3. Detektor nol elektronik (electronic null detector) dengan rangkaian semi konduktor
memiliki sensitivitas yang sangat baik pada impedansi masukan yang tinggi dan sangat
kasar tetapi cukup mahal.
Detektor Nol
Detektor Nol
Gambar di atas menunjukkan skema galvanometer refleksi dengan lampu dan skala lengkap
yang telah terpasang. Lampu A dipasang di dalam sebuah rumah dekat bagian belakang
instrumen. Cahaya bersinar melalui sebuah tabung berisi sebuah lensa cembung datar B.
Permukaan datar lensa ini dilapisi perak, dipasang menghadap lampu, kecuali sebuah celah
persegi sempit yang sisi-sisi panjangnya vertikal. Sebuah garis rambut halus menyilang celah
paralel terhadap sisi-sisi panjangnya. Lensa-lensa menghasilkan sebuah bayangan dari
filamen lampu dan garis rambut melalui sebuah lensa akromatik C ke cermin galvanometer D
yang dipasang pada kumparan galvanometer. Cermin berputar menurut perimbangan sewaktu
menanggapi arus melalui kumparan, dan memantulkan kembali berkas cahaya melalui lensa
C menuju cermin silindris E yang berada di bagian belakang kotak instrumen. Disini
bayangan tersebut diperbesar dan dipantulkan ke skala penunjuk di bagian depan. Efek
gabungan dari lensa C dan cermin silindris membentuk bayangan utama garis rambut dan
digunakan sebagai pedoman untuk menunjukkan defleksi.
Detektor Nol
Sewaktu berkas cahaya dipantulkan oleh cermin galvanometer ke cermin silindris, dia
lewat melalui gelas bening G. Hampir semua cahaya lewat melalui gelas tersebut tetapi
sebagian kecil dipantulkan ke skala untuk membentuk sebuah bayangan sekunder.
Bayangan sekunder ini muncul sebagai bintik terang sempit yang terpusat pada bayangan
primer. Dia bergerak sedikit sekali pada defleksi bayangan primer yang relatif besar (rasio
1/10) dan sangat berguna dalam menentukan arah defleksi sekiranya bayangan primer
berada di luar skala.
Kalibrasi voltmeter dengan potensiometer
Gambar diatas menunjukkan bahwa sebuah rangkaian pembagi tegangan yang terdiri dari dua tahanan geser guna
pengaturan tegangan kalibrasi secara kasar dan peka, dihubungkan antara terminal-terminal sumber daya. Tegangan
pada voltmeter diturunkan ke suatu harga yang sesuai untuk hubungan ke potensiometer dengan menggunakan sebuah
kotak volt. Tegangan yang dimasukkan ke kotak volt tersebut diatur oleh dua tahanan geser sampai jarum penunjuk
berhenti pada suatu bagian skala utama. Potensiometer digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari tegangan ini.
Kalibrasi amperemeter dengan potensiometer
Gambar diatas menunjukkan rangkaian yang digunakan untuk mengalibrasi sebuah ampermeter. Sebuah kotak shunt
seperti yang terlihat pada gambar sebelumnya dihubungkan seri dengan ampermeter yang akan dikalibrasi. Tegangan
pada kotak shunt diukur oleh potensiometer, dan arus melalui shunt yang berarti melalui ampermeter ditentukan. Karena
tahanan shunt diketahui secara tepat dan tegangan pada shunt diukur oleh potensiometer, metoda kalibrasi ampermeter
ini sangat teliti. Prosedur kalibrasi aktual di berbagai titik pada skala alat ukur sangat mirip dengan kalibrasi pada
voltmeter.
Potensiometer yang menyetimbangkan sendiri
Dalam instrumen self- balancing, ggl yang tidak setimbang dalam sebuah potensiometer
normal akan menghasilkan defleksi galvanometer, dimasukkan ke sebuah penguat melalui
sebuah converter. Keluaran penguat tersebut menggerakkan sebuah motor induksi dua fasa
yang membuat kontak geser potensiometer setimbang. Converter, yang dihubungkan
antara keluaran potensiometer dan masukan penguat, mengubah tegangan dc yang tidak
setimbang menjadi tegangan ac yang tidak setimbang yang dengan mudah dapat diperkuat
oleh sebuah penguat ac ke nilai yang diinginkan.
Potensiometer yang menyetimbangkan sendiri