Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN DISKUSI 3

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON-BANK

Nama : Anissa Rahmawati

NIM : 044123264

Prodi : S1-Manajemen

Mata Kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan Non-Bank

Soal Diskusi

Sebutkan lima perbedaan pada Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Syariah

Jawaban

Sesuai dengan Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah
menjadi Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan telah muncul ketentuan
dalam bentuk definisi umum mengenai bank umum, bank perkreditan rakyat, dan bank
syariah. Sejak diberlakukannya UU No.10 Tahun 1998 itu terdapat dua terminologi bank,
yaitu bank konvensional (bank non syariah) dan bank syariah. Karena perkembangan bank
syariah saat itu tergolong sangat cepat menjadikan bank syariah diatur secara khusus dengan
Undnag-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Dari ketiga bank tersebut ketiganya memiliki perbedaan antara satu sama lain. Berikut ini
penjabaran dari perbedaan Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat, dan Bank Syariah :

1. Segi Pengertian
a. Bank Umum
Berdasarkan Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan, bank umum
diartikan sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran.

b. Bank Perkreditan Rakyat


Berdasarkan Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan, bank
perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

c. Bank Syariah
Berdasarkan Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Bank
syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah dengan beroperasi mengikuti ketentuan-ketentuan syariah islam khususnya
yang menyangkut tata cara bermuamalat.
2. Segi Operasional atau Kegiatan Usaha
a. Bank Umum
Kegiatan usaha bank umum yang diatur di dalam Undang-Undang No.10 Tahun 1998
tentang Perbankan antara lain :
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,
deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau dalam bentuk
lainnya yang dipersamakan.
2. Memberikan kredit.
3. Menerbitkan surat pengakuan hutang.
4. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
perhitungan dengan atau antar pihak ketiga.
5. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang
keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi,
serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi
ketentuan yang ditetappkan oleh Bank Indonesia

b. Bank Perkreditan Rakyat


Kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat adalah terbatas, artinya
tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Kegiatan usaha Bank Perkreditan
Rakyat diatur dalam Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan meliputi:
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito
berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan.
2. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
3. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia, deposito
berjangka, serftifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain.

c. Bank Syariah
Berdasarkan Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, bank
yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut
jenisnya terbagi menjadi bank umum syariah, yaitu bank yang memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran dan bank pembiayaan rakyat syariah, yaitu bank
yang tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Kegiatan usaha Bank Umum Syariah, meliputi :
1. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa giro, tabungan, atau bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad wadi'ah atau akad
lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
2. Menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa deposito, tabungan, atau
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad
mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
3. Melakukan pembiayaan kartu debit dan/atau kartu pembiayaan berdasarkan
prinsip syariah.
4. Melakuakan pengambilalihan utang berdasarkan akad hawalah atau akad lainnya
yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
5. Membeli surat berharga berdasarkan prinsip syariah yang diterbitkan oleh
pemerintah dan/atau Bank Indonesia.
6. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada Bank Umum Syariah atau lembaga
keuangan yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dan
melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat
kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, dengan syarat harus menarik
kembali penyertaannya.

3. Segi Pelarangan Kegiatan Usaha


a. Bank Umum
- Dilarang melakukan penyertaan modal,
- Dilarang melakukan usaha perasuransian, dan
- Dilarang melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha yang sudah diatur dalam
Undang-Undang No.10 Tahun 1998.

b. Bank Perkreditan Rakyat


- Dilarang menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lau lintas
pembayaran,
- Dilarang melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, dan
- Dilarang melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha yang sudah diatur dalam
Undang-Undang No.10 Tahun 1998.

4. Segi Penghimpunan dan Penggunaan


a. Bank Umum
Penggunaan dana pada Bank Umum meliputi :
- Cadangan (reserve)
- Kredit yang dilasurkan (loan)
- Investasi (investment)

b. Bank Perkreditan Rakyat


Bank perkreditan rakyat menghimpun dana dalam bentuk :
- Simpanan berupa tabungan atau yang dipersamakan dengan itu
- Investasi berupa deposito atau tabungan atau bentuk lain yang dipersamakan
dengan itu

c. Bank Syariah
Bentuk penghimpunan dana pada Bank Syariah meliputi :
- Giro berdasarkan prinsip al-wadi'ah
- Tabungan berdasarkan prinsip al-wadi'ah dan al-mudharabah
- Deposito berjangka dengan prinsip al-mudharabah

5. Segi Badan Hukum


a. Bank Umum
- Perseroan terbatas
- Koperasi
- Perusahaan Daerah

b. Bank Perkreditan Rakyat


- Perseroan terbatas

c. Bank Syariah
- Perseroan terbatas
- Koperasi
- Perusahaan daerah
- Bentuk lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah
(sumber : Lestari,Murti.2020.Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank:1-
9/EKSI4205/3SKS.Tangerang Selatan:Universitas Terbuka. Modul 4 halaman 4.3-
4.58)

Anda mungkin juga menyukai