Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

Praktikum Elektronika Daya dan Sistem Kendali


KONTROL MOTOR UNIVERSAL DENGAN SCR
Kelas : LT 3B
Kelompok 2
1. Annisa Rosyada
2. Praniatma Prambahan
3. Rizal Amila Arthama

(3.31.12.1.03)
(3.31.12.1.17)
(3.31.12.1.21)

Program Studi Teknik Listrik


Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Semarang
2015

PRAKTIKUM IX
KONTROL MOTOR UNIVERSAL DENGAN SCR

1.

TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa mampu :
a. Mengetahui Prinsip Kerja Silicon Controlled Rectifier ( SCR ) dan DIAC
b. Mengoprasiakan Sebuah Thyristor, DIAC dan diode dalam rangkaian terpadu untuk
mengatur motor universal.
c. Mengetahui Prinsip Kerja Motor Universal

2.

DASAR TEORI
a. SCR
Untuk membuat thyristor menjadi ON adalah dengan memberi arus trigger lapiasan P
yang dekat dengan katoda. Yaitu dengan membuat kaki gate pada thyristor PNPN seperti
pada gambar -7.1a. karena letaknya yang dekat dengan katoda, bisa juga pin gate ini disebut
gate katoda ( cathode gate ). Beginilah SCR dibuat dan symbol SCR digambarkan seperti
gambar-7.1b. SCR dalam banyak literature disebut Thyristor saja.

Gambar 7.1 : struktur SCR

Melalui kaki ( pin ) gate tersebut memungkinkan komponen ini di trigger menjadi ON,
yaitu dengan Memberi Arus Gate. Ternyata dengan memberi arus gate Ig yang semakin besar
dapat menurunkan tegangan breakover ( Vb0) sebuah SCR untuk menjadi ON. Sampai pada
suatu besar arus gate tertentu, ternyata akan sangat mudah membuat SCR untuk menjadi ON.
Bahkan dengan tegangan forword yang kecil sekalipun. Misalnya 1 Volt saja atau lebih kecil
lagi. Kurva tegangan dan arus dari sebuah SCR adalah seperti pada gambar -7.2 yang berikut
ini.

Gambar- 7.2 : karakteristik kurva I V SCR


Pada gambar tertera tegangan breakover Vbo, yang jika tegangan forward SCR mencapai
titik ini, maka SCR akan ON. Lebih penting lagi adalah arus Ig yang dapat menyebabkan
tegangan Vbo turun menjadi kecil. Pada gambar ditunjukkan beberapa arus Ig dan
korelasinya terhadap breakover. Pada data sheet SCR, arus trigger gate ini sering ditulis
dengan notasi IGT ( gate trigger current ). Pada gambar ditunjukkanjuga arus Ih yaitu arus
holding yang mempertahankan SCR tetap ON. Jadi agar SCR tetap ON maka arus forward
dari anoda menuju katoda harus berada diatas parameter ini.

Sejauh ini yang dikemukakan adalah bagaimana membuat SCR menjadi ON.pada
kenyataannya, sekali SCR mencapai ON maka selamanya ON, walaupun tegangan gate
dilepas atau di short ke katoda. Satu- satunya cara membuat SCR menjadi OFF adalah
membuat arus anoda-katoda turun di bawah arus Ih ( holding current ). Pada gambar -7.2
kurva I-V SCR, jika arus forward berada dititik Ih, maka SCR kembali keadaan OFF. Berapa
besar arus holding ini, umumnya ada di dalam datasheet SCR.
Cara membuat SCR menjadi OFF tersebut adalah sama saja dengan menurunkan
tegangan anoda-katoda ke titik nol. Karena inilah SCR atau thrystor pada umumnya tidak
cocok digunakan untuk aplikasi DC. Komponen ini lebih banyak digunakan untuk aplikasi
aplikasi tegangan AC, dimana SCR bisa OFF pada saat gelombang tegangan AC berada di
titik nol.
Ada satu parameter penting dari SCR, yaitu Vgt. Parameter ini adalah tegangan trigger
pada gate yang menyebabkan SCR ON. Kalau dilihat dari model thrystor, tegangan ini adalah
tegangan Vbe pada transistor Q2. Vgt seperti halnya Vbe, besarnya kira kira 0.7 volt.
Seperti contoh rangakaian gambar-7.3 berikut ini sebuah SCR diketahui memiliki Igt = 10
mA dan Vgt = 0.7 volt. Maka dapat dihitung tegangan Vin yang diperlukan agar SCR ini ON
adalah sebesar :
Vin = Vr+VGT
Vin = IGT(R) + VGT= 4.9 volt

Gambar -7.3: Rangkaian SCR

b. DIAC
Kalau dilihat strukturnya seperti gambar-7.4a, DIAC bukanlah termasuk keluarga
thrystor, namun prinsip kerjanya membuat ia di golongkan sebagai thrystor. DIAC dibuat
dengan struktur PNP mirip seperti transistor. Lapisan N pada transistor dibuat sangat tipis
sehingga electron dengan mudah dapat menyeberang menembus lapisan ini. Sedangkan pada
DIAC, lapisan N di buat cukup tebal sehingga electron cukup sukar untuk menembusnya.
Struktur DIAC yang demikian dapat juga dipandang sebagai dua buah diode PN dan NP,
sehingga dalam beberapa literature DIAC digolongkan sebagai diode.

Gambar 7.4 Struktur dan Simbol DIAC

Sukar dilewati oleh arus dua arah, Diac memang dimaksudkan untuk tujuan ini. Hanya
dengan tegangan breakdown tertentu barulah DIAC dapat menghantarkan arus. Arus hanya
dihantarkan tentu saja bisa bolak- balik dari anoda menuju katoda dan sebaliknya. Kurva
karakteristik DIAC sama seperti TRIAC, tetapi yang hanya perlu diketahui adalah berapa
tegangan breakdown-nya.

Symbol dari DIAC adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar -7.4b. DIAC umumnya
dipakai sebagai pemicu TRIAC agar ON pada tegangan input tertentu yang relatif tinggi .
Contohnya adalah aplikasi dimmer lampu yang berikut pada gambar- 7.5.

Gambar 7.5 : Rangkaian Dimmer


Jika diketahui IGT dari TRIAC pada rangkaian diatas 10 mA dan VGT = 0.7 volt.lalu
diketahui juga yang digunakan adalah sebuah DIAC dengan Vbo = 20 V, maka dapat
dihitung TRIAC akan ON pada tegangan :
V = Igt ( R ) + Vbo + Vgt = 120.7

Pada rangkaian dimmer, resistor R biasanya di ganti dengan rangkaian seri resistor dan
potensiometer. Di sini kapasitor C bersama rangkaian R digunakan untuk menggeser phasa
tegangan V ac. Lampu dapat di atur menyala redup dan terang, tergantung pada saat kapan
TRIAC di picu.

3.

ALAT DAN BAHAN


Motor universal
Saklar NO
Dioda
SCR 2N 4444
DIAC
Kapasitor 0,01 mF
Multimeter
Kabel Jumper

( 1 buah )
( 1 buah )
( 1 buah )
( 1 buah )
( 1 buah )
( 1 buah )
( 2 buah )
( 20 buah )

4.

GAMBAR RANGKAIAN

5.

LANGKAH KERJA
Langkah kerja dari praktikum untuk rangkaian ini, langkah langkahnya sebagai berikut :

a. Siapkan alat dan bahan praktikum


b. Cek alat maupun bahan, tujuannya adalah mengetahui layak tidaknya suatu alat dan
c.
d.
e.
f.
g.
6.

7.

bahan untuk praktikum.


Rangkai rangkaian sesuai dengan gambar percobaan 4.1mdan 4.2
Periksa kembali rangkaian yang sudah dirangkai.
Ukur tegangan dan arus sesuai dengan table hasil praktikum.
Buatlah hasil analisa percobaan beserta kesimpulan hasil praktikum.
Kembalikan alat seperti semula.
HASIL PRAKTIKUM
VAB

VBC

VDE

VEF

10

(V)
96,2

(V)
95,8

(V)
0,3

(V)
95,8

220 V

550

95,6

95,4

0,62

220 V

1k2

95,3

95,2

220 V

2k7

92,8

220 V

4k5

220 V

No

Vin (V)

R ()

Ig (A)

IL (A)

220 V

8,8

0,021

95,7

8,8

0,032

0,92

95,4

8,7

0,032

92,7

93,4

0,028

88,5

88,6

89,3

10

0,028

5k7

82,2

81,3

0,58

82,6

12

0,022

220 V

7k5

72,4

36,2

0,5

72,5

11

0,018

220 V

8k6

38,5

29,18

1,5

58,2

11

0,005

220 V

9k5

34,33

23,92

1,8

44,4

0,001

10

220 V

9k9

32,74

23,54

2,5

44,6

0,001

ANALISA PERCOBAAN
Dari hasil percobaan dapat kita analisa sebagai berikut :
1. Pada percobaan kontrol motor universal dengan SCR, motor universal akan berputar
ketika tegangan yang melewati DIAC dapat melampaui tegangan breakdown pada DIAC
dan triger pada SCR mendapat polaritas positif.
2. Pada percobaan ini DIAC berfungsi sebagao pemicu /pengendali tegangan gate pada
SCR, ketika DIAC on maka SCR aktif. Pada tegangan input yang relatif tinggi DIAC
tidak akan menghantarkan arus sebelum batas tegangan breakdownterlampaui.

3. Kecepetan putar dari motor universal dipengaruhi oleh besarnya nilai potensiometer (R2),
semakin besar R2 (potensiometer) maka motor universal akan berputar semakin lambat,
demikian sebaliknya. Jika nilai R2 (potensiometer) kecil maka motor universal akan
berputar semakin cepat. Perputaran motor yang cepat karena nilai R2 (potensimeter) yang
kecil sehingga tegangan yang dihasilkan pada motor besar.
4. Pada percobaan ini kapasitor berfungsi untuk menggeser gelombang fasa. Pergeseran
tersebut terjadi karena delay waktu pengisian dan pengosonga kapasitor. Waktu pengisian
dan pengosongan kapasitor dipengaruhi oleh nilai VR2 yang mempengaruhi besar arus
yang masuk pada kapasitor.
8.

KESIMPULAN
Motor universal merupakan motor yang bisa beroperasi dengan menggunakan
supply dc maupun supply ac. Pengaturan starting motor universal dapat dilakukan dengan
mengatur tegangan input pada motor universal tersebut. Dengan adanya soft starting, arus
awal motor tidak terlalu tinggi. Pada dasarnya motor universal adalah suatu motor seri
yang mempunyai kemampuan bekerja pada supply ac dan supply dc.
SCR digunakan untuk mengontrol sumber AC, selain dapat mengatur daya
listrikyang diberikan kepada beban juga berfungsi sebagai penyearah. Motor Universal
dalam rangaian ini tentu saja dapat dikontrol dengan thyristor, karena Motor Universal
tersebut dirancang untuk dapat dioperasikan pada tegangan AC dan tegangan DC.

9.

TUGAS DAN PERTANYAAN


1.Jelaskan Prinsip kerja dari gambar rangkaian percobaan 9
Jawaban : pada saat saklar s2 ditekan maka tegangan akan terbagi kapasitor, motor , R1
dan R2 ( Potensiometer).dan motor universal akan berputar cepat atau lambat itu
tergantung dari pergeseran potensiometer jika potensiometer digeser pada nilai tahanan
besar maka motor universal akan berputar lambat dan jika potensiometer digeser pada
nilai tahanan kecil maka motor universal akan berputar cepat.
2.Kapan DIAC dapat bekerja untuk menghantarkan arus gate pada thyristor
Jawaban : pada saat tegangan kapasitor mencapai tegangan breakover , maka kapasitor
mulai mengosongkan muatan melalui DIAC ke gerbang (gate) TRIAC. Pulsa trigger
TRIAC akan menghantarkan TRIAC pada setengah perioda untuk setengah perioda
berikutnya (negative) prinsipnya sama. Sekali TRIAC dihidupkan, maka dia akan

menghantarkan sepanjang arus gate yang mengalir melaluinya tetap dipertahankan.


TRIAC tidak dapat dimatikan oleh arus balik layaknya suatu SCR.
3.Apa fungsi DIAC pada rangkaian ini
Jawaban : fungsi DIAC yaitu sebagai pemicu atau mengendalikan tegangan yang
diperuntukkan mensupply komponen SCR atau sebagai pengatur daya tegangan yang
dikendalikan adalah tegangan arus bolak balik
4.Jelaskan Prinsip Kerja dari motor universal
Jawaban : Motor universal pada dasarnya merupakan motor DC yang dimodifikasi
sedemikian rupa sehina dapat dijalankan dengan suplai tegangan AC. Pada motor DC
seri, jika arah aliran arusnya dibalik maka arah medan magnetnya juga terbalik sehinga
tosi dari motor tetap memiliki arah yan sama sebelum arah aliran arus dibalik, artinya
motor selalu berputar pada satu arah saja tidak tergantung arah arusnya.pada arah arus
seperti gambar di atas, kutub utara pada sisi kiri dan kutub selatan pada sisi kanan, hal
ini dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan Maxwell. Arah arus yang melalui
kumparan

jangkar

menjauhi

dan

menuju

pengamat.

Dengan

aturan

tangan

kiri Fleming maka dapat ditentukan bahwa motor berputar berlawanan dengan jarum
jam.
10. DAFTAR PUSTAKA
http://jendeladenngabei.blogspot.com/2012/10/penyearah-satu-fasa-setengahgelombang.html
yusnan badruzzaman, 2008. BPKM Praktikum Elektronika Daya dan Sistem Kendali.
Semarang. Politeknik Negeri Semarang.

Anda mungkin juga menyukai