Wulandari
Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya, e-mail : Wulanda.fe@gmail.com
Luqman Hakim
Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi
Universitas Negerii Surabaya, e-mail : luqmanhakim@unesa.ac.id
Abstrak
Mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan memanajemen keuangan pribadinya dengan baik. Manajemen
keuangan pribadi dapat dipengaruhi beberapa faktor yang meliputi kecintaan terhadap uang, pendidikan
keuangan di keluarga, hasil belajar manajemen keuangan, dan teman sebaya. Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Populasi dalam
penelitian ini adalah mahasiswa S1 Pendidikan Akuntansi angkatan 2012 dan 2013 dan sampel dalam penelitian
ini menggunakan teknik random sampling. Hasil penelitian dari uji F Fhitung sebesar 17,924 lebih besar dari Ftabel
sebesar 2,46 dan didukung signifikansi 0.000 yang menunjukkan bahwa love of money, pendidikan keuangan di
keluarga, hasil belajar manajemen keuangan, dan teman sebaya secara simultan mempunyai pengaruh terhadap
manajemen keuangan pribadi mahasiswa. Hasil uji t menunjukkan (1) Love of money berpengaruh positiff dan
signifikan terhadap manajmenen keuangan pribadi mahasiwa sebesar 2,259; (2) Pendidikan keuangan di
keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajmenen keuangan pribadi mahasiwa sebesar 4,752; (3)
Hasil belajar manajemen keuangan tidak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen
keuangan pribadi mahasiswa sebesar -0,378; dan (4) Teman sebaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap
manajmenen keuangan pribadi mahasiwa sebesar 2,180. Nilai Adjusted R Square sebesar 0.379 berarti bahwa
37,9% manajmenen keuangan pribadi mahasiwa dipengaruhi oleh love of money, pendidikan keuangan di
keluarga, hasil belajar manajemen keuangan, dan teman sebaya.
Kata Kunci: love of money, pendidikan keuangan di keluarga, hasil belajar, teman sebaya, manajemen keuangan
pribadi
Abstract
University student is expected to be able to manage his/her personal finance. However, such skill can be also
influenced by other factors such as love of money, financial education in family, financial management learning
outcomes, and peers. The type of this study is quantitative study. The data was collected through questionnaire
and documentation. Population observed in this study is undergraduate students of Accounting of year 2012 and
2013, and samples were chosen in random. The data obtained was analysed using doubled linear regression test
by utilising SPSS version 20 for Windows. The study result from F experiment shows that F count is in the mount
of 17,924 and is supported by the significance of 0.000 which shows that love of money, financial education in
family, financial management learning outcomes, and peers simultaneously influence students' personal financial
management. Experiment T shows that (1) love of money has positive and significant influence on students'
personal financial management in the mount of 2,259; (2) financial education in family has positive and
significant influence on students' personal financial management in the amount of 4,752; (3) financial
management learning outcomes has not influence significantly on students' personal financial management in
the amount of -0,378; and (4) peers simultaneously have positive and significant influence on student’s personal
financial management in the amount of 2,180. Adjusted R Square value is in the mount of 0.379 which means
that 37,9% of students' personal financial management is influenced by love of money, financial education in
family, financial management learning outcomes, and peers simultaneously.
Keyword : Love of money, financial education in family, Learning Outcomes, peers simultaneously, personal
financial management
1
Jurnal Pendidikan Akuntansi. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2015, 1 - 6
memiliki kemampuan memanajemen keuangan dimana dikenal sebagai keuangan pribadi (personal
pribadinya dengan baik. finance).
Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan segala Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2006:1)
keinginannya, manusia membutuhkan uang sebagai alat “Keuangan pribadi merupakan aplikasi dari konsep-
pembayarannya. Seringkali dalam pemakaian uang untuk konsep keuangan untuk pengambilan keputusan
memenuhi kebuthan tidak terkontrol dan mengakibatkan keuangan pada tingkat individu”. Di Indonesia banyak
ketidak seimbangan antara pengeluaran dan pendapatan. ditemui penelitian mengenai keuangan publik, tetapi
Ketika individu sulit mengontrol pengeluaran yang secara masih sedikit yang membahas mengenai keuangan
terus menerus dilakukan, maka hal tersebut menunjukkan pribadi. Melek keuangan pribadi merupakan elemen
bahwa seseorang tersebut memiliki tingkat literasi penting dalam membuat keputusan keuangan dan
keuangan yang buruk. peningkatan kesejahteraan. Melek keuangan pribadi
Sebagian besar orang mengatakan bahwa uang itu dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengetahui
penting karena uang selalu dibutuhkan untuk memenuhi dan memahami pengelolaan keuangan pribadi.
kebutuhan hidup sehari-hari. Tanpa uang yang cukup Faktor yang mempengaruhi seseorang melek
kebutuhan seperti untuk makan, pakaian, tempat tinggal, keuangan pribadi menurut Nidar (2012) ada dua yaitu
biaya kesehatan, sekolah anak-anak dan juga biaya hari faktor internal (pribadi) dan faktor eksternal
tua tidak bisa terpenuhi (Suprayogo, 2012). (lingkungan). Mandell (2004) dalam surveinya
Uang juga memiliki peranan yang sangat penting memperoleh hasil bahwa orang tua memiliki peran besar
dalam lalu lintas perekonomian dan pergaulan dalam pendidikan keuangan dan pemahaman anak karena
masyarakat suatu negara. Oleh sebab itu uang harus bisa sebagian besar anak belajar ketrampilan memanajemen
dimanajemen dengan baik oleh pemiliknya. Kecintaan keuangannya dari rumah. Shim (2010) menjelaskan
seseorang akan uang (the love of money) sering bahwa keluarga dan orang tua merupakan agen sosialisasi
dikonotasikan secara negatif dan dianggap tabu di utama dalam proses belajar anak dalam hal mengenai
kalangan masyarakat tertentu. uang dan proses pengembangan perilaku pengelolaan
Pemahaman akan kecintaan seseorang terhadap keuangan yang dilakukan dengan tidak sengaja (melalui
uang dianggap penting karena kecintaan akan uang dapat pengamatan atau pertisipasi langsung) yang diberikan
menumbuhkan perilaku yang positif maupun yang oleh keluarga. Shalahuddinata (2014) dalam
negatif. Tang dan Chiu (2003), misalnya menunjukkan penelitiannya juga menyatakan bahwa keluarga
bahwa kecintaan akan uang yang tinggi akan merupakan tempat paling dominan dalam mengajarkan
mengakibatkan seseorang menjadi tamak dan kurang bisa serta mensosialisasikan pengelolaan keuangan yang baik
bekerja dengan baik dengan rekan-rekan mereka. Di sisi kepada anak sehingga mempengaruhi tingkat literasi
lain, hasil penelitian Furnham (1996) dalam Istijanto keuangan anak.
(2005) mengindikasikan bahwa keberhasilan negara Di perguruan tinggi, mahasiswa Fakultas Ekonomi
China secara dalam pertumbuhan ekonomi terkait dengan yang sudah menempuh matakuliah Manajemen Keuangan
sikap masyarakat mereka yang tidak bisa lepas dari uang. seharusnya menjadikan dirinya lebih paham mengenai
Artinya, dalam kehidupan yang lebih makro, sikap pengelolaan keuangan atau manajemen keuangan
masyarakat yang sangat positif terhadap uang dan pribadinya. Didalam matakuliah manajemen keuangan,
memanajemen keuangan mereka dengan baik mampu mahasiswa diajarkan bagaimana mengelola atau
memberikan kontribusi dalam keberhasilan ekonomi di memanajemen keuangan denga baik. Dalam penelitian ini
negara tersebut. yang dimaksud pengetahuan keuangan menggunakan
Pemahaman kecintaan akan uang di kalangan para definisi Volpe dan Chen (1998) yang lebih menekankan
mahasiswa juga dianggap penting mengingat mereka pada kemampuan untuk memahami konsep dasar dari
adalah calon anggota profesi atau profesional di bidang ilmu ekonomi dan keuangan hingga dalam penerapannya.
mereka masing-masing serta calon pemimpin dan Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan
manajer di masa mendatang yang harus mampu dilapangan, diperoleh kenyataan bahwa banyak dari
memanajemen keuangan dengan baik. Menurut Danes mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
(dalam Nidar, 2012) belajar bagaimana mengelola uang Surabaya mengalami masalah keuangan. Masalah
(money management) adalah salah satu hal yang penting tersebut disebabkan ketidakmampuan dalam mengontrol
yang harus dimiliki seseorang. Dalam penelitian keuangan pribadi, tidak biasa dalam menyusun anggaran
mengenai keuangan di lapangan sering membahas keuangan bulanan, kuraangnya kontrol keuangan dari
masalah yang berhubungan dengan keuangan individu orangtua, serta adanya kebiasan mencari kesenangan
seperti nonton, kuliner, jalan-jalan bersama teman-
Pengaruh Love Of Money, Pendidikan Keuangan di Keluarga, Hasil Belajar Manajemen Keuangan..........
temannya. Tanpa mereka sadari, hal tersebul menjadikan yang sangat penting. Dengan uang seseorang dapat
kebiasaan buruk yang membuat tidak terkontrolnya memenuhi kehidupan sandang, pangan dan papan.
keuangan pribadi dan membuat pengeluaran yang Bahkan Rubenstein (dalam Elias, 2010) berpendapat
berlebihan. Keadaan tersebut mendasari betapa buruknya bahwa, “di Amerika Serikat kesuksesan diukur dengan
manajemen keuangan pribadi bagi mahasiswa itu sendiri. uang dan pendapatan akan tetapi sebagian seseorang
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis ingin menganggapnya berbeda”. Kecintaan terhadap uang
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Love of memiliki beberapa arti. Pentingnya uang dan
Money, Pendidikan Keuangan di Keluarga, Hasil Belajar interpretasinya yang berbeda, Tang pada tahun 1990
Manajemen Keuangan, dan Teman Sebaya Terhadap memperkenalkan teori "cinta uang". Teori tersebut adalah
Manajemen Keuangan Pribadi Mahasiswa S1 Pendidikan teori untuk mengukur perasaan subjektif seseorang
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri tentang dan terhadap uang. Tang pada tahun 1990
Surabaya” mengenalkan skala terbaru yaitu Money Ethic Scale
Dengan berlatarbelakang masalah yang sudah (MES), dalam skala ini uang diukur sebagai simbol
dipaparkan diatas, maka dapat diambil rumusan sebagai prestasi dan kesuksesan, dengan enam faktor utama yang
berikut (1) Apakah love of money, pendidikan keuangan menunjukkan betapa berartinya uang bagi seseorang,
di keluarga, hasil belajar manajemen keuangan, dan faktor-faktor ini adalah sikap baik, sikap buruk, prestasi,
teman sebaya berpengaruh terhadap manajemen rasa hormat, anggaran (pengelolaan uang), dan
keuangan pribadi mahasiswa S1 Pendidikan Akuntansi kebebasan. Dari skala tersebut Tang beserta rekan-
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. (2) rekannya kemudian menyeleksi faktor-faktor yang ada di
Apakah love of money berpengaruh terhadap manajemen MES kemudian mengembangkannya sehingga muncul
keuangan pribadi mahasiswa S1 Pendidikan Akuntansi Love of Money Scale (LOMS). Love of Money (LOM)
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. (3) merupakan bagian dari MES dan digunakan untuk
Apakah pendidikan keuangan di keluarga berpengaruh mengukur perasaan subjektif individu terhadap uang,
terhadap manajemen keuangan pribadi mahasiswa S1 yang didalamnya terdapat tiga faktor khusus yaitu :
Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas motivator, pentingnya uang, dan kekayaan.
Negeri Surabaya. (4) Apakah hasil belajar manajemen Menurut The Organization for Economic Cooperation
keuangan berpengaruh terhadap manajemen keuangan and Development (dalam Sina, 2014b), “pendidikan
pribadi mahasiswa S1 Pendidikan Akuntansi Fakultas keuangan merupakan proses membangun kemampuan
Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. (5) Apakah teman dan pemahaman konsumen atau investor tentang produk-
sebaya berpengaruh terhadap manajemen keuangan produk serta konsep keuangan melalui instruksi dan
pribadi mahasiswa S1 Pendidikan Akuntansi Fakultas nasihat untuk mengembangkan keahlian serta
Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. meningkatkan peluang membuat keputusan keuangan
Mengacu pada masalah diatas, penelitian ini yang cerdas, mengetahui kemana sebaiknya meminta
dilakukan dengan tujuan untuk (1) Menganalisis bantuan keuangan, dan mampu membuat tindakan
pengaruh love of money, pendidikan keuangan di alternatif dalam meningkatkan kesejahteraan hidup”.
keluarga, hasil belajar MK, dan peer terhadap manajemen Menurut Beverly dan Clancy (2001), “pendidikan
keuangan pribadi mahasiswa SI Pendidikan Akuntansi keuangan dalam keluarga sangat dibutuhkan untuk
FE UNESA. (2) Menganalisis pengaruh love of money mempersiapkan anak menjadi cerdas mengelola uang
terhadap manajemen keuangan pribadi mahasiswa S1 saku, menabung dan tidak boros”. “Di dalam lingkungan
Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas keluarga, anak belajar memanajemen keuangan dengan
Negeri Surabaya. (3) Menganalisis pengaruh pendidikan melihat dan memperhatikan orang tua mereka, latihan
keuangan di keluarga terhadap manajemen keuangan penguatan, partisipasi positif, dan instruksi yang
pribadi mahasiswa S1 Pendidikan Akuntansi Fakultas disengaja orang tua” (Mulyadi, 2012:2). Menurut
Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. (4) Menganalisis Widayati (2011), “pendidikan dalam mengelola keuangan
pengaruh hasil belajar MK terhadap manajemen keuangan dalam keluarga lebih banyak memberikan
keuangan pribadi mahasiswa S1 PAK Fakultas Ekonomi kontribusi pada pembentukan sikap melalui keteladanan,
UNESA. (5) Menganalisis pengaruh teman sebaya pembiasaan, diskusi, dan partisipasi”.
terhadap manajemenn keuangan pribadi mahasiswa S1 Menurut Hamalik (2010), “hasil belajar adalah
Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat
Negeri Surabaya. diamatidan diukur pengetahuan, sikap, dan ketrampilan”.
Uang merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan Arifin (2011) berpendapat, “hasil belajar merupakan
dalam kehidupan manusia, karena uang merupakan hal gambaran tentang apa yang harus digali , dipahami, dan
3
Jurnal Pendidikan Akuntansi. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2015, 1 - 6
dikerjakan peserta didik”. Sedangkan menurut Sudjana Rancangan penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1.1
(2013) mengemukakan bahwa, “hasil belajar adalah berikut ini:
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman dari belajarnya”. Djamarah dan Aswan X1
(2002:121) mengungkapkan bahwa, “setiap proses
X2
belajar selalu menghasilkan hasil belajar”. Masalah yang
Y
dihadapi adalah sampai ditingkat mana hasil belajar telah X3
dicapai. Sehubungan dengan hal tersebut, keberhasilan
dari proses belajar dapat diukur menjadi beberapa X4
tingkatan, antara lain (1) Sangat memuaskan, (2) Sangat
Baik (3) Baik (4) Kurang. Populasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah
“Teman sebaya adalah anak-anak dengan tingkat mahasiswa S1 Pendidikan Akuntansi angkatan 2012 dan
umur dan tingkat kedewasaan yang kurang lebih sama”, angkatan 2013, dan sampel yang digunakan adalah 112
(Santrock, 2007:205). Para sosiolog menekankan mahasiswa yang diambil dari masing-masing kelas PAK
bagaimana proses pemilahan yang dimulai dari dalam 2012 A dan B, PAK 2013 A dan B sebanyak 28
keluarga diperkuat sewaktu anak-anak dihadapkan responden yang disapat dengan teknik random sampling
dengan aspek lain dalam masyarakat, salah satu aspek dengan taraf kesalahan 5%.
yang sangar kuat adalah kelompok sebaya (peer group) Teknik yang digunakan untuk mengumpulan data
(Henslin, 2006:75). Menurut Piaget dan Sullivan (dalam adalah berupa kuesioner dan dokumentasi. Kuesioner
Santrock, 2007:205) menyatakan melalui interaksi teman digunakan untuk mencari data variabel x1, x2, x4 dan y.
sebaya anak-anak dan remaja belajar bagaimana Sedangkan dokumentasi untuk memperoleh data variabel
berinteraksi dalam hubungan yang simetris dan timbal x3 yaitu nilai mata kuliah manajemen keuangan. teknik
balik. Menurut Gottman dan Parker (dalam Santrock, analisis datanya yaitu menggunakan analisis regresi
2007:220) enam fungsi pertemanan yaitu Persahabatan berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 20.0
(companionship), Stimulasi, Dukungan fisik, dukungan for windows.
ego, Perbandingan social, Keintiman/afeksi.
“Salah satu bentuk dari manajemen keuangan adalah HASIL PENELITIAN
manajemen keuangan pribadi dimana proses perencanaan Berdasarkan hasil dari pengujian hipotesis pertama
dan pengelolaan atau pengendalian keuangan dari diketahui bahwa love of money, pendidikan keuangan di
individu atau keluarga” (Sina, 2012). Godwin dan keluarga, hasil belajar manajemen kuangan, dan teman
Koonce (dalam Parrota dan Johnson, 1998) menyatakan sebaya berpengaruh secara bersama-sama terhadap
bahwa, “majemen keuangan pribadi adalah proses manajemen keuangan pribadi mahasiswa. Hal tersebut
perencanaan, implementasi, dan evaluasi keuangan yang ditunjukkan dengan nilai F sebesar 17,438 dengan nilai
dilakukan individu ataupun keluarga”. Terdapat enam signifikansi = 0,000. Karena nilai signifikansi < 0,05,
langkah dalam melakukan manajemen keuangan pribadi maka keputusannya adalah Ha diterima dan Ho ditolak.
menurut Joko (2012) yaitu (1) Menetapkan tujuan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua diketahui
keuangan individu, (2) Mengumpulkan data-data yang bahwa love of money berpengaruh terhadap manajemen
relevan, (3) Melakukan analisis dan evaluasi kondisi keuangan pribadi mahasiswa. Hal tersebut dapat dilihat
keuangan, (4) Menyusun alternatif perencanaan keuangan bahwa love of money (X1) mempunyai nilai signifikansi
harus layak (feasible), (5) Implementasi perencanaan sebesar 0,021 lebih kecil dari 0,05 dan t hitung sebesar 2,335
keuangan, (6) Monitoring hasil implementasi (evaluasi). lebih besar dari ttabel sebesar 1.982. Dengan demikian
hipotesis yang berbunyi adanya pengaruh love of money
METODE terhadap manajemen keuangan pribadi diterima.
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga diketahui
yang berupa angka dan analisis yang digunakan adalah bahwa pendidikan pengelolaan keuangan di keluarga
analisis statistik, yang disebut dengan penelitian asosiatif berpengaruh secara parsial terhadap manajemen keuangan
kausal dengan pendekatan kuantitatif. Tujuan penelitian pribadi mahasiswa. Hali tersebut dapat diketahui bahwa
ini dilakukan adalah untuk mengetahui secara simultan pendidikan keuangan di keluarga (X2) mempunyai nilai
dan parsial pengaruh love of money, pendidikan keuangan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan thitung
di keluarga, hasil belajar manajemen keuangan, dan sebesar 4,340 lebih besar ttabel sebesar 1.982. Dengan
teman sebaya (peers) terhadap pengelolaan keuangan demikian hipotesis yang berbunyi adanya pengaruh
pribadi mahasiswa S1 Pendidikan Akuntansi FE UNESA.
Pengaruh Love Of Money, Pendidikan Keuangan di Keluarga, Hasil Belajar Manajemen Keuangan..........
pendidikan keuangan di keluarga terhadap manajemen (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa love
keuangan pribadi diterima. of money (X1), pendidikan keuangan di keluarga (X2),
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat hasil belajar manajemen keuangan (X3) dan teman
diketahui bahwa hasil belajar manajemen kuangan secara sebaya (X4) secara bersama-sama berpengaruh terhadap
parsial tidak memiliki pengaruh terhadap pengelolaan manajemen keuangan pribadi (Y).
keuangan pribadi mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari Seluruh masyarakat yang menginginkan kehidupan
nilai signifikansi sebesar 0,447 lebih besar dari 0,05 dan yang sejahtera dalam hal finansial ada baiknya untuk
nilai thitung sebesar -0,764 lebih kecil t tabel sebesar 1,982. merubah pola hidup dalam pengelolaah keuangan pribadi.
Dengan demikian hipotesis yang berbunyi adanya Ketika dalam memakaian dan memanfaatkan uang
pengaruh hasil belajar manajemen keuangan terhadap seringkali tidak terkontrol dengan baik, maka bisa
manajemen keuangan pribadi ditolak. berakibat tidak seimbangnya antara pemasukan dan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kelima pengeluaran sehingga berakibat pada baik buruknya
diketahui bahwa teman sebaya berpengaruh secara parsial tingkat kesejahteraan hidup individu. Pengelolaan
terhadap pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa. Hal keuangan (manajemen keuangan) yang baik harus
ini dapat diketahui dengan melihat dari nilai signifikansi dimiliki oleh seluruh manusia mulai dari anak-anak
sebesar 0,025 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung sebesar hingga dewasa. Hal ini diperkuat oleh Danes (dalam
2,274 lebih besar ttabel sebesar 1,982. Dengan demikian Nidar, 2012) menyatakan bahwa, “belajar bagaimana
hipotesis ada pengaruh teman sebaya terhadap manajemen mengelola uang adalah salah satu hal yang penting
keuangan pribadi diterima. dimiliki seseorang”.
Pengaruh love of money (X1) terhadap manajemen
PEMBAHASAN keuangan pribadi (Y) mahasiswa S1 Pendidikan
Pengaruh love of money (X1), pendidikan keuangan di Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitass Negeri
keluarga (X2), hasil belajar manajemen keuangan Surabaya.
(X3) dan teman sebaya (X4) terhadap manajemen Hasil uji regresi menunjukkan variabel love of
keuangan pribadi (Y) mahasiswa S1 Pendidikan money berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Akuntansi Fakultas Ekonomi UNESA. manajemen keuangan pribadi. Hal ini terlihat dari nilai
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel signifikansi sebesar 0,026 < 0,05 nilai thitung > ttabel = 2,259
love of money (X1), pendidikan keuangan di keluarga > 1,982. Penelitian membuktikan bahwa jika mahasiswa
(X2), hasil belajar manajemen keuangan (X3) dan teman yang memiliki kecintaan terhadap uang tinggi maka akan
sebaya (X4) secara bersamaan berpengaruh positif memiliki kemampuan memanajemen keuangan
terhadap manajemen keuangan pribadi (Y) mahasiswa S1 pribadinya yang baik pula.
Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Hal ini terdapat dalam teori Love of money yang
Negeri Surabaya. Hal ini mengindikasikan bahwa diperkenalkan Tang pertama kali pada tahun 1990
manajemen keuangan pribadi mahasiswa dipengaruhi dengan skala terbaru yaitu Money Ethic Scale (MES),
oleh love of money (kecintaan terhadap uang), pendidikan dalam skala ini uang diukur sebagai simbol prestasi dan
keuangan di keluarga, hasil belajar manajemen keuangan, kesuksesan, dengan enam faktor utama yang
dan teman sebaya. Sehingga hipotesis peneliti telah menunjukkan betapa berartinya uang bagi seseorang,
terbukti. faktor tersebut adalah sikap baik dalam pengelolaan
Berdasarkan hasil dari analisis data yang sudah uang. Orang yang mempunyai skor tinggi pada love of
dilakukan, diketahui bahwa nilai koefisien determinasi money, cenderung ingin lebih kaya, mengelola uang
berganda (R2) dari persamaan regresi linier berganda secara hati-hati, menganggap uang merupakan simbol
adalah sebesar 39,50% perubahan variabel manajemen penting dari kesuksesan, dan termotivasi untuk
keuangan pribadi dipengaruhi oleh love of money mendapatkan lebih banyak uang bagaimanapun caranya.
(kecintaan terhadap uang), pendidikan keuangan di Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
keluarga, hasil belajar manajemen keuangan, dan teman Furnham (1996) dalam Istijanto (2005), “bahwa
sebaya. Selain itu juga diketahui nilai koefisien korelasi keberhasilan negara China secara dalam pertumbuhan
berganda (R) sebesar positif 0,628 atau 62,80% ekonomi terkait dengan sikap masyarakat mereka yang
menunjukkan hubungan positif dan tergolong kuat antara tidak bisa lepas dari uang”. Ini berarti didalam kehidupan
love of money, pendidikan keuangan di keluarga, hasil yang lebih global, sikap masyarakat yang positif terhadap
belajar manajemen keuangan pribadi, dan teman sebaya uang maka akan berdampak positif pula dalam
terhadap manajemen keuangan pribadi mahasiswa. pengelolaan keuangannya sehingga mampu
Sedangkan jika dilihat dari hasil uji F diperoleh nilai
signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha
5
Jurnal Pendidikan Akuntansi. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2015, 1 - 6
bahwa “peran teman sebaya berpengaruh positif dan memiliki perilaku keuangan yang positif. (2) Bagi
signifikan terhadap literasi keuangan (dalam aspek penelitian selanjutnya disarankan untuk mengkaji lebih
perilaku keuangan) mahasiswa”. lanjut tentang kecintaan terhaap uang yang akan
Hal ini sesuai dengan teori Santrock (2007), “masa mempengaruhi bagaimana mahasiswa bisa memanajemen
remaja merupakan masa meningkatnya pengambilan keuangannya sendiri dengan baik. Perlu menambahkan
keputusan, seperti teman mana yang bisa mempengaruhi variebel lain yang mungkin akan mempengaruhi
kehidupan dan keuangannya”. Furman & buhrmester, manajemen keuangan pribadi mahasiswa. (3) Bagi para
1992 dalam Santrock (2007) juga mengatakan bahwa, mahasiswa untuk tetap belajar dan jeli melihat informasi
“remaja lebih banyak bergantung pada teman terutama dibidang keuangan agar memiliki pengetahuan
dibandingkan dengan orang tua untuk memuaskan yang lengkap di bidang personal finance yang sangat
kebutuhan mereka akan pertemanan, harga diri dan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, sangat
menyangkut bagaimana kehidupan keuangannya”. penting untuk mengembangkan kebiasaan dan perilaku
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang keuangan yang positif seperti membuat anggaran dan
dilakukan oleh Yin, Buhrmester, & Hibbard tahun 1996 mencatat pengeluaran, menabung secara rutin serta
dalam Santrock (2007) dengan pernyataan “remaja menyediakan dana untuk pengeluaran tidak terduga.
menghabiskan waktu rata-rata 103 menit sehari dalam
interaksi yang bermakna dengan teman dibandingkan DAFTAR PUSTAKA.
dengan hanya 28 menit dengan orang tua yang
mengakibatkan teman sebaya mempengaruhi kehidupan Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran Prinsip,
Teknik, dan Prosedur. Bandung: PT Remaja
sosial dan keuangan mereka”.
Rosdakarya Offset.
7
Jurnal Pendidikan Akuntansi. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2015, 1 - 6
Lusardi, A., Mitchell, O. S., & Curto, V. 2010. Financial Tang, Thomas L.P dan Chiu, Randy K.. 2003. Ts ‘The
Literacy Among The Young. The Journal Of Love of Money’ The Root of All Evil? Or
Consumer Affairs. Vol. 4 (2) : pp. 358-380. Different Strokes for Different Folks: Lessons in
12 Countries. BRC papers on Cross-Cultural
Mandell, I,. 20014. Finansial Literacy Improves Among
Management.
Nation’s High School Students. Jump$star
Questionnaire for Seniors Reverals Moderate Volpe, Ronald P., dan Haiyang Chen. 1998. An Analysis
Gains. Of Personal Financial Literacy Among College
Students. Financial Service Review. Vol 7 (2).
Mulyadi, Seto & Lutfi Trizki. 2012. Financial Parenting :
Pp : 107-128.
Menjadikan Anak Cerdas dan Cermat
Mengelola Uang. Jakarta : PT Mizan Publika. Widayati, Irin. 2011. Pengaruh Status Sosial Ekonomi
Orang Tua, Pendidikan Pengelolaan Keuangan
Nababan, D. & Sadalia, I. 2013. “Analisis Personal
Keluarga, Dan Pembelajaran Di Perguruan
Literacy Dan Financial Behavior Mahasiswa
Tinggi Terhadap Literasi Finansial Mahasiswa.
Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Jurnal Pendidikan Humaniora. Vol. 2 (2) : pp
Utara”. (Online), (http://repository.usu.ac.id,
176-183.
diakses 3 Februari 2015).
Wuisman, Jan J J M. 2012. Teori Dan Praktek :
Nidar, S. R, & Bestari, S. 2012. Personal finance literacy
Memperoleh Kembali Kenyataan Supaya
among university students. World Journal of
Memperoleh Masa Depan. Jakarta. Yayasan
Social Sciences. Vol 2 (4) : pp 162-171
Pustaka Obor Indonesia
Parrota, J. L. & Johnson, P. J. 1998. The Impact Of
Financial Attitudes And Knowledge On
Financial Management And Satisfaction Of
Recently Married Individuals. Association for
Financial Counseling and Planning Education.
Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak :Edisi
Kesebelas Jilid Dua. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Shalahuddinta, A. 2014. Pengaruh Keuangan Di
Keluarga, Pengalaman Bekerja, Dan
Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Terhadap
Literasi Keuangan. Jurnal Pendidikan
Akuntansi. Vol. 2 (2) : 1-10
Shim, et al. 2010. “Financial Socialization Of First Year
College Students : The Roles of Parents, Work,
and Education”. Journal Youth Adolescence.
Vol. 39 : 1457-1470.
Sina, P. G. 2012. Pengaruh Kecerdasan Spiritual
Terhadap Pengelolaan Keuangan Pribadi. Jurnal
Manajemen. Vol. 11 (2). Pp : 171-188.
Sina, P. G. 2014b. Tipe Kepribadian Dalam Personal
Finance. Jurnal JIBEKA. Vol. 8 (1). Pp : 1-6
Suardi. 2012. Pengantar Pendidikan : Teori Dan Aplikasi.
Jakarta : indeks.
Sudjana, Nana. 2013. Dasar-dasar Proses Belajar
Mengajar. Bandung. Sinar Baru Algesindo
Suprayogo., 2012, diakses di desainwebsite.net,pada
tanggal 8 Februari 2012
Susanti. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Literasi Keuangan Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Surabaya.
Tang, T.L.P., Tang, D.S.H., Luna-Arocas, R. 2005.
Money Profiles : The Love Of Money, Attitudes,
And Needs. Personnel Review. Vol. 34 (5) pp :
1-26