Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Oleh karena adanya resiko normal yang dihadapi ketika
melakukan kegiatan usaha, mayoritas persekutuan yang dimulai pada
suatu tahun tertentu kemungkinan akan menghadapi permasalahan dalam
kurun waktu tiga tahun serta mengalami proses pembubaran atau
terminasi (termination) dan likuidasi (liquidation).
Pengakhiran bisnis suatu persekutuan biasanya merupakan
suatu peristiwa yang emosional bagi para sekutu yang terlibat.
Sekutu-sekutu tersebut mungkin telah menaruh harapan yang tinggi
atas bisnisnya serta telah menginvestasikan sejumlah besar sumber
daya pribadi dan waktu dalam bisnis itu.
Akhir dari persekutuan sering kali merupakan akhir dari impian-
impian bisnis. Para akuntan biasanya mendampingi proses likuidasi dan
harus mengakui hak-hak sah dari sejumlah besar pihak yang terlibat
dalam persekutuan: para sekutu individual, kreditor persekutuan dan
sekutu individu, pelanggan, serta pihak-pihak lain yang memiliki
hubungan bisnis dengan persekutuan

B. Rumusan Masalah
Apa pengertian dari likuidasi ?
Bagaimana prosedur likuidasi dilakukan ?
Bagaimana likuidasi berlangsung setelah proses realisasi berakhir ?

C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah akuntansi keuangan lanjutan I
2. Mampu menjelaskan tentang pengertian likuidasi
3. Mampu menjelaskan prosedur likuidasi
4. Mampu menjelaskan likuidasi setelah realisasi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Likuidasi
Likuidasi adalah suatu keadaan dimana baik persekutuan maupun usaha
perusahaannya dibubarkan semua. Dalam likuidasi ini perusahaan hanya
berjalan beberapa saat guna menyelesaikan proses likuidasi tersebut.
Likuidasi (Purnama Sari:2013) adalah berhentinya kegiatan operasi
perusahaan secara keseluruhan dengan menjual sebagian atau seluruh aktiva
perusahaan, membayar semua utang pajak, kewajiban pada pihak ketiga dan
sisanya dibagikan kepda para anggota sekutu sesuai dengan ratio laba atau rugi.
Dalam likuidasi ini perusahaan hanya berjalan beberapa saat guna
menyelesaikan proses likuidasi tersebut.
Likuidasi didefinisikan oleh Floyd A.Beams (1988) adalah sebagai “suatu
proses yang meliputi merubah aktiva non kas menjadi kas, mengakui laba atau
rugi dari proses merubah aktiva non kas menjadi kas, melunasi kewajiban
firma, dan akhirnya membagi semua kas yang dimiliki kepada masing-masing
anggota sekutu sesuai dengan saldo modalnya”. Sedangkan menurut Harry
Simon (1990) likuidasi adalah proses merealisasikan aktiva non kas menjadi
uang kas, menyelesaikan dengan para kreditur dan pembagian sisa aktiva
kepada kelompok-kelompok pemilikan.
Dengan melihat definisi diatas, maka dapat dikatakan bahwa likuidasi
merupakan proses yang berakhir dengan pembubaran perusahaan sebagai suatu
unit organisasi.

Menurut The Uniform Of Partnership Act (UPA), undang-undang


Persekutuan di AS, pasal 31 menyebutkan, ada beberapa faktor yang
menyebabkan suatu persekutuan dibubarkan yang pada intinya dapat
diklasifikasikan sebagai berikut (seperti yang dikutip oleh Arifin (1997) dalam
bukunya pokok-pokok akuntansi lanjutan) :
1. Sistem perkonomian masyarakat atau negara tidak mendukung adanya
kegiatan usaha, seperti adanya undang-undang pemerintah, sistem

1
monopoli perusahaan besar dan sebagainya, yang kesemuanya itu tidak
memungkinkan lagi suatu persekutuan hidup.
2. Ada faktor-faktor ekstern yang berada diluar jangkauan manajemen
perusahaan seperti bencana alam, kecelakaan, kebakaran dan sejenisnya
yang kesemuanya tidak memungkinkan lagi suatu persekutuan
mempertahankan hidupnya.
3. Adanya faktor-faktor intern di dalam persekutuan, seperti adanya
perselisihan antar anggota, kesalahan dalam manajemen, ketidakserasian
dalam kerja dan sejenisnya yang kesemuanya itu dapat berakibat tidak
memungkinkan lagi suatu persekutuan dipertahankan hidupnya.

Perbedaan Likuidasi dengan Perubahan Persekutuan:


Likuidasi terjadi apabila semua sekutu mengundurkan diri dan persekutuan
dibubarkan, serta aktiva non-kasnya dijual. Perubahan persekutuan terjadi
apabila:
1. Sekutu berkurang, hal ini terjadi bila seorang sekutu atau beberapa sekutu
mengundurkan diri.
2. Sekutu bertambah, hal ini terjadi apabila ada seorang sekutu atau beberapa
sekutu yang masuk ke dalam persekutuan.

Proses pembubaran usaha ini meliputi 2 tahap yaitu :


1. Proses mengubah harta kekayaan yang ada menjadi uang tunai (cash),
yang disebut proses realisasi.
2. Proses pembayaran kembali hutang-hutang kepada para kreditur dan
pembayaran kembali sisa modal kepada para anggota. Yang disebut juga
dengan proses likuidasi.

B. Prosedur dalam likuidasi


1. Rekening-rekening pembukuan harus disesuaikan dan ditutup. Laba dan
rugi bersih selama periode terakhir diperhitungkan ke rekening modal
masing-masing, sesudah itu dikatakan persekutuan siap untuk dilikuidasi.

2
2. Pada proses pengubahan aktiva menjadi uang tunai (cash), apabila ada
perbedaan antara nilai buku dan realisasi yang menunjukkan keuntungan
atau kerugian harus dibagi diantara anggota sesuai dengan perbandingan
pembagian laba (rugi). Saldo modal selanjutnya dipakai sebagai dasar
penyelesaian.
3. Apabila dijumpai keadaan dimana salah seorang anggota mempunyai
saldo debit di dalam rekening modalnya, di lain pihak ia mempunyai
piutang kepada persekutuan, maka piutang kepada persekutuan itu dipakai
untuk menutup saldo debit rekening modal yang bersangkutan. Di samping
itu pada prinsipnya apabila seorang anggota mengalami defisit maka
anggota yang lain berkewajiban untuk menutupnya terlebih dahulu.
4. Apabila uang tunai sudah tersedia untuk dibagi, maka pertama-tama harus
dibayarkan terlebih dahulu kepada para kreditur ekstern, baru sesudah itu
dibayarkan saldo-saldo modal masing-masing anggota.

C. Likuidasi berlangsung setelah proses realisasi berakhir

Apabila semua anggota persekutuan mengalami defisit modal, maka secara


pribadi dinyatakan mampu untuk menutup kewajiban kewajibannya, maka
penyelesaian dapat menempuh antara lain :
1. Anggota anggota yang mengalami deficit modalnya menyetorkan sejumlah
uang kepada perusahaan untuk menutup deficit modal tersebut, tentunya
pertama – tama harus di bayarkan kepada kreditur bayarkan kepada anggota
sebesar hak mereka masing masing
2. Pelunasan sisa hutang kepada kreditur oleh salah satu pemilik. Pelunasan
hutnag ini boleh dilakukan oleh anggota yang mengalami defisit saldo
modalnya maupun oleh anggota yang masih mempunyai hak klaim di dalam
perusahaan, tetapi tetap harus mengutamakan hak kreditur utuk melunasi
semua hutang yang dimilki oleh persekutuan.

Apabila rugi realisasi aktiva lain lain sedemikian besarnya sehingga


mengakibatkan jumlah uang tunai tidak cukup untuk melunasi hutang terhadap
kreditur, sedang anggotan persekutuan juga tidak memiliki kemampuan yang

3
sama utuk memenuhi kewajiban, maka perlu diadakan penyidikan terhadap
posisi hutang dan harta, karena ini menyangkut hak kreditur perusahaan dan
hak kreditur pribadi anggota, antara lain :
1. Hak untuk para kreditur perusahaan antara lain adalah berhak sepenuhya
untuk menerima pembayarab kembali atas piutangnya, dari hasil penjualan
(realisasi) aktiva perusahaan sampai dengan jumlah piutang yang
bersangkutan
2. Hak untuk kreditur anggota antara lain adalah kreditur pribadi anggota
berhak sepenuhnya untuk menerima pembayaran kembali dari hasil
penjualan harta pribadi pemilik sampai dengan jumlah piutnag yang
bersangkutan.

Jenis - Jenis Likuiditas

Menurut cara pembagian kasnya, dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

 Likuidasi sekaligus
yaitu likuidasi yang pembagian kasnya dilakukan serentak karena realisasi
non-aktivanya sekaligus.
 Likuidasi bertahap / berangsur
yaitu likuidasi yang dilakukan sesuai tersedianya kas walaupun realisasinya
belum tuntas.

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Likuidasi adalah suatu keadaan dimana baik persekutuan maupun usaha
perusahaannya dibubarkan semua. Proses pembubaran usaha ini meliputi 2
tahap yaitu proses realisasi dan proses likuidasi.
Prosedur dalam likuidasi :
• Rekening pembukuan harus disesuaikan dan ditutup.
• Selisih nilai buku dan realisasi harus dibagi antar anggota sesuai
perbandingan pembagian laba/rugi.
• Jika ada anggota yang mempunyai saldo debit di modal dan punya piutang,
piutangnya digunakan untuk menutup modal.
• Likuidasi lama yaitu pembayaran dilakukan secara bertahap sesuai jumlah
uang yang tersedia.

B. Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan penulis atas
partisipasi para pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran
yang sehat dan bersifat membangun demi kemajuan penulisan makalah ini.
Kami sadar bahwa penulis adalah manusia biasa yang pastinya memiliki
kesalahan. Oleh karena itu, dengan adanya kritik dan saran dari pembaca,
penulis bisa mengkoreksi diri dan menjadikan makalah ke depan menjadi
makalah yang lebih baik lagi dan dapat memberikan manfaat yang lebih bagi
kita semua.

5
DAFTAR PUSTAKA

Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi Pertama, Hadori Yunus, Harnanto

https://datakata.wordpress.com/2014/11/15/likuidasi-persekutuan/

https://akuntansi329.wordpress.com/2017/10/19/likuidasi-persekutuan-
akuntansi-keuangan-lanjutan-i/

https://miswarymyusuf.blogspot.com/2017/01/makalah-likuidasi.html

Anda mungkin juga menyukai