Anda di halaman 1dari 6

1.

Sebutkan lima perbedaan pada Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat dan Bank
Syariah.
Jawaban:
Berikut ini penjelasan dari ketiga Bank tersebut:
• Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
• Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.
• Bank syariah adalah bank yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas
pembayaran menggunakan prinsip syariah.

1. Perbedaan dalam lingkup kegiatan usaha


• Bank umum meliputi:
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk berupa giro,
deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu;
b. Memberikan kredit;
c. Menerbitkan surat pengakuan hutang;
d. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk
kepentingan dan atas perintah nasabahnya;
e. Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang
masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam
perdagangan surat-surat dimaksud;
f. Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa
berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-
surat dimaksud;
g. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah;
h. Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
i. Obligasi;
j. Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun;
k. Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan
1( (satu) tahun;
l. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah;
m. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan
dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana
telekomunikasi maupun wesel unjuk, cek atau sarana lainnya;
n. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan
melakukan perhitungan dengan/atau antar pihak ketiga;
o. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;
p. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu kontrak;
q. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya
dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek;
r. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan
wali amanat;
s. Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain
berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
oleh Bani Indonesia;
t. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang
tidak bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

• Bank Perkreditan Rakyat meliputi:


a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu;
b. Memberikan kredit;
c. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip
syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
deposito berjangka, sertifikat deposito, dan /aatau tabungan pada bank
lain.
• Bank Syariah meliputi:
a. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa deposito, tabungan,
atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad
wadi’ah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
b. Menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa deposito, tabungan,
atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad
Mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah.
c. Menyalurkan pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad Mudharabah,
akad musyarakah, atau akad lain yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah.
d. Menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad murabahah, akad salam,
akad musyarakah, atau akad lain yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah.
e. Menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad qardh atau akad lain yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
f. Menyalurkan pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak
bergerak kepada nasabah berdasarkan akad ijarah dan/atau sewa beli
dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik atau akad lain yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah.
g. Melakukan pengambilalihan utang berdasarkan akad hawalah atau
akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
h. Melakukan usaha kartu debit dan/atau kartu pembiayaan berdasarkan
prinsip syariah.
i. Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri surat berharga
pihak ketiga yang diterbitkannya atas dasar transaksi nyata berdasarkan
prinsip syariah, antara lain seperti akad ijarah, musyarakah,
Mudharabah, murabahah, Kafalah, atau hawalah.
j. Membeli surat berharga berdasarkan prinsip syariah yang diterbitkan
oleh pemerintah dan/atau Bank Indonesia.
k. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
perhitungan dengan pihak ketiga atau antar pihak ketiga berdasarkan
prinsip syariah.
l. Melakukan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu
akad yang berdasarkan prinsip syariah.
m. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga
berdasarkan prinsip syariah.
n. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah berdasarkan prinsip syariah.
o. Melakukan fungsi sebagai wali amanat berdasarkan akad wakalah.
p. Memberikan fasilitas letter of credit atau bank garansi berdasarkan
prinsip syariah; dan
q. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan di bidang perbankan
dan di bidang sosial sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Perbedaan dalam lingkup yang dilarang


• Bank umum dilarang untuk:
1. Melakukan penyertaan modal selain yang disebutkan kegiatan-
kegiatan usaha bank umum yaitu melakukan kegiatan
penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang
keuangan, seperti sewa guna usaha, modal Ventura, perusahaan
efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan
penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia;
2. Melakukan usaha perasuransian;
3. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha seperti yang
diuraikan pada bagian usaha kegiatan Bank umum.
• Bank Perkreditan Rakyat dilarang:
1. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas
pembayaran;
2. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing;
3. Melakukan penyertaan modal;
4. Melakukan usaha perasuransian;
5. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana
dimaksud.
• Bank Syariah dilarang:
a. Melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan Prinsip Syariah;
b. Melakukan kegiatan jual beli saham secara langsung di pasar modal;
c. Melakukan penyertaan modal, selain untuk tujuan penyertaan modal
sebagaimana dimaksud dalam huruf A di atas.

3.Perbedaan dalam lingkup bentuk hukum:


• Bank umum dapat berupa:
a. Perseroan Terbatas;
b. Koperasi; atau
c. Perusahaan Daerah.
• Bank perkreditan rakyat dapat berupa:
a. Perusahaan daerah;
b. Koperasi;
c. Perseroan Terbatas;
d. Bentuk lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
• Bank Syariah dapat berupa:
a. Perseroan Terbatas;

4.Perbedaan dalam lingkup pendirian:


• Bank umum
Adapun ketentuan mengenai persyaratan pendirian yang wajib dipenuhi, ditetapkan oleh
Bank Indonesia.
a. Warga negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia; atau
b. Warga negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia dengan warga negara asing
dan/atau badan hukum asing secara kemitraan.
c. Bank umum yang berbentuk hukum koperasi, kepemilikannya diatur berdasarkan
ketentuan dalam undang-undang tentang perkoperasian yang berlaku.
d. Bank umum yang berbentuk hukum perseroan terbatas, sahamnya hanya dapat
diterbitkan dalam bentuk saham atas nama
e. Bank umum dapat melakukan emisi saham melalui bursa efek. Warga negara
Indonesia, warga negara asing, badan hukum Indonesia, dan/atau badan hukum asing
dapat membeli saham Bank umum, secara langsung dan/atau melalui bursa efek.

• Bank Perkreditan Rakyat hanya dapat didirikan dan dimiliki oleh:


a. Warga negara Indonesia
b. Badan hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya warga negara Indonesia
c. Pemerintah daerah
d. Atau dapat dimiliki bersama di antara ketiganya
e. Jika Bank perkreditan rakyat yang berbentuk hukum koperasi, kepemilikannya diatur
berdasarkan ketentuan dalam undang-undang tentang perkoperasian yang berlaku.
f. Bila berbentuk hukum perseroan terbatas, sama halnya dengan ketentuan Bank
Umum, sahamnya dapat diterbitkan dalam bentuk saham atas nama.
• Bank Syariah yang harus dipenuhi dalam pendirian:
a. Kepemilikan dapat dimiliki oleh pihak domestik dan pihak asing
b. Berbadan hukum Indonesia dan harus dimiliki oleh sedikitnya dua warga negara
Indonesia (WHI), atau badan hukum Indonesia (BHI) atau warga negara asing atau
badan hukum asing (WHI/BHI) secara kemitraan
c. Pemilik tidak termasuk daftar orang tercela atau DOT dan memiliki Integritas
d. Nilai modal disetor paling kecil Rp. 1.000.000.000.000,- (satu triliun). Adapun
kepemilikan asing hanya boleh paling banyak 99 persen dari modal disetor yang dapat
berupa rupiah atau valuta asing. BI juga baru akan mengeluarkan persetujuan prinsip
jika pemilik bank sudah menyetorkan 30 persen dari modal yang diwajibkan.
e. Sumber dana untuk modal disetor tidak boleh berasal dari pinjaman atau fasilitas
pembiayaan dalam bentuk apapun dari bank/atau pihak lain di Indonesia.
f. Sumber dana modal disetor tidak boleh dari sumber yang diharamkan termasuk untuk
tujuan pencurian uang.
g. Harus memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS)
h. Harus mendapatkan persetujuan prinsip
i. Harus mendapatkan izin usaha

5.Perbedaan dalam lingkup sumber penghimpunan dana:


• Bank Umum meliputi:
1. Giro.
2. Tabungan.
3. Deposito berjangka.
4. Sertifikat deposito.
5. Surat berharga yang diterbitkan.
6. Pinjaman.
7. Modal sendiri.
• Bank Perkreditan Rakyat meliputi:
a. Masyarakat atau dana pihak ketiga berupa Deposito,
b. Tabungan, dan
c. didukung pendanaan dari Antar Bank Pasiva, Pinjaman yang Diterima serta
Kewajiban Segera.
• Bank Syariah meliputi:
1. Giro berdasarkan prinsip al-wadi’ah.
2. Tabungan berdasarkan prinsip al-wadi’ah dan al-mudharabah.
3. Deposito berjangka dengan prinsip al-mudharabah.

SUMBEE BMP EKSI4205/MODUL 4 HAL 4.3-3.60.


Ejournal.bsi.ac.id
https://bizlaw.co.id/pendirian-bank-umum-syariah/
https://www.slideshare.net/isakayoga/bank-syariah-99328195

Anda mungkin juga menyukai