Anda di halaman 1dari 13

Potensiometer

Nama:Rodrick Benediktus Kainama


NIM:2105541049
Kelas:B
Kotak Shunt
• Kotak shunt dimaksudkan digunakan bersama potensio meter dalam pengukuran presisi arus searah dan
untuk kalibrasi ampere meter dc dan watt meterPemakaian komponen-komponen bermutu tinggi seperti
tahanan kawat manganin dan kontak-kontak paduan perak pada saklar rangkuman menghasilkan stabilitas
listrik yang sangat baik, mengakibatkan suatu batas kesalahan hanya 0.02%.
Detektor Nol
• Ada tiga jenis detektor nol, yaitu :

1. Galvanometer jenis penunjuk dengan suspensi ban kencang (taut-band), umumnya


ditemukan dalam instrumen-instrumen portabel. Ini merupakan detektor nol yang cukup
kasar dengan sensitivitas 1,0 μA setiap bagian skala.

2. Galvanometer refleksi dilengkapi dengan lampu dan skala, khususnya digunakan di


laboratorium. Galvanometer ini memiliki sensitivitas tinggi, biasanya dalam rangkuman
0,1 μA sampai 0,01 μ masukan setiap bagian skala. STTN-BATAN | Tugas Alat Ukur dan
Teknik Pengukuran 11

3. Detektor nol elektronik (electronic null detector) dengan rangkaian semi konduktor
memiliki sensitivitas yang sangat baik pada impedansi masukan yang tinggi dan sangat
kasar tetapi cukup mahal.
Detektor Nol
Detektor Nol
Gambar di atas menunjukkan skema galvanometer refleksi dengan lampu dan skala lengkap
yang telah terpasang. Lampu A dipasang di dalam sebuah rumah dekat bagian belakang
instrumen. Cahaya bersinar melalui sebuah tabung berisi sebuah lensa cembung datar B.
Permukaan datar lensa ini dilapisi perak, dipasang menghadap lampu, kecuali sebuah celah
persegi sempit yang sisi-sisi panjangnya vertikal. Sebuah garis rambut halus menyilang celah
paralel terhadap sisi-sisi panjangnya. Lensa-lensa menghasilkan sebuah bayangan dari
filamen lampu dan garis rambut melalui sebuah lensa akromatik C ke cermin galvanometer D
yang dipasang pada kumparan galvanometer. Cermin berputar menurut perimbangan sewaktu
menanggapi arus melalui kumparan, dan memantulkan kembali berkas cahaya melalui lensa
C menuju cermin silindris E yang berada di bagian belakang kotak instrumen. Disini
bayangan tersebut diperbesar dan dipantulkan ke skala penunjuk di bagian depan. Efek
gabungan dari lensa C dan cermin silindris membentuk bayangan utama garis rambut dan
digunakan sebagai pedoman untuk menunjukkan defleksi.
Detektor Nol
Sewaktu berkas cahaya dipantulkan oleh cermin galvanometer ke cermin silindris, dia
lewat melalui gelas bening G. Hampir semua cahaya lewat melalui gelas tersebut tetapi
sebagian kecil dipantulkan ke skala untuk membentuk sebuah bayangan sekunder.
Bayangan sekunder ini muncul sebagai bintik terang sempit yang terpusat pada bayangan
primer. Dia bergerak sedikit sekali pada defleksi bayangan primer yang relatif besar (rasio
1/10) dan sangat berguna dalam menentukan arah defleksi sekiranya bayangan primer
berada di luar skala.
Kalibrasi voltmeter dengan potensiometer

Gambar diatas menunjukkan bahwa sebuah rangkaian pembagi tegangan yang terdiri dari dua tahanan geser guna
pengaturan tegangan kalibrasi secara kasar dan peka, dihubungkan antara terminal-terminal sumber daya. Tegangan
pada voltmeter diturunkan ke suatu harga yang sesuai untuk hubungan ke potensiometer dengan menggunakan sebuah
kotak volt. Tegangan yang dimasukkan ke kotak volt tersebut diatur oleh dua tahanan geser sampai jarum penunjuk
berhenti pada suatu bagian skala utama. Potensiometer digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari tegangan ini.
Kalibrasi amperemeter dengan potensiometer

Gambar diatas menunjukkan rangkaian yang digunakan untuk mengalibrasi sebuah ampermeter. Sebuah kotak shunt
seperti yang terlihat pada gambar sebelumnya dihubungkan seri dengan ampermeter yang akan dikalibrasi. Tegangan
pada kotak shunt diukur oleh potensiometer, dan arus melalui shunt yang berarti melalui ampermeter ditentukan. Karena
tahanan shunt diketahui secara tepat dan tegangan pada shunt diukur oleh potensiometer, metoda kalibrasi ampermeter
ini sangat teliti. Prosedur kalibrasi aktual di berbagai titik pada skala alat ukur sangat mirip dengan kalibrasi pada
voltmeter.
Potensiometer yang menyetimbangkan sendiri
Dalam instrumen self- balancing, ggl yang tidak setimbang dalam sebuah potensiometer
normal akan menghasilkan defleksi galvanometer, dimasukkan ke sebuah penguat melalui
sebuah converter. Keluaran penguat tersebut menggerakkan sebuah motor induksi dua fasa
yang membuat kontak geser potensiometer setimbang. Converter, yang dihubungkan
antara keluaran potensiometer dan masukan penguat, mengubah tegangan dc yang tidak
setimbang menjadi tegangan ac yang tidak setimbang yang dengan mudah dapat diperkuat
oleh sebuah penguat ac ke nilai yang diinginkan.
Potensiometer yang menyetimbangkan sendiri

Converter terdiri dari sebuah batang bergetar,


digerakkan secara sinkron dari tegangan jala-jala
60 Hz, yang bekerja sebagai saklar yang
membalik arus melalui gulungan pemisah dari
kumparan primer transformator pada tiap getaran
batang. Pembalikan arus yang konstan pada
masing-masing siklus vibrasi batang mengubah
tegangan dc yang tidak setimbang dari rangkaian
potensiometer menjadi tegangan bolak-balik pada
kumparan sekunder transformator. Keluaran ac
dari converter yang sebanding dengan masukan
dc ke converter, dimasukkan ke penguat. Output
penguat terdapat pada gulungan pengontrol dari
motor induksi dua fasa, gulungan lain dari motor
disuplai oleh tegangan jala-jala.
Potensiometer yang menyetimbangkan sendiri
Tegangan jala-jala ac tergeser sebesar 90° terhadap tegangan output kapasitor di dalam
rangkaian penggerak converter. Bergantung pada tegangan dc, fasa tegangan keluaran
penguat akan mendahului atau ketinggalan fasa sebesar 90° dari tegangan jala-jala yang
dimasukkan ke motor induksi. Jadi jika ggl yang diukur lebih kecil dari tegangan
kesetimbangan yang dihasilkan oleh potensiometer, maka keluaran penguat akan tergeser
sebesar 180° dan motor akan berputar dalam arah yang berlawanan. Poros motor
dihubungkan secara mekanis ke kontak kawat geser sehingga perputaran motor
memperkecil ketidaksetimbangan dalam rangkaian potensiometer. Bila ggl yang akan
diukur sama dengan tegangan potensiometer, tegangan output penguat adalah nol dan
motor tidak berputar, jadi dalam setiap kondisi tidak setimbang tegangan output penguat
akan menyebabkan motor menggerakkan potensiometer ke kedudukan setimbang.
Potensiometer yang menyetimbangkan sendiri
Motor yang menggerakkan kontak kawat-geser untuk mempertahankan kesetimbangan
potensiometer secara mekanis di kopel ke sebuah mekanisme pena, dan setiap gerakan
kontak kawat geser diikuti oleh suatu gerak simultan dari pena pada kart-jalur (strip-
chart). Ggl yang dihasilkan oleh termokopel pada Gambar 14 adalah fungsi dari selisih
temperatur antar ujung panas dan ujung dingin. Variasi temperatur titik referensi
dikompensir oleh sebuah rangkaian kompensir elektris. Penurunan tegangan pada tahanan
D, yang terbuat dari paduan nikel-tembaga mengkompensir perubahan temperatur titik
referensi. Tahanan G menyetimbangkan penurunan tegangan pada D pada temperatur
dasar yang diinginkan. Tahanan K dan kawat geser S membentuk rangkaian pengukuran
yang aktual, dan tahanan B menghasilkan penurunan tegangan yang tepat untuk
mengalibrasi rangkaian terhadap tegangan referensi, yang dalam hal ini adalah referensi
dioda zener
Potensiometer yang menyetimbangkan sendiri
Sinyal yang disuplai ke masukan rangkaian potensiometer dilewatkan melalui sebuah
penapis (filter) yang melewatkan frekuensi rendah. Kapasitor-kapasitor filter tidak
mempunyai efek terhadap tegangan searah yang disalurkan ke masukan, tetapi setiap
perubahan sinyal masukan yang cepat dan setiap sinyal-sinyal ac terpencar yang mungkin
dihasilkan pada sinyal masukan, diratakan oleh kapasitor

Anda mungkin juga menyukai