LIKUIDASI PERSEKETUAN
OLEH KELOMPOK 1:
1. FADALDIN (16-320-016)
2. WD. MARDIANA (16-320-017)
3. NARMI (16-320-022)
4. ALAMSYAH (16-320-027)
5. ONA ALFIYANTI (16-320-028)
6. ARIFUDDIN (16-320-030)
7. ASRILA (16-320-042)
8. AZLAN (16-320-045)
FAKULTAS EKONOMI
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan
baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas
mengenai “Likuidasi Persekutuan”
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik
yang dapat membangun makalah kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL
3.1.Kesimpulan ..........................................................................................................
3.2.Saran .....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Likuidasi adalah pembubaran perusahaan sebagai badan hukum yang meliputi
pembayaran kewajiban kepada para kreditor dan pembagaian harta yang tersisa kepada
para pemegang saham (Persero)”. Tujuan utama dari likuidasi itu sendiri adalah untuk
melakukan pengurusan dan pemberesan atas harta perusahaan yang dibubarkan
tersebut.
Oleh karena itu, penulis menulis makalah yang berjudul “Likuidasi Persekutuan “.
1.2.Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang penulisan makalah ini, penulis ingin menjelaskan
mengenai likuidasi, tahap-tahap likuidasi sampai kepada pembagian harta hasil likuidasi.
Hal inilah yang jadi permasalahan dalam makalah ini, yang mudah-mudahan dapat
menjawab semua pertanyaan kita tentang “ Likuidasi Persekutuan ”.
Berdasarkan saat dan cara pembayaran (distribusi) pembagian kas, maka likuidasi
dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Likuidasi berlangsung setelah proses realisasi aktiva non kas selesai (likuidasi secara
langsung)
2. Likuidasi berlangsung setiap saat setelah realisasi aktiva non kas dilakukan (likuidasi
bertahap)
Pada topik 1 akan dibahas likuidasi sederhana dengan 3 kemungkinan diatas dimana
semua sekutu dalam keadaan mampu, kemudian pada topik kedua dibahas mengenai
likuidasi sederhana dalam keadaan khusus yaitu sekutu dalam keadaan tidak mampu
dan realisasi yang terlalu kecil sehingga kas tidak cukup melunasi hutang kepada pihak
ketiga.
1) Saldo Semua Sekutu Setelah Realisasi Bernilai Positif.
Di dalam kasus normal biasanya nilai realisasi lebih kecil daripada nilai bukunya
namun kerugian akibat realisasi tidak begitu besar sehingga saldo masing-masing
sekutu setelah realisasi bernilai positif semua.
Langkah-langkah:
1. Realisasi nilai aktiva non-kas.
2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.
3. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.
4. Pelunasan hutang sekutu dan pembagian kas sekaligus.
2) Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif akan tetapi dapat ditutup dengan
utang kepada sekutu yang bersangkutan.
Rugi realisasi yang cukup besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu bernilai
negatif (defisit) sesudah realisasi. Apabila persekutuan memiliki hutang kepada salah
seorang sekutu tersebut, maka defisit sekutu tersebut dapat ditutup dengan hutang
persekutuan kepada sekutu.
Langkah-langkah:
1. Realisasi nilai aktiva non-kas.
2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.
3. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.
4. Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian hutang sekutu.
5. Pelunasan hutang sekutu.
6. Pembagian kas.
3) Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif akan tetapi tidak dapat ditutup dengan
utang kepada sekutu yang bersangkutan.
Rugi realisasi yang cukup besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu bernilai
negatif (defisit) sesudah realisasi. Apabila defisit lebih besar daripada hutang
persekutuan kepada salah seorang sekutu tersebut, maka defisit sekutu tersebut dapat
ditutup dengan sebagian hutang namun akhirnya harus ditutup sekutu yang defisit
tersebut dengan setoran kas.
Langkah-langkah:
1. Realisasi nilai aktiva non-kas.
2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.
3. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.
4. Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian hutang sekutu.
5. Pembagian kas dari selisih antara modal bersih dengan penutupan defisit
yang dibebankan kepada masing-masing sekutu sesuai prosentase yang telah
dikurangi prosentase sekutu tidak mampu.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Likuidasi adalah pembubaran perusahaan sebagai badan hukum yang meliputi
pembayaran kewajiban kepada para kreditor dan pembagaian harta yang tersisa kepada
para pemegang saham (Persero)”. Tujuan utama dari likuidasi itu sendiri adalah untuk
melakukan pengurusan dan pemberesan atas harta perusahaan yang dibubarkan
tersebut.
3.2.Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan penulis atas
partisipasi para pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang sehat
dan bersifat membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Kami sadar bahwa
penulis adalah manusia biasa yang pastinya memiliki kesalahan. Oleh karena itu, dengan
adanya kritik dan saran dari pembaca, penulis bisa mengkoreksi diri dan menjadikan
makalah ke depan menjadi makalah yang lebih baik lagi dan dapat memberikan manfaat
yang lebih bagi kita semua.