Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

BUMN (BADAN USAHA MILIK NEGARA)


DOSEN PENGAMPU: YULEKHAH ARIYANTI,SE.,MM

Kelompok 12:
1. Nur Andrianti NIM. 22101011083
2. Nur Hayati Nikmah NIM. 22101011170
3. M.Ali Hanan NIM. 22101011120
4. M.Andra Ardiyanto NIM. 22101011107

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur mari kita panjatkan kehadhirat Allah SWT yang alhamdulillah telah
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Makalah ini disusun agar pembaca
dapat memperluas “Badan Usaha Milik Negara (BUMN)” dan kami susun dalam bentuk
makalah. Shalawat dan salam mari kita sanjungkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW,yang telah membawa kita dari alam jahiliah kepada alam yang Islamiah
dan dari alam kebodohan kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, seperti yang
kita rasakan saat ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bu Yulekhah
Ariyanti.SE.,MM yang telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana
cara menyusun makalah. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis
mohon untuk saran dan kritikannya.

Semarang ,Oktober 2022

Tertanda

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1. Latar Belakang............................................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2
1. Landasan Teoritis...........................................................................................................2
2. Ciri – Ciri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)...............................................................2
3. Maksud dan Tujuan BUMN............................................................................................3
4. Visi dan Misi BUMN.......................................................................................................3
5. Prinsip – Prinsip Pengelolaan BUMN.............................................................................4
6. Kelebihan dan Kekurangan BUMN................................................................................4
7. Bentuk – Bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN)...................................................5
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................6
1. Kesimpulan....................................................................................................................6
2. Saran............................................................................................................................. 6

iii
BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Peran pemerintah yang dilakukan melalui BUMN ternyata tidak optimal. Bahkan,
sering kali BUMN menjadi tanggungan Ekonomi – politik dari pengusaha. Investasi
pemerintah dalam manajemen BUMN merupakan kasus biasa di Indonesia, terutama
menyangkut pembagian peran antara pemerintah, swasta dan koperasi.
Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau
seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula
berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi
masyarakat. Pada beberapa BUMN di Indonesia, pemerintah telah melakukan
perubahan mendasar pada kepemilikannya dengan membuat BUMN tersebut menjadi
perusahaan terbuka yang sahamnya bisa dimiliki oleh publik. Contohnya adalah
PT.Bank Negara Indonesia(Persero), Tbk. Sejak tahun 2001 seluruh BUMN
dikoordinasikan pengelolaannya oleh Kementerian BUMN, yang dipimpin oleh seorang
Menteri Negara BUMN.
BUMN berkembang dengan monopoli atau peraturan khusus yang bertentangan
dengan semangat persaingan usaha sehat (UU no. 5 tahun 1999), tidak jarang BUMN
bertindak selaku pelaku bisnis sekaligus sebagai regulator. BUMN kerap menjadi
sumber korupsi, yang lazim dikenal sebagai sapi perahan bagi oknum pejabat atau
partai. Pasca krisis moneter 1998, pemerintah giat melakukan Proses pengalihan
kepemilikan dan mengakhiri berbagai persaingan yang tidak sehat. Sebagai akibatnya,
banyak BUMN yang terancam, tetapi beberapa BUMN lain berhasil memperkokoh
posisi bisnisnya. Dengan mengelola berbagai produksi BUMN,pemerintah mempunyai
tujuan untuk mencegah monopoli pasar atas barang dan jasa publik oleh perusahaan
swasta yang kuat.Apabila terjadi monopoli pasar atas barang dan jasa yang memenuhi
keinginan hidup orang banyak,maka dapat dipastikan bahwa rakyat kecil akan menjadi
korban sebagai akibat dari tingkat harga yang cenderung meningkat.

2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)?


2. Apa ciri – ciri BUMN?
3. Apa maksud dan tujuan dari BUMN?
4. Bagaimana visi dan misi BUMN?
5. Apa prinsip dalam pengelolaan BUMN?
6. Apa kelebihan dan kekurangan BUMN?

1
7. Apa saja bentuk – bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN)?

BAB II PEMBAHASAN

1. Landasan Teoritis

Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) adalah badan usaha yang permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki
oleh Pemerintah,yang meliputi transportasi, pertanian, telekomunikasi,
perdagangan, listrik hingga konstruksi.BUMN juga berupa perusahaan nirlaba yang
bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat. Menurut PP No. 45
Tahun 2005, BUMN merupakan Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang bersal dari
kekayaan Negara yang dipisahkan.
Berdasarkan Undang- Undang No. 19 tahun 2003 Pasal 1 dijelaskan bahwa
pengertian dari Badan Usaha Milik Negara, adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, dan kegiatan utamanya adalah
untuk mengelola cabang- cabang produksi yang penting bagi negara dan digunakan
sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat. Pasal 33 ayat 2 UUD 1945 menyatakan
“cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara”.
Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 menyatakan “Bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya digunakan sebesarbesarnya untuk kemakmuran rakyat.
Kedua pasal ini merupakan jaminan bagi pemerintah untuk ikut serta berperan
dalam perekonomian negara. Penguasaan oleh negara dalam hidup orang banyak
bukan berarti memiliki, namun mengandung arti memberi kekuatan tertinggi kepada
negara untuk mengatur dan menyelenggarakan peruntukan , penggunaan,
persediaan dan pemeliharaan, menentukan dan mengatur hak-hak bumi, air, dan
kekayaan alam, mengatur serta menentukan hubungan hukum antara orang-orang
dan perbuatan hukum mengenai bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya.
Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1232/kmk.013/1989 pasal 2 yang
dimaksud dengan badan usaha milik negara adalah badan usaha dan perusahaan
BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara. Karena seluruh modalnya dimiliki
oleh negara berarti manajernya sangat dipengaruhi oleh pemerintah. Menurut
instruksi presiden no. 7 tahun 1967, perusahaan negara diubah bentuknya menjadi
BUMN dan disederhanakan menjadi perusahaan yang diberi tugas dan wewenang
untuk menyelenggarakan kegiatan jasa pelayanan ,jasa Pendidikan,dan jasa
penelitian di bidang Kesehatan.

2
2. Ciri – Ciri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

 Kekuasaan Dipegang oleh Pemerintah


 Melayani Kepentingan Umum dan Pelayanan Publik
 Sebagai Sumber Pendapatan Negara
 Semua Resiko Ditanggung oleh Pemerintah
 Menyediakan Produk Yang Dibutuhkan oleh Masyarakat
 Saham Bisa Dimiliki oleh Masyarakat Luas

3. Maksud dan Tujuan BUMN

 Adapun maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah sebagai berikut:


Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada
umumnya dan penerimaan negara pada khususnya. Menyelenggarakan kemanfaatan
umum berupa penyediaan barang dan/ atau jasa. Secara umum, memberikan
bantuan bagi pergerakan ekonomi nasional.Sedangkan secara khusus, BUMN
memberikan tambahan pendapatan bagi negara.
Dan juga memberikan pelayanan dalam pengadaan barang atau jasa yang
berkualitas tinggi dan dibutuhkan oleh banyak orang.
Menjadi karakteristik dalam kegiatan bisnis yang belum banyak dikerjakan oleh
pihak-pihak swasta dan koperasi. Dengan adanya BUMN, diharapkan bidang-bidang
yang belum dikerjakan tersebut dapat dikelola dengan baik.

4. Visi dan Misi BUMN

 VISI “Menjadikan BUMN sebagai Badan Usaha yang tangguh dalam persaingan
global dan mampu memenuhi harapan stakeholder” dengan beberapa catatan :
BUMN sebagai Badan Usaha perlu dikembangkan sebagai pelaku usaha dalam
perekonomian Indonesia.
Sesuai asa kemanfaatan, pemilikan saham oleh negara tidak harus dipertahankan
baik sebagai pemegang saham mayoritas atau minoritas.
Pembinaan BUMN diarahkan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui
pengelolaan secara profesional, efisien dan tangguh sehingga mampu menghadapi
persaingan global.
 MISI yang juga tersusun dalam suatu Master Plan BUMN tahun 2002-2008BUMN
sebagai berikut :
Melaksanakan reformasi dalam ruang lingkup budaya kerja, strategi dan pengelolaan
usaha untuk mewujudkan profesionalisme dengan berlandaskan pada prinsip Good
Corporate Governance dalam pengelolaan BUMN.

3
Meningkatkan nilai perusahaan melalui restrukturisasi, privatisasi dan kerjasa usaha
antar BUMN berdasar.
Meningkatkan daya saing melaui inovasi dan peningkatan efisiensi untuk
menyediakan produk barang dan jasa berkualitas dengan harga kompetitif serta
pelayanan bermutu tinggi.

5. Prinsip – Prinsip Pengelolaan BUMN

Badan usaha ini merupakan salah satu sumber penghasilan negara sehingga
keuntungan untuk dimasukkan ke kas negara.
 Bertujuan mencari keuntungan dan bersifat sosial:
 Salah satu sumber penghasilan negara, sehingga keuntungan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Kebijakan dan teknis pengelolaan
berada dibawah tangan pemerintah.
 Keberlanjutkan BUMN disesuaikan dengan kebutuhan, jika keberadaannya
sudah tidak diperlukan maka bisa diberhentikan..
 Pemerintah aktif mengatur kebijakan maupun teknisnya
 Selama masih dibutuhkan keberadaannya, maka badan usaha milik negara
terus berlanjut.
 Sebagai salah satu sumber penghasilan negara, maka keuntungan
dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
 Pemerintah aktif mengatur kebijakan maupun teknisnya.
 Selama masih dibutuhkan keberadaannya, maka badan usaha milik negara
terus berlanjut.

6. Kelebihan dan Kekurangan BUMN

 Kelebihan BUMN:
 Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan rakyat banyak
 Mendapatkan jaminan dan dukungan dari Negara
 Permodalannya sudah pasti karena mendapat modal dari Negara
 Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
 Sebagai sektor viral kehidupan masyarakat yang dikuasai oleh BUMN
 Kekurangan BUMN:
 Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien
 Manajemen perusahaan kurang professional
 Pengelolaan perusahaan terhambat dengan peraturan-peraturan yang
mengikat
 Sulit memperoleh keuntungan bahkan seringkali merugi

4
7. Bentuk – Bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Sebelum berlakunya UU No. 19 Tahun 2003, berdasarkan UU No.9 Tahun 1969,


BUMN diklasifikasikan dalam tiga badan usaha, yakni:
A. Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perusahaan Jawatan (Perjan) adalah BUMN yang seluruh modalnya termasuk
dalam anggaran belanja negara yang menjadi hak dari departemen yang
bersangkutan . Tujuan perjan adalah pengabdian dan melayani kepentingan
masyarakat yang ditujukan untuk kesejahteraan umum.
Contoh BUMN Perjan, yaitu Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) yang berada
di bawah Departemen Perhubung, tahun 1991 berubah menjadi Perusahaan Umum
Kereta Api (Perumka), kemudian menjadi Perusahaan Negara Kereta api (Penka),
terakhir berubah menjadi PT Kereta Api Indonesia (PT.KAI).

B. Perusahaan Umum (Perum)


Perusahaan umum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara
dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa
penyediaan barang atau jasa yang bermutu dan sekaligus mencari keuntungan yang
berdasar prinsip pengelolaan perusahaan.
Ciri-ciri Perum adalah sebagai berikut : Pendirian perum diusulkan oleh
menteri kepada presiden, Karyawan berstatus pengawai perusahaan negara

C. Perusahaan Perseroan (Persero).


Perusahaan perseroan (perseroan) adalah perusahaan negara yang modalnya
berbentuk saham dan sebagian dari modal tersebut milik negara. Perseroan
bergerak pada bidang usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan. Perangkat
perseroan terdiri dari RUPS, direksi, dan komisaris.
Contoh perseroan milik negara yaitu PT PLN, PT Pos Indonesia, PT Kereta Api
Indonesia,dan lain-lain.
 Tujuan pendirian perseroan adalah sebagai berikut :
 Menyediakan barang atau jasa yang bermutu dan berdaya saing kuat.
 Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.
 Ciri-ciri Perseroan adalah sebagai berikut :
 Berusaha mendapatkan keuntungan atau laba. Karyawan berstatus sebagai
pegawai swasta.
 Status hukumnya sebagai hukum perdata, berbentuk perseroan terbatas
(PT).
 Modal berasal dari kekayaan negara dan dari saham dibeli negara.

5
BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Perjan, Perum, dan
Perseroan adalah bentuk-bentuk badan usaha dari BUMN yang merupakan badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
pernyataan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan,
memiliki tujuan umum yaitu untuk memajukan kesejahteraan rakyat. Landasan
hukum pendirian BUMN adalah Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat (2) dan
ayat (3).Dan karena itu ditetapkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2005
tentang Pendirian, Pengurusan,dan Pengawasan BUMN.Dengan adanya Peraturan
Pemerintah ini maka pengelolaan BUMN tidak boleh menyalahi aturan yang sudah
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah tersebut dan juga aturan hukum yang
mengatur tentang BUMN ini.
2. Saran
Berdasarkan atas apa yang kami tulis dalam karya tulis dalam sebuah makalah
yang berjudul “Badan Usaha Milik Negara (BUMN)” ini kami selaku penulis berharap
memberi pemahaman bagi pembaca sehingga dapat menambah wawasan bagi
pembaca terlebih pada penulis sendiri.Semoga makalah ini memberikan manfaat
pada penulis dan pembaca.

Anda mungkin juga menyukai