EKONOMI DI INDONESIA
MAKALAH
NIM : 023511841
UPBJJ-UT : 86/AMBON
Email : Ssula708@gmail.com
Ambon
2020
DAFTAR ISI
Cover ............................................................................................................................
Kata Pengantar .............................................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan ekonomi kita mengenal istilah perusahaan dan badan usaha.
Kedua istilah tersebut berbeda tetapi diberi pengertian sama, artinya sebagai suatu
organisasi yang didalamnya diselenggarakan kerjasama antara faktor produksi untuk
menghasilkan barang atau jasa untuk melayani kepentingan umum sekaligus
kelangsungan usaha.
Pemilihan bentuk perusahaan merupakan masalah yang timbul pada saat
perusahaan di dirikan, pemilihan bentuk perusahaan perlu dipertimbangkan yang
matang untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dengan bentuk yang
jelas menurut huku dapat diharapkan bahwa perusahaan akan dapat dengan tegas
menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
Pemerintah indonesia mendirikan BUMN dan BUMD dengan dua tujuan utama,
yaitu tujuan yang bersifat ekonomi, BUMN dan BUMD dimaksudkan untuk
mengelola sektor-sektor strategis agal tidak dikuasai pihak-pihak tertentu. Hal yang
membedakan adalah kepemilikan dan skala yang diperbolehkan. BUMN adalah milik
negara, dan dapat beroperasi di seluruh Indonesia untuk menyelenggarakan bisnisnya,
sedangkan BUMD adalah milik suatu daerah tertentu dan dipisahkan dari kekayaan
daerah. BUMD boleh menyelenggarakan kegiatannya di wilayah asalnya atau di
wilayah lain dengan izin kerjasama dari pemerintahan daerah tersebut.
Dalam memperkuat pemahaman bahwa BUMN merupakan pelaku ekonomi
nasional yang ikut menentukan arah pembangunan ekonomi Indonesia di masa depan,
termasuk menjadi penggerak utama pemulihan ekonomi nasional. Oleh karena itu,
kebijakan yang berkenaan dengan BUMN harus benar-benar membawa nilai
mendayagunakan BUMN untuk kepentingan nasional, dan bukan sekelompok orang
atau kekuasaan saja (Siahaan, 2005).
Sedangkan, usaha dan kegiatan ekonomi daerah yang bersumber dari hasil badan
usaha milik daerah (BUMD) telah berjalan sejak lama. BUMD tersebut dibentuk
berdasarkan UU No. 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah, yang diperkuat oleh
UU No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah (Nota Keuangan
dan RAPBN, 1997/1998). Tujuan dibentuknya BUMD tersebut adalah untuk
melaksanakan pembangunan daerah melalui pelayanan jasa kepada masyarakat,
penyelenggaraan kemanfaatan umum dan peningkatan penghasilan pemerintah daerah
(Kamaluddin, 2000).
Dapat dikemukakan lebih lanjut bahwa BUMD itu berdasarkan kategori
sasarannya dapat dibedakan dua golongan, yaitu perusahaan daerah untuk melayani
kepentingan umum dan perusahaan daerah untuk tujuan peningkatan penerimaan
daerah dalam PADnya. Dan BUMD itu bergerak dalam berbagai bidang usaha, yaitu
jasa keuangan dan perbankan (BPD dan Bank Pasar), jasa air bersih (PDAM) dan
berbgai jasa dan usaha produktif lainnya pada industri, perdagangan dan perhotelan,
pertanian-perkebunan, perparkiran, percetakan, dan lain-lain (Kamaluddin, 2000).
1.1. Permasalahan
PEMBAHASAN
A. Definisi BUMN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang permodalannya
seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Di Indonesia, Badan Usaha Milik
Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh
Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang
bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat. Menurut PP No. 45
Tahun 2005, BUMN merupakan Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang bersal dari
kekayaan Negara yang dipisahkan.
Berdasarkan Undang- Undang No. 19 tahun 2003 Pasal 1 dijelaskan bahwa
pengertian dari Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah
badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, dan
kegiatan utamanya adalah untuk mengelola cabang- cabang produksi yang penting
bagi negara dan digunakan sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat.
Pasal 33 ayat 2 UUD 1945 menyatakan “cabang-cabang produksi yang penting
bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”. Pasal 33
ayat 3 UUD 1945 menyatakan “Bumi , air, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Kedua pasal ini
merupakan jaminan bagi pemerintah untuk ikut serta berperan dalam perekonomian
negara. Penguasaan oleh negara dalam hidup orang banyak bukan berarti memiliki,
namun mengandung arti memberi kekuatan tertinggi kepada negara untuk :
1. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan
pemeliharaan.
2. Menentukan dan mengatur hak-hak bumi, air, dan kekayaan alam.
3. Mengatur serta menentukan hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan
hukum mengenai bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
B. Definisi BUMD
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah perusahaan yang didirikan dan
dimiliki oleh pemerintah daerah. Kewenangan pemerintah daerah membentuk dan
mengelola BUMD Sebagaimana yang diamanatkan dalam GBHN 1999 dan Undang-
undang No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas)
Tahun 2000 – 2004 adalah bahwa perwujudan otonomi daerah dalam pertumbuhan
ekonomi dan pemerataan antar daerah dilaksanakan melalui berbagai arah kebijakan,
utamanya adalah mengembangkan otonomi daerah secara luas, nyata, dan bertanggung
jawab dalam rangka pemberdayaan masyarakat, serta berbagai lembaga ekonomi dan
masyarakat di daerah, melakukan pengkajian dan saran kebijakan lebih lanjut tentang
berlakunya otonomi daerah bagi daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota serta
daerah perdesaan dan mewujudkan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah
secara adil dengan mengutamakan kepentingan daerah yang lebih luas melalui
desentralisasi perizinan dan investasi serta pengelolaan sumber daya di daerah.
A. Fungsi BUMN
1. Pengelola cabang-cabang produksi sumber daya kekayaan alam yang
menyangkut hajat hidup orang banyak dengan efektif dan efisien.
2. Penyedia barang dan jasa yang tidak dapat disediakan oleh swasta.
3. Penyedia layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
4. Sebagai perangkat pemerintah dalam menataka berbagai kebijakan ekonomi.
5. Membantu perkembangan usaha kecil atau koperasi.
B. Fungsi BUMD
1. Pelaksana kebijakan pemerintah daerah dalam bidang ekonomi dan
pembangunan.
2. Sebagai penghasil khas pendapatan daerah.
3. Penyusun kebijakan teknis administratif di bidang : investasi , promosi ,
kerjasama investasi, pemberdayaan BUMD serta pelayanan perijinan terpadu.
B. Kekurangan :
1. Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien.
2. Manajemen perusahaan kurang professional.
3. Menimbulkan monopoli atas sektor-sektor vital.
4. Pengelolaan perusahaan terhambat dengan peraturan-peraturan yang mengikat.
5. Sulit memperoleh keuntungan bahkan seringkali merugi.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
A. Definisi BUMN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang permodalannya
seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Di Indonesia, Badan Usaha Milik
Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh
Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang
bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat. Menurut PP No. 45
Tahun 2005, BUMN merupakan Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang bersal dari
kekayaan Negara yang dipisahkan dan juga merupakan jaminan bagi pemerintah untuk
ikut serta berperan dalam perekonomian negara. Penguasaan oleh negara dalam hidup
orang banyak bukan berarti memiliki, namun mengandung arti memberi kekuatan
tertinggi kepada negara untuk :
1. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan
pemeliharaan.
2. Menentukan dan mengatur hak-hak bumi, air, dan kekayaan alam.
B. Definisi BUMD
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah perusahaan yang didirikan dan
dimiliki oleh pemerintah daerah. Kewenangan pemerintah daerah membentuk dan
mengelola BUMD Sebagaimana yang diamanatkan dalam GBHN 1999 dan Undang-
undang No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas)
Tahun 2000 – 2004 adalah bahwa perwujudan otonomi daerah dalam pertumbuhan
ekonomi dan pemerataan antar daerah dilaksanakan melalui berbagai arah kebijakan,
utamanya adalah mengembangkan otonomi daerah secara luas, nyata, dan
bertanggung jawab dalam rangka pemberdayaan masyarakat, serta berbagai lembaga
ekonomi dan masyarakat di daerah, melakukan pengkajian dan saran kebijakan lebih
lanjut tentang berlakunya otonomi daerah bagi daerah provinsi, daerah kabupaten dan
kota serta daerah perdesaan dan mewujudkan perimbangan keuangan antara pusat dan
daerah secara adil dengan mengutamakan kepentingan daerah yang lebih luas melalui
desentralisasi perizinan dan investasi serta pengelolaan sumber daya di daerah.
3.2. Saran.
Dalam penyajian materi dalam makalah ini, saya menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari sistem penulisan
maupun penyajian materinya. Karena itu, dengan tangan terbuka saya
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.
Dan untuk itu saya ucapkan terima kasih kiranya Tuhan memberkati kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA
Siahaan, R. (2005). BUMN Indonesia: isu, kebijakan, dan strategi. Elex Media
Komputindo.