PEREKONOMIAN INDONESIA.68
NIM : 030709877
Prodi : AKUNTANSI
UPBJJ-UT : BATAM
2. Sebutkan dan jelaskan Investasi ekonomi rakyat perlu mendapatkan fasilitas yang
memadai dari dari pemerintah?
Jawab :
Investasi ekonomi rakyat perlu mendapatkan fasilitas yang memadai dari dari
pemerintah karena beberapa alas an, yaitu sebagai berikut :
Ekonomi rakyat menyerap banyak tenaga kerja dan menggunakan sumber
daya alam local;
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) ekonomi rakyat menyerap
tenaga kerja sebanyak 6,2 juta sedangkan industri rakyat hanya menyerap 4,2 juta
orang saja (Jurnal, 2003:12). Selain itu karena seringkali bertempat di pedesaan,
ekonomi rakyat menimbulkan implikasi positif seperti meningkatkan serapan
tenaga kerja, mengurangi jumlah kemiskinan, pemerataan distribusi pendapatan
dan pembangunan ekonomi di perdesaan (Kuncoro, 1994; Sandee et al. 1994;
Weiljland, 1999).
Ekonomi rakyat memegang peranan penting dalam ekspor nonmigas;
Di mana yang pada tahun 1990 mencapai US$ 1.031 juta atau menempati ranking
kedua setelah ekspor dari kelompok aneka industri.
Berdasarkan posisi tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa ekonomi rakyat
menyimpan potensi yang belum serius dikembangkan mengingat minimnya
perhatian pemerintah terhadap perkembangan mereka selama ini.
Ekonomi rakyat perlu dikembangkan dengan serius;
Karena berdasarkan hasil perhitungan pada PJPT I puncak piramida
perekonomian masih diduduki oleh perusahaan skala besar yang memiliki
karakteristik beroperasi pada struktur pasar quasi-monopoli, oligopolistik,
hambatan masuk tinggi, menikmati margin keuntungan yang besar, dan akumulasi
modal cepat.
5. Jelaskan apa itu privatisasi dan sebutkan tujuan serta lima prinsip dasar privatisasi?
Jawab :
Privatisasi atau swastanisasi adalah salah satu kebijakan yang dilaksanakan oleh
Badan-Badan Usaha Milik Negara (governmentowned companies) dalam rangka
meningkatkan kinerja perusahaan dan mengurangi beban pemerintah, di mana privatisasi
ini sendiri dapat didefinisikan melepaskan sebagian atau seluruh saham kepada pihak
swasta, baik itu secara langsung maupun melalui pasar modal (go public).
Privatisasi di Indonesia mulai dikaji secara serius pada pertengahan tahun 1980-
an, yaitu dengan gagasan untuk melakukan privatisasi pada BUMN yang kinerjanya
kurang baik. Ketika perekonomian dilanda krisis pada tahun 1997 maka gagasan tersebut
mulai dilaksanakan. Beberapa kondisi yang melatarbelakangi dilakukannya privatisasi
antara lain, BUMN dianggap sebagai unit ekonomi yang boros dan kurang efisien;
kemudian BUMN diprivatisasi dengan tujuan membantu kesulitan keuangan negara; lalu
BUMN dianggap potensial untuk menarik modal asing.
Bacellius Ruru (1996), mengemukakan lima prinsip dasar privatisasi, yaitu :
a. kejelasan tujuan;
b. otoritas dan otonomi;
c. pantauan kerja;
d. sistem penghargaan dan hokum; dan
e. persaingan yang netral.