Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

BANGUN USAHA INDONESIA

(Koprasi Swasta BUMN)

OLEH kelompok 5:

ILHAM MAULANA RIZQI B12.2014.02652

YOHANES ANGKI PRASEPTA B12.2014.02658

BANGUN DWI CAHYO B12.2014.02661

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

2017
PEMBAHASAN
A. Badan uasaha milik Negara (BUMN)
1. Definisi BUMN
2. Maksud dan Tujuan BUMN
3. Visi dan misi BUMN
4. Prinsip-Prinsip Pengelolaan BUMN
5. Karakteristik BUMN
6. Kelebihan dan kekurangn BUMN
7. Peranan BUMN terhadap Peningkatan Kemakmuran Rakyat
8. Bentuk-bentuk BUMN

PEMBAHASAN
Tak banyak diperdebatkan bahwa industri merupakan tulang punggung
perindustrian, sehingga terkadang pembangunan ekonomi identik dengan
industrialisasi. Yang sering menjadi permasalahan adalah bagaimana proses
industrialisasi dilaksanakan serta jenis industri apakah yang harus dipuilih oleh
suatu negara. Hingga menjelang akhir milenium II struktur industri Indonesia
banyak didominasi oleh industri besar swasta dengan sebagian besar bentuk
konglomeratisasi. Industri kecil dan menengah, dimana sebagian besar masyarakat
terlibat di dalamnya, mengalami marginalisasi bahkan kehancuran. Di sisi lain,
industri besar dengan konglomeratisasinya ternyata memiliki kinerja ekonomi
yang buruk, sehingga perannya dalam perekonomian dipertanyakan.
Peran pemerintah yang diimplementasikan melalui BUMN ternyata tidak
optimal. Bahkan, seringkali BUMN justru menjadi tunggangan ekonomi-politik
dari penguasa. Intervensi pemerintah dalam manajemen BUMN merupakan kasus
biasa di Indonesia, terutama menyangkut pembagian peran antara pemerintah,
swasta dan koperasi.
Di dalam sistem perekonomian Indonesia dikenal ada tiga pilar utama
yang menyangga perekonomian, ketiga pilar itu adalah Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi. Dapat
dikatakan bahwa di dalam perekonomian nasional, ada dua kelompok pelaku
ekonomi yaitu swasta dan pemerintahan. Kelompok swasta dapat dibagi dalam
dua sub kelompok, yakni koperasi dan perusahaan-perusahaan non koperasi.
Sedangkan kelompok pemerintahan adalah BUMN.

A. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


1. Definisi
Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang
sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.
BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan
barang atau jasa bagi masyarakat.
Berdasarkan Undang- Undang No. 19 tahun 2003 Pasal 1 dijelaskan bahwa
pengertian dari Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN,
adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara
yang dipisahkan, dan kegiatan utamanya adalah untuk mengelola cabang- cabang
produksi yang penting bagi negara dan digunakan sepenuhnya untuk kemakmuran
rakyat.
Pasal 33 ayat 2 UUD 1945 menyatakan cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara. Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 menyatakan Bumi , air, dan kekayaan alam
yang terkandung didalamnya digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran
rakyat. Kedua pasal ini merupakan jaminan bagi pemerintah untuk ikut serta
berperan dalam perekonomian negara. Penguasaan oleh negara dalam hidup orang
banyak bukan berarti memiliki, namun mengandung arti memberi kekuataan
tertinggi kepada negara untuk :
a) Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan , penggunaan, persediaan dan
pemeliharaan
b) Menentukan dan mengatur hak-hak bumi, air, dan kekayaan alam
c) Mengatur serta menentukan hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan
hukum mengenai bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya.
Dengan adanya pasal 33 ayat 2 dan ayat 2 UUD 1945 merupakan jaminan
bagi pemerintah untuk ikut serta berperan dalam perekonomian negara. Peran
pemerintah akan menjadi lebih nyata bila pemerintah memiliki perusahaan negara.
Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1232/kmk.013/1989 pasal 2 yang
dimaksud dengan badan usaha milik negara adalah badan usaha dan anak
perusahaan BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara. Karena seluruh
modalnya dimiliki oleh negara berarti manajernya sangat dipengaruhi oleh
pemerintah. Menurut instruksi presiden No. 7 tahun 1967, perusahaan
negaradiubah bentuknya menjadi BUMN dan disederhanakan menjadi perusahaan
jawatan (perjan), perusahaan umum (perum) , dan perusahaan perseroan
(persero).BUMN memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan
ekonomi. Namun agar peran tersebut bisa lebih maksimal, BUMN harus
memebuhi syarat-syarat berikut;

Dikelola berdasarkan prinsip dan kultur korporasi yang sehat;

Dikelola oleh manajemen profesional, integritas dan leadership yang kuat, serta
memiliki sense of business yang tinggi. Untuk itu pola rekrutmen dan pola re-
munerasi harus dikembangkan sesuai dengan standar korporasi;
Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG), secara konsis-ten dan
berkesinambungan;
Mampu terus menciptakan nilai tambah dan inovasi;
Siap bersaing di era kompetisi global, dan memiliki kemampuan untuk survive
dalam segala kondisi;
Memiliki tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility), baik dalam hal
kepedulian terhadap lingkungan hid up, pengentasan problem masyarakat sekitar,
dan pengembangan pengusaha kecil.
Tidak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan pengelolaan BUMN
membutuhkan keterlibatan yang aktif dari semua pihak, baik Pemerintah,
manajemen BUMN, karyawan BUMN, akademisi, parlemen, dan masyarakat luas
yang memiliki per-hatian terhadap BUMN. Karena itu, marilah bersama-sama kita
pikirkan dan pantau bersama pengelolaan BUMN ini, untuk dapat memberikan
hasil yang seoptimal mungkin bagi masyarakat dan negara ini.

2. Maksud dan Tujuan Badan Usaha Milik Negara(BUMN)


Berdasarkan UU no. 19 Tahun 2003 pasal 2, maksud dan tujuan pendirian
BUMN tidak lain adalah sebagai berikut:
Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada
umumnya dan penerimaan negara pada khususnya.
Mengejar keuntungan.
Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa
yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh
sektor swasta dan koperasi.
Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan
ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
3. Visi dan Misi Badan Usaha Milik Negara(BUMN)
Dibawah pembinaan Kementrian BUMN telah tersusun suatu Master Plan
BUMN tahun 2002-2008 yang memuat VISI Menjadikan BUMN sebagai Badan
Usaha yang tangguh dalam persaingan global dan mampu memenuhi harapan
stakeholder dengan beberapa catatan :
a) BUMN sebagai Badan Usaha perlu dikembangkan sebagai pelaku usaha dalam
perekonomian Indonesia
b) Sesuai asa kemanfaatan, pemilikan saham oleh negara tidak harus dipertahankan
baik sebagai pemegang saham mayoritas atau minoritas.
c) Pembinaan BUMN diarahkan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui
pengelolaan secara profesional, efisien dan tangguh sehingga mampu menghadapi
persaingan global
d) Meningkatkan kontribusi kepada negara baik dalam bentuk pajak, deviden
maupun hasil privatisasi serta memenuhi harapan stakeholders.
Dari visi tersebut juga dikandung suatu MISI yang juga tersusun dalam
suatu Master Plan BUMN tahun 2002-2008BUMN sebagai berikut :
Melaksanakan reformasi dalam ruang lingkup budaya kerja, strategi dan
pengelolaan usaha untuk mewujudkan profesionalisme dengan berlandaskan pada
prinsip Good Corporate Governance dalam pengelolaan BUMN.
Meningkatkan nilai perusahaan melalui restrukturisasi, privatisasi dan kerjasa
usaha antar BUMN berdasar prinsip bisnis sehat.
Meningkatkan daya saing melaui inovasi dan peningkatan efisiensi untuk
menyediakan produk barang dan jasa berkualitas dengan harga kompetitif serta
pelayanan bermutu tinggi.
Peningkatan kontribusi BUMN kepada negara
Peningkatan peran BUMN dalam kepedulian terhadap lingkungan, pembinaan
koperasi dan UKM dalam program kemitraan
4. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
a) Lebih bersifat social oriented / service oriented artinya berorientasi pada pelayanan
kepentingan umum
b) Jika dalam manjalankan usahanya memperoleh keuntungan. Maka pemanfaatan
keuntungan tersebut semaa-mata dimaksudkan untuk menyejahterakan kehidupan
masyarakat.
c) Selama masyarakat masih memerlukan , kegiatan badan usaha milik negara
dilakukan secara terus-menerus
d) Sebagai agen pembangunan , seluruh daya dan kemampuannya diarahkan pada
pembangunan nasional yang sedang dan akan dilaksanakan
e) Merupakan sarana vital yang efektif untuk melaksanakan pembangunan nasional,
sehingga direksi harus senantiasa membuat kebijakan yang sesuai dengan GBHN
f) Pengorganisasian dilakukan secara profesionalisme.
5. Karakteristik Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
a) Usaha bersifat membantu tugas pemerintah, seperti membangun praarana tertentu
guna melayani kepentingan masyarakat.
b) Menghasilkan barang tertentu karena pertimbangan keamanan dan kerahasiaan,
seperti senjata dan pencetakan uang
c) Dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan harus
dimiliki serta dikelola oleh pemerintah.
d) Dibentuk untuk melaksanakan kebijakan pemerintah tertentu atau bersifat
strategis.
e) Dibentuk dengan tujuan melindungi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat
f) Usahanya bersifat komersial dan fungsinya dapat dilakukan oleh swasta.
6. Kelebihan dan kekurangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
a) Kelebihan BUMN
Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan rakyat banyak
Mendapat jaminan dan dukungan dari Negara
Permodalannya sudah pasti karena mendapat modal dari Negara
Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
Sebagai sumber pendapatan Negara
b) Kekurangan BUMN
Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien
Manajemen perusahaan kurang professional
Menimbulkan monopoli atas sektor-sektor vital
Pengelolaan perusahaan terhambat dengan peraturan-peraturan yang mengikat
Sulit memperoleh keuntungan bahkan seringkali merugi
7. Peranan BUMN terhadap Peningkatan Kemakmuran Rakyat
a. Sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi dalam perekonomian nasional untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara optimal
b. Sebagai mitra kerja dalam kegiatan usaha dengan badan usaha swasta dan
koperasi
c. Mencegah agar tidak terjadi penguasaan cabang-cabang produksi yang penting
bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh swasta
d. Sebagai sumber penghasilan mengisi kekurangan kas negara untuk dipergunakan
oleh negara dalam meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.
e. Sebagai sarana untuk membuka kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran
yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan per kapita.
f. Menyisihkan laba bersih untuk keperluan pembinaan usaha kecil, koperasi dan
masyarakat di sekitar BUMN
8. Bentuk-bentuk Badan Usaha Milik negara (BUMN)
Badan usaha milik negara atau BUMN memiliki 3 bentuk yaitu :
a. Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan perseroan adalah BUMN yang berbentuk perseroan.Karena
keterbatasan modal yang dimiliki oleh pemerintah maka dijuallah sahamnya
kepada swasta. Namun untuk tetap dapat mengendalikan BUMN tersebut maka
saham dari pemerintah haruslah minimal 51 % .sehingga pemerintah masih
menjadi pengendali dalam pengambilan keputusan.
1. Tujuan pendirian perseroan adalah sebagai berikut :
Menyediakan barang atau jasa yang bermutu dan berdaya saing kuat.
Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.
2. Ciri-ciri Persero adalah sebagai berikut :
Pendirian atas usulan menteri kepada presiden
Status hukumnya yaitu dalam bentuk badan hukum, yaitu berdasarkan Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) dan peraturan pemerintah (PP)
pendirian usaha
Hubungan organisasi dengan pemerintah yaitu berdiri sendiri sebagai organisasi
yang dicapai
Kepemilikan atau penguasaan oleh pemerintah dapat sepenuhnya atau sebagian
yang dapat diketahui melalui kepemilikan saham secara keseluruhan, dan
merupakan kekayaan negara yang dipisahkan.
Modal terdiri dari saham dan dapat diperjualbelikan di pasar modal
RUPS memegang kekuasaan tertinggi
Dipimpin oleh direksi
Tujuan utama mencari laba
Hubungan usaha diatur menurut hukum perdata
Status pegawai adalah pegawai swasta.
b. Perusahaan Umum (Perum)
Perusahaan umum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh
negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum
berupa penyediaan barang atau jasa yang bermutu dan sekaligus mencari
keuntungan yang berdasar prinsip pengelolaan perusahaan.
1. Ciri-ciri Perum adalah sebagai berikut
Pendirian perum diusulkan oleh menteri kepada presiden.
Statusnya adalah suatu badan hukum berbentuk perusahaan negara yaitu UU
No.19 PP tahun 1960 dan PP tentang pendirian usaha
Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dan kekayaan negara yang dipisahkan dari
APBN
Dapat melakukan penyertaan modal dalam badan usaha lain dan dapat
memperoleh kredit dari dalam dan luar negeri atau dari masyarakat dalam bentuk
obligasi
Dipimpin oleh direksi
Usaha adalah melayani kepentingan umum berupa penyediaan barang atau jasa
yang berkualitas dengan harga terjangkau oleh masyarakat dan sekaligus
memperoleh keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.
Dapat menuntut dan dituntut serta hubungan hukumnya diatur secara hukum
perdata
Pegawai adalah pegawai perusahaan negara yang diatur tersendiri di luar
ketentuan yang berlaku bagi pegawai negeri atau persero
Makna usaha sebagai public service dan profit service seimbang
Hubungan organisasi yaitu berdiri sendiri sebagai kesatuan organisasi yang
terpisah
c. Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perusahaan jawatan adalah BUMN yang seluruh modalnya termasuk
dalam anggaran belanja negara yang menjadi hak dari departemen yang
bersangkutan . Tujuan perjan adalah pengabdian dan melayani kepentingan
masyarakat yang ditujukan untuk kesejahteraan umum, dengan tidak mengabaikan
syarat efisiensi , efektivitas, dan ekonomis serta pelayanan yang memuaskan.
Ciri-ciri perjan adalah sebagai berikut :
Tujuan utama untuk melayani kepentingan masyarakat tanpa melepaskan
syaratefisiensi, efektivitas dan ekonomis.
Permodalan dan pembiayaan perusahaan termasuk dalam anggaran belanja negara
yang menjadi hak dari departemen yang bersangkutan.
Merupakan bagian dari departemen , dirjen, direktorat, atau pemerintah daerah
Dipimpin oleh kepala yang merupakan bagian dari suatu departemen.
Perjan memperoleh fasilitas negara.
Pegawai perjan adalah pegawai negeri.
Perjan berlaku hukum publik yang berarti bila perusahaan dituntut, kedudukannya
adalah sebagai pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai