2. Jelaskan investasi ekonomi rakyat perlu mendapatkan fasilitas yang memadai dari dari
pemerintah?
Investasi ekonomi rakyat perlu mendapatkan fasilitas yang memadai dari dari pemerintah
karena beberapa alasan. Pertama, ekonomi rakyat menyerap banyak tenaga kerja dan
menggunakan sumber daya alam lokal. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS)
ekonomi rakyat menyerap tenaga kerja sebanyak 6,2 juta sedangkan industri rakyat hanya
menyerap 4,2 juta orang saja (Jurnal, 2003:12). Selain itu karena seringkali bertempat di
pedesaan, ekonomi rakyat menimbulkan implikasi positif seperti meningkatkan serapan
tenaga kerja, mengurangi jumlah kemiskinan, pemerataan distribusi pendapatan dan
pembangunan ekonomi di perdesaan (Kuncoro, 1994; Sandee et al. 1994; Weiljland, 1999).
Kedua, ekonomi rakyat memegang peranan penting dalam ekspor nonmigas yang pada
tahun 1990 mencapai US$ 1.031 juta atau menempati ranking kedua setelah ekspor dari
kelompok aneka industri. Berdasarkan posisi tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa
ekonomi rakyat menyimpan potensi yang belum serius dikembangkan mengingat minimnya
perhatian pemerintah terhadap perkembangan mereka selama ini.
Ketiga, ekonomi rakyat perlu dikembangkan dengan serius karena berdasarkan hasil
perhitungan pada PJPT I puncak piramida perekonomian masih diduduki oleh perusahaan
skala besar yang memiliki karakteristik beroperasi pada struktur pasar quasi-monopoli,
oligopolistik, hambatan masuk tinggi, menikmati margin keuntungan yang besar, dan
akumulasi modal cepat. Posisi puncak tersebut dikuasai tidak lebih dari 200 konglomerat.
Sedangkan pada posisi tengah dan bawah piramida ditempati oleh perusahaan rakyat yang
beroperasi dalam iklim yang sangat kompetitif, hambatan masuk rendah, margin keuntungan
rendah, dan tingkat drop-out tinggi. Perusahaan rakyat tersebut digeluti oleh sebagian
pengusaha di Indonesia. Perusahaan semacam itu tidak membebani negara karena negara
tidak perlu membiayai kerugian yang mereka derita seperti halnya ketika pemerintah
membiayai kerugian perusahaan besar. Ketangguhan ekonomi rakyat juga tidak perlu
dipertanyakan lagi ketika mereka berhasil bertahan saat krisis moneter di mana justru
perusahaan besar mengalami kebangkrutan.
Hingga saat ini investasi untuk mendukung ekonomi rakyat tidaklah besar. Berdasarkan
catatan BPS, hanya 47% usaha kecil yang pernah mendapatkan kucuran dana dari bank.
Sebanyak 84% industri rumah tangga tidak pernah meminjam dana dari bank dengan alasan
ketiadaan agunan dan prosedur yang berbelit-belit.
Sumber :
Modul ESPA44314 – Perekonomian Indonesia
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/12/01/privatisasi-adalah