BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tak banyak diperdebatkan bahwa industri merupakan tulang punggung perindustrian,
sehingga terkadang pembangunan ekonomi identik dengan industrialisasi. Yang sering menjadi
permasalahan adalah bagaimana proses industrialisasi dilaksanakan serta jenis industri apakah
yang harus dipuilih oleh suatu negara. Hingga menjelang akhir milenium II struktur industri
Indonesia banyak didominasi oleh industri besar swasta dengan sebagian besar bentuk
konglomeratisasi. Industri kecil dan menengah, dimana sebagian besar masyarakat terlibat di
dalamnya, mengalami marginalisasi bahkan kehancuran. Di sisi lain, industri besar dengan
konglomeratisasinya ternyata memiliki kinerja ekonomi yang buruk, sehingga perannya dalam
perekonomian dipertanyakan.
Peran pemerintah yang diimplementasikan melalui BUMN ternyata tidak optimal. Bahkan,
seringkali BUMN justru menjadi tunggangan ekonomi-politik dari penguasa. Intervensi
pemerintah dalam manajemen BUMN merupakan kasus biasa di Indonesia, terutama
menyangkut pembagian peran antara pemerintah, swasta dan koperasi.
Di dalam sistem perekonomian Indonesia dikenal ada tiga pilar utama yang menyangga perekonomian. Ketiga
pilar itu adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi. Atau,
dapat dikatakan bahwa di dalam perekonomian nasional, ada dua kelompok pelaku ekonomi, yakni swasta dan
pemerintah. Kelompok swasta dapat dibagi dalam dua subkelompok, yakni koperasi dan perusahaan-perusahaan
nonkoperasi. Sedangkan kelompok pemerintah adalah BUMN.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan BUMN, BUMS, dan Koperasi ?
2. Apa tujuan didirikannya BUMN, BUMS, dan Koperasi ?
3. Apa saja peranan BUMN, BUMS, dan Koperasi ?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Mengetahui peranan Badan – Badan perekonomian yang ada di Indonesia antara lain BUMN,
BUMS, dan koperasi.
2. Mengetahui penerapan BUMN, BUMS, dan Koperasi di Indonesia serta dampak yang
dihasilkannya.
3. Sebagai bahan referensi dari sumber – sumber yang telah ada sebelunnya.
4. Sebagai bahan evaluasi penerapan sistem perekonomian di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Di dalam sistem perekonomian Indonesia dikenal ada tiga pilar utama yang menyangga perekonomian,
ketiga pilar itu adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi.
Dapat dikatakan bahwa di dalam perekonomian nasional, ada dua kelompok pelaku ekonomi yaitu swasta dan
pemerintahan. Kelompok swasta dapat dibagi dalam dua sub kelompok, yakni koperasi dan perusahaan-perusahaan
non koperasi. Sedangkan kelompok pemerintahan adalah BUMN.
1) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
1. Definisi
Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya
dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk
menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat.
Berdasarkan Undang- Undang No. 19 tahun 2003 Pasal 1 dijelaskan bahwa pengertian dari Badan Usaha Milik
Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki
oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, dan kegiatan
utamanya adalah untuk mengelola cabang- cabang produksi yang penting bagi negara dan digunakan sepenuhnya
untuk kemakmuran rakyat.
Pasal 33 ayat 2 UUD 1945 menyatakan “cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara”. Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 menyatakan “Bumi , air, dan kekayaan alam
yang terkandung didalamnya digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Kedua pasal ini merupakan
jaminan bagi pemerintah untuk ikut serta berperan dalam perekonomian negara. Penguasaan oleh negara dalam
hidup orang banyak bukan berarti memiliki, namun mengandung arti memberi kekuataan tertinggi kepada negara
untuk :
a. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan , penggunaan, persediaan dan pemeliharaan
b. Menentukan dan mengatur hak-hak bumi, air, dan kekayaan alam
c. Mengatur serta menentukan hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan hukum mengenai bumi, air, dan
kekayaan alam yang terkandung didalamnya.
Dengan adanya pasal 33 ayat 2 dan ayat 2 UUD 1945 merupakan jaminan bagi pemerintah untuk ikut serta
berperan dalam perekonomian negara. Peran pemerintah akan menjadi lebih nyata bila pemerintah memiliki
perusahaan negara. Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1232/kmk.013/1989 pasal 2 yang dimaksud
dengan badan usaha milik negara adalah badan usaha dan anak perusahaan BUMN yang seluruh modalnya dimiliki
oleh negara. Karena seluruh modalnya dimiliki oleh negara berarti manajernya sangat dipengaruhi oleh pemerintah.
Menurut instruksi presiden No. 7 tahun 1967, perusahaan negaradiubah bentuknya menjadi BUMN dan
disederhanakan menjadi perusahaan jawatan (perjan), perusahaan umum (perum) , dan perusahaan perseroan
(persero).BUMN memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun agar peran tersebut bisa
lebih maksimal, BUMN harus memebuhi syarat-syarat berikut;
Dikelola berdasarkan prinsip dan kultur korporasi yang sehat;
Dikelola oleh manajemen profesional, integritas dan leadership yang kuat, serta memiliki sense of business
yang tinggi. Untuk itu pola rekrutmen dan pola re- munerasi harus dikembangkan sesuai dengan standar korporasi;
Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG), secara konsis-ten dan berkesinambungan;
Mampu terus menciptakan nilai tambah dan inovasi;
Siap bersaing di era kompetisi global, dan memiliki kemampuan untuk survive dalam segala kondisi;
Memiliki tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility), baik dalam hal kepedulian terhadap
lingkungan hid up, pengentasan problem masyarakat sekitar, dan pengembangan pengusaha kecil.
Tidak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan pengelolaan BUMN membutuhkan keterlibatan yang aktif dari
semua pihak, baik Pemerintah, manajemen BUMN, karyawan BUMN, akademisi, parlemen, dan masyarakat luas
yang memiliki per-hatian terhadap BUMN. Karena itu, marilah bersama-sama kita pikirkan dan pantau bersama
pengelolaan BUMN ini, untuk dapat memberikan hasil yang seoptimal mungkin bagi masyarakat dan negara ini.
2. Maksud dan Tujuan Badan Usaha Milik Negara(BUMN)
Berdasarkan UU no. 19 Tahun 2003 pasal 2, maksud dan tujuan pendirian BUMN tidak lain adalah sebagai
berikut:
1.Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada
khususnya.
2.Mengejar keuntungan.
3.Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai
bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
4.Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi.
5.Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan
masyarakat.
b. Kelemahan
1. Menimbulkan persaingan pasar tidak sehat atau monopoli
2. Penyalahgunaan potensi sumber daya atau eksploitasi sumber daya alam sebesar-besarnya
3. Berkurangnya pendapatan negara karena keringanan pajak
4. Berkuirangnya devisa karena keringanan bea masuk
5. Peranan BUMS dalam perekonomian nasional
1. Sebagai mitra pemerintahan dalam kegiatan perekonomian
2. Membantu pemerintahan dalam pengelolaan kegiatan ekonomi yang tidak ditangani pemerintah
3. Meningkatkan penerimaan dan devisa negara
4. Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran
5. Membantu meningkatkan produksi nasional
6. Membantu pemerintahan dalam usaha pemerataan pendapatan
7. Meningkatkan pendapatan negara dari pajak
6. Bentuk-Bentuk Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Badan usaha milik swasta memiliki 4 bentuk, yaitu :
1. Perusahaan Perseorangan (Po)
Secara definisi yang dimaksud perusahaan perorangan adalah perusahaan yang dimiliki satu individu. Akan
tetapi dalam praktiknya badan usaha ini kerap kali merupakan perusahaan keluarga, yaitu perusahaan yang
menggunakan seluruh atau sebagian anggota keluarga untuk menjalankannya. Dalam suatu perekonomian tidak
mudah untuk menentukan apakah suatu kegiatan itu digolongkan sebagai perusahaan perseorangan atau merupakan
suatu kegiatan ekonomi yang tidak digolongkan sebagai perusahaan.
Dalam setiap perekonomian perusahaan perseorangan merupakan unit usaha yang paling banyak jumlahnya.
Sebagai contoh pada masa ini di Amerika Serikat lebih kurang 80 persen dari jumlah unit usaha merupakan
perusahaan perorangan. Akan tetapi walaupun jumlahnya banyak, nilai penjualannya dan nilai tambah yang
diciptakan oleh usaha yang seperti itu relatif kecil. Hal tersebut berarti perusahaan perorangan walaupun banyak,
tetapi setiap unitnya menggunakan modal yang relatif terbatas dan nilai produksinya juga terbatas.
Pengelolaan perusahaan perseorangan hampir seluruhnya adalah perusahaan kecil dan biasanya langsung
ditangani sendiri oleh pemiliknya. Jika perusahaan perseorangan berkembang menjadi besar , maka kegiatan
manajemen baru akan terlihat lebih teratur, pemilik tidak lagi mengelola secara langsung, melainkan akan duduk
sebagai seorang komisaris (pengawas) sedangkan untuk menjalankan usaha akan diserahkan kepada orang lain atau
manajer yang bisa bekerja lebih profesional.
Ciri-ciri perusahaan perseorangan antara lain sebagai berikut :
1. Dimiliki oleh perseorangan
2. Pengelolaan terbatas atau sederhana
3. Modal tidak terlalu besar
4. Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan
Kelebihan dari perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut :
a. Mudah didirkan
Setiap orang dapat mengembangkan usaha perseorangan. Biasanya usaha ini tidak perlu mendapat izin dari
lembaga pemerintah untuk menjalankannya.
b. Organisasinya sederhana sehingga biaya organisasinya pun rendah
Modal yang digunakan relatif sedikit karena biaya-biaya juga masih rendah dan umumnya modal yang
digunakan adalah tabungan yang dimiliki
c. Pengelolaannya fleksibel dan bebas
Manajemen perusahaan sangat bebas yaitu pemilik perusahaan dapat menentukan sendiri jam kerjanya, dengan
bebas membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukannya, bebas menentukan harga, menentukan jumlah
barang yang diproduksi, dan berbagai keputusan lain dan bebas pula menggunakan pendapatan yang diperoleh dari
usahanya. Juga pemilik perusahaan bebas untuk menutup usahanya apabila ingin melakukan kegiatan lain.
d. Kerahasiaan usaha terjamin
Sebagai perusahaan yang dijalankan sendiri, seluk-beluk kegiatan usahanya dirahasiakan. Ketiadaan pemilik lain
menyebabkan pemilik usaha tidak perlu membuat laporan mengenai kegiatan yang dilakukannya. Pihak lain juga
tidak mengetahui nilai penjualannya, modal yang digunakannya dan keuntungan yang diperoleh. Masalah-masalah
yang dihadapi perusahaan juga dapat dirahasiakan.
Adapuan yang menjadi kelemahan perusahaan perseorangan adalah :
a. Pertanggungjawaban pemilik tidak terbatas
Maksudnya apabila perusahaan memiliki tanggungjawab untuk membayar utang, maka tanggungjawab ini tidak
terbatas pada modal perusahaan saja tapi juga meliputi kekayaan pribadi pemilik
b. Modal Terbatas
Karena modal hanya berasal dari tabungan pemilik, sehingga modal terbatas . modal yang terbatas ini
mengurangi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk yang besar.
c. Kualitas Manajerial dan kualitas Pekerja Terbatas
Pemilik belum tentu memiliki pengetahuan yang mendalam tentang usaha yang dijalankannya. Oleh sebab itu
kualitas manajemennya terbatas. Disamping itu juga susah untuk mendapatkan pekerja yang baik karena pekerja
lebih suka bekerja di pewrusahaan yang memberikan gaji serta jenjang prestasi organisasi yang lebih besar.
d. Kelangsungan operasi perusahaan terbatas
Umur usaha sangat tergantung padakeadaan dan sikap pemiliknya karena pemiliklah yang memiliki fungsi vital
dalam menjalankan perusahaan.
2. Firma (partnership)
Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih yang menjalankan perusahaan menggunakan nama bersama dan
membagi hasil yang didapatkan dari usahanya. Dalam menjalankan usaha, ada dua macam anggota firma, yaitu :
1. Anggota yang mendapat kuasa untuk bertindak atas nama perusahaan
2. Anggota yang tidak menerima kuasa untuk bertindak atas nama perusahaan.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya tindakan yang merugikan bagi perusahaan.
Proses pendirian firma adalah sebagai berikut :
1. Tahap akta otentik
2. Tahap pendaptaran akta firma
3. Tahap pengumuman dalam berita acara
Kelebihan firma adalah sebagai berikut :
1. Modal lebih besar, karena pemilik yang menyetorkan modalnya untuk perusahaan sudah terdiri dari beberapa
orang
2. Tanggungjawab bersama, apabila terjadi sesuatu yang tidak menguntungkan, seperti perusahaan memiliki
utang maka ssemua pemilik menanggung kewajiban secara bersama-sama
3. Status badan usaha jelas karena memiliki akta dari notaris dan terdaptar di pengadilan negeri
4. Didirikan dan pengelolaan secara bersama, maksudnya bahwa perusahaan dikelola secara bersama-sama oleh
pemilik perusahaan yang biasanya pemilik terdiri dari beberapa orang.
Beberapa kelemahan dari Firma antara lain :
1. tanggungjawab pemilik tidak terbatas, maksudnya tanggungjawab pemilik tidak hanya sebatas pada modal
yang ada pada perusahaan tapi kekayaan pribadi juga termasuk dan dapat ditarik untuk melunasi kewajiban
2. sulit memperoleh laba
3. gampang bubar, karena jika terjadi perselisihan antara pemilik maka perusahaan akan rapuh karena posisi
pemilik sama dan mempunyai suara yang selevel
4. modal sulit ditarik walaupun sekutu mengundurkan diri
3. Commanditaire Vennootschap (CV)
CV atau biasa disebut Persekutuan Komanditer adalah persekutuan atas dasar kepercayaan. sekutu
Komplementer dapat menggunakan modal dari para sekutu hanya dengan dasar kepercayaan. Perusahaan dijalankan
oleh sekutu komplementer yang bertanggungjawab sepenuhnya atas utang-utang perusahaan.
Dalam pengelolaan persekutuan komanditer, ada 2 macam yaitu :
a. Sekutu komanditer adalah anggota yang memercayakan modalnya kepada sekutu komplementer dengan
menanggung kerugian yang terbatas pada modal yang disetor.
b. Sekutu komplementer adalah anggota yang menjalankan dan memimpin perusahaan dengan menanggung
kerugian secara tidak terbatas.
Kebaikan Persekutuan Komanditer antara lain :
a. Kebutuhan akan modal lebih mudah untuk terpenuhi, karena pemilik atau penanam modal lebih banyak dan
bisa lebih mudah memperoleh pinjaman
b. Pimpinan perusahaan dapat terdiri dari satu orng atau lebih
c. Tanggungjawab sekutu komanditer terbatas, tanggungjawabnya hanya terbatas hanya pada modal yang
disetor karena ia tidak ikut campur dalam pengelolaan perusahaan
d. Menggunakan akta otentik maksudnya secara lisan dan tertulis ,
e. Peraturan tentang pembagian untung dan rugi berdasarkan besarnya modal yang ditanam
f. Kekayaan pribadi dipisahkan dari kekayaan perusahaan
Keburukan Persekutuan Komanditer antara lain :
a. Dapat terjadi selisih paham antar pemilik
b. Sekutu komanditer tidak ikut menjalankan usaha perusahaan
4. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah merupakan suatu kumpulan modal yang diberi hak dan diakui oleh hukum untuk
mencapai tujuan tertentu, biasanya mencari keuntungan. PT merupakan bentuk perusahaan dimanaperolehan
modalnya berskala dari penjualan saham.
Beberapa karakteristik utama dari PT adalah sebagai berikut:
a. Pemiliknya adalah para pemegang saham.
b. Kekuasaan tertinggi berada pada keputusan rapat pemegang saham.
c. Merupakan suatu perkumpulan modal.
d. Dalam rapat pemegang saham setiap satu lembar saham yang dimiliki berarti satu suara.
e. Bertujuan mencari laba yang sebesar-besarnya.
f. Keuntungan dibagi atas dasar modal yang disetor. Jadi yang memiliki saham terbanyak akan memperoleh
bagian yang besar.
g. Pemilik dan pengelolah dipisahkan.
h. Unit usahanya didasarkan pada kebutuhan konsumen (pasar).
i. Tatalaksananya bersifat tertutup (hanya terbuka bagi persero)
3) Badan Usaha Koperasi
1. Definisi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
atas asas kekeluargaan.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu:
1. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi
2. Badan Hukum Koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih
luas.
2. Badan Hukum Koperasi
Seperti halnya perusahaan lain yang berbadan hokum, maksudnya adalh adanya pemisahan antara harta koperasi
dengan pemiliknya (anggota koperasi), atau jika terjadi kepalitan dimana koperasi harus melunasi hutang-hutangnya
maka anggota koperasi hanya dituntut sebesar modal yang diserahkan.
3. Prinsip Koperasi
Prinsip-prinsip koperasi adalah sebagai berikut:
a. Keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan sukarela.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
c. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing.
d. Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal.
e. Kemandirian.
4. Fungsi dan Peran Koperasi
Fungsi dan peranan koperasi adalah
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
b. Berperan secara efektif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan ekonomi.
5. Landasan, Asas, dan Tujuan
Landasan Koperasi
Landasan Koperasi Indonesia merupakan pedoman dalam menentukan arah, tujuan, peran serta kedudukan
koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya di dalam sistem perekonomian Indonesia. Dalam UU No. 25/1992
tentang pokok-pokok perkoperasian, koperasi Indonesia mempunyai landasan sebagai berikut. (a) Landasan Idiil
sesuai dengan bab II UU No. 25/1992 landasaan Idiil koperasi Indonesia ialah Pancasila dan (b) Landasan Struktural
ialah Undang-Undang Dasar 1945.
Asas Koperasi
Berdasarkan pasal 2 UU No. 25/1992, ditetapkan sebagai asas koperasi ialah kekeluargaan.
Tujuan Koperasi
Tujuan koperasi dapat ditemukan dalam pasal 3 UU No. 25/1992 yang berbunyi “ Koperasi bertujuan memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD
1945 “ berdasarkan pasal tersebut, tujuan koperasi pada garis besarnya meliputi 3 hal yaitu :
1. Memajukan kesejahteraan anggotanya
2. Memajukan kesejahteraan masyarakat
3. Ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional
6. Kelebihan dan Kelemahan Koperasi
A. Kelebihan
Hal-hal yang menjadi kelebihan koperasi di Indonesia adalah :
1. Bersifat terbuka dan sukarela
2. Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajibtidak memberatkan anggota
3. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya modal
4. Bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan semata mencari keuntungan
B. Kelemahan
Hal-hal yang menjadi kelemahan koperasi di Indonesia adalah :
1. koperasi sangat sulit berkembang karena modal terbatas
2. kurang cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi
3. pengurus kadang-kadang tidak jujur
4. kurangnya kerjasama antara pengurus, pengawas, dan anggotanya
7. Jenis-jenis koperasi
1. Koperasi Primer adalah koperasi yang beranggotakan orang seorang.
2. Koperasi sekunder adalah koperasi yang anggota-anggotanya adalah organisasi koperasi.
Dalam sistem ekonomi di Indonesia Koperasi mempunyai kedudukan sebagai soko guru perekonomian, ide
dasar pembentukan koperasi sering dikaitkan dengan pasal 33 UUD 1945, khususnya ayat 1 yang menyebutkan
bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama usaha bersama berdasar atas asa kekeluargaan”. Dalam
penjelasan UUD 1945 itu dikatan bahwa bangun usaha yang cocok dengan asas kekeluargaan itu adalah koperasi.
Tafsiran itu sering disebut sebagai perumus pasal tersebut. Menurut M. Hatta sebagai pelopor pasal 33 UUD 1945
terbut koperasi dijadikan sokoguru perekonomian nasional karena :
1. Koperasi mendidik sikap self-helping
2. Koperasi mempunyai sikap kemasyarakatan dimana kepentingan masyarakat harus diutamakan daripada
kepentingan sendiri atau golongan
3. Koperasi digali dan dikembangangkan dari budaya asli indonesia
4. Koperasi menantang segala paham yang berbau individualisme dan kapitalisme
Koperasi tidak semaju BUMN dan BUMS dikarenakan lingkupnya yang kecil hanya berfokus pada anggotanya
saja, Walaupun sebenarnya sekarang ini koperasi telah sedikit melebarkan sayapnya dan membentuk bank koperasi
yaitu bank Bukopin. Sesuai dengan jiwa pasal 33 UUD 1945, ketiga pelaku ekonomi tersebut dalam menjalankan
kegiatan ekonominya supaya mendasarkan diri pada semangat kebersamaan dan kekeluargaan. Oleh karena itu,
ketiga sektor itu dapat diharapkan saling bekerja sama dan menghidupi sehingga pada akhirnya dapat dicapai
kedudukan yang telatif proporsional. Dan juga sebagai wujud demokrasi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Kerja sama antara koperasi, usaha negara dan usaha swasta perlu lebih ditingkatkan dan dikembangkan. Badan
usaha yang sudah berkembang dan berhasil harus didorong untuk membantu usaha ekonomi yang belum maju dalam
meningkatkan kemampuan usaha ekonominya. Untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarka
Pancasila, perkembangan perekonomian nasional harus ditata, disusun, dan bukannya dibiarkan dengan tersusun
sendiri. Tata hubungan dan kerja sama serta kemitraan usaha antara berbagai unsur ekonomi nasional terutama
antara pengusaha kuat dan lemah haruslah terus dibina dan dijalin dalam suasana salaing membantu dan saling
menguntungkan, sebagai suatu perwujudan kesatuan kekuatan ekonomi nasional yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan kebersamaan sesuai dengan demokrasi ekonomi berdasarkanPancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jadi dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan:
BUMN adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik
Indonesia. Dan BUMN juga memiliki peranan yaitu Sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi dalam
perekonomian nasional untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara optimal, Sebagai mitra kerja dalam
kegiatan usaha dengan badan usaha swasta dan koperasi, Mencegah agar tidak terjadi penguasaan cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh swasta, Sebagai sumber
penghasilan mengisi kekurangan kas negara untuk dipergunakan oleh negara dalam meningkatkan pelayanan bagi
masyarakat, Sebagai sarana untuk membuka kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran yang akhirnya dapat
meningkatkan pendapatan per kapita, Menyisihkan laba bersih untuk keperluan pembinaan usaha kecil, koperasi ,
dan masyarakat di sekitar BUMN.
BUMS adalah badan usaha yang didirikan odan dimiliki oleh pihak swasta yang berorientasi pada laba. Dan
BUMS juga memiliki peranan yaitu Sebagai mitra pemerintahan dalam kegiatan perekonomian, Membantu
pemerintahan dalam pengelolaan kegiatan ekonomi yang tidak ditangani pemerintah, Meningkatkan penerimaan dan
devisa negara, Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran, Membantu meningkatkan produksi
nasional, Membantu pemerintahan dalam usaha pemerataan pendapatan, dan Meningkatkan pendapatan negara dari
pajak.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
atas asas kekeluargaan. koperasi dijadikan sokoguru perekonomian nasional karena Koperasi mendidik sikap self-
helping , Koperasi mempunyai sikap kemasyarakatan dimana kepentingan masyarakat harus diutamakan daripada
kepentingan sendiri atau golongan, Koperasi digali dan dikembangangkan dari budaya asli indonesia, dan Koperasi
menantang segala paham yang berbau individualisme dan kapitalisme.
DAFTAR PUSTAKA
Tambunan, Tulus T.H. 2009. Perekonomian Indonesia.. Ghalia Indonesia. Bogor.
Subandi. 2010. Ekonomi Koperasi ( Teori dan Praktik ). Alfabeta. Bandung.
Hamid, Edy Suwandi dan Hendrie Anto. 2000. Ekonomi Indonesia Memasuki Milenium III. UII
Press. Yogyakarta.
Ichsan, Achmad. 1986. Dunia Usaha Indonesia. PT Pradnya Paramita. Jakarta.
Wastra, Pariata. 2009. Administrasi Perusahaan Negara ( Perkembangan & Permasalahan ). Ghalia
Indonesia. Yogyakarta.
A. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Modal BUMN
a. Kekayaan negara yang dipisahkan.
b. Penyertaan modal negara dalam rangka pendirian/ penyertaan BUMN. Bersumber dari (pasal
4 ayat 3, UU Nomor 3 tahun 2003 tentang BUMN)
1. Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara.
2. Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
3. Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
4. Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari keuntungan,
tetap dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
5. Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
6. Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya prinsip-
prinsip ekonomi.
c. Berdasarkan permodalannya, BUMN memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
2. Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh
masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya dimiliki oleh
negara.
3. Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
4. Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
5. Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
6. Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank.
3. Peranan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Peranan BUMN dalam perekonomian nasional adalah :
a. Mencegah agar cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat
hidup
orang banyak tidak dikuasai oleh sekelompok masyarakat tertentu.
b. Memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
c. Membuka lapangan kerja.
d. Melakukan kegiatan produksi dan distribusi yang menguasai hidup hajat hidup orang banyak.
e. Sebagai sumber pendapatan negara.
Peranan BUMN ditegaskan dalam Undang-Undang No. 19 Tahun 2003, yaitu sebagai berikut.
a. Memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional umumnya dan penerimaan negara
khususnya.
b. Mengadakan pemupukan keuntungan dan pendapatan.
c. Menyediakan kebutuhan umum berupa barang dan jasa yang bermutu dan memadai bagi
pemenuhan hajat orang banyak.
d. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha swasta dan koperasi.
e. Menyelenggarakan kegiatan usaha yang bersifat melengkapi kegiatan swasta dan koperasi,
antara
lain menyediakan kebutuhan masyarakat, baik dalam bentuk barang maupun jasa dengan
memberikan pelayanan yang bermutu dan memadai.
f. Turut aktif memberikan bimbingan kegiatan sektor swasta, khususnya pengusaha golongan
ekonomi lemah.
g. Turut aktif melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan program
pemerintah di
bidang ekonomi dan pembangunan umumnya.
Maksud dan tujuan perum sebagaimana disebutkan dalam UU Nomor 19 tahun 2003 Pasal 36
adalah sebagai berikut :
1) Menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk pemanfaatan umum berupa penyediaan
barang dan/ atau jasa yang berkualitas dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.
2) Untuk mendukung kegiatan dalam rangkai mencapai maksud dan tujuan diatas, dengan
persetujuan menteri, perum dapat melakukan penyertaan modal dalam badan usaha.
Alat kelengkapan organisasi (organ perum)adalah menteri, direksi, dan dewan pengawas.
1) Menteri
Menteri adalah menteri yang ditunjuk dan/ atau yang diberi kuasa untuk mewakili pemerintah
selaku pemilik modal pada perum dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan.
Kewengan menteri dalam perum adalah memberikan persetujuan dan kebijakan
pengembangan usaha perum yazng diusulkan oleh direksi setelah mendapat persetujuan dari
dewan pengawas. Kebijakan yang dimaksud ditetapkan sesuai dengan maksud dan tujuan
perum yang bersangkutan.
2) Direksi Perum
Direksi adalah organ perum yang bertanggung jawab atas pengurusan perum untuk
kepentingan dan tujuan perum, baik di dalam maupun di luar pengadilan. Pengangkatan dan
pemberhentian direksi ditetapkan oleh menteri ditetapkan oleh menteri sesuai dengan
mekanisme dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugasnya direksi wajib mencurahkan tenaga, pikiran dan perhatian secara
penuh pada tugas, kewajiban, dan pencapaian tujuan perum.
Direksi wajib menyiapkan rancangan rencana jangka panjang yang merupakan rencan
strategis yang memuat sasaran dan tujuan perum yang hendak dicapai dalam jangka waktu 5
(lima) tahun yang ditanda tangani bersama sesuai anggota direksi dengan dewan pengawas
kemudian disampaikan kepada menteri untuk mendapatkan pengesahan.
Direksi wajib menyiapkan rancangan rencana kerja dan anggaran perusahaan yang
merupakan penjabaran tahuna dari rencana jangka panjang kemudian disampaikan kepada
menteri untuk memperoleh pengesahan.
Paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun buku perum ditutup, direksi wajib menyampaikan
laporan tahunan kepada menteri, setelah ditanda tanganim oleh semua anggota direksidan
dewan pengawas untuk memperoleh pengesahan.
direksi wajib menjaga risalah rapat dan menyelenggarakan pembukuan perum.
direksi berkewajiban memberikan keterangan hasil pemerikasaan satuan pengawasan internal
atas permintaan tertulis dari dewan pengawas.
direksi wajib menindaklanjuti hasil satuan pengawasan internal.
Anggota direksi perum dilarang memangku jabatan rangkap.
Dalam hal terjadi gangguan kelangsungan hidup perusahaan hal- hal yang dilakukan sebagai
berikut :
direksi hanya dapat mengajukan permohonan ke pengadilan negeri agar perum dinyatakan
pailit berdasarkan persetujuan menteri.
pailit terjadi Karena kesalahan dan kelalaian direksi dan bila kekayaan perum tidak cukup untuk
menutup kerugian akibat kepailitan tersebut, maka setiap anggota direksi secara tanggung
renteng harus bertanggung jawab atas kerugian perusahaan.
Anggota direksi yang dapat membuktikan bahwa kepailitan bukan karena kesalahan atau
kelalainya tidak bertangguang jawab secara renteng atas kerugian tersebut.
Apabila direksi melakukan tindakan yang menimbulkan kerugian perum maka menteri mewakili
perum melakukan tuntutan atau gugatan terhadap direksi melalui pengadilan.
3) Dewan Pengawas
Dewan pengawas adalah organ perum yang bertugas melakukan pengawasan dan
memberikan nasihat kepada direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan perum.
Kewajiban- kewajiban dewan pengawas adalah sebagai berikut:
Bertugas mengawasi direksi dalam menjalankan kepengurusan perum.
Berkewajiban memberikan nasihat kepada direksi
Secara tertulis dapat meminta hasil pelaksanaan/ pemeriksaan satuan tugas pengawasan
internal.
Bersama- sama direksimenyiapkan rancangan rencana jangka panjang and
menandatanganinya dan disampaikan kepada menteri.
Bersama direksi menyiapkan rencana kerja dan anggaran perusahaan dan
menandatanganinya dan disampaikan kepada menteri untuk mendapat pengesahan.
Menandatangani laporan tahunan yang dibuat direksi untuk mendapat pengesahan.
Dalam anggaran dasar, dapat ditetapkan pemberian wewenang kepada dewan pengawas
untuk memberikan persetujuan kepada direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu.
Berdasarkan anggaran dasar atau keputusan menteri, dewan pengawas dapat melakukan
tindakan pengawasan perum dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu.
Persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham
yang seluruh atau paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki Negara RI.,
yang tujuan utamanya mengejar keuntunga. Maksud dan Tujuan pendirian perseroan adalah
sebagai berikut :
1) Menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat.
2) Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.
2) Direksi persero
Direksi adalah organ BUMN yang bertanggung jawab atas pengurusan persero untuk
kepentingan dan tujuan persero, baik di dalam maupun diluar pengadilan. Pengangkatan dan
pemberhentian direksi dilakukan oleh RUPS dan apabila menteri bertindak selaku RUPS, maka
pengangkatan dan dan pemberhentian direksi ditetapkan oleh menteri.
3) Komisaris
Komisaris adalah orag persero yang bertugas melakukan pengawasan dan memnberi nasihat
kepada direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan persero. Pengangkatan dan
pemberhentian komisaris dilakukan oleh RUPS.
Kelemahan :
a. Penanganan BUMN dan BUMD kurang professional.
b. Pengawasan kurang
c. Inefisien Kare na merasa milik Negara yang semua warga merasa memiliki
d. Sering terjadi KKN
e. Disiplin, inovatif dan kreatif rendah karena kurang tantangan.
f. BUMN yang maju pesat menimbulkan persaingan yang tidak sehat dengan swasta.
g. BUMN yang mengeksploitasi kekayaan alam dan dapat merusak lingkungan.
h. Monopoli Negara yang berlebihan akan mematikan usaha- usaha swasta.
i. Pada BUMN yang go public dibagikan, akibatnya profit Negara sedikit.
j. Apabila permodalan dari pinjaman luar negeri terlalu banyak dan sulit, maka tanggungan
utang Negara menjadi semakin besar.
a. Perusahaan Daerah
Berdasarkan UU Nomor 5 tahun 1962 perusahaan daerah adalah perusahaan yang didirikan
berdasarkan UU yang modalnya untuk seluruhnya atau untuk sebagian merupakan kekayaan
daerah yang dipisahkan, kecuali jika ditentukan lain dengan atau berdasarkan UU.
b. Perseroan Terbatas
Berdasarkan UU Nomor 40 Tahun 2007 pasal 1 ayat 1 perseroan terbatas yang selanjutnya
disebut perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU serta peraturan
pelaksanaannya.
Selanjutnya dijelaskan dalam Pasal 3 Permendagri 3/1998, BUMD yang bentuk hukumnya
berupa perusahaan daerah tunduk pada peraturan perudang-undangan yang berlaku yang
mengatur perusahaan daerah. Sedangkan BUMD yang bentuk hukumnya berupa perseroan
terbatas tunduk pada undang-undang tentang perseroan terbatas.
Namun, perlu diingat bahwa perubahan bentuk hukum perusahaan daerah menjadi perseroan
terbatas tidak mengubah fungsinya sebagai pelayanan umum dan sekaligus tetap menjadi
sumber pendapatan asli daerah. Lebih lanjut Perusahaan Daerah diatur dalam UU Nomor 5
Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah, dimana aset perusahaan daerah berasal dari
kekayaan daerah yang dipisahkan dari APBD. Pengelolaan perusahaan daerah di tangan
pengurus perusahaan daerah yang bertanggung jawab kepada kepala daerah, tanggung jawab
kepala daerah adalah sebagai pemilik dan juga pengelola. Sedangkan BUMD yang berbentuk
perseroan terbatas mengacu pada UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
dimana diatur motif profit-oriented serta tanggung jawab yang jelas terhadap pemegang saham,
komisaris dan direksi PT. Pengurusan perusahaan suatu PT tidak menjadi tanggung jawab
kepada kepala daerah seperti halnya pada perusahaan daerah.
Badan usaha swasta di Indonesia bisa digolongkan menjadi dua kelompok besar, yaitu:
a. Badan Usaha Milik Swasta Nasional
1) Perusahaan Perorangan
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha yang dimiliki oleh satu orang. pemilik
bertanggungjawab sepenuhnya terhadap semua risiko dan kegiatan perusahaan. bentuk usaha
ini lebih mudah dan biasanya dipakai untuk usaha kecil menengah karenamodal perusahaan
berasal dari satu orang pemilik. dalam perusahaan perseorangan tidak terdapat pemisahan
kekayaan sehingga utang perusahaan berarti utang pemiliknya. Atau, seluruh harta kekayaan
pemilik menjadi jaminan bagi semua utang perusahaan.
Kebaikan dari bentuk usaha perorangan
1. Aktivitas relatif sedikit dan sederhana sehingga biaya organisasi rendah
2. Manajemennya relatif fleksibel
3. Mudah didirikan dan dibubarkan
4. Pengambilan keputusan relatif cepat
5. Rahasia perusahaan lebih terjamin
6. Seluruh keuntungan menjadi milik pemilik perusahaan
2) Firma
Firma merupakan jenis badan usaha persekutuan yang didirikan lebih dari satu orang dan
tanggungjawab masing-masing anggota tersebut sama. Kekayaan juga menyatu dengan
kekayaan pemilik seperti di perusahaan perorangan. Kerugian dan kebangkrutan dapat
berakibat pada kekayaan dan kebangkrutan para pendiri firma.
Kelebihan Firma:
1. Kontinuitas atau kelangsungan hidup firma tidak terjamin apabila salah satu sekutu
meninggal atau menari diri
2. Tanggungjawab tiap sekutu tidak terbatas
3. Pimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang, memungkinkan lambatnya pengambilan
keputusan
4. Peluang terjadinya perselisihan antara sekutu cukup besar dan dapat mengancam
kelangsungan hidup perusahaan
Kebaikan CV
1. Pendiriannya mudah
2. Pemenuhan kebutuhan modal lebih besar dan relatif mudah yaitu dengan menyertakan
sekutu komanditer
3. Perolehan pinjaman (kredit) relatif lebih mudah dibandingkan perusahaan perseorangan
atau firma
4. Kemampuan manajemen lebih baik, sebab jadi persero aktif sudah harus dipersiapkan
sebelumnya.
Kelemahan CV
1. Kelangsungan hidup persekutuan tidak pasti karena hanya mengandalkan pada sekutu
komplementer
2. Untuk persekutuan campuran, yang persero aktifnya lebih dari seorang terjadi
kemungkinan perselisihan
3. Tanggungjawab sekutu tidak sama
4. Kemungkinan terjadi kecurangan (ketidak jujuran) dari sekutu aktif
5. Kesulitan untuk menarik kembali modal yang telah disetor terutama sekutu
komplementer
4) Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu persekutuan yang memperoleh modal dengan
mengeluarkan sero atau saham, di mana setiap orang dapat memiliki satu atau lebih saham,
serta bertanggung jawab sebesar modal yang diserahkan. Mendirikan PT harus dengan akta
notaris dan izin (persetujuan dari menteri kehakiman), serta diumumkan dalam berita negara
(Lembaran Berita Negara), sehingga PT berbentuk badan hukum.
Dalam akta pendiriannya harus memuat:
1. Nama PT dan tujuannya tidak bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum,
2. Nama-nama pendiri PT serta alamatnya,
3. Tempat kedudukan PT,
4. Jumlah modal PT,
5. Anggaran dasar PT.
Modal yang disebutkan dalam anggaran dasar terdiri atas:
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), mempunyai kekuasaan tertinggi dalam PT.
RUPS berhak memilih dan mengangkat serta menetapkan gaji direksi maupun dewan
komisaris.
2. Direksi (direktur utama) adalah seseorang yang memimpin dan bertanggung jawab atas
jalannya PT.
3. Dewan komisaris adalah orang-orang yang dipilih para pesero (biasanya pesero yang
memiliki sero terbanyak). Tugas komisaris adalah mengawasi dan memberikan nasihat kepada
direksi.
Perseroan terbatas dapat dibedakan sebagai berikut
D. KOPERASI
Negara Indonesia mempunyai pandangan yang khusus tentang perekonomiannya. Hal ini
termuat dalam UUD 1945, Bab XIV Pasal 33 ayat (1) yang menyebutkan bahwa “Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.” Menurut para ahli ekonomi,
lembaga atau badan perekonomian yang paling cocok dengan maksud Pasal 33 ayat (1) UUD
1945 adalah koperasi. Dalam koperasi, modal dan kegiatan usaha dilakukan secara bersama-
sama. Hasilnya juga untuk kesejahteraan anggota secara bersama-sama.
Koperasi adalah soko guru perekonomian Indonesia. Makna dari istilah koperasi sebagai
sokoguru perekonomian dapat diartikan koperasi sebagai pilar atau ”penyangga utama” atau
”tulang punggung” perekonomian. Dengan demikian koperasi diperankan dan difungsikan
sebagai pilar utama dalam sistem perekonomian nasional. Koperasi Indonesia didirikan pada
tanggal 12 Juli 1960 oleh Drs. Moh. Hatta. Pada waktu itu beliau menjabat sebagai Wakil
Presiden. Beliau memang ahli ekonomi. Menurut beliau ekonomi kerakyatanlah yang bisa
mensejahterakan rakyat Indonesia. Atas jasanya di bidang koperasi, Drs. Moh. Hatta diangkat
menjadi Bapak Koperasi Indonesia. Tanggal 12 Juli ditetapkan sebagai Hari Koperasi. Undang-
undang yang mengatur perkoperasian di Indonesia adalah UU No. 17 Tahun 2012, tetapi
dengan adanya penolakan dari pelaku koperasi, oleh Mahkamah Konstitusi (MK) diputuskan
koperasi kembali ke UU nomor 25 tahun 1992 tentang Koperasi.
1. Pengertian Koperasi
Kata koperasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu co dan operation. Co berarti bersama.
Operation berarti usaha. Kalau dirangkai menjadi usaha bersama. Jadi, koperasi berarti
kelompok atau perkumpulan orang atau badan yang bersatu dalam cita-cita atas dasar
kekeluargaan dan gotong-royong untuk mewujudkan kemakmuran bersama. Pengertian itu
sesuai dengan definisi koperasi menurut Undang-Undang Koperasi No.17 Tahun 2012 pasal 1
yang isinya: Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan
hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk
menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi,
sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.
2. Ciri-ciri Koperasi
Badan usaha koperasi mempunyai perbedaan yang mendasar pada badan usaha ekonomi
lainnya karena dasar-dasar koperasi berasal dari organisasi ekonomi yang berwatak sosial. Ciri
ciri koperasi tersebut adalah :
a. Sifat Suka Rela Anggotanya
b. Kekuasaan Tertinggi Adalah Rapat Anggota
c. Koperasi Bersifat Non kapitalis
d. Kegiatannya Berdasarkan pada Prinsip Swadaya,Swakerta, dan Swasembada
Swadaya berarti kegiatan yang didasarkan pada kekuataan untuk usaha sendiri. Swakerta
berarti kegiatan yang didasarkan pada buatan sendiri. Swasembada berarti kegiatan yang
didasarkan pada kemampuan sendiri.
Manfaat koperasi bagi anggota tidak hanya memenuhi kebutuhan anggota. Jika kita menjadi
anggota sebuah koperasi maka kita akan memperoleh manfaat lain yakni:
a. Meningkatkan kesejahteraan anggota.
b. Menyediakan kebutuhan anggota.
c. Mempermudah anggota koperasi untuk memperoleh modal usaha;
d. Mengembangkan usaha para anggota koperasi.
e. Menghindarkan anggota koperasi dari praktek rentenir atau lintah darat.
f. Pada akhir tahun anggota mendapat keuntungan yang disebut Sisa Hasil Usaha (SHU).
g. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong.
h. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab.
4. Peranan Koperasi
Peran koperasi antara lain :
1. Koperasi Primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang seorang
dan memiliki anggota minimal 20 orang.
2. Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan badan
hukum Koperasi.
3. Koperasi sekunder didirikan oleh paling sedikit tiga koperasi primer. Koperasi sekunder
dapat dibagi menjadi :
Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit lima koperasi primer
Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya minimal tiga koperasi pusat
Induk koperasi adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah tiga gabungan
koperasi
Dibentuknya Koperasi Sekunder harus berdasarkan adanya kesamaan kepentingan dan tujuan
efisiensi usaha bagi koperasi sejenis ataupun berbagai jenis dan tingkatan yang akhirnya
bermuara pada peningkatan kesejahteraan anggota koperasi primer. Karena itu pendirian
koperasi sekunder harus bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta
mengembangkan kemampuan koperasi primer dalam menjalankan peran dan fungsinya,
sehingga pada dasarnya pendirian koperasi sekunder bersifat subsidiaritas terhadap koperasi
primer.
Koperasi sekunder dapat didirikan tidak hanya oleh koperasi-koperasi sejenis saja, melainkan
juga dapat didirikan oleh koperasi yang berlainan jenis karena terdapat kepentingan aktivitas
atau kebutuhan ekonomi yang sama, aktivitas atau kebutuhan yang sama tersebut akan dapat
dicapai lebih efisien apabila diselenggarakan oleh koperasi sekunder dalam skala kekuatan
yang lebih besar.
Jenis-Jenis Koperasi:
Jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya.
Dengan demikian, sebelum kita mendirikan koperasi harus menentukan secara jelas
keanggotaan dan kegiatan usaha. Dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan
aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya.
Beberapa jenis koperasi menurut ketentuan Undang-Undang, adalah :
1) Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat baik selaku
konsumen maupun produsen barang. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi
penghimpun dana dan menyediakan pinjaman/modal untuk kepentingan anggota, baik selaku
konsumen maupun produsen.
2) Koperasi Konsumen adalah koperasi yang beranggotakan para konsumen atau pemakai
barang kebutuhan sehari-hari. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi
penyedia barang-barang keperluan sehari-hari untuk kepentingan anggota dan masyarakat
selaku konsumen.
Menurut sejarahnya koperasi konsumsi atau konsumen merupakan jenis yang pertama muncul
di dunia ini. Hal itu terjadi di suatu kota kecil yang bernama Rochdale di Inggris. Pada tahun
lima puluhan di abad yang lalu, harga kebutuhan sehari-hari sangat mahal, sehingga sangat
menekan kehidupan mereka yang mempunyai penghasilan tetap terutama kaum buruh di
Inggris. Tekanan hidup tersebut menimbulkan pikiran bagi sementara buruh bagaimana
menanggulangi kesulitan itu. Karena itu, 28 orang buruh di Rochdale mendirikan sebuah toko
kecil dan dengan secara gotong royong mengumpul modal (masingmasing satu poundsterling
seorang) untuk membeli kebutuhan sehari-hari untuk dijual kembali pada anggota. Koperasi
konsumsi pertama yang didirikan di Rochdale, dapat hidup lama, karena peraturan koperasi
baik dan ketaatan anggota terhadap peraturan-peraturan koperasi tersebut. Beberapa prinsip
yang menjadi pedoman bagi peraturan-peraturan koperasi di Rochdale adalah sebagai berikut:
keanggotaan berdasar atas sukarela,
dalam rapat anggota, setiap orang mempunyai satu hak suara,
pembagian keuntungan menurut banyaknya pembelian,
modal diberi bunga tetap,
barang-barang dijual dengan tunai,
netral di bidang politik dan agama,
memajukan pendidikan.
Selain dari beberapa prinsip tersebut di atas, Dr. Mohammad Hatta sebagai Bapak Koperasi di
Indonesia dalam berbagai kesempatan mengemukakan beberapa prinsip yang harus menjadi
pedoman agar koperasi dapat berjalan dengan baik. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
Menjual barang kebutuhan anggota dengan harga yang lebih murah dari harga pasar.
Kualitas dari barang yang dijual bermutu tinggi, bila kualitas yang lebih rendah dinyatakan terus
terang kepada pembeli.
Menjual barang dengan tunai agar anggota jangan terjerat oleh hutang.
Prinsip solidaritet yaitu setia bersekutu dan mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan sendiri.
Prinsip individualitet yakni mempunyai kemauan dan kepercayaan, pada diri sendiri dan yakin
bahwa dengan jalan kerja sama dengan anggotaanggota koperasi lainnya, ekonomi yang lemah
dapat diperbaiki.
Cinta kepada masyarakat, di mana kepentingan harus didahulukan dari kepentingan sendiri
atau golongan sendiri.
Mempunyai rasa tanggung jawab moral dan sosial.
3) Koperasi Produsen adalah koperasi yang beranggotakan para produsen barang dan memiliki
usaha rumah tangga. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi penyedia
bahan/sarana produksi, pemrosesan dan pemasaran barang yang dihasilkan anggota selaku
produsen.
Koperasi Produksi atau produsen pertama didirikan di Perancis, penganjurnya Philippe Buches
(1795-1865) dan Louis Blanc (1811-1882), seorang pengikut aliran “hidup sama rata sama
rasa”. Berdasar lapangan pekerjaan, koperasi produksi dibedakan atas koperasi pertanian,
koperasi peternakan, koperasi perikanan, koperasi kerajinan/ industri dan lain sebagainya.
Koperasi pertanian banyak terdapat di Denmark dan Perancis sedang di negeri Belanda
terdapat banyak koperasi peternakan. Di Indonesia terdapat berbagai jenis koperasi produksi
seperti koperasi kerajinan, koperasi perikanan, dan koperasi pertanian. Koperasi Unit Desa
(KUD) yang sekarang populer di Indonesia adalah koperasi yang bergerak di sektor pertanian
tetapi mempunyai tujaan ganda. Kegiatannya selain menyalurkan hasil produksi pertanian
dengan membeli dan memasarkannya juga memberi penyuluhan serta memberikan kredit.
Jelas bahwa Koperasi Unit Desa merupakan Koperasi Serba Usaha.
4) Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pelayanan jasa tertentu non
simpan pinjam untuk kepentingan anggota, misalnya jasa asuransi, angkutan, audit, pendidikan
dan pelatihan, dan sebagainya.
Koperasi jasa termasuk semua jenis koperasi yang tidak termasuk ke dalam koperasi produksi
atau koperasi konsumsi seperti koperasi kredit. Koperasi kredit, pertama timbul di Jerman.
Penciptanya F. W. Raffesein (1818-1888) Walikota Heddendorf. Anggota-anggotanya terdiri
dari kaum tani. Koperasi kredit petani itu diberi nama Heddesdorfer Darlehrkessen
Verein. Pada waktu yang hampir bersamaan Schuttse Delitsch (1808-1883) seorang hakim
Jerman dan anggota parlemen Prusia mendirikan koperasi kredit di kalangan pedagang dan
pengusaha-pengusaha industri kecil yang sebelum koperasi didirikan sempat tidak mengalami
kemajuan karena kekurangan modal. Daerah kerja koperasi kredit ciptaan Schuttse Delitsch ini
tidak terbatas, berbeda dengan koperasi ciptaan Reiffesein di mana daerah kerjanya terbatas
dan anggota-anggotanya dari suatu lingkungan daerah tertentu. Koperasi kredit di Indonesia
umumnya memberi pinjaman kepada anggota saja, dimaksudkan agar jangan sampai ada
anggota yang jatuh kepada lintah darat. Untuk mencapai maksud itu, kredit yang diberikan
kepada anggota dibatasi jangan sampai melebihi kemampuannya untuk membayar.
Dalam praktiknya, terdapat koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi yang
disebut koperasi serba usaha (Multi Purpose Co-operative). Misalkan, Koperasi Pertanian yang
anggotanya terdiri dari para petani, dengan usaha meliputi pangadaan sarana pertanian,
pemasaran hasil pertanian, pengadaan pupuk dan obat-obatan, pengadaan barang konsumsi,
dsb. Koperasi semacam ini harus ditentukan usaha pokoknya. Begitupun koperasi yang
dibentuk oleh golongan-golongan, seperti; pegawai negeri, anggota ABRI, karyawan,
paguyuban masyarakat, yang menyelenggarakan usaha perkreditan, pertokoan, foto copy, jasa
kebersihan, pengadaan peralatan kantor, dsb, maka anggota bersama pengurus harus
metentukan usaha pokoknya.
Khusus mengenai Koperasi Simpan Pinjam diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun
1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi, pasal 1 angka 2
menyatakan bahwa Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha
simpan pinjam atau usaha tunggal. Dari pelbagai jenis koperasi tersebut, tujuan usaha
utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya, karena itu anggota
koperasi harus berpartisipasi aktif dalam kegiatan koperasinya. Sekalipun demikian, sepanjang
tidak merugikan kepentingan anggota, misal; kebutuhan ekonomi anggota telah terpenuhi,
koperasi dapat pula memberikan pelayanan kepada bukan anggota sesuai dengan sifat
kegiatan usahanya, dengan maksud untuk menarik yang bukan anggota menjadi anggota
koperasi, tentunya selama yang bersangkutan belum menjadi anggota harus ada perbedaan
pelayanan.
1. Bersifat terbuka dan sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi
anggota dengan dasar sukarela.
2. Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan anggota.
3. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya modal
4. Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan sematamata mencari
keuntungan.
5. Usaha koperasi tidak hanya diperuntukkan kepada anggotanya saja, tetapi juga untuk
masyarakat pada umumnya
6. Koperasi dapat melakukan berbagai usaha diberbagai bidang kehidupan ekonomi rakyat
7. Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dihasilkan koperasi dibagikan kepada anggota sebanding
dengan jasa usaha masing-masing anggota
8. Membantu membuka lapangan pekerjaan
9. Mendapat kesempatan usaha yang seluas-luasnya dari pemerintah
10. Mendapat bimbingan dari pemerintah dalam rngka mengembangkan koperasi
11. Prinsip pengelolaan bertujuan memupuk laba untuk kepentingan anggota. Misalnya
koperasi pertanian mendirikan pabik pengilingan padi.
12. Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen.
13. Mengutamakan kepentingan Anggota.