Anda di halaman 1dari 3

RANGKAIAN INVERTER DC TO DC SIMETRIS

Rangkaian DC to DC inverter sederhana merupakan rangkaian inverter yang dibuat dengan


menggunakan beberapa buah komponen saja. Prinsip kerja rangkaian inverter DC to DC adalah
menaikkan atau menggandakan tegangan DC. Rangkaian inverter DC to DC sering digunakan oleh
pengembang alat elektronik seperti untuk membuat powerbank, charger untuk tenaga surya, dan
lain sebagainya.
1. Inverter DC to DC
Inverter adalah sebuah rangkaian untuk mengubah sinyal rata pada DC menjadi bergelombang.
Pada Hukum Biot Savart dan Hukum Faraday, di sekitar arus listrik terdapat medan magnet dan
di sekitar medan magnet terdapat medan listrik. Ketika sebatang paku dililit kabel dan dialirin
listrik, paku tersebut menjadi magnet. Namun saat arus listrik diputus, sifat magnet itu diubah
ke energy lain, yaitu medan listrik. Perubahan inilah yang dimanfaatkan trafo untuk menaikkan
dan menurunkan tegangan. Jika lilitan dari sumber tegangan lebih banyak dari lilitan ke beban,
tranformator tersebut akan menurunkan tegangan. Namun, jika jumlah lilitan dari sumber lebih
sedikit dari lilitan jumlah lilitan trafo yang menyambung ke beban, trafo akan menaikkan
tegangan. Akibat bekerja berdasarkan induksi electromagnet, transformer harus diberi tegangan
naik dan turun secara cepet agar dapat menginduksi lilitan lainnya. Contohnya, jika
dihubungkan baterai 9 volt pada pin trafo 9 volt, pada pin 220 V tidak aka nada tegangan. Jika
baterai dilepas, aka nada lonjakan tegangan pada pin 220 V meskipun sebentar dan tegangan
tidak sampai 220 V. Agar dapat menginduksi lilitan 220 V ini, hal yang harus dilakukan ialah
memutus-menyambungkan alat ini secara cepat. Dalam hal ini, dapat digunakan sakelar toggle
dengan melakukan on-off secara cepat, makin cepat on-off makin baik induksi listriknya.
Agar trafo dapat bekerja, dibutuhkan tegangan yang naik-turun. Sementara arus DC yang keluar
dari baterai/aki/accu/kapasitor/penyimpanan muatan listrik adalah arus rata, bukan arus yang
bergelombang sehingga digunakan rangkaian yang dapat membuat arus rata DC menjadi
bergelombang bahkan bolak-balik, yaitu rangkaian inverter.
Inverter menggunakan transistor yang difungsikan sebagai sakelar agar arus rata DC menjadi
bergelombang naik-turun. DC bergelombang biasanya digunakan pada inverter frekuensi tinggi
yang akan menghasilkan tegangan sangat tinggi. Contohnya pada raket nyamuk, taser, stun
gun, HVDCPS, dan lain-lain. Pada inverter rumahan, biasanya digunakan DC bergelombang
frekuensi rendah. Rangkaian inverter DC to DC sederhana dapat dibuat dengan menggunakan
dua buah transistor.

Rangkaian inverter dengan transistor


Keterangan:
a. Kedua resistor menggunakan nilai 1 kΩ 2 watt.
b. Kedua transistor menggunakan transistor daya, misalkanya 2N3055, TIP41/TIP31.
c. Trafo menggunakan yang CT. Voltase tergantung tegangan baterai/aki. Jika berasal dari
baterai 6 V, berarti gunakan 6 V CT dengan arus minimal 1 ampere.
Besarnya daya yang keluar dari trafo tergantung dari sumber tegangan, transistor, dan trafo.
Makin besar kapasitas aki, makin besar pula daya yang dihasilkan. Makin banyak transistor,
makin besar daya yang dihasilkan.
Rangkaian di atas adalah rangkaian inverter yang paling sederhana. Rangkaian ini menghasilkan
gelombang segitiga noise frekuensi tinggi sehingga penggunaannya lebih cocok untuk alat yang
sederhana juga. Misalnya, lampu, solder, rice cooker, setrika, dan lain-lain.

2. Rangkaian Inverter 12 V DC ke +/- 30 V DC


Rangkaian inverter DC to DC dapat digunakan untuk mengubah tegangan DC 12 volt dari
accumulator mobil menjadi tegangan DC simetris ± 30 volt yang dapat digunakan untuk
mensupply power amplifier mobil OCL 500 watt. Rangkaian inverter DC 12 V ke DC ± 30 volt
ini menggunakan power MOSFET 4 buah tipe MTP75N06 dengan pembangkit pulsa dari IC
khusus multivibrator tipe SG3525.
Rangkaian inverter DC to DC seperti pada gambar di bawah merupakan pengganti power supply
simestris untuk memberikan sumber tegangan DC simetris pada power amplifier mobil yang
membutuhkan sumber tegangan DC simetris.

Skema rangkaian inverter DC 12 volt ke DC simetris ± 30 volt

Rangkaian inverter DC 12 volt ke DC simetris ± 30 volt di atas pada dasarnya mengubah tegangan
DC 12 volt menjadi tegangan AC 2 fase 30 volt kemudian menyearahkan kembali tegangan AC
tersebut menjadi tegangan DC simetris ± 30 volt. Pada dasarnya, rangkaian inverter DC ke DC pada
gambar di atas terdiri atas beberapa bagian berikut:
a. Bagian Pembangkit Pulsa
Bagian pembangkit pulsa berfungsi untuk membangkitkan pulsa yang saling komplemen pada
kedua outputnya untuk memberikan tegangan driver ke rangkaian switching MOSFET agar
dapat menginduksi transformer inverter. Bagian ini dibangun menggunakan IC pembangkit
pulsa SG3525.
b. Bagian Switching
Bagian switching berfungsi untuk memberikan tegangan induksi ke transformer dengan cara
menginduksi masing-masing kutub transformer secara bergantian. Bagian ini terdiri atas 2 set
MOSFET yang diparalel dan bekerja secara bergantian sesuai pulsa dari IC SG 3525. Rangkaian
switching dibangun dengan 4 buah MOSFET tipe MTP75N06.

c. Bagian Transformer Step-Up


Transformer step up merupakan bagian yang berfungsi untuk menaikkan tegangan DC 12 volt
menjadi tegangan AC 2 fase 30 voltpada output transformer dengan CT.

d. Bagian Rectifier
Bagian rectifier berfungsi untuk mengubah tegangan AC 2 fase tersebut menjadi tegangan DC
simetris ± 30 volt. Komponen yang digunakan pada bagian rectifier adalah diode bridgr dan
kapasitor elektrolit (elco).

Rangkaian inverter DC 12 volt ke DC simetris ± 30 volt ini dapat digunakan untuk memberikan
supply tegangan ke power amplifier mobil 500 watt OCL dari accumulator mobil.

Anda mungkin juga menyukai