ABSTRAK
Programmable Logic Control atau lebih dikenal PLC dengan adalah suatu peralatan elektronika
yang bekerja secara digital memiliki memori yang dapat deprogram, menyimpan
perintah-perintah untuk melakukan fungsi-fungsi khusus seperti logika, timing, dan counting
untuk mengontrol berbagai jenis mesin melalui modul input-output analog atau digital. PLC akan
menjalankan modul peraga sesuia dengan kode mneumonic yang di masukan ke dalam PLC
melalui Programming Console. PLC disini digunakan sebagai peraga untuk mengaktifkan
pneumatic dan motor dc dengan masukan berupa sensor inframerah sebagai aplikasi kontrol pada
proses pelabelan botol. PLC yang dipakai adalah PLC OMRON CPM 1A dengan 30 I/O. jadi
penggunaan PLC dengan masukan sensor inframerah untuk mengaktifkan pneumatic dan motor
dc yang terdapat pada system pelabelan.
Perkembangan teknologi semakin pesat setiap tahunnya. Hal ini di tunjukan dengan adanya
peralatan yang semakin canggih baik dilihat dari pembuatannya juga dari fungsi alat tersebut.
Dengan adanya system mekatronika yang merupakan perpaduan antara sistem elektronik dan
mekanik. Hal ini membuat mesin-mesin dapat menjalankan sistem otomatisasi. Pengertian
otomatis adalah alat atau mesin yang dapat bergerak dan bekerja sendiri. Sedangkan otomatisasi
adalah penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin yang secara otomatis melakukan dan
mengatur pekerjaan sehingga tidak lagi memerlukan pengawasan manusia ( Tim Penyusun
Depdikbud, 1990:631).
PLC (Programmable Logic Controller) digunakan sebagai pemrograman input-output pada
sistem pelabelan botol. PLC terdiri dari CPU, memori, terminal input dan output. Jenis PLC yang
banyak digunakan pada industri adalah PLC OMRON CPM 1A. PLC ini juga digunakan pada
sistem pelabelan botol dengan outputan berupa pneumatik dan inputan berupa sensor inframerah.
Untuk mengatasi permasalahan di atas perlu adanya suatu solusi, oleh karena itu penulis
membuat Tugas Akhir dengan judul “APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK
PROSES PELABELAN BOTOL SECARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN
SISTEM PNEUMATIK “.
1.2 TUJUAN
Tujuan penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut :
Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Diploma III
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.
Mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari dan diperoleh selama menempuh pendidikan pada
Program Studi Diploma III Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Memperoleh desain sistem kendali berbasis PLC dan desain prototype-nya beserta sensor-sensor.
Mengetahui aplikasi PLC OMRON CPM 1A 30 I/O untuk proses pelabelan botol secara otomatis
menggunakan sistem pneumatik.
untuk memungkinkan sebuah sistem kontrol tegangan listrik searah dengan tegangan
dinyalakan. Yang paling umum dipakai output yang dapat diatur sampai batas
adalah sakelar tekan (Push-button switch). tertentu tergantung beban yang ingin
Disebut sakelar tekan karena untuk disupply tegangan. Catu daya mempunyai
dengan menekan tombol atau sakelar. sebagai pemindah daya dengan tegangan
Sakelar ini dalam keadaan biasa kontak tinggi menjadi daya dengan tegangan yang
terbuka atau tidak terhubung, bila sakelar lebih kecil maupun mengubah daya dengan
ditekan akan kontak akan tertutup atau tegangan rendah menjadi daya dengan
Catu Daya
\Transformator
Transformator merupakan komponen primer, arus listrik ini akan menimbulkan
yang dapat digunakan untuk menaikkan dan medan elektromagnetik yang berubah-ubah
tetap dari rangkaian satu ke rangkaian yang arus listrik dan menginduksi inti
lain melalui gandengan magnet dan transformator, saat arus listrik mencapai
Transformator mempunyai dua buah lilitan primer juga maksimum, terjadilah perbedaan
yaitu lilitan primer dan lilitan sekunder yang potensial antara sisi primer dengan sisi
antara yang satu dengan yang lain. Besar Pada saat gelombang bolak-balik
tegangan yang muncul pada lilitan sekunder dititik nol, maka mengalirkan fluks magnet
dan lilitan primer ditentukan oleh jumlah dalam inti transformator ke sisi sekunder
lilitan yang terdapat pada bagian sekunder sehingga belitan sekunder terinduksi
b. CT Penyearah
Prinsip kerja transformator Tegangan bolak-balik yang telah
Saat belitan primer transformator diturunkan oleh transformator kemudian
dialiri dengan sumber tegangan bolak-balik dilewatkan pada rangkaian penyearah.
Vp, akan mengalir arus listrik ke belitan Fungsi penyearah adalah mengubah
tegangan bolak-balik menjadi tegangan Cara kerja rangkaian ini, pada saat
digunakan pada Tugas Akhir ini adalah Output DC berpulsa dari rangkaian
penyearah gelombang penuh dengan dua penyearah tidak cukup halus untuk
Cara Kerja Penyearah Gelombang Penuh tersebut tidak menghasilkan arus searah
Cara kerja rangkaian ini, pada saat yang jauh lebih halus dengan menggunakan
siklus tegangan positif yaitu tegangan filter. Filter digunakan untuk mengurangi
masukan pada titik A lebih positif jumlah riak AC sehingga diperoleh bentuk
dibandingkan titik B, maka arus mengalir arus searah yang relatif lebih murni. Alat
melalui A – D1. Pada siklus tegangan filter yang palih sering digunakan adalah
negatif, tegangan pada titik B lebih positif kapasitor yang dihubungkan parallel dengan
Vout(puncak) = Vs*
Regulasi Tegangan
rangkaian terpadu ini). Rangkaian terpadu tegangan masukan maksimal 20 Volt dan
tipe ini banyak digunakan pada rangkaian minimal 12 Volt. Sedangkan toleransi untuk
regulator ditinjau dari segi ekonomis dan 7812 adalah 14,5 Volt – 27 Volt. Apabila
terpadu regulator tegangan tetap mempunyai maksimal dan minimal atau di luar range
konstannya) diantaranya 5, 6, 10, 12, 15, 18, tersebut tidak akan bekerja.
dan 24 volt.
Sensor
Sensor adalah peralatan yang
digunakan untuk mengubah suatu besaran
fisik menjadi besaran listrik sehingga dapat
dianalisa dengan rangkaian tertentu. Hampir
seluruh rangkaian elektronika mempunyai
sensor didalamnya terutama pada aplikasi
Gambar Regulasi tegangan remot. Prinsip kerja dari alat ini adalah
Rangkaian terpadu peregulasi seri 7805 mengubah energi dari foton menjadi
adalah peregulasi dengan tiga terminal. elektron. Idealnya satu foton dapat
minimal pada tegangan masukan untuk Prinsip kerja foto transistor sama
persis dengan kerja transistor sebagai saklar.
menghasilkan keluaran yang sesuai dengan
Perbedaannya terletak pada denyut yang
seri peregulasi tersebut.
masuk ke dalam basis. Jika pada transistor
Sebagai contoh, jenis rangkaian
biasa denyut yang diberikan berupa arus DC,
terpadu peregulasi 7805 menghasilkan
maka pada foto transistor denyut yang
dikenakan pada basis adalah intensitas sehingga depletion layer melebar, dengan
cahaya yang sesuai dengan karakteristik foto demikian arus tidak dapat mengalir,
transistor tersebut. Dalam kondisi normal, transistor dalam keadaan Cut off.
kolektor mendapat reverse bias, dan emitor Sebaliknya, saat foto transistor terkena
mendapat forward bias. Pada kaki kolektor cahaya dengan intensitas cahaya yang sesuai
akan selalu ada sedikit arus bocor (Ico),
dengan karakteristik foto transistor tersebut,
yaitu arus bocor antara kolektor dan basis. maka terjadi perpindahan elektron di sekitar
Ico selain dipengaruhi oleh temperature juga lapisan pengosongan yang akhirnya
dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang membentuk sebuah ikatan ion di sekitar
datang pada daerah pengosongan antara lapisan pengosongan, sehingga lapisan
kolektor dan basis. Sifat inilah yang pengosongan menyempit dan transistor akan
dimanfaatkan oleh foto transistor untuk bersifat menghantar atau transistor on.
dapat menghantar atau on.
a. Transistor Sebagai Saklar
kecil (Ib) dalam mengoperasikan NPN, kaki emitor lebih negatif daripada kaki
Transistor berfungsi sebagai saklar basis ke emitor. Hal inilah yang digunakan
tertutup pada saat transistor dalam keadaan sebagai dasar memilih transistor tipe NPN
maksimum
6. Modifikasi 6. Modifikasi
Kendali Konvensional
s i s t e m s i s t e m
Sistem Sistem kendali
l e b i h l e b i h
Programmable konvensional
sederhana. kompleks.
Logic
Controller (PLC )
1. W i r i n g 1. W i r i n g
relatif relatif
sedikit. kompleks.
2. Maintenan 2. Maintenan
ce relatif c e
mudah. membutuh
k es a l ah an yang lebih
s i s t e m lama.
l e b i h 3. Pelacakan
sederhana. kes a l ah an
4. Konsumsi s i s t e m
daya relatif s a n g a t
Gambar PLC CPM 1A 30 I/O
Tegangan masukan CPM 1A adalah relay, solenoid, value, heater, alarm
100-240 V AC, 50-60 Hz untuk tipe AC, dimana nantinya dapat untuk
luar diterima oleh sebuah PLC dari Motor DC (arus searah) adalah suatu
input luar misalnya: saklar, sensor, listrik arus searah (DC) menjadi tenaga
tombol dan lain-lain. Data sinyal gerak atau putaran dimana tenaga gerak
masukan yang masih berupa sinyal tersebut berupa putaran rotor. Motor DC
analog akan diubah oleh modul input disini digunakan sebagai penggerak
A/D analog to digital input module) konveyor. Motor DC yang saya gunakan
oleh unit prosesor sentral atau CPU magnet permanen. Motor DC magnet
yang ada di dalam PLC sinyal digital permanen adalah motor yang menggunakan
dan perintah yang diperoleh digunakan untuk medan sekunder atau fluks
sinyal digital itu bila perlu diubah untuk diubah menjadi energi mekanik.
peralatan output luar (external output stator (bagian yang tidak berputar) dan
device) dari sistem yang dikontrol kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang
Bagian Pneumatik
2. Solenoid valve