Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AKUTANSI KEUANGAN LANJUTAN

DISUSUN
OLEH :

RIKCAN LUBIS (1810203026)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER
KUTACANE
2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kutacane, Juli 2021

Penyusun,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................................1
B. Permasalahan........................................................................................................................1
C. Tujuan penulisan...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
A. Pengertian Likuidasi.............................................................................................................2
B. Pengertian Likuidasi Sederhana...........................................................................................2
C. Sebab-sebab Likuidasi..........................................................................................................2
D. Prosedur Likuidasi................................................................................................................2
E. Metode Likuidasi..................................................................................................................3
F. Tujuan Likuidasi...................................................................................................................4
G. Lima kemungkinan yang akan terjadi dalam Likuidasi Sederhana......................................4
H. Contoh Soal..........................................................................................................................5
BAB II PENUTUP........................................................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Likuidasi adalah pembubaran perusahaan sebagai badan hukum yang meliputi
pembayaran kewajiban kepada para kreditor dan pembagian harta yang tersisa kepada para
pemegang sekutu. Tujuan utama dari likuidasi itu sendiri adalah untuk melakukan pengurusan
dan pemberesan atas harta perusahaan yang dibubarkan tersebut.

B. Permasalahan
Dilihat dari latar belakang penulisan makalah ini, penulis ingin menjelaskan mengenai
likuidasi, tahap-tahap likuidasi sampai kepada pembagian harta hasil likuidasi. Hal inilah yang
jadi permasalahan dalam makalah ini, yang mudah mudahan dapat menjawab semua pertanyaan
kita tentang “ Likuidasi Persekutuan ”.

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan.
2. Mampu menjelaskan tentang pengertian likuidasi.
3. Mampu menjelaskan tentang tahap-tahap likuidasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Likuidasi
Likuidasi adalah tindakan untuk membubarkan, menutup dan menghentikan semua
kegiatan dari suatu perusahaan dan membereskannya serta membagi-bagikan aktiva tersebut
kepada pihak kreditur dan pemegang saham.

B. Pengertian Likuidasi Sederhana


Likuidasi sederhana sering disebut sebagai likuidasi serentak karena pembagian kasnya
dilakukan serentak untuk semua sekutunya. Disamping itu sering disebut juga sebagai likuidasi
tunggal karena realisasi non aktivanya hanya sekali saja dan menyeluruh. Pembagian kas
dilakukan hanya seklai saja yaitu setelah semua aktiva non-kasnya terjual dan hutang kepada
pihak ketiga maupun kepada sekutu telah dilunasi. 
Terjadi apabila proses likuidasi relatif cepat. Likuidasi yg proses pembagian kasnya
hanya sekali saja, yaitu setelah semua aktiva non kas terealisasi menjadi kas dan setelah utang
kepada pikah ketiga lunas.Modal bersih sekutu adl modal sekutu setelah diperhitungkan dengan
utang piutang kepada persekutuan.

C. Sebab-sebab Likuidasi
1) persekutuan mengalami kerugian
2) Sewaktu-waktu kehendak RUPS
3) Jangka waktu berdiri persekutuan sudah berakhir
4) Berdasarkan penetapan pengadilan
5) Sebagai akibat merger / konsolidasi persekutuan

D. Prosedur Likuidasi
Proses pembubaran usaha ini meliputi dua tahap,yaitu:
1) Proses realisasi
Mengubah harta kekayaan yang ada menjadi uang tunai (cash).
2) Proses likuidasi
Pembayaran kembali hutang-hutang kepada para kreditur dan pembayaran kembali sisa
modal kepada para anggotanya.

Prosedur dalam likuidasi


1) Rekening –rekening pembukuan harus disesuaikan dan ditutup. Laba dan rugi bersih
selama  periode  terakhir  diperhitungkan  ke  rekening  modal  masing  – masing,
sesudah itu dikatakan persekutuan siap untuk dilikuidasi ;
2) Pada proses  pengubahan  aktiva  menjadi  uang  tunai,  apabila  ada  perbedaan antara 
nilai  buku  dan  nilai  realisasi  yang  menunjukkan  keuntungan  atau kerugian  harus 
dibagi  di  antara  anggota  sesuai  dengan  perbandingan pembagian  laba  (rugi).  Saldo 
modal  selanjutnya  dipakai  sebagai  dasar penyelesaian.
3) Apabila dijumpai  keadaan  di  mana  salah  seorang  anggota  mempunyai  saldo debit di
dalam rekening modalnya, di lain pihak ia mempunyai piutang kepada persekutuan, 
maka  piutang  kepada  persekutuan  itu  dipakai  untuk  menutup saldo  debit  rekening 
modal  yang    Di  samping  itu  pada prinsipnya apabila seorang anggota mengalami
defisit maka anggota yang lain berkewajiban untuk menutupnya terlebih dahulu.
4) Apabila uang  tunai  sudah  tersedia  untuk  dibagi,  maka  pertama-tama  harus
dibayarkan  terlebih  dahulu  kepada  para  kreditur  extern,  baru  sesudah  itu dibayarkan
saldo –saldo modal masing – masing anggota.

E. Metode Likuidasi
1) Metode perhitungan pembagian kas
Perhitungan pembagian kas dilakukann setelah pelunasan utang kpd pihak ketiga dan
dilakukan setiap persekutuan akan membagi kas.
Prosedur pembagian kas sbb:
a) Menghitung saldo modal bersih masing-masing sekutu saat akan membagi kas
b) Menghitung rugi potensial maksimal
c) Membagi rugi potensial
d) Menghitung saldo modal bersih masing² sekutu setelah diperhitungkan dgn rugi
potensial.Jumlah modal bersih setelah diperhitungkan dgn rugi potensial akan sll sama
dgn jumlah kas yg dibagi. Apabila saldo modal bersih setelah dikurangi rugi potensial
bersaldo negatif, mk saldo tsb ditutup dgn saldo modal sekutu lain yang positif, begitu
seterusnya.
2) Metode program distribusi kas
Dalam metode ini setiap melakukan pembagian kas dilakukan sesuai dengan program
atau rencana yg telah dibuat.
Prosedur penyusunan progran distribusi kas sbb :
a) Menghitung modal bersih masing-masing sekutu saat dinyatakan dlm likuidasi.
b) Menghitung kemampuan masing-masingsekutu untuk menanggung rugi persekutuan.
Kemampuan masing-masingsekutu adalah sama dgn saldo modal bersih dibagi
dgnrasio L/R
c) Menyusun urutan atau ranking kemampuan masing-masing sekutu di dalam
menanggung rugi dan menghitung selisih antar ranking tersebut.
d) Menyusun urutan prioritas pembagian kas dan besarnya bagian kas masing-masing
sekutu

F. Tujuan Likuidasi
Beberapa tujuan Likuidasi yaitu :
1) Mengkonversi aktiva perusahaan menjadi uang tunai dengan kerugian minimum dari
realisasi aktiva.
2) Untuk menyelesaikan kewajiban yang sah dari persekutuan.
3)  Untuk membagikan uang tunai dan aktiva lain yang tidak dapat dicairkan kepada
masing-masing sekutu dengan cara yang adil.
Tujuan fungsi akuntansi yang terkait dengan likuidasi adalah untuk menyajikan informasi
yang memadai agar aktiva dapat dibagikan secara adil kepada kreditor dan sekutu dengan
memperhatikan perundang-undangan yang berlaku.Dengan demikian terjadi pergeseran dari
pengukuran rugi laba periodik menjadi penentuan realisasi keuntungan dan kerugian.

G. Lima kemungkinan yang akan terjadi dalam Likuidasi Sederhana


1) Semua sekutu modalnya bersaldo positif.
2) Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif tetapi dapat ditutup dengan utang kepada
sekutu yang bersangkutan.
3) Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif namun tidak dapat ditutup dengan utang-
piutang sekutu yang bersangkutan.
4) Kondisi Khusus: Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif namun sekutu yang harus
menyetor modal secara pribadi dalam keadaan tidak mampu.
5) Kondisi Khusus: Kas yang ada tidak cukup untuk melunasi Utang kepada pihak ketiga.

H. Contoh Soal
1) Contoh 1
Persekutuan Tn. A,B, C dan D dinyatakan di likuidasi. Pembagian L/R dalam
persekutuan dgn perbandingan sbb: 30%, 30%, 20% dan 20%. Neraca persekutuan sbb:

PERSEKUTUAN ABCD
Neraca
31-Des-15
Kas   10.000 Hutang Dagang 75.000
Aktiva Hutang kpd
Lain-lain 180.000 Tuan.B 6.000
Hutang kpd
    Tuan.D 5.000
    Modal tuan A 42.000
    Modal tuan B 31.500
    Modal tuan C 20.500
    Modal tuan D 10.000
    190.000     190.000

Tentukan :
a. Jurnal Pembagian Laba/Rugi Penjualan Aktiva
b. Jurnal pembayaran hutang
c. Jurnal pembagian Laba/Rugi

Apabila :
Realisasi aktiva lain sebesar Rp.140.000,- Kerugian dalam realisasi aktiva lain2 dibebankan
kepada rekening modal anggota dgn saldo modal yang masih cukup.
Jawab :
NB aktiva lain2 Rp.180.000
Nilai realsasi (menjadi kas) Rp.140.000
Rugi realisasi Rp. 40.000

Kerugian dibagi:
A: 30% x Rp.40.000=Rp.12.000
B: 30% x Rp.40.000=Rp.12.000
C: 20% x Rp.40.000=Rp. 8.000
D: 20% x Rp.40.000=Rp. 8.000
b) Jurnal: (pembayaran hutang)

a) Jurnal: (pembagian L/R penjualan aktiva) Hutang dagang Rp.75.000

Kas Rp.140.000 Kas Rp.75.000

Modal A Rp. 12.000


Modal B Rp. 12.000
Modal C Rp. 8.000
Modal D Rp. 8.000
Aktiva lain2 Rp.180.000

c) Jurnal (pembagian L/R)


Hutang kepada B Rp. 5.000
Hutang kepada D Rp. 6.000
Modal A Rp.30.000
Modal B Rp.19.000
Modal C Rp.12.000
Modal D Rp. 2.000
Kas Rp.75.000
PERSEKUTUAN ABCD
Laporan Likuidasi
AKTIVA HUTANG Hutang pd Hutang pd MODAL DAN PEBAGIAN L/R
MODAL
KETERANGAN KAS
LAIN-LAIN DAGANG Tuan. B Tuan. D MODAL A MODAL B MODAL C D
30% 30% 20% 20%
Saldo sebelum
likuidasi 10.000 180.000 75.000 6.000 5.000 42.000 31.500 205.000 10.000
A) Hasil
penjualan aktiva
& 140.000 (180.000) (12.000) (12.000) (8.000) (8.000)

pembagian L/R 150.000 30.000 19.500 12.500 2.000


B) Pembayaran
kepada (75.000) (75.000)
Kreditur (75.000)
C) Pembayaran
kepada (75.000) (6.000) (5.000) (30.000) (19.500) (12.500) (2.000)
para anggota - - - - - - - - -

2) Contoh 2
Persekutuan “Cinta Sekali” yang anggotanya A,B, dan C. Pada tanggal 2 januari 2003
bersepakat melakukan likuidasi perusahaannya karena ketiga anggotanya tersebut tidak ada
kecocokan lagi untuk menjalankan usahanya. Semua aktiva non kas dapat direalisasikan
seluruhnya menjadi uang kas. Pembagian laba ruginya dengan perbandingan 4:4:2.
Adapun laporan keuangannya adalah :

Realisasi aktiva non kas adalah sebagai berikut :


1. Piutang dagang dapat ditagih sebagai Rp 25.000
2. Persediaan dapat dijual dengan harga Rp 42.000
3. Aktiva tetap dapat dijual dengan harga Rp 50.000
Untuk mempermudah di dalam penyelesaian likuidasi, maka selanjutnya disusun menjadi
ikhtisar sebagai berikut :
Setelah ikhtisar likuidasi disusun, maka selanjutnya disusun jurnal realisasi dan likuidasi
sesuai dengan transaksi yang dicatat dalam tabel ikhtisar likuidasi.
1. Jurnal penagihan piutang dagang
Kas                      Rp 25.000
Modal A              Rp   2.000
Modal B              Rp   2.000
Modal C             Rp   1.000
Piutang dagang           Rp 30.000
(realisasi piutang sebesar Rp 25.000 dari saldo piutang sebesar Rp 30.000, berari ada kerugian
penagihan piutang sebesar Rp 5.000. Kerugian tersebut dibagi kepada masing-masing anggota
sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
2. Jurnal penjualan persediaan
Kas Rp 42.000
Modal A Rp 800
Modal B Rp 800
Modal C Rp 400
Persediaan Rp 40.000
(realisasi persediaan sebesar Rp 42.000 dari saldo persediaan sebesar Rp 40.000, berarti ada
keuntungan sebesar Rp 2.000 dibagikan kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan
4:4:2)
3. Jurnal penjualan aktiva tetap
Kas                  Rp 50.000
Modal A          Rp 12.000
Modal B         Rp 12.000
Modal C Rp  6.000
Aktiva tetap Rp 80.000
(realisasi aktiva tetap sebesar Rp 50.000 dari saldo aktiva tetap sebesar Rp 80.000, berarti ada
kerugian sebesar Rp 30.000 dialokasikan kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan
4:4:2)

4. Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur eksternal


Hutang dagang Rp 60.000
Kas Rp 60.000
5. Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur internal
Hutang kepada sekutu B Rp 10.000
Kas Rp 10.000
6. Pembagian kepada para anggota
Modal A                      Rp 26.800
Modal B                      Rp 26.800
Modal C                      Rp 13.400
Kas Rp 67.000
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Likuidasi adalah pembubaran perusahaan sebagai badan hukum yang
meliputipembayaran kewajiban kepada para kreditor dan pembagaian harta yang tersisa kepada
para sekutu. Tujuan utama dari likuidasi itu sendiri adalah untuk melakukan pengurusan dan
pemberesan atas harta perusahaan yang dibubarkan tersebut.

Berikut ini adalah tahap-tahap pembubaran persekutuan :


a. Tahap Pengumuman dan Pemberitahuan Pembubaran Perseroan.
b. Tahap Pencatatan dan Pembagian Harta Kekayaan
c. Tahap Pengajuan Keberatan Kreditor
d. Tahap Pertanggung Jawaban Likuidator
e. Tahap Pengumuman Hasil Likuidasi
DAFTAR PUSTAKA

A. Beams, Floyd, dan Amir Abadi Yusuf. 1999. "Akuntansi Keuangan Lanjutan Di Indonesia".
Buku I. Salemba Empat: Jakarta.
A. Beams, Floyd, Brozovsky, dan Shoulders. 2002. "Akuntansi Keuangan Di Indonesia". Buku I.
Salemba Empat: Jakarta.
Amin, Aminul. 2004. "Akuisisi, Merger Dan Delisting: Perubahan Kinerja, Dampak
Pertimbangan Strategis, Dan Efek Intra Industri". Simposium Nasional Akuntansi IV.
A. Setiawan, Anton. 2004. "Beberapa Aspek Dalam Merger Dan Akuisisi". Jurnal Akuntansi
Dan Keuangan. Vol. 2. No. 1. April.

Anda mungkin juga menyukai