Anda di halaman 1dari 19

TUGAS DASAR TENAGA LISTRIK

Disusun Oleh :
Pahotton Ariel Audi Aritia Simanjuntak 21060121140106
Michael Kosasih 21060121140156

Dasar Tenaga Listrik


Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
2023
BAB I
Tranformator

1.1 Pengertian Transformator


Transformator atau trafo adalah alat listrik melalui gandengan magnet
memindahkan daya listrik dari suatu rangkaian ke rangkaian lainnya dengan frekuensi yang
sama. Tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai dengan besar kecilnya arus yang
mengalir dalam rangkaian.
Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun
elektronika. Penggunaan transformator dalam system tenaga listrik yaitu untuk menaikkan
tegangan dari pembangkit listrik untuk ditransmisikan. Transformator juga dipakai untuk
menurunkan tenaga listrik yang akan didistribusikan.

Gambar 1.1 Bentuk Fisik Transformator

Gambar 1.2 Bentuk Fisik Transformator Impedansi Pengeras Suara


Gambar 1.2 Bentuk Fisik Transformator Pada Gardu Induk PLN

Dalam bidang elektronika, transformator digunakan antara lain sebagai gandengan


impedansi antara sumber dengan beban, untuk memisahkan satu rangkaian dari rangkaian
yang lain dan untuk menghambat arus searah sambil tetap melakukan atau mengalirkan
arus bolak-balik antara rangkaian.
Berdasarkan frekuensi, transformator dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Frekuensi daya, 50 – 60 kc/s
2. Frekuensi pendengaran, 50 – 20 kc/s
3. Frekuensi radio, diatas 30 kc/s

Dalam bidang elektronika pemakaian transformator dikelompokkan menjadi :


1. Transformator inti besi
2. Transformator inti ferit
3. Transformator inti udara

1.2 Komponen Transformator


Komponen transformator terdiri dari dua bagian, yaitu peralatan utama dan
peralatan bantu. Peralatan utama transformator terdiri dari:

1. Kumparan Trafo
Kumparan trafo terdiri dari beberapa lilitan kawat tembaga yang dilapisi dengan
bahan isolasi (karton, pertinax, dll) untuk mengisolasi baik terhadap inti besi maupun
kumparan lain. . Untuk trafo dengan daya besar lilitan dimasukkan dalam minyak trafo
sebagai media pendingin. Banyaknya lilitan akan menentukan besar tegangan dan arus
yang ada pada sisi sekunder.Kadang kala transformator memiliki kumparan tertier.
Kumparan tertier diperlukan untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain.
Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta. Kumparan
tertier sering juga untuk dipergunakan penyambungan peralatan bantu seperti kondensator
synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt.

Gambar 1.4 Kumparan Trafo

2. Inti Besi
Inti besi dibuat dari lempengan-lempengan feromagnetik tipis yang berguna untuk
mempermudah jalan fluksi yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Inti
besi ini juga diberi isolasi untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang
ditimbulkan oleh arus eddy “Eddy Current”.

Gambar 1.5 Inti Besi

3. Minyak Trafo
Minyak trafo berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. Minyak trafo
mempunyai sifat media pemindah panas (disirkulasi) dan mempunyai daya tegangan
tembus tinggi.
Pada power transformator, terutama yang berkapasitas besar, kumparan-kumparan
dan inti besi transformator direndam dalam minyak-trafo. Syarat suatu cairan bisa
dijadikan sebagai minyak trafo adalah sebagai berikut:
• Ketahanan isolasi harus tinggi ( >10kV/mm )
• Berat jenis harus kecil, sehingga partikel-partikel inert di dalam minyak dapat
mengendap dengan cepat
• Viskositas yang rendah agar lebih mudah bersirkulasi dan kemampuan pendinginan
menjadi lebih baik
• Titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yang dapat membahayakan
• Tidak merusak bahan isolasi padat
• Sifat kimia yang stabil

Tabel Keterangan Minyak Trafo :

4. Bushing
Bushing sebuah konduktor (porselin) yang menghubungkan kumparan
transformator dengan jaringan luar. Bushing diselubungi dengan suatu isolator dan
berfungsi sebagai konduktor tersebut dengan tangki transformator. Selain itu juga bushing
juga berfungsi sebagai pengaman hubung singkat antara kawat yang bertegangan dengan
tangki trafo.

Gambar 1.6 Bushing

5. Tangki dan Konsevartor


Tangki dan Konservator (khusus untuk transformator basah); pada umumnya
bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo ditempatkan di dalam tangki baja.
Tangki trafo-trafo distribusi umumnya dilengkapi dengan sirip-sirip pendingin ( cooling
fin ) yang berfungsi memperluas permukaan dinding tangki, sehingga penyaluran panas
minyak pada saat konveksi menjadi semakin baik dan efektif untuk menampung pemuaian
minyak trafo, tangki dilengkapi dengan konservator.

Gambar 1.7 Tangki dan Konsevartor


1.3 Prinsip Kerja Transformator
Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Ketika
Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus
listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet
yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan
sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini
dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).

Gambar 1.8 Skema Transformator Kumparan Primer dan Kumparan


Sekunder Terhadap Medan Magnet

Pada skema transformator di atas, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang
mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang
dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan
sekunder akan berubah polaritasnya.

Gambar 1.9 Hubungan Antara Tegangan Primer,


Jumlah LilitanPrimer, Tegangan Sekunder, dan Jumlah Lilitan Sekunder
Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangansekunder,
dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan:

Dimana,

Vp = tegangan primer (volt) Vs =


tegangan sekunder (volt)Np = jumlah
lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder

Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkanoleh kumparan


sekunder adalah:
1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).

2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).

3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,

Sehingga dapat dituliskan

1.4 Jenis-Jenis Transformator


• Transformator Step-Up
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder
lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.
Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik
tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam
transmisi jarak jauh.
Gambar 1.10 Transformator Step-Up

• Transformator Step-Down
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada
lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penuruntegangan. Transformator jenis ini
sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.

Gambar 1.11 Transformator Step-Down

Gambar 1.12 Transformator Step-Down Dalam Adaptor AC-DC


• Auto Transformator
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara
listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga
merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan
dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat
dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari
autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah
daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan
isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain itu,
autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa
kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).

Gambar 1.13 Skema Auto Transformator

• Auto Transformator Variabel


Auto Transformator variabel sebenarnya adalah auto transformator biasa yang
sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer
sekunder yang berubah-ubah.
Gambar 1.14 Skema Auto Transformator

Gambar 1.15 Bentuk Fisik Auto Transformater Variabel

• Transformator Daya
Transformator Daya adalah jenis trafo yang berukuran besar dan digunakan untuk
aplikasi transfer daya tinggi yang mencapai hingga 33 Kilo Volt. Trafo daya ini sering
digunakan di stasiun pembangkit listrik dan gardu transmisi. Transformator daya biasanya
memiliki tingkat insulansi yang tinggi.

Gambar 1.16 Transformator Daya


• Transformator Distribusi
Trafo Distribusi atau Distribution Transformer digunakan untuk
mendistribusikan energi listrik dari pembangkit listrik ke daerah perumahan ataupun
lokasi industri. Pada dasarnya, Trafo Distribusi ini mendistribusikan energi listrik
pada tegangan rendah yang kurang dari
33 kilo Volt untuk keperluan rumah tangga ataupun industri yang berada dalam
kisaran tegangan 220V hingga 440V.

Gambar 1.17 Transformator Distribusi

• Transformator Pengukuran
Trafo Pengukuran atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Measurement
Transformer atau Instrument Transformer ini digunakan untuk mengukur kuantitas
tegangan, arus listrik dan daya yang biasanya diklasi_kasikan menjadi trafo tegangan
dan trafo arus listrik dan lain-lainnya.

Gambar 1.18 Transformator Pengukuran


• Transformator Proteksi
Trafo Proteksi ini digunakan untuk melindungi komponen listrik. Perbedaan
utama antara trafo proteksi dan trafo pengukuran adalah pada akurasinya. Dimana trafo
proteksi harus lebih akurat jika dibandingkan dengan trafo pengukuran.

Gambar 1.19 Transformator Proteksi

• Transformator Isolasi
Transformator Isolasi adalah transformator yang berfungsi memisahkan jalur
tegangan listrik. Transformator ini memiliki tegangan output yang sama dengan
tegangan output. Oleh karena itu transformator jenis ini memiliki perbandingan
jumlah lilitan sekunder yang sama dengan jumlah lilitan primer. Transformator seperti
ini berfungsi sebagai isolasi antara dua area misalnya area nyetrum dan tidak. Untuk
penerapan pada perangkat audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh
kapasitor kecuali pada beberapa model power amplifier seperti TOA.
Gambar 1.20 Transformator Isolasi

• Transformator Tiga Phasa


Transformator Tiga Phasa adalah transformator yang khusus dipakai pada
jaringan tiga phasa. Bisa berupa transformator step down maupun step up. Penggunaan
transformator ini misalnya padarangkaian inverter pengatur kecepatan motor tiga
phasa yang dipakai pada conveyor industri manufaktur. Kaki transformator tiga phasa
ada tiga terminal primer dan tiga terminal sekunder. Masing masing terminal diberi
identitas R, S dan T seperti notasi pada terminal listrik tiga phasa. Lilitan primer pada
trafo tiga phasa biasanya dihubungkan secara bintang dan lilitan pada sekunder
dihubungkan secara delta.

Gambar 1.21 Transformator Tiga Phasa


• Transformator SMPS

Transformator SMPS adalah transformator yang digunakan pada rangkaian


power supply dengan sistem switching. SMPS sendiri merupakan singkatan dari
Switching Mode Power Supply. Transformator ini bekerja berdasarkan induksi dari
sinyal pulsa yang dihasilkan oleh rangkaian switching. Transformator jenis ini bisa
menghasilkan efisiensii yang lebih besar dari transformator biasa yaitu hampir
mendekati 100%.

Gambar 1.22 Transformator SMPS

• Transformator RF
Transformator RF adalah transformator yang bekerja pada frekuensi tinggi
(Radio Frequency) seperti pemancar radio dan televisi.

Gambar 1.23 Transformator RF


• Transformator IF
Transformator IF adalah transformator yang bekerja pada frekuensi menengah
(Intermediate Frequency) penerima radio dan televisi.

Gambar 1.24 Transformator IF

• Transformator Oscilator
Transformator Oscilator adalah transformator yang digunakan untuk
keperluan pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator.

1.5 Jenis Rugi-rugi Transformator


Rugi-rugi atau Losses pada Trafo antara Lain :
1. Kerugian tembaga. Kerugian dalam lilitan tembaga yang disebabkan olehresistansi
tembaga dan arus listrik yang mengalirinya.

2. Kerugian kopling. Kerugian yang terjadi karena kopling primer-sekunder tidak


sempurna, sehingga tidak semua fluks magnet yang diinduksikan primer memotong
lilitan sekunder. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan secara
berlapis-lapis antara primer dan sekunder.
3. Kerugian kapasitas liar. Kerugian yang disebabkan oleh kapasitas liar yang terdapat
pada lilitan-lilitan transformator. Kerugian ini sangat memengaruhi efisiensi
transformator untuk frekuensi tinggi. Kerugian ini dapat dikurangi dengan
menggulung lilitan primer dan sekunder secara semi-acak (bank winding)
4. Kerugian histeresis. Kerugian yang terjadi ketika arus primer AC berbalik arah.
Disebabkan karena inti transformator tidak dapat mengubah arah fluks magnetnya
dengan seketika. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan material inti
reluktansi rendah.
5. Kerugian efek kulit. Sebagaimana konduktor lain yang dialiri arus bolak- balik, arus
cenderung untuk mengalir pada permukaan konduktor. Hal ini memperbesar kerugian
kapasitas dan juga menambah resistansi relatiflilitan. Kerugian ini dapat dikurang
dengan menggunakan kawat Litz, yaitu kawat yang terdiri dari beberapa kawat kecil
yang saling terisolasi. Untuk frekuensi radio digunakan kawat geronggong atau
lembaran tipis tembaga sebagai ganti kawat biasa.
6. Kerugian arus eddy (arus olak). Kerugian yang disebabkan oleh GGL masukan yang
menimbulkan arus dalam inti magnet yang melawan perubahan fluks magnet yang
membangkitkan GGL. Karena adanya fluks magnet yang berubah-ubah, terjadi
olakan fluks magnet pada materialinti. Kerugian ini berkurang kalau digunakan inti
berlapis-lapisan.

1.6 Fungsi Dan Pengaplikasian Transformator


Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik terutama yang memerlukan
perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik. Misal radio memerlukan
tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN 220 volt, maka diperlukan transformator untuk
mengubah tegangan listrik bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak-balik 12
volt.
• Aplikasi di Dunia Marine
1. Trafo step down untuk generator
Penggunaan trafo pada bidang marine digunakan pada penuruntegangan
hasil dari generator.
2. Trafo pada Mesin las
Biasanya trafo yang terpasang di mesin las sekalian denganrectifier
untuk mengubah arus AC menjadi DC.
3. Alat navigasi kapal
Gambar 1.25 Alat-alat Navigasi di Anjungan Kapal
4. Lampu – lampu penerangan dikapal

Gambar 1.26 Salah satu contoh penerangan

di kapal, pada Engine Control Room


5. Untuk memasok papan hubung bantu (Sub-switchboard) tegangan rendah untuk
kamar mesin dan ruang akomodasi

• Aplikasi Dalam Kehidupan Sehari –hari


Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik terutama yang
memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik. Contoh alat
listrik yang memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin foto kopi, gardu
listrik dan sebagainya.

• Distribusi dan Transmisi

Transformator berfungsi mendistribusikan energi listrik dari pembangkit


sampai ke tingkat pengguna rumah tangga. Penggunaan transformator untuk
mengatasi kerugian akibat transmisi yang cukup jauh dari pembangkit ke konsumen.
Disini ada dua jenis transformator yang umum dijumpai pada jaringan distribusi
listrik PLN yaitu transformator tegangan menengah dan transformator tegangan
rumah tangga. Transformator dengan output tegangan menengah atau disingkat
TM adalah yang dipasang pada gardu induk PLN. Input dari transformator ini
adalah tegangan tinggi ratusan ribu volt langsung dari pembangkit. Selanjutnya
keluaran dari trafo TM ini akan masuk ke transformator tegangan rumah tangga atau
TR dengan tegangan keluaran sebesar 220V. Tegangan inilah yang siap disalurkan ke
rumah-rumah untuk kebutuhan listrik sehari-hari.

• Perangkat Power Supply


Transformator jenis ini dipakai pada perangkat elektronika seperti audio/video
atau charger HP. Fungsi transformator disini adalah menurunkan tegangan 220VAC
menjadi tegangan yang lebih kecil dan aman untuk pemakaian. Misalnya untuk charger
HP membutuhkan tegangan sebesar 5V, charger laptop sebesar 20V dan untuk
rangkaian kontrol kita membutuhkan tegangan sebesar 12Vatau 24V.

• Radio Frekuensi

Ini adalah fungsi transformator yang jarang diperhatikan oleh orang karena

memang bentuknya kecil dan tidak terlihat dari luarorang karena memang bentuknya

kecil dan tidak terlihat dari luar.Pada perangkat radio frekuensi seperti handy talky

atau mobile phone, transformator berfungsi sebagai penghasil frekuensi dan

rangkaian resonansi pemancar gelombang. Ada beberapa jenis transformator radio

frekuensi seperti tranfo RF dan trafo IF. Trafo RF dipakai pada unit penerima atau

tuner sedangkan trafo IF dipakai pada rangkaian pengolah frekuensi menengah

intermediate frequency (IF).

Anda mungkin juga menyukai