Anda di halaman 1dari 16

PERBEDAAN BUMN DENGAN BUMD DAN PERAN MASING-

MASING DALAM MENINGKATKAN PENGEMBANGAN

EKONOMI DI INDONESIA

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Nama : Sula Dadiara

NIM : 023511841

UPBJJ-UT : 86/AMBON

Email : Ssula708@gmail.com

Program Studi Administrasi Publik

Fakultas FHISIP Universitas Terbuka

Ambon

2020
DAFTAR ISI

Cover ............................................................................................................................
Kata Pengantar .............................................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ........................................................................................


1.2. Permasalahan ..........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Landasan Teori ......................................................................................


2.1.1. Definisi BUMN dan BUMD........................................................

2.1.2. Ciri-ciri BUMN dan BUMD........................................................

2.1.3. Fungsi BUMN dan BUMD..........................................................

2.1.4. Tujuan BUMN dan BUMD .........................................................

2.1.5. Kelebihan dan Kekurangan BUMN.............................................

2.1.6. Kelebihan dan Kekurangan BUMD.............................................

2.1.7. Peran BUMN dan BUMD Dalam Meningkatkan Pengembangan

Ekonomi di Indonesia .................................................................

2.2. Analisa Permasalahan ............................................................................

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ............................................................................................


3.2. Saran ......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan ekonomi kita mengenal istilah perusahaan dan badan usaha.
Kedua istilah tersebut berbeda tetapi diberi pengertian sama, artinya sebagai suatu
organisasi yang didalamnya diselenggarakan kerjasama antara faktor produksi untuk
menghasilkan barang atau jasa untuk melayani kepentingan umum sekaligus
kelangsungan usaha.
Pemilihan bentuk perusahaan merupakan masalah yang timbul pada saat
perusahaan di dirikan, pemilihan bentuk perusahaan perlu dipertimbangkan yang
matang untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dengan bentuk yang
jelas menurut huku dapat diharapkan bahwa perusahaan akan dapat dengan tegas
menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
Pemerintah indonesia mendirikan BUMN dan BUMD dengan dua tujuan utama,
yaitu tujuan yang bersifat ekonomi, BUMN dan BUMD dimaksudkan untuk
mengelola sektor-sektor strategis agal tidak dikuasai pihak-pihak tertentu. Hal yang
membedakan adalah kepemilikan dan skala yang diperbolehkan. BUMN adalah milik
negara, dan dapat beroperasi di seluruh Indonesia untuk menyelenggarakan bisnisnya,
sedangkan BUMD adalah milik suatu daerah tertentu dan dipisahkan dari kekayaan
daerah. BUMD boleh menyelenggarakan kegiatannya di wilayah asalnya atau di
wilayah lain dengan izin kerjasama dari pemerintahan daerah tersebut.
Dalam memperkuat pemahaman bahwa BUMN merupakan pelaku ekonomi
nasional yang ikut menentukan arah pembangunan ekonomi Indonesia di masa depan,
termasuk menjadi penggerak utama pemulihan ekonomi nasional. Oleh karena itu,
kebijakan yang berkenaan dengan BUMN harus benar-benar membawa nilai
mendayagunakan BUMN untuk kepentingan nasional, dan bukan sekelompok orang
atau kekuasaan saja (Siahaan, 2005).
Sedangkan, usaha dan kegiatan ekonomi daerah yang bersumber dari hasil badan
usaha milik daerah (BUMD) telah berjalan sejak lama. BUMD tersebut dibentuk
berdasarkan UU No. 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah, yang diperkuat oleh
UU No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah (Nota Keuangan
dan RAPBN, 1997/1998). Tujuan dibentuknya BUMD tersebut adalah untuk
melaksanakan pembangunan daerah melalui pelayanan jasa kepada masyarakat,
penyelenggaraan kemanfaatan umum dan peningkatan penghasilan pemerintah daerah
(Kamaluddin, 2000).
Dapat dikemukakan lebih lanjut bahwa BUMD itu berdasarkan kategori
sasarannya dapat dibedakan dua golongan, yaitu perusahaan daerah untuk melayani
kepentingan umum dan perusahaan daerah untuk tujuan peningkatan penerimaan
daerah dalam PADnya. Dan BUMD itu bergerak dalam berbagai bidang usaha, yaitu
jasa keuangan dan perbankan (BPD dan Bank Pasar), jasa air bersih (PDAM) dan
berbgai jasa dan usaha produktif lainnya pada industri, perdagangan dan perhotelan,
pertanian-perkebunan, perparkiran, percetakan, dan lain-lain (Kamaluddin, 2000).

1.1. Permasalahan

1. Apa Definisi BUMN dan BUMD ?


2. Apa ciri-ciri dari BUMN dan BUMD ?
3. Apa fungsi dari BUMN dan BUMD ?
4. Apa maksud dan tujuan dari BUMN dan BUMD ?
5. Apa kelebihan dan kekurangan BUMN dan BUMD ?
6. Bagaimana peran BUMN dan BUMD dalam meningkatkan pengembangan
ekonomi di Indonesia ?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Definisi BUMN dan BUMD

A. Definisi BUMN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang permodalannya
seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Di Indonesia, Badan Usaha Milik
Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh
Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang
bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat. Menurut PP No. 45
Tahun 2005, BUMN merupakan Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang bersal dari
kekayaan Negara yang dipisahkan.
Berdasarkan Undang- Undang No. 19 tahun 2003 Pasal 1 dijelaskan bahwa
pengertian dari Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah
badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, dan
kegiatan utamanya adalah untuk mengelola cabang- cabang produksi yang penting
bagi negara dan digunakan sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat.
Pasal 33 ayat 2 UUD 1945 menyatakan “cabang-cabang produksi yang penting
bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”. Pasal 33
ayat 3 UUD 1945 menyatakan “Bumi , air, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Kedua pasal ini
merupakan jaminan bagi pemerintah untuk ikut serta berperan dalam perekonomian
negara. Penguasaan oleh negara dalam hidup orang banyak bukan berarti memiliki,
namun mengandung arti memberi kekuatan tertinggi kepada negara untuk :
1. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan
pemeliharaan.
2. Menentukan dan mengatur hak-hak bumi, air, dan kekayaan alam.
3. Mengatur serta menentukan hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan
hukum mengenai bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.

Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1232/kmk.013/1989 pasal 2 yang


dimaksud dengan badan usaha milik negara adalah badan usaha dan anak perusahaan
BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara. Karena seluruh modalnya
dimiliki oleh negara berarti manajernya sangat dipengaruhi oleh pemerintah. Menurut
instruksi presiden no. 7 tahun 1967, perusahaan negara diubah bentuknya menjadi
BUMN dan disederhanakan menjadi perusahaan jawatan (PERJAN), perusahaan
umum (PERUM) , dan perusahaan perseroan (PERSERO).

B. Definisi BUMD

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah perusahaan yang didirikan dan
dimiliki oleh pemerintah daerah. Kewenangan pemerintah daerah membentuk dan
mengelola BUMD Sebagaimana yang diamanatkan dalam GBHN 1999 dan Undang-
undang No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas)
Tahun 2000 – 2004 adalah bahwa perwujudan otonomi daerah dalam pertumbuhan
ekonomi dan pemerataan antar daerah dilaksanakan melalui berbagai arah kebijakan,
utamanya adalah mengembangkan otonomi daerah secara luas, nyata, dan bertanggung
jawab dalam rangka pemberdayaan masyarakat, serta berbagai lembaga ekonomi dan
masyarakat di daerah, melakukan pengkajian dan saran kebijakan lebih lanjut tentang
berlakunya otonomi daerah bagi daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota serta
daerah perdesaan dan mewujudkan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah
secara adil dengan mengutamakan kepentingan daerah yang lebih luas melalui
desentralisasi perizinan dan investasi serta pengelolaan sumber daya di daerah.

2.1.2. Ciri-ciri BUMN dan BUMD

A. Ciri-ciri BUMN, meliputi :

1. Badan usaha dimiliki oleh pemerintah.


2. Pengawasan dilakukan, baik secara hierarki maupun secara fungsional
dilakukan oleh pemerintah.
3. Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada d tangan
pemerintah.
4. Pemerintah berwenang dalam menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan
kegiatan usaha.
5. Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab
pemerintah.
6. Untuk mengisi kas negara karena salah satu sumber penghasilan negara.
7. Agar Pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup
orang lain.
8. Usaha bersifat membantu tugas pemerintah, seperti membangun prasarana
tertentu guna melayan kepentingan masyarakat.
9. Menghasilkan barang tertentu karena pertimbangan keamanan dan
kerahasiaan, seperti senjata dan percetakan uang.
10. Dibentuk berdasarkan peraturan perundang -undangan yang berlaku dan
harus dimiliki serta dikelola oleh pemerintah.
11. Dibentuk untuk melaksanakan kebijakan pemerintah tertentu atau bersifat
strategis.
12. Dibentuk dengan tujuan melindungi keselamatan dan kesejahteraan
masyarakat
13. Usahanya bersifat komersial dan fungsinya dapat dilakukan oleh swasta.
14. Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari
keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
15. Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
16. Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya
prinsip-prinsip ekonomi.
17. Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang
dipisahkan.
18. Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh
masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51%
sahamnya dimiliki oleh negara.
19. Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
20. Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
21. Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan
rakyat.
22. Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank.
B. Ciri-ciri BUMD, meliputi :
1. Diatur berdasarkan usaha peraturan daerah
2. Bentuk badan usaha dapat berupa badan hukum
3. Modal perusahaan dapat berasal dari kekayaan daerah seluruhnya atau
berdasarkan ketentuan lain
4. Perusahaan daerah dipimpin oleh dewan direksi yang diatur berdasarkan
peraturan daerah yang bersangkutan
5. BUMD merupakan badan usaha yang berada di tingkat
6. Diatur berdasarkan usaha peraturan daerah
7. Bentuk badan usaha dapat berupa badan hukum
8. Modal perusahaan dapat berasal dari kekayaan daerah seluruhnya atau
berdasarkan ketentuan lain
9. Perusahaan daerah dipimpin oleh dewan direksi yang diatur berdasarkan
peraturan daerah yang bersangkutan
10. BUMD merupakan badan usaha yang berada di tingkat provinsi
11. Aktivitasnya memenuhi kebutuhan masyarakat dengan modal berasal dari
kekayaan daerah yang dipisahkan
12. Seperti halnya bentuk badan usaha lainnya. BUMD ini juga memiliki
beberapa kelebihan dan kekurangan.

2.1.3. Fungsi BUMN dan BUMD

A. Fungsi BUMN
1. Pengelola cabang-cabang produksi sumber daya kekayaan alam yang
menyangkut hajat hidup orang banyak dengan efektif dan efisien.
2. Penyedia barang dan jasa yang tidak dapat disediakan oleh swasta.
3. Penyedia layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
4. Sebagai perangkat pemerintah dalam menataka berbagai kebijakan ekonomi.
5. Membantu perkembangan usaha kecil atau koperasi.
B. Fungsi BUMD
1. Pelaksana kebijakan pemerintah daerah dalam bidang ekonomi dan
pembangunan.
2. Sebagai penghasil khas pendapatan daerah.
3. Penyusun kebijakan teknis administratif di bidang : investasi , promosi ,
kerjasama investasi, pemberdayaan BUMD serta pelayanan perijinan terpadu.

2.1.4 Tujuan BUMN dan BUMD


A. Tujuan BUMN
Dalam Pasal 2 UU No. 19 tahun 2003 menjelaskan BUMN memiliki tujuan yaitu :
1. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada
umumnya dan penerimaan negara pada khususnya.
2. Mengejar keuntungan.
3. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyedia barang dan/atau jasa
yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
4. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh
sektor swasta dan koperasi.
5. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan
ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat.

B. Tujuan BUMD, meliputi :


1. Memberikan sumbangan pendapatan (penerimaan) daerah serta negara, dan juga
berperan dalam memajukan perekonomian.
2. Mendapatkan keuntungan demi kepentingan daerah.
3. Menyelenggarakan kemanfaatan umum yakni seperti penyediaan barang maupun
jasa bermutu tinggi serta juga memadai bagi pemenuhan kebutuhan hidup orang
banyak di daerah.
4. Perintis kegiatan atau aktivitas usaha yang belum bisa dilaksanakan oleh pihak
swasta serta juga koperasi di daerah.
5. Memberikan bimbingan dan juga batuan kepada pengusaha golongan ekonomi
lemah, koperasi, serta juga masyarakat di daerah.
6. Melaksanakan pembangun daerah dengan melalui pelayanan kepada masyarakat.

2.1.5 Kelebihan dan Kekurangan BUMN


Adapun kelebihan dan kekurangan dari BUMN ini, akan dijelaskan dibawah ini :
A. Kelebihan :
1. Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan rakyat banyak.
2. Mendapat jaminan dan dukungan dari Negara.
3. Permodalannya sudah pasti karena mendapat modal dari Negara.
4. Kelangsungan hidup perusahaan terjamin.

B. Kekurangan :
1. Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien.
2. Manajemen perusahaan kurang professional.
3. Menimbulkan monopoli atas sektor-sektor vital.
4. Pengelolaan perusahaan terhambat dengan peraturan-peraturan yang mengikat.
5. Sulit memperoleh keuntungan bahkan seringkali merugi.

2.1.6. Kelebihan dan Kekurangan BUMD


Adapun kelebihan dan kekurangan dari BUMD ini, akan dijelaskan dibawah ini :
A. Kelebihan :
1. Kegiatan ekonomi dilakukan untuk melayani kepentingan publik.
2. Memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memperoleh kebutuhan hidup
berupa barang dan jasa.
3. Membuka dan memperluas lapangan kerja di daerah.
4. Mencegah monopoli pasar oleh para pihak swasta dalam pemenuhan barang
serta jasa di daerah.
5. Mengisi kas daerah yang memiliki tujuan ialah memajukan serta
mengembangkan perekonomian daerah dan negara.
B. Kekurangan :
1. Fasilitas yang diperoleh dari negara itu tidak dimanfaatkan dengan secara
maksimal di lapangan.
2. Kualitas Sumber daya manusia (SDM) yang diperkerjakan masih kurang.
3. Pengelolaan yang kurang efisien sehingga hal tersebut masih sering mengalami
kerugian dalam usahanya.

2.1.7. Peran BUMN dan BUMD


A. Peran BUMN dalam meningkatkan pengembangan ekonomi di Indonesia, yaitu :
1. Menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga mengurangi
jumlah pengangguran.
2. Memberikan pengarahan serta bantuan untuk para pengusaha golongan
ekonomi lemah, baik itu untuk koperasi maupun UKM.
3. Memberikan sumbangan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi secara
nasional.
4. Menjadi perintis usaha yang belum dilaksanakan oleh koperasi dan pihak
swasta, seperti menyediakan kebutuhan masyarakat dengan barang dan jasa
yang bermutu serta memadai.
5. Pemerintah dapat melayani masyarakat secara maksimal dengan adanya
BUMN.
6. Menjadi sumber pendapatan negara dari pendapatan non pajak untuk mengisi
kas negara.
7. Mencegah agar cabang-cabang produksi yang penting tidak dikuasai oleh
sekelompok masyarakat tertentu.

B. Peran BUMD dalam meningkatkan pengembangan ekonomi di Indonesia, yaitu :


1. Membantu perkembangan industri kreatif di daerah.
2. Bersama-sama dengan masyarakat mewujudkan kestabilan ekonomi.
3. Memenuhi kebutuhan barang dan jasa untuk masyarakat.

2.2. Analisis Permasalahan


Dalam menyelenggarakan perekonomian guna mewujudkan kesejahteraan
masyarakat BUMN maupun BUMD masih menemukan permasalahan yang terjadi
pada saat menjalankan peran dan tugas masing-masing, adapun beberapa
permasalahan yang dipaparkan yaitu :
Peran negara untuk mengatur pengelolaan sumber daya alam untuk cabang-
cabang produksi yang penting didalam konstitusi, dengan tujuan agar digunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Namun, implementasi dari pengaturan tersebut
dengan terbentuknya BUMN sebagai badan usaha milik negara yang sebagian
sahamnya adalah milik negara, beberapa masih banyak yang bersinggungan dengan
aktifitas masyarakat secara langsung yaitu, BUMN yang bergerak dibidang
pengelolaan sumber daya air, listrik dan energi. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa
hajat hidup masyarakat berangkat dari ketersediaan sumber-sumber tersebut dalam
kehidupan sehari-hari. Beragam bentuk BUMN di Indonesia tak terlepas dari tujuan
globalnya untuk mencari keuntungan, sebagaimana badan usaha lainnya baik privat
maupun milik negara. Dengan adanya tujuan mengejar keuntungan tersebut sebagai
motif ekonomi badan usaha pada umumnya, maka fungsi menyelenggarakan
kemanfaatan umum untuk memenuhi hajat hidup orang banyak sering terabaikan.
Secara umum kondisi perusahaan daerah dapat dikatakan sama dengan apa yang
dialami oleh kebanyakan BUMN. Persoalan BUMD kurang terekspos karena memang
secara makro posisinya kurang strategis. Bila dibuat pembandingan antara BUMN dan
BUMD, akan terlihat kesamaan permasalahan di antara keduanya, yaitu masalah
efisiensi. Kebanyakan BUMD di Indonesia beroperasi d bawah kondisi yang sangat
tidak efisien.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

A. Definisi BUMN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang permodalannya
seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Di Indonesia, Badan Usaha Milik
Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh
Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang
bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat. Menurut PP No. 45
Tahun 2005, BUMN merupakan Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang bersal dari
kekayaan Negara yang dipisahkan dan juga merupakan jaminan bagi pemerintah untuk
ikut serta berperan dalam perekonomian negara. Penguasaan oleh negara dalam hidup
orang banyak bukan berarti memiliki, namun mengandung arti memberi kekuatan
tertinggi kepada negara untuk :
1. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan
pemeliharaan.
2. Menentukan dan mengatur hak-hak bumi, air, dan kekayaan alam.

3. Mengatur serta menentukan hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan


hukum mengenai bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.

B. Definisi BUMD

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah perusahaan yang didirikan dan
dimiliki oleh pemerintah daerah. Kewenangan pemerintah daerah membentuk dan
mengelola BUMD Sebagaimana yang diamanatkan dalam GBHN 1999 dan Undang-
undang No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas)
Tahun 2000 – 2004 adalah bahwa perwujudan otonomi daerah dalam pertumbuhan
ekonomi dan pemerataan antar daerah dilaksanakan melalui berbagai arah kebijakan,
utamanya adalah mengembangkan otonomi daerah secara luas, nyata, dan
bertanggung jawab dalam rangka pemberdayaan masyarakat, serta berbagai lembaga
ekonomi dan masyarakat di daerah, melakukan pengkajian dan saran kebijakan lebih
lanjut tentang berlakunya otonomi daerah bagi daerah provinsi, daerah kabupaten dan
kota serta daerah perdesaan dan mewujudkan perimbangan keuangan antara pusat dan
daerah secara adil dengan mengutamakan kepentingan daerah yang lebih luas melalui
desentralisasi perizinan dan investasi serta pengelolaan sumber daya di daerah.

3.2. Saran.
Dalam penyajian materi dalam makalah ini, saya menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari sistem penulisan
maupun penyajian materinya. Karena itu, dengan tangan terbuka saya
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.
Dan untuk itu saya ucapkan terima kasih kiranya Tuhan memberkati kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA

Kamaluddin, R. (2000). Peran dan Pemberdayaan BUMD Dalam Rangka Peningkatan

Perekonomian Daerah. Makalah Yang Disampaikan Dalam Rapat Koordinasi

Pemberdayaan BUMD, Jakarta, 4–6.

Siahaan, R. (2005). BUMN Indonesia: isu, kebijakan, dan strategi. Elex Media

Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai