Anda di halaman 1dari 30

Makalah BUMN, BUMS, Koperasi

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tak banyak diperdebatkan bahwa industri merupakan tulang punggung perindustrian,
sehingga terkadang pembangunan ekonomi identik dengan industrialisasi. Yang sering menjadi
permasalahan adalah bagaimana proses industrialisasi dilaksanakan serta jenis industri apakah
yang harus dipuilih oleh suatu negara. Hingga menjelang akhir milenium II struktur industri
Indonesia banyak didominasi oleh industri besar swasta dengan sebagian besar bentuk
konglomeratisasi. Industri kecil dan menengah, dimana sebagian besar masyarakat terlibat di
dalamnya, mengalami marginalisasi bahkan kehancuran. Di sisi lain, industri besar dengan
konglomeratisasinya ternyata memiliki kinerja ekonomi yang buruk, sehingga perannya dalam
perekonomian dipertanyakan.
     Peran pemerintah yang diimplementasikan melalui BUMN ternyata tidak optimal. Bahkan,
seringkali BUMN justru menjadi tunggangan ekonomi-politik dari penguasa. Intervensi 
pemerintah dalam manajemen BUMN merupakan kasus biasa di Indonesia, terutama
menyangkut pembagian peran antara pemerintah, swasta dan koperasi.
     Di dalam sistem perekonomian Indonesia dikenal ada tiga pilar utama yang menyangga perekonomian. Ketiga
pilar itu adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi. Atau,
dapat dikatakan bahwa di dalam perekonomian nasional, ada dua kelompok pelaku ekonomi, yakni swasta dan
pemerintah. Kelompok swasta dapat dibagi dalam dua subkelompok, yakni koperasi dan perusahaan-perusahaan
nonkoperasi. Sedangkan kelompok pemerintah adalah BUMN.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan BUMN, BUMS, dan Koperasi ?
2.      Apa tujuan didirikannya BUMN, BUMS, dan Koperasi ?
3.      Apa saja peranan BUMN, BUMS, dan Koperasi ?
C.    Tujuan dan Manfaat
1.      Mengetahui peranan Badan – Badan perekonomian yang ada di Indonesia antara lain BUMN,
BUMS, dan koperasi.
2.      Mengetahui penerapan BUMN, BUMS, dan Koperasi di Indonesia serta dampak yang
dihasilkannya.
3.      Sebagai bahan referensi dari sumber – sumber yang telah ada sebelunnya.
4.      Sebagai bahan evaluasi penerapan sistem perekonomian di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
Di dalam sistem perekonomian Indonesia dikenal ada tiga pilar utama yang menyangga perekonomian,
ketiga pilar itu adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi.
Dapat dikatakan bahwa di dalam perekonomian nasional, ada dua kelompok pelaku ekonomi yaitu swasta dan
pemerintahan. Kelompok swasta dapat dibagi dalam dua sub kelompok, yakni koperasi dan perusahaan-perusahaan
non koperasi. Sedangkan kelompok pemerintahan adalah BUMN.
1)      Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
1.      Definisi
Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya
dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk
menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat.
Berdasarkan Undang- Undang No. 19 tahun 2003 Pasal 1 dijelaskan bahwa pengertian dari Badan Usaha Milik
Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki
oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, dan kegiatan
utamanya adalah untuk mengelola cabang- cabang produksi yang penting bagi negara dan digunakan sepenuhnya
untuk kemakmuran rakyat.
Pasal 33 ayat 2 UUD 1945 menyatakan “cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara”. Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 menyatakan “Bumi , air, dan kekayaan alam
yang terkandung didalamnya digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Kedua pasal ini merupakan
jaminan bagi pemerintah untuk ikut serta berperan dalam perekonomian negara. Penguasaan oleh negara dalam
hidup orang banyak bukan berarti memiliki, namun mengandung arti memberi kekuataan tertinggi kepada negara
untuk :
a.       Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan , penggunaan, persediaan dan   pemeliharaan
b.      Menentukan dan mengatur hak-hak bumi, air, dan kekayaan alam
c.       Mengatur serta menentukan hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan hukum mengenai bumi, air, dan
kekayaan alam yang terkandung didalamnya.
Dengan adanya pasal 33 ayat 2 dan ayat 2 UUD 1945 merupakan jaminan bagi pemerintah untuk ikut serta
berperan dalam perekonomian negara. Peran pemerintah akan menjadi lebih nyata bila pemerintah memiliki
perusahaan negara. Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1232/kmk.013/1989 pasal 2 yang dimaksud
dengan badan usaha milik negara adalah badan usaha dan anak perusahaan BUMN yang seluruh modalnya dimiliki
oleh negara. Karena seluruh modalnya dimiliki oleh negara berarti manajernya sangat dipengaruhi oleh pemerintah.
Menurut instruksi presiden No. 7 tahun 1967, perusahaan negaradiubah bentuknya menjadi BUMN dan
disederhanakan menjadi perusahaan jawatan (perjan), perusahaan umum (perum) , dan perusahaan perseroan
(persero).BUMN memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun agar peran tersebut bisa
lebih maksimal, BUMN harus memebuhi syarat-syarat berikut;
 Dikelola berdasarkan prinsip dan kultur korporasi yang sehat;
 Dikelola oleh manajemen profesional, integritas dan leadership yang kuat, serta memiliki sense of business
yang tinggi. Untuk itu pola rekrutmen dan pola re- munerasi harus dikembangkan sesuai dengan standar korporasi;
 Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG), secara konsis-ten dan berkesinambungan;
 Mampu terus menciptakan nilai tambah dan inovasi;
 Siap bersaing di era kompetisi global, dan memiliki kemampuan untuk survive dalam segala kondisi;
 Memiliki tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility), baik dalam hal kepedulian terhadap
lingkungan hid up, pengentasan problem masyarakat sekitar, dan pengembangan pengusaha kecil.
Tidak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan pengelolaan BUMN membutuhkan keterlibatan yang aktif dari
semua pihak, baik Pemerintah, manajemen BUMN, karyawan BUMN, akademisi, parlemen, dan masyarakat luas
yang memiliki per-hatian terhadap BUMN. Karena itu, marilah bersama-sama kita pikirkan dan pantau bersama
pengelolaan BUMN ini, untuk dapat memberikan hasil yang seoptimal mungkin bagi masyarakat dan negara ini.
2.      Maksud dan Tujuan Badan Usaha Milik Negara(BUMN)
Berdasarkan UU no. 19 Tahun 2003 pasal 2, maksud dan tujuan pendirian BUMN tidak lain adalah sebagai
berikut:
1.Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada
khususnya.
2.Mengejar keuntungan.
3.Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai
bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
4.Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi.
5.Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan
masyarakat.

3.      Visi dan Misi Badan Usaha Milik Negara(BUMN)


Dibawah pembinaan Kementrian BUMN telah tersusun suatu Master Plan BUMN tahun 2002-2008 yang
memuat VISI “Menjadikan BUMN sebagai Badan Usaha yang tangguh dalam persaingan global dan mampu
memenuhi harapan stakeholder” dengan beberapa catatan :
1.BUMN sebagai Badan Usaha perlu dikembangkan sebagai pelaku usaha dalam perekonomian Indonesia
2.Sesuai asa kemanfaatan, pemilikan saham oleh negara tidak harus dipertahankan baik sebagai pemegang saham
mayoritas atau minoritas.
3.Pembinaan BUMN diarahkan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui pengelolaan secara profesional,
efisien dan tangguh sehingga mampu menghadapi persaingan global
4.Meningkatkan kontribusi kepada negara baik dalam bentuk pajak, deviden maupun hasil privatisasi serta
memenuhi harapan stakeholders.
Dari visi tersebut juga dikandung suatu MISI yang juga tersusun dalam suatu Master Plan BUMN tahun 2002-
2008BUMN sebagai berikut :
1.Melaksanakan reformasi dalam ruang lingkup budaya kerja, strategi dan pengelolaan usaha untuk mewujudkan
profesionalisme dengan berlandaskan pada prinsip Good Corporate Governance dalam pengelolaan BUMN.
2.Meningkatkan nilai perusahaan melalui restrukturisasi, privatisasi dan kerjasa usaha antar BUMN berdasar prinsip
bisnis sehat.
3.Meningkatkan daya saing melaui inovasi dan peningkatan efisiensi untuk menyediakan produk barang dan jasa
berkualitas dengan harga kompetitif serta pelayanan bermutu tinggi.
4.Peningkatan kontribusi BUMN kepada negara
5.Peningkatan peran BUMN dalam kepedulian terhadap lingkungan, pembinaan koperasi dan UKM dalam program
kemitraan.
4.  Prinsip-Prinsip Pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
a.       Lebih bersifat social oriented / service oriented artinya berorientasi pada pelayanan kepentingan umum
b.      Jika dalam manjalankan usahanya memperoleh keuntungan. Maka pemanfaatan keuntungan tersebut semaa-
mata dimaksudkan untuk menyejahterakan kehidupan masyarakat.
c.       Selama masyarakat masih memerlukan , kegiatan badan usaha milik negara dilakukan secara terus-menerus
d.      Sebagai agen pembangunan , seluruh daya dan kemampuannya diarahkan pada pembangunan nasional yang
sedang dan akan dilaksanakan
e.      Merupakan sarana vital yang efektif untuk melaksanakan pembangunan nasional, sehingga direksi harus
senantiasa membuat kebijakan yang sesuai dengan GBHN
f.        Pengorganisasian dilakukan secara profesionalisme.
5.   Karakteristik Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
a.       Usaha bersifat membantu tugas pemerintah, seperti membangun praarana tertentu guna melayani kepentingan
masyarakat.
b.      Menghasilkan barang tertentu karena pertimbangan keamanan dan kerahasiaan, seperti senjata dan pencetakan
uang
c.       Dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan harus dimiliki serta dikelola oleh
pemerintah.
d.      Dibentuk untuk melaksanakan kebijakan pemerintah tertentu atau bersifat strategis.
e.      Dibentuk dengan tujuan melindungi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat
f.        Usahanya bersifat komersial dan fungsinya dapat dilakukan oleh swasta.
7. Kelebihan dan kekurangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
a.       Kelebihan BUMN
1.       Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan rakyat banyak
2.       Mendapat jaminan dan dukungan dari negara
3.       Permodalannya sudah pasti karena mendapat modal dari negara
4.       Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
5.       Sebagai sumber pendapatan negara
b.      Kekurangan BUMN
1.       Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien
2.       Manajemen perusahaan kurang profesional
3.       Menimbulkan monopoli atas sektor-sektor vital
4.       Pengelolaan perusahaan terhambat dengan peraturan-peraturan yang mengikat
5.       Sulit memperoleh keuntungan bahkan seringkali merugi
8.  Peranan BUMN terhadap Peningkatan Kemakmuran Rakyat
1.       Sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi dalam perekonomian nasional untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat secara optimal
2.       Sebagai mitra kerja dalam kegiatan usaha dengan badan usaha swasta dan koperasi
3.       Mencegah agar tidak terjadi penguasaan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh swasta
4.       Sebagai sumber penghasilan mengisi kekurangan kas negara untuk dipergunakan oleh negara dalam
meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.
5.       Sebagai sarana untuk membuka kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran yang akhirnya dapat
meningkatkan pendapatan per kapita.
6.       Menyisihkan laba bersih untuk keperluan pembinaan usaha kecil, koperasi , dan masyarakat di sekitar BUMN
9. Bentuk-bentuk Badan Usaha Milik negara (BUMN)
Badan usaha milik negara atau BUMN memiliki 3 bentuk yaitu :
a.       Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan perseroan adalah BUMN yang berbentuk perseroan.Karena keterbatasan modal yang dimiliki oleh
pemerintah maka dijuallah sahamnya kepada swasta. Namun untuk tetap dapat mengendalikan BUMN tersebut
maka saham dari pemerintah haruslah minimal 51 % .sehingga pemerintah masih menjadi pengendali dalam
pengambilan keputusan.
Tujuan pendirian perseroan adalah sebagai berikut :
1.  Menyediakan barang atau jasa yang bermutu dan berdaya saing kuat.
2.   Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.
Ciri-ciri Persero adalah sebagai berikut :
1.  Pendirian atas usulan menteri kepada presiden
2.  Status hukumnya yaitu dalam bentuk badan hukum, yaitu berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD) dan peraturan pemerintah (PP) pendirian usaha
3.   Hubungan organisasi dengan pemerintah yaitu berdiri sendiri sebagai organisasi yang dicapai
4.   Kepemilikan atau penguasaan oleh pemerintah dapat sepenuhnya atau sebagian yang dapat diketahui melalui
kepemilikan saham secara keseluruhan, dan merupakan kekayaan negara yang dipisahkan.
5.    Modal terdiri dari saham dan dapat diperjualbelikan di pasar modal
6.    RUPS memegang kekuasaan tertinggi
7.    Dipimpin oleh direksi
8.    Tujuan utama mencari laba
9.    Hubungan usaha diatur menurut hukum perdata
10.   Status pegawai adalah pegawai swasta.
b.      Perusahaan Umum (Perum)
Perusahaan umum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara dan tidak terbagi atas saham,
yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang atau jasa yang bermutu dan sekaligus mencari
keuntungan yang berdasar prinsip pengelolaan perusahaan.
Ciri-ciri Perum adalah sebagai berikut :
1.       Pendirian perum diusulkan oleh menteri kepada presiden.
2.       Statusnya adalah suatu badan hukum berbentuk perusahaan negara yaitu UU No.19 PP tahun 1960 dan PP
tentang pendirian usaha
3.       Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dan kekayaan negara yang dipisahkan dari APBN
4.       Dapat melakukan penyertaan modal dalam badan usaha lain dan dapat memperoleh kredit dari dalam dan luar
negeri atau dari masyarakat dalam bentuk obligasi
5.       Dipimpin oleh direksi
6.       Usaha adalah melayani kepentingan umum berupa penyediaan barang atau jasa yang berkualitas dengan harga
terjangkau oleh masyarakat dan sekaligus memperoleh keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan
yang sehat.
7.       Dapat menuntut dan dituntut serta hubungan hukumnya diatur secara hukum perdata.
8.       Pegawai adalah pegawai perusahaan negara yang diatur tersendiri di luar ketentuan yang berlaku bagi pegawai
negeri atau persero
9.       Makna usaha sebagai public service dan profit service seimbang
10.   Hubungan organisasi yaitu berdiri sendiri sebagai kesatuan organisasi yang terpisah
c.       Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perusahaan jawatan adalah BUMN yang seluruh modalnya termasuk dalam anggaran belanja negara yang
menjadi hak dari departemen yang bersangkutan . Tujuan perjan adalah pengabdian dan melayani kepentingan
masyarakat yang ditujukan untuk kesejahteraan umum, dengan tidak mengabaikan syarat efisiensi , efektivitas, dan
ekonomis serta pelayanan yang memuaskan.
Ciri-ciri perjan adalah sebagai berikut :
1.       Tujuan utama untuk melayani kepentingan masyarakat tanpa melepaskan syarat efisiensi, efektivitas dan
ekonomis.
2.       Permodalan dan pembiayaan perusahaan termasuk dalam anggaran belanja negara yang menjadi hak dari
departemen yang bersangkutan.
3.       Merupakan bagian dari departemen , dirjen, direktorat, atau pemerintah daerah
4.       Dipimpin oleh kepala yang merupakan bagian dari suatu departemen.
5.       Perjan memperoleh fasilitas negara.
6.       Pegawai perjan adalah pegawai negeri.
7.       Perjan berlaku hukum publik yang berarti bila perusahaan dituntut, kedudukannya adalah sebagai pemerintah.
2)    Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
1.       Definisi
Badan usaha milik swasta (BUMS) adalah badan usaha yang didirikan odan dimiliki oleh pihak swasta yang
berorientasi pada laba. Jenis-jenis BUMS dapat dibedakan atas beberapa bentuk badan usaha yang dimiliki oleh
swasta, seperti  perusahaan perorangan (PO), firma (Fa), Commanditaire Vennootsschap (CV), perseroan Terbatas
(PT).
Berdasarkan paal 27 ayat 2 UUD 1945 dan alinea ketiga penjelasan pasal 33 UUD 1945, dapat ditarik
kesimpulan bahwa hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak yang boleh ada ditangan
seseorang yang kemudian dikenal dengan usaha swasta
2.       Ciri-ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
a.       Dimiliki oleh perseorangan atau persekutuan badan-badan usaha
b.      Pemilik dapat bertindak sebagai pengelola, dapat juga hanya sebagai pemilik tetapi pengelolaannya diserahkan
kepada pihak lain yang lebih profesional
c.       Keuntungan dan kerugian menjadi tanggungjawab pemilik dan atau pimpinan
d.      Keberhasilan atau kegagalan badan usaha sangat tergantung pada kecakapan pemilik atau pimpinan
e.      Modal berasal sepenuhnya dari pihak swasta
f.        Modal dapat dihimpun dari laba yang tidak dibagi, dari cadangan, dan dari penyusutan
g.       Modal dapat diperoleh dari lembaga keuangan, baik bank maupun nonbank.
3.       Prinsip-prinsip Pengelolaan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
a.       Fungsi perencanaan, yaitu tiap-tiap direktur dalam jenjang vertikal membuat rencana untuk departemen atau bagian
masing-masing
b.      Fungsi pengorganisasian, yaitu pengorganisasian harus mencerminkan wewenang penuh  dalam memimpin
pelaksanaan pekerjaan dan harus dapat menentukan arah serta tujuan pekerjaan antar bagian dalam perusahaan
c.       Fungsi pengenalan, yaitu fungsi yang memfokuskan pada terciptanya suatu keadaan yang memungkinkan karyawan
dan seluruh anggota organisasi sadar akan pekerjaannya dan termotivasi untuk mencapai suatu prestasi yang baik
bagi mereka sendiri dan pada akhirnya akan membawa kemajuan bagi perusahaan.
d.      Fungsi Pengawasan, yaitu seorang manajer harus mengawasi apakah tugas yang sudah diberikan telah dilaksanakan
dengan baik sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan serta untuk mengambil suatu tindakan perbaikan.
e.      Fungsi sosial , yaitu perusahaan membuka kesempatan kerja yang luas kepada masyarakat serta menjaga lingkungan
hidup.
f.        Fungsi ekonomi, yaitu perusahaan berperan serta dalam peningkatan produksi barang dan jasa, membantu
peningkatan pendapatan negara, dan membantu memperlancar jalannya perekonomian nasional

4. Kelebiahan dan kelemahan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


            a. Kelebihan
     1.    Meningkatkan pendapatan negara
     2.    Meningkatkan export dan import
     3.    Memperluas lapangan kerja

            b. Kelemahan
     1.    Menimbulkan persaingan pasar tidak sehat atau monopoli
     2.    Penyalahgunaan potensi sumber daya atau eksploitasi sumber daya alam sebesar-besarnya
     3.    Berkurangnya pendapatan negara karena keringanan pajak
     4.    Berkuirangnya devisa karena keringanan bea masuk
5. Peranan BUMS dalam perekonomian nasional
     1.    Sebagai mitra pemerintahan dalam kegiatan perekonomian
     2.    Membantu pemerintahan dalam pengelolaan kegiatan ekonomi yang tidak ditangani pemerintah
     3.    Meningkatkan penerimaan dan devisa negara
     4.    Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran
     5.    Membantu meningkatkan produksi nasional
     6.    Membantu pemerintahan dalam usaha pemerataan pendapatan
     7.    Meningkatkan pendapatan negara dari pajak
6. Bentuk-Bentuk Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Badan usaha milik swasta memiliki 4 bentuk, yaitu :
1.       Perusahaan Perseorangan (Po)
Secara definisi yang dimaksud perusahaan perorangan adalah perusahaan yang dimiliki satu individu. Akan
tetapi dalam praktiknya badan usaha ini kerap kali merupakan perusahaan keluarga, yaitu perusahaan yang
menggunakan seluruh atau sebagian anggota keluarga untuk menjalankannya. Dalam suatu perekonomian tidak
mudah untuk menentukan apakah suatu kegiatan itu digolongkan sebagai perusahaan perseorangan atau merupakan
suatu kegiatan ekonomi yang tidak digolongkan sebagai perusahaan.
Dalam setiap perekonomian perusahaan perseorangan merupakan unit usaha yang paling banyak jumlahnya.
Sebagai contoh pada masa ini di Amerika Serikat lebih kurang 80 persen dari jumlah unit usaha merupakan
perusahaan perorangan. Akan tetapi walaupun jumlahnya banyak, nilai penjualannya dan nilai tambah yang
diciptakan oleh usaha yang seperti itu relatif kecil. Hal tersebut berarti perusahaan perorangan walaupun banyak,
tetapi setiap unitnya menggunakan modal yang relatif terbatas dan nilai produksinya juga terbatas.
Pengelolaan perusahaan perseorangan hampir seluruhnya adalah perusahaan kecil dan biasanya langsung
ditangani sendiri oleh pemiliknya. Jika perusahaan perseorangan berkembang menjadi besar , maka kegiatan
manajemen baru akan terlihat lebih teratur, pemilik tidak lagi mengelola secara langsung, melainkan akan duduk
sebagai seorang komisaris (pengawas) sedangkan untuk menjalankan usaha akan diserahkan kepada orang lain atau
manajer yang bisa bekerja lebih profesional.
Ciri-ciri perusahaan perseorangan antara lain sebagai berikut :
1.       Dimiliki oleh perseorangan
2.       Pengelolaan terbatas atau sederhana
3.       Modal tidak terlalu besar
4.       Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan
Kelebihan dari perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut :
a.       Mudah didirkan
Setiap orang dapat mengembangkan usaha perseorangan. Biasanya usaha ini tidak perlu mendapat izin dari
lembaga pemerintah untuk menjalankannya.
b.      Organisasinya sederhana sehingga biaya organisasinya pun rendah
Modal yang digunakan relatif sedikit karena biaya-biaya juga masih rendah dan umumnya modal yang
digunakan adalah tabungan yang dimiliki
c.       Pengelolaannya fleksibel dan bebas
Manajemen perusahaan sangat bebas yaitu pemilik perusahaan dapat menentukan sendiri jam kerjanya, dengan
bebas membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukannya, bebas menentukan harga, menentukan jumlah
barang yang diproduksi, dan berbagai keputusan lain dan bebas pula menggunakan pendapatan yang diperoleh dari
usahanya. Juga pemilik perusahaan bebas untuk menutup usahanya apabila ingin melakukan kegiatan lain.
d.      Kerahasiaan usaha terjamin
Sebagai perusahaan yang dijalankan sendiri, seluk-beluk kegiatan usahanya dirahasiakan. Ketiadaan pemilik lain
menyebabkan pemilik usaha tidak perlu membuat laporan mengenai kegiatan yang dilakukannya. Pihak lain juga
tidak mengetahui nilai penjualannya, modal yang digunakannya dan keuntungan yang diperoleh. Masalah-masalah
yang dihadapi perusahaan juga dapat dirahasiakan.
Adapuan yang menjadi kelemahan perusahaan perseorangan adalah :
a.       Pertanggungjawaban pemilik tidak terbatas
Maksudnya apabila perusahaan memiliki tanggungjawab untuk membayar utang, maka tanggungjawab ini tidak
terbatas pada modal perusahaan saja tapi juga meliputi kekayaan pribadi pemilik
b.      Modal Terbatas
Karena modal hanya berasal dari tabungan pemilik, sehingga modal terbatas . modal yang terbatas ini
mengurangi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk yang besar.
c.       Kualitas Manajerial dan kualitas Pekerja Terbatas
Pemilik belum tentu memiliki pengetahuan yang mendalam tentang usaha yang dijalankannya. Oleh sebab itu
kualitas manajemennya terbatas. Disamping itu juga susah untuk mendapatkan pekerja yang baik karena pekerja
lebih suka bekerja di pewrusahaan yang memberikan gaji serta jenjang prestasi organisasi yang lebih besar.
d.      Kelangsungan operasi perusahaan terbatas
Umur usaha sangat tergantung padakeadaan dan sikap pemiliknya karena pemiliklah yang memiliki fungsi vital
dalam menjalankan perusahaan.
2.       Firma (partnership)
Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih yang menjalankan perusahaan menggunakan nama bersama dan
membagi hasil yang didapatkan dari usahanya. Dalam menjalankan usaha, ada dua macam anggota firma, yaitu :
1.       Anggota yang mendapat kuasa untuk bertindak atas nama perusahaan
2.       Anggota yang tidak menerima kuasa untuk bertindak atas nama perusahaan.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya tindakan yang merugikan bagi perusahaan.
Proses pendirian firma adalah sebagai berikut :
1.       Tahap akta otentik
2.       Tahap pendaptaran akta firma
3.       Tahap pengumuman dalam berita acara
Kelebihan firma adalah sebagai berikut :
1.       Modal lebih besar, karena pemilik yang menyetorkan modalnya untuk perusahaan sudah terdiri dari beberapa
orang
2.       Tanggungjawab bersama, apabila terjadi sesuatu yang tidak menguntungkan, seperti perusahaan memiliki
utang maka ssemua pemilik menanggung kewajiban secara bersama-sama
3.       Status badan usaha jelas karena memiliki akta dari notaris dan terdaptar di pengadilan negeri
4.       Didirikan dan pengelolaan secara bersama, maksudnya bahwa perusahaan dikelola secara bersama-sama oleh
pemilik perusahaan yang biasanya pemilik terdiri dari beberapa orang.
Beberapa kelemahan dari Firma antara lain :
1.       tanggungjawab pemilik tidak terbatas, maksudnya tanggungjawab pemilik tidak hanya sebatas pada modal
yang ada pada perusahaan tapi kekayaan pribadi juga termasuk dan dapat ditarik untuk melunasi kewajiban
2.       sulit memperoleh laba
3.       gampang bubar, karena jika terjadi perselisihan antara pemilik maka perusahaan akan rapuh karena posisi
pemilik sama dan mempunyai suara yang selevel
4.       modal sulit ditarik walaupun sekutu mengundurkan diri
3.      Commanditaire Vennootschap (CV)
CV atau biasa disebut Persekutuan Komanditer adalah persekutuan atas dasar kepercayaan. sekutu
Komplementer dapat menggunakan modal dari para sekutu hanya dengan dasar kepercayaan. Perusahaan dijalankan
oleh sekutu komplementer yang bertanggungjawab sepenuhnya atas utang-utang perusahaan.
Dalam pengelolaan persekutuan komanditer, ada 2 macam yaitu :
a.       Sekutu komanditer adalah anggota yang memercayakan modalnya kepada sekutu komplementer dengan
menanggung kerugian yang terbatas pada modal yang disetor.
b.      Sekutu komplementer adalah anggota yang menjalankan dan memimpin perusahaan dengan menanggung
kerugian secara tidak terbatas.
Kebaikan Persekutuan Komanditer antara lain :
a.       Kebutuhan akan modal lebih mudah untuk terpenuhi, karena pemilik atau penanam modal lebih banyak dan
bisa lebih mudah memperoleh pinjaman
b.      Pimpinan perusahaan dapat terdiri dari satu orng atau lebih
c.       Tanggungjawab  sekutu komanditer terbatas, tanggungjawabnya hanya terbatas hanya pada modal yang
disetor karena ia tidak ikut campur dalam pengelolaan perusahaan
d.      Menggunakan akta otentik maksudnya secara lisan dan tertulis ,
e.      Peraturan tentang pembagian untung dan rugi berdasarkan besarnya modal yang ditanam
f.        Kekayaan pribadi dipisahkan dari kekayaan perusahaan
Keburukan Persekutuan Komanditer antara lain :
a.       Dapat terjadi selisih paham antar pemilik
b.      Sekutu komanditer tidak ikut menjalankan usaha perusahaan
4.      Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah merupakan suatu kumpulan modal yang diberi hak dan diakui oleh hukum untuk
mencapai tujuan tertentu, biasanya mencari keuntungan. PT merupakan bentuk perusahaan dimanaperolehan
modalnya berskala dari penjualan saham.
Beberapa karakteristik utama dari PT adalah sebagai berikut:
a.       Pemiliknya adalah para pemegang saham.
b.      Kekuasaan tertinggi berada pada keputusan rapat pemegang saham.
c.       Merupakan suatu perkumpulan modal.
d.      Dalam rapat pemegang saham  setiap satu lembar saham yang dimiliki berarti satu suara.
e.       Bertujuan mencari laba yang sebesar-besarnya.
f.       Keuntungan dibagi atas dasar modal yang disetor. Jadi yang memiliki saham terbanyak akan memperoleh
bagian yang besar.
g.       Pemilik dan pengelolah dipisahkan.
h.      Unit usahanya didasarkan pada kebutuhan konsumen (pasar).
i.        Tatalaksananya bersifat tertutup (hanya terbuka bagi persero)
3)  Badan Usaha Koperasi
1.    Definisi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
atas asas kekeluargaan.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu:
1.      Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi
2.       Badan Hukum Koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih
luas.
2.      Badan Hukum Koperasi
Seperti halnya perusahaan lain yang berbadan hokum, maksudnya adalh adanya pemisahan antara harta koperasi
dengan pemiliknya (anggota koperasi), atau jika terjadi kepalitan dimana koperasi harus melunasi hutang-hutangnya
maka anggota koperasi hanya dituntut sebesar modal yang diserahkan.
3.      Prinsip Koperasi
Prinsip-prinsip koperasi adalah sebagai berikut:
a.       Keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan sukarela.
b.      Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
c.       Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing.
d.      Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal.
e.       Kemandirian.
4.      Fungsi dan Peran Koperasi
Fungsi dan peranan koperasi adalah
a.       Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
b.      Berperan secara efektif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat.
c.       Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan ekonomi.
5.      Landasan, Asas, dan Tujuan
Landasan Koperasi
     Landasan Koperasi Indonesia merupakan pedoman dalam menentukan arah, tujuan, peran serta kedudukan
koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya di dalam sistem perekonomian Indonesia. Dalam UU No. 25/1992
tentang pokok-pokok perkoperasian, koperasi Indonesia mempunyai landasan sebagai berikut. (a) Landasan Idiil
sesuai dengan bab II UU No. 25/1992 landasaan Idiil koperasi Indonesia ialah Pancasila dan (b) Landasan Struktural
ialah Undang-Undang Dasar 1945.
Asas Koperasi
     Berdasarkan pasal 2 UU No. 25/1992, ditetapkan sebagai asas koperasi ialah kekeluargaan.
Tujuan Koperasi
     Tujuan koperasi dapat ditemukan dalam pasal 3 UU No. 25/1992 yang berbunyi “ Koperasi bertujuan memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD
1945 “ berdasarkan pasal tersebut, tujuan koperasi pada garis besarnya meliputi 3 hal yaitu :
1.      Memajukan kesejahteraan anggotanya
2.      Memajukan kesejahteraan masyarakat
3.      Ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional
6.       Kelebihan dan Kelemahan Koperasi
          A. Kelebihan
            Hal-hal yang menjadi kelebihan koperasi di Indonesia adalah :
1.      Bersifat terbuka dan sukarela
2.      Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajibtidak memberatkan anggota
3.      Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya modal
4.      Bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan semata mencari keuntungan
B. Kelemahan
   Hal-hal yang menjadi kelemahan koperasi di Indonesia adalah :
1.      koperasi sangat sulit berkembang karena modal terbatas
2.      kurang cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi
3.      pengurus kadang-kadang tidak jujur
4.      kurangnya kerjasama antara pengurus, pengawas, dan anggotanya
7.      Jenis-jenis koperasi
1.      Koperasi Primer adalah koperasi yang beranggotakan orang seorang.
2.      Koperasi sekunder adalah koperasi yang anggota-anggotanya adalah organisasi koperasi.
Dalam sistem ekonomi di Indonesia Koperasi mempunyai kedudukan sebagai soko guru perekonomian, ide
dasar pembentukan koperasi sering dikaitkan dengan pasal 33 UUD 1945, khususnya ayat 1 yang menyebutkan
bahwa  “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama usaha bersama berdasar atas asa kekeluargaan”. Dalam
penjelasan UUD 1945 itu dikatan bahwa bangun usaha yang cocok dengan asas kekeluargaan itu adalah koperasi.
Tafsiran itu sering disebut sebagai perumus pasal tersebut. Menurut M. Hatta sebagai pelopor pasal 33 UUD 1945
terbut koperasi dijadikan sokoguru perekonomian nasional karena :
1.      Koperasi mendidik sikap self-helping
2.      Koperasi mempunyai sikap kemasyarakatan dimana kepentingan masyarakat harus diutamakan daripada
kepentingan sendiri atau golongan
3.      Koperasi digali dan dikembangangkan dari budaya asli indonesia
4.      Koperasi menantang segala paham yang berbau individualisme dan kapitalisme
Koperasi tidak semaju BUMN dan BUMS dikarenakan lingkupnya yang kecil hanya berfokus pada anggotanya
saja, Walaupun sebenarnya sekarang ini koperasi telah sedikit melebarkan sayapnya dan membentuk bank koperasi
yaitu bank Bukopin. Sesuai dengan jiwa pasal 33 UUD 1945, ketiga pelaku ekonomi tersebut dalam menjalankan
kegiatan ekonominya supaya mendasarkan diri pada semangat kebersamaan dan kekeluargaan. Oleh karena itu,
ketiga sektor itu dapat diharapkan saling bekerja sama dan menghidupi sehingga pada akhirnya dapat dicapai
kedudukan yang telatif proporsional. Dan juga sebagai wujud demokrasi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Kerja sama antara koperasi, usaha negara dan usaha swasta perlu lebih ditingkatkan dan dikembangkan. Badan
usaha yang sudah berkembang dan berhasil harus didorong untuk membantu usaha ekonomi yang belum maju dalam
meningkatkan kemampuan usaha ekonominya. Untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarka
Pancasila, perkembangan perekonomian nasional harus ditata, disusun, dan bukannya dibiarkan dengan tersusun
sendiri. Tata hubungan dan kerja sama serta kemitraan usaha antara berbagai unsur ekonomi nasional terutama
antara pengusaha kuat dan lemah haruslah terus dibina dan dijalin dalam suasana salaing membantu dan saling
menguntungkan, sebagai suatu perwujudan kesatuan kekuatan ekonomi nasional yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan kebersamaan sesuai dengan demokrasi ekonomi berdasarkanPancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Jadi dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan:
BUMN adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik
Indonesia. Dan BUMN juga memiliki peranan yaitu Sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi dalam
perekonomian nasional untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara optimal, Sebagai mitra kerja dalam
kegiatan usaha dengan badan usaha swasta dan koperasi, Mencegah agar tidak terjadi penguasaan cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh swasta, Sebagai sumber
penghasilan mengisi kekurangan kas negara untuk dipergunakan oleh negara dalam meningkatkan pelayanan bagi
masyarakat, Sebagai sarana untuk membuka kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran yang akhirnya dapat
meningkatkan pendapatan per kapita, Menyisihkan laba bersih untuk keperluan pembinaan usaha kecil, koperasi ,
dan masyarakat di sekitar BUMN.
            BUMS adalah badan usaha yang didirikan odan dimiliki oleh pihak swasta yang berorientasi pada laba. Dan
BUMS juga memiliki peranan yaitu Sebagai mitra pemerintahan dalam kegiatan perekonomian, Membantu
pemerintahan dalam pengelolaan kegiatan ekonomi yang tidak ditangani pemerintah, Meningkatkan penerimaan dan
devisa negara, Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran, Membantu meningkatkan produksi
nasional, Membantu pemerintahan dalam usaha pemerataan pendapatan, dan Meningkatkan pendapatan negara dari
pajak.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
atas asas kekeluargaan. koperasi dijadikan sokoguru perekonomian nasional karena Koperasi mendidik sikap self-
helping , Koperasi mempunyai sikap kemasyarakatan dimana kepentingan masyarakat harus diutamakan daripada
kepentingan sendiri atau golongan, Koperasi digali dan dikembangangkan dari budaya asli indonesia, dan Koperasi
menantang segala paham yang berbau individualisme dan kapitalisme.

DAFTAR PUSTAKA
Tambunan, Tulus T.H. 2009. Perekonomian Indonesia.. Ghalia Indonesia. Bogor.
Subandi. 2010. Ekonomi Koperasi ( Teori dan Praktik ). Alfabeta. Bandung.
Hamid, Edy Suwandi dan Hendrie Anto. 2000. Ekonomi Indonesia Memasuki Milenium III. UII
Press. Yogyakarta.
Ichsan, Achmad. 1986. Dunia Usaha Indonesia. PT Pradnya Paramita. Jakarta.
Wastra, Pariata. 2009. Administrasi Perusahaan Negara ( Perkembangan & Permasalahan ). Ghalia
Indonesia. Yogyakarta.
A. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

1. Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan
negara yang dipisahkan.
Macam BUMN menurut undang-undang No.19 tahun 2003 :
a. PERSERO
b. PERUM

Modal BUMN
a. Kekayaan negara yang dipisahkan.
b. Penyertaan modal negara dalam rangka pendirian/ penyertaan BUMN. Bersumber dari (pasal
4 ayat 3, UU Nomor 3 tahun 2003 tentang BUMN)

2. Ciri-Ciri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Badan usaha yang dikelola oleh negara (BUMN) dapat didasarkan pada kepemilikan,
fungsinya, dan permodalannya.
a. Berdasarkan kepemilikannya, BUMN memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1. Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.


2. Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh
pemerintah.
3. Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.
4. Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
5. Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
b. Berdasarkan fungsinya, BUMN memiliki ketentuan sebagai berikut.

1. Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara.
2. Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
3. Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
4. Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari keuntungan,
tetap dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
5. Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
6. Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya prinsip-
prinsip ekonomi.
c. Berdasarkan permodalannya, BUMN memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1. Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
2. Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh
masyarakat, besarnya  tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya dimiliki oleh
negara.
3. Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
4. Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
5. Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
6. Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank.
3. Peranan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Peranan BUMN dalam perekonomian nasional adalah :
a. Mencegah agar cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat
hidup
    orang banyak tidak dikuasai oleh sekelompok masyarakat tertentu.
b. Memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
c. Membuka lapangan kerja.
d. Melakukan kegiatan produksi dan distribusi yang menguasai hidup hajat hidup orang banyak.
e. Sebagai sumber pendapatan negara.

Peranan BUMN ditegaskan dalam Undang-Undang No. 19 Tahun 2003, yaitu sebagai berikut.
a. Memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional umumnya dan penerimaan negara
    khususnya.
b. Mengadakan pemupukan keuntungan dan pendapatan.
c. Menyediakan kebutuhan umum berupa barang dan jasa yang bermutu dan memadai bagi
    pemenuhan hajat orang banyak.
d. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha swasta dan koperasi.
e. Menyelenggarakan kegiatan usaha yang bersifat melengkapi kegiatan swasta dan koperasi,
antara
    lain menyediakan kebutuhan masyarakat, baik dalam bentuk barang maupun jasa dengan
    memberikan pelayanan yang bermutu dan memadai.
f. Turut aktif memberikan bimbingan kegiatan sektor swasta, khususnya pengusaha golongan
    ekonomi lemah.
g. Turut aktif melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan program
pemerintah di
    bidang ekonomi dan pembangunan umumnya.

4. Bentuk-bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


          Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 17 tahun 1967, perusahaan
negara digolongkan dalam tiga bentuk usaha negara, yaitu perjan, perum, dan persero. Dengan
di turunkanya Undang- undang No. 19 Tahun 2003 Bab I Pasal 9, perusahaan negara
digolongkan menjadi dua bentuk usaha negara, yaitu Perseroan dan Perum. Sedangkan perjan
dihapuskan dan secara bertahap berubah bentuk menjadi perum dan persero, Apabila di
perhatikan UU No. 19 tahun 2003 Bab X tentang ketentuan peralihan pasal 93, dinyatakan
dalam waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak undang- undang mulai berlaku, semua BUMN yang
berbentuk perusahaan jawatan (perjan) harus telah diubah bentuknya menjadi perum atau
persero. Misalnya, perjan Kereta Api ke Perumka, Perumka berubah lagi menjadi PT Kereta Api
Indonesia, dan perjan Pegadaian berubah menjadi perum pegadaian.

a. Perusahaan Umum (Perum) atau Public Corporation


Perum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki Negara dan tidak terbagi atas saham,
yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/ jasa yang bermutu
tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan atau
perusahaan negara yang modal seluruhnya milik negara (berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan). Contoh: Perum Husada Bakti, Perum Pegadaian, Perum Pelayaran, dan
sebagainya.

Maksud dan tujuan perum sebagaimana disebutkan dalam UU Nomor 19 tahun 2003 Pasal 36
adalah sebagai berikut :
1) Menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk pemanfaatan umum berupa penyediaan
barang dan/ atau jasa yang berkualitas dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.
2) Untuk mendukung kegiatan dalam rangkai mencapai maksud dan tujuan diatas, dengan
persetujuan menteri, perum dapat melakukan penyertaan modal dalam badan usaha.

Ciri- ciri perum adalah sebagai berikut :


1) Pendirian perum diusulkan oleh menteri kepada presiden.
2) Pelaksanaan pendirian sejak diundangkanya peraturan pemerintah tentang pendirianya.
3) Statusnya adalah suatu badan hukum berbentuk perusahaan Negara.
4) Seluruh modalnya dimiliki oleh Negara, dari kekayaan Negara yang dipisahkan berasal dari
APBN
5) Perum dapat melakukan penyertaan modal dalam badan usaha lain dapat memperoleh kredit
dari
     dalam dan luar negeri atau dari masyarakat dalam bentuk obligasi.
6) Organ perum adalah menteri, direksi, dan dewan pengawas.
7) Menteri yang ditunjuk diberi kuasa untuk mewakili pemerintah selaku pemilik modal.
8) Menteri yang ditunjuk sebagai atas nama pemerintah memiliki kewenangan dalam mengatur
    kebijakan melalui mekanisme dan peraturan perundang- undangan.
9) Obligasi, tugas, wewenang, tanggung jawab, dan cara mempertanggungjawabkan serta
    pengawasan dan sebagainya diatur secara khusus dengan keputusan menteri.
10) Dipimpin oleh satu direksi.
11) Laporan tahunan disampaikan kepada menteri ataas nama pemerintah untuk mendapatkan
      pengesahan.
12) Pada prinsipnya, financial harus dapat berdiri sendiri, kecuali karena politik pemerintah
      mengenai harga dan tarif tidak mengizinkan tercapainya tujuan perum.
13) Maka usahanya adalah melayani kepentingan umumberupa penyediaan barang dan/ atau
jasa
       yang berkualitas dengan harga terjangkau oleh masyarakat (public utilities) dan sekaligus
untuk
       memperoleh keuntungan, berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.
14) Dapat dituntut dan menuntut, hubungan hukumnya diatur secara perdata.
15) Pegawainya adalah pegawai perusahaan Negara yang diatur tersendir, diluar ketentuan
yang
      berlaku bagi pegawai negeri atau persero.

Alat kelengkapan organisasi (organ perum)adalah menteri, direksi, dan dewan pengawas.
1) Menteri
Menteri adalah menteri yang ditunjuk dan/ atau yang diberi kuasa untuk mewakili pemerintah
selaku pemilik modal pada perum dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan.
Kewengan menteri dalam perum adalah memberikan persetujuan dan kebijakan
pengembangan usaha perum yazng diusulkan oleh direksi setelah mendapat persetujuan dari
dewan pengawas. Kebijakan yang dimaksud ditetapkan sesuai dengan maksud dan tujuan
perum yang bersangkutan.

2) Direksi Perum
Direksi adalah organ perum yang bertanggung jawab atas pengurusan perum untuk
kepentingan dan tujuan perum, baik di dalam maupun di luar pengadilan. Pengangkatan dan
pemberhentian direksi ditetapkan oleh menteri ditetapkan oleh menteri sesuai dengan
mekanisme dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugasnya direksi wajib mencurahkan tenaga, pikiran dan perhatian secara
penuh pada tugas, kewajiban, dan pencapaian tujuan perum.
Direksi wajib menyiapkan rancangan rencana jangka panjang yang merupakan rencan
strategis yang memuat sasaran dan tujuan perum yang hendak dicapai dalam jangka waktu 5
(lima) tahun yang ditanda tangani bersama sesuai anggota direksi dengan dewan pengawas
kemudian disampaikan kepada menteri untuk mendapatkan pengesahan.
Direksi wajib menyiapkan rancangan rencana kerja dan anggaran perusahaan yang
merupakan penjabaran tahuna dari rencana jangka panjang kemudian disampaikan kepada
menteri untuk memperoleh pengesahan.
Paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun buku perum ditutup, direksi wajib menyampaikan
laporan tahunan kepada menteri, setelah ditanda tanganim oleh semua anggota direksidan
dewan pengawas untuk memperoleh pengesahan.
direksi wajib menjaga risalah rapat dan menyelenggarakan pembukuan perum.
direksi berkewajiban memberikan keterangan hasil pemerikasaan satuan pengawasan internal
atas permintaan tertulis dari dewan pengawas.
direksi wajib menindaklanjuti hasil satuan pengawasan internal.
Anggota direksi perum dilarang memangku jabatan rangkap.
Dalam hal terjadi gangguan kelangsungan hidup perusahaan hal- hal yang dilakukan sebagai
berikut :
direksi hanya dapat mengajukan permohonan ke pengadilan negeri agar perum dinyatakan
pailit berdasarkan persetujuan menteri.
pailit terjadi Karena kesalahan dan kelalaian direksi dan bila kekayaan perum tidak cukup untuk
menutup kerugian akibat kepailitan tersebut, maka setiap anggota direksi secara tanggung
renteng harus bertanggung jawab atas kerugian perusahaan.
Anggota direksi yang dapat membuktikan bahwa kepailitan bukan karena kesalahan atau
kelalainya tidak bertangguang jawab secara renteng atas kerugian tersebut.
Apabila direksi melakukan tindakan yang menimbulkan kerugian perum maka menteri mewakili
perum melakukan tuntutan atau gugatan terhadap direksi melalui pengadilan.
3) Dewan Pengawas
Dewan pengawas adalah organ perum yang bertugas melakukan pengawasan dan
memberikan nasihat kepada direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan perum.
Kewajiban- kewajiban dewan pengawas adalah sebagai berikut:
Bertugas mengawasi direksi dalam menjalankan kepengurusan perum.
Berkewajiban memberikan nasihat kepada direksi
Secara tertulis dapat meminta hasil pelaksanaan/ pemeriksaan satuan tugas pengawasan
internal.
Bersama- sama direksimenyiapkan rancangan rencana jangka panjang and
menandatanganinya dan disampaikan kepada menteri.
Bersama direksi menyiapkan rencana kerja dan anggaran perusahaan dan
menandatanganinya dan disampaikan kepada menteri untuk mendapat pengesahan.
Menandatangani laporan tahunan yang dibuat direksi untuk mendapat pengesahan.
Dalam anggaran dasar, dapat ditetapkan pemberian wewenang kepada dewan pengawas
untuk memberikan persetujuan kepada direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu.
Berdasarkan anggaran dasar atau keputusan menteri, dewan pengawas dapat melakukan
tindakan pengawasan perum dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu.

b. Perusahaan Perseroan (persero)

Persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham
yang seluruh atau paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki Negara RI.,
yang tujuan utamanya mengejar keuntunga. Maksud dan Tujuan pendirian perseroan adalah
sebagai berikut :
1) Menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat.
2) Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.

Ciri-ciri persero adalah sebagai berikut :

1. Pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden.


2. Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh menetri dengan memperhatikan perundang-
undangan.
3. Statusnya adalah suatu badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang diatur
berdasarkan undang- undang.
4. Modalnya terbagi dalam saham-saham, dapat diperjualbelikan di pasar modal persero
yang go public
5. Sebagian atau seluruh modal adalah milik Negara dari kekayaan Negara yang
dipisahkan.
6. Organ persero adalah RUPS, direksi dan komiasris.
7. Menteri yang ditunjuk diberi kuasa untuk mewakili pemerintah selaku pemegang saham.
8. Apabila seluruh saham persero dimiliki oleh Negara, menteri yang ditunjuk bertidak
selaku RUPS dan apabila tidak seluruhnya (sebagian) saham yang dimiliki Negara maka
menteri bertindak selaku pemegang perseroan.
9. RUPS memegang kekuasaan tertinggi dan memegang segala kewenangan.
10. Dipimpin oleh suatu direksi
11. Laporan tahunan disampaikan kepada RUPS untuk memperoleh pengesahan.
12. Tidak memperoleh fasilitas dari Negara.
13. Tujuan utama mengejar keuntungan.
14. Hubungan- hubungan usaha diatur menurut hukum perdata.
15. Pegawainya berstatus pegawai swasta

Alat Kelengkapan Persero:


1) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
RUPS adalah organ persero yang memegang kekuasaan tertinggi dalam persero dan
memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada direksi atau komisaris.
Kewenangan RUPS, yaitu sebagai berikut :
Mengangkat dan memberhentikan direksi.
Mengangkat dan memberhentikan komisaris
Mengesahkan rencana jangka panjang yang dibuat direksi dan ditanda tangani bersama
dengan
    komisaris.
Mengesahkan rencana kerja dan anggaran perusahaan.
Setiap akhir tahun selambat-lambatnya 5 (lima) bulan setelah tahun buku ditutup, RUPS
    menerima laporan tahunan dari direksi untuk disahkan atau ditolak.
Menteri yang ditunjuk dapat memberikan kuasa dengan hak subtitusi kepada perorangan
atau
    badan hukum untuk mewakilinya dalam RUPS namun yang menerima kuasa tidak berhak
    mengambil keputusan sendiri

2) Direksi persero
Direksi adalah organ BUMN yang bertanggung jawab atas pengurusan persero untuk
kepentingan dan tujuan persero, baik di dalam maupun diluar pengadilan. Pengangkatan dan
pemberhentian direksi dilakukan oleh RUPS dan apabila menteri bertindak selaku RUPS, maka
pengangkatan dan dan pemberhentian direksi ditetapkan oleh menteri.

3) Komisaris
Komisaris adalah orag persero yang bertugas melakukan pengawasan dan memnberi nasihat
kepada direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan persero. Pengangkatan dan
pemberhentian komisaris dilakukan oleh RUPS.

5. Restrukturisasi dan Privatisasi BUMN


Menurut Undang- undang No. 19 Tahun 2003, Pasal 72 : Ayat (1) Restrukturisasi dialakukan
dengan maksud untuk menyehatkan BUMN agar dapat beroperasi secara efisien, transparan,
dan professional. Ayat (2) tujuan restrukturisasi adalah untuk :
a. Meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan.
b. Memberikan manfaat berupa dividen dan pajak kepada Negara.
c. Menghasilkan produk dan layanan dengan harga yang kompetitif kepada konsumen.
d. Memudahkan pelaksanaan privatisasi.
Persero terbuka sesuai dengan kebijakan pemerintah mengenai privatisasi. Privatisasi
penjualan saham persero, baik sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka
meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat dari Negara dan
masyarakat, serta memperluas pemilikan saham oleh masyarakat.
Privatisasi dilakukan dengan maksud sebagai berikut :
a. Memperluas kepemilikan masyarakt atas persero
b. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
c. Menciptakan struktur keuangan dan manajemen.
d. Menciptakan persero yang berdaya saing dan berorientasi global.
e. Menciptakan struktur industri yang sehat dan kompetitif.
f. Menumbuhkan iklim usaha makro dan kpasitas pasar.
Persero yang dapat yang dapat diprivatisasi, adalah sektor usaha/industry yang kompetitif atau
yang unsur teknologinya cepat berubah, sedangkan persero yang tidak dapat diprivatisasi
sebagai berikut :
a. Persero yang menurut perundang- undangan, usahanya hanya boleh dikelola oleh BUMN.
b. Persero yang bergerak di sektor usaha yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan
Negara.
c. Persero yang bergerak di sektor tertentu dan tugas khusus oleh pemerintah untuk
melaksanakan
    kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat.
d. Persero yang bergerak di bidang usaha SDA yang secra tegas berdasarkan perundang-
undangan
    dilarang untuk diprivatisasi.
Di Indonesia Sudah menjadi Persero Terbuka adalah PT Bank BNI Tbk, PT Kimia Farma Tbk,
PT Indo Farma Tbk, PT Tambang Timah Tbk, PT Aneka Tambang Tbk, dan PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk.

6. Kelebihan dan Kelemahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Kebaikan dan Kelemahan BUMN dan BUMD
Kebaikan :
a. Melayani kebutuhan barang /jasa masyarakat menguasai hajat hidup orang secara adil.
b. Mecegah monopoli oleh pihak swasta.
c. Memberikan kesejahteraaan yang lebih baik bagi para pegawai.
d. Dapata menangani bidang usaha yang membutuhkan modal sangat besar.
e. Mudah bekerja sama dengan badan usaha lain.
f. Mengeruk keuntungan sebagai sumber penghasilan untuk mengisi kas Negara.
g. Dapat membina usaha kecil dan menengah.
h. Sarana dan prasarana umum difasilitsai Negara.
i. Sebagai perintis usaha yang belum dilaksanakan oleh koperasi atau swasta.
j. Sebagai stabilisator perekonomian dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Kelemahan :
a. Penanganan BUMN dan BUMD kurang professional.
b. Pengawasan kurang
c. Inefisien Kare na merasa milik Negara yang semua warga merasa memiliki
d. Sering terjadi KKN
e. Disiplin, inovatif dan kreatif rendah karena kurang tantangan.
f. BUMN yang maju pesat menimbulkan persaingan yang tidak sehat dengan swasta.
g. BUMN yang mengeksploitasi kekayaan alam dan dapat merusak lingkungan.
h. Monopoli Negara yang berlebihan akan mematikan usaha- usaha swasta.
i. Pada BUMN yang go public dibagikan, akibatnya profit Negara sedikit.
j. Apabila permodalan dari pinjaman luar negeri terlalu banyak dan sulit, maka tanggungan
utang Negara menjadi semakin besar.

B. BUMD (Badan Usaha Milik Daerah)

1. Pengertian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


Badan usaha yang ada ditingkat provinsi terdapat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). BUMD
adalah perusahaan yang diatur dengan suatu Peraturan Daerah (Perda) yang aktivitasnya
memenuhi kebutuhan masyarakat dimana modal seluruhnya atau sebagian merupakan
kekayaan daerah yang dipisahkan, kecuali ada ketentuan lain. BUMD dalam melaksanakan
aktivitasnya selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada daerah tersebut,
dan berusaha meningkatkan pendapatan daerah yang bersangkutan.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang dikelola oleh
Pemerintah Daerah, yang kemudian lazim disebut Perusahaan Daerah. Sesuai dengan
namanya perusahaan daerah dikendalikan oleh pemerintah daerah. Keberadaan perusahaan
daerah diatur dalam Peraturan Daerah (PERDA). Dalam melaksanakan usahanya, perusahaan
daerah dipimpin oleh direksi yang diangkat dan diberhentikan Kepala Daerah setelah mendapat
persetujuan dari DPRD.
Disimpulkan bahwa Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ) adalah badan usaha yang didirikan
dan dikelola oleh pemerintah daerah yang modalnya sebagian besar/seluruhnya adalah milik
pemerintah daerah. Contohnya ialah : Perusahaan Air Minum Daerah ( PDAM ), Perusahaan
Daerah Pasar ( PD Pasar ), Bank Pembangunan Daerah (BPD), PT Bank Jateng , PT Bank DKI
dan lain-lain.

2. Ciri-ciri Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


Ciri - ciri dari BUMD adalah sebagai berikut :
a. Didirikan oleh pemerintah daerah.
b. Diatur berdasarkan peraturan daerah
c. Bentuk badan usaha dapat berupa badan hukum
d. Modal seluruhnya atau sebagian berasal dari pemerintah daerah yang merupakan kekayaan
daerah
    yang dipisahkan atau berupa saham dan atau obligasi bagi perusahaan yang go public.
e. Pemerintah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha.
f. Pemerintah berkedudukan sebagai pemegang saham dalam permodalan perusahaan.
g. Pemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan kebijakan perusahaan.
h. Pengawasan dilakukan alat pelengkap negara yang berwenang.
i. Melayani kepentingan umum , selain mencari keuntungan.
j. Sebagai stasbilisator perekonomian dalam rangka menyejahterakan rakyat .
k. Sebagai sumber pemasukan negara dan daerah.
l. Dapat menghimpun dana dari pihak lain ,baik berupa bank maupun nonbank.
m. Direksi bertanggung jawab penuh atas BUMD ,dan mewakili BUMD di pengadilan.

3. Peranan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


BUMD didirikan tentunya unntuk membantu pemerintah dalam mengelola perekonomian
ditingkat regional. Sehingga BUMD juga mempunyai peran penting bagi perekonomian.
Berikut ini beberapa peran dari BUMD bagi daerahnya adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah khususnya dan perekonomian nasional
pada
    umumnya.
b. Sebagai sumber pendapatan daerah.
c. Membuka lapangan kerja sehingga menyerap tenaga kerja dan dapat mengurangi
pengagguran
    yang ada di daerah.
d. Memenuhi kebutuhan masyarakat
e. Memeratakan pembangunan dan hasil-hasilnya secara adil dan merata di daerah.
f. Melaksanakan kebijakan pemerintah daerah dalam bidang ekonomi dan pembangunan.
g. Pemupukan dana bagi pembiayaan pembangunan daerah.
h. Mendorong peran serta masyarakat dalam bidang usaha yang ada di daerah.
i. Membantu meningkatkan produksi daerah dan nasional.
j. Pendapatan yang diperoleh dari sektor pajak digunakan untuk pembangunan daerah
setempat
   misalnya perbaikan jalan raya.

4. Bentuk- Bentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1998 tentang Bentuk
Hukum Badan Usaha Milik Daerah (Permendagri 3/1998), bentuk hukum Badan Usaha Milik
Daerah dapat berupa Perusahaan Daerah (PD) atau Perseroan Terbatas (PT).

a. Perusahaan Daerah
Berdasarkan UU Nomor 5 tahun 1962 perusahaan daerah adalah perusahaan yang didirikan
berdasarkan UU yang modalnya untuk seluruhnya atau untuk sebagian merupakan kekayaan
daerah yang dipisahkan, kecuali jika ditentukan lain dengan atau berdasarkan UU.

b. Perseroan Terbatas
Berdasarkan UU Nomor 40 Tahun 2007 pasal 1 ayat 1 perseroan terbatas yang selanjutnya
disebut perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU serta peraturan
pelaksanaannya.
Selanjutnya dijelaskan dalam Pasal 3 Permendagri 3/1998, BUMD yang bentuk hukumnya
berupa perusahaan daerah tunduk pada peraturan perudang-undangan yang berlaku yang
mengatur perusahaan daerah. Sedangkan BUMD yang bentuk hukumnya berupa perseroan
terbatas tunduk pada undang-undang tentang perseroan terbatas.
Namun, perlu diingat bahwa perubahan bentuk hukum perusahaan daerah menjadi perseroan
terbatas tidak mengubah fungsinya sebagai pelayanan umum dan sekaligus tetap menjadi
sumber pendapatan asli daerah. Lebih lanjut Perusahaan Daerah diatur dalam UU Nomor 5
Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah, dimana aset perusahaan daerah berasal dari
kekayaan daerah yang dipisahkan dari APBD. Pengelolaan perusahaan daerah di tangan
pengurus perusahaan daerah yang bertanggung jawab kepada kepala daerah, tanggung jawab
kepala daerah adalah sebagai pemilik dan juga pengelola. Sedangkan BUMD yang berbentuk
perseroan terbatas mengacu pada UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
dimana diatur motif profit-oriented serta tanggung jawab yang jelas terhadap pemegang saham,
komisaris dan direksi PT. Pengurusan perusahaan suatu PT tidak menjadi tanggung jawab
kepada kepala daerah seperti halnya pada perusahaan daerah.

5. Kebaikan dan Kelemahan BUMD


C. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

1. Pengertian Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Di Indonesia terdapat beragam jenis badan usaha swasta. Kesemuanya mempunyai peranan
yang cukup penting dalam perekonomian Indonesia. Badan usaha ini seluruh modalnya dimiliki
oleh pihak swasta, baik secara perseorangan maupun persekutuan. Badan Usaha Milik Swasta
atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok
orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak
swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang
tidak menguasai hajat hidup orang banyak.

2. Tujuan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


BUMS bertujuan untuk mencari keuntungan seoptimal mungkin, untuk mengembangkan usaha
dan modalnya serta membuka lapangan pekerjaan. Selain berperan dalam menyediakan
barang, jasa, badan usaha swasta juga membantu pemerintah dalam usaha mengurangi
pengangguran serta memberi kontribusi dalam pemasukkan dana berupa pajak.
Berdasarkan pasal 27 ayat 2 UUD 1945 dan alinea ketiga penjelasan pasal 33 UUD 1945,
dapat ditarik kesimpulan bahwa hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang
banyak yang boleh ada di tangan seseorang yang kemudian di kenal dengan swasta. Contoh
badan Usaha milik swasta :
a. PT Pupuk Kaltim
b. PT Krakatau Steel
c. PT Aneka Electrindo Nusantara
d. PT Holcim
e. PT Union Metal
f. PT XL. Axiata Tbk
g. PT djarum
h. PT Indosat Tbk
i. PT fastfood Indonesia Tbk (KFC), dll

3. Ciri-Ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) mempunyai ciri-ciri yang dapat dikategorikan berdasarkan
kepemilikannya, fungsi, dan permodalannya.
a. Berdasarkan kepemilikannya, BUMS mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1) Untuk badan usaha swasta perseorangan, antara lain:

 Pemilik badan usaha adalah perseorangan,


 Pemilik merupakan pemegang kekuasaan tertinggi, sehingga dapat mengatur segala
sesuatu usahanya,
 Jalannya badan usaha tergantung pada kebijakan perseorangan,
 Semua kewajiban dan risiko yang terjadi menjadi tanggung jawab pemilik secara
perseorangan.
2) Untuk badan usaha swasta persekutuan, antara lain:

  Pemilik badan usaha adalah persekutuan dua orang atau lebih,


  Wewenang pengelolaan badan usaha ditetapkan berdasarkan penjanjian dalam
persekutuan,
  Maju mundurnya kegiatan badan usaha tergantung pada sekutu yang mengurusnya,
  Seluruh kegiatan usaha diarahkan untuk mencapai keuntungan bersama.
b. Berdasarkan fungsinya, BUMS mempunyai ketentuan sebagai berikut.

1. Bertujuan untuk memperoleh keuntungan dan membagikan keuntungan tersebut


2. Sebagai lembaga ekonomi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan
menciptaken barang dan jasa yang dibu-tuhkan oleh masyarakat
3. Sebagai salah satu dinamisator dalam kehidupan perekonomian masyarakat
4. Sebagai pengelola dan pengolah sumber daya, baik sumber daya alam maupun sumber
daya manusia
5. Sebagai partner kerja pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
c. Berdasarkan permodalannya, BUMS mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

1. Modal seluruhnya dimiliki oleh pihak swasta atau pengusaha.


2. Pinjaman diperoleh dari bank dan lembaga keuangan bukan bank.
3. Dapat menerbitkan saham dan menjualnya kepada masyarakat melalui bursa efek.
4. Laba sebagian dibagi kepada pemegang saham, dan sebagian merupakan laba yang
ditahan.
5. Cadangan-cadangan untuk pengembangan usaha.
6. Dapat menerbitkan obligasi untuk pinjaman jangka panjang.
4. Peran Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dalam Perekonomian Nasional
a. Sebagai salah satu penyokong berlangsungnya pembangunan nasional.
b. Sebagai pembuka peluang kerja terbesar
c. Sebagai mitra BUMN
d. Meningkatkan Pendapatan Nasional
e. Meningkatkan penerimaan devisa negara dari perusahaan swasta yang melakukan kegiatan
ekspor
    dan impor.
f. Ikut mendorong pertumbuhan ekonomi dan ikut meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan
    rakyat
g. Pendorong peningkatan profesionalisme yang mengakibatkan terjadinya efisiensi dan
efektivitas
    badan usaha lainnya
h. Menciptakan peluang usaha yang memberikan kontribusi positif dalam lapangan bisnis
5. Bentuk- Bentuk Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

Badan usaha swasta di Indonesia bisa digolongkan menjadi dua kelompok besar, yaitu:
a. Badan Usaha Milik Swasta Nasional

1) Perusahaan Perorangan
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha yang dimiliki oleh satu orang. pemilik
bertanggungjawab sepenuhnya terhadap semua risiko dan kegiatan perusahaan. bentuk usaha
ini lebih mudah dan biasanya dipakai untuk usaha kecil menengah karenamodal perusahaan
berasal dari satu orang pemilik. dalam perusahaan perseorangan tidak terdapat pemisahan
kekayaan sehingga utang perusahaan berarti utang pemiliknya. Atau, seluruh harta kekayaan
pemilik menjadi jaminan bagi semua utang perusahaan.
Kebaikan dari bentuk usaha perorangan
1. Aktivitas relatif sedikit dan sederhana sehingga biaya organisasi rendah
2. Manajemennya relatif fleksibel
3. Mudah didirikan dan dibubarkan
4. Pengambilan keputusan relatif cepat
5. Rahasia perusahaan lebih terjamin
6. Seluruh keuntungan menjadi milik pemilik perusahaan

Kelemahan dari bentuk usaha perorangan


1. Kemampuan manajerial terbatas dan bergantung pada satu orang
2. Tanggungjawab pemilik tak terbatas. utang perusahaan ditutup oleh harta pribadi
3. Sumber keuangan terbatas sehingga besar atau luas usahnya terbatas
4. Investasi umumnya terbatas
5. Kelangsungan hidup perusahaan bergantung dari seorang pemilik

2) Firma
Firma merupakan jenis badan usaha persekutuan yang didirikan lebih dari satu orang dan
tanggungjawab masing-masing anggota tersebut sama. Kekayaan juga menyatu dengan
kekayaan pemilik seperti di perusahaan perorangan. Kerugian dan kebangkrutan dapat
berakibat pada kekayaan dan kebangkrutan para pendiri firma.
Kelebihan Firma:

1. Cara mendirikan mudah


2. Umumnya kemampuan memenuhi kebutuhan modal lebih besar dibandingkan dengan
perusahaan perorangan
3. Keputusan hasil musyawara
4. Pembagian kerja antar sekutu berdasarkan keahlian masing-masing
5. Perhatian sekutu terhadap kegiatan firma cukup besar. tindakan sekutu yang satu juga
menjadi tanggungjawab sekutu lain.
Kelemahan Firma

1. Kontinuitas atau kelangsungan hidup firma tidak terjamin apabila salah satu sekutu
meninggal atau menari diri
2. Tanggungjawab tiap sekutu tidak terbatas
3. Pimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang, memungkinkan lambatnya pengambilan
keputusan
4. Peluang terjadinya perselisihan antara sekutu cukup besar dan dapat mengancam
kelangsungan hidup perusahaan

3) Commanditer Vennostchaft (CV)


CV merupakan badan usaha yang dimilki oleh beberapa orang yang terdiri dari dua kelompok,
sekutu aktif dan sekutu pasif. sekutu aktif adalah pemilik dan pendiri yang disamping menyetor
modal juga ikut mengelola dan menentukan maju mundurnya badan usaha. Sekutu pasif adalah
pemilik dan pendiri yang hanya menyetor modal tanpa ikut mengelola CV.

Kebaikan CV

1. Pendiriannya mudah
2. Pemenuhan kebutuhan modal lebih besar dan relatif mudah yaitu dengan menyertakan
sekutu komanditer
3. Perolehan pinjaman (kredit) relatif lebih mudah dibandingkan perusahaan perseorangan
atau firma
4. Kemampuan manajemen lebih baik, sebab jadi persero aktif sudah harus dipersiapkan
sebelumnya.

Kelemahan CV

1. Kelangsungan hidup persekutuan tidak pasti karena hanya mengandalkan pada sekutu
komplementer
2. Untuk persekutuan campuran, yang persero aktifnya lebih dari seorang terjadi
kemungkinan perselisihan
3. Tanggungjawab sekutu tidak sama
4. Kemungkinan terjadi kecurangan (ketidak jujuran) dari sekutu aktif
5. Kesulitan untuk menarik kembali modal yang telah disetor terutama sekutu
komplementer
4) Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu persekutuan yang memperoleh modal dengan
mengeluarkan sero atau saham, di mana setiap orang dapat memiliki satu atau lebih saham,
serta bertanggung jawab sebesar modal yang diserahkan. Mendirikan PT harus dengan akta
notaris dan izin (persetujuan dari menteri kehakiman), serta diumumkan dalam berita negara
(Lembaran Berita Negara), sehingga PT berbentuk badan hukum.
Dalam akta pendiriannya harus memuat:

1. Nama PT dan tujuannya tidak bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum,
2. Nama-nama pendiri PT serta alamatnya,
3. Tempat kedudukan PT,
4. Jumlah modal PT,
5. Anggaran dasar PT.
Modal yang disebutkan dalam anggaran dasar terdiri atas:

1. Modal statuter, yaitu modal yang tecantum dalam neraca PT,


2. Modal yang ditempatkan, yaitu sebanyak 20% dari modal statuter harus sudah terjual,
3. Modal yang disetor, yaitu modal yang harus disetor ke kas PT, minimal 10% dan modal
statuter.
Dalam perseroan terbatas terdapat tiga badan yang menentukan kelangsungan hidup PT,
yaitu:

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), mempunyai kekuasaan tertinggi dalam PT.
RUPS berhak memilih dan mengangkat serta menetapkan gaji direksi maupun dewan
komisaris.
2. Direksi (direktur utama) adalah seseorang yang memimpin dan bertanggung jawab atas
jalannya PT.
3. Dewan komisaris adalah orang-orang yang dipilih para pesero (biasanya pesero yang
memiliki sero terbanyak). Tugas komisaris adalah mengawasi dan memberikan nasihat kepada
direksi.
Perseroan terbatas dapat dibedakan sebagai berikut

1. PT terbuka/PT umum: Perseroan terbatas yang menjual sahamnya kepada masyrakat


melalui bursa saham di pasar modal (go public) dan setiap orang berhak untuk membeli saham
perusahaan tersebut.
2. PT tertutup: Perseroan terbatas yang modalnya berasal dari kalangan tertentu.
3. PT kosong: Perseroan terbatas yang yang sudah tidak aktif menjalankan usahanya dan
hanya tinggal nama saja.
Kebaikan Perseroan Terbatas, antara lain:
1. Tanggung jawab pesero terbatas,
2. Kebutuhan akan pengembangan modal mudah dipenuhi,
3. Kontinuitas kehidupan PT lebih terjamin,
4. Lebih dipercaya pihak ketiga dalam hal kredit,
5. Efisiensi dibidang kepemimpinan,
6. Lebih mampu memperhatikan nasib buruh dan karyawan.

Kelemahan Perseroan Terbatas antara lain:


1. Perhatian pesero terhadap PT kurang,
2. Biaya dalam PT lebih besar (biaya pendirian, biaya organisasi, dan biaya pajak perseroan),
3. Memimpin PT lebih sulit daripada perusahaan bentuk lain
5) Yayasan
Yayasan merupakan suatu bentuk badan usaha bukan perusahaan, sebab tidak mencari
keuntungan. Didirikan oleh orang-orang atau badan dengan cara memisahkan harta kekayaan
pemilik dengan tujuan sosial dan memiliki badan hukum.
Yayasan didirikan dengan akta notaris, sama dengan badan usaha lain yang berbentuk badan
huku. Dalam usahanya, yayasan mengumpulkan dana melalui donatur tetap maupun tidak
tetap, menerima sumbangan yang tidak mengikat, hibah dan iuran anggotanya.

b. Badan Usaha Swasta Asing


Badan usaha swasta asing di Indonesia diatur berdasarkan Undang-Undang No. 1 tahun 1967
tentang penanaman modal asing yang mengatur mengenai penanaman modal langsung.
Penanaman modal langsung ini harus berbadan hukum, yaitu perseroan terbatas yang tunduk
pada badan hukum Indonesia.
Bidang uasaha dalam penanaman modal langsung dibatasi, tidak boleh memasuki bidang
usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak dan penting bagi negara, seperti listrik dan air
minum. Penanaman modal asing dalam bidang pertambangan, misalnya minyak, harus
dilakukan dalam bentuk kerjasama dengan pemerintah atas dasar kontrak kerja, sedangkan
dalam bidang-bidang lain harus ditentukan oleh pemerintah, yaitu dapat berwujud kontrak kerja,
join venture, lisensi, atau bentuk kerjasama lainnya.

D. KOPERASI
Negara Indonesia mempunyai pandangan yang khusus tentang perekonomiannya. Hal ini
termuat dalam UUD 1945, Bab XIV Pasal 33 ayat (1) yang menyebutkan bahwa “Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.” Menurut para ahli ekonomi,
lembaga atau badan perekonomian yang paling cocok dengan maksud Pasal 33 ayat (1) UUD
1945 adalah koperasi. Dalam koperasi, modal dan kegiatan usaha dilakukan secara bersama-
sama. Hasilnya juga untuk kesejahteraan anggota secara bersama-sama.
Koperasi adalah soko guru perekonomian Indonesia. Makna dari istilah koperasi sebagai
sokoguru perekonomian dapat diartikan koperasi sebagai pilar atau ”penyangga utama” atau
”tulang punggung” perekonomian. Dengan demikian koperasi diperankan dan difungsikan
sebagai pilar utama dalam sistem perekonomian nasional. Koperasi Indonesia didirikan pada
tanggal 12 Juli 1960 oleh Drs. Moh. Hatta. Pada waktu itu beliau menjabat sebagai Wakil
Presiden. Beliau memang ahli ekonomi. Menurut beliau ekonomi kerakyatanlah yang bisa
mensejahterakan rakyat Indonesia. Atas jasanya di bidang koperasi, Drs. Moh. Hatta diangkat
menjadi Bapak Koperasi Indonesia. Tanggal 12 Juli ditetapkan sebagai Hari Koperasi. Undang-
undang yang mengatur perkoperasian di Indonesia adalah UU No. 17 Tahun 2012, tetapi
dengan adanya penolakan dari pelaku koperasi, oleh Mahkamah Konstitusi (MK) diputuskan
koperasi kembali ke UU nomor 25 tahun 1992 tentang Koperasi.

1. Pengertian Koperasi
Kata koperasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu co dan operation. Co berarti bersama.
Operation berarti usaha. Kalau dirangkai menjadi usaha bersama. Jadi, koperasi berarti
kelompok atau perkumpulan orang atau badan yang bersatu dalam cita-cita atas dasar
kekeluargaan dan gotong-royong untuk mewujudkan kemakmuran bersama. Pengertian itu
sesuai dengan definisi koperasi menurut Undang-Undang Koperasi No.17 Tahun 2012 pasal 1
yang isinya: Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan
hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk
menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi,
sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.

2. Ciri-ciri Koperasi
Badan usaha koperasi mempunyai perbedaan yang mendasar pada badan usaha ekonomi
lainnya karena dasar-dasar koperasi berasal dari organisasi ekonomi yang berwatak sosial. Ciri
ciri koperasi tersebut adalah :
a. Sifat Suka Rela Anggotanya
b. Kekuasaan Tertinggi Adalah Rapat Anggota
c. Koperasi Bersifat Non kapitalis
d. Kegiatannya Berdasarkan pada Prinsip Swadaya,Swakerta, dan Swasembada
Swadaya berarti kegiatan yang didasarkan pada kekuataan untuk usaha sendiri. Swakerta
berarti kegiatan yang didasarkan pada buatan sendiri. Swasembada berarti kegiatan yang
didasarkan pada kemampuan sendiri.

3. Tujuan Pendirian Koperasi


Tujuan utama Koperasi Indonesia adalah mengembangkan kesejahteraan anggota, pada
khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Sedangkan Menurut Moch. Hatta, tujuan koperasi
bukanlah mencari laba yang sebesar-besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan
wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil. Dari beberapa tujuan koperasi diatas, garis
besarnya adalah :
a. Mensejahterakan para anggota koperasi dan masyarakat
b. Mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
c. Memperbaiki kehidupan para anggota dan masyarakat terutama dalam bidang perekonomian
d. Membangun tatanan perekonomian nasional

Manfaat koperasi bagi anggota tidak hanya memenuhi kebutuhan anggota. Jika kita menjadi
anggota sebuah koperasi maka kita akan memperoleh manfaat lain yakni:
a. Meningkatkan kesejahteraan anggota.
b. Menyediakan kebutuhan anggota.
c. Mempermudah anggota koperasi untuk memperoleh modal usaha;
d. Mengembangkan usaha para anggota koperasi.
e. Menghindarkan anggota koperasi dari praktek rentenir atau lintah darat.
f. Pada akhir tahun anggota mendapat keuntungan yang disebut Sisa Hasil Usaha (SHU).
g. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong.
h. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab.

4. Peranan Koperasi
Peran koperasi antara lain :

 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada


khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya.
 Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
 Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.
 Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
5. Bentuk dan Jenis Koperasi
a. Bentuk Koperasi

1. Koperasi Primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang seorang
dan memiliki anggota minimal 20 orang.
2. Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan badan
hukum Koperasi. 
3. Koperasi sekunder didirikan oleh paling sedikit tiga koperasi primer. Koperasi sekunder
dapat dibagi menjadi :

 Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit lima koperasi primer
 Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya minimal tiga koperasi pusat
 Induk koperasi adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah tiga gabungan
koperasi
Dibentuknya Koperasi Sekunder harus berdasarkan adanya kesamaan kepentingan dan tujuan
efisiensi usaha bagi koperasi sejenis ataupun berbagai jenis dan tingkatan yang akhirnya
bermuara pada peningkatan kesejahteraan anggota koperasi primer. Karena itu pendirian
koperasi sekunder harus bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta
mengembangkan kemampuan koperasi primer dalam menjalankan peran dan fungsinya,
sehingga pada dasarnya pendirian koperasi sekunder bersifat subsidiaritas terhadap koperasi
primer.
Koperasi sekunder dapat didirikan tidak hanya oleh koperasi-koperasi sejenis saja, melainkan
juga dapat didirikan oleh koperasi yang berlainan jenis karena terdapat kepentingan aktivitas
atau kebutuhan ekonomi yang sama, aktivitas atau kebutuhan yang sama tersebut akan dapat
dicapai lebih efisien apabila diselenggarakan oleh koperasi sekunder dalam skala kekuatan
yang lebih besar.

Jenis-Jenis Koperasi:
Jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya.
Dengan demikian, sebelum kita mendirikan koperasi harus menentukan secara jelas
keanggotaan dan kegiatan usaha. Dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan
aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya.
Beberapa jenis koperasi menurut ketentuan Undang-Undang, adalah :

1) Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat baik selaku
konsumen maupun produsen barang. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi
penghimpun dana dan menyediakan pinjaman/modal untuk kepentingan anggota, baik selaku
konsumen maupun produsen.

2) Koperasi Konsumen adalah koperasi yang beranggotakan para konsumen atau pemakai
barang kebutuhan sehari-hari. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi
penyedia barang-barang keperluan sehari-hari untuk kepentingan anggota dan masyarakat
selaku konsumen.
Menurut sejarahnya koperasi konsumsi atau konsumen merupakan jenis yang pertama muncul
di dunia ini. Hal itu terjadi di suatu kota kecil yang bernama Rochdale di Inggris. Pada tahun
lima puluhan di abad yang lalu, harga kebutuhan sehari-hari sangat mahal, sehingga sangat
menekan kehidupan mereka yang mempunyai penghasilan tetap terutama kaum buruh di
Inggris. Tekanan hidup tersebut menimbulkan pikiran bagi sementara buruh bagaimana
menanggulangi kesulitan itu. Karena itu, 28 orang buruh di Rochdale mendirikan sebuah toko
kecil dan dengan secara gotong royong mengumpul modal (masingmasing satu poundsterling
seorang) untuk membeli kebutuhan sehari-hari untuk dijual kembali pada anggota. Koperasi
konsumsi pertama yang didirikan di Rochdale, dapat hidup lama, karena peraturan koperasi
baik dan ketaatan anggota terhadap peraturan-peraturan koperasi tersebut. Beberapa prinsip
yang menjadi pedoman bagi peraturan-peraturan koperasi di Rochdale adalah sebagai berikut:
keanggotaan berdasar atas sukarela,
dalam rapat anggota, setiap orang mempunyai satu hak suara,
pembagian keuntungan menurut banyaknya pembelian,
modal diberi bunga tetap,
barang-barang dijual dengan tunai,
netral di bidang politik dan agama,
memajukan pendidikan.
Selain dari beberapa prinsip tersebut di atas, Dr. Mohammad Hatta sebagai Bapak Koperasi di
Indonesia dalam berbagai kesempatan mengemukakan beberapa prinsip yang harus menjadi
pedoman agar koperasi dapat berjalan dengan baik. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
Menjual barang kebutuhan anggota dengan harga yang lebih murah dari harga pasar.
Kualitas dari barang yang dijual bermutu tinggi, bila kualitas yang lebih rendah dinyatakan terus
terang kepada pembeli.
Menjual barang dengan tunai agar anggota jangan terjerat oleh hutang.
Prinsip solidaritet yaitu setia bersekutu dan mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan sendiri.
Prinsip individualitet yakni mempunyai kemauan dan kepercayaan, pada diri sendiri dan yakin
bahwa dengan jalan kerja sama dengan anggotaanggota koperasi lainnya, ekonomi yang lemah
dapat diperbaiki.
Cinta kepada masyarakat, di mana kepentingan harus didahulukan dari kepentingan sendiri
atau golongan sendiri.
Mempunyai rasa tanggung jawab moral dan sosial.

3) Koperasi Produsen adalah koperasi yang beranggotakan para produsen barang dan memiliki
usaha rumah tangga. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi penyedia
bahan/sarana produksi, pemrosesan dan pemasaran barang yang dihasilkan anggota selaku
produsen.
Koperasi Produksi atau produsen pertama didirikan di Perancis, penganjurnya Philippe Buches
(1795-1865) dan Louis Blanc (1811-1882), seorang pengikut aliran “hidup sama rata sama
rasa”. Berdasar lapangan pekerjaan, koperasi produksi dibedakan atas koperasi pertanian,
koperasi peternakan, koperasi perikanan, koperasi kerajinan/ industri dan lain sebagainya.
Koperasi pertanian banyak terdapat di Denmark dan Perancis sedang di negeri Belanda
terdapat banyak koperasi peternakan. Di Indonesia terdapat berbagai jenis koperasi produksi
seperti koperasi kerajinan, koperasi perikanan, dan koperasi pertanian. Koperasi Unit Desa
(KUD) yang sekarang populer di Indonesia adalah koperasi yang bergerak di sektor pertanian
tetapi mempunyai tujaan ganda. Kegiatannya selain menyalurkan hasil produksi pertanian
dengan membeli dan memasarkannya juga memberi penyuluhan serta memberikan kredit.
Jelas bahwa Koperasi Unit Desa merupakan Koperasi Serba Usaha.

4) Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pelayanan jasa tertentu non
simpan pinjam untuk kepentingan anggota, misalnya jasa asuransi, angkutan, audit, pendidikan
dan pelatihan, dan sebagainya.
Koperasi jasa termasuk semua jenis koperasi yang tidak termasuk ke dalam koperasi produksi
atau koperasi konsumsi seperti koperasi kredit. Koperasi kredit, pertama timbul di Jerman.
Penciptanya F. W. Raffesein (1818-1888) Walikota Heddendorf. Anggota-anggotanya terdiri
dari kaum tani. Koperasi kredit petani itu diberi nama Heddesdorfer Darlehrkessen
Verein. Pada waktu yang hampir bersamaan Schuttse Delitsch (1808-1883) seorang hakim
Jerman dan anggota parlemen Prusia mendirikan koperasi kredit di kalangan pedagang dan
pengusaha-pengusaha industri kecil yang sebelum koperasi didirikan sempat tidak mengalami
kemajuan karena kekurangan modal. Daerah kerja koperasi kredit ciptaan Schuttse Delitsch ini
tidak terbatas, berbeda dengan koperasi ciptaan Reiffesein di mana daerah kerjanya terbatas
dan anggota-anggotanya dari suatu lingkungan daerah tertentu. Koperasi kredit di Indonesia
umumnya memberi pinjaman kepada anggota saja, dimaksudkan agar jangan sampai ada
anggota yang jatuh kepada lintah darat. Untuk mencapai maksud itu, kredit yang diberikan
kepada anggota dibatasi jangan sampai melebihi kemampuannya untuk membayar.
Dalam praktiknya, terdapat koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi yang
disebut koperasi serba usaha (Multi Purpose Co-operative). Misalkan, Koperasi Pertanian yang
anggotanya terdiri dari para petani, dengan usaha meliputi pangadaan sarana pertanian,
pemasaran hasil pertanian, pengadaan pupuk dan obat-obatan, pengadaan barang konsumsi,
dsb. Koperasi semacam ini harus ditentukan usaha pokoknya. Begitupun koperasi yang
dibentuk oleh golongan-golongan, seperti; pegawai negeri, anggota ABRI, karyawan,
paguyuban masyarakat, yang menyelenggarakan usaha perkreditan, pertokoan, foto copy, jasa
kebersihan, pengadaan peralatan kantor, dsb, maka anggota bersama pengurus harus
metentukan usaha pokoknya.
Khusus mengenai Koperasi Simpan Pinjam diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun
1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi, pasal 1 angka 2
menyatakan bahwa Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha
simpan pinjam atau usaha tunggal. Dari pelbagai jenis koperasi tersebut, tujuan usaha
utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya, karena itu anggota
koperasi harus berpartisipasi aktif dalam kegiatan koperasinya. Sekalipun demikian, sepanjang
tidak merugikan kepentingan anggota, misal; kebutuhan ekonomi anggota telah terpenuhi,
koperasi dapat pula memberikan pelayanan kepada bukan anggota sesuai dengan sifat
kegiatan usahanya, dengan maksud untuk menarik yang bukan anggota menjadi anggota
koperasi, tentunya selama yang bersangkutan belum menjadi anggota harus ada perbedaan
pelayanan.

6. Kelebihan dan Kelemahan Koperasi


a. Hal-hal yang menjadi kelebihan koperasi di Indonesia adalah:

1. Bersifat terbuka dan sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi
anggota dengan dasar sukarela.
2. Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan anggota.
3. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya modal
4. Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan sematamata mencari
keuntungan.
5. Usaha koperasi tidak hanya diperuntukkan kepada anggotanya saja, tetapi juga untuk
masyarakat pada umumnya
6. Koperasi dapat melakukan berbagai usaha diberbagai bidang kehidupan ekonomi rakyat
7. Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dihasilkan koperasi dibagikan kepada anggota sebanding
dengan jasa usaha masing-masing anggota
8. Membantu membuka lapangan pekerjaan
9. Mendapat kesempatan usaha yang seluas-luasnya dari pemerintah
10. Mendapat bimbingan dari pemerintah dalam rngka mengembangkan koperasi
11. Prinsip pengelolaan bertujuan memupuk laba untuk kepentingan anggota. Misalnya
koperasi pertanian mendirikan pabik pengilingan padi.
12. Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen.
13. Mengutamakan kepentingan Anggota.

 Hal-hal yang menjadi kelemahan koperasi di Indonesia adalah:


1) Kurang cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi.
2) Pengurus kadang-kadang tidak jujur.
3) Kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan anggotanya.
4) Keterbatasan dibidang permodalan.
5) Daya saing lemah.
6) Rendahnya kesdaran berkoperasi pada anggota.
7) Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi.

Anda mungkin juga menyukai