduanya dalam hal-hal yang bukan
kemaksiatan kepada Allah dan tidak menyelisihi syariatnya, karena tidak boleh mentaati
makhluk dalam bermaksiat terhadap Allah, hal ini berdasarkan pada firman Allah swt. :
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukanKu dengan sesuatu yang tidak ada
pengetahuan tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah
keduanya di dunia dengan baik.” (Q.S Al-Luqman : 15)
3. Berbuat baik terhadap keduanya dengan segala sesuatu yang mampu dilakukan, seperti
memberi makanan, pakaian, mengobati, dan mencegah mara bahaya serta mempertaruhkan
jiwa untuk melindungi mereka.
5
4. Menyambung hubungan silaturrahim yang tidak ada hubungan Rahim kecuali melalui mereka
berdua, mendoakan dan memohonkan ampunan bagi keduanya serta melaksanakan janji
keduanya dan menghormati teman-teman mereka.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makna berbakti kepada kedua orang tua yakni berusaha membalas semua yang telah
diberikan kedua orang tua kita, meskipun semua kebaikan mereka tidak akan pernah bisa
terbalas oleh seorang anak. Kita harus berbakti kepada orang tua karena hal tersebut
merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim. Bentuk-bentuk berbakti kepada kedua
orang tua diantaranya, bergaul bersama keduanya dengan cara yang baik, berkata kepada
keduanya dengan perkataan yang lemah lembut, tawadhu’ (rendah hati), memberi infaq
(shadaqah) kepada kedua orang tua, karena pada hakikatnya semua harta kita adalah milik
orang tua, serta mendoakan kedua orang tua. Selain bentuk-bentuk berbakti kepada kedua
orang tua, ada pula bentuk-bentuk durhaka kepada kedua orang tua. Kita sebagai seorang
anak memiliki hak-hak terhadap kedua orang tua, hak-hak tersebut telah dijelaskan pada
makalah ini.
B. Saran
Sebagai seorang anak, kita memiliki kewajiban untuk berbakti kepada kedua orang tua.
Untuk itu, marilah kita senantiasa memenuhi kewajiban kita sebagai seorang anak.
Marilah kita membahagiakan kedua orang tua kita, sebelum nantinya kita akan
menyesal karena tidak bisa melihat mereka nantinya untuk selamanya. Semoga kita
dapat menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua kita dan membuat mereka
bangga terhadap kita.