TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Transformator
Transformator merupakan suatu peralatan listrik elektromagnetik statis
yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu rangkaian
listrik ke rangkaian listrik lainnya, dengan frekuensi yang sama dan perbandingan
transformasi tertentu melalui suatu gandengan magnet dan bekerja berdasarkan
prinsip induksi elektromagnetis, dimana perbandingan tegangan antara sisi primer
dan sisi sekunder berbanding lurus dengan perbandingan jumlah lilitan dan
berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya. Transformator digunakan secara
luas baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika. Penggunaan
transformator dalam sistem tenaga memungkinkan terpilihnya tegangan yang
sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan, misalnya kebutuhan akan tegangan
tinggi dalam pengiriman daya jarak jauh. Penggunaan transformator yang sangat
sederhana dan andal merupakan salah satu alasan penting dalam pemakaiannya
dalam penyaluran tenaga listrik arus bolak-balik, karena arus bolak–balik sangat
banyak dipergunakan untuk pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik. Pada
penyaluran tenaga listrik terjadi kerugian sebesar 𝐼 2 𝑅 watt, kerugian ini akan
banyak berkurang apabila tegangan dinaikkan. Dengan demikian saluran tenaga
listrik mempergunakan tegangan yang tinggi.
II.2 Transformator Distribusi
Transformator distribusi adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi
untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah.
Tujuan dari penggunaan transformator distribusi adalah untuk menurunkan
tegangan tinggi dari sistem distribusi listrik menjadi tegangan untuk penggunaan
konsumen. Contoh salah satu bentuk transformator distribusi seperti pada gambar
II.1 Transformator distribusi yang umum digunakan adalah transformator step-
down 20kV/380V 3 fasa dan satu fasa, dan ada juga yang menggunakan 3 buah
transformator satu fasa. Tegangan fasa ke fasa sistem jaringan tegangan rendah
adalah 380V/220V. Karena terjadi drop tegangan, maka pada tegangan rendahnya
dibuat di atas 380V/220V agar tegangan pada ujung penerima tidak lebih kecil dari
220V.
II.1
II.2