B. FUNGSI TRANSFORMATOR
1. Distribusi dan Transmisi Listrik
Seperti yang kita ketahui bahwa jarak antara pembangkit listrik
dengan beban listrik yang digunakan oleh pelanggan relatif terlalu
jauh. Sehingga akan terjadinya drop tegangan.
Untuk itu kita harus menaikkan tegangan sebelum distribusi dan
transmisi listrik jarak jauh agar drop tegangan tidak terlalu besar serta
lebih murah karena kabel yang digunakan lebih kecil (semakin besar
tegangan besar maka arus semakin kecil sesuai dengan Hukum
kekekalan energi).
2. Rangkaian Kontrol
Pada peralatan elektronik seperti komputer, charger dan berbagai
macam peralatan lainnya, transformator sering kali digunakan untuk
menurunkan tegangan agar dapat digunakan pada tegangan kontrol (5
Volt, 12 Volt,dsb).
Begitu juga rangkaian kontrol motor pada pabrik, Trafo dipakai
untuk mengenergize dan meng dienergize kontaktor yang dipakai
untuk menghidupkan dan mematikan motor induksi.
a. Transformator Step Up
E. INSTALASI TRANSFORMATOR
Kapasitas dari trafo pemakaian sendiri ditentukan dengan
memperhatikan faktor diversitas (diversity), yaitu perbandingan antara
jumlah kebutuhan (demand) maksimum setiap bagian sistim dan
kebutuhan maksimum seluruh sistem. Beban gardu dibagi menjadi beban
kontinu dan beban terputus-putus. Biasanya tenaga listrik diambilkan dari
sisi sekunder atau tersier dari trafo utama atau pada Gardu Induk yang
tidak mempunyai trafo untuk distribusi kadang kadang diambilkan dari
sisi sekunder dari trafo pengetanahan netral (Earthing Transformer).
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam susunan rangkaian pemakaian
sendiri adalah sebagai berikut :
1. Bila tenaga untuk pemakaian sendiri diambil dari sisi tersier dari trafo
utama dalam GI yang hanya mempunyai satu trafo utama, harus
diusahakan agar dapat diterima tenaga dari jaring- jaring distribusi dari
sistim lain (sumber lain).
2. Trafo pemakaian sendiri harus terdiri dari 3 unit satu-fasa, sehingga dalam
keadaan gangguan pada sebuah trafo, kedua trafo lainnya dapat bekerja
terus dengan hubungan – V delta terbuka.
3. Jika dipakai unit 3 – fasa untuk trafo pemakaian sendiri, harus dipakai
lebih dari 2 buah trafo dan kapasitasnya harus cukup besar untuk dapat
menyediakan tenaga dengan normal sekalipun ada gangguan pada sebuah
transformator
4. Bila pengasut (starting transformer) untuk kondensator sinkron
dihubungkan pada sisi sekunder dari trafo utama, perlu diatur agar trafo
pengasut itu dapat dipakai sebagai cadangan untuk trafo pemakaian
sendiri.
T T T
P P P
S S
S
CB CB CB
P
DS
S
DS
TRAFO PS
TRAFO PS
Cut Out berfungsi sebagai unit trafo, cara kerjanya sebagai berikut:
o SUTM terkena surja petir dan merambat pada saluran masukan GTT.
o Pada saat ada gangguan hubung singkat pada saluran ke trafo atau pada
unit trafonya.
LA dipasang setelah CO
PHB-TR
o Satu proteksi arus pada sirkit keluar atau kombinasi proteksi dan sakelar
(MCB atau MCCB).
o Arus minimal sakelar masuk minimal sama besar dengan arus nominal
penghantar masuk atau arus maksimal beban penuh.
Sambungan sirikit pada PHB harus memakai sepatu kabel yang sesuai
dengan jenis metalnya dan ukuran penghantar serta harus dijepit/dipress
pada penghantar, KHA terminal sepatu kanel harus minimum sama dengan
kemampuan sakelar dari sirikit yang bersangkutan rangkaian.
Pemegang kabel harus dapat memikul gaya berat, gaya tekan dan gaya
tarik, sehingga gaya tersebut tidak akan langsung dipikul oleh gawai listrik
lain.
DAFTAR PUSTAKA
. Fungsi dan Berbagai Jenis Trafo. Diakses pada 1 Desember 2019 dari
https://teknikelektronika.com/pengertian-transformator-prinsip-kerja-trafo/