Disusun Oleh:
ACHMAD HANIF : (1731120019)
Prinsip kerja trafo arus sama dengan trafo daya satu fasa. Bila pada kumparan primer
mengalir arus I1, maka pada kumparantimbul gaya gerak magnet sebesar N1I1. Gaya gerak ini
memproduksi fluks pada inti, dan fluks ini membangkitkan gaya gerak listrik pada kumparan
sekunder. Bila terminal kumparan sekunder tertutup, maka pada kumparan sekunder akan
mengalir arus I1. Arus ini menimbulkan gaya gerak magnet N 2I2 pada kumparan sekunder.
Pada trafo arus biasa dipasang burgen pada bagian sekunder yang berfungsi sebagai
impedansi beban, sehingga trafo tidak benar-benar short circuit. Apabila trafo adalah trafo
ideal, maka berlaku persamaan :
N 1 I 1=N 2 I 2
atau
I1 N 2
=
I2 N 1
C. Klasifikasi Current Transformer (CT)
Current transformer (CT) dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam: yaitu trafo arus
untuk pengukuran dan trafo arus untuk proteksi. Klasifikasi trafo arus dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a) Trafo arus untuk pengukuran
Karakteristrik trafo arus untuk pengukuran adalah sebagai berikut :
Mempunyai ketelitian tinggi pada daerah kerja (daerah pengenalnya)
Cepat jenuh
Berikut gambar current tansformer untuk metering/pengukuran
Dimana:
Im : Arus eksitasi / magnetisasi
Ie : Arus karna rugi besi
Trafo tegangan memiliki prinsip kerja yang sama dengan trafo tenaga tetapi
rancangan trafo tegangan berbeda yaitu:
Kapasitasnya kecil (10 – 150 VA), karena digunakan hanya pada alat-alat ukur relai dan
peralatan indikasi yang konsumsi dayanya kecil.
Memiliki tingkat ketelitian yang tinggi.
Salah satu ujung terminal tegangan tingginya selalu ditanahka
C. Jenis-Jenis Potensial Transformer
Trafo tegangan dibagi menjadi dua jenis yaitu:
a. Trafo Tegangan Mekanik
Trafo tegangan magnetik (Magnetik Voltage Transformer/MVT) Disebut juga Trafo
tegangan induktif. Terdiri dari belitan primer dan sekunder pada inti besi yang prinsip
kerjanya belitan primer menginduksikan tegangan ke belitan sekundernya.
b. Trafo Tegangan Kapasitif
Trafo tegangan kapasitif (Capasitive Voltage Transformer/CVT) Trafo tegangan ini
terdiri dari dua bagian yaitu Capacitive Voltage Divider (CVD) dan inductive Intermediate
Voltage Transformer(IVT). CVD merupakan rangkaian seri 2 (dua) kapasitor atau lebih
yang berfungsi sebagai pembagi tegangan dari tegangan tinggi ke tegangan rendah pada sisi
primer, selanjutnya tegangan pada satu kapasitor ditransformasikan oleh IVT menjadi
teganggan sekunder.
3. CIRCUIT BREAKER (CB)
A. Pengertian Circuit Breaker (CB)
Circuit Breaker (CB) merupakan suatau alat listrik yang berfungsi
untuk melindungi sistem tenaga listrik apabila terjadi kesalahan atau
gangguan pada sistem tersebut, terjadinya kesalahan pada sistem akan
menimbulkan berbagai efek seperti efek termis, efek magnetis dan
dinamis stability. Fungsi utamanya adalah sebagai alat pembuka atau
penutup suatu rangkaian listrik dalam kondisi berbeban, serta mampu
membuka atau menutup saat terjadi arus gangguan ( hubung singkat )
pada jaringan atau peralatann lain.
B. Prinsip Kerja Circuit Breaker (CB)
1. Sebuah transformator dihubungkan dengan PLN pada tegangan 100 V menyebabkan kuat
arus pada kumparan primer 10 A. Jika perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder 1 :
25, hitunglah tegangan pada kumparan sekunder dan kuat arus pada kumparan sekunder.
Penyelesaian:
Diketahui:
Vp = 100 V
Ip = 10 A
Np : Ns = 1 : 25
Ditanya: Vs = ... ? dan Is= ... ?
Jawab:
Vp/Vs = Np/Ns
Vs = (Ns/Np) x Vp
Vs = (25/1) x 100 V
Vs = 2.500 V
Np/Ns = Is/Ip
Is = (Np/Ns) x Ip
Is = (1/25) x 10 A
Is = 0,4 A
Jadi, tegangan sekundernya Vs = 2.500 V dan kuat arus sekundernya (Is) = 0,4 A.