NIM : 042134641
Makul : Perekonomian Indonesia
2. Jelaskan investasi ekonomi rakyat perlu mendapatkan fasilitas yang memadai dari
pemerintah !
Jawab :
Pemerintah Indonesia cenderung menerapkan dualisme kebijakan ekonomi. Pada satu sisi
pemerintah mendorong terjadinya investasi asing yang bermodal besar sedangkan pada
pernyataannya yang lain pemerintah mendorong investasi ekonomi rakyat yang bermodal
relatif lebih kecil. Nah, dalam hal ini investasi ekonomi rakyat perlu mendapatkan fasilitas
yang memadai dari pemerintah. Hal tersebut karena adanya beberapa alasan seperti :
- Ekonomi Rakyat Menyerap Banyak Tenaga Kerja dan Menggunakan Sumber
Daya Alam Lokal
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) ekonomi rakyat menyerap tenaga kerja
sebanyak 6,2 juta, sedangkan industri rakyat hanya menyerap 4,2 juta orang saja (Jurnal,
2003:12). Selain itu karena seringkali bertempat di pedesaan, ekonomi rakyat
menimbulkan implikasi positif seperti meningkatkan serapan tenaga kerja, mengurangi
jumlah kemiskinan, pemerataan distribusi pendapatan dan pembangunan ekonomi di
perdesaan (Kuncoro, 1994; Sandee et al. 1994; Weiljland, 1999).
e) Kemandirian
Koperasi harus memiliki usaha dan akar yang kuat dalam masyarakat. Koperasi harus
menjadi bagian dari masyarakat, untuk itu koperasi harus ditujukan untuk
memperjuangkan kepentingan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan ekonomi
masyarakat.
5. Jelaskan apa itu privatisasi dan sebutkan tujuan serta lima prinsip dasar privatisasi !
Jawab :
• Pengertian Privatisasi
Privatisasi atau bisa disebut swastanisasi adalah melepaskan sebagian atau seluruh
saham kepada pihak swasta, baik itu secara langsung maupun melalui pasar modal (go
public). Privatisasi ditandai beralihnya kepemilikan tamapuk produksi ke pihak asing.
Akibatnya, pola produksi dan pola konsumsi nasional akan dibentuk oleh kebebasan
kekuatan pasar internasional sehingga tidak lagi menerima prioritas pengutamaan
kepentingan nasional. Privatisasi bukan semata-mata dimaknai sebagai penjualan saham
perusahaan BUMN, melainkan menjadi alat dan cara pembenahan BUMN untuk
mencapai beberapa sasaran sekaligus, termasuk di dalamnya adalah peningkatan kinerja
dan nilai tambah perusahaan, perbaikan struktur keuangan dan manajemen, penciptaan
struktur industri yang sehat dan kompetitif, pemberdayaan BUMN mampu bersaing dan
berorientasi global, penyebaran kepemilikan oleh publik serta pengembangan modal
domestik. Wujud perekonomian yang akan dibangun harus adil dan merata,
mencerminkan peningkatan peran daerah dan pemberdayaan seluruh rakyat, berdaya
saing dengan basis efisiensi, serta menjamin keberlanjutan pemanfaatan sumber daya
alam dan lingkungan hidup seiring dengan semangat era otonomi daerah dan globalisasi
investasi dan perdagangan bebas.
• Tujuan Privatisasi
Salah satu tujuan privatisasi adalah memberikan kontribusi finansial kepada negara dan
badan usaha, mempercepat penerapan prinsip=prinsip Good Corporate Governance,
serta membuka akses ke pasar internasional, dan alih teknologi serta transfer best
practice kepada badan usaha.
Gagasan privatisasi sangat gencar di masa perekonomian yang sedang dilanda kesulitan.
Ada tiga kondisi atau faktor yang melatarbelakangi privatisasi yaitu :
o Pada masa sulit ini orang akhirnya mencari jalan keluar yang mungkin ditempuh,
sehingga semua sumber daya dapat dimanfaatkan secara optimal. Dalam hal ini,
BUMN dilihat sebagai sosok unit usaha yang tidak efisien dan belum optimal
kinerjanya, sehingga dianggap berpeluang untuk dibenahi. BUMN masih
dianggap sebagai unit ekonomi yang boros, kurang efisien, salah urus, tidak
profesional, dan penilaian negatif lainnya. Dari sisi ini, privatisasi dianggap
sebagai upaya untuk penyehatan atau peningkatan efisiensi BUMN tersebut.
Dana privatisasi bisa digunakan untuk perluasan investasinyam dan manajemen
baru diharapkan pula bisa memperbaiki kinerja perusahaan. Dengan demikian hal
ini merupaka upaya internal yang terkait langusng dengan kepentingan BUMN
tersebut, yaitu ingin menjadikannya sebagai unit usaha yang kinerjanya sesuai
dengan kaidah-kaidah bisnis umumnya, walaupun tanpa bisa melepaskan sama
sekali misi BUMN yang juga mengemban misi sosial dan perannya sebagai agent
of development.
o Membantu kesulitan keuangan negara dan problematik perekonomian nasional
umumnya. Dalam hal ini bisa saja unit usaha BUMN ini dirugikan untuk
mengatasi masalah-masalah yang ada di luar BUMN tersebut. Misalnya, karena
tuntutan untuk memperoleh devisa guna mengatasi gejolak kurs yang ada, atau
untuk memenuhi kewajiban internasional kita, maka BUMN terpaksa dilepas
kepada pihak asing, atau pihak-pihak yang bisa memasukkan devisa segar ke
dalam negeri. Jadi, swastanisasi BUMN ini lebih diorientasikan pada pencarian
dana segar yang perolehannya tidak digunakan untuk keperluan investasi atau
pengembangan perusahaan.
o Untuk menarik masuknya modal asing. Sekarang ini, kebutuhan devisa di tanah
air sangat mendesak, baik untuk memenuhi kewajiban internasional yang sudah
jatuh tempo maupun untuk memenuhi impor kebutuhan barang pokok dan input
industri dalam negeri. Lebih dari itu, masuknya devisa tersebut sangat
dibutuhkan pula untuk ikut menstabilkan nilai tukar rupiah yang saat ini
fluktuasinya sangat tinggi, dan berada pada posisi kurs yang sangat lemah
terhadap mata uang kertas dunia.
b) Privatisasi akan memberi peluang kepada segelintir kaum berpunya untuk semakin
melipatgandakan penguasaan modal mereka, karena struktur penguasaan modal atau
faktor-faktor produksi yang sangat timpang.