Anda di halaman 1dari 8

Mustamam, Penggunaan Penyeimbangan...

ISSN : 2502 – 3624

Penggunaan Penyeimbang Penurunan Saluran (Line Drop


Compensation) Dalam Hubungan Dengan AVR dan Transformator
Sebagai Pengatur Tegangan Pada Jaringan Distribusi 20 kV
Mustamam
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNIMED, Medan

dengan transformator dan pengatur tegangan


AbstrakPendistribusian daya listrik ke otomatis (Automatic Voltage Regulator) dengan
konsumen melalui suatu jaringan distribusi pada mengunakan penyeimbang penurunan saluran
saat tertentu akan dapat mengalami jatuh (Line Drop Compensation). Peralatan pengaturan
tegangan pada saluran. Akibat jatuh tegangan tegangan pada saluran distribusi terdiri dari dua
akan dapat berakibat terhadap kinerja peralatan- buah peralatan utama yaitu transformator dan
peralatan listrik seperti lampu pijar, lampu TL Automatic Voltage Regulator (AVR), yang
(tube lamp), motor induksi dsb. Kebanyakan ditempatkan sesuai dengan fungsi masing-masing.
peralatan listrik dirancang agar bekerja pada
tegangan tertentu dan dalam batas toleransi yang II. TINJAUAN PUSTAKA
diinginkan, sehingga efisiensi dan kecepatan kerja
peralatan menjadi baik. Untuk mereduksi masalah A. Transformator Pengukuran
tersebut perlu digunakan sebuah penyeimbang Dalam hal ini transformator pengukuran atau
penurunan saluran (Line Drop Compensation) transformator instrument berfungsi mengubah arus
yang berhubungan dengan pengatur tegangan dan tegangan yang besar, menjadikan tegangan dan
otomatis (Automatic Voltage Regulator) sebagai arus rendah.
pengatur tegangan. Adapun tujuan penelitian ini CT
I1
adalah untuk mengetahui jatuh tegangan pada
jaringan dengan penggunaan penyeimbang
penurunan saluran dalam hubungan dengan + PT I2
transformator dan Automatic Voltage Regulator
V1 V2
(AVR) sebagai pengatur tegangan dan kemudian + -
menentukan hasil setting tahanan R dan reaktansi -
X pada saluran distribusi 20 kV agar tegangan
pada saluran tetap dalam batas yang diizinkan.
Untuk mendapatkan jatuh tegangan, setting
tahanan R dan reaktansi X dilakukan dengan Gambar 1. Representasi transformator pengukuran
variasi panjang saluran.Dengan variasi panjang
saluran diperoleh Rset dan Xset yang Terlihat pada Gambar 1 bahwa transformator
berbeda.Dengan persentase panjang saluran tegangan dipergunakan dengan menghubungkan
terbesar, didapat jatuh tegangan, Rset dan Xset yang kumparan-kumparan primernya secara paralel
bebeda pula. Dengan demikian dapat disimpulkan dengan beban, atau sekundernya dihubungkan
semakin besar persentase panjang saluran dengan sirkit tegangan dari pengukur volt atau
terhadap jarak penyeimbang penurunan saluran pengukur watt. Dengan cara demikian, maka
(Line Drop Compensation) ke ujung saluran/beban kumparan primer dan sekunder diisolasikan secara
yang dihasilkan jatuh tegangan, setting tahanan R cukup dari satu dan lainnya, sehingga tegangan
dan reaktansi X semakin besar dibandingkan tinggi bisa ditransformasikan ke tegangan rendah,
dengan yang lainnya. untuk keperluan pengukuran yang aman. Pada
transformator arus juga dihubungkan seri
Kata Kunci : Penurunan Tegangan, Automatic kumparan primernya dengan beban, kumparan
Voltage Regulator, Mengatur Rset sekundernya dihubungkan dengan sirkit arus dari
dan Xset alat pengukur amper atau alat pengukur watt.

I. PENDAHULUAN B. Transformator Tegangan (PT)


Transformator tegangan berfungsi untuk
Kehilangan daya pada pendistribusian menurunkan tegangan yang tinggi menjadi
merupakan kerugian yang cukup besar dalam rendah.Transformator tegangan ini ada yang
sistem kelistrikan, dimana sistem distribusi 20 kV khusus di pasang di dalam dan di luar instalasi,
ini lebih sering mengalami gangguan dibanding dimana biasanya pasangan luar ini konstruksinya
dengan sistem pembangkitan dan sistem bersirip-sirip licin sehingga tahan terhadap air.
pembebanan, untuk mengatasi gangguan tersebut Menurut isolasinya transformator tegangan ini ada
diperlukan pengaturan tegangan yang berhubungan
Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 2, Juni 2016 55
ISSN : 2502 – 3624 Mustamam, Penggunaan Penyeimbangan...

yang berisolasi cast resin dan ada yang berisolasi Reserving switch pada belitan seri :
minyak. Minyak juga berfungsi sebagai pendingin. a. Pada posisi reserving switch di L
Bila alat pengontrol bekerja melalui tap-tap
Menurut azas kerjanya transformator tegangan changer otomatis dengan system searah dengan
dibagi menjadi : putaran jarum jam (C1) maka akan menurunkan
a. Transformator tegangan Induktif (inductif tegangan dan bila bekerja berlawanan dengan arah
voltage transformer) putaran jarum jam (C2) maka akan menaikkan
Transformator tegangan ini terdiri dari lilitan tegangan.
primer dan sekunder. Hubungan dan jumlah lilitan
dapat dinyatakan seperti persamaan (1): b. Pada posisi reserving switch di R
𝑉1 Bila alat pengontrol bekerja melalui tap-tap
𝑉2 = 𝑁1 𝑁2 (1)
changer otomatis dengan system searah putaran
jarum jam (C1), maka akan menaikkan tegangan
b. Transformator tegangan kapasitif (capasitive dan jika bekerja berlawanan arah dengan putaran
voltage transformer) jarum jam (C2) maka akan menurunkan tegangan.
Transformator ini terdiri dari kondensator yang
berhubungan seri, berfungsi sebagi pembagi
BY PASS SWITCH B
tegangan.Untuk mendapatkan tegangan yang R
BY PASS SWITCH
E
S B
sesuai dihubungkan dengan sebuah transformator T BY PASS SWITCH A
N
induktif. Perbandingan primer dan sekunder dapat
dinyatakan dengan persamaan (2): DS SHUNT
LA
DS SHUNT
LA
DS SHUNT
LA

V1 C1  C 2 1 2 3

 (2) L L L
S S S

V2 C1 SL SL SL

C. Pengatur Tegangan Otomatis (Automatic


Voltage Regulator/AVR) Gambar 3. AVR terpasang pada suatu
Pengatur tegangan Otomatis (AVR) yang jaringan distribusi hubung delta
digunakan sebagai regulator tegangan otomatis
untuk meregulasi tegangan suatu sistem jaringan
karena perubahan arus beban dengan tujuan N BY PASS SWITCH
mempertahankan tegangan sistem konstan sebesar R
BY PASS SWITCH
B
E
S
harga yang ditentukan sebelumnya yang dianggap T
BY PASS SWITCH B
A
masih mengijinkan untuk kondisi-kondisi operasi SHUNT SHUNT SHUNT
N

dari segi teknis.AVR yang ditempatkan di DS


LA
DS
LA
DS
LA

substation dengan fungsi regulator tegangan bus 1 2 3


selama perubahan arus beban yang keluar dari bus S
L
S
L
S
L

tegangan menengah memasuki feeder primer, agar SL SL SL

tegangan bus konstan pada harga yang ditentukan


Gambar 4. AVR terpasang pada suatu jaringan
sebelumnya. Cara kerja dari AVR yang dapat
distribusi hubungan bintang (Y)
dilihat pada Gambar 2 :

AVR dapat bekerja dengan pengontrolan atau


penyetingan beberapa alat yaitu :
1. Setting tundaan waktu (time delay setting)
2. Setting bandwidth (BW setting)
3. Setting bagian rangkaian LDC (LDC setting)
4. Setting tegangan VRR (tegangan referensi
VRR)

Setting ini dapat dilakukan dengan pemutaran


tombol-tombol dial yang terdapat pada panel
kontrol. Perlu diketahui bahwa setiap unit AVR
Gambar 2. Rangkaian pengatur tegangan
otomatis masing-masing mempunyai rangkaian kontrol,
panel kontrol, perangkat pengubah tap sadapan dan
Pada kawat netral N diletakkan alat pengontrol motor penggerak mekanik.
yang otomatis yang dapat bekerja dengan dua arah,
yaitu arah yang mengikuti putaran jarum jam (C1) Pada Gambar 5, yaitu suatu penyulang radial
dan berlawanan dengan putaran jarum jam (C2) yang menggunakan AVR sebagai regulator
dimana bushing S dihubungkan alat kontrol tegangan. Penyulang primer mengalami jatuh
tersebut. tegangan, oleh karena itu peralatan ini
dioperasikan secara boosting.

56 Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 2, Juni 2016


Mustamam, Penggunaan Penyeimbangan... ISSN : 2502 – 3624

tegangan output AVR bertambah. Pertambahan


tegangan output dirasakan oleh (PT), pemindahan
tap sadapan belitan seri terus berlangsung hingga
harga tegangan yang diterima oleh VRR mencapai
tegangan settingnya (referensi). Setting tegangan
VRR adalah sesuai besarnya dengan harga
tegangan yang diijinkan untuk pemakaian saat
beban puncak pada ujung feeder primer.

Dengan adanya alat sensing (CT) yang akan


mentransformasi perubahan-perubahan arus dan
(PT), yang akan mentransformasi perubahan-
Gambar 5. Diagram operasi kerja AVR dengan perubahan tegangan output regulator, maka
kondisi kerja boosting perubahan arus dan tegangan sepanjang penyulang
primer sebanding dengan perubahan arus beban,
Supaya AVR dapat meregulasi tegangan feeder tegangan pada rangkaian kontrol dan perubahan
primer secara otomatis, maka peralatan regulator drop tegangan pada penyulang adalah sebanding
ini dilengkapi dengan rangkaian kontrol yang dengan perubahan tegangan drop pada rangkaian
terdiri dari : Rangkaian Line Drop Compensation LDC.
(LDC) dan rangkaian rele statis atau voltage
regulation (VRR). Dalam hal ini bagaimana D. Rangkaian Penyeimbang Penurunan Saluran
koordinasi antara LDC dengan VRR untuk (Line Drop Compensation)
mengontrol AVR, agar AVR dapat bekerja dengan Penyeimbang penurunan saluran adalah
sempurna dan stabil, diperlukan beberapa setting, komponen yang terdiri atas resistansi dan reaktansi
karena kestabilan operasi kerja AVR ditentukan yang dipakai untuk menjaga agar tegangan
oleh kestabilan kerja rangkaian kontrolnya. pengumpan tetap konstan pada satu titik yang jauh
dari transformator terregulasi. Komponen ini
Operasi kerja otomatis dari peralatan regulator melewatkan arus sebanding dengan arus beban dan
ini, dimana rele pengatur tegangan (VRR) tidak menghasilkan tegangan yang sama. Tegangan dari
akan bekerja memberikan instruksi ke motor regulator dapat merupakan satu kesatuan dengan
penggerak pengubah tap sadapan, jika tidak ada transformator tenaga atau merupakan unit terpisah
perubahan arus beban atau tegangan yang diterima. yang dipasang pada jaringan.Regulator tegangan
Pada Gambar 5 dapat dilihat bagan sederhana dari dapat mengatur tegangan dengan baik bila
kompensator saluran, berikut dengan diagram fasor dilengkapi dengan penyeimbang penurunan
dari sirkuit pengendaliannya pada kompensator saluran. LDC merupakan sensor kontrol yang
saluran, terdapat trafo arus dan trafo tegangan mengatur naik turunnya tegangan regulator sesuai
untuk mendeteksi tegangan dan arus beban.Rele dengan jatuh tegangan yang disebabkan oleh arus
pengaturan tegangan pada kompensator jaringan impendansi dan arus beban. Rangkaian Line drop
mengontrol kerja pengaturan tegangan. Misalkan compensation tiga fasa terlihat pada Gambar 6.
tegangan pada titik/tempat pada saluran yang akan
dipertahankan adalah VR maka setiap perubahan
VR oleh arus beban akan menyebabkan perubahan
VRo, yaitu tegangan keluar (output) dari pengaturan
tegangan di penyulang. Adanya perubahan V Ro,
menyebabkan rele pengatur tegangan (VRR),
bekerja, sehingga tegangan keluar pengatur
kembali ke harga VR lagi. Jadi disini VR dipegang
dari diagram fasornya untuk mendapatkan VR yang
konstan, bila arus beban berubah-ubah maka nilai
tahanan (R) dan reaktansi (X) harus dirubah atau
nilai Rset dan Xset perlu diatur kembali, sehingga
drop tegangan akan timbul pada saluran. Maka
pada saat yang sama CT langsung merasakan arus
beban dan arus sekunder CT memasuki rangkaian
LDC, selanjutnya pada rangkaian LDC timbul drop Gambar 6. Rangkaian penyeimbang penurunan
tegangan yang merupakan tegangan lawan saluran (line drop compensation) tiga fasa
sehingga tegangan yang diterima VRR turun dari
harga settingnya. Perubahan tegangan yang akan Pada Gambar 7 dapat dilihat bahwa untuk
diterima VRR akan membuat rele ini memberikan menggunakan pengaturan internal terminal 7 dan 8
instruksi ke motor pengubah tap sadapan untuk dijumper. Untuk menggunakan remote pengaturan,
perangkat mekanik pemindah tap bekerja hubungkan papan tahanan eksternal dengan 3Ω,
menambah jumlah tap belitan seri, sehingga
Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 2, Juni 2016 57
ISSN : 2502 – 3624 Mustamam, Penggunaan Penyeimbangan...

25W diantara terminal 7 (negatif), pindahkan lebih akurat dalam perkembangan tegangan yang
jumper antara terminal 7 dan 8. di kompensasikan.

G. Penyetingan Resistansi R dan Reaktansi X


LDC
Pengaturan tegangan ini ditempatkan pada
penyulang yang dipakai untuk menjaga tegangan
konstan.Kontrol titik pengaturan tegangan tanpa
memperhitungkan faktor beban.Titik kontrol
tegangan biasanya dipilih menjadi suatu tempat
diantara regulator dan ujung penyulang. Penjagaan
tegangan otomatis ini dicapai dengan setting dial
(setting nomor) suatu titik/tempat yang akan
dipertahankan tegangannya, dilakukan secara
otomatis dengan mengatur dudukan/ setting dari
Gambar 7. Koneksi pengaturan pada rangkaian tahanan (R) dan reaktansi (X) dari rangkaian
penyeimbang penurunan saluran kontrol dari kompesator saluran (LDC).
(line drop compensation) Penyetingan Rset dan Xset sesuai keadaan
berbeban atau tidak berbeban pada penyulang
E.Pengoperasian Alat Penyeimbang Penurunan diantara pengatur tegangan dan titik pengaturan
Saluran (Line Drop Compensator) tegangan. Untuk tanpa beban, penyulang yang
Penyeimbang Penurunan Saluran memberikan diubah adalah feeder antara pengatur tegangan dan
tegangan konstan pada beban untuk rugi-rugi titik pengaturan tegangan, maka setting Rset dari
saluran lebih kurang 8 %, tergantung dari tipe LDC dapat ditentukan sebagai berikut :
pengatur tegangan penyeimbang penurunan Tap
saluran. Mengatur beban pada AVR dan Rset = Rset  . re (volt) (3)
mengirimkan suatu tanda/ sinyal ke pengatur a
tegangan untuk meningkatkan output tegangan bila
tegangan hilang dalam saluran antara AVR dan Setting X pada LDC dapat diatur dengan :
beban. Tap
Transformator arus memberikan suatu sinyal/ X set  . X e (volt) (4)
tanda bahwa terjadi keseimbangan pada arus a
saluran. Jembatan penyearah mengubah sinyal ac
ke dc dan jembatan penyearah di bantu dengan H. Penempatan Resistansi R dan Reaktansi X pada
sirkit perasa dari pengatur tegangan. Setting Jaringan Distribusi
tahanan variable akan menentukan jumlah LDC Penempatan Rset dan Xset sangat penting dalam
yang diberikan ke pengatur tegangan pembahasan Penyeimbang penurunan saluran
(Line Drop Compensation) untuk mengetahui
F. Penyetelan Penyeimbang Penurunan Saluran tegangan dalam suatu jaringan. Penempatan
Regulator di pasang mempunyai jarak dari resistansi dan reaktansi pada jaringan distribusi
pusat beban (lokasinya tegangan yang di atur). dapat berjarak 1/4, 2/4 dan 3/4 dari sepanjang
Ini berarti beban tak akan melayani pada level jaringan yang dipergunakan dimana penempatan
tegangan yang diinginkan disebabkan karena Rset dan Xset yang dibahas adalah R dan X pada
kerugian (penurunan tegangan) pada saluran antara LDC AVR hingga ujung saluran dari GI Binjai.
regulator dan beban. Apabila beban bertambah,
rugi saluran juga bertambah menyebabkan Pada Gambar 8 suatu bagian dari sistem
tegangan akan mengalami kondisi terendah yang distribusi tegangan menengah, dengan beberapa
terjadi ketika pembebanan terbesar diberikan. penyulang radial yang di catu oleh gardu induk.
Pengatur tegangan penyulang, naik dan turunnya
Untuk memberikan pengaturan dengan posisi sadapan pada alat pengatur ini bekerja
kemampuan yang dapat mengatur suatu pusat secara otomatis dengan mengacu pada tegangan di
beban yang diperhitungkan, pabrikan titik sasaran pengaturan yaitu Ysp.
menggabungkan elemen-elemen penyeimbang
penurunan tegangan (LDC) dalam alat kontrol V-TT V-TM
20 KV
tersebut. 150 KV

Pengatur
Tegangan
Untuk kontrol, arus input dimisalkan dan
digunakan dalam suatu algoritma komputer dimana Y=0 Sasaran Y=1
Pengaturan
menghitung tahanan dan penurunan tegangan Tegangan
(Ysp)
reaktif masing-masing berdasarkan nilai LDC,
pemograman di dalam kontrol tersebut pada kode 4 Gambar 8. Gardu induk yang mencatu beberapa
dan 5 (atau kode fungsi 54 atau 55 untuk membalik penyulang primer
kondisi aliran daya). Ini benar-benar suatu yang
58 Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 2, Juni 2016
Mustamam, Penggunaan Penyeimbangan... ISSN : 2502 – 3624

Pada kedaan ini akan diberikan kasus yang V-TM


menganalisa R dan X pada saluran yang ada di G. HUUNG
20 KV
AVR
lapangan sesuai dengan jarak masing-masing PMT
STABAT
LBS LBS 3X150 A B
E
regulator tegangan yang ditinjau dari Gardu Induk. B
A
N

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 40 KM 30 KM

A. Data Teknis Peralatan Gambar 9. Profil saluran dari gardu induk Binjai
Dalam hal ini data dari beberapa peralatan yang sampai ke LDC AVR
digunakan untuk dapat mengatur tegangan dengan
sistem pengontrol kompensator tegangan yang Dari data yang didapat maka dapat ditentukan :
pada saluran diambil dari data yang ada a. Jatuh tegangan dari Gardu Induk Binjai hingga
dilapangan.Pada dasarnya LDC AVR yang ada di pangkal LDC AVR
PT.PLN (Persero) Cabang Binjai Wilayah Kerja b. Penyetelan terbaik dari Rset dan Xset dari LDC
Ranting Stabat di suplai dari Gardu Induk Binjai. AVR
Dengan mengaplikasi perhitungan pada panjang
saluran di 20 %, 40 %, 60 %, 80 % dan 100 %.
Transformator tenaga GI Binjai 60 MVA 3  ,
150/20KV, yang dilengkapi sadapan berbeban a. Jatuh tegangan dari Gardu Induk Binjai
yang dapat mengatur tegangan 10 % dalam 32 hingga pangkal LDC AVR
langkah yang setiap langkahnya 5/8 % untuk Dari data-data yang ada maka dapat dihitung
masing-masing transformator. jatuh tegangan dengan beban merata sepanjang
 Jenis konduktor saluran = AAAC saluran :
 Penampang konduktor = 150 mm 2  Dengan panjang saluran 20 % :
 R = 0,2250 Ohm/Km dan JX = 0,3002 20 % x 40 = 8 km
Ohm/Km S .L.(r. cos   x. sin  )
(V )%  .100%
 Z saluran = R  X  0,3998 Ohm/Km
2 2 10.V 2
 Panjang penyulang dibagi atas = 13.10 6.8.(0,2250.0,85  0,3002.0,52)
(V )%  .100 %
- Dari Gardu Induk Binjai hingga Gardu 10.20000 2
Hubung Stabat adalah 15 km
- Dari Gardu Hubung Stabat hingga AVR – (V )%  0,00903x100%  0,09%
LDC adalah 25 km
- Dari Gardu Induk Binjai hingga Ujung Maka jatuh tegangan dari GI Binjai hingga LDC
saluran adalah 70 km AVR adalah: (ΔV)% = 0,9 %
0,9
 Base tegangan primer (Vbase) = 20 kV V  x20000  180,62V  0,18 kV
𝐼 100
 Ratiotransformatorarus 1 𝐼 = 400 5 180,62
2
 Transformator arus di sisi primer (Tap) = 400A V pu   0,00903 pu
20000
𝑉
 Ratio Transformator tegangan 1 𝑉 = 𝑎  Dengan panjang saluran 40 % :
2
40 % x 40 = 16 km
20000 3
= = 200 S .L.(r. cos   x. sin  )
100 (V )%  .100%
3 10.V 2
 Faktor daya (cos  ) = 0,85 lagging 13.10 6.16.(0,2250.0,85  0,3002.0,52)
(V )%  .100 %
 Beban total saluran (S) di Gardu Hubung 10.20000 2
Stabat = 13 MVA
(V )%  0,01806 x100% 1,8 %
B. Hasil Perhitungan Pemasangan LDC AVR
yang di Suplai
Maka jatuh tegangan dari GI Binjai hingga LDC
Perhitungan Rset dan Xset pada LDC AVR yang
AVR adalah (ΔV)% = 1,8 %
disuplai dari Gardu Induk Binjai dapat dianalisa
1,8
dengan menggunakan data lapangan yang V  x20000  361,2V  0,36 kV
digambarkan secara sederhana pada Gambar 9: 100
 Panjang saluran dari Gardu induk (GI) Binjai 361,2
sampai ke LDC AVR adalah 40 km V pu   0,01806 pu
20000
 Dari Gardu Induk Binjai hingga Ujung saluran
adalah 70 km  Dengan panjang saluran 60 % :
 Jadi Panjang saluran dari alat pengatur sampai 60 % x 40 = 24 km
sasaran titik pengaturan 70 km – 40 km = 30
S .L.(r. cos   x. sin  )
km. (V )%  .100%
10.V 2
Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 2, Juni 2016 59
ISSN : 2502 – 3624 Mustamam, Penggunaan Penyeimbangan...

13.106.24.(0,2250.0,85  0,3002.0,52) Tabel 1. Impendansi (Zsaluran) pada % Panjang


(V )%  .100% Saluran
10.200002 %
Panjang Impendansi (Zsaluran)
(V )%  0,02709 x100%  2,7 % Saluran
20% x 30 x ( 0,2250 + j 0,3002 Ω/
20
Km) = 1,35 + j1,8012
Maka jatuh tegangan dari GI Binjai hingga LDC 40% x 30 x ( 0,2250 + j 0,3002 Ω/
AVR adalah :(ΔV)% = 2,7 % 40
Km) = 2,7 + j3,6024
2,7 60% x 30 x ( 0,2250 + j 0,3002 Ω/
V  x20000  541,87 V  0,54 kV 60
100 Km) = 4,05 + j5,4036
541,87 80% x 30 x ( 0,2250 + j 0,3002 Ω/
80
V pu   0,02709 pu Km) = 5,4 + j7,2048
20000 100% x 30 x ( 0,2250 + j 0,3002
100
Ω/Km) = 6,75 + j9,006
 Dengan panjang saluran 80 % :
80 % x 40 = 32 km  Dengan panjang saluran : 20 %
S .L.(r. cos   x. sin  )
(V )%  .100% Impendansinya:
10.V 2 Ze = L(R + j X) Ω
13.106.32.(0,2250.0,85  0,3002.0,52) Ze = 20% x 30 x ( 0,2250 + j 0,3002 Ω/ Km)
(V )%  .100% Ze = 1,35 + j1,8012 Ω
10.200002
Atau
re = 1,35 Ω
(V )%  0,036124 x100%  3,6%
xe = 1,8012 Ω
Maka penyetingan Rset dan Xset :
TAP
Maka jatuh tegangan dari GI Binjai hingga Rset  .re
LDC AVR adalah :(ΔV)% = 3,6 % a
3,6 400 A
V  x20000  722,49V  0,7 kV Rset  x1,35  2,7 volt
100 200
722,49
V pu   0,036124 pu 2,7
20000 Rset pu   0,000135 pu
20000

 Dengan panjang saluran 100 % : Untuk :


100% x 40 = 40 km TAP
S .L(r. cos   x. sin  ) X set  .xe
(V )%  .100% a
10.V 2 400 A
X set  x1,8012  3,6024 Volt
13.106.40.(0,2250.0,85  0,3002.0,52) 200
(V )%  .100%
10.200002
3,6024
(V )%  0,04515x100%  4,5% X set pu  0,00018012 pu
20000

 Dengan panjang saluran : 40 %


Maka jatuh tegangan dari GI Binjai hingga LDC Impendansinya:
AVR adalah :(ΔV)% = 4,5 % Ze = L(R + j X) Ω
4,5 Ze = 40% x 30 x ( 0,2250 + j 0,3002 Ω/ Km)
V  x20000  903,12V  0,9 kV Ze = 2,7 + j3,6024 Ω
100
903,12 Atau
V pu   0,04515 pu re = 2,7 Ω
20000 xe = 3,6024 Ω
Maka penyetingan Rset dan Xset :
TAP
b. Penyetelan Rset dan Xset dari LDC AVR Rset  .re
Diketahui data sebagai berikut : a
- A = 150 mm2 AAAC 400 A
Rset  x2,7   5,4 Volt
- Zsaluran = 0,2250 + j 0,3305 Ω/ Km 200
- Lsaluran dari lokasi alat pengatur sampai ujung 5,4
saluran adalah 70 – 40 = 30 Km Rset pu   0,00027 pu
20000

60 Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 2, Juni 2016


Mustamam, Penggunaan Penyeimbangan... ISSN : 2502 – 3624

Untuk :  Dengan panjang saluran : 100 %


TA Impendansinya:
X set  P .xe
a
Ze = L(R + j X) ohm
400 A
X set  x3,6024   7,2048 Volt Ze = 100% x 30 x ( 0,2250 + j 0,3002 Ω/ Km)
200 Ze = 6,75 + j9,006 Ω
7,2048 Atau
X set pu   0,00036024 pu re = 6,75 Ω
20000
xe = 9,006 Ω
Maka penyetingan Rset dan Xset :
 Dengan panjang saluran : 60 %
TAP
Impendansinya: Rset  .re
Ze = L(R + j X) Ω a
Ze = 60% x 30 x ( 0,2250 + j 0,3002 Ω/ Km) 400 A
Ze = 4,05 + j5,4036 Ω Rset  x6,75   13,5 Volt
200
Atau
13,5
re = 4,05 Ω Rset pu   0,000675 pu
xe = 5,4036 Ω 20000
Maka penyetingan Rset dan Xset :
TAP Untuk :
Rset  .re TA
a X set  P .xe
400 A a
Rset  x4,05   8,1 Volt 400 A
200 X set  x9,006   18,012 Volt
200
8,1
Rset pu  0,000405 pu X set pu 
18,012
 0,0009006 pu
20000 20000
Untuk : Tabel 2. Hasil perhitungan pemasangan LDC
TA pada % panjang saluran yang disuplai
X set  P .xe dari gardu induk Binjai
a
400 A
X set  x5,4036   10,8072 Volt %
200 Panjang ΔV pu Rset Xset
10,8072 Saluran
X set pu   0,00054036 pu 20 0,00903 pu 2,7 3,6024
20000
40 0,01806 pu 5,4 7,2048
 Dengan panjang saluran : 80 % 60 0,02709 pu 8,1 10,8072
Impendansinya: 80 0,03612 pu 10,8 14,4096
Ze = L(R + j X) Ω 100 0,04515pu 13,5 18,012
Ze = 80% x 30 x ( 0,2250 + j 0,3002 Ω/ Km)
Ze = 5,4 + j7,2048 Ω
Atau IV. KESIMPULAN
re = 5,4 Ω
xe = 7,2048 Ω 1. AVR dapat bekerja dengan sempurna dan
Maka penyetingan Rset dan Xset : stabil, salah satunya tidak terlepas dari fungsi
TAP rangkaian Penyeimbang penurunan saluran
Rset  .re (Line drop compensation).
a 2. Line drop compensator adalah komponen yang
400 A terdiri atas resistansi dan reaktansi yang dipakai
Rset x5,4  10,8 Volt
200 untuk menjaga agar tegangan pengumpan tetap
10,8 konstan pada satu titik yang jauh dari
Rset pu   0,00054 pu transformator terregulasi.
20000 3. Penggunaan LDC AVR yang ada di PT.PLN
Untuk :
((Persero) Cabang Binjai wilayah kerja Ranting
TAP
X set  .xe Stabat yang di suplai dari Gardu Induk Binjai
a dapat bekerja sesuai dengan fungsinya karena
400 A dapat menaikkan tegangan sebesar jatuh
X set  x7,2048   14,4096 Volt tegangan yang terjadi pada titik sasaran
200
pengaturan.
14,4096
X set pu   0,00072048 pu 4. LDC dapat bekerja apabila VRR merasakan
20000 perubahan dari tegangan settingnya melalui CT
dan PT atau VRR tidak akan bekerja memberi
Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 2, Juni 2016 61
ISSN : 2502 – 3624 Mustamam, Penggunaan Penyeimbangan...

instruksi ke LDC jika tidak ada perubahan arus DAFTAR PUSTAKA


beban atau tegangan yang diterima VRR masih
sama dengan setting yang ditentukan [1] AS Pabla, 1981, Electric Power
sebelumnya. Distribution System, Mc Graw Hill
5. Perubahan persentase panjang saluran terhadap Publishing Company Ltd, New Delhi.
jarak LDC ke ujung saluran dapat [2] Buku Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan
mempengaruhi jatuh tegangan semakin besar Peralatan, no. O &M : 01/BTG/KJJ/1981,
persentase panjang saluran diikuti dengan Perusahaan Umum Listrik Negara
makin besarnya jatuh tegangan pada jaringan [3] Edison, 1999, VR-32 Regulator and CL-4C
distribusi. Control Instalation Operation Maintenance
6. Rset dan Xset adalah sebagai fungsi terhadap Instruction Part Replacement
persentase panjang saluran dengan kata lain Informations, Mc. Graw Hill .
persentase panjang saluran dapat [4] Kadir, Abdul, 1998, Transmisi Tegangan
mempengaruhi Rset dan Xset dalam arti jarak Listrik, Penerbit Universitas Indonesia,
LDC ke ujung saluran makin besar akan Jakarta.
diperoleh nilai Rset dan Xset yang semakin [5] R.A. Dewberry, P.E, 1982, Electric
besar. Distribution System, Mc Graw Hill
7. Dengan adanya kenaikan jatuh tegangan, Rset Publishing Company, New York.
dan Xset akan dihasilkan rugi-rugi daya [6] Turan Gonen, 1986, Electrical Power
semakin besar pada jaringan distribusi. Distribution System Enginering, Mc. Graw
8. Dari hasil perhitungan pada panjang saluran Hill Book Company.
bahwa hanya 40 km jarak yang memungkinkan [7] Zuhal, 1991, Dasar Tenaga Listrik, Edisi 2,
untuk pemasangan AVR. Penerbit ITB, Bandung.

62 Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 2, Juni 2016

Anda mungkin juga menyukai