Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

1. Jelas pengertian siklus kerja? Jelaskan dengan disertai gambar!

2. Jelaskan pengaruh frekuensi pensakelaran terhadap tegangan Output


Boost, Buck dan Buck Boost Konverter!

3. Jelaskan prinsip kerja rangkaian Boost Konverter!

4. Jelaskan fungsi induktor dan prinsip kerja rangkaian chopper penaik


tegangan!

5. Jelaskan prinsip kerja rangkaian Buck Konverter!

6. Jelaskan prinsip kerja rangkaian Buck Boost Konverter!

JAWAB :

1.Pengertian Siklus Kerja


Prinsip Dasar PWM
Modulasi lebar pulas (PWM) dicapai/diperoleh dengan bantuan sebuah
gelombang kotak yang mana siklus kerja (duty cycle) gelombang dapat diubah-
ubah untuk mendapatkan sebuah tegangan keluaran yang bervariasi yang
merupakan nilai rata-rata dari gelombang tersebut.
Lebih jelasnya mari kita simak gambar dibawah ini,

Ton adalah waktu dimana tegangan keluaran berada pada posisi tinggi
(baca: high atau 1) dan,
Toff adalah waktu dimana tegangan keluaran berada pada posisi rendah
(baca: low atau 0).
Anggap Ttotal adalah waktu satu siklus atau penjumlahan
antara Ton dengan Toff , biasa dikenal dengan istilah “periode satu gelombang”.

Siklus kerja atau duty cycle sebuah gelombang di definisikan sebagai,

Tegangan keluaran dapat bervariasi dengan duty-cycle dan dapat dirumusan


sebagai berikut,

sehingga:

2. Pengaruh Frekuensi Pensakelaran Terhadap Tegangan Output


Boost, Buck Dan Buck Boost Konverter
Regulator switching pada dasarnya mempunyai frekuensi yang konstan
untuk men-switching. Besarnya frekuensi switching tersebut harus lebih besar dari
20KHz agar frekuensi switching tersebut tidak dapat didengar oleh manusia.
Frekuensi switching yang terlalu tinggi menyebabkan operasi switching tidak
efisien dan juga dibutuhkan inti ferrit yang besar atau yang mempunyai
permeabilitas tinggi.

Berdasarkan Analisis riak arus keluaran untuk bisa mendesain penyaring


atau filter keluaran konverter DC-DC. bahwa untuk mendapatkan riak arus
keluran konverter yang kecil, diperlukan penyaring induktor (L) yang nilainya
akan semakin kecil dengan meningkatkan frekuensi penyaklaran. Riak arus
keluaran konverter DC-DC akan bernilai maksimum apabila konverter bekerja
pada duty cycle (d) = 0,5.

3. Prinsip Kerja Boost Converter


Prinsip kerja boost dapat diklasifikasikan ke dalam prinsip kerja DC
chopper step up, tegangan keluaran dari boost selalu lebih besar dari tegangan
masukan.

Prinsip kerja boost adalah sesuai dengan prinsip kerja dari step-up DC
chopper. Susunan kerja untuk operasi step-up ditunjukkan pada Gambar 1.10
Apabila saklar MOSFET ditutup selama waktu t1, arus induktor menjadi naik dan
energi disimpan pada induktor L. Apabila saklar dibuka selama waktu t2 , energi
yang tersimpan pada induktor akan dipindahkan ke beban melalui dioda D1 dan
arus induktor menjadi jatuh.
Gambar 1.10 Rangkaian boost converter

Analisa untuk switch tertutup

Dapat dilihat pada Gambar 1.11 ketika switch tertutup

Gambar 1.11 Rangkaian konverter pada saat switch tertutup.

Analisa untuk switch terbuka


Selama switch ini off dan diode konduksi. Rangkaian converter terlihat pada
Gambar 1.12.

Gambar 1.12 Rangkaian konverter pada saat switch terbuka.

Pada Gambar 1.12 ditunjukan bahwa ketika switch off, dan energi yang
disimpang pada induktor L akan mengalir ke beban melalui diode D.
4 . Prinsip Kerja Chopper Penaik (Step-Up) Tegangan

Gambar 1.13 merupakan rangkaian chopper penaik tegangan. Jika


chopper di-ON-kan, induktor (L) akan terhubung dengan tegangan sumber dan
induktor akan menyimpan energi selama perioda Ton.

Gambar 1.13 rangkaian chopper penaik tegangan

Selanjutnya, jika chopper di-OFF-kan, induktor akan mengalirkan arus


ke dioda (D) dan ke beban, serta terjadi tegangan emf pada induktor sehingga
tegangan pada beban Jika energi yang disimpan saat Ton, Wi, sama dengan
energi yang dilepaskan saat Toff, Wo, maka tegangan luaran pada beban (Eo)
dapat ditentukan dengan persamaan berikut:

1
E
Eo  1 dc
5. Prinsip Kerja Buck converter

Prinsip kerja buck converter adalah sesuai dengan prinsip kerja dari step-down.
Switching power supply mempunyai keunggulan dalam hal bentuk dan sistem kerjanya.
Juga dapat menyediakan tegangan output yang rendah daripada inputnya. Salah satu
keunggulan dari buck converter ini ad alah menyimpan energi selama periode ON-nya
dan memberikan energinya tersebut ke beban selama keadaan Switch-ON tersebut
seperti yanng diperlihatkan pada gambar 1.17. Pengaturan Switch-ON atau OFF biasa
dilakukan dilakukan dengan 2 cara yaitu:

1. Operasi dengan frekuensi konstan, dimana frekuensi dari switching dibuat


konstan dan hanya merubah duty cycle-nya saja yang dikenal dengan Modulasi
Lebar Pulsa atau PWM ( Pulsa Width Modulation).
2. Operasi dengan variabel frekuensi, dimana frekuensi chopper bisa diatur dan
waktu ON dan OFF-nya dibuat tetap. Dengan demikian frekuensinya bervariasi
dengan range yang lebar untuk mendapatkan range output penuh. Cara ini
relative sulit karena kontrolnya akan menghasilkan harmonis pada frekuensi
yang tidak terduga dan sulit menentukan desain filternya.

Gambar 1.17 Rangkaian buck converter


Analisa Buck Converter
1. Ketika switch closed : dioda bekerja reversed/block sehingga supply input
mengalir ke induktor juga ke beban.

2. Ketika switch opened : dioda bekerja forward/unblock sehingga energi yang


disimpan di induktor dapat mengalir ke beban.

6. Prinsip Kerja Buck-Boost converter


Buck-boost converter berfungsi untuk mengubah level DC, baik ke level yang
lebih rendah maupun ke level yang lebih tinggi. Namun buckboost converter polaritas
dan tegangan output terhadap tegangan input. Pada gambar 2.5 merupakan rangkaian
dasar buckboost converter yang terdiri dari power MOSFET sebagai switching
komponen, induktor (L), dioda, kapasitor filter (C) dan resistor sebagai beban (RL).
Rangkaian buckboost converter dapat dilihat pada gambar 2.5 berikut.
Gambar 2.5 Rangkaian buckboost converter

Induktor digunakan sebagai filter untuk mengurangi ripple arus. Sedangkan


kapasitor digunakan sebagai filter untuk mengurangi ripple tegangan. Dioda digunakan
sebagai komponen switching yang bekerja pada keadaan switch open, sehingga arus
tetap mengalir ke induktor.
Prinsip kerja rangkaian ini dibagi menjadi dua mode yaitu mode 1 saat switch di-
ON-kan dan mode 2 saat switch di-OFF-kan. Saat switch-ON, induktor mendapat
tegangan dari input dan mengakibatkan adanya arus yang melewati induktor
berdasarkan waktu dan dalam waktu yang sama kapasitor dalam kondisi discharge dan
menjadi sumber tegangan dan arus pada beban. Kondisi ini dapat dilihat pada gambar
2.6 dibawah ini.

Gambar 2.6 Keadaan On (On State)


Pada saat Switch-OFF, tegangan input terputus menyebabkan mulainya penurunan arus
dan menyebabkan ujung dioda bernilai negatif disini induktor mensuplai kapasitor
(charge) dan beban. Jadi pada saat Switch-OFF disupply oleh induktor. Kondisi ini
dapat dilihat pada gambar 2.7 dibawah ini:

Gambar 2.7 Keadaan Off (Off State)

Besar kecilnya nilai tegangan output diatur berdasarkan duty cycle (D) PWM
pada switch. Bila D > 0,5 maka output akan lebih besar dari input. Sedangkan bila D <
0,5, maka output akan lebih kecil dari input dan Vin = Vout saat D = 0,5.

Anda mungkin juga menyukai