OLEH kelompok 5:
SEMARANG
2017
PEMBAHASAN
A. Badan uasaha milik Negara (BUMN)
1. Definisi BUMN
2. Maksud dan Tujuan BUMN
3. Visi dan misi BUMN
4. Prinsip-Prinsip Pengelolaan BUMN
5. Karakteristik BUMN
6. Kelebihan dan kekurangn BUMN
7. Peranan BUMN terhadap Peningkatan Kemakmuran Rakyat
8. Bentuk-bentuk BUMN
PEMBAHASAN
Tak banyak diperdebatkan bahwa industri merupakan tulang punggung
perindustrian, sehingga terkadang pembangunan ekonomi identik dengan
industrialisasi. Yang sering menjadi permasalahan adalah bagaimana proses
industrialisasi dilaksanakan serta jenis industri apakah yang harus dipuilih oleh
suatu negara. Hingga menjelang akhir milenium II struktur industri Indonesia
banyak didominasi oleh industri besar swasta dengan sebagian besar bentuk
konglomeratisasi. Industri kecil dan menengah, dimana sebagian besar masyarakat
terlibat di dalamnya, mengalami marginalisasi bahkan kehancuran. Di sisi lain,
industri besar dengan konglomeratisasinya ternyata memiliki kinerja ekonomi
yang buruk, sehingga perannya dalam perekonomian dipertanyakan.
Peran pemerintah yang diimplementasikan melalui BUMN ternyata tidak
optimal. Bahkan, seringkali BUMN justru menjadi tunggangan ekonomi-politik
dari penguasa. Intervensi pemerintah dalam manajemen BUMN merupakan kasus
biasa di Indonesia, terutama menyangkut pembagian peran antara pemerintah,
swasta dan koperasi.
Di dalam sistem perekonomian Indonesia dikenal ada tiga pilar utama
yang menyangga perekonomian, ketiga pilar itu adalah Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi. Dapat
dikatakan bahwa di dalam perekonomian nasional, ada dua kelompok pelaku
ekonomi yaitu swasta dan pemerintahan. Kelompok swasta dapat dibagi dalam
dua sub kelompok, yakni koperasi dan perusahaan-perusahaan non koperasi.
Sedangkan kelompok pemerintahan adalah BUMN.
Dikelola oleh manajemen profesional, integritas dan leadership yang kuat, serta
memiliki sense of business yang tinggi. Untuk itu pola rekrutmen dan pola re-
munerasi harus dikembangkan sesuai dengan standar korporasi;
Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG), secara konsis-ten dan
berkesinambungan;
Mampu terus menciptakan nilai tambah dan inovasi;
Siap bersaing di era kompetisi global, dan memiliki kemampuan untuk survive
dalam segala kondisi;
Memiliki tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility), baik dalam hal
kepedulian terhadap lingkungan hid up, pengentasan problem masyarakat sekitar,
dan pengembangan pengusaha kecil.
Tidak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan pengelolaan BUMN
membutuhkan keterlibatan yang aktif dari semua pihak, baik Pemerintah,
manajemen BUMN, karyawan BUMN, akademisi, parlemen, dan masyarakat luas
yang memiliki per-hatian terhadap BUMN. Karena itu, marilah bersama-sama kita
pikirkan dan pantau bersama pengelolaan BUMN ini, untuk dapat memberikan
hasil yang seoptimal mungkin bagi masyarakat dan negara ini.