BAB II
KONVERTER AC - DC
Vac
3 Fasa
(a) (b)
Gambar 9. Blok Diagaram Konverter AC – DC
(a) Konverter ac dc 1 fasa
(b) Konverter ac dc 3 fasa
dengan 2 dioda makan tegangan balik maksimum yang dirasakan oleh dioda
adalah sebesar tegangan sumber, sedangkan untuk penyearah dengan 4 dioda,
besarnya tegangan balik yang dirasakan dioda adalah setengah dari tegangan
sumber karena pada saat yang sma terdapat dua dioda yang konduksi. Jadi
secaara teknis penggunaan penyearah fasa tunggal dengan 4 dioda lebih
dianjurkan
(a)
(b)
Gambar 12. Konverter ac dc Fasa Tunggal ½ Jembatan
(a) Rangkaian daya
(b) Gelombang Tegangan dan Arus
terbaias mundur, dan akan padam secara natura. Waktu setelah tegangan
masukan mulai positif hingga thyristor dinyalakan pada t = π disebut
sudul kelambatan atau penyalaan (α).
1 𝜋
𝑉𝑑𝑐 = ∫ (𝑉𝑚. 𝑠𝑖𝑛𝜔𝑡 dωt)
2𝜋 0
𝑉𝑚
𝑉𝑑𝑐 = [1 + cos 𝛼] (volt) (3)
2𝜋
Contoh Soal
Jika konverter mem.ilki beban resistif R dan sudut penyalaan = π/2,
tentukan (a) efisiensi penyearah, (b) faktor bentuk FF, (c) faktor ripple
RF, (d) falctor utilitas trafo TUF, dan (e) tegangan puncak balik PIV
dari thyristor T1.
yang dominan induktif, thyristor T1 dan T2 akan tetap konduksi dari sampai
t
maju. Thyristor T3 and T4 akan di triger pada . Pada saat yang
pada itu pula thyristor T1 dan T2 akan mendapatkan tegangan arah balik dan
akan berada dalam keadaan off (off state), dan arus beban akan dipindahkan
suplai
iS mempunyai polaritas positif, dan arus akan mengalir dari sumber ke
beban. Konverter dalam hal ini berkerja pada modus penyearah selama t
sampai π. Selanjutnya selama periode waktu ωt=π sampai (π+α), tegangan
suplai mempunyai polaritas negatif, sedangkan arus suplai is mempunyai
polaritas positif. Kondisi ini menyebabkan terjadinya pembalikan arah aliran
draya dari beban ke suplai. Konverter bekerja pada modus inverter selama
periode waktu t sampai (π+α), dan energi dikembalikan pada sumber.
Penyearah terkendali 1 fasa gelombang penuh pada umumnya digunakan secara
luas pada aplikasi industri dengan range mencapai daya keluaran mencapai 15
kW. Jadi dengan demikian dapat disimpulkan dengan pengaturan sudut
perlambatan penyalaan , tegangan keluaran rata-rata dapat mempunyai
polaritas positif ataupun negatif, sekaligus memungkinkan untuk pengoperasian
menjadi operasi 2 kuadran.
2
1
VO dc Vdc vO .d t ; (4)
2 0
t sampai dengan ( )
2
VO dc Vdc Vm sin t.d t (5)
2
1
VO dc Vdc V sin t.d t
m
Vm
VO dc Vdc sin t.d t
Vm
cos t
VO dc Vdc
Vm
VO dc Vdc cos cos ;
cos cos
Sehingga
2Vm
VO dc Vdc cos (6)
2Vm 2Vm
maksimum untuk 0 ke nilai minimum untuk untuk
radian. Tegangan dc keluaran rata-rata maksimum diperoleh
untuk sudut perlambatan penyalaan 00 dengan cara berikut:
2Vm 2Vm
Vdc max Vdm cos 0 (7)
2Vm
Dengan demikian Vdc max Vdm (8)
VO dc Vdc
Vdcn Vn (9)
Vdc max Vdm
2Vm
cos
Vdcn Vn cos (10)
2Vm
2
1 2
VO RMS vO .d t (11)
2 0
2
vO .d t
2
VO RMS
2
1
VO RMS V
2
sin 2 t.d t
m
Vm2
sin t.d t
2
VO RMS
Vm2 1 cos 2 t
VO RMS .d t
2
Vm2
VO RMS d t cos 2 t.d t
2
Vm2 sin 2 t
VO RMS t
2 2
Vm2 V2 V
VO RMS 0 m m (12)
2 2 2
Vm
Dengan demikian VO RMS VS (13)
2
Contoh-Soal:
Vm
Vdc 1 cos
200 2
Vdc
1 cos 60
0
Vdc2 1352
Pout 1.823 kW
R 10
R = 10
+
200 V
50 Hz ~
+
10V
(VB)
Penyelesaian:
VB Vm sin
10 200 2 sin
Sehingga
10
sin 1 0.035 radians
200 2
900 radians ; 3.10659
2
1
V cos t VB t
m
1
V cos cos VB
m
1
200 2 cos cos 3.106 10 3.106
2 2
85 V
85
8.5 Amps
10
Vm
Vdc 1 cos
230 2
Vdc 1 cos
2
V0
0 t
2Vm
Vdc cos
karena ; cos cos 0
2 2
keluaran konverter ac-dc fasa tunggal pada nilai tegangan fasa netral yang
sama. Selanjutnya konverter ini juga mempunyai kemampuan melayani beban
yang lebih besar dibanding dengan konverter fasa tunggal. Karena nilai arus
beban sesat dapat terbagi pada setiap fasa masukan konverter.
dioda D3. Masing-masing dioda akan konduksi (ON) selama 1200 listrik,
dan konduksi secara berurutan.
Gambar 16. Bentuk Tegangan Sumber dan Tegangan dan Arus Beban
Konverter ac dc 3 fasa Tak Terkendali ½ Jembatan
dioda D akan konduksi dari π/6 sampai dengan 5π/6 diperoleh persamaan
tegangan
(17)
(18)
(19)
(20)
Sejalan dengan itu, besarnya arus efektif yang mengalir pada setiap belitan
sekunder transformer dinyatakan dengan persamaan:
(21)
Persamaan arus fasa di atas juga menunjukkan besarnya arus yang mengalir
pada setiap dioda, dan besarnya adalah sepertiga dari arus beban. Jadi berarti
juga bahwa dalam hal perencanaan konverter ini diperoleh bahwa besarnya
kapasitas dioda yang dipasang tidak mesti sama besar dengan arus beban.
Kapasitas dioda dapat diperkecil menjadi 1/3 dari besarnya arus maksimum
beban yang direncanakan.
Teknik Elektronika Daya
34
akan konduksi selama 60° yang mulai konduksi pada -30° dan akan berakhir
pada +30°. Jika Vm adalah tegangan maksimum per fasa dari tegangan
sekunder transformer dan dengan 6 pulsa dalam satu siklus, maka tegangan
rata keluaran pada sisi beban dapat diperoleh dengan cara:
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
Berdasarkan gelombang arus sudah jelas bahwa arus dalam setiap line
masukan line mengalir selama 60° dalam satu siklus, dan besarnya adalah
setengah dari nilai arus maksimum.
derajat listrik dan akan konduski selama (2 / 6) derjat listrik untuk setiap
pasang yang sesuai. ndalian
arah maju (forward biased) bila tegangan suplai Vbn mempunyai polaritas
positif dan lebih besar tegangan fasa yang lain Vbn dan Vcn . Dioda D1 akan
mengalami tegangan arah maju bila tegangan suplai Vcn lebih negatif dari
arah maju bila tegangan Vbn lebih positif dan lebih besar dibandingkan
tegangan fasa yang lainnya. Dioda D2 akan mengalami tegangan arah maju
bila tegangan suplai Van lebih negatif dari tegangan suplai yang lain. thyristor
T3 akan mengalami tegangan arah maju bila tegangan Vcn lebih positif dan
mengalami tegangan arah maju bila tegangan suplai Vbn lebih negatif dari
tegangan suplai yang lain
D1 akan padam.
suplai van menjdi lebih negatif pada saat 𝜔𝑡 = (7𝜋)/6 . Jika sudut
2
vYN vbn Vm sin t (28)
3
2
vBN vcn Vm sin t (30)
3
vRB vac van vcn 3Vm sin t (33)
6
5
vYR vba vbn van 3Vm sin t (34)
6
vBY vcb vcn vbn 3Vm sin t (35)
2
vRY vab van vbn 3Vm sin t (36)
6
7
6
3
Vdc vac .d t (37)
2
6
7
3 6
Vdc 3 Vm sin t d t
2 6
6
3 3Vm
Vdc 1 cos
2
3VmL
Vdc 1 cos (38)
2
3 3Vm
Vdm (39)
Vdc
Vn 0.5 1 cos (40)
Vdm
1
7
3 2
2
6
3Vm sin t 6 d t
2
VO RMS (41)
2
6
1
3 1 2
VO RMS 3Vm sin 2 (42)
4 2
Untuk , dan tegangan keluaran kontinue, maka:
3
vO vab 3Vm sin t ; untuk t to (43)
6 6 2
Dan
5
vO vac 3Vm sin t ; untuk t to (44)
6 2 6
5
3 2 6
ac
2
Vdc v .d t v .d t (45)
ab
6 2
3 3Vm
Vdc 1 cos
2
Vdc
Vn 0.5 1 cos (46)
Vdm
1
5
3 2 6 2
VO RMS
2
vab .d t vac2 .d t (47)
2
6 2
Teknik Elektronika Daya
43
1
3 2 2
VO RMS 3Vm 3 cos 2 (48)
4 3
Contoh soal
Sudut perlambatan penyalaan radian lebih kecil dari radian,
4 3
sehingga;
3Vm
Vdc 1 cos
2
3 400
Vdc 1 cos 450
2
Jika salah satu fasa tegangan suplai terputus, rangkaian akan berprilaku
sebagai sebuah penyearah satu fasa semi terkendali dengan beban dominan
induktif (RL load.)
Vm
Vdc 1 cos
400
Vdc 1 cos 450
56
3
Vdc vO .d t (52)
2
6
5
3 6
Vdc Vm sin t.d t (53)
2
6
56
3Vm
Vdc sin t.d t (54)
2
6
5
3Vm 6
Vdc cos t
2
6
3Vm 5
Vdc
2 cos 6 cos 6 (55)
3Vm 3
Vdc 2 cos (57)
2 2
3VLm
Vdc cos (58)
2
3 3 Vm
Vdc max Vdm (59)
2
Vdc
Vdcn Vn cos (60)
Vdm
tegangan pada sisi beban diperlihatkan pada gambar 18. Tiga thyristor
kelompok atas T1 , T3 , dan T5 bekerja melayani arus positif dari beban,
tegangan jaring (line voltage) Vab sampai pada terminal beban. Kemudian
pada saat 𝑤𝑡 = ((𝜋/2) + α), thyristor T2 dinyalakan, dan pada saat yang
sama thyristor T6 mengalami tegangan arah balik dan akan segera padam
secara natural.. Selama periode waktu 𝑤𝑡 = ((𝜋/2) + α) sampai 𝑤𝑡 =
((5𝜋/6) + α) , thyristor T1 dan T2 akan konduksi secara bersamaan dan
2
vYN vbn Vm sin t Vm sin t 120
0
3
2
vBN vcn Vm sin t Vm sin t 120 Vm sin t 240
0 0
3
vRY vab van vbn 3Vm sin t
6
vYB vbc vbn vcn 3Vm sin t
2
vBR vca vcn van 3Vm sin t (62)
2
T6 T1 T2 T3 T4 T5 T6 T1 T2
iG1
t
(30 + )
0 0 0
(360 +30 +)
0
iG2 60
t
0
iG3 60
t
0
iG4 60
t
0
iG5 60
t
0
iG6 60
t
2
6
VO dc Vdc
2
vO .d t ; (63)
6
vO vab 3Vm sin t (64)
6
3 2
Vdc 3Vm sin t .d t (65)
6
6
3 3Vm 3VmL
Vdc cos cos (66)
3 3Vm 3VmL
Vdc max Vdm (67)
Vdc
Vdcn Vn cos (68)
Vdm
1
2
6
2
VO rms vO .d t
2 (69)
2
6
1
2
6
2
vab .d t
2
VO rms
2
6
1
2
3
2
2
VO rms 3Vm sin t .d t
2
2 6
6
1
1 3 3 2
VO rms 3Vm cos 2 (70)
2 4
Prinsip kerja konverter 3 fasa terkendali dua arah ini identik dengan
konverte 1 fasa terkendali dua arah. Perbedaan utama adalah bahwa konverter
3 fasa 2 arah mempunyai tegangan dc keluaran yang lebih tinggi dan daya
keluaran pada sisi beban menjadi lebih besar dibandingkan dengan konverter
1 fasa terkendali 2 arah. Namun demikian konverter 3 fasa terkendali 2 arah
dalam hal pembiayaan (cost) menjadi lebih besar.
2
vYN vbn Vm sin t Vm sin t 120
0
3
2
vBN vcn Vm sin t Vm sin t 120 Vm sin t 240
0 0
3
vRY vab van vbn 3Vm sin t
6
vYB vbc vbn vcn 3Vm sin t
2
vBR vca vcn van 3Vm sin t
2 (71)
vr 3Vm sin t sin t
6 2
vr 3Vm cos t
6 (72)
t
1
ir t vr .d t
Lr
1
6
t
1
ir t 3Vm cos t .d t
Lr 6
1
6
3Vm
ir t sin t 6 sin 1
Lr
3Vm
ir max = nilai maksimum arus sirkulasi (73)
Lr
Pada mode operasi ini hanya salah satu konverter yang diaktifkan
pada satu saat, bila konverter 1 yang di aktifkan, sinyal pulsa pada gate
konverter 1, dan besarnya tegangan dan arus keluaran rata-rata
positif. Arus beban I dc dan daya yang diserap beban Pdc juga akan
mempunyai nilai positif. Konverter 1 akan mengkonverskan tegangan ac
suplai menjadi tegangan dc pada sisi beban, dan daya akan mengalir dari
sumber ac suplai ke beban dc pada mode penyearan. Bila sudut
perlambatan penyalaan 1 dinaikkan melebih 900 , maka Vdc akan
mempunyai polaritas negatif (berlawanan dengan polaritas sebelumnya),
sementara arus beban I dc tetap positif, oleh karena thyristor pada
konverter 1 akan tetap konduksi hanya pada satu arah. Perubahan arah
arus beban pada konverter 1 tidak akan dimungkinkan.
fasa terkendali. Demikian juga bila 2 diatur pada nilai lebih besar dari
terkendali penuh. Bila 2 di buat lebih besar dari 900 , konverter bekerja
terkendali gelombang penuh, dan bila 1 dibuat lebih besar dari 900 ,
Contoh Soal
Penyelesaian
3Vm
Untuk 450 , Vdc cos
3 2 400
Vdc cos 450 382 Volts
1 cos 600
6Vm
Untuk 750 , Vdc
2
6 2 400
Vdc 1 cos 600 750
2
Penyelesaian
44V
A
+ Ra La
3 phase 484 +
B Full Wave V=V0 440 V
Rectifier
C
La - Induktansi jangkar
3Vm cos
Sehingga VO 484 volt
3 2 415 cos
Diperoleh 484 volt
Sehingga 30.270
G. Evaluasi
c. Lakukan seperti soal 1 (a) dan (b) di atas untuk beban resistif murni.