MAKALAH
SURABAYA
T.P 2021/2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Segala puji milik Allah subhanahu wa Ta’la .Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW . Berkat limpahan
waktu, kesehatan dan ilmu dari Allah subhanahu wa Ta’la. Alhamdulillah naskah
makalah tentang Likuidasi Persekutuan Sederhana dapat kami selesaikan.
DAFTAR ISI
2
Kata Pengantar ................................................................................................ 2
Daftar Isi........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 15
3.2 Saran........................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
7
2. Likuidasi berlangsung setiap saat setelah realisasi aktiva non kas
dilakukan (likuidasi bertahap).
8
2. Likuidasi Bertahap
Likuidasi Bertahap merupakan suatu likuidasi yang secara umum
memerlukan beberapa bulan dalam penyelesaiannya dan mencangkup
pembayaran secara periodik atau cicilan/bertahap kepada para
sekutunya selama masa likuidasi. Kebanyakan persekutuan dilakukan
dalam periode yang diperpanjang dengan tujuan memperoleh realisasi
aset sebesar mungkin. Pada umumnya para sekutu menerima
pembayaran periodik selama likuidasi karena memerlukan dana untuk
keperluan pribadi.
Proses likuidasi bertahap ini terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap
pertama baru sebagaian aktiva dapat direalisasikan (dijual), maka
pertama kali harus dibayar semua kewajiban kepada kreditur. Sisa uang
(kas) hasil penjualan aktiva kemudian dibayarkan kepada para sekutu
sebagai pembayaran kembali sebagian hak penyertaannya. Hasil
realisasi aktiva pada tahap berikutnya akan dibayarkan kepada sekutu.
Proses demikian ini akan dilaksanakan terus sampai dengan aktiva yang
dimiliki habis terjual seluruhnya.
Untuk menjamin agar penyelesaian dapat dilakukan sesuai dengan hak-
hak para sekutu, pembayarn bertahap harus diatur sebagai berikut :
“Pembayaran hanya dilakukan kepada anggota yang mempunyai saldo
kredit atas rekening modalnya setelah mempertimbangkan seluruh
jumlah kemungkinan kerugian yang akan terjaadi. Pembayaran
demikian tidka boleh melampaui saldo kredit atas rekening modal
anggota yang bersangkutan”.
Dengan ketentuan demikian berati terdapat dua kemungkinan rugi yang
maksimum harus ditanggung oleh setiap anggota perlu diperhitungkan
dengan saldo dengan saldo masing-masing sbelum pembayaran kepada
sekutu dilakukan, yaitu :
a. Kemungkinan rugi sebagai akibat tidak dapat
direalisasikannya aktiva (non kas) yang ada/dimiliki.
9
b. Kemungkinan adanya anggota-anggota yang mengalami
defisit modal, sehingga tidak mampu menyelesaikan
kewajibannya kepada persekutuan. Prosedur pembagian dan
penyertaan kembali modal para anggota sedemikian itu
dimaksudkan agar hak penyertaan masing-masing anggota
secepat mungkin sesuai dengan perbandingan pembagian
laba/rugi yang ada. Sehingga tidak dikhawatirkan akan
timbulnya pembayaran dalam jumlah lebih, karena kerugian
realisasi aktiva dikemudian hari tidak akan mempengaruhi
posisi modal para sekutu.
Di dalam kasus normal biasanya nilai realisasi lebih kecil daripada nilai
bukunya namun kerugian akibat realisasi tidak begitu besar sehingga saldo
masing-masing sekutu setelah realisasi bernilai positif semua.
Langkah-langkah:
12
Rugi realisasi yang cukup besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu
bernilai negatif (defisit) sesudah realisasi. Apabila persekutuan memiliki
hutang kepada salah seorang sekutu tersebut, maka defisit sekutu tersebut
dapat ditutup dengan hutang persekutuan kepada sekutu.
Langkah-langkah:
Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif akan tetapi tidak dapat
ditutup dengan utang kepada sekutu yang bersangkutan.
Rugi realisasi yang cukup besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu
bernilai negatif (defisit) sesudah realisasi. Apabila defisit lebih besar daripada
hutang persekutuan kepada salah seorang sekutu tersebut, maka defisit sekutu
tersebut dapat ditutup dengan sebagian hutang namun akhirnya harus ditutup
sekutu yang defisit tersebut dengan setoran kas.
Langkah-langkah:
13
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
15
3.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Modul Perkuliahan Akuntansi Keuangan Lanjutan disusun oleh Dr.
NANANG SHONHADJI ., S.E., M.Si., Ak., CA., CMA., CIBA
17