yang berisolasi cast resin dan ada yang berisolasi Reserving switch pada belitan seri :
minyak. Minyak juga berfungsi sebagai pendingin. a. Pada posisi reserving switch di L
Bila alat pengontrol bekerja melalui tap-tap
Menurut azas kerjanya transformator tegangan changer otomatis dengan system searah dengan
dibagi menjadi : putaran jarum jam (C1) maka akan menurunkan
a. Transformator tegangan Induktif (inductif tegangan dan bila bekerja berlawanan dengan arah
voltage transformer) putaran jarum jam (C2) maka akan menaikkan
Transformator tegangan ini terdiri dari lilitan tegangan.
primer dan sekunder. Hubungan dan jumlah lilitan
dapat dinyatakan seperti persamaan (1): b. Pada posisi reserving switch di R
𝑉1 Bila alat pengontrol bekerja melalui tap-tap
𝑉2 = 𝑁1 𝑁2 (1)
changer otomatis dengan system searah putaran
jarum jam (C1), maka akan menaikkan tegangan
b. Transformator tegangan kapasitif (capasitive dan jika bekerja berlawanan arah dengan putaran
voltage transformer) jarum jam (C2) maka akan menurunkan tegangan.
Transformator ini terdiri dari kondensator yang
berhubungan seri, berfungsi sebagi pembagi
BY PASS SWITCH B
tegangan.Untuk mendapatkan tegangan yang R
BY PASS SWITCH
E
S B
sesuai dihubungkan dengan sebuah transformator T BY PASS SWITCH A
N
induktif. Perbandingan primer dan sekunder dapat
dinyatakan dengan persamaan (2): DS SHUNT
LA
DS SHUNT
LA
DS SHUNT
LA
V1 C1 C 2 1 2 3
(2) L L L
S S S
V2 C1 SL SL SL
25W diantara terminal 7 (negatif), pindahkan lebih akurat dalam perkembangan tegangan yang
jumper antara terminal 7 dan 8. di kompensasikan.
Pengatur
Tegangan
Untuk kontrol, arus input dimisalkan dan
digunakan dalam suatu algoritma komputer dimana Y=0 Sasaran Y=1
Pengaturan
menghitung tahanan dan penurunan tegangan Tegangan
(Ysp)
reaktif masing-masing berdasarkan nilai LDC,
pemograman di dalam kontrol tersebut pada kode 4 Gambar 8. Gardu induk yang mencatu beberapa
dan 5 (atau kode fungsi 54 atau 55 untuk membalik penyulang primer
kondisi aliran daya). Ini benar-benar suatu yang
58 Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 2, Juni 2016
Mustamam, Penggunaan Penyeimbangan... ISSN : 2502 – 3624
A. Data Teknis Peralatan Gambar 9. Profil saluran dari gardu induk Binjai
Dalam hal ini data dari beberapa peralatan yang sampai ke LDC AVR
digunakan untuk dapat mengatur tegangan dengan
sistem pengontrol kompensator tegangan yang Dari data yang didapat maka dapat ditentukan :
pada saluran diambil dari data yang ada a. Jatuh tegangan dari Gardu Induk Binjai hingga
dilapangan.Pada dasarnya LDC AVR yang ada di pangkal LDC AVR
PT.PLN (Persero) Cabang Binjai Wilayah Kerja b. Penyetelan terbaik dari Rset dan Xset dari LDC
Ranting Stabat di suplai dari Gardu Induk Binjai. AVR
Dengan mengaplikasi perhitungan pada panjang
saluran di 20 %, 40 %, 60 %, 80 % dan 100 %.
Transformator tenaga GI Binjai 60 MVA 3 ,
150/20KV, yang dilengkapi sadapan berbeban a. Jatuh tegangan dari Gardu Induk Binjai
yang dapat mengatur tegangan 10 % dalam 32 hingga pangkal LDC AVR
langkah yang setiap langkahnya 5/8 % untuk Dari data-data yang ada maka dapat dihitung
masing-masing transformator. jatuh tegangan dengan beban merata sepanjang
Jenis konduktor saluran = AAAC saluran :
Penampang konduktor = 150 mm 2 Dengan panjang saluran 20 % :
R = 0,2250 Ohm/Km dan JX = 0,3002 20 % x 40 = 8 km
Ohm/Km S .L.(r. cos x. sin )
(V )% .100%
Z saluran = R X 0,3998 Ohm/Km
2 2 10.V 2
Panjang penyulang dibagi atas = 13.10 6.8.(0,2250.0,85 0,3002.0,52)
(V )% .100 %
- Dari Gardu Induk Binjai hingga Gardu 10.20000 2
Hubung Stabat adalah 15 km
- Dari Gardu Hubung Stabat hingga AVR – (V )% 0,00903x100% 0,09%
LDC adalah 25 km
- Dari Gardu Induk Binjai hingga Ujung Maka jatuh tegangan dari GI Binjai hingga LDC
saluran adalah 70 km AVR adalah: (ΔV)% = 0,9 %
0,9
Base tegangan primer (Vbase) = 20 kV V x20000 180,62V 0,18 kV
𝐼 100
Ratiotransformatorarus 1 𝐼 = 400 5 180,62
2
Transformator arus di sisi primer (Tap) = 400A V pu 0,00903 pu
20000
𝑉
Ratio Transformator tegangan 1 𝑉 = 𝑎 Dengan panjang saluran 40 % :
2
40 % x 40 = 16 km
20000 3
= = 200 S .L.(r. cos x. sin )
100 (V )% .100%
3 10.V 2
Faktor daya (cos ) = 0,85 lagging 13.10 6.16.(0,2250.0,85 0,3002.0,52)
(V )% .100 %
Beban total saluran (S) di Gardu Hubung 10.20000 2
Stabat = 13 MVA
(V )% 0,01806 x100% 1,8 %
B. Hasil Perhitungan Pemasangan LDC AVR
yang di Suplai
Maka jatuh tegangan dari GI Binjai hingga LDC
Perhitungan Rset dan Xset pada LDC AVR yang
AVR adalah (ΔV)% = 1,8 %
disuplai dari Gardu Induk Binjai dapat dianalisa
1,8
dengan menggunakan data lapangan yang V x20000 361,2V 0,36 kV
digambarkan secara sederhana pada Gambar 9: 100
Panjang saluran dari Gardu induk (GI) Binjai 361,2
sampai ke LDC AVR adalah 40 km V pu 0,01806 pu
20000
Dari Gardu Induk Binjai hingga Ujung saluran
adalah 70 km Dengan panjang saluran 60 % :
Jadi Panjang saluran dari alat pengatur sampai 60 % x 40 = 24 km
sasaran titik pengaturan 70 km – 40 km = 30
S .L.(r. cos x. sin )
km. (V )% .100%
10.V 2
Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 2, Juni 2016 59
ISSN : 2502 – 3624 Mustamam, Penggunaan Penyeimbangan...