Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Transformator
Transformator merupakan suatu peralatan listrik elektromagnetik statis
yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu rangkaian
listrik ke rangkaian listrik lainnya, dengan frekuensi yang sama dan perbandingan
transformasi tertentu melalui suatu gandengan magnet dan bekerja berdasarkan
prinsip induksi elektromagnetis, dimana perbandingan tegangan antara sisi primer
dan sisi sekunder berbanding lurus dengan perbandingan jumlah lilitan dan
berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya. Transformator digunakan secara
luas baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika. Penggunaan
transformator dalam sistem tenaga memungkinkan terpilihnya tegangan yang
sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan, misalnya kebutuhan akan tegangan
tinggi dalam pengiriman daya jarak jauh. Penggunaan transformator yang sangat
sederhana dan andal merupakan salah satu alasan penting dalam pemakaiannya
dalam penyaluran tenaga listrik arus bolak-balik, karena arus bolak–balik sangat
banyak dipergunakan untuk pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik. Pada
penyaluran tenaga listrik terjadi kerugian sebesar 𝐼 2 𝑅 watt, kerugian ini akan
banyak berkurang apabila tegangan dinaikkan. Dengan demikian saluran tenaga
listrik mempergunakan tegangan yang tinggi.
II.2 Transformator Distribusi
Transformator distribusi adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi
untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah.
Tujuan dari penggunaan transformator distribusi adalah untuk menurunkan
tegangan tinggi dari sistem distribusi listrik menjadi tegangan untuk penggunaan
konsumen. Contoh salah satu bentuk transformator distribusi seperti pada gambar
II.1 Transformator distribusi yang umum digunakan adalah transformator step-
down 20kV/380V 3 fasa dan satu fasa, dan ada juga yang menggunakan 3 buah
transformator satu fasa. Tegangan fasa ke fasa sistem jaringan tegangan rendah
adalah 380V/220V. Karena terjadi drop tegangan, maka pada tegangan rendahnya
dibuat di atas 380V/220V agar tegangan pada ujung penerima tidak lebih kecil dari
220V.

II.1
II.2

Gambar II.1 Transformator distribusi


II.3 Prinsip Kerja Transformator
Sebuah transformator yang pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau
kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
Pada kebanyakan transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada
sebuah besi yang dinamakan dengan inti besi (Core). Ketika kumparan primer
dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan menimbulkan medan magnet atau fluks
magnetik di sekitarnya. Kekuatan medan magnet (densitas fluks magnet) tersebut
dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya
semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di
sekitar kumparan pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik)
dalam kumparan kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan
primer ke kumparan sekunder. Dengan demikian, terjadilah perubahan tegangan
listrik baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari
tegangan tinggi menjadi tegangan yang rendah.
Sedangkan inti besi pada transformator pada umumnya adalah kumpulan
lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-lapis dengan
kegunaanya untuk mempermudah jalannya fluks magnet yang ditimbulkan oleh
arus listrik kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan.
Di bawah ini adalah fluks pada transformator:
II.3

Gambar II.2 Fluks pada transformator


Rasio lilitan pada kumparan sekunder terhadap kumparan primer menentukan rasio
tegangan pada kedua kumparan tersebut. Sebagai contoh, 1 lilitan pada kumparan
primer dan 10 lilitan pada kumparan sekunder akan menghasilkan tegangan 10 kali
lipat dari tegangan input pada kumparan primer. Jenis transformator ini biasanya
disebut dengan transformator step up. Sebaliknya, jika terdapat 10 lilitan pada
kumparan primer dan 1 lilitan pada kumparan sekunder, maka tegangan yang
dihasilkan oleh kumparan sekunder adalah 1/10 dari tegangan input pada kumparan
primer. Transformator jenis ini disebut dengan transformator step down.
II.3.1 Inti Besi
Inti besi berfungsi untuk menyalurkan fluks yang timbul karena arus listrik
dalam belitan atau kumparan transformator, sedangkan bahan ini terbuat dari
lempengan-lempengan baja tipis. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi panas
yang diakibatkan oleh arus eddy (eddy current).

gambar II.3 Inti besi transformator

Anda mungkin juga menyukai